Anda di halaman 1dari 22

CRITICAL APPRAISAL WORKSHEET : SYSTEMATIC REVIEW

Psychological intervention for needle related procedural pain


and distress in children and adolescents (Review)

DI SUSUN OLEH
AMALIA SENJA, S.Kep.,Ns

A. SKENARIO KASUS
An. Sj (6 tahun) merupakan pasien leukemia yang telah menyatakan kesulitan
dalam menghadapi prosedur terkait jarum seperti aspirasi sumsum tulang dan
pungsi lumbal yang merupakan bagian penting dari pengobatan untuk
kankernya. Perawat membutuhkan intervensi lain untuk mengurangi rasa
nyeri pada anak ketika dilakukan prosedur tersebut. Ners Am mendapatkan
informasi tentang intervensi psikologis melalui buku kedokteran. Selanjutnya
Ners Am merasa perlu mencari evidence tentang intervensi psikologis yang
terbukti efektif untuk bisa melakukan aspirasi sumsum tulang pada anak
tanpa atau minim rasa sakit untuk prosedur perawatan berikutnya.
B. PERTANYAAN DAN PICO
Apakah intervensi psikologis pada anak yang dilakukan prosedur terkait
jarum akan menurunkan respon nyeri?
Populasi/ problem

: anak yang dilakukan prosedur terkait jarum

Intervensi

: intervensi psikologis

Comparison (kontrol)

:-

Outcome (s)

: penurunan respon nyeri

C. PENCARIAN
Pencarian di www. pubmed.com
Pilih : Pubmed clinical queries
Masukkan kata kunci dengan menggunakan BOOLEAN:
psychological interventions AND needle-related procedures AND pain AND
child*
Penulis membatasi jurnal yang full text dan dipublishkan 5 tahun terakhir
1

ditemukan 2 jurnal :

Psychological interventions for needle-related procedural pain and


distress in children and adolescents.

Understanding needle-related distress in children with cystic fibrosis.


Penulis kemudian memilih jurnal berjudul:
Psychological interventions for needle-related procedural pain and
distress in children and adolescents. yang merupakan Cochrane
Database Syst Rev. 2013, karena tidak dapat diakses maka penulis
mencari dan mengakses di Cochrane Library dan menemukan jurnal
dengan judul yang sama.

D. MENILAI

VALIDITAS

SUATU

PENELITIAN

DENGAN

PERTANYAAN:
Pertanyaan Apakah tinjauan sistematik mengacu pada pertanyaan
terfokus (PICO)?
Apa yang terbaik?
Tinjauan sistematik prosedur psikologi pada Intervensi psikologis untuk nyeri
dan distress pada anak-anak dan remaja memasukkan informasi berikut pada
tujuan dan seleksi artikel:
Tujuan : Untuk menilai kemanjuran intervensi psikologis untuk nyeri
prosedur injeksi dan distress pada anak-anak dan remaja.
Tujuan review literatur ini fokus untuk mengetahui apa yang berhasil/ menilai
efektivitas dalam membantu mengambil suatu keputusan dalam perawatan nyeri
pada prosedur injeksi dan disstress pada anak dan remaja.
Pada bagian pendahuluan dan metode dapat diidentifikasi semua elemen PICO.
Dalam kriteria seleksi (pada abstrak) dijelaskan bahwa kriteria yang dipilih
adalah uji terkendali acak dengan setiap studi dibandingkan antara kelompok
intervensi psikologis degan kelompok kontrol atau kelompok pembanding yang
memenuhi syarat inklusi. percobaan Quasi experimetal dikecualikan, dan
sebuah penelitian dianggap sebagai RCT jika penulis secara eksplisit
menyatakan bahwa peserta ditugaskan secara acak (misalnya: perlakuan
2

ditentukan dengan menggunakan tabel angka acak). Dalam review ini quasi
experimental dikecualikan agar lebih konsisten dan ketat dalam pendekatan
yang dilakukan dan yang dimasukkan adalah hanya uji coba yang
dipublikasikan. Dalam hasil utama (pada abstrak) dijelaskan bahwa terdapat 39
percobaan yang diidentifikasi dengan 3394 peserta yang dilibatkan. 28 RCT
yang diambil, karena 7 diantaranya disertasi yang tidak dipublikasikan atau
merupakan quasi experimental maka pada maret 2012 strategi pencarian
diperbarui dan mengidentifikasi 18 tambahan RCT yang memenuhi kriteria
inklusi untuk dimasukkan.
Makalah ini : Ya
Tidak
Tidak Jelas
....dan menggunakan pertanyaan untuk mengarahkan pencarian dan
pemilihan artikel yang akan dimasukkan?
Apa yang terbaik?
Dalam bagian metode dijelaskan dijelaskan kriteria pertimbangan studi yang
dimasukkan termasuk kriteria inklusi atau eksklusi penelitian dalam tinjauan
sistematik. Tipe penelitian adalah RCT. Quasi experimental dieksklusikan dan
hanya RCT yang dipublikasikan yang dimasukkan dalam review.

Kriteria

kelayakan dalam menentukan pasien, intervensi atau pemaparan dan outcomes


yang dicari dijelaskan. Kriteria partisipan, studi ini melibatkan anak-anak dan
remaja berusia 2-19 tahun yang menjalani prosedur medis terkait jarum.
Prosedur medis terkait jarum didefinisikan sebagai prosedur apapun yang
dilakukan sebagai bagian dari diagnosa medis, pencegahan, atau pengobatan /
tujuan medis. Anak anak kurang dari 2 tahun tidak dimasukkan karena
sebagian besar intervensi psikologis tidak tepat digunakan pada bayi atau secara
kualitatif berbeda ketika diterapkan pada bayi. Pasien dengan fobia jarum dan
anak- anak yang menjalani operasi diekslusikan. Studi tentang prosedur jarum
pra bedah juga dieksklusikan. Kriteria intervensi : Studi yang dimasukkan
terdiri dari intervensi psikologis, dan ada kelompok kontrol sebagai
pembanding. Studi yang mengkombinasikan intervensi psikologis dengan
intervensi non-psikologis dikeluarkan karena efek unik dari intervensi
psikologis tidak dapat dievaluasi.

Kriteria ukuran hasil


Dua hasil diukur untuk rasa sakit dan distress dinilai dengan menggunakan skala
atau ukuran dengan validitas. Komponen polling data (misalnya SD, ukuran sel)
yang tidak tersedia di penelitian yang diterbitkan, tidak dapat diidentifikasi
melalui kontak dengan penulis penelitian atau tidak dapat dihitung berdasarkan
data lain yang disediakan (misalnya interval kepercayaan).
Hasil utama
1) Self- report
Ukuran rasa sakit mencakup berbagai versi:
- Skala analog visual (VAS)
- Skala penilaian numerik
- Skala penilaian verbal
- Skala yang dirancang untuk menilai tingkat rasa sakit atau distress
( misal: kecemasan atau ketakutan, atau keduanya).
2) Laporan Observer
3) Pengukuran perilaku
4) Pengukuran fisiologis
Makalah ini : Ya
Tidak
Tidak Jelas
Pencarian Apakah pencarian dapat menemukan semua bukti yang
relevan?
Apa yang terbaik?
Pada bagian metode diuraikan tentang metode pencarian yang menunjukkan
dengan jelas metode yang digunakan untuk pencarian literatur. Identifikasi studi
yang diidentifikasi melalui pencarian elektronik dengan menghubungi para
peneliti ( kontak dengan ahli) untuk mengatasi bias publikasi kemudian
menggunakan berbagai pencarian elektronik dan daftar server. Pencarian
elektronik melalui konsultasi dengan pustakawan referensi dan dengan bantuan
dana Cochrane Pain, paliatif dan perawatan pendukung. Enam database
elektronik yang digunakan untuk percobaan yang relevan melalui titik awal
pencarian yang komprehensif dan relevan yaitu database bibliografi utama
(yaitu MEDLINE, Cochrane, EMBASE). Tiga pencarian basis data elektronik
dilakukan: 1 untuk review asli (Februari 2005) dan 3 untuk review diperbarui
(Desember 2010, Maret 2012, Maret 2013).
- Cochrane Central Register of Controlled Trials ( CENTRAL ) ( The
-

Cochrane Library 2013 , Issue 2 )


MEDLINE ( 1966 sampai Maret 2013 ) ;
EMBASE (1989 hingga Maret 2013 ) ;
4

PsycINFO ( Maret 2013 ) ;


Indeks kumulatif untuk Keperawatan dan Kesehatan Sekutu Sastra ;

CINAHL ) ( Maret 2013 ) ;


- Web of Science ( IBI Web of Knowledge ) ( Maret 2013 ) .
Istilah pencarian :
Istilah pencarian yang sama digunakan seperti dalam review asli, namun
tanggal pencarian update terakhir berakhir 2005 Maret 2013.
Sumber informasi lainnya selain elektronik adalah dengan server 4 daftar
email:
1 ) Nyeri pada Kesehatan Anak ( PICH ) ,
2 ) Pediatric Pain,
3) American Psychological Asosiasi Society of Pediatric Psychology Divisi 54
,
4) American Psychological Association Psikologi Kesehatan Divisi 38.
Pada bagian metode menjelaskan strategi pencarian termasuk penggunaan
istilah, strategi pencarian memasukkan baik istilah MeSH maupun kata dalam
teks. Istilah pencarian secara detail dengan menggunakan tabel dan bagian
hasil menguraikan jumlah judul dan abstrak yang dikaji, jumlah penelitian
yang diambil, dan jumlah penelitian yang dieksklusi beserta alasannya. Tetapi
informasi ini tidak ditampilkan dalam bagan alur. Pencarian tidak dibatasi
hanya pada informasi yang berbahasa inggris saja: Portugis, Jerman, Italia.
Makalah ini : Ya
Tidak
Tidak Jelas
Kajian Sudahkah penelitian dikaji secara kritis?
Apa yang terbaik?
Pada bagian metode menggambarkan penilaian kualitas dan penggunaan
kriteria. Artikel menggambarkan bagaimana kualitas dari setiap penelitian yang
dikaji, menggunakan kriteria kualitas yang telah ditentukan sesuai dengan
pertanyaan klinis ( yaitu randomisasi, penyamaran).
Makalah ini : Ya
Tidak
Tidak Jelas
.... dan apakah kualitasnya secara keseluruhan cukup?
Apa yang terbaik?
Minimal terdapat 2 reviewer yang masing-masing secara independent menilai
kualitas dan bobot studi dengan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya dan
sesuai dengan pertanyaan penelitian (misalnya, melalui pengkajian ada tidaknya
randomisasi, blinding,loss to follow up, intention- to- treat analysis, ukuran
5

sampel dan lebar interval kepercayaan tanpa mengetahui nama penulis, nama
jurnal, negara asal, hasil, dan disertai dengan derajat persetujuan antara kedua
reviewer berikut alasan jika terdapat perbedaan diantara keduanya. Semua itu
dilakukan untuk mengurangi resiko selection bias. Penelitian dinilai secara
independepen oleh dua pre-review (LU dan CC) dan 2 tambahan ulasan penulis
(MN dan KB) dilakukan ekstraksi data untuk tambahan.Tinjauan ketiga penulis
(PM untuk review asli, dan LU untuk review diperbarui untuk membantu
mengatasi masalah ketidaksesuaian coding. Studi pertama kali dicatat pada
formulir ekstraksi data kertas dengan ulasan penulis ( LU untuk review asli ,
dan MN dan KB untuk review yang diperbarui) dan terakhir untuk kesalahan
oleh seorang asisten peneliti terlatih. Semua data cocok untuk pooling dianalisis
menggunakan RevMan. Pada bagian metode menjelaskan bagaimana penilaian
dilakukan. Bagian hasil menyediakan tabel dengan informasi tentang kualitas
penelitian dan kemungkinan derajat bias
Makalah ini : Ya
Tidak
Tidak Jelas
Sintesis Sudahkah hasilnya disintesis dengan tabel ringkasan dan plot
yang tepat?
Tinjauan sistematis memberikan ringkasan data dari hasil sejumlah studi
individu. Jika hasil studi individu yang mirip, metode statistik (disebut metaanalisis) digunakan untuk menggabungkan hasil dari studi individu dan
perkiraan ringkasan keseluruhan dihitung. Meta-analisis memberikan nilai
tertimbang untuk setiap studi individu sesuai dengan ukuran mereka. Hasil dari
studi individual diungkapkan dengan cara yang standar, seperti risiko relatif,
rasio odds atau perbedaan antara kelompok. Hasil secara tradisional ditampilkan
-dalam angka yang disebut forest plot.

Forest plot yang digambarkan di atas merupakan meta analisis dari 19 uji coba
yang menilai efek dari hipotetis intervensi distraksi pada nyeri. Studi individu
yang diwakili oleh kotak hitam dan garis horizontal, yang berkorespondensi
ketitik estimasi dan interval kepercayaan 95 % dari standar perbedaan rata-rata/
std mean different . Uji coba ini berskala numerik ( distraksi dalam menurunkan
nyeri) maka yang digabungkan dapat berupa rerata (mean difference) antara
kedua kelompok. Dinyatakan dalam besaran simpang baku (standard deviation)
berupa standardized mean difference yakni beda rerata dibagi dengan simpang
bakunya. Oleh karena perhitungan simpang baku telah menyertakan jumlah
subyek, maka dengan menyatakan hasil studi dalam standardized mean
difference dapat ditiadakan peran jumlah subyek dari masing-masing penelitian.
7

Ukuran kotak hitam mencerminkan berat studi dalam metaanalisis. Diamond di


bagian bawah merupakan std mean different gabungan atau dikumpulkan dari
semua 19

percobaan dengan CI 95 %. Dalam hal ini , hal tersebut

menunjukkan bahwa distraksi mengurangi nyeri sebesar

39% std mean

different - 0,61 CI 95% - 0,91- (-0,32) .


Makalah ini : Ya
Tidak
Tidak Jelas
.....dan apa kesamaan hasil antar penelitian tersebut?
Apa yang terbaik?
Analisis subkelompok terbatas pada menganalisis setiap kategori intervensi
psikologis secara terpisah (misalnya, distraksi, hipnosis, dll) sebagai intervensi
dianggap secara kualitatif berbeda untuk digabungkan, dan analisis secara
keseluruhan termasuk semua RCT tidak akan bermakna. Selain itu, seperti
disebutkan di atas, dalam setiap intervensi analisis kategori yang dipecah oleh
kategori hasil (nyeri dibandingkan hasil distress) dan dalam masing-masing
kategori mereka yang selanjutnya dipecah oleh hasil pengukuran (yaitu, laporan
diri, laporan-pengamat, skala penilaian perilaku, dan fisiologis intervensi). Hasil
fisiologis dianalisis lebih lanjut secara terpisah karena mereka mewakili fungsi
atau proses yang berbeda (untuk misalnya, denyut jantung versus tekanan
darah). Sehingga untuk semua hasil, Tes Chi2 dan I2 statistik heterogenitas
dilakukan.

Pada contoh forest plot hipnosis terhadap distress dengan pengukuran


behavioral menunjukkan hasil tes untuk heterogenitas. Pada gambar diamond/
wajik dibuat garis terputus vertikal. Pada contoh ini 5 dari 6 studi yang
digabungkan interval kepercayaannya memotong garis vertikal yang dibuat
melalui hasil gabungan, yang menunjukkan bahwa studi yang digabungkan
bersifat homogen. Terdapat 1 studi yang tidak homogen.
Heterogenitas dapat dinilai dengan menggunakan " eyeball " test. Dengan "
eyeball " uji satu mencari tumpang tindih CI dari uji coba dengan perkiraan
ringkasan Heterogenitas juga dinilai

lebih formal dengan uji statistik , uji

Cochran Q seperti pada contoh diatas. Jika Cochran Q adalah signifikan secara
statistik ada pasti heterogenitas . Apabila Cochran Q signifikan secara statistik
(nilai p<0,1) maka terdapat heterogenitas, (2) apabila Cochran Q tidak
signifikan secara statistik tetapi rasio antara Cochran Q dengan degrees of
freedom (Q/df)>1 maka terdapat kemungkinan heterogenitas, (3) apabila
Cochran Q tidak signifikan secara statistik tetapi rasio antara Cochran Q dengan
degrees of freedom (Q/df)<1 maka tidak mungkin terdapat heterogenitas]. Nilai
Cochran Q pada contoh diatas adalah 0,004 (df = 5) sehingga terima Ho yaitu
kemungkinan tidak ada heterogenitas. I square (I2) [(1) I2 25%
mengindikasikan studi homogen; analisis yang seharusnya digunakan berupa
9

fixed effect model (teknik ini berasumsi bahwa besarnya efek intervensi adalah
sama antar studi yang dilibatkan dan variasi yang ditemukan intra studi hanya
karena faktor peluang; apabila analisis dilakukan pada populasi, waktu, tempat,
dan kondisi yang berbeda maka hasilnya akan tetap konsisten karena studi-studi
yang dilibatkan bersifat homogen), (2) I2 75% mengindikasikan heterogenitas
tinggi; analisis yang seharusnya digunakan berupa random effect model (teknik
ini berasumsi bahwa besarnya efek intervensi adalah bervariasi antar dan intra
studi yang dilibatkan;apabila analisis dilakukan pada populasi, waktu, tempat,
dan kondisi yang berbeda maka hasilnya akan berbeda)]. I square (I2) pada
contoh diatas 71% mengindikasikan bahwa ada heterogenitas.
Makalah ini : Ya

Tidak

Tidak Jelas

Langkah 3: Apa makna penelitian hasil?


Apa ukuran yang digunakan dan seberapa besar efeknya? (Bisakah ini
terjadi karena kebetulan?)
Effect size yaitu perbedaan kejadian efek antara kelompok eksperimental dan
kelompok dalam meta-analisis merupakan effect size masing-masing studi yang
dilakukan dengan teknik statistika tertentu. Untuk menilai signifikan atau
tidaknya hasil gabungan, kita dapat melihat p value atau posisi wajik
(perhatikan lebar wajik yang menandakan interval kepercayaan gabungan) pada
forest plot. Hasil akhir tergolong signifikan pada kondisi-kondisi berikut: p
value < 0,05 dengan interval kepercayaan 95%, wajik tidak memotong garis
interval kepercayaan sama dengan satu pada variabel tergantung nominal
dikotom, wajik tidak memotong garis interval kepercayaan sama dengan nol
pada variabel tergantung kontinyu. Pada contoh diatas p value = 0,00025 < 0,05
dan wajik tidak memotong garis interval kepercayaan sama dengan nol artinya
tergolong signifikan. Untuk menilai presisi, kita dapat melihat besar sampel dan
lebar interval kepercayaan. Penilaian terhadap besar sampel lebih bersifat
subjektif. Salah satu artikel menyebutkan bahwa jumlah sampel sebanyak 400
subjek merupakan rule of thumb. Apabila jumlah sampel kurang dari 100 subjek
biasanya tidak adekuat untuk memberikan hasil statistik yang reliabel. Pada
10

review ini jumlah sampel penelitian RCT > 100. Selain itu, besar sampel
dikatakan cukup ketika kesimpulan klinis, misalnya, mengenai efikasi suatu
terapi, adalah sama untuk semua rentang nilai pada interval kepercayaan.
Sedangkan, semakin sempit interval kepercayaan atau semakin dekat nilai hasil
akhir dengan skor estimasi interval kepercayaan maka semakin presisi hasil
akhir yang diinginkan.
Artikel intervensi psikologis ini menyajikan forest plot
Analisis 1: Perbandingan I Distraksi terhadap nyeri yang dilaporkan
Sembilan belas (19) penelitian menilai outcome ini. Hanya 7 penelitian primer
yang signifikan secara statistik. Secara estimasi ringkasan menunjukkan Std
mean different 0,61 (95% CI -0,91- (-0,32)), yang tidak melewati 0
(perbandingan untuk tidak ada efek) dan oleh karena itu outcome ini
signifikan secara statistik. Skor heterogenitas (Cochran Q): P= <0,00001 df= 18,
Q/df = <1. Ini menandakan heterogenitas kemungkinan tidak terjadi.
Analisis 1.2 Perbandingan I Distraksi terhadap nyeri hasil observasi
Lima (5) penelitian menilai outcome ini. Tidak ada penelitian primer yang
signifikan secara statistik. Secara estimasi ringkasan menunjukkan Std mean
different 0,87 (95% CI -1,75-0,02), yang melewati 0 (perbandingan untuk
tidak ada efek) dan oleh karena itu outcome ini tidak signifikan secara
statistik. Skor heterogenitas (Cochran Q): P= <0,00001 df= 4, Q/df = <1. Ini
menandakan heterogenitas kemungkinan tidak terjadi.
Analisis 1.3 Perbandingan I Distraksi terhadap distress yang dilaporkan
Tiga (3) penelitian menilai outcome ini. Hanya 2 penelitian primer yang
signifikan secara statistik. Secara estimasi ringkasan menunjukkan Std mean
different 0,61 (95% CI -1,37- 0,06)), yang tidak melewati 0 (perbandingan
untuk tidak ada efek) dan oleh karena itu outcome ini signifikan secara
statistik. Skor heterogenitas (Cochran Q): P= 0,00039 df= 2, Q/df = <1. Ini

11

menandakan heterogenitas kemungkinan tidak terjadi.


Analisis 1.4 Perbandingan I Distraksi terhadap distress hasil observasi
Dua (2) penelitian menilai outcome ini. Hanya 1 penelitian primer yang
signifikan secara statistik. Secara estimasi ringkasan menunjukkan Std mean
different 1,15 (95% CI -2,73- 0,42)), yang melewati 0 (perbandingan untuk
tidak ada efek) dan oleh karena itu outcome ini tidak signifikan secara
statistik. Skor heterogenitas (Cochran Q): P= <0,00001 df= 1, Q/df = <1. Ini
menandakan heterogenitas kemungkinan tidak terjadi.
Analisis 1.5 Perbandingan I Distraksi terhadap nyeri hasil pengukuran
perilaku
Dua (2) penelitian menilai outcome ini. Tidak ada penelitian primer yang
signifikan secara statistik. Secara estimasi ringkasan menunjukkan Std mean
different 0,15 (95% CI -0,69- 0,40), yang melewati 0 (perbandingan untuk
tidak ada efek) dan oleh karena itu outcome ini tidak signifikan secara
statistik. Skor heterogenitas (Cochran Q): P= <0,10 df= 1, Q/df = <1. Ini
menandakan heterogenitas kemungkinan tidak terjadi.
Analisis 1.6 Perbandingan I Distraksi terhadap distress hasil pengukuran
perilaku
Lima (5) penelitian menilai outcome ini. Hanya 1 penelitian primer yang
signifikan secara statistik. Secara estimasi ringkasan menunjukkan Std mean
different 0,30 (95% CI -0,76- 0,16), yang melewati 0 (perbandingan untuk
tidak ada efek) dan oleh karena itu outcome ini tidak signifikan secara
statistik. Skor heterogenitas (Cochran Q): P= 0,03 df= 4, Q/df = <1. Ini
menandakan heterogenitas kemungkinan tidak terjadi.
Analisis 1.7 Perbandingan I Distraksi terhadap pengukuran fisiologi
denyut jantung
Dua (2) penelitian menilai outcome ini. Tidak ada penelitian primer yang
12

signifikan secara statistik. Secara estimasi ringkasan menunjukkan Std mean


different 0,70 (95% CI -1,08- (-0,32)), yang melewati 0 (perbandingan untuk
tidak ada efek) dan oleh karena itu outcome ini tidak signifikan secara
statistik. Skor heterogenitas (Cochran Q): P= 0,33 df= 1, Q/df = <1. Ini
menandakan heterogenitas kemungkinan tidak terjadi.
Analisis 1.8 Perbandingan I Distraksi terhadap pengukuran fisiologi
saturasi oksigen
Dua (2) penelitian menilai outcome ini. Tidak ada penelitian primer yang
signifikan secara statistik. Secara estimasi ringkasan menunjukkan Std mean
different 0,60 (95% CI 0,22- 0,98), yang melewati 0 (perbandingan untuk
tidak ada efek) dan oleh karena itu outcome ini tidak signifikan secara
statistik. Skor heterogenitas (Cochran Q): P= 0,03 df= 1, Q/df = <1. Ini
menandakan heterogenitas kemungkinan tidak terjadi.
Analisis 2.1 Perbandingan 2 Hipnosis terhadap nyeri yang dilaporkan
Lima (5) penelitian menilai outcome ini. Hanya 4 penelitian primer yang
signifikan secara statistik. Secara estimasi ringkasan menunjukkan Std mean
different 1,40 (95% CI -2,32- (-0,48)), yang tidak melewati 0 (perbandingan
untuk tidak ada efek) dan oleh karena itu outcome ini signifikan secara
statistik. Skor heterogenitas (Cochran Q): P= <0,00002 df= 4, Q/df = <1. Ini
menandakan heterogenitas kemungkinan tidak terjadi.
Analisis 2.2 Perbandingan Hipnosis terhadap distress yang dilaporkan
Lima (5) penelitian menilai outcome ini. Hanya 4 penelitian primer yang
signifikan secara statistik. Secara estimasi ringkasan menunjukkan Std mean
different 2,53 (95% CI -3,93- (-1,12)), yang tidak melewati 0 (perbandingan
untuk tidak ada efek) dan oleh karena itu outcome ini signifikan secara
statistik. Skor heterogenitas (Cochran Q): P= <0,00001 df= 4, Q/df = <1. Ini
menandakan heterogenitas kemungkinan tidak terjadi.

13

Analisis 2.3 Perbandingan Hipnosis terhadap distress pengukuran perilaku


Enam (6) penelitian menilai outcome ini. Hanya 4 penelitian primer yang
signifikan secara statistik. Secara estimasi ringkasan menunjukkan Std mean
different 1,15 (95% CI -1,76- (-0,53)), yang tidak melewati 0 (perbandingan
untuk tidak ada efek) dan oleh karena itu outcome ini signifikan secara
statistik. Skor heterogenitas (Cochran Q): P= 0,004 df= 5, Q/df = <1. Ini
menandakan heterogenitas kemungkinan tidak terjadi.
Analisis 3.1 Perbandingan 3 persiapan dan informasi terhadap nyeri yang
dilaporkan
Dua (2) penelitian menilai outcome ini. Hanya 1 penelitian primer yang
signifikan secara statistik. Secara estimasi ringkasan menunjukkan Std mean
different 0,22 (95% CI -1,20- 0,76), yang melewati 0 (perbandingan untuk
tidak ada efek) dan oleh karena itu outcome ini tidak signifikan secara
statistik. Skor heterogenitas (Cochran Q): P= 0,003 df= 1, Q/df = <1. Ini
menandakan heterogenitas kemungkinan tidak terjadi.
Analisis 4.1 Perbandingan 4 virtual reality terhadap nyeri yang dilaporkan
Dua (2) penelitian menilai outcome ini. Tidak ada penelitian primer yang
signifikan secara statistik. Secara estimasi ringkasan menunjukkan Std mean
different 0,23 (95% CI -0,79- 0,33), yang melewati 0 (perbandingan untuk
tidak ada efek) dan oleh karena itu outcome ini tidak signifikan secara
statistik. Skor heterogenitas (Cochran Q): P= 0,78 df= 1, Q/df = <1. Ini
menandakan heterogenitas kemungkinan tidak terjadi.

Analisis 5.1 Perbandingan 5 CBT dikombinasikan terhadap nyeri yang


dilaporkan
Tiga (3) penelitian menilai outcome ini. Hanya 1 penelitian primer yang
14

signifikan secara statistik. Secara estimasi ringkasan menunjukkan Std mean


different 0,59 (95% CI -1,62- 0,44), yang melewati 0 (perbandingan untuk
tidak ada efek) dan oleh karena itu outcome ini tidak signifikan secara
statistik. Skor heterogenitas (Cochran Q): P= 0,00094 df= 2, Q/df = <1. Ini
menandakan heterogenitas kemungkinan tidak terjadi.
Analisis 5.2 Perbandingan 5 CBT dikombinasikan terhadap distress yang
dilaporkan
Tiga (3) penelitian menilai outcome ini. Hanya 1 penelitian primer yang
signifikan secara statistik. Secara estimasi ringkasan menunjukkan Std mean
different 0,50 (95% CI -1,08- 0,07), yang melewati 0 (perbandingan untuk
tidak ada efek) dan oleh karena itu outcome ini tidak signifikan secara
statistik. Skor heterogenitas (Cochran Q): P= 0,085 df= 2, Q/df = <1. Ini
menandakan heterogenitas kemungkinan tidak terjadi.
Analisis 5.3 Perbandingan 5 CBT dikombinasikan terhadap distress hasil
observasi
Dua (2) penelitian menilai outcome ini. Tidak ada penelitian primer yang
signifikan secara statistik. Secara estimasi ringkasan menunjukkan Std mean
different 0,04 (95% CI -0,87- 0,95), yang melewati 0 (perbandingan untuk
tidak ada efek) dan oleh karena itu outcome ini tidak signifikan secara
statistik. Skor heterogenitas (Cochran Q): P= 0,05 df= 1 Q/df = <1. Ini
menandakan heterogenitas kemungkinan tidak terjadi.

Analisis 5.2 Perbandingan 5 CBT dikombinasikan terhadap distress


pengukuran perilaku
Empat penelitian menilai outcome ini. Hanya 1 penelitian primer yang
signifikan secara statistik. Secara estimasi ringkasan menunjukkan Std mean
15

different 0,54 (95% CI -1,16- 0,09), yang melewati 0 (perbandingan untuk


tidak ada efek) dan oleh karena itu outcome ini tidak signifikan secara
statistik. Skor heterogenitas (Cochran Q): P= 0,01 df= 3, Q/df = <1. Ini
menandakan heterogenitas kemungkinan tidak terjadi.
Analisis 6.1 Perbandingan 6 pembinaan orang tua + distraksi terhadap
nyeri yang dilaporkan
Tiga (3) penelitian menilai outcome ini. Tidak ada penelitian primer yang
signifikan secara statistik. Secara estimasi ringkasan menunjukkan Std mean
different 0,60 (95% CI -0,19- 0,31), yang melewati 0 (perbandingan untuk
tidak ada efek) dan oleh karena itu outcome ini tidak signifikan secara
statistik. Skor heterogenitas (Cochran Q): P= 0,27 df= 2, Q/df = <1. Ini
menandakan heterogenitas kemungkinan tidak terjadi.
Analisis 6.2 Perbandingan 6 pembinaan orang tua + distraksi terhadap
distress hasil observasi
Dua (2) penelitian menilai outcome ini. Tidak ada penelitian primer yang
signifikan secara statistik. Secara estimasi ringkasan menunjukkan Std mean
different 0,04 (95% CI -0,21- 0,12), yang melewati 0 (perbandingan untuk
tidak ada efek) dan oleh karena itu outcome ini tidak signifikan secara
statistik. Skor heterogenitas (Cochran Q): P= 0,37 df= 1, Q/df = <1. Ini
menandakan heterogenitas kemungkinan tidak terjadi.

Analisis 6.3 Perbandingan 6 pembinaan orang tua + distraksi terhadap


distress pengukuran perilaku
Tiga (3) penelitian menilai outcome ini. Hanya 1 penelitian primer yang
signifikan secara statistik. Secara estimasi ringkasan menunjukkan Std mean
different 0,36 (95% CI -0,97- 0,25), yang melewati 0 (perbandingan untuk
16

tidak ada efek) dan oleh karena itu outcome ini tidak signifikan secara
statistik. Skor heterogenitas (Cochran Q): P= 0,002 df= 2, Q/df = <1. Ini
menandakan heterogenitas kemungkinan tidak terjadi.
Analisis 7.1 Perbandingan 7 sugesti terhadap nyeri yang dilaporkan
Tiga (3) penelitian menilai outcome ini. Tidak ada penelitian primer yang
signifikan secara statistik. Secara estimasi ringkasan menunjukkan Std mean
different 0,13 (95% CI -0,40- 0,15), yang melewati 0 (perbandingan untuk
tidak ada efek) dan oleh karena itu outcome ini tidak signifikan secara
statistik. Skor heterogenitas (Cochran Q): P= 0,37 df= 2, Q/df = <1. Ini
menandakan heterogenitas kemungkinan tidak terjadi.

Artikel ini merupakan tinjauan sistematik yang berkualitas baik, yang


menunjukkan penurunan signifikan secara statistik level nyeri setelah intervensi
psikologis untuk hipnosis (nyeri yang dilaporkan, nyeri yang diobservasi, dan
nyeri dari pengukuran perilaku), sedangkan distraksi terbukti menurunkan level
nyeri self-reported.
E. MENGAPLIKASIKAN BUKTI
1. Apakah perlakuan atau tes ini bisa diterapkan di lingkungan saya?
Dalam jurnal dijelaskan tentang bagaimana prosedur hipnosis dilakukan
antara lain : prosedur Ericksonian, dan teknik hipnotis di mana menjadikan
cerita favorit anak menjadi hipnotis untuk menciptakan keterlibatan imajinatif
menyenangkan yang akan mengakibatkan interpretasi yang berbeda dari
pengalaman prosedur injeksi. Sedikit penjelasan dalam sistematik review ini
sehingga perlu untuk memperoleh jurnal RCT secara lengkap dan
mempelajari keterampilan yang diperlukan untuk mereplikasi perlakuan.
2. Apalagi yang perlu saya lakukan untuk mengaplikasikan bukti ini?
Next action:
17

Mendapatkan lebih banyak informasi


Dalam sistematik review ini dijelaskan tentang bukti hipnosis sebagai
intervensi tunggal yang efektif menurunkan nyeri pada pasien anak yang
menjalani prosedur injeksi, tetapi kita perlu untuk mengkaji lebih jauh lagi
mengenai keterampilan hipnosis ini untuk dipelajari dan dilakukan oleh
perawat, sebagian besar yang melakukan intervensi ini adalah psikolog.
Dokter, menggunakan hipnoterapi berdasarkan Standar Kompetensi
Dokter dari Konsil Kedokteran Indonesia (Indonesian Medical Council)
dalam rangka terapi kedokteran sebagai salah satu layanan Hipnosis
Kedokteran, yaitu Hipnosis Kedokteran Kuratif (Early diagnosis and
promt treatment); disamping Hipnosis Kedokteran Promotif. Hypnocaring
adalah salah satu intervensi keperawatan dengan jalan mempelajari pola
pikir manusia (klien) dan mensugesti pikiran bawah sadar. Selain itu kita
perlu mengkaji percobaan lain tentang kemanjuran intervensi hipnosis
untuk prosedur jarum yang berbeda , khususnya mereka yang lebih rutin
memperoleh prosedur terkait jarum ( misalnya , imunisasi , venepuncture )
dibandingkan dengan mereka yang dianggap lebih invasif ( Misalnya ,
pungsi lumbal, aspirasi sumsum tulang) , serta peristiwa tunggal
dibandingkan prosedur jarum berulang atau beberapa. Selain itu,
itu akan menjadi penting untuk menilai rasa sakit dan skor distress pada
tahapan prosedur ( misalnya , pra - prosedur , selama prosedur , pascaprosedur , dan pada prosedur mendatang berikutnya ) untuk menilai hasil
jangka panjang dan untuk menentukan apakah tambahan praktek dan
paparan intervensi psikologis menyebabkan manajemen nyeri yang lebih
optimal .

Menemukan lebih rinci tentang intervensi


Dalam sistematik review memang dijelaskan tentang prosedur singkat
mengenai hipnosis yang dilakukan tetapi kurang rinci dan jelas. Sehingga
kita mempunyai next action: (1) menulis kepada penulis tinjauan

18

sistematis untuk rincian intervensi; (2) mendapatkan literatur/ buku yang


bisa menunjang pemahaman tentang prosedur hipnosis.
3. Alternatif apakah yang tersedia?
Alternatif yang mempertimbangkan bahwa prosedur hipnosis ini juga perlu
mempertimbangkan usia perkembangan anak, maka apabila prosedur ini tidak
dapat dilakukan maka alternatif lain adalah dengan distraksi yang terbukti
efektif secara self-reported. Asupan ASI pada anak usia di bawah enam bulan
dan penggunaan sukrosa atau lidokain-prilokain pada anak usia 6 sampai 48
bulan secara signifikan mengurangi waktu menangis dan nilai nyeri.
4. Apakah pasien saya sangat berbeda dengan pasien dalam penelitian tersebut,
sehingga benar-benar tidak bisa diaplikasikan?
Pasien saya memiliki karakteristik usia yang masuk dalam kriteria inklusi
dalam penelitian. Pasien leukemia usia 6 tahun yang telah menyatakan
kesulitan dalam menghadapi BMAs berulang dan Lumbar Punctures (LPs)
yang merupakan bagian penting dari pengobatan mereka untuk kanker.
5. Apakah potensi perlakuan yang menguntungkan lebih banyak dibandingkan
potensi yang merugikan bagi pasien saya?
Hipnosis dan hipnoterapi sangat aman apabila dilakukan oleh orang yang
benar-benar memahami bidang ini. Sama sekali tidak ada efek samping yang
merugikan apabila klien dihipnosis atau mengikuti hipnoterapi.
6. Apakah yang dipikirkan oleh pasien saya tentang hal ini?
Mempertimbangkan apa yang dipikirkan tentang intervensi ini oleh keluarga
pasien, resiko dan manfaatnya. Sebuah proses komunikasi penting dilakukan
untuk menjelaskan atau memberikan pengetahuan misalnya apa efek yang
terjadi apabila tidak melakukan sesuatu. Menjelaskan pilihan-pilihan
intervensi yang tersedia atau bisa dilakukan, dan menjelaskan efektivitasnya

19

dalam menurunkan nyeri. Menggali pengalaman dan keinginan anak dan


keluarga pasien.

Kesimpulan:
Sistematik review ini valid dan dapat diaplikasikan

DAFTAR PUSTAKA
Glasziou, Mar Chris, Salisbury. (2012). Buku Kerja Evidence Based Practice.
Second Edition. Yogyakarta: CAPS
LS,Uman et al.2013.Psychological Interventions for Needle-related Procedural
Pain and Distress in Children and Adolescents (Review). The Cochrane
Library 2013.http: www.thecocochranelibrary.com
20

21

Anda mungkin juga menyukai