Anda di halaman 1dari 10

https://plus.google.

com/116171915200678283348/posts/f6uUJrG8Wi2
CRITICAL APPRAISAL WORKSHEET : SYSTEMATIC REVIEW
Psychological intervention for needle related procedural pain and distress in children and
adolescents (Review)
A. SKENARIO KASUS
An. Sj (6 tahun) merupakan pasien leukemia yang telah menyatakan kesulitan dalam
menghadapi prosedur terkait jarum seperti aspirasi sumsum tulang dan pungsi lumbal yang
merupakan bagian penting dari pengobatan untuk kankernya. Perawat membutuhkan intervensi
lain untuk mengurangi rasa nyeri pada anak ketika dilakukan prosedur tersebut. Ners Am
mendapatkan informasi tentang intervensi psikologis melalui buku kedokteran. Selanjutnya Ners
Am merasa perlu mencari evidence tentang intervensi psikologis yang terbukti efektif untuk bisa
melakukan aspirasi sumsum tulang pada anak tanpa atau minim rasa sakit untuk prosedur
perawatan berikutnya.
B. PERTANYAAN DAN PICO
Apakah intervensi psikologis pada anak yang dilakukan prosedur terkait jarum akan
menurunkan respon nyeri?
Populasi/ problem : anak yang dilakukan prosedur terkait jarum
Intervensi : intervensi psikologis
Comparison (kontrol) : Outcome (s) : penurunan respon nyeri
C. PENCARIAN
Pencarian di www. pubmed.com
Pilih : Pubmed clinical queries
Masukkan kata kunci dengan menggunakan BOOLEAN:
psychological interventions AND needle-related procedures AND pain AND child*
Penulis membatasi jurnal yang full text dan dipublishkan 5 tahun terakhir
ditemukan 2 jurnal :
Psychological interventions for needle-related procedural pain and distress in children and
adolescents.
Understanding needle-related distress in children with cystic fibrosis.
Penulis kemudian memilih jurnal berjudul:
Psychological interventions for needle-related procedural pain and distress in children and
adolescents. yang merupakan Cochrane Database Syst Rev. 2013, karena tidak dapat diakses
maka penulis mencari dan mengakses di Cochrane Library dan menemukan jurnal dengan judul
yang sama.
D. MENILAI VALIDITAS SUATU PENELITIAN DENGAN PERTANYAAN:
Pertanyaan Apakah tinjauan sistematik mengacu pada pertanyaan terfokus (PICO)?
Apa yang terbaik?
Tinjauan sistematik prosedur psikologi pada Intervensi psikologis untuk nyeri
dan distress pada anak-anak dan remaja memasukkan informasi berikut pada tujuan dan seleksi
artikel:
Tujuan : Untuk menilai kemanjuran intervensi psikologis untuk nyeri prosedur injeksi dan
distress pada anak-anak dan remaja.
Tujuan review literatur ini fokus untuk mengetahui apa yang berhasil/ menilai efektivitas dalam
membantu mengambil suatu keputusan dalam perawatan nyeri pada prosedur injeksi dan

disstress pada anak dan remaja.


Pada bagian pendahuluan dan metode dapat diidentifikasi semua elemen PICO.
Dalam kriteria seleksi (pada abstrak) dijelaskan bahwa kriteria yang dipilih adalah uji terkendali
acak dengan setiap studi dibandingkan antara kelompok intervensi psikologis degan kelompok
kontrol atau kelompok pembanding yang memenuhi syarat inklusi. percobaan Quasi experimetal
dikecualikan, dan sebuah penelitian dianggap sebagai RCT jika penulis secara eksplisit
menyatakan bahwa peserta ditugaskan secara acak (misalnya: perlakuan ditentukan dengan
menggunakan tabel angka acak). Dalam review ini quasi experimental dikecualikan agar lebih
konsisten dan ketat dalam pendekatan yang dilakukan dan yang dimasukkan adalah hanya uji
coba yang dipublikasikan. Dalam hasil utama (pada abstrak) dijelaskan bahwa terdapat 39
percobaan yang diidentifikasi dengan 3394 peserta yang dilibatkan. 28 RCT yang diambil,
karena 7 diantaranya disertasi yang tidak dipublikasikan atau merupakan quasi experimental
maka pada maret 2012 strategi pencarian diperbarui dan mengidentifikasi 18 tambahan RCT
yang memenuhi kriteria inklusi untuk dimasukkan.
Makalah ini : Ya
Tidak
Tidak Jelas
....dan menggunakan pertanyaan untuk mengarahkan pencarian dan pemilihan artikel yang akan
dimasukkan?
Apa yang terbaik?
Dalam bagian metode dijelaskan dijelaskan kriteria pertimbangan studi yang dimasukkan
termasuk kriteria inklusi atau eksklusi penelitian dalam tinjauan sistematik. Tipe penelitian
adalah RCT. Quasi experimental dieksklusikan dan hanya RCT yang dipublikasikan yang
dimasukkan dalam review. Kriteria kelayakan dalam menentukan pasien, intervensi atau
pemaparan dan outcomes yang dicari dijelaskan. Kriteria partisipan, studi ini melibatkan anakanak dan remaja berusia 2-19 tahun yang menjalani prosedur medis terkait jarum. Prosedur
medis terkait jarum didefinisikan sebagai prosedur apapun yang dilakukan sebagai bagian dari
diagnosa medis, pencegahan, atau pengobatan / tujuan medis. Anak anak kurang dari 2 tahun
tidak dimasukkan karena sebagian besar intervensi psikologis tidak tepat digunakan pada bayi
atau secara kualitatif berbeda ketika diterapkan pada bayi. Pasien dengan fobia jarum dan anakanak yang menjalani operasi diekslusikan. Studi tentang prosedur jarum pra bedah juga
dieksklusikan. Kriteria intervensi : Studi yang dimasukkan terdiri dari intervensi psikologis, dan
ada kelompok kontrol sebagai pembanding. Studi yang mengkombinasikan intervensi psikologis
dengan intervensi non-psikologis dikeluarkan karena efek unik dari intervensi psikologis tidak
dapat dievaluasi.
Kriteria ukuran hasil
Dua hasil diukur untuk rasa sakit dan distress dinilai dengan menggunakan skala atau ukuran
dengan validitas. Komponen polling data (misalnya SD, ukuran sel) yang tidak tersedia di
penelitian yang diterbitkan, tidak dapat diidentifikasi melalui kontak dengan penulis penelitian
atau tidak dapat dihitung berdasarkan data lain yang disediakan (misalnya interval kepercayaan).
Hasil utama
1) Self- report
Ukuran rasa sakit mencakup berbagai versi:
- Skala analog visual (VAS)
- Skala penilaian numerik
- Skala penilaian verbal
- Skala yang dirancang untuk menilai tingkat rasa sakit atau distress ( misal: kecemasan atau
ketakutan, atau keduanya).

2) Laporan Observer
3) Pengukuran perilaku
4) Pengukuran fisiologis
Makalah ini : Ya
Tidak
Tidak Jelas
Pencarian Apakah pencarian dapat menemukan semua bukti yang relevan?
Apa yang terbaik?
Pada bagian metode diuraikan tentang metode pencarian yang menunjukkan dengan jelas metode
yang digunakan untuk pencarian literatur. Identifikasi studi yang diidentifikasi melalui pencarian
elektronik dengan menghubungi para peneliti ( kontak dengan ahli) untuk mengatasi bias
publikasi kemudian menggunakan berbagai pencarian elektronik dan daftar server. Pencarian
elektronik melalui konsultasi dengan pustakawan referensi dan dengan bantuan dana Cochrane
Pain, paliatif dan perawatan pendukung. Enam database elektronik yang digunakan untuk
percobaan yang relevan melalui titik awal pencarian yang komprehensif dan relevan yaitu
database bibliografi utama (yaitu MEDLINE, Cochrane, EMBASE). Tiga pencarian basis data
elektronik dilakukan: 1 untuk review asli (Februari 2005) dan 3 untuk review diperbarui
(Desember 2010, Maret 2012, Maret 2013).
- Cochrane Central Register of Controlled Trials ( CENTRAL ) ( The Cochrane Library 2013 ,
Issue 2 )
- MEDLINE ( 1966 sampai Maret 2013 ) ;
- EMBASE (1989 hingga Maret 2013 ) ;
- PsycINFO ( Maret 2013 ) ;
- Indeks kumulatif untuk Keperawatan dan Kesehatan Sekutu Sastra ; CINAHL ) ( Maret 2013 ) ;
- Web of Science ( IBI Web of Knowledge ) ( Maret 2013 ) .
Istilah pencarian :
Istilah pencarian yang sama digunakan seperti dalam review asli, namun tanggal pencarian
update terakhir berakhir 2005 Maret 2013.
Sumber informasi lainnya selain elektronik adalah dengan server 4 daftar email:
1 ) Nyeri pada Kesehatan Anak ( PICH ) ,
2 ) Pediatric Pain,
3) American Psychological Asosiasi Society of Pediatric Psychology Divisi 54 ,
4) American Psychological Association Psikologi Kesehatan Divisi 38.
Pada bagian metode menjelaskan strategi pencarian termasuk penggunaan istilah, strategi
pencarian memasukkan baik istilah MeSH maupun kata dalam teks. Istilah pencarian secara
detail dengan menggunakan tabel dan bagian hasil menguraikan jumlah judul dan abstrak yang
dikaji, jumlah penelitian yang diambil, dan jumlah penelitian yang dieksklusi beserta alasannya.
Tetapi informasi ini tidak ditampilkan dalam bagan alur. Pencarian tidak dibatasi hanya pada
informasi yang berbahasa inggris saja: Portugis, Jerman, Italia.
Makalah ini : Ya
Tidak
Tidak Jelas
Kajian Sudahkah penelitian dikaji secara kritis?
Apa yang terbaik?
Pada bagian metode menggambarkan penilaian kualitas dan penggunaan kriteria. Artikel
menggambarkan bagaimana kualitas dari setiap penelitian yang dikaji, menggunakan kriteria
kualitas yang telah ditentukan sesuai dengan pertanyaan klinis ( yaitu randomisasi, penyamaran).
Makalah ini : Ya
Tidak
Tidak Jelas
.... dan apakah kualitasnya secara keseluruhan cukup?
Apa yang terbaik?

Minimal terdapat 2 reviewer yang masing-masing secara independent menilai kualitas dan bobot
studi dengan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya dan sesuai dengan pertanyaan penelitian
(misalnya, melalui pengkajian ada tidaknya randomisasi, blinding,loss to follow up, intentionto- treat analysis, ukuran sampel dan lebar interval kepercayaan tanpa mengetahui nama penulis,
nama jurnal, negara asal, hasil, dan disertai dengan derajat persetujuan antara kedua reviewer
berikut alasan jika terdapat perbedaan diantara keduanya. Semua itu dilakukan untuk mengurangi
resiko selection bias. Penelitian dinilai secara independepen oleh dua pre-review (LU dan CC)
dan 2 tambahan ulasan penulis (MN dan KB) dilakukan ekstraksi data untuk tambahan.Tinjauan
ketiga penulis (PM untuk review asli, dan LU untuk review diperbarui untuk membantu
mengatasi masalah ketidaksesuaian coding. Studi pertama kali dicatat pada formulir ekstraksi
data kertas dengan ulasan penulis ( LU untuk review asli , dan MN dan KB untuk review yang
diperbarui) dan terakhir untuk kesalahan oleh seorang asisten peneliti terlatih. Semua data cocok
untuk pooling dianalisis menggunakan RevMan. Pada bagian metode menjelaskan bagaimana
penilaian dilakukan. Bagian hasil menyediakan tabel dengan informasi tentang kualitas
penelitian dan kemungkinan derajat bias
Makalah ini : Ya
Tidak
Tidak Jelas
Sintesis Sudahkah hasilnya disintesis dengan tabel ringkasan dan plot yang tepat?
Tinjauan sistematis memberikan ringkasan data dari hasil sejumlah studi individu. Jika hasil
studi individu yang mirip, metode statistik (disebut meta-analisis) digunakan untuk
menggabungkan hasil dari studi individu dan perkiraan ringkasan keseluruhan dihitung. Metaanalisis memberikan nilai tertimbang untuk setiap studi individu sesuai dengan ukuran mereka.
Hasil dari studi individual diungkapkan dengan cara yang standar, seperti risiko relatif, rasio
odds atau perbedaan antara kelompok. Hasil secara tradisional ditampilkan -dalam angka yang
disebut forest plot.
Forest plot yang digambarkan di atas merupakan meta analisis dari 19 uji coba yang menilai efek
dari hipotetis intervensi distraksi pada nyeri. Studi individu yang diwakili oleh kotak hitam dan
garis horizontal, yang berkorespondensi ketitik estimasi dan interval kepercayaan 95 % dari
standar perbedaan rata-rata/ std mean different . Uji coba ini berskala numerik ( distraksi dalam
menurunkan nyeri) maka yang digabungkan dapat berupa rerata (mean difference) antara kedua
kelompok. Dinyatakan dalam besaran simpang baku (standard deviation) berupa standardized
mean difference yakni beda rerata dibagi dengan simpang bakunya. Oleh karena perhitungan
simpang baku telah menyertakan jumlah subyek, maka dengan menyatakan hasil studi dalam
standardized mean difference dapat ditiadakan peran jumlah subyek dari masing-masing
penelitian. Ukuran kotak hitam mencerminkan berat studi dalam metaanalisis. Diamond di
bagian bawah merupakan std mean different gabungan atau dikumpulkan dari semua 19
percobaan dengan CI 95 %. Dalam hal ini , hal tersebut menunjukkan bahwa distraksi
mengurangi nyeri sebesar 39% std mean different - 0,61 CI 95% - 0,91- (-0,32) .
Makalah ini : Ya
Tidak
Tidak Jelas
.....dan apa kesamaan hasil antar penelitian tersebut?
Apa yang terbaik?
Analisis subkelompok terbatas pada menganalisis setiap kategori intervensi psikologis secara
terpisah (misalnya, distraksi, hipnosis, dll) sebagai intervensi dianggap secara kualitatif berbeda
untuk digabungkan, dan analisis secara keseluruhan termasuk semua RCT tidak akan bermakna.
Selain itu, seperti disebutkan di atas, dalam setiap intervensi analisis kategori yang dipecah oleh
kategori hasil (nyeri dibandingkan hasil distress) dan dalam masing-masing kategori mereka

yang selanjutnya dipecah oleh hasil pengukuran (yaitu, laporan diri, laporan-pengamat, skala
penilaian perilaku, dan fisiologis intervensi). Hasil fisiologis dianalisis lebih lanjut secara
terpisah karena mereka mewakili fungsi atau proses yang berbeda (untuk misalnya, denyut
jantung versus tekanan darah). Sehingga untuk semua hasil, Tes Chi2 dan I2 statistik
heterogenitas dilakukan.
Pada contoh forest plot hipnosis terhadap distress dengan pengukuran behavioral menunjukkan
hasil tes untuk heterogenitas. Pada gambar diamond/ wajik dibuat garis terputus vertikal. Pada
contoh ini 5 dari 6 studi yang digabungkan interval kepercayaannya memotong garis vertikal
yang dibuat melalui hasil gabungan, yang menunjukkan bahwa studi yang digabungkan bersifat
homogen. Terdapat 1 studi yang tidak homogen.
Heterogenitas dapat dinilai dengan menggunakan " eyeball " test. Dengan " eyeball " uji satu
mencari tumpang tindih CI dari uji coba dengan perkiraan ringkasan Heterogenitas juga dinilai
lebih formal dengan uji statistik , uji Cochran Q seperti pada contoh diatas. Jika Cochran Q
adalah signifikan secara statistik ada pasti heterogenitas . Apabila Cochran Q signifikan secara
statistik (nilai p<0,1) maka terdapat heterogenitas, (2) apabila Cochran Q tidak signifikan secara
statistik tetapi rasio antara Cochran Q dengan degrees of freedom (Q/df)>1 maka terdapat
kemungkinan heterogenitas, (3) apabila Cochran Q tidak signifikan secara statistik tetapi rasio
antara Cochran Q dengan degrees of freedom (Q/df)<1 maka tidak mungkin terdapat
heterogenitas]. Nilai Cochran Q pada contoh diatas adalah 0,004 (df = 5) sehingga terima Ho
yaitu kemungkinan tidak ada heterogenitas. I square (I2) [(1) I2 25% mengindikasikan studi
homogen; analisis yang seharusnya digunakan berupa fixed effect model (teknik ini berasumsi
bahwa besarnya efek intervensi adalah sama antar studi yang dilibatkan dan variasi yang
ditemukan intra studi hanya karena faktor peluang; apabila analisis dilakukan pada populasi,
waktu, tempat, dan kondisi yang berbeda maka hasilnya akan tetap konsisten karena studi-studi
yang dilibatkan bersifat homogen), (2) I2 75% mengindikasikan heterogenitas tinggi; analisis
yang seharusnya digunakan berupa random effect model (teknik ini berasumsi bahwa besarnya
efek intervensi adalah bervariasi antar dan intra studi yang dilibatkan;apabila analisis dilakukan
pada populasi, waktu, tempat, dan kondisi yang berbeda maka hasilnya akan berbeda)]. I square
(I2) pada contoh diatas 71% mengindikasikan bahwa ada heterogenitas.
Makalah ini : Ya
Tidak
Tidak Jelas
Langkah 3: Apa makna penelitian hasil?
Apa ukuran yang digunakan dan seberapa besar efeknya? (Bisakah ini terjadi karena kebetulan?)
Effect size yaitu perbedaan kejadian efek antara kelompok eksperimental dan kelompok dalam
meta-analisis merupakan effect size masing-masing studi yang dilakukan dengan teknik statistika
tertentu. Untuk menilai signifikan atau tidaknya hasil gabungan, kita dapat melihat p value atau
posisi wajik (perhatikan lebar wajik yang menandakan interval kepercayaan gabungan) pada
forest plot. Hasil akhir tergolong signifikan pada kondisi-kondisi berikut: p value < 0,05 dengan
interval kepercayaan 95%, wajik tidak memotong garis interval kepercayaan sama dengan satu
pada variabel tergantung nominal dikotom, wajik tidak memotong garis interval kepercayaan
sama dengan nol pada variabel tergantung kontinyu. Pada contoh diatas p value = 0,00025 <
0,05 dan wajik tidak memotong garis interval kepercayaan sama dengan nol artinya tergolong
signifikan. Untuk menilai presisi, kita dapat melihat besar sampel dan lebar interval kepercayaan.
Penilaian terhadap besar sampel lebih bersifat subjektif. Salah satu artikel menyebutkan bahwa
jumlah sampel sebanyak 400 subjek merupakan rule of thumb. Apabila jumlah sampel kurang
dari 100 subjek biasanya tidak adekuat untuk memberikan hasil statistik yang reliabel. Pada

review ini jumlah sampel penelitian RCT > 100. Selain itu, besar sampel dikatakan cukup ketika
kesimpulan klinis, misalnya, mengenai efikasi suatu terapi, adalah sama untuk semua rentang
nilai pada interval kepercayaan. Sedangkan, semakin sempit interval kepercayaan atau semakin
dekat nilai hasil akhir dengan skor estimasi interval kepercayaan maka semakin presisi hasil
akhir yang diinginkan.
Artikel intervensi psikologis ini menyajikan forest plot
Analisis 1: Perbandingan I Distraksi terhadap nyeri yang dilaporkan
Sembilan belas (19) penelitian menilai outcome ini. Hanya 7 penelitian primer yang signifikan
secara statistik. Secara estimasi ringkasan menunjukkan Std mean different 0,61 (95% CI
-0,91- (-0,32)), yang tidak melewati 0 (perbandingan untuk tidak ada efek) dan oleh karena itu
outcome ini signifikan secara statistik. Skor heterogenitas (Cochran Q): P= <0,00001 df= 18,
Q/df = <1. Ini menandakan heterogenitas kemungkinan tidak terjadi.
Analisis 1.2 Perbandingan I Distraksi terhadap nyeri hasil observasi
Lima (5) penelitian menilai outcome ini. Tidak ada penelitian primer yang signifikan secara
statistik. Secara estimasi ringkasan menunjukkan Std mean different 0,87 (95% CI -1,75-0,02),
yang melewati 0 (perbandingan untuk tidak ada efek) dan oleh karena itu outcome ini tidak
signifikan secara statistik. Skor heterogenitas (Cochran Q): P= <0,00001 df= 4, Q/df = <1. Ini
menandakan heterogenitas kemungkinan tidak terjadi.
Analisis 1.3 Perbandingan I Distraksi terhadap distress yang dilaporkan
Tiga (3) penelitian menilai outcome ini. Hanya 2 penelitian primer yang signifikan secara
statistik. Secara estimasi ringkasan menunjukkan Std mean different 0,61 (95% CI -1,370,06)), yang tidak melewati 0 (perbandingan untuk tidak ada efek) dan oleh karena itu outcome
ini signifikan secara statistik. Skor heterogenitas (Cochran Q): P= 0,00039 df= 2, Q/df = <1. Ini
menandakan heterogenitas kemungkinan tidak terjadi.
Analisis 1.4 Perbandingan I Distraksi terhadap distress hasil observasi
Dua (2) penelitian menilai outcome ini. Hanya 1 penelitian primer yang signifikan secara
statistik. Secara estimasi ringkasan menunjukkan Std mean different 1,15 (95% CI -2,730,42)), yang melewati 0 (perbandingan untuk tidak ada efek) dan oleh karena itu outcome ini
tidak signifikan secara statistik. Skor heterogenitas (Cochran Q): P= <0,00001 df= 1, Q/df = <1.
Ini menandakan heterogenitas kemungkinan tidak terjadi.
Analisis 1.5 Perbandingan I Distraksi terhadap nyeri hasil pengukuran perilaku
Dua (2) penelitian menilai outcome ini. Tidak ada penelitian primer yang signifikan secara
statistik. Secara estimasi ringkasan menunjukkan Std mean different 0,15 (95% CI -0,69- 0,40),
yang melewati 0 (perbandingan untuk tidak ada efek) dan oleh karena itu outcome ini tidak
signifikan secara statistik. Skor heterogenitas (Cochran Q): P= <0,10 df= 1, Q/df = <1. Ini
menandakan heterogenitas kemungkinan tidak terjadi.
Analisis 1.6 Perbandingan I Distraksi terhadap distress hasil pengukuran perilaku
Lima (5) penelitian menilai outcome ini. Hanya 1 penelitian primer yang signifikan secara
statistik. Secara estimasi ringkasan menunjukkan Std mean different 0,30 (95% CI -0,76- 0,16),
yang melewati 0 (perbandingan untuk tidak ada efek) dan oleh karena itu outcome ini tidak
signifikan secara statistik. Skor heterogenitas (Cochran Q): P= 0,03 df= 4, Q/df = <1. Ini
menandakan heterogenitas kemungkinan tidak terjadi.
Analisis 1.7 Perbandingan I Distraksi terhadap pengukuran fisiologi denyut jantung
Dua (2) penelitian menilai outcome ini. Tidak ada penelitian primer yang signifikan secara
statistik. Secara estimasi ringkasan menunjukkan Std mean different 0,70 (95% CI -1,08- (0,32)), yang melewati 0 (perbandingan untuk tidak ada efek) dan oleh karena itu outcome ini

tidak signifikan secara statistik. Skor heterogenitas (Cochran Q): P= 0,33 df= 1, Q/df = <1. Ini
menandakan heterogenitas kemungkinan tidak terjadi.
Analisis 1.8 Perbandingan I Distraksi terhadap pengukuran fisiologi saturasi oksigen
Dua (2) penelitian menilai outcome ini. Tidak ada penelitian primer yang signifikan secara
statistik. Secara estimasi ringkasan menunjukkan Std mean different 0,60 (95% CI 0,22- 0,98),
yang melewati 0 (perbandingan untuk tidak ada efek) dan oleh karena itu outcome ini tidak
signifikan secara statistik. Skor heterogenitas (Cochran Q): P= 0,03 df= 1, Q/df = <1. Ini
menandakan heterogenitas kemungkinan tidak terjadi.
Analisis 2.1 Perbandingan 2 Hipnosis terhadap nyeri yang dilaporkan
Lima (5) penelitian menilai outcome ini. Hanya 4 penelitian primer yang signifikan secara
statistik. Secara estimasi ringkasan menunjukkan Std mean different 1,40 (95% CI -2,32- (0,48)), yang tidak melewati 0 (perbandingan untuk tidak ada efek) dan oleh karena itu outcome
ini signifikan secara statistik. Skor heterogenitas (Cochran Q): P= <0,00002 df= 4, Q/df = <1. Ini
menandakan heterogenitas kemungkinan tidak terjadi.
Analisis 2.2 Perbandingan Hipnosis terhadap distress yang dilaporkan
Lima (5) penelitian menilai outcome ini. Hanya 4 penelitian primer yang signifikan secara
statistik. Secara estimasi ringkasan menunjukkan Std mean different 2,53 (95% CI -3,93- (1,12)), yang tidak melewati 0 (perbandingan untuk tidak ada efek) dan oleh karena itu outcome
ini signifikan secara statistik. Skor heterogenitas (Cochran Q): P= <0,00001 df= 4, Q/df = <1. Ini
menandakan heterogenitas kemungkinan tidak terjadi.
Analisis 2.3 Perbandingan Hipnosis terhadap distress pengukuran perilaku
Enam (6) penelitian menilai outcome ini. Hanya 4 penelitian primer yang signifikan secara
statistik. Secara estimasi ringkasan menunjukkan Std mean different 1,15 (95% CI -1,76- (0,53)), yang tidak melewati 0 (perbandingan untuk tidak ada efek) dan oleh karena itu outcome
ini signifikan secara statistik. Skor heterogenitas (Cochran Q): P= 0,004 df= 5, Q/df = <1. Ini
menandakan heterogenitas kemungkinan tidak terjadi.
Analisis 3.1 Perbandingan 3 persiapan dan informasi terhadap nyeri yang dilaporkan
Dua (2) penelitian menilai outcome ini. Hanya 1 penelitian primer yang signifikan secara
statistik. Secara estimasi ringkasan menunjukkan Std mean different 0,22 (95% CI -1,20- 0,76),
yang melewati 0 (perbandingan untuk tidak ada efek) dan oleh karena itu outcome ini tidak
signifikan secara statistik. Skor heterogenitas (Cochran Q): P= 0,003 df= 1, Q/df = <1. Ini
menandakan heterogenitas kemungkinan tidak terjadi.
Analisis 4.1 Perbandingan 4 virtual reality terhadap nyeri yang dilaporkan
Dua (2) penelitian menilai outcome ini. Tidak ada penelitian primer yang signifikan secara
statistik. Secara estimasi ringkasan menunjukkan Std mean different 0,23 (95% CI -0,79- 0,33),
yang melewati 0 (perbandingan untuk tidak ada efek) dan oleh karena itu outcome ini tidak
signifikan secara statistik. Skor heterogenitas (Cochran Q): P= 0,78 df= 1, Q/df = <1. Ini
menandakan heterogenitas kemungkinan tidak terjadi.
Analisis 5.1 Perbandingan 5 CBT dikombinasikan terhadap nyeri yang dilaporkan
Tiga (3) penelitian menilai outcome ini. Hanya 1 penelitian primer yang signifikan secara
statistik. Secara estimasi ringkasan menunjukkan Std mean different 0,59 (95% CI -1,62- 0,44),
yang melewati 0 (perbandingan untuk tidak ada efek) dan oleh karena itu outcome ini tidak
signifikan secara statistik. Skor heterogenitas (Cochran Q): P= 0,00094 df= 2, Q/df = <1. Ini
menandakan heterogenitas kemungkinan tidak terjadi.
Analisis 5.2 Perbandingan 5 CBT dikombinasikan terhadap distress yang dilaporkan

Tiga (3) penelitian menilai outcome ini. Hanya 1 penelitian primer yang signifikan secara
statistik. Secara estimasi ringkasan menunjukkan Std mean different 0,50 (95% CI -1,08- 0,07),
yang melewati 0 (perbandingan untuk tidak ada efek) dan oleh karena itu outcome ini tidak
signifikan secara statistik. Skor heterogenitas (Cochran Q): P= 0,085 df= 2, Q/df = <1. Ini
menandakan heterogenitas kemungkinan tidak terjadi.
Analisis 5.3 Perbandingan 5 CBT dikombinasikan terhadap distress hasil observasi
Dua (2) penelitian menilai outcome ini. Tidak ada penelitian primer yang signifikan secara
statistik. Secara estimasi ringkasan menunjukkan Std mean different 0,04 (95% CI -0,87- 0,95),
yang melewati 0 (perbandingan untuk tidak ada efek) dan oleh karena itu outcome ini tidak
signifikan secara statistik. Skor heterogenitas (Cochran Q): P= 0,05 df= 1 Q/df = <1. Ini
menandakan heterogenitas kemungkinan tidak terjadi.
Analisis 5.2 Perbandingan 5 CBT dikombinasikan terhadap distress pengukuran perilaku
Empat penelitian menilai outcome ini. Hanya 1 penelitian primer yang signifikan secara statistik.
Secara estimasi ringkasan menunjukkan Std mean different 0,54 (95% CI -1,16- 0,09), yang
melewati 0 (perbandingan untuk tidak ada efek) dan oleh karena itu outcome ini tidak
signifikan secara statistik. Skor heterogenitas (Cochran Q): P= 0,01 df= 3, Q/df = <1. Ini
menandakan heterogenitas kemungkinan tidak terjadi.
Analisis 6.1 Perbandingan 6 pembinaan orang tua + distraksi terhadap nyeri yang dilaporkan
Tiga (3) penelitian menilai outcome ini. Tidak ada penelitian primer yang signifikan secara
statistik. Secara estimasi ringkasan menunjukkan Std mean different 0,60 (95% CI -0,19- 0,31),
yang melewati 0 (perbandingan untuk tidak ada efek) dan oleh karena itu outcome ini tidak
signifikan secara statistik. Skor heterogenitas (Cochran Q): P= 0,27 df= 2, Q/df = <1. Ini
menandakan heterogenitas kemungkinan tidak terjadi.
Analisis 6.2 Perbandingan 6 pembinaan orang tua + distraksi terhadap distress hasil observasi
Dua (2) penelitian menilai outcome ini. Tidak ada penelitian primer yang signifikan secara
statistik. Secara estimasi ringkasan menunjukkan Std mean different 0,04 (95% CI -0,21- 0,12),
yang melewati 0 (perbandingan untuk tidak ada efek) dan oleh karena itu outcome ini tidak
signifikan secara statistik. Skor heterogenitas (Cochran Q): P= 0,37 df= 1, Q/df = <1. Ini
menandakan heterogenitas kemungkinan tidak terjadi.
Analisis 6.3 Perbandingan 6 pembinaan orang tua + distraksi terhadap distress pengukuran
perilaku
Tiga (3) penelitian menilai outcome ini. Hanya 1 penelitian primer yang signifikan secara
statistik. Secara estimasi ringkasan menunjukkan Std mean different 0,36 (95% CI -0,97- 0,25),
yang melewati 0 (perbandingan untuk tidak ada efek) dan oleh karena itu outcome ini tidak
signifikan secara statistik. Skor heterogenitas (Cochran Q): P= 0,002 df= 2, Q/df = <1. Ini
menandakan heterogenitas kemungkinan tidak terjadi.
Analisis 7.1 Perbandingan 7 sugesti terhadap nyeri yang dilaporkan
Tiga (3) penelitian menilai outcome ini. Tidak ada penelitian primer yang signifikan secara
statistik. Secara estimasi ringkasan menunjukkan Std mean different 0,13 (95% CI -0,40- 0,15),
yang melewati 0 (perbandingan untuk tidak ada efek) dan oleh karena itu outcome ini tidak
signifikan secara statistik. Skor heterogenitas (Cochran Q): P= 0,37 df= 2, Q/df = <1. Ini
menandakan heterogenitas kemungkinan tidak terjadi.
Artikel ini merupakan tinjauan sistematik yang berkualitas baik, yang menunjukkan penurunan

signifikan secara statistik level nyeri setelah intervensi psikologis untuk hipnosis (nyeri yang
dilaporkan, nyeri yang diobservasi, dan nyeri dari pengukuran perilaku), sedangkan distraksi
terbukti menurunkan level nyeri self-reported.
E. MENGAPLIKASIKAN BUKTI
1. Apakah perlakuan atau tes ini bisa diterapkan di lingkungan saya?
Dalam jurnal dijelaskan tentang bagaimana prosedur hipnosis dilakukan antara lain : prosedur
Ericksonian, dan teknik hipnotis di mana menjadikan cerita favorit anak menjadi hipnotis untuk
menciptakan keterlibatan imajinatif menyenangkan yang akan mengakibatkan interpretasi yang
berbeda dari pengalaman prosedur injeksi. Sedikit penjelasan dalam sistematik review ini
sehingga perlu untuk memperoleh jurnal RCT secara lengkap dan mempelajari keterampilan
yang diperlukan untuk mereplikasi perlakuan.
2. Apalagi yang perlu saya lakukan untuk mengaplikasikan bukti ini?
Next action:
- Mendapatkan lebih banyak informasi
Dalam sistematik review ini dijelaskan tentang bukti hipnosis sebagai intervensi tunggal yang
efektif menurunkan nyeri pada pasien anak yang menjalani prosedur injeksi, tetapi kita perlu
untuk mengkaji lebih jauh lagi mengenai keterampilan hipnosis ini untuk dipelajari dan
dilakukan oleh perawat, sebagian besar yang melakukan intervensi ini adalah psikolog. Dokter,
menggunakan hipnoterapi berdasarkan Standar Kompetensi Dokter dari Konsil Kedokteran
Indonesia (Indonesian Medical Council) dalam rangka terapi kedokteran sebagai salah satu
layanan Hipnosis Kedokteran, yaitu Hipnosis Kedokteran Kuratif (Early diagnosis and promt
treatment); disamping Hipnosis Kedokteran Promotif. Hypnocaring adalah salah satu intervensi
keperawatan dengan jalan mempelajari pola pikir manusia (klien) dan mensugesti pikiran bawah
sadar. Selain itu kita perlu mengkaji percobaan lain tentang kemanjuran intervensi hipnosis untuk
prosedur jarum yang berbeda , khususnya mereka yang lebih rutin memperoleh prosedur terkait
jarum ( misalnya , imunisasi , venepuncture ) dibandingkan dengan mereka yang dianggap lebih
invasif ( Misalnya , pungsi lumbal, aspirasi sumsum tulang) , serta peristiwa tunggal
dibandingkan prosedur jarum berulang atau beberapa. Selain itu,
itu akan menjadi penting untuk menilai rasa sakit dan skor distress pada tahapan prosedur
( misalnya , pra - prosedur , selama prosedur , pasca-prosedur , dan pada prosedur mendatang
berikutnya ) untuk menilai hasil jangka panjang dan untuk menentukan apakah tambahan praktek
dan paparan intervensi psikologis menyebabkan manajemen nyeri yang lebih optimal .
- Menemukan lebih rinci tentang intervensi
Dalam sistematik review memang dijelaskan tentang prosedur singkat mengenai hipnosis yang
dilakukan tetapi kurang rinci dan jelas. Sehingga kita mempunyai next action: (1) menulis
kepada penulis tinjauan sistematis untuk rincian intervensi; (2) mendapatkan literatur/ buku yang
bisa menunjang pemahaman tentang prosedur hipnosis.
3. Alternatif apakah yang tersedia?
Alternatif yang mempertimbangkan bahwa prosedur hipnosis ini juga perlu mempertimbangkan
usia perkembangan anak, maka apabila prosedur ini tidak dapat dilakukan maka alternatif lain
adalah dengan distraksi yang terbukti efektif secara self-reported. Asupan ASI pada anak usia di
bawah enam bulan dan penggunaan sukrosa atau lidokain-prilokain pada anak usia 6 sampai 48
bulan secara signifikan mengurangi waktu menangis dan nilai nyeri.
4. Apakah pasien saya sangat berbeda dengan pasien dalam penelitian tersebut, sehingga benarbenar tidak bisa diaplikasikan?
Pasien saya memiliki karakteristik usia yang masuk dalam kriteria inklusi dalam penelitian.

Pasien leukemia usia 6 tahun yang telah menyatakan kesulitan dalam menghadapi BMAs
berulang dan Lumbar Punctures (LPs) yang merupakan bagian penting dari pengobatan mereka
untuk kanker.
5. Apakah potensi perlakuan yang menguntungkan lebih banyak dibandingkan potensi yang
merugikan bagi pasien saya?
Hipnosis dan hipnoterapi sangat aman apabila dilakukan oleh orang yang benar-benar memahami
bidang ini. Sama sekali tidak ada efek samping yang merugikan apabila klien dihipnosis atau
mengikuti hipnoterapi.
6. Apakah yang dipikirkan oleh pasien saya tentang hal ini?
Mempertimbangkan apa yang dipikirkan tentang intervensi ini oleh keluarga pasien, resiko dan
manfaatnya. Sebuah proses komunikasi penting dilakukan untuk menjelaskan atau memberikan
pengetahuan misalnya apa efek yang terjadi apabila tidak melakukan sesuatu. Menjelaskan
pilihan-pilihan intervensi yang tersedia atau bisa dilakukan, dan menjelaskan efektivitasnya
dalam menurunkan nyeri. Menggali pengalaman dan keinginan anak dan keluarga pasien.
Kesimpulan:
Sistematik review ini valid dan dapat diaplikasikan

DAFTAR PUSTAKA
Glasziou, Mar Chris, Salisbury. (2012). Buku Kerja Evidence Based Practice. Second Edition.
Yogyakarta: CAPS
LS,Uman et al.2013.Psychological Interventions for Needle-related Procedural Pain and Distress
in Children and Adolescents (Review). The Cochrane Library 2013.http:
www.thecocochranelibrary.com

Anda mungkin juga menyukai