Anda di halaman 1dari 9

BENCANA ALAM

Peristiwa/kejadian/fenomena alamiah yang disebabkan oleh proses geologi dan


mengakibatkan terjadinya kerusakan alam, kerugian harta benda serta jatuhnya korban jiwa.
Bencana Alam Geologi ini dapat disebabkan oleh berbagai penyebab, yaitu : Gempa Bumi
(Earthquake) , Tsunami (Tsunamis) , Letusan Gunungapi (Volcanic Eruptions) , dan Gerakan
Tanah (Mass Movement) .
GEMPA BUMI
Gempabumi (Earthquake) adalah getaran/goncangan/gerakan bergelombang yang dirasakan
di permukaan bumi yang terjadi akibat perubahan mendadak lapisan kulit bumi karena
pengaruh aktivitas tenaga asal dalam (endogen). Getaran tersebut dapat direkam oleh pencatat
gempabumi (Seismograf).
JENIS GEMPABUMI

Gempabumi Tektonik, gempa yang terjadi karena adanya dislokasi/pergeseran


lapisan kulit bumi akibat aktivitas tektonik berupa tenaga tarikan dan tekanan.
Gempabumi Vulkanik, gempa yang terjadi akibat aktivitas gunungapi.
Gempabumi Runtuhan, gempa yang terjadi akibat runtuhnya atap gua, tambang
bawah tanah, amblesan, dsb.

Indonesia merupakan salah satu wilayah /negara yang mempunyai intensitas kegempaan
paling aktif di dunia, yang disebabkan karena letaknya di pertemuan tiga lempeng tektonik
yang aktif. Hampir 80% daerah di Indonesia terletak di wilayah sebaran gempabumi. Wilayah
ini berpenduduk padat dan sedang berkembang pesat. Resiko atau korban akibat gempabumi
tidak hanya jiwa manusia saja, tetapi juga harta benda, sarana dan prasarana yang ada di
wilayah dimana gempa tersebut terjadi.
Gempabumi mempunyai karakter khusus umumnya terjadi tanpa peringatan dan terjadi
secara cepat dalam waktu menit atau detik. Karakter khusus lainnya dari gempabumi
dicirikan oleh 3 fase yakni gempabumi awal (fore shock), gempabumi utama (main shock)
dan gempabumi susulan (after shock).

BIBIH HANDRIKEU

III C

Gambat Peta awan Bencana Geologi


TSUNAMI
Tsunami yang biasa disebut sebagai gelombang pasang, adalah suatu fenomena gelombang
laut yang tinggi/besar dan berkekuatan, yang terjadi akibat adanya gangguan mendadak pada
permukaan dasar laut yang secara vertikal mempengaruhi volume kolom air.
Mekanisme terjadinya tsunami :
1. Terjadi gempabumi tektonik akibat peristiwa tumbukan lempeng.
2. Terjadi pengurangan volume air sehingga air laut menyusut sesaat.
3. Terbentuklah gelombang laut yang semakin kuat ke arah pantai.
4. Terjadilah gelombang tsunami yang tingginya sesuai perbedaan elevasi.
5. Tsunami akan terpecah dan tertahan oleh tanggul pepohonan.

Upaya Penyelamatan Diri dari Tsunami :


1. Permukaan air laut dalam keadaan normal, tiba-tiba terasa ada goncangan tanah.
2. Air laut surut secara tiba-tiba menjorok jauh ke tengah laut. Segera lari menjauh dari pantai
cari tempat yang tinggi.
3. Berlindung di perbukitan atau daerah yang tinggi.
4. Tunggu hingga gelombang laut normal kembali, lakukan tindakan penyelamatan.
BIBIH HANDRIKEU

III C

GUNUNGAPI
Gunungapi adalah bukit atau gunung yang mempunyai lubang kepundan sebagai tempat
keluarnya magma dan atau gas ke permukaan bumi. Di seluruh wilayah Indonesia terdapat
129 gunungapi aktif (+ 13 % dari gunungapi aktif dunia). Semua gunungapi tersebut berada
pada jalur tektonik yang memanjang mulai dari Sumatera bagian utara menerus ke arah
selatan melalui Jawa, Nusatenggara, sampai Laut Banda (sesuai dengan penyusupan
Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia). Deretan ini dikenal sebagai jalur
Mediteran. Kelompok gunungapi lainnya terdapat di Sulawesi Utara dan Maluku
(penyusupan Lempeng Pasifik ke bawah Lempeng Eurasia). Deretan ini disebut jalur Lingkar
Pasifik (Circum Pacific).
Letusan gunungapi adalah suatu peristiwa alam yang terjadi akibat pembebasan energi yang
terakumulasi di dalam sebuah gunungapi. Apabila magmanya bersifat basa (cair), maka
letusannya hanya berupa leleran lava. Tetapi bila magmanya bersifat asam (kental),
letusannya dapat berupa semburan bom, lapili, abu dan awan panas.
SIFAT LETUSAN GUNUNGAPI :

Letusan Efusif / Lelehan (Effusive eruption)

Letusan Eksplosif / Ledakan (Explosive eruption)

Letusan Campuran (Explosive-effusive eruption)

1. Efusif/Leleran/Lelehan (Effusions)
Letusan yang bersifat leleran/lelehan lava melalui retakan yg terdapat pada tubuh gunungapi,
karena magmanya encer dan tekanannya lemah.

2. Eksplosif/Ledakan (Explosions)
Letusan yang bersifat ledakan dengan menyemburkan material volkanik berupa bahan padat,
cair dan gas, karena magmanya kental dan tekanannya tinggi.
3. Campuran (Explosions-Effusions)
Letusan yang bersifat perselingan antara efusif dan eksplosif, sehingga membentuk
gunungapi strato yang terdiri atas perlapisan lava dan bahan-bahan lepas (piroklastik).

BIBIH HANDRIKEU

III C

Bom vulkanis, gumpalan batuan sebesar bongkah

Slag/Terak vulkanis, gumpalan batuan sebesar kerakal dengan bentuk tidak teratur

Lapili, batu-batu kecil sebesar kerikil

Pasir vulkanis, bahan letusan sebesar pasir

Abu vulkanis, bahan letusan sebesar debu/abu

Batuapung, bahan letusan yang ringan dan berongga

Aliran lava, suhu 800 1200C

Awan panas, suhu 600C, kecepatan 200 km/jam

Jatuhan piroklastik : bom, lapili, pasir, debu, abu/gas

Lahar letusan (gunung berdanau kawah)

Gas beracun : CO, CO2, HCN, H2S, SO2, dll


(BAHAYA TIDAK LANGSUNG)

Lahar hujan

Banjir bandang

Aliran lumpur

Longsoran vulkanik
GERAKAN TANAH (LONGSOR)
Gerakan tanah (Mass Movement) adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa
batuan, tanah, bahan rombakan atau material campuran, yang bergerak ke bawah sebagai
longsoran, runtuhan, aliran, atau rayapan. Gerakan tanah dipengaruhi oleh curah hujan,
kelembaban tanah, kestabilan lereng & kurangnya vegetasi.
Peristiwa ini terjadi karena hilangnya keseimbangan pada lereng akibat hujan terus menerus,
terjadinya gempabumi, pengaruh gravitasi bumi, dll.

BIBIH HANDRIKEU

III C

JENIS GERAKAN TANAH


1.Longsoran Translasi (Translation Landslides)
Bergeraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau bergelombang
landai. Longsoran jenis ini paling sering terjadi di Indonesia.

2. Longsoran Rotasi (Rotation Landslides)


Bergeraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk cekung. Longsoran jenis
ini juga paling sering terjadi di Indonesia.

3. Pergerakan Blok (Block Movements)


Bergeraknya blok batuan pada bidang gelincir berbentuk rata. Longsoran ini disebut juga
longsoran translasi blok batu.

4. Runtuhan Batu (Rock Falls)

BIBIH HANDRIKEU

III C

Runtuhnya sejumlah besar batuan atau material lain dengan cara jatuh bebas. Umumnya
terjadi pada lereng yang terjal hingga menggantung terutama di daerah pantai.

5. Rayapan Tanah (Land Creeping)


Longsornya tanah berbutir kasar dan halus secara lambat dan hampir tidak dapat dikenali.
Setelah waktu yang cukup lama, bisa menyebabkan tiang-tiang telepon, pohon, atau rumah
menjadi miring.

6. Aliran Bahan Rombakan (Debris Flows)


Bergeraknya massa tanah akibat dorongan aliran air. Kecepatan aliran tergantung pada
kemiringan lereng, volume dan tekanan air, serta jenis materialnya. Gerakannya terjadi di
sepanjang lembah dan mampu mencapai ratusan meter jauhnya. Di beberapa tempat bisa
sampai ribuan meter seperti di daerah aliran sungai di sekitar gunungapi. Longsoran ini
paling banyak menelan korban jiwa manusia.

UPAYA MITIGASI BENCANA ALAM GERAKANTANAH :

Memberi informasi kepada masyarakat luas tentang pengenalan kerentanan gerakan


tanah dan pengolahan lahan yang tidak menimbulkan bencana gerakantanah.
Membuat dan memanfaatkan Peta Zona Gerakantanah.
BIBIH HANDRIKEU

III C

Melakukan penelitian kestabilan lereng dalam pembangunan tata ruang suatu daerah.
Melakukan penataan tata lahan dan pemukiman yang berada pada lokasi rentan
gerakan tanah.

Mengendalikan penggarapan lahan pada daerah perbukitan dan pegunungan.

BANJIR
BENCANA ALAM BANJIR Di Indonesia kerap sekali terjadi bencana alam. Salah satunya
adalah bencana banjir yang sering terjadi. Lihat saja banjir bandang yang banyak terjadi
karena sungai tiba-tiba meluap atau contohlah di jakarta yang kebanyakan banjir terjadi
karena ulah manusia sendiri. Penyebab banjir sendiri bisa terjadi karena berbagai hal baik
alam maupun manusia.Dan berikut adalah hal-hal yang menyebabkan banjir di seluruh dunia
termasuk Indonesia :

Peristiwa alam seperti Curah hujan dalam jangka waktu yang lama.
Terjadinya erosi tanah hingga hanya menyisakan batuan, dan tidak ada resapan air.
bahkan bukan hanya banjir tapi juga tanah longsor
Buruknya penanganan sampah, hingga kemudian sumber saluran air tersumbat.
Bendungan dan saluran air rusak. Seperti yang terjadi pada bencana di situ gintung
Penebangan hutan secara liar dan tidak terkendali.
Di daerah bebatuan daya serap air sangat kurang. Sehingga memudahkan terjadi
bencana banjir
Kiriman atau bencana banjir bandang.
Keadaan tanah tertutup semen, paving atau aspal, hingga tidak menyerap air.

Pembangunan tempat permukiman dimana tanah kosong diubah menjadi jalan gedung,
tempat parkir, hingga daya serap air hujan tidak ada. Contohlah kota-kota besar semacam
jakarta yang sering terjadi bencana banjir. Bencana banjir sebenarnya dapat kita hindari, yaitu
BIBIH HANDRIKEU

III C

dengan menghindari hal-hal diatas. Sehingga tidak akan terjadi peristiwa seperti situ gintung
ataupun bajir bandang yang
sering terjadi di indonesia. seperti sebuah kata bijak Manusia adalah bagian dari alam, jika
kita menyakiti alam maka kita juga akan menyakiti manusia.

ANGIN PUTING BELINUNG


Puting beliung atau tornado ialah sebuah tiub angin berpusing yang menyentuh tanah
dan awan kumulonimbus. Angin yang berada di dalam puting beliung berpusing dengan
pantas dan menjadikan puting beliung sangat berbahaya.
Kebanyakan puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum "lenyap". Walau
bagaimanapun, sesetengah puting beliung mempunyai angin selaju 480 km/j, dengan lebar
lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak melebihi 100 kilometer.
Puting beliung seringkali terjadi semasa hujan ribut petir angin kuat dan mendatangkan
banyak kemusnahan kepada apa-apa sahaja yangdisentuhnya. Saban tahun, ada nyawa yang
terkoban akibat puting beliung.
Bagaimana puting beliung berlaku
Puting beliung boleh berlaku hasil aktiviti di dalam awan kumulonimbus yang besar
semasa ribut petir dahsyat. Puting beliung juga boleh berlaku bersama taufan. Dalam
kebanyakan ribut petir yang berlaku di dunia, udara panas naik membawa wap air dan
membentuk awan kumulonimbus dan hujan membawa udara sejuk ke bawah pada tempat
yang sama, oleh itu angin ribut kencang tidak terbentuk. Tetapi sesetengah ribut petir pula
menghasilkan angin kencang di dalam awan akibat turun naik udara panas dan sejuk secara
serentak serta turun naik udara panas dan sejuk yang tidak berlaku pada tempat yang sama,
dikenali sebagai fenomena angin ricih. Sekiranya angin ricih kencang tersebut berubah

BIBIH HANDRIKEU

III C

bentuk daripada melintang di dalam awan kepada menegak, angin kencang berbentuk corong
akan terbentuk dan pusaran angin berbentuk corong tersebut dikenali sebagai puting beliung.
Kemusnahan dan lokasi berlakunya puting beliung
Puting beliung dikategori mengikut Skala Fujita, daripada F0 sehingga F5. F0 mempunyai
kelajuan angin paling rendah manakala F5 mempunyai kelajuan angin paling tinggi.
Amerika Syarikat adalah negara yang paling banyak mengalami bencana puting beliung
tetapi ini tidak bermakna negara-negara lain tidak akan mengalami bencana ini. Puting
beliung boleh terjadi di mana-mana tempat di dunia termasuklah Malaysia. Kawasan yang
paling kerap dilanda ribut petir di Amerika Syarikat ialah di kawasan lembangan yang
dilindungi Banjaran Rocky dan Banjaran Appalachian. Kawasan tersebut dikenali sebagai
Lembah Puting Beliung (Tornado Alley).
Puting beliung amat sukar diramal dan ia hanya dapat diramalkan apabila titik tekanan rendah
di dalam awan kumulonimbus dikesan oleh radar Doppler. Akibatnya, penduduk di kawasan
yang diramalkan akan dilanda puting beliung hanya mempunyai masa yang sangat terhad
untuk pergi ke tempat perlindungan.

BIBIH HANDRIKEU

III C

Anda mungkin juga menyukai