membutuhkan biaya tinggi ini. Kami mengukur dampak yang telah diberikan sebagai sebuah
organisasi dan bertanggung jawab kepada masyarakat dan para mitra yang kami layani.
beberapa tempat selancar paling sempurna di dunia. Dr. Dave Jenkins adalah seorang dokter yang sangat
fokus dalam karirnya dan bekerja di Singapura, beliau memutuskan untuk melepaskan beban stres dari
pekerjaannya sebagai direktur disana.
"Setelah berjalan melewati kuburan dan melihat banyak kuburan berukuran sangat
kecil, akhirnya saya menjalankan klinik atas permintaan Kepala Desa. Saya adalah
dokter pertama yang mengunjungi desa. Saya melihat perempuan dan anak meninggal
akibat malaria, kekurangan gizi dan standar hidup yang tidak memadai - hal yang saya
tahu itu dapat diobati dan, lebih baik lagi, dapat dicegah dengan membantu mereka,
mengubah perilaku sehari hari, seperti kebersihan dasar dan praktek pemberian ASI
yang lebih baik.
Setelah bergulat dengan suara-suara dalam diri sendiri, saya meninggalkan pekerjaan
saya dan menuju rumah untuk tantangan baru dan memanggil dua teman dekat saya Dr Steve Hathaway, spesialis kesehatan masyarakat terkenal di dunia, dan pengacara
Phil Dreifuss. Hanya dalam beberapa hari kami menyelam untuk menangkap lobster,
untuk menarik para peselancar lokal ikut bakar ikan setelah mereka mendapat berita
bahwa dibutuhkan kuorum 25 orang untuk mendaftar dan membayar $25 untuk
menjadi anggota agar kami dapat mendaftarkan diri sebagai lembaga nirlaba resmi di
Selandia Baru. Mereka menandatangani dan membayar dan pada bulan Januari 2000
SurfAid lahir penuh harapan dan mimpi bersama serta rencana gila yang sangat
ambisius."
Area kerja SurfAid adalah area dengan lokasi geografis terpencil di bagian barat Pulau Sumatera dan
sedang dalam proses menjajaki wilayah timur Indonesia, yaitu:
1. Kabupaten Kepulauan Mentawai Provinsi Sumatera Barat
2. Kabupaten Nias Utara, Nias Selatan, Nias Induk Provinsi Sumatera Utara
3. Kecamatan Singkil dan Pulau Banyak, Kabupaten Singkil Provinsi Aceh
4. Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (masih dalam proses penjajakan)
5. Maluku Utara (masih dalam proses penjajakan)
6. Daerah lain di Indonesia berdasarkan konsultasi dengan Kementrian Kesehatan sepanjang daerah
tersebut konsisten dengan filosofi SurfAid yaitu daerah yang beresiko tinggi untuk bencana alam
dan penduduk local menderita penyakit, kekurangan gizi, dan serta terancam wabah penyakit.
Kantor Operasional
Jl. Setia Budi, Komplek Taman Setia Budi Blok VV No.
33, Medan, North Sumatra
PO Box 20132
Telp/Fax: 061-822 6857
Kantor Nias:
Jl. Diponegoro No. 348B, Gunung Sitoli, Nias, North
Sumatra.
Telp: 0639-700 0278
Kantor Padang:
Jl. Maranti No. 12 RT.04/RW.02, Bandar Buat, Padang,
West Sumatra.
Telp/Fax: 0751-71282
Total 75 staff SurfAid Indonesia tersebar di wilayah ini dengan struktur organisasi sebagai berikut:
INTERNATIONAL
BOARD
ORGANIZATION CHART
July 2012
CHIEF EXECUTIVE
OFFICER
CORPORATE FINANCE
DIRECTOR
COUNTRY DIRECTOR
PROGRAM MANAGER
EM ERGENCY
PREPAREDNESS
FINANCE M ANAGER
FINANCE PROGRAM
SUPERVISOR
FINANCE OFFICER
FINANCE ASSISTANT
M EDAN
MONITORING
EVALUATION COORD
PROGRAM M ANAGER
NIAS
M ONITORING &
EVALUATION OFFICER
BEHAVIOR CHANGE
OFFICER
PROGRAM M ANAGER
MENTAW AI
ASSISTANT PROGRAM
MANAGER
HR M ANAGER
PROJECT ENGINEER
M ONITORING &
EVALUATION OFFICER
AREA FIELD M ANAGER
FINANCE ASSISTANT
M ENTAW AI
FINANCE ASSISTANT
NIAS
MEDICAL DIRECTOR
/ FOUNDER
PROJECT ENGINEER
OPERATION
COORDINATOR
EM ERGENCY
PREPAREDNESS
SENIOR OFFICER
EM ERGENCY
PREPAREDNESS OFFICER
LOGISTIC OFFICER
MENTAW AI
LOGISTIC OFFICER
PADANG
M ENTAW AI HEALTH
PROM OTION OFFICER
Program SurfAid
SurfAid adalah organisasi muda dan antusias. Dari awal yang kecil pada tahun 2000, dengan program
malaria di Mentawai, telah berubah menjadi organisasi pelayanan dan pendukung untuk kesiapan
kesehatan, air & sanitasi dan dan tanggap darurat di Kepulauan Mentawai, Nias, Telo dan Banyak, dengan
dana yang signifikan dan dukungan dari Industri Surfing dan Dana Hibah Pemerintah.
Kesiapsiagaan Darurat (Emergency Preparedness )
Selama 11 tahun terakhir, SAI telah menunjukkan kekuatannya dalam pengiriman bantuan tanggap
darurat dan kegiatan darurat di berbagai lokasi di bagian barat Sumatera. SAI telah berperan dalam
memberikan barang bantuan, air bersih dan dukungan kepada masyarakat yang terkena dampak tsunami
pada tahun 2004, gempa Mentawai pada tahun 2007, gempa Padang pada 2009 dan tsunami tahun 2010
di Mentawai. SAI tetap berkomitmen untuk dukungan lebih lanjut di kepulauan Mentawai. Pendapat
ilmiah jelas setuju bahwa gempa besar (lebih dari 8.0 Richter) akan terjadi, dan bahwa hal itu mungkin
akan terpusat di sekitar Pulau Siberut, Mentawai. Karena pengaruh geologi yang mendasari gempa,
tsunami kemungkinan akan terjadi dan akan berdampak Kepulauan Mentawai, Telo dan daerah
sekitarnya yang lebih luas, termasuk Sumatera Barat. Tindakan seismik lebih lanjut sudah terjadi tetapi
tidak ada jaminan siklus super dari gempa yang dimulai pada akhir 2004 telah selesai.
Karena letak geografis Indonesia, penyediaan fasilitas kesehatan bagi ibu hamil yang tinggal di daerah
terpencil di Indonesia menjadi tantangan yang berat. Program Kesehatan Berbasis Masyarakat (CBHP)
SurfAid, yang dimulai sebagai
inisiatif kesehatan formal terpadu
pada tahun 2005, telah berusaha
untuk mengatasi masalah ini.
Dalam beberapa tahun berikutnya,
Model
kesehatan
masyarakat
spesifik SurfAid telah diujicobakan
dan diterapkan di beberapa daerah
di Mentawai dan Nias, yang
didanai
oleh
Dana
Hibah
Pemerintah Selandia Baru.
Pada bulan Juli 2011 CBHP (di
Nias) secara resmi dikaji oleh
konsultan eksternal yang ditunjuk
oleh MFAT. Kesimpulan umum
adalah bahwa program ini terlalu
ambisius (tersebar), tidak sesuai dengan kebiasaan dan kebijakan setempat, dan terlalu independen untuk
menjamin berkelanjutannya. Dengan adanya hubungan yang erat antara SurfAid dan pemerintah
Selandia Baru maka SurfAid didorong dan didukung untuk merombak program ini di Nias. Program CBHP
di Nias kemudian di rancang ulang berdasarkan rekomendasi hasil kajian dan bersama-sama dengan
pemerintah setempat, menghasilkan program baru dengan fokus yang sama yaitu Kesehatan Ibu dan
Anak. Program ini dimulai pada bulan Juli 2012. Pada saat yang sama, program lain yakni program
komunitas kesehatan ibu & anak, air bersih dan nutrisi untuk Mentawai, telah disetujui dan dimulai pada
bulan April 2012.
Tanggap Darurat
Meskipun tidak pernah didirikan sebagai organisasi tanggap
darurat, SurfAid telah merespon lima besar keadaan darurat Tsunami Boxing Day (Desember 2004), Nias Gempa (Maret
2005), Gempa Mentawai (September 2007), Gempa Padang
(September 2009) dan Tsunami Mentawai (Oktober 2010).
Karena hubungan SurfAid yang kuat dengan industri surfing lokal,
SurfAid memiliki kemampuan untuk memobilisasi bantuan
darurat dengan cepat dan efisien untuk memberikan bantuan
kepada desa yang terdampak, yang seringkali harus melewati laut liar dan berbahaya. Tahap pertama dari
tanggap darurat berkonsentrasi pada pendistribusian bantuan pangan dan non-makanan, termasuk
perangkat perlindungan, kebersihan dan bangunan, dan menilai kebutuhan mendesak dari masyarakat
yang terkena dampak. Kemudian menyediakan database untuk instansi pemerintah dan non pemerintah
sehingga tanggap darurat dapat terkoordinasi. Respon tahap pertama biasanya berlangsung selama dua
minggu (tetapi bisa lebih lama, tergantung pada keadaan) lalu kita bergerak ke fase pemulihan jangka
panjang.
Bebas Malaria
Tujuan dari Program Bebas Malaria adalah untuk secara signifikan mengurangi prevalensi dan kejadian
malaria melalui pendidikan dan pelatihan. SurfAid telah melaksanakan program ini di Kepulauan
Mentawai sejak 2001, di utara Pulau
Simeulue, Aceh dan di Pulau Nias. Kami telah
mendistribusikan lebih dari 60.000 kelambu
berinsektisida dan menyediakan pendidikan
malaria untuk lebih dari 300 desa di beberapa
daerah terpencil, membentang sepanjang
ratusan kilometer dari laut kasar lepas
pantai barat Sumatera.
SurfAid telah bekerjasama erat dengan
staff Departemen Kesehatan Mentawai,
tenaga kesehatan lokal dan organisasi nonpemerintah, untuk menerapkan program
Mentawai untuk menekan malaria. SurfAid
telah menerapkan pengalaman yang
diperoleh dalam kesuksesan program anti malaria sebelumnya. Upaya ini adalah dengan memfasilitasi
anggota masyarakat dengan pendekatan sederhana, namun efektif guna sarana mencegah malaria
termasuk teknologi mutakhir untuk mendeteksi dan mengobati malaria ketika diperlukan.
Gambaran dari program yang saat ini berjalan di beberapa daerah termasuk proyek-proyek lain dalam
waktu dekat, beberapa masih dalam tahap proposal.
Proyek SAI
Mentawai
Bebas Malaria
Pengontrolan Malaria
EHOWU
SESE
E-Prep
Komunitas
Tangguh
(Tahap
Proposal)
Komunitas
Tangguh2
(Tahap
Proposal)
Bencana, Kesiapsiagaan,
Peningkatan Kapasitas
&
Respon,
Manajemen
AusAID
Lokasi
Durasi
Mentawai
2012
Nias
20122013
20122014
Mentawai
Mentawai,
Nias, Telo,
Banyak
Mentawai,
Nias, Telo,
Banyak
20122014
Bima
(Sumbawa)
20132015
20132015
Komponen Program
Surfaid Program Elemen dan
Bagaimana
agar
sesuai
dengan Desa SiagaAktif
Kode
Komponen
BHCH 1
BHCH 2
BHCH 3
BHCH 4
Pemberdayaan Masyarakat
Pengawasan
Masyarakat
Berbasis
UKBM 1
UKBM 2
UBKM 3
UBKM 4
UBKM 5
UBKM 6
Pengamatan dan pemantauan kondisi penyakit dan kesehatan ibu dan anak,
gizi, lingkungan, dan perilaku yang dapat menimbulkan masalah kesehatan
masyarakat
Pelaporan cepat (kurang dari 24 jam) kepada petugas kesehatanu ntuk respon
cepat
Pencegahan dan pengendalian penyakit dan masalah kesehatan sederhana,
pelaporan Kematian
Bimbingan dalam mencari tempat untuk mengamankan diri
Promosi kesehatandan bimbingan dari masalah kesehatan akibat bencana
dan mencegah faktor-faktor yang menyebabkan masalah kesehatan
Bantuan/fasilitasi memenuhi kebutuhan sanitasi dasar(air bersih, toilet,
pembuangan sampah / limbah, dll) di tempat pengungsian
UBKM 7
UBKM 8
UBKM 9
UBKM 10
UBKM 11
UBKM 12
Perilaku Sehat
PHBS
Persiapan
PREP
10 Indikator ;
1.Kelahiran ditangani oleh tenaga kesehatan yang terampil
2.ASI Ekslusif
3.Berat badan balita
4.Menggunakan air bersih
5.Cuci tangan ndengan air bersih dan sabun
6. Jamban sehat
7.Membasmi larva nyamuk
8.Makan sayur dan buah setiap hari
9. Melakukan kegiatan fisik sehari-hari
10.Tidak merokok di dalam rumah
Pelatihan di Puskesmas dan Staf departemen Kesehatan
Mitra SurfAid
Mitra Masyarakat dan Pemerintah
SurfAid bermitra dengan masyarakat lokal Indonesia dan pemerintah untuk membantu untuk
menerapkan perubahan yang berkesinambungan.
Memberdayakan masyarakat lokal dan menciptakan perubahan yang berkelanjutan dalam kesehatan dan
kesejahteraan membutuhkan kemitraan lokal. SurfAid bangga bahwa lebih dari 95% staf program kami
adalah warga negara Indonesia yang bekerja bahu-membahu dengan masyarakat lokal, untuk
Diperbarui Juli 2012
9
menghasilkan perubahan positif dari bidang kesehatan yang berkelanjutan dengan tetap menghormati
budaya dan adat istiadat yang unik dari berbagai daerah.
Pada tahun 2011, SurfAid menandatangani Nota Kesepahaman (MOU) dengan Pusat Promosi Kesehatan
(PromKes), Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Mitra lokal lainnya memberikan sarana sosial dan
teknis, misalnya Badan Pengawas Malaria Indonesia memberikan bantuan dalam memantau dampak
Program Malaria Gratis SurfAid di Mentawai. SurfAid juga memiliki Surat Kesepahaman (LOU) dengan
pemerintah lokal di masing-masing Kabupaten area kerja SurfAid.
Mitra Perusahaan
Dalam persaingan tanpa henti di dunia bisnis, aliansi strategis dengan SurfAid dapat membantu
perusahaan memenuhi harapan tinggi dari para karyawan, pemangku kepentingan, pelanggan, supplier
dan investor. Mendukung program SurfAid akan memperkuat unsur penting untuk menjadi pebisnis yang
sukses dalam persepsi publik, pencitraan, kepuasan karyawan dan pihak lain yang berada dalam lingkup
bisnis.
Donor
AusAID
Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Selandia Baru (MFAT, NZAid)
Kedutaan Selandia Baru
Industri Surfing
Mengembangkan cara baru untuk berbagi tugas terkait publikasi dan pengumpulan dana, yang
menyuarakan masyarakat setempat dengan tetap menghormati martabat dan privasi masyarakat
yang berkepentingan
Terus mengembangkan keahlian di bidang program tertentu, yang akan menjadi fokus rencana
ekspansi
Menumbuhkan budaya efisiensi dan efektivitas yang mengarah kepada efisiensi dan efektivitas
organisasi yang responsif dan fleksibel
Terus mengembangkan, membangun dan mempublikasikan pendekatan pembangunan kita, nilainilai kunci dan kode etik
Terus-menerus memperbaiki rancangan program, monitoring dan evaluasi serta kapasitas penilisan
laporan bersamaan dengan manajemen pengetahuan untuk mempertahankan kapasitas tersebut
Mengembangkan talenta yang ada dan mengembangkan kapasitas karyawan untuk memberikan
program yang berkualitas
Mempertahankan dan membangkan manajemen kinerja karyawan di seluruh bagian organisasi
1999
2000
SurfAid didirikan sebagai organisasi nirlabadi Selandia Baru (26 Januari 2000)
2001
2002
Memulai Proyek Pengendalian Malaria (tahun 2006, atau dikenal sebagai program Mentawai Bebas Malaria),Proyek Kesehatan
Anak dan Proyek Pelatihan Petugas Kesehatan
2002
Dave berbicara pada konferensi SIMA (untuk mendapatkan dukungan dari Industri Surfing seperti Quiksilver/Reef/Billabong)
2003
2004
2004
2005
2005
2006
2006
2006
2007
Gempa Mentawai
2007
2009
Gempa Padang
2009
2010
Gempa/Tsunami Mentawai
2011
2012