Anda di halaman 1dari 12

PROFIL ORGANISASI

SURFAID INTERNATIONAL DI INDONESIA


SurfAid adalah organisasi kemanusiaan nirlaba yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan,
kesejahteraan dan kemandirian masyarakat yang hidup di daerah terpencil yang terhubung melalui
surfing.
Visi, Misi dan Nilai nilai SurfAid
Visi: Masyarakat sehat dan tangguh di daerah
terpencil
Misi:
Untuk
meningkatkan
kesehatan,
kesejahteraan dan ketahanan masyarakat yang
tinggal di daerah terpencil terhubung dengan
SurfAid melalui surfing.
Nilai-nilai:
Pemberdayaan masyarakat
Kami akan menciptakan peluang untuk belajar
dan bekerja bersama menuju tujuan bersama
mendorong masyarakat agar berperan aktif
dalam membangun komunitas mereka sendiri menjadi masyarakat yang sehat dan tangguh
Semua orang penting (kesetaraan)
Semua orang memiliki hak untuk mengakses layanan dasar yang berkualitas. Kami percaya semua
orang mampu berkontribusi untuk pembangunan mereka sendiri, dengan memberikan kesempatan
dan suara yang tepat untuk berbagi tantangan, ide dan kebijaksanaan dengan mereka. SurfAid adalah
organisasi yang menghormati nilai-nilai dan adat istiadat setempat dan akan menemukan cara kreatif
untuk memperkaya, bukan mengubah budaya lokal.
Berani pergi kemana orang lain tidak......
Orang-orang di daerah terpencil sering terlupakan, karena untuk mencapai daerah tersebut
membutuhkan biaya besar, memakan waktu dan memerlukan usaha yang serius. Kami percaya bahwa
di mana pun seseorang tinggal, dia memiliki hak untuk mengakses pelayanan dasar yang berkualitas.
Biaya per penduduk memang merupakan pertimbangan penting, tetapi seharusnya tidak
menghentikan kita untuk menjangkau mereka yang membutuhkan di daerah terpencil.
Kemitraan (kolaborasi)
SurfAid memahami bahwa jika berjalan sendiri kita hanya bisa berkontribusi terhadap perubahan yang
positif. Tapi untuk membawa perubahan yang terus-menerus, kita harus bekerja sama dengan
masyarakat, departemen, pemerintah lokal, dan pihak yang berpengaruh dalam pengambilan
keputusan. Tujuan kami adalah menjadi se-inklusif mungkin dengan mendengarkan semua pihak
pemangku kepentingan.
Akuntabilitas
Kami menyadari bahwa kami hanya penjaga dana yang dipercayakan untuk memberikan perubahan
positif bagi masyarakat terpencil, dan menggunakan dana secara efisien dalam pekerjaan yang
Diperbarui Juli 2012
1

membutuhkan biaya tinggi ini. Kami mengukur dampak yang telah diberikan sebagai sebuah
organisasi dan bertanggung jawab kepada masyarakat dan para mitra yang kami layani.

Alasan SurfAid bekerja di Indonesia


Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari lebih dari 17.000 pulau. Penduduk Indonesia
adalah terbesar keempat di dunia, dengan total 240 juta jiwa. Sekitar 19 juta orang mencoba bertahan
hidup dengan biaya kurang dari US$ 1 per hari, sementara dengan mengejutkan 120 juta orang hidup
dengan kurang dari US$ 2 sehari.
Daerah termiskin di Indonesia adalah pulau-pulau terpencil di mana sekitar 95% masyarakat pedesaannya
merupakan masyarakat miskin. Di daerah terpencil orang tidak dapat mengakses pelayanan dasar publik
(pendidikan, kesehatan, pekerjaan, dll) yang biasanya terkonsentrasi di kota-kota besar di daratan besar.
Di kepulauan Mentawai yang terisolasi, hal ini telah mengakibatkan kematian yang tidak perlu, terutama
di kalangan wanita hamil dan anak balita. Hal ini juga memberikan kontribusi ke tingkat yang luar biasa
tinggi pada kasus kekurangan gizi, diare dan infeksi saluran pernapasan akut pada anak balita.
Aksesibilitas dan kualitas kesehatan ibu masih menjadi penyebab utama tingkat kematian tinggi para ibu
di Indonesia. Menyediakan fasilitas perawatan kesehatan bagi ibu hamil dan anak balita di daerah
terpencil di Indonesia adalah sebuah tantangan yang menakutkan.
Memerangi kemiskinan dan meningkatkan
kondisi kehidupan itu lebih sulit daripada
kelihatannya. Ada banyak faktor yang
berbeda dan saling terkait yang berkontribusi
terhadap situasi. Setiap solusi harus
memperhitungkan
faktor-faktor
yang
berbeda dan menemukan cara-cara kreatif
untuk mengatasinya.
Jadi, SurfAid akan memberikan dukungan
yang sangat praktis seperti bahan untuk
membangun tangki air, keran air dan toilet
untuk air bersih dan sanitasi, kelambu untuk
menghindari malaria, dan benih sayuran
untuk membantu mendirikan kebun gizi untuk memberantas kekurangan gizi. Akan tetapi, pada dasarnya
pengembangan kapasitas relawan kesehatan masyarakat, anak sekolah, anggota masyarakat dan
pegawai pemerintah terkait merupakan jantung dari tindakan tindakan yang kita lakukan.

Sejarah Pendirian SurfAid


Pada tahun 1999, dokter dan peselancar Dr. Dave Jenkins dengan kapal selancar sewaan ke Kepulauan
Mentawai dengan satu tujuan: untuk mencari gelombang ombak yang sempurna. Apa yang ia temukan
mengubah hidupnya... Anda dapat melihat video dari pendiri kami, Dr. Dave Jenkins di Website SurfAid:
http://www.surfaid.org/foundersstory
Kisah SurfAid dimulai pada 1999 ketika Dr. Dave Jenkins melanjutkan perjalanan selancar reguler ke
wilayah kepulauan di lepas pantai Sumatera, Mentawai. Daerah ini adalah rumah bagi 70.000 orang dan
Diperbarui Juli 2012
2

beberapa tempat selancar paling sempurna di dunia. Dr. Dave Jenkins adalah seorang dokter yang sangat
fokus dalam karirnya dan bekerja di Singapura, beliau memutuskan untuk melepaskan beban stres dari
pekerjaannya sebagai direktur disana.
"Setelah berjalan melewati kuburan dan melihat banyak kuburan berukuran sangat
kecil, akhirnya saya menjalankan klinik atas permintaan Kepala Desa. Saya adalah
dokter pertama yang mengunjungi desa. Saya melihat perempuan dan anak meninggal
akibat malaria, kekurangan gizi dan standar hidup yang tidak memadai - hal yang saya
tahu itu dapat diobati dan, lebih baik lagi, dapat dicegah dengan membantu mereka,
mengubah perilaku sehari hari, seperti kebersihan dasar dan praktek pemberian ASI
yang lebih baik.
Setelah bergulat dengan suara-suara dalam diri sendiri, saya meninggalkan pekerjaan
saya dan menuju rumah untuk tantangan baru dan memanggil dua teman dekat saya Dr Steve Hathaway, spesialis kesehatan masyarakat terkenal di dunia, dan pengacara
Phil Dreifuss. Hanya dalam beberapa hari kami menyelam untuk menangkap lobster,
untuk menarik para peselancar lokal ikut bakar ikan setelah mereka mendapat berita
bahwa dibutuhkan kuorum 25 orang untuk mendaftar dan membayar $25 untuk
menjadi anggota agar kami dapat mendaftarkan diri sebagai lembaga nirlaba resmi di
Selandia Baru. Mereka menandatangani dan membayar dan pada bulan Januari 2000
SurfAid lahir penuh harapan dan mimpi bersama serta rencana gila yang sangat
ambisius."

Dr. Dave Jenkins menerima penghargaan dari berbagai pihak.


"SurfAid mewujudkan nilai-nilai positif yang melekat dalam berselancar, yaitu individualisme, keberanian, dinamisme, dan
kemampuan beradaptasi, dan berusaha untuk memanfaatkan atribut-atribut dalam melaksanakan proyek dengan hasil yang terukur."
- World Association of Non-Governmental Organizations (WANGO).

Status Hukum SurfAid


Status Registrasi:
Terdaftar di Selandia Baru pada tahun 2000 dengan nomor akta CC35862
Terdaftar di Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia pada Juli 2009 dengan nomor
1281/SB/VII/2009/51
Memorandum of Understanding (MOU):
MOU I
: 20 Juli 2004 20 Juli 2009 dengan mitra teknis Ditjen PP&PL
MOU II
: 15 November 2010 15 November 2013 dengan mitra teknis Pusat Promosi
Kesehatan, Kementerian Kesehatan

Diperbarui Juli 2012


3

Area Kerja SurfAid

Area kerja SurfAid adalah area dengan lokasi geografis terpencil di bagian barat Pulau Sumatera dan
sedang dalam proses menjajaki wilayah timur Indonesia, yaitu:
1. Kabupaten Kepulauan Mentawai Provinsi Sumatera Barat
2. Kabupaten Nias Utara, Nias Selatan, Nias Induk Provinsi Sumatera Utara
3. Kecamatan Singkil dan Pulau Banyak, Kabupaten Singkil Provinsi Aceh
4. Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (masih dalam proses penjajakan)
5. Maluku Utara (masih dalam proses penjajakan)
6. Daerah lain di Indonesia berdasarkan konsultasi dengan Kementrian Kesehatan sepanjang daerah
tersebut konsisten dengan filosofi SurfAid yaitu daerah yang beresiko tinggi untuk bencana alam
dan penduduk local menderita penyakit, kekurangan gizi, dan serta terancam wabah penyakit.

Struktur Organisasi SurfAid


Kantor perwakilan SurfAid International di Indonesia berada di Jakarta sedang Kantor Operasional berada
di Medan. Sedangkan 3 kantor dan 1 basecamp berfungsi sebagai kantor Program. Alamat seluruh kantor
SurfAid International di Indonesia adalah sebagai berikut:
Kantor Perwakilan Jakarta
Sudirman Park Tower A-20-BE, Jl. KH Mansyur Kav. 35,
Jakarta. PO Box 12220
Telp: 0812 949 9006
Kantor Mentawai:
Jl. Km 2, Tua Pejat, North Sipora, Mentawai Islands,
West Sumatra
Telp/Fax: 0759-320 397 Fax: 0639-221087
Basecamp Aceh:
Komplek Perumahan IOM No. 64, Kilangan village,
Singkil, Nangroe Aceh Darussalam
Telp: 0813 603 64060 (Agus)

Kantor Operasional
Jl. Setia Budi, Komplek Taman Setia Budi Blok VV No.
33, Medan, North Sumatra
PO Box 20132
Telp/Fax: 061-822 6857
Kantor Nias:
Jl. Diponegoro No. 348B, Gunung Sitoli, Nias, North
Sumatra.
Telp: 0639-700 0278
Kantor Padang:
Jl. Maranti No. 12 RT.04/RW.02, Bandar Buat, Padang,
West Sumatra.
Telp/Fax: 0751-71282

Diperbarui Juli 2012


4

Total 75 staff SurfAid Indonesia tersebar di wilayah ini dengan struktur organisasi sebagai berikut:

INTERNATIONAL
BOARD
ORGANIZATION CHART
July 2012

EXECUTIVE MANAGEMENT TEAM

CHIEF EXECUTIVE
OFFICER

CORPORATE FINANCE
DIRECTOR

COUNTRY DIRECTOR

PROGRAM MANAGER
EM ERGENCY
PREPAREDNESS

FINANCE M ANAGER

FINANCE PROGRAM
SUPERVISOR

FINANCE OFFICER

FINANCE ASSISTANT
M EDAN

MONITORING
EVALUATION COORD

M EDIA & DATABASE


OFFICER

PROGRAM M ANAGER
NIAS

M ONITORING &
EVALUATION OFFICER

BEHAVIOR CHANGE
OFFICER

PROGRAM M ANAGER
MENTAW AI

PROGAM DEVELOPMENT &


LEARNING MANAGER

ASSISTANT PROGRAM
MANAGER

HR M ANAGER

PROJECT ENGINEER

LOGISTICS & ADM IN


MANAGER

M ONITORING &
EVALUATION OFFICER
AREA FIELD M ANAGER

FINANCE ASSISTANT
M ENTAW AI

FINANCE ASSISTANT
NIAS

MEDICAL DIRECTOR
/ FOUNDER

PROJECT ENGINEER

OPERATION
COORDINATOR

EM ERGENCY
PREPAREDNESS
SENIOR OFFICER

EM ERGENCY
PREPAREDNESS OFFICER

LOGISTIC OFFICER
MENTAW AI

DATA & COM MUNICATION


OFFICER

LOGISTIC OFFICER
PADANG

ADM INISTRATION OFFICER


AREA FIELD M ANAGER

AREA FIELD MANAGER


NIAS HEALTH
PROM OTION OFFICER

M ENTAW AI HEALTH
PROM OTION OFFICER

Program SurfAid
SurfAid adalah organisasi muda dan antusias. Dari awal yang kecil pada tahun 2000, dengan program
malaria di Mentawai, telah berubah menjadi organisasi pelayanan dan pendukung untuk kesiapan
kesehatan, air & sanitasi dan dan tanggap darurat di Kepulauan Mentawai, Nias, Telo dan Banyak, dengan
dana yang signifikan dan dukungan dari Industri Surfing dan Dana Hibah Pemerintah.
Kesiapsiagaan Darurat (Emergency Preparedness )
Selama 11 tahun terakhir, SAI telah menunjukkan kekuatannya dalam pengiriman bantuan tanggap
darurat dan kegiatan darurat di berbagai lokasi di bagian barat Sumatera. SAI telah berperan dalam
memberikan barang bantuan, air bersih dan dukungan kepada masyarakat yang terkena dampak tsunami
pada tahun 2004, gempa Mentawai pada tahun 2007, gempa Padang pada 2009 dan tsunami tahun 2010
di Mentawai. SAI tetap berkomitmen untuk dukungan lebih lanjut di kepulauan Mentawai. Pendapat
ilmiah jelas setuju bahwa gempa besar (lebih dari 8.0 Richter) akan terjadi, dan bahwa hal itu mungkin
akan terpusat di sekitar Pulau Siberut, Mentawai. Karena pengaruh geologi yang mendasari gempa,
tsunami kemungkinan akan terjadi dan akan berdampak Kepulauan Mentawai, Telo dan daerah
sekitarnya yang lebih luas, termasuk Sumatera Barat. Tindakan seismik lebih lanjut sudah terjadi tetapi
tidak ada jaminan siklus super dari gempa yang dimulai pada akhir 2004 telah selesai.

Diperbarui Juli 2012


5

Dengan pemikiran tersebut, sangatlah tepat bahwa SAI


mendapatkan dana untuk program
Kesiapsiagaan Darurat lain untuk pulau-pulau terpencil di Barat dan Sumatera Utara sehingga SurfAid
memasuki wilayah baru yang menarik yang belum dipetakan. Tujuan utama dari program ini adalah
untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan menyediakan dengan strategi yang efektif untuk
mengurangi dan mengelola risiko yang berkaitan dengan terjadinya gempa bumi dan tsunami di wilayah
tersebut. Tujuan kedua adalah pembentukan sistem peringatan yang berdiri sendiri dikombinasikan dini
dan jaringan komunikasi di seluruh wilayah.

Program Kesehatan Berbasis Masyarakat (CBHP)


Sementara ancaman bencana alam selalu menjadi latar belakang organisasi ini, jantung dan jiwa SAI
adalah kesehatan berbasis masyarakat, sejalan dengan misi menyampaikan kesehatan dan kesejahteraan
untuk masyarakat terpencil. Tidak mengherankan bahwa daerah-daerah termiskin di Indonesia adalah
pulau-pulau terpencil, atau bahwa 95% orang orang yang tinggal di dalamnya adalah masyarakat
pedesaan miskin. Akses dan kualitas kesehatan ibu, termasuk keluarga berencana, masih merupakan
penyebab utama kematian ibu yang tinggi di Indonesia.

Diperbarui Juli 2012


6

Karena letak geografis Indonesia, penyediaan fasilitas kesehatan bagi ibu hamil yang tinggal di daerah
terpencil di Indonesia menjadi tantangan yang berat. Program Kesehatan Berbasis Masyarakat (CBHP)
SurfAid, yang dimulai sebagai
inisiatif kesehatan formal terpadu
pada tahun 2005, telah berusaha
untuk mengatasi masalah ini.
Dalam beberapa tahun berikutnya,
Model
kesehatan
masyarakat
spesifik SurfAid telah diujicobakan
dan diterapkan di beberapa daerah
di Mentawai dan Nias, yang
didanai
oleh
Dana
Hibah
Pemerintah Selandia Baru.
Pada bulan Juli 2011 CBHP (di
Nias) secara resmi dikaji oleh
konsultan eksternal yang ditunjuk
oleh MFAT. Kesimpulan umum
adalah bahwa program ini terlalu
ambisius (tersebar), tidak sesuai dengan kebiasaan dan kebijakan setempat, dan terlalu independen untuk
menjamin berkelanjutannya. Dengan adanya hubungan yang erat antara SurfAid dan pemerintah
Selandia Baru maka SurfAid didorong dan didukung untuk merombak program ini di Nias. Program CBHP
di Nias kemudian di rancang ulang berdasarkan rekomendasi hasil kajian dan bersama-sama dengan
pemerintah setempat, menghasilkan program baru dengan fokus yang sama yaitu Kesehatan Ibu dan
Anak. Program ini dimulai pada bulan Juli 2012. Pada saat yang sama, program lain yakni program
komunitas kesehatan ibu & anak, air bersih dan nutrisi untuk Mentawai, telah disetujui dan dimulai pada
bulan April 2012.
Tanggap Darurat
Meskipun tidak pernah didirikan sebagai organisasi tanggap
darurat, SurfAid telah merespon lima besar keadaan darurat Tsunami Boxing Day (Desember 2004), Nias Gempa (Maret
2005), Gempa Mentawai (September 2007), Gempa Padang
(September 2009) dan Tsunami Mentawai (Oktober 2010).
Karena hubungan SurfAid yang kuat dengan industri surfing lokal,
SurfAid memiliki kemampuan untuk memobilisasi bantuan
darurat dengan cepat dan efisien untuk memberikan bantuan
kepada desa yang terdampak, yang seringkali harus melewati laut liar dan berbahaya. Tahap pertama dari
tanggap darurat berkonsentrasi pada pendistribusian bantuan pangan dan non-makanan, termasuk
perangkat perlindungan, kebersihan dan bangunan, dan menilai kebutuhan mendesak dari masyarakat

Diperbarui Juli 2012


7

yang terkena dampak. Kemudian menyediakan database untuk instansi pemerintah dan non pemerintah
sehingga tanggap darurat dapat terkoordinasi. Respon tahap pertama biasanya berlangsung selama dua
minggu (tetapi bisa lebih lama, tergantung pada keadaan) lalu kita bergerak ke fase pemulihan jangka
panjang.
Bebas Malaria
Tujuan dari Program Bebas Malaria adalah untuk secara signifikan mengurangi prevalensi dan kejadian
malaria melalui pendidikan dan pelatihan. SurfAid telah melaksanakan program ini di Kepulauan
Mentawai sejak 2001, di utara Pulau
Simeulue, Aceh dan di Pulau Nias. Kami telah
mendistribusikan lebih dari 60.000 kelambu
berinsektisida dan menyediakan pendidikan
malaria untuk lebih dari 300 desa di beberapa
daerah terpencil, membentang sepanjang
ratusan kilometer dari laut kasar lepas
pantai barat Sumatera.
SurfAid telah bekerjasama erat dengan
staff Departemen Kesehatan Mentawai,
tenaga kesehatan lokal dan organisasi nonpemerintah, untuk menerapkan program
Mentawai untuk menekan malaria. SurfAid
telah menerapkan pengalaman yang
diperoleh dalam kesuksesan program anti malaria sebelumnya. Upaya ini adalah dengan memfasilitasi
anggota masyarakat dengan pendekatan sederhana, namun efektif guna sarana mencegah malaria
termasuk teknologi mutakhir untuk mendeteksi dan mengobati malaria ketika diperlukan.
Gambaran dari program yang saat ini berjalan di beberapa daerah termasuk proyek-proyek lain dalam
waktu dekat, beberapa masih dalam tahap proposal.
Proyek SAI

Proyek Komponen SAI

Mentawai
Bebas Malaria

Pengontrolan Malaria

EHOWU

Revitalisasi Posyandu, Kesehatan Ibu dan Anak, Gizi, Air


& Sanitasi, Manajemen Pembangunan Kapasitas
Revitalisasi Posyandu, Kesehatan Ibu dan Anak, Gizi, Air
& Sanitasi, Manajemen Pembangunan Kapasitas

SESE

E-Prep

Komunitas
Tangguh
(Tahap
Proposal)
Komunitas
Tangguh2
(Tahap
Proposal)

Bencana, Kesiapsiagaan,
Peningkatan Kapasitas

&

Respon,

Manajemen

Dana Hibah untuk


proyek
Komunitas
Peselancar,
Dana
hibah dari individual
MFAT (New Zealand
Aid Programme)
MFAT (New Zealand
Aid
Programme),
Industri selancar
MFAT (New Zealand
Aid Programme)

Siaga Bencana & Respon, Revitalisasi Posyandu,


Kesehatan Ibu dan Anak, Gizi, Air & Sanitasi, Manajemen
Pembangunan Kapasitas

AusAID

Siaga Bencana & Respon, Revitalisasi Posyandu,


Kesehatan Ibu dan Anak, Gizi, Air & Sanitasi, Manajemen
Pembangunan Kapasitas

MFAT (New Zealand


Aid Programme)

Lokasi

Durasi

Mentawai

2012

Nias

20122013
20122014

Mentawai

Mentawai,
Nias, Telo,
Banyak
Mentawai,
Nias, Telo,
Banyak

20122014

Bima
(Sumbawa)

20132015

20132015

Diperbarui Juli 2012


8

Komponen Program
Surfaid Program Elemen dan
Bagaimana
agar
sesuai
dengan Desa SiagaAktif

Kode

Komponen

BHCH 1

Pelayanan Kesehatan untuk Ibu Hamil

BHCH 2

Pelayanan Kesehatan untuk Ibu Menyusui

BHCH 3

Pelayanan kesehatan untuk Anak

BHCH 4

Penemuan dan Pengobatan Penyakit

Pelayanan Kesehatan Dasar

Pemberdayaan Masyarakat
Pengawasan
Masyarakat

Berbasis

UKBM 1
UKBM 2
UBKM 3
UBKM 4
UBKM 5
UBKM 6

Pengamatan dan pemantauan kondisi penyakit dan kesehatan ibu dan anak,
gizi, lingkungan, dan perilaku yang dapat menimbulkan masalah kesehatan
masyarakat
Pelaporan cepat (kurang dari 24 jam) kepada petugas kesehatanu ntuk respon
cepat
Pencegahan dan pengendalian penyakit dan masalah kesehatan sederhana,
pelaporan Kematian
Bimbingan dalam mencari tempat untuk mengamankan diri
Promosi kesehatandan bimbingan dari masalah kesehatan akibat bencana
dan mencegah faktor-faktor yang menyebabkan masalah kesehatan
Bantuan/fasilitasi memenuhi kebutuhan sanitasi dasar(air bersih, toilet,
pembuangan sampah / limbah, dll) di tempat pengungsian

UBKM 7

Penyediaan relawan yang bersedia menjadi donordarah

UBKM 8

Penyediaan pelayanan kesehatan bagi pengungsi

UBKM 9

Promosi pentingnya sanitasi dasar

UBKM 10
UBKM 11
UBKM 12

Bantuan/fasilitasi memenuhi kebutuhan sanitasi dasar(airbersih,jamban,


pembuangan limbah, dan limbah, dll)
Bantuan/fasilitasiupaya pencegahanpencemaran lingkungan

Perilaku Sehat

PHBS

Persiapan

PREP

10 Indikator ;
1.Kelahiran ditangani oleh tenaga kesehatan yang terampil
2.ASI Ekslusif
3.Berat badan balita
4.Menggunakan air bersih
5.Cuci tangan ndengan air bersih dan sabun
6. Jamban sehat
7.Membasmi larva nyamuk
8.Makan sayur dan buah setiap hari
9. Melakukan kegiatan fisik sehari-hari
10.Tidak merokok di dalam rumah
Pelatihan di Puskesmas dan Staf departemen Kesehatan

Mitra SurfAid
Mitra Masyarakat dan Pemerintah
SurfAid bermitra dengan masyarakat lokal Indonesia dan pemerintah untuk membantu untuk
menerapkan perubahan yang berkesinambungan.
Memberdayakan masyarakat lokal dan menciptakan perubahan yang berkelanjutan dalam kesehatan dan
kesejahteraan membutuhkan kemitraan lokal. SurfAid bangga bahwa lebih dari 95% staf program kami
adalah warga negara Indonesia yang bekerja bahu-membahu dengan masyarakat lokal, untuk
Diperbarui Juli 2012
9

menghasilkan perubahan positif dari bidang kesehatan yang berkelanjutan dengan tetap menghormati
budaya dan adat istiadat yang unik dari berbagai daerah.
Pada tahun 2011, SurfAid menandatangani Nota Kesepahaman (MOU) dengan Pusat Promosi Kesehatan
(PromKes), Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Mitra lokal lainnya memberikan sarana sosial dan
teknis, misalnya Badan Pengawas Malaria Indonesia memberikan bantuan dalam memantau dampak
Program Malaria Gratis SurfAid di Mentawai. SurfAid juga memiliki Surat Kesepahaman (LOU) dengan
pemerintah lokal di masing-masing Kabupaten area kerja SurfAid.
Mitra Perusahaan
Dalam persaingan tanpa henti di dunia bisnis, aliansi strategis dengan SurfAid dapat membantu
perusahaan memenuhi harapan tinggi dari para karyawan, pemangku kepentingan, pelanggan, supplier
dan investor. Mendukung program SurfAid akan memperkuat unsur penting untuk menjadi pebisnis yang
sukses dalam persepsi publik, pencitraan, kepuasan karyawan dan pihak lain yang berada dalam lingkup
bisnis.
Donor

AusAID
Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Selandia Baru (MFAT, NZAid)
Kedutaan Selandia Baru
Industri Surfing

Sasaran Strategis 2012 - 2013


Sasaran strategis 2012-2013 mengacu kepada rencana sasaran strategis lima tahun SurfAid:
Tujuan menyeluruh untuk terus meningkatkan kapasitas masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
kesehatan masyarakat, meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak umur di bawah 5 tahun dan
ibu hamil
Menjaga fokus 2012-2017 untuk mengurangi angka kematian dan kesakitan pada anak dan ibu hamil
termasuk efek kesehatan akibat infeksi malaria; dan meningkatkan kesiapsiagaan bencana di desadesa yang rentan.
Tujuan Eksternal
Mengingat kemungkinan terjadinya 'gempa besar' dan tsunami, persiapan tanggap darurat menjadi
prioritas.
Terus bekerjasama dengan lembaga-lembaga resmi dan kelompok masyarakat baik dalam merancang
dan melaksanakan program demi pningkatan dampak program dan keberlanjutan
Memperluas jangkauan geografis dari program SAI, diawali dengan Indonesia timur, dan kemudian ke
wilayah lain yang berdekatan
Fokus untuk menjaga hubungan dengan donor dari pemerintah dan pencapaian hasil sesuai perjanjian
dengan pemerintah
Memperkuat donor swasta yang sudah teridentifikasi dengan strategi yang lebih terfokus
Menjaga dan meningkatkan posisi sebagai lembaga lembaga kemanusiaan komunitas peselancar
yang unggul
Tujuan Internal
Meningkatkan pendanaan tak terbatas untuk memastikan fleksibilitas yang lebih besar dan kelanjutan
dari program yang tidak didanai oleh hibah pemerintah

Diperbarui Juli 2012


10

Mengembangkan cara baru untuk berbagi tugas terkait publikasi dan pengumpulan dana, yang
menyuarakan masyarakat setempat dengan tetap menghormati martabat dan privasi masyarakat
yang berkepentingan
Terus mengembangkan keahlian di bidang program tertentu, yang akan menjadi fokus rencana
ekspansi
Menumbuhkan budaya efisiensi dan efektivitas yang mengarah kepada efisiensi dan efektivitas
organisasi yang responsif dan fleksibel
Terus mengembangkan, membangun dan mempublikasikan pendekatan pembangunan kita, nilainilai kunci dan kode etik
Terus-menerus memperbaiki rancangan program, monitoring dan evaluasi serta kapasitas penilisan
laporan bersamaan dengan manajemen pengetahuan untuk mempertahankan kapasitas tersebut
Mengembangkan talenta yang ada dan mengembangkan kapasitas karyawan untuk memberikan
program yang berkualitas
Mempertahankan dan membangkan manajemen kinerja karyawan di seluruh bagian organisasi

Kronologis singkat "SurfAid -didirikan tahun 2001terus berkembang"

1999

Dr Dave Jenkins melakukan perjalanan untuk berselancar ke Kepulauan Mentawai

2000

SurfAid didirikan sebagai organisasi nirlabadi Selandia Baru (26 Januari 2000)

2001

Proyek awal: Malaria di Mentawai; analisis situasi kesehatan Mentawai

2002

Memulai Proyek Pengendalian Malaria (tahun 2006, atau dikenal sebagai program Mentawai Bebas Malaria),Proyek Kesehatan
Anak dan Proyek Pelatihan Petugas Kesehatan

2002

Dave berbicara pada konferensi SIMA (untuk mendapatkan dukungan dari Industri Surfing seperti Quiksilver/Reef/Billabong)

2003

Kantor di USA di buka

2004

Pengumpulan dana Liquid Nation di California, Amerika

2004

Boxing Day Tsunami (Desember)

2005

Gempa di Nias (Maret)

2005

Membuka program dengan kantor di Tuapejat, sebagai pusat di Mentawai

2006

Membuka program dengan kantor Gunung Sitoli, sebagai pusat di Nias

2006

Program Kesiapsiagaan Darurat(E-Prep)

2006

SurfAid Australia terbentuk

2007

Gempa Mentawai

2007

Program Sekolah SurfAid diluncurkan di Australia dan Selandia Baru

2009

Gempa Padang

2009

Progran Sekolah SurfAid diluncurkan di Amerika

2010

Gempa/Tsunami Mentawai

2011

Perluasan program ke pulau Telo dan Banyak

2012

Program Kesehatan Ibu Anak dan Malaria dilanjutkan di Mentawai

Diperbarui Juli 2012


11

Diperbarui Juli 2012


12

Anda mungkin juga menyukai