Anda di halaman 1dari 5

Menulis Surat Dagang dan Surat Kuasa

Menulis Surat Dagang dan Surat Kuasa


1.
2.
3.
4.

Indikator :
Mendaftar ciri-ciri surat perjanjian jual beli dan surat kuasa
Menulis surat perjanjian jual-beli dan surat kuasa sesuai dengan keperluan
Menjelaskan isi surat perjanjian jual-beli dan surat kuasa
Memperbaiki surat perjanjian jual-beli dan surat kuasa hasil tulisan teman berdasarkan
struktur kalimat dan EYD.

SURAT DAGANG
Surat Dagang adalah surat yang di gunakan untuk kegiatan perdagangan .
Ialah surat yg di keluarkan oleh suatu badan atau perusahaan yg di gunakan untuk
niaga/perolagangan baik yg menyangkut jual beli barang atau jasa utk kelancara proses
keniagaan .
Terbagi 2 :- Surat perjanjian jual beli .
- Surat penawaran .
Surat perjanjian jual beli terbagi 2 : - Surat perjanjian jual beli di bawah tangan .
- Surat perjanjian jual beli otentik .
Syarat pembuatan surat perjanjian jual beli :
1. Ada kesepakatan antara kedua belah pihak .
2. Ada kesedian antara kedua belah pihak .
3. Tidak ada unsur paksaan .
4. Memahami isi perjanjian .
5. Sudah berusia dewasa .
6. Tidak berada dlm tekanan .
7. Memahami tujuan perjanjian .
8.Ada objek yg menjadi bahan perjanjian .
9. Objek tdk dalam sengketa .
Bagian2 surat perjanjian jual beli di bawah tangan :
1. Judul .
2. Nama2 pihak yg melakukan perjanjian
pihak 1 : penjual
Pihak 2 : Pembeli
3. Pernyataan kesepakatan .
4. Isi perjanjian .
5. Jangka waktu .
6. Tempat tinggal terap kedua belah pihak .
7. Tempat/acara penyelesaian apabila terjadi perselisihan .
8. Berapa rangkap surat tersebut di buat .
9. Penanda tangan surat perjanjian .
10. Saksi2 dalam perjanjian biasa nya 3 orang .

1. Menulis surat perjanjian jual-beli sesuai dengan keperluan


Surat Permintaan Penawaran
dikirim seseorang atau badan usaha sebagai calon pembeli
isinya meminta pengiriman daftar barang beserta harganya.

Calon pembeli tersebut meminta informasi yang lengkap mengenai produk dan harga
setiap produk. Biasanya calon penjual akan membalas surat permintaan penawaran tersebut
dengan melampirkan katalog atau brosur harga produk.
Bagi calon pembeli, hal yang perlu diperhatikan dalam membuat surat permintaan
penawaran adalah sebagai berikut.
1. Menetapkan jenis barang dan waktu barang tersebut diperlukan.
2. Meminta informasi yang lengkap tentang cara pembayaran, syarat penyerahan dan
pengiriman barang, serta potongan harga lainnya.
3. Meminta daftar harga atau katalog, brosur, serta contoh barang yang diperlukan.
Surat Penawaran
Surat penawaran adalah surat yang dikirim pihak penjual kepada calon pembeli untuk
menawarkan barang dagangannya.
Supaya calon pembeli menjadi tertarik membeli barang dagangan itu, penjual harus
pandai-pandai menarik minat pembeli malalui suratnya. Gaya bahasa harus dibuat semenarik
dan sejelas mungkin supaya pembeli yang pada mulanya tidak menaruh minat dapat berubah
pikiran dan ingin membelinya.
Adakalanya surat penawaran dikirim untuk membalas surat permintaan penawaran
yang diajukan calon pembeli. Oleh karena itu, di dalam surat penawaran, sebaiknya juga
disebut nomor dan tanggal surat permintaan penawaran tersebut, supaya calon pembeli dapat
mengingat surat permintaan penawaran yang pernah dibuatnya. Apabila tidak dapat
memenuhi permintaan penawaran tersebut, sebaiknya pihak penjual menuliskan alasannya
dengan jelas sambil mencoba menawarkan produk lain sejenis sesuai kebutuhan calon
pembeli.

Surat Perjanjian Jual - Beli


Surat perjanjian jual-beli dibuat oleh pihak penjual dan pihak pembeli.
Di dalam surat tersebut dinyatakan secara tertulis kesepakatan antara kedua belah
pihak.
Berisi pernyataan secara tertulis mengenai kesepakatan yang menyatakan bahwa
pihak penjual wajib menyerahkan barang dan berhak atas pembayaran barang itu. Sebaliknya,
pihak pembeli berhak atas penerimaan barang dan wajib membayar harga barang itu kepada
pihak penjual.
Dalam surat perjanjian jual-beli, barang yang dapat diperjanjikan berupa barang
bergerak seperti alat-alat perabotan dan kendaraan; dan barang-barang tidak bergerak atau
barang tetap, contohnya adalah rumah, gedung, dan tanah.
SYARAT SYARAT

a. Surat perjanjian harus mengandung persetujuan secara mufakat. Artinya isi surat
perjanjian dibuat oleh kedua belah pihak (atau lebih) dengan penuh kesadaran tanpa ada
paksaan dari pihak manapun ;

b. Kedua pihak atau lebih mengadakan perjajian harus sudah mampu bertindak secara
hukum;
c. Isi surat perjanjian harus dicantumkan secara eksplisit, jelas, dan tidak bertafsir ganda;
d. Isi surat perjanjian tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang undangan
yang berlaku;
e. Surat perjanjian harus ditandatangani oleh kedua belah pihak atau lebih dengan saksisaksi yang ditunjuk serta disahkan oleh yang berwenang.
BAGIAN BAGIAN

a.

Judul perjanjian
Bagian ini merupakan hal yang pokok yang harus dicantumkan dalam surat perjanjian.
Judul diletakkan di tengah-tengah dan ditulis dengan huruf kapital.
b. Identitas orang atau badan hukum yang mengadakan perjanjian
c. Pernyataan permufakatan, yaitu dari kedua belah pihak.
d. Isi perjanjian
Dalam isi perjanjian dikemukakan objek perjanjian, hak-hak, dan kewajiban pihak-pihak
yang mengadakan perjanjian.
e. Saat berlaku serta jagka waktu berlakunya surat perjanjian
f. Domisili
Domisili adalah tempat diadakannya perjanjian. Domisili perlu disebutkan karena untuk
menentukan wilayah hukum yang akan dipergunakan apabila terjadi perselisihan di kemudian
hari.
g. Penutup, merupakan bagian akhir suatu perjanjian.

3. Menjelaskan isi surat perjanjian jual-beli


Hal-hal penting yang ada dalam surat perjanjian jual-beli :
1. Identitas penjual dan pembeli (nama, alamat, dan pekerjaan),
2. Nama dan spesifikasi objek yang diperjualbelikan (nama barang, alamat, jenis, dan
nomor seri jika ada),
3. Nilai transaksi jual beli barang,
4. Waktu dan tempat penyerahan barang,
5. Kewajiban penjual dan pembeli setelah transaksi selesai dilakukan,
6. Proses dan biaya balik nama,
7. Cara penyelesaian jika terjadi sengketa, dan
8. Tempat dan tanggal ditandatanganinya surat perjanjian dan saksi-saksi.
Contoh :
Nurani Putri, sebagai penjual, beralamat di Jalan Ir. H. Juanda 213 Bandung, bekerja sebagai
pegawai Pemkot Bandung dan Astrid Nurlaila sebagai pembeli, beralamat di Jalan Sultan
Hadrilin II nomor 8 Bandung, pekerjaan wiraswasta telah sepakat untuk menjual dan
membeli sebuah rumah yang terletak di Jalan Rajawali No. 12, Kecamatan Bandung Kulon,
Kota Bandung, Jawa Barat beserta pekarangannya dengan harga Rp80.000.000,00. Terdiri
dari sebidang tanah dengan luas 500 meter persegi (25 m x 20 m), dengan sertifikat Nomor
20 tanggal 5 Januari 1997. Tidak termasuk dalam jual beli tersebut adalah segala perabot
rumah tangga yang merupakan barang bergerak, yang terdapat dalam rumah tinggal tersebut
atau dalam pekarangannya. Rumah tersebut akan diserahkan kepada pembeli pada saat
perjanjian ini ditandatangani pada 23 Agustus 2010. Saat itu pula, pembayaran tunai
dilakukan di rumah penjual. Segala tunggakan pajak dan lain-lain hingga saat penyerahan

sertifikat, surat-surat lainnya, dan kunci-kunci tetap merupakan tanggung jawab penjual.
Biaya balik nama atas sertifikat tanah atas nama pembeli menjadi beban pembeli. Saksi-saksi
dari jual-beli ini adalah Nadia dan Vicky.
4. Memperbaiki surat perjanjian jual-beli hasil tulisan teman berdasarkan struktur
kalimat dan EYD

SURAT KUASA
1. Mendaftar ciri-ciri surat kuasa
Pengertian
:
Surat kuasa merupakan surat yang berisi kewenangan dari pemberi kuasa kepada penerima
kuasa untuk melakukan sesuatu atas nama pemberi kuasa.
Pemberi dan penerima kuasa bisa perorangan atau lembaga.
Jika pemberi kuasa itu perorangan surat itu termasuk surat pribadi.
dan jika pemberi kuasa itu lembaga, surat itu termasuk surat dinas.
Surat ini biasanya berkenaan dengan kegiatan pelaksanaan penugasan kegiatan penting
Oleh karena itu, biasanya surat kuasa ditempeli materai pada kolom tanda tangan pemberi
kuasa
Ada 2 pihak yang berkepentingan :
1. Pihak yang memberi kuasa; harus menyebutkan jenis pelimpahan kekuasaan, atas nama
pribadi atau atas nama organisasi.
2. Pihak yang diberi kuasa
Surat kuasa yang dibuat atas nama pribadi tergolong surat pribadi dan surat kuasa yang
dibuat untuk mewakili seorang pejabat di dalam organisasi termasuk surat organisasi.
Pemakaian surat kuasa di dalam organisasi :
1. Surat kuasa untuk keperluan intern organisasi
Dalam surat kuasa yang bersifat intern, data pribadi kedua belah pihak tidak perlu
dicantumkan secara rinci.
2. Surat kuasa untuk keperluan ekstern organisasi
Harus dicantumkan secara jelas dan rinci :
a. Data pribadi pihak yang memberi kuasa.
b. Data pribadi pihak yang diberi kuasa.
c. Bentuk kekuasaan yang diberikan lengkap dengan batas-batasnya.
Ciri-ciri Surat Kuasa
Aspek-aspek
Ciri-ciri Surat Kuasa
Adanya pemberi kuasa dan penerima kuasa. Pemberi kuasa cenderung
Pihak yang terlibat
mempunyai posisi lebih tinggi dari yang diberikan kuasa.
Isi atau perihal yang dikuasakan bisa berupa pekerjaan, kegiatan, atau
Isi atau perihal
kewenangan.
Tidak ada format yang standar, tetapi pemberi kuasa selalu dinyatakan labih
Format
dahulu diikuti yang menerima kuasa.
Bahasa yang digunakan
Padat, ringkas, dan langsung kepada pokok persoalan.

Adanya batas waktu pemberlakuan atau pemberian kuasa. Artinya, pemberia


kuasa itu tidak berlaku selama-lamanya.
Syarat-syarat untuk membuat surat kuasa
Batas waktu

1. Surat kuasa untuk perseorangan tidak perlu mencantumkan nomor surat kuasa.
2. Surat kuasa untuk mengambil gaji/honorarium tidak perlu dibubuhi materai.
3. Bila menyangkut aspek hukum, untuk instansi (kedinasan), atau uang yang bernilai mulai
lima ratus ribu rupiah, surat kuasa harus dibubuhi materai.
Besar nilai materai disesuaikan dengan peraturan yang berlaku.
Letak materai adalah pada posisi pemberi kuasa.
Surat kuasa tidak perlu diberi materai jika ditulis di atas kertas segel.
4. Surat kuasa diberikan kepada seseorang yang sekiranya dapat dipercaya.
Orang yang memberi kuasa dan yang diberi kuasa harus sudah dewasa, sehat rohani, dan
jasmani.
5. Surat kuasa perlu mencantumkan tempat dan tanggal surat kuasa dibuat.

Anda mungkin juga menyukai