USULAN
PENELITIAN DOSEN PEMULA
JUDUL PENELITIAN
BIOLOGI DAN METODE PERBANYAKAN KOLONI Trigona, spp.
DI KEBUN RAYA UNIVERSITAS HALU OLEO
TIM PENGUSUL
Ketua:
Awaluddin, S.P.,M.Sc (0012088008)
Anggota:
Waode siti anima Hisein, S.P.,M.P (0027108102)
La Ode Arfan Dedu, S.Pt.,M.Si (0010118605)
UNIVERSITAS HALUOLEO
APRIL 2016
HALAMAN PENGESAHAN
PENELITIAN DOSEN PEMULA
Judul Penelitian
: 375/Entomologi
Peneliti
a. Nama Lengkap
b. NIDN
c. Jabatan Fungsional
d. Program Studi
e. Nomor HP
f. Alamat surel (e-mail)
: Awaluddin, S.P.,M.Sc
: 0012088008
: Asisten Ahli
: Agroteknologi
: 085241830103
: Jl. Kancil Anduonohu Kota Kendari Kota Kendari
(syawal_proteksi@yahoo.com)
Mengetahui,
Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Halu Oleo
Ketua Peneliti,
Awaluddin, S.P.,M.Sc.
NIP. 198008122015041001
Menyetujui,
Ketua LPPM Universitas Halu Oleo
RINGKASAN
Pengembangan dan perbanyakan koloni Trigona, spp. Terus mengalami kemerosotan.
Hal tersebut diakibatkan oleh penerapan teknologi yang di adopsi oleh petani/peternak
tidak berdasarkan kaidah-kaidah ekologi Trigona, spp., dan bersifat tradisional
Peternakan lebah madu Trigona, spp. Selama ini terkendala pada perbanyakan koloni,
hal tersebut yang menyebabkan usaha peternakan tersebut tidak berkembang. Oleh
sebab itu pemahaman metode perbanyakan koloni yang berlandaskan pengetahuan
biologi Trigona, spp. Harus dikembangkan agar tersedia bank koloni Trigona, spp
sepanjang masa. Penelitian ini di laksanakan pada areal kebun Raya Universitas Halu
Oleo yang dimulai dengan: (1). Identifikasi, siklus hidup Trigona, spp., (2)
Identifikasi, calon ratu Trigona, spp. (3) Perbanyakan Koloni Trigona, spp. Hasil
penelitian ini diharapkan menjadi media pembelajaran siswa/mahasiswa,
petani/kelompok masyarakat yang bertempat tingggal di wilayah kawasan hutan guna
penunjang pendapatan ekonomi keluarga.
Keyword: Biologi, Siklus Hidup, Kasta, Trigona spp,
BAB 1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Madu adalah salah satu prodak primadona Hasil hutan non kayu. Trigona, spp
(lebah tak bersengat, telah banyak diketahui akan manfaatnya bagi manusia dalam
bidang pertanian, kesehatan., Halim dkk, (2001). Di Indonesia beberapa genus apis
telah banyak diteliti dan di kembangkan guna peningkatan ekonomi msyarakat, dari
hasil olahan madu dan propolisnya.
Trigona, spp hanya menghasilkan madu kurang lebih satu (1)
Kg/Tahun/Koloni, namun propolis lebih banyak dari jenis lebah lokal lainya., (Singh,
1962). Propolis merupakan resin yang di kumpulkan lebah dari berbagai tumbuhan
yang bercampur dengan saliva yang digunakan untuk membuat sarang (bankova et al.,
2000) Lebah Trigona, spp (Apidae) termasuk lebah yang tidak menyengat (stingless
bee), namun beberapa diantaranya menggunakan gigitan dan kerumunan sebagai
mekanisme pertahan jika ada bahaya. (Michener, 1974). Jenis lebah Trigona, spp
hidup berkoloni, yang didalam sarangnya ditemukan lebah ratu, pekerja, drone, telur,
tempat madu dan propolis (Franck, et al., 2004). Koloni Trigona, spp ditemukan
bersarang di lubang pohon dan celah dinding tembok rumah, serta barang elektronik
bekas, (yosina 2007). Madu Trigona, spp diketahui mengandung vitamin C, yang
berfungsi sebagai anti toksin, antibiotik, guna peningkatan sistem kekebalan Tubuh.
(Angraini, 2006).
Di Sulawesi Tenggara madu yang dihasilkan dari serangga Trigona, spp belum
banyak di kembangkan, namun beberapa di ternakan secara tradisional. Yaitu hanya di
letakkan begitu saja tampa pemeliharaan yang intensif. Hal ini disebabkan rendemen
madu yang di hasilkan sangat sedikit, diduga disebabkan karena ketersedian pakan
yang tidak terpenuhi., (Suharno, 2001). Produksi madu Trigona, spp di pengaruhi
oleh banyaknya koloni, (Angraini 2006)., disamping itu perbedaan spesies, banyaknya
koloni juga di pengaruhi dari bentuk sarang yang di gunakan., (Halcroft et al., 2013).
Oleh karena itu penelitian ini dimulai dari : (1). Identifikasi, siklus hidup Trigona,
spp., (2) Identifikasi, calon ratu Trigona, spp.,(3). Perbanyakan koloni Trigona, spp.
Kebun Raya UHO dengan potensi wilayah Hutannya 22,8 Ha, yang di
penuhi
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana siklus hidup Trigona, spp., spesies Kebun Raya UHO?
2. Bagaimana metode identifikasi calon ratu Trigona, spp., yang tepat?
3. Bagaimana metode perbanyakan Koloni Trigona, spp., yang efisien?
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan :
1. Untuk mengetahui siklus hidup Trigona, spp., spesies Kebun Raya UHO
2. untuk mengetahui metode identifikasi calon ratu Trigona, spp., yang tepat
3. Untuk mengetahui metode perbanyakan Koloni Trigona, spp., yang efisien
1.4. Target dan Luaran Penelitian
Penelitian ini memiliki aspek strategis dalam upaya merumuskan metode
perbanyakan koloni Trigona, spp. yang pesifik berdasarkan potensi Daerah
selanjutnya sebagai sarana pengenalan pelajar/siswa, tentang serangga berguna.,
sebagai tempat praktikum lapangan bagi mahasiswa dalam hal pembiakan masal
serangga., serta wadah pelatihan petani/kolopok masyarakat kawasan hutan guna
peningkatan ekonomi kreetif keluarga dan bagi Universitas Halu Oleo penelitian ini
digarapkan menjadi wadah terbentuknya IPTEK Bagi Kreatifitas dan Inofasi Kampus,
(IbKIK) di bidang pertanian guna menjawab tantangan pasar bebas dengan bingkai
Asean Economic Community (selanjutnya disebut AEC) atau Masyarakat Ekonomi
Asean (selanjutnya disebut MEA).
dengan panjang tubu imago antara 3-4 mm, dan rentangan sayap 8 mm. Trigona, spp
pekerja memiliki caput/thoraks besar dan panjang sedangkan Trigona, spp, ratu ber
ukuran 3-4 kali ukuran lebah pekerja. Abdomen besar mirip laron, berwarnah hitam
kecoklatan, dalam aktifitas fisologi dan ekologisnya Trigona, spp di pengaruhi oleh
faktor lingkungan meliputi, suhu, kelembaban udara, curah hujan dan ketinggian
tempat serta ketersedian pakan.
2.1.1. Strata Koloni
Koloni Trigona, spp. terdiri atas dua Golongan yaitu reproduktif (Trigona, spp
Jantan dan Ratu) dan golongan tidak produktif (Trigona, spp pekerja) yang dapat
dibedakan berdasarkan, bentuk tubuh, warna dan prilaku. Satu koloni Trigona, spp
hanya terdapat satu ratu, ratusan jantan, dan ribuan ekor pekerja., (Sihombing 2005).
Trigona, spp ratu bertubuh mencolok atau dua kali lebih besar dari Trigona, spp
pekerja dan jantan. Lebah ratu berfungsi sebagai penghasil telur dan juga sebagai
penghasil feromon (senyawa kimia) pemersatu dan media komunikasi dalam satu
koloni. Fungsi lebah pejantan selama hidupnya adalah mengawini lebah ratunya.
Trigona, spp pekerja adalah lebah betina yang organ reproduksinya tidak berfungsi
sempurna dan selama hidupnya bertugas meliputi pembuatan sarang yang terdiri dari
tiga komponen yaitu kompartemen madu, polen dan telur
2.1.2. Sarang
Sarang Trigona, spp yang telah di keluarkan madunya di sebut raw propolis
yang terdiri dari 50 %, resin (flavonoid dan asam fenolat) 30% lilin, 10% , minyak
aromatik (feromon) 5% polen dan 5% senyawa organik., (Pietta, et al., 2002). Sarang
Trigona, spp terbuat dari perpaduan lilin dan resin tanaman. Sarang tersusun atas sel
anakan yang dikelilingi dengan pelepah lembut yang disebut dengan involucrum dan
sel besar yang terdiri atas madu dan polen yang di letakkan terpisah. Sel anakan/larva
bentuknya vertikal sel membuka pada bagian atasnya, biasanya disusun dalam sisir
horizontal dan berurutan. Sel anakan di topang oleh pilar dan bagian luarnya di lapisi
oleh lapisan keras yang dinamakan batumen (free, 1982).
2.1.3. Propolis
Propolis Trigona, spp merupakan nama generik dari resin sarang. Propolis
yang berbentuk sof lengket seperti lem di namakan bee glue . propolis di hasilkan dari
berbagai macam tumbuhan dan kemudian resin bercampur dengan saliva atau enzimenzim lainya yang ada pada Trigona, spp pekerja, sehingga menjadi berbeda dengan
resin sumber asalnya. Sumber utama propolis adalah kuncup bunga. Bankova et.,al.,(
2000). Warnah dan komposisi propolis berbeda-beda yaitu, transparan, kuning sampai
coklat tua, tergantung komposisi dan sumber tanamanya. (Woo, 2004).
Propolis Trigona, spp diketahui mempunyai khasiat sebagai antibakteri,
antifungi, antivirus, dan anti aktifitas biologi lain seperti, antiinflamasi, anestesi lokal,
hepatoprotektif, antitumor dan imunosstimulasi. Bankova et.,al.,( 2000). Dan
disisilain studi propolis telah banyak di kembangkan pada dunia peternakan sebagai
antibiotik, (Fearnley, 2001)
Hanting trigona, spp., di Kebun Raya UHO dan Wilayah Kawasan Hutan Sekitarnya
Identifikasi Spesies
Langkah 2
Trigona, spp.,
Langkah 3
Investasi
Langkah 4
Siklus Hidup
Trigona, spp.,
Trigona, spp.,
Kasta
Identifikasi
Trigona,spp
Langkah 5
Langkah 6
Langkah 7
Trigona, spp.,
Trigona, spp.,
membuat royal jelly. Umur 3 minggu, membuat sel-sel dalam sarang, umur 4 minggu
mengikuti dan trening dalam mencari makan di alam bersama Trigona, spp pekerja
dewasa, umur 5 minggu Trigona, spp aktif mencari pakan untuk kebutuhan hidup
koloni. (Woo, 2004).
3.4.
Teknik pengamatan
Parameter serta fariabel yang akan di ukur dalam penelitian ini adalah :
stadium telur, stadium Larfa, stadium Pupa Ratu dan Stadium Imago (Ratu), mengacu
pada teknik pembiakan masal serangga, Awaluddin,(2010)., yang telah dimodifikasi.
Sampel Trigona, spp. akan di ambil secara acak dan dibawah ke Laboratorium
Entomologi UHO pengamatan dan dokumentasi.
3.4.1. Pengamatan Stadium Telur Trigona, spp
Pengamatan dilakukan, apabila stup yang telah di infestasikan koloni Trigona,
spp, telah memperlikatkan adanya akitifitas pembuatan sarang. Sarang tersusun atas
sel anakan, sel besar yang terdiri atas madu dan polen yang di letakkan terpisah. Sel
anakan/larva bentuknya vertikal sel membuka pada bagian atasnya. Apabila sel anakan
telah menutup pada bagian atasnya di pastikan telur Trigona, spp telah di letakkan.
3.4.2. Pengamatan Stadium Larfa Trigona, spp
Pengamatan stadium larfa/ratu Trigona, spp, di lakukan setip hari dimulai
sejak sel anakan yang telah membuka kembali dan berisi larfa Trigona, spp, sampai
pembentukan pupah
3.4.3. Pengamatan Stadium Pupah/Ratu Trigona, spp
Pengamat stadium pupah/ratu Trigona, spp di lakukan setiap hari sampai calon
imago sudah mulai bekerja membersikan bekas sel anakan yang di huninya. Sel
anakan yang berisi pupah calon ratu Trigona, spp di pilih berdasarkan kriteria besar
volume sel anakan
3.4.4. Pengamatan Stadium Imago/Ratu Trigona, spp
Imago/ calon ratu Trigona, spp yang baru keluar dari sel anakan akan di amati
setiap 5 hari. Ratu Trigona, spp, generasi F1 yang berumur 15 sampai 20 hari akan di
infestasikan ke stup yang telah disiapkan terpisah untuk pembiakan selanjutnya.
Anggaran Biaya
Anggaran biaya penelitian ini secara ringkas disajikan dalam Tabel di bawah ini.
Tabel 4.1. Ringkasan biaya Penelitian Dosen Pemula (PDP) yang di ajukan
No
Jenis Pengeluaran
1
Gaji dan upah
2
Bahan habis pakai di peralatan
3
Perjalanan
4
Lain-lain
Jumlah
Biaya yang
Diusulkan(Rp)
11.000.000,8,000,000,3.000.000,3.000.000,25,000,000,-
4.2.
Jadwal Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 12 bulan, dengan tahapan seperti Tabel di bawah
ini.
Tabel. 4.2. Jadwal Penelitian
N
O
I
1
2
3
II
4
JENIS KEGIATAN
BULAN KE
1
4 5 6 7 8 9
Persiapan
Menetapkan jadwal kerja
Menetapkan desain penelitian
Diskusi tim peneliti
Pelaksanaan
Hanting Trigona, spp,
Pembuatan stup/sarang Trigona,
7 spp,
8 Pengamatan
9 Analisis data
III Publikasi dan pelaporan
10 penyusunan draf laporan akhir
11 Penyelenggaraan seminar
12 penyelesaian laporan akhir
13 Penyusunan artikel ilmiah
14 Penerbitan artikel ke jurnal ilmiah
15 Pengiriman laporan akhir
Keterangan:
= Waktu Kegiatan
Nama /
NIDN
Awaluddin,
S.P.,M.Sc
Instansi
Asal
Unhalu
Bidang Ilmu
Waode Siti
Anima
Hisein,
S.P.,M.P
La Ode
Arfan Dedu,
S.Pt.,M.Si
Unhalu
Agronomi
Unhalu
Peternakan
Entomologi
Falidasi lapangan,
penyedia alat dan bahan
penelitian/penyusunan
laporan akhir
Kendari 28 April 2016
Ketua
Anggota
Anggota
Awaluddin, S.P.,M.Sc
Dedu, S.Pt.,M.Si
NIDN
: 0012088008
Yang menyatakan,
Awaluddin, S.P.,M.Sc
NIP. 198008122015041001