Anda di halaman 1dari 13

Kode /Nama Rumpun Ilmu : 375/Entomologi

USULAN
PENELITIAN DOSEN PEMULA

JUDUL PENELITIAN
BIOLOGI DAN METODE PERBANYAKAN KOLONI Trigona, spp.
DI KEBUN RAYA UNIVERSITAS HALU OLEO

TIM PENGUSUL
Ketua:
Awaluddin, S.P.,M.Sc (0012088008)
Anggota:
Waode siti anima Hisein, S.P.,M.P (0027108102)
La Ode Arfan Dedu, S.Pt.,M.Si (0010118605)
UNIVERSITAS HALUOLEO
APRIL 2016

HALAMAN PENGESAHAN
PENELITIAN DOSEN PEMULA
Judul Penelitian

: Biologi dan Metode Perbanyakan Koloni Trigona,


spp. di Kebun Raya Universitas Halu Oleo

Kode/Nama Rumpun Ilmu

: 375/Entomologi

Peneliti
a. Nama Lengkap
b. NIDN
c. Jabatan Fungsional
d. Program Studi
e. Nomor HP
f. Alamat surel (e-mail)

: Awaluddin, S.P.,M.Sc
: 0012088008
: Asisten Ahli
: Agroteknologi
: 085241830103
: Jl. Kancil Anduonohu Kota Kendari Kota Kendari
(syawal_proteksi@yahoo.com)

Anggota Peneliti (1)


a. Nama Lengkap
b. NIDN
c. Perguruan Tinggi

: Waode Siti Anima Hisein, S.P.,MP


: 0027108102
: Universitas Halu Oleo

Anggota Peneliti (2)


a. Nama Lengkap
b. NIDN
c. Perguruan Tinggi

: La Ode Arfan Dedu, S.Pt., M.Si.


: 0010118605
: Universitas Halu Oleo
Kendari, 28 April 2016

Mengetahui,
Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Halu Oleo

Ketua Peneliti,

Prof. Dr. Ir. H. Gusti Ray S, M.Agr.Sc.


NIP. 196010011987031005

Awaluddin, S.P.,M.Sc.
NIP. 198008122015041001

Menyetujui,
Ketua LPPM Universitas Halu Oleo

Dr.Ir.H.Marzuki Iswandi, M.Si.


NIP. 196511281991031005

RINGKASAN
Pengembangan dan perbanyakan koloni Trigona, spp. Terus mengalami kemerosotan.
Hal tersebut diakibatkan oleh penerapan teknologi yang di adopsi oleh petani/peternak
tidak berdasarkan kaidah-kaidah ekologi Trigona, spp., dan bersifat tradisional
Peternakan lebah madu Trigona, spp. Selama ini terkendala pada perbanyakan koloni,
hal tersebut yang menyebabkan usaha peternakan tersebut tidak berkembang. Oleh
sebab itu pemahaman metode perbanyakan koloni yang berlandaskan pengetahuan
biologi Trigona, spp. Harus dikembangkan agar tersedia bank koloni Trigona, spp
sepanjang masa. Penelitian ini di laksanakan pada areal kebun Raya Universitas Halu
Oleo yang dimulai dengan: (1). Identifikasi, siklus hidup Trigona, spp., (2)
Identifikasi, calon ratu Trigona, spp. (3) Perbanyakan Koloni Trigona, spp. Hasil
penelitian ini diharapkan menjadi media pembelajaran siswa/mahasiswa,
petani/kelompok masyarakat yang bertempat tingggal di wilayah kawasan hutan guna
penunjang pendapatan ekonomi keluarga.
Keyword: Biologi, Siklus Hidup, Kasta, Trigona spp,
BAB 1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Madu adalah salah satu prodak primadona Hasil hutan non kayu. Trigona, spp
(lebah tak bersengat, telah banyak diketahui akan manfaatnya bagi manusia dalam
bidang pertanian, kesehatan., Halim dkk, (2001). Di Indonesia beberapa genus apis
telah banyak diteliti dan di kembangkan guna peningkatan ekonomi msyarakat, dari
hasil olahan madu dan propolisnya.
Trigona, spp hanya menghasilkan madu kurang lebih satu (1)
Kg/Tahun/Koloni, namun propolis lebih banyak dari jenis lebah lokal lainya., (Singh,
1962). Propolis merupakan resin yang di kumpulkan lebah dari berbagai tumbuhan
yang bercampur dengan saliva yang digunakan untuk membuat sarang (bankova et al.,
2000) Lebah Trigona, spp (Apidae) termasuk lebah yang tidak menyengat (stingless
bee), namun beberapa diantaranya menggunakan gigitan dan kerumunan sebagai
mekanisme pertahan jika ada bahaya. (Michener, 1974). Jenis lebah Trigona, spp
hidup berkoloni, yang didalam sarangnya ditemukan lebah ratu, pekerja, drone, telur,
tempat madu dan propolis (Franck, et al., 2004). Koloni Trigona, spp ditemukan
bersarang di lubang pohon dan celah dinding tembok rumah, serta barang elektronik
bekas, (yosina 2007). Madu Trigona, spp diketahui mengandung vitamin C, yang
berfungsi sebagai anti toksin, antibiotik, guna peningkatan sistem kekebalan Tubuh.
(Angraini, 2006).

Di Sulawesi Tenggara madu yang dihasilkan dari serangga Trigona, spp belum
banyak di kembangkan, namun beberapa di ternakan secara tradisional. Yaitu hanya di
letakkan begitu saja tampa pemeliharaan yang intensif. Hal ini disebabkan rendemen
madu yang di hasilkan sangat sedikit, diduga disebabkan karena ketersedian pakan
yang tidak terpenuhi., (Suharno, 2001). Produksi madu Trigona, spp di pengaruhi
oleh banyaknya koloni, (Angraini 2006)., disamping itu perbedaan spesies, banyaknya
koloni juga di pengaruhi dari bentuk sarang yang di gunakan., (Halcroft et al., 2013).
Oleh karena itu penelitian ini dimulai dari : (1). Identifikasi, siklus hidup Trigona,
spp., (2) Identifikasi, calon ratu Trigona, spp.,(3). Perbanyakan koloni Trigona, spp.
Kebun Raya UHO dengan potensi wilayah Hutannya 22,8 Ha, yang di
penuhi
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana siklus hidup Trigona, spp., spesies Kebun Raya UHO?
2. Bagaimana metode identifikasi calon ratu Trigona, spp., yang tepat?
3. Bagaimana metode perbanyakan Koloni Trigona, spp., yang efisien?
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan :
1. Untuk mengetahui siklus hidup Trigona, spp., spesies Kebun Raya UHO
2. untuk mengetahui metode identifikasi calon ratu Trigona, spp., yang tepat
3. Untuk mengetahui metode perbanyakan Koloni Trigona, spp., yang efisien
1.4. Target dan Luaran Penelitian
Penelitian ini memiliki aspek strategis dalam upaya merumuskan metode
perbanyakan koloni Trigona, spp. yang pesifik berdasarkan potensi Daerah
selanjutnya sebagai sarana pengenalan pelajar/siswa, tentang serangga berguna.,
sebagai tempat praktikum lapangan bagi mahasiswa dalam hal pembiakan masal
serangga., serta wadah pelatihan petani/kolopok masyarakat kawasan hutan guna
peningkatan ekonomi kreetif keluarga dan bagi Universitas Halu Oleo penelitian ini
digarapkan menjadi wadah terbentuknya IPTEK Bagi Kreatifitas dan Inofasi Kampus,
(IbKIK) di bidang pertanian guna menjawab tantangan pasar bebas dengan bingkai
Asean Economic Community (selanjutnya disebut AEC) atau Masyarakat Ekonomi
Asean (selanjutnya disebut MEA).

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Biologi dan Morfologi Trigona, spp
Trigona, spp, merupakan jenis lebah yang hidup baik di daerah tropis dan sub
tropis., (Free, 1982). Klasifikasi Trigona, spp termasuk dalam divisi Animalia, filum
Atrhopoda, kelas Insecta, Ordo Hymenoptera, famili Apidae, genus Trigona, dan
species Trigona, spp. sihombing (2005). Lebah Trigona, spp. dalam bahasa daerah di
namakan Kaungka (Muna).

Trigona, spp, berwarnah hitam dan berukuran kecil

dengan panjang tubu imago antara 3-4 mm, dan rentangan sayap 8 mm. Trigona, spp
pekerja memiliki caput/thoraks besar dan panjang sedangkan Trigona, spp, ratu ber
ukuran 3-4 kali ukuran lebah pekerja. Abdomen besar mirip laron, berwarnah hitam
kecoklatan, dalam aktifitas fisologi dan ekologisnya Trigona, spp di pengaruhi oleh
faktor lingkungan meliputi, suhu, kelembaban udara, curah hujan dan ketinggian
tempat serta ketersedian pakan.
2.1.1. Strata Koloni
Koloni Trigona, spp. terdiri atas dua Golongan yaitu reproduktif (Trigona, spp
Jantan dan Ratu) dan golongan tidak produktif (Trigona, spp pekerja) yang dapat
dibedakan berdasarkan, bentuk tubuh, warna dan prilaku. Satu koloni Trigona, spp
hanya terdapat satu ratu, ratusan jantan, dan ribuan ekor pekerja., (Sihombing 2005).
Trigona, spp ratu bertubuh mencolok atau dua kali lebih besar dari Trigona, spp
pekerja dan jantan. Lebah ratu berfungsi sebagai penghasil telur dan juga sebagai
penghasil feromon (senyawa kimia) pemersatu dan media komunikasi dalam satu
koloni. Fungsi lebah pejantan selama hidupnya adalah mengawini lebah ratunya.
Trigona, spp pekerja adalah lebah betina yang organ reproduksinya tidak berfungsi
sempurna dan selama hidupnya bertugas meliputi pembuatan sarang yang terdiri dari
tiga komponen yaitu kompartemen madu, polen dan telur
2.1.2. Sarang
Sarang Trigona, spp yang telah di keluarkan madunya di sebut raw propolis
yang terdiri dari 50 %, resin (flavonoid dan asam fenolat) 30% lilin, 10% , minyak
aromatik (feromon) 5% polen dan 5% senyawa organik., (Pietta, et al., 2002). Sarang
Trigona, spp terbuat dari perpaduan lilin dan resin tanaman. Sarang tersusun atas sel
anakan yang dikelilingi dengan pelepah lembut yang disebut dengan involucrum dan
sel besar yang terdiri atas madu dan polen yang di letakkan terpisah. Sel anakan/larva
bentuknya vertikal sel membuka pada bagian atasnya, biasanya disusun dalam sisir

horizontal dan berurutan. Sel anakan di topang oleh pilar dan bagian luarnya di lapisi
oleh lapisan keras yang dinamakan batumen (free, 1982).
2.1.3. Propolis
Propolis Trigona, spp merupakan nama generik dari resin sarang. Propolis
yang berbentuk sof lengket seperti lem di namakan bee glue . propolis di hasilkan dari
berbagai macam tumbuhan dan kemudian resin bercampur dengan saliva atau enzimenzim lainya yang ada pada Trigona, spp pekerja, sehingga menjadi berbeda dengan
resin sumber asalnya. Sumber utama propolis adalah kuncup bunga. Bankova et.,al.,(
2000). Warnah dan komposisi propolis berbeda-beda yaitu, transparan, kuning sampai
coklat tua, tergantung komposisi dan sumber tanamanya. (Woo, 2004).
Propolis Trigona, spp diketahui mempunyai khasiat sebagai antibakteri,
antifungi, antivirus, dan anti aktifitas biologi lain seperti, antiinflamasi, anestesi lokal,
hepatoprotektif, antitumor dan imunosstimulasi. Bankova et.,al.,( 2000). Dan
disisilain studi propolis telah banyak di kembangkan pada dunia peternakan sebagai
antibiotik, (Fearnley, 2001)

BAB 3. Metode Penelitian


Tahapan penelitian untuk memperoleh metode perbanyakan Koloni Trigona,
spp yang efisien :
Langkah 1

Hanting trigona, spp., di Kebun Raya UHO dan Wilayah Kawasan Hutan Sekitarnya

Identifikasi Spesies

Langkah 2

Trigona, spp.,

Modifikasi pembuatan sarang guna pembiakan


masal/perbanyakan Trigona, spp.,

Langkah 3

Investasi

Langkah 4
Siklus Hidup

Trigona, spp.,

Trigona, spp.,
Kasta

Identifikasi

Trigona,spp

Telur, Larva,Pupah, Imago

Langkah 5

Langkah 6

Langkah 7

Menilai Masalah dentifikasi

Evaluasi Metode perbanyakan koloni

Trigona, spp.,

Interpretasi dan Modifikasi Metode perbanyakan koloni

Metode dan Implementasi Perbanyakan koloni

Trigona, spp.,

Trigona, spp.,yang diperoleh

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian


Lokasi penelitian yaitu di Kebun Raya UHO. Karena merupakan salah satu
lokasi kawasan hutan dengan luas yang terlindungi dan vegetasinya hutanya
cenderung alami (spesifik) dan pengelolaannya megusun konsep (Edu Eco Tourism).
Penelitian ini di laksanakan mulai bulan April tahun 2017 hingga Tahun 2018.
3.2. Model Pengumpulan data
Sampel koloni serta sarang Trigona, spp di ambil dari Lokasi Hutan Kebun
Raya UHO dan kawasan hutan sekitarnya. Koloni serta sarang lebah Trigona, spp
yang di temukan dilokasi akan di beri tanda (marking GPS dan di ukur suhu
menggunakan termometer suhu., kemudian dimasukan ke dalam kotak yang telah
dimodifikasi guna pembiakan dan styrofoam yang di dalamnya di berikan es kotak,
gunanya untuk menurungkan aktifitas Trigona, spp. sehingga akan memudahkan
dalam pengamatan spesiesnya. Pengamatan morfologi Trigona, spp diamati di
Laboratorium Entomologi Fakultas Pertanian UHO., mengacu pada buku determinasi
serangga (Boror et al., ..)., the bees of the World 2nd ed (Michener, 2007)., dan The
Indo-malayang species of Trigona (Schwarz, 1939).
3.3.
Teknik Perbanyakan Trigona, spp.
3.3.1. Pembuatan Stup (sarang)
Stup Trigona, spp menggunakan kayu yang berserat halus, yang di modifikasi
pada sebagian sisinya dilapisi kaca plastik transparan untuk memudahkan pemantauan
koloni dari luar sarang, dengan ukuran 40 x 20 x 20 cm. Stup Trigona, spp akan di
letakan tergantung pada batang pohon besar dan rumah pohon yang kemudian desain
tempatnya semaksimal mungkin menyamai kondisi habitat awal ditemukan. Struktur
stup Trigona, spp. tidak dibuat bersekat hal ini dilakukan karena Trigona, spp
menempatkan telur, madu, propolis dan beebread secara terpisah
3.3.2.

Pemindahan koloni Trigona, spp.


Pemindahan koloni dari sarang awal di temukan pada malam hari, setelah
dipastikan semua koloni kembali atau pagi hari sebelum koloni keluar beraktifitas.
Secara teknik pemindahan koloni diawali dengan pemindahan ratu terlebih dahulu.
Setelah dipastikan semua koloni telah mengikuti ratunya stup yang baru akan
didiamkan selama 1-2 bulan untuk penyesuaian dengan lingkunga sekitarnya. Masa
kerja Trigona, spp pekerja 60 hari sejak umur 1 minggu sudah mulai bekerja
membersihkan sel anakan bekas hunianya. Umur 2 minggu Trigona, spp pekerja aktif

membuat royal jelly. Umur 3 minggu, membuat sel-sel dalam sarang, umur 4 minggu
mengikuti dan trening dalam mencari makan di alam bersama Trigona, spp pekerja
dewasa, umur 5 minggu Trigona, spp aktif mencari pakan untuk kebutuhan hidup
koloni. (Woo, 2004).
3.4.
Teknik pengamatan
Parameter serta fariabel yang akan di ukur dalam penelitian ini adalah :
stadium telur, stadium Larfa, stadium Pupa Ratu dan Stadium Imago (Ratu), mengacu
pada teknik pembiakan masal serangga, Awaluddin,(2010)., yang telah dimodifikasi.
Sampel Trigona, spp. akan di ambil secara acak dan dibawah ke Laboratorium
Entomologi UHO pengamatan dan dokumentasi.
3.4.1. Pengamatan Stadium Telur Trigona, spp
Pengamatan dilakukan, apabila stup yang telah di infestasikan koloni Trigona,
spp, telah memperlikatkan adanya akitifitas pembuatan sarang. Sarang tersusun atas
sel anakan, sel besar yang terdiri atas madu dan polen yang di letakkan terpisah. Sel
anakan/larva bentuknya vertikal sel membuka pada bagian atasnya. Apabila sel anakan
telah menutup pada bagian atasnya di pastikan telur Trigona, spp telah di letakkan.
3.4.2. Pengamatan Stadium Larfa Trigona, spp
Pengamatan stadium larfa/ratu Trigona, spp, di lakukan setip hari dimulai
sejak sel anakan yang telah membuka kembali dan berisi larfa Trigona, spp, sampai
pembentukan pupah
3.4.3. Pengamatan Stadium Pupah/Ratu Trigona, spp
Pengamat stadium pupah/ratu Trigona, spp di lakukan setiap hari sampai calon
imago sudah mulai bekerja membersikan bekas sel anakan yang di huninya. Sel
anakan yang berisi pupah calon ratu Trigona, spp di pilih berdasarkan kriteria besar
volume sel anakan
3.4.4. Pengamatan Stadium Imago/Ratu Trigona, spp
Imago/ calon ratu Trigona, spp yang baru keluar dari sel anakan akan di amati
setiap 5 hari. Ratu Trigona, spp, generasi F1 yang berumur 15 sampai 20 hari akan di
infestasikan ke stup yang telah disiapkan terpisah untuk pembiakan selanjutnya.

BAB. 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN


4.1.

Anggaran Biaya

Anggaran biaya penelitian ini secara ringkas disajikan dalam Tabel di bawah ini.
Tabel 4.1. Ringkasan biaya Penelitian Dosen Pemula (PDP) yang di ajukan
No

Jenis Pengeluaran

1
Gaji dan upah
2
Bahan habis pakai di peralatan
3
Perjalanan
4
Lain-lain
Jumlah

Biaya yang
Diusulkan(Rp)
11.000.000,8,000,000,3.000.000,3.000.000,25,000,000,-

4.2.
Jadwal Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 12 bulan, dengan tahapan seperti Tabel di bawah
ini.
Tabel. 4.2. Jadwal Penelitian
N
O
I
1
2
3
II
4

JENIS KEGIATAN

BULAN KE
1
4 5 6 7 8 9

Persiapan
Menetapkan jadwal kerja
Menetapkan desain penelitian
Diskusi tim peneliti
Pelaksanaan
Hanting Trigona, spp,
Pembuatan stup/sarang Trigona,

7 spp,
8 Pengamatan
9 Analisis data
III Publikasi dan pelaporan
10 penyusunan draf laporan akhir
11 Penyelenggaraan seminar
12 penyelesaian laporan akhir
13 Penyusunan artikel ilmiah
14 Penerbitan artikel ke jurnal ilmiah
15 Pengiriman laporan akhir
Keterangan:
= Waktu Kegiatan

Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Peneliti Dan Pembagian Tugas


No
1
2

Nama /
NIDN
Awaluddin,
S.P.,M.Sc

Instansi
Asal
Unhalu

Bidang Ilmu

Waode Siti
Anima
Hisein,
S.P.,M.P
La Ode
Arfan Dedu,
S.Pt.,M.Si

Unhalu

Agronomi

Unhalu

Peternakan

Entomologi

Alokasi Waktu Uraian Tugas


(jam/minggu)
15
Desainer, motode
penelitian /pengamatan/
Pelaporan
15
Pengamatan/budidaya/Fali
dasi penyusunan laporan
akhir
15

Falidasi lapangan,
penyedia alat dan bahan
penelitian/penyusunan
laporan akhir
Kendari 28 April 2016

Ketua

Anggota

Anggota

Awaluddin, S.P.,M.Sc
Dedu, S.Pt.,M.Si

Waode Siti Anima Hisein, S.P.,M.P La Ode Arfan

Lampiran 3. Justifikasi Anggaran Penelitian (Lampiran 2).

Lampiran 4. Surat pernyataan ketua peneliti


KEMENTRIAN RISTEK, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KETUA LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGAPDIAN MASYARAKAT
Alamat: JL Mayjen S. Parman kemaraya Kendari, 93121
Tep/Fax 0401-3127187 email:pps_unhalu@yahoo.com

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA


Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama

: Awaluddin, S.P., M.Sc

NIDN

: 0012088008

Pangkat / Golongan : Penata muda TK I/IIIb


Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
Dengan ini menyatakan bahwa proposal penelitian saya dengan judul: Biologi
dan Metode Perbanyakan Koloni Trigona, spp. di Kebun Raya Universitas Halu
Oleo yang diusulkan dalam skema PDP (Penelitian Dosen Pemula) untuk tahun
anggaran 2017 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga / sumber
dana lain. Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan
ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.
Kendari, 28 April 2016
Mengetahui,
Ketua LPPM
Universitas Halu Oleo,

Yang menyatakan,

Dr.Ir.H.Marzuki Iswandi, M.Si.


NIP. 196511281991031005

Awaluddin, S.P.,M.Sc
NIP. 198008122015041001

Anda mungkin juga menyukai