Anda di halaman 1dari 11

Tugas Kelompok

Hasil Hutan Bukan Kayu

PRAKTIKUM HASIL HUTAN BUKAN KAYU:


BUDIDAYA LEBAH TRIGONA (Trigona spp.)

Disusun Oleh:

Kelompok 8 (Kelas HHBK E)

Tri Nadia Asrini M011191168


Dewi Ervina Mandasari M011191033
Lalu Kharismananda Hakiki M011191133
Angelia Patricia Pingkan K. M011191212

Dosen Pengampu:
Dr. Ir. Baharuddin, MP

LABORATORIUM PEMANFAATAN DAN PENGOLAHAN HASIL HUTAN


FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
SUMMARY PRAKTIKUM BUDIDAYA LEBAH
TRIGONA (Trigona spp.)

1.1. Macam-Macam Lebah.


Terdapat banyak macam lebah, tiga diantaranya adalah:
1. Trigona. Lebah Trigona (Trigona spp.) merupakan jenis lebah madu tak
bersengat (stingless honey bees) yang memiliki ukuran sangat kecil, lebih
kecil dari lalat.

2. Melifera. Apis mellifera merupakan jenis lebah madu utama yang


dibudidayakan di banyak negara, termasuk Indonesia. Salah satu contoh
produk lebah ini adalah madu TJ.

3. Apex dorsata. Madu hutan (Apex dorsata) merupakan lebah madu hutan,
yang berukuran besar dan liar. Sampai saat ini belum ada informasi yang
menyatakan bahwa lebah ini dapat diternakkan. dan lebah ini juga
menyegat.

Perbedaan lebah dengan tawon


- Tubuh lebah lebih gemuk, dan lebih banyak memiliki bulu, sedangkan
tawon lebih ramping dan permukaan tubuhnya lebih licin
- Tawon tidak menghasilkan madu, pada sarangnya, bisanya hanya dijadikan
sebagai minyak (minyak tawon)
Diantara ketiga jenis ini yang dapat dibudidayakan adalah Trigona dan
Melifera. Namun, pada praktikum ini, budidaya yang dilakukan adalah
budidaya lebah Trigon spp.

1.2. Struktur Lebah.


1. Ratu (Queen). Fungsi ratu: mengorganisir dan memotivasi lebah pekerja
serta dia yang membuat madu dan bertelur, dalam kelompok hanya 1 ratu.
Kalau mati ratunya, maka lebah pekerja akan membuat ratunya (menyuplai
nektar dan nektar dan menservis calon tersebut).
2. Lebah pekerja (Worker). Fungsi: yang mengambil nectar, keluar dari pagi
hari dan sore hari untuk mengambil serbuk sari, melindungi atau
mengamankan ratu maupun stup. Dia yang susun nektar dan sebagainya.
Paling kecil diantara ratu dan pejantan.
3. Pejantan (Drone). Fungsi: membuahi. Terdiri dari 1 pejantan setiap
kerajaan.

1.3. Keunggulan Budidaya Lebah Trigona spp.


Menurut pemateri, Budidaya lebah Trigona spp relatif lebih mudah
dibandingkan lebah madu jenis Apis. Keunggulan budidaya Trigona spp juga
dipaparkan oleh Menurut Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil
Hutan Bukan Kayu (2018) antara lain:
1. Dapat dilakukan secara menetap
2. Variasi sumber pakan beragam
3. Tidak perlu pemeliharaan secara intensif
4. Tidak memerlukan peralatan khusus
5. Tidak menyengat
6. Relatif tahan hama penyakit dan Tidak ada masa paceklik
7. Mudah beradaptasi dengan lingkungan baru

1.4. Teknik Budidaya Lebah Trigona spp.


1.4.1. Pembuatan Stup Dan Penempatan Stup
Pembuatan Stup
Stup atau rumah lebah dibuat agar lebah aman/nyaman betah tinggal
disarangnya dan memudahkan pemanenan produk perlebahan. Stup lebah
dapat terbuat dari limbah kayu, batu, log kayu dan bambu. Namun, secara
alami lebah Trigona spp. berkembang di log kayu dan bambu karena
berpori.
Berikut langkah-langkah pembuatan stup. Bahan stup: umumnya
papan kayu kering, tidak berbau, bebas bahan kimia dan memiliki
kekuatan/keawetan baik.
Sumber: Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Hutan
Bukan Kayu (2018)

Penempatan Stup.
Pada praktikum ini, pemateri menjelaskan syarat penempatan Stup
adalah sebagai berikut:
1. Dapat ditempatkan dimana saja asal ternaungi oleh atap atau pphon.
Terhindar dari panas dan hujan.
2. Ketebalan papan harus 2 cm karena jika terlalu tipis lebah dapat
kepanasan.
3. Kokoh.
4. Jauh dari keramaian, dekat dengan bunga yang bernektar. Lebah dapat
mencari nektar dalam radius 1 km.

1.4.2. Pemilihan Lokasi Budidaya


Pemilihan lokasi merupakan bagian yang tidak kalah pentingnya
dalam pengembangan budidaya, selain kondisi iklim beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam budidaya lebah Trigona adalah:
- Tersedia sumber pakan yang memadai: Semua jenis tanaman berbunga
yang menghasilkan nektar (makanan lebah) dan serbuk sari (makanan
anakan lebah) serta menghasilkan getah (untuk membangun dan
melindungi sarang) dengan jumlah seimbang.
- Kebutuhan air tercukupi: Air digunakan oleh lebah Trigona untuk
menstabilkan suhu di dalam stup dan untuk mengencerkan madu ketika
memberi makan larva lebah. Air diperoleh dari embun yang menempel
di daun atau sumber air lainnya.
- Jauh dengan pertanian yang menggunakan pestisida: kontaminasi
pestisida pada produk perlebahan terutama madu, polen dan propolis
akan menurunkan kualitas dan khasiat produk tersebut.

1.4.3. Mendapatkan Koloni Induk.


Menurut Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil
Hutan Bukan Kayu (2018) beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
mencari bakalan koloni di hutan adalah:
1. Lihatlah aktivitas lebah yang hilir mudik di sekitar sarang
2. Perhatikan aktivitas lebah yang sedang mengambil nektar, pollen dan
getah
3. Lakukan pelukaan batang pohon untuk memancing Trigona mengambil
getah
4. Lubang ukuran 1-2 cm dikelilingi getah kering berwarna coklat
kehitaman (pintu keluar masuk lebah)
5. Koloni indukan Trigona spp. dapat dicari dipembudidaya Lebah
Trigona atau melakukan pencarian koloni di hutan dan sekitar kebun.
6. Tutup pintu keluar-masuk lebah, potong kayu/ bambu bagian sarang.

1.4.4. Pemindahan Koloni Lebah Trigona spp.


Umumnya ruang pada sarang alami relatif sempit. Sehingga untuk
keperluan budidaya, koloni yang diperoleh dari alam perlu dipindahkan ke
stup yang baru atau modifikasi stup. Langkah pemindahan koloni lebah
Trigona:
1. Siapkan koloni yang diperoleh dari alam dan siapkan tempat sarang
baru (stup kosong).
2. Buka sarang koloni tersebut dengan cara membelah kayu atau bilah
bambu.
3. Pastikan lebah ratu serta seluruh koloni dan bagian telur termasuk
sebagian polen secara perlahan dipindahkan ke stup baru.
4. Tutup stup, tempelkan lem getah propolis dari sarang lama pada lubang
pintu keluar-masuk.
5. Agar lebah mengenali stup barunya dekatkan stup lama pada stup baru
dan dibiarkan beberapa saat sampai semua lebah pekerja berpindah ke
stup baru.
6. Tempatkan stup baru pada lokasi dimana koloni lama disimpan agar
lebah pekerja mengenali lingkungannya dan memudahkan proses
pemindahan koloni.
7. Pemindahan koloni sebaiknya pada sore hari, agar semua koloni lebah
lebih cepat masuk ke dalam stup yang baru.

1.5. Produk Lebah Trigona spp.


Produk perlebahan yang dihasilkan oleh lebah madu Trigona spp.yang
memiliki nilai ekonomi dan diminati pasar diantaranya adalah madu,
beepollen, dan propolis.
 Bee pollen: serbuk sari dari lebah yang mengandung karbohidrat, protein,
asam lemak, antioksidan, serta vitamin dan mineral.
 Propolis: bahan perekat atau dempul yang berasal dari resin tumbuhan
yang dikumpulkan oleh lebah pekerja yang membungkus madu atau untuk
melindungi madu.
 Bahan propolis: beeswax, kotoran lebah, getah pohon, liur lebah,
 Nektar+propolis: madu

Lebah Trigona spp. menghasilkan madu yang hitam pekat. Rasa pada madu
terbentuk dari nektar dan serbuk sari bunga-bunga yang di ambil oleh lebah
pekerja. Madu yang asam/pahit/manis ditentukan oleh sumber bunganya.
Untuk membuat rasa manis dapat menggunakan tanaman air mata pengantin
dan untuk rasa pahit dapat menggunakan bunga lita. Sedangkan rasa asam,
yaitu pencampuran dari rasa manis dan pahit.
DAFTAR PUSTAKA

BPPTSTH. 2018. Laporan Penelitian dan Pengembangan Madu 2011-2017. Balai


Penelitian dan Pengembangan Teknologi Serat Tanaman Hutan.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai