Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
PENDAHULUAN 1
KLASIFIKASI DAN PENYEBARAN 2
PRODUK LEBAH TRIGONA 4
TEKNIK BUDIDAYA 5
Mendapatkan Koloni Induk 5
Keunggulan Budidaya Lebah Trigona sp. 6
Pemindahan Koloni Lebah Trigona sp. 7
Pembuatan dan Penempatan Stup 8
Pemeliharaan 9
Pemilihan Lokasi Budidaya 10
Pemanenan 11
TEKNIK BREEDING 12
Teknik Pisah Telur 12
Teknik Eduksi 13
iii
PENDAHULUAN
Usaha perlebahan mempunyai peluang yang sangat baik untuk dikembangkan di masyarakat pedesaan, karena
wilayah Indonesia memiliki potensi sumberdaya alam hayati yang mendukung agribisnis tersebut, berupa
beragamnya jenis lebah, beragamnya jenis tumbuhan sebagai sumber pakan lebah maupun sumber getah serta
kondisi lingkungan tropis yang sangat mendukung keberlanjutan dan perkembangan kehidupan lebah.
Manfaat yang dapat diperoleh dari pengembangan usaha perlebahan lebah Trigona sp. antara lain dapat
meningkatkan pendapatan pelaku usaha dari hasil-hasil budidaya perlebahan yang berupa madu, polen
propolis, dan koloni lebah; produk perlebahan mendukung pemenuhan gizi masyarakat dan mendukung
upaya pelestarian sumberdaya alam yang berperan penting dalam membantu proses penyerbukan tanaman.
Jenis lebah yang cukup potensial untuk dibudidayakan adalah lebah Trigona sp. Walaupun produksi madunya
tidak sebanyak keluarga lebah Apis sp, namun produksi raw propolisnya (bahan propolis) cukup banyak. Lebah
Trigona sp. terkenal ramah pada manusia karena tidak memiliki sengat (stingless bee) juga mudah beradaptasi
pada lingkungan baru.
Atas dasar itu maka diperlukan suatu petunjuk teknis dan praktis bagi masyarakat yang menyajikan informasi
panduan singkat dalam melakukan budidaya dan breeding Trigona sp.
1
KLASIFIKASI & PENYEBARAN
Trigona sp./klulut/klanceng/teuweul merupakan salah satu serangga sosial yang hidup berkelompok
membentuk koloni. Satu koloni lebah antara 300-80.000 ekor lebah.
Sampai tahun 2014 teridentifikasi sekitar 500 spesies, dikelompokan dalam 5 genus yaitu Melipona, Trigona,
Meliponula, Dectylurina, dan Lestrimelitta. Trigona memiliki 11 sub genus .
Genus Trigona tersebar dari wilayah Meksiko hingga Argentina, India, Sri Lanka hingga Taiwan, Pulau Solomon,
Australia dan Indonesia.
Di Indonesia setidaknya telah teridentifikasi sebanyak 37 jenis, 2 jenis diantaranya berada di Lombok yaitu
Trigona sapiens dan Trigona clypearis.
Ukuran sayap termasuk tegula lebah Berukuran 3,4 – 3,7 mm Berukuran 4,2 – 4,5 mm
pekerja betina
Mesopleuron bagian belakang Sebagian berambut Sebagian berambut
Anterior Sepenuhnya berambut Sepenuhnya berambut
Malar Berambut jarang dan pendek Berambut jarang dan pendek, lebih
luas dari Trigona clypearis
Mesoscutum Ditandai dengan batas tak Ditandai dengan batas tak berambut
berambut sangat jelas kurang jelas
Lebah jantan Memiliki warna yang sama Memiliki warna yang sama dengan
dengan lebah pekerja lebah pek erja
Ukuran lebah jantan Panajang badan 3,0 -3,6 mm Panajang badan 4,0 - 4,5 mm
Ukuran sayap termasuk tegula lebah Berukuran 3,5 – 3,8 mm Berukuran 4,1 – 4,6 mm
jantan
Hind tibia lebah jantan Ukuran lebih lebar dan datar dari Ukuran lebih sempit, cembung dan
Trigona sapiens tidak sejajar dengan ujung lidahnnya
Tergum belakang lebah jantan Berbentuk Y dan ujung lidahnya Berbentuk Y dan ujung lidahnya
meruncing meruncing
Warna abdomen Abu-abu sampai hitam Kuning kecoklatan
Aktivitas lebah pekerja Kurang agresif mengumpulkan Agresif mengumpulkan nectar dan
nectar dan pollen pollen
Produksi madu, beepollen dan Produk si madu dan beepollen Produksi madu dan beepollen lebih
propolis lebih sedikit dibanding T. sapiens banyak dibanding T. clypearis
3
PRODUK LEBAH TRIGONA
Produk perlebahan yang dihasilkan oleh lebah madu Trigona sp. yang memiliki nilai ekonomi dan diminati pasar
diantaranya adalah madu, beepollen, dan propolis.
4
TEKNIK BUDIDAYA
Mendapatkan Koloni Induk
5
Keunggulan Budidaya Lebah Trigona sp.
Tidak menyengat
Tidak memerlukan peralatan khusus
Relatif tahan hama penyakit &
Tidak ada masa paceklik
Mudah beradaptasi dengan lingkungan baru
6
Pemindahan Koloni Lebah Trigona
Umumnya ruang pada sarang alami relatif sempit. Siapkan koloni yang diperoleh dari alam dan
1 siapkan tempat sarang baru (stup kosong).
Sehingga untuk keperluan budidaya, koloni yang
diperoleh dari alam perlu dipindahkan ke stup yang Buka sarang koloni tersebut dengan cara
baru atau modifikasi stup. Langkah pemindahan 2 membelah kayu atau bilah bambu.
koloni lebah Trigona : Pastikan lebah ratu serta seluruh koloni dan
3 bagian telur termasuk sebagian polen secara
perlahan dipindahkan ke stup baru.
Tutup stup, tempelkan lem getah propolis dari
4 sarang lama pada lubang pintu keluar-masuk.
Agar lebah mengenali stup barunya
Dekatkan stup lama pada stup baru dan
5 dibiarkan beberapa saat sampai semua lebah
pekerja berpindah ke stup baru.
Tempatkan stup baru pada lokasi dimana
koloni lama disimpan agar lebah pekerja
6 mengenali lingkungannya dan memudahkan
proses pemindahan koloni.
Pemindahan koloni sebaiknya pada sore hari,
7 agar semua koloni lebah lebih cepat masuk ke
dalam stup yang baru.
Lebah ratu
7
Pembuatan dan Penempatan Stup 2 Ukuran 32 x 20 x 15 cm (kotak bertingkat :
kotak bawah untuk koloni dan kotak atas untuk
produksi madu, polen dan propolis).
Stup atau rumah lebah dibuat agar lebah
aman/nyaman betah tinggal disarangnya dan Ukuran 32 x 15 x 15 cm (kontak tunggal: tempat
memudahkan pemanenan produk perlebahan. koloni dan produksi madu, polen dan propolis.
Karena itu bahan dan bentuknya pun berbeda-beda
di setiap wilayah. Namun secara umum prinsipnya 3 Stup ditempatkan pada lokasi yang teduh
sama yaitu memanfaatkan bahan lokal, aman, nyaman terlindung sinar matahari langsung dan air
dan tahan lama.
m 15 cm
32 c
10 cm
Bagian Atas
Bagian Bawah
10 cm
Pintu
Tempat Mendarat
8
Pemeliharaan
Selama proses budidaya lebah Trigona sp, Pengecekan koloni lebah setiap dua pekan
kegiatan pemeliharaan yang perlu dilakukan 3 atau setiap bulan untuk memastikan
adalah:
perkebangan dan kesehatannya.
X
bertambah, cenderung
menurun jumlah dan
Tawon pencuri resin kualitasnya
9
Pemilihan Lokasi Budidaya 2 Kebutuhan air tercukupi:
Air digunakan oleh lebah Trigona untuk
menstabilkan suhu di dalam stup dan untuk
Pemilihan lokasi merupakan bagian yang tidak kalah mengencerkan madu ketika memberi makan larva
pentingnya dalam pengembangan budidaya, selain lebah. Air diperoleh dari embun yang nempel di
kondisi iklim beberapa hal yang perlu diperhatikan daun atau sumber air lainnya.
dalam budidaya lebah Trigona adalah:
2 Siapkan stup kosong yang akan diisi koloni lebah Telur calon ratu baru
Stup koloni baru
Prinsip kerja teknik eduksi adalah menarik lebah dari koloni induk dengan cara menempelkan sarang induk
dengan tempat baru tepat pada lubang keluar masuk lebah yang telah dipasang pipet hitam. Cara ini
membutuhkan waktu yang lebih lama dan kesabaran yang lebih tinggi dibandingkan dengan pemecahan
sarang induk secara vertikal dan horisontal. Namun, dengan menggunakan metode eduksi, sarang induk
tetap utuh dan dapat digunakan untuk pemecahan koloni secara berulang-ulang.
2 Siapkan stup kosong yang akan digandengkan. 4 Stup ditutup dan ditempatkan di posisi semula.
Cek perkembanganya, untuk memastikan
terbentuknya koloni baru. Pisahkan stup yang
bergandengan setelah terbentuk koloni baru.
Anggadhania, L., Resti Wahyuni dan Edi Kurniawan. 2017. Peningkatan Usaha Budidaya Dan Mutu Madu Trigona spp ;
Analisa Melissopalinologi dan Pembuatan Demplot Budidaya Trigona spp. (Laporan Hasil Penelitian Tidak
dipublikasikan). Balai Penelitian Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu. Mataram.
BPPTSTH.2018. Laporan Penelitian dan Pengembangan Madu 2011-2017. Balai Penelitian dan Pengembangan
Teknologi Serat Tanaman Hutan.
Gupta, R., Reybroeck,W.,Van Veen, J.W., & Gupta,A. (2014). Beekeeping for poverty alleviation and livelihood
security:Vol. 1:Technological aspects of beekeeping,63-103. doi:10.1007/978-94-017-9199-1.
Inoue,T., Sakagami, S. F., Salmah, S., &Yamane, S.(1984).The process of colony multiplication in the Sumatran stingless
bee Trigona ( Tetragonula laeviceps).Biotropica,16(2),100–111.
Menezes C, Vollet-Neto A, Fonseca VLI. 2013. An advance in the in vitro rearing of stingless bee queens.
Apidologie.44(5):491-500.
Santos CF, Santos PDDS, Blochtein B. 2016. In vitro rearing of stingless bee queens and their acceptance rate into
colonies.Apidologie.47(4):539-547.
Vijayakumar, K., Muthuraman, M., Jayaraj, R. (2013). Propagating Trigona iridipennis Colonies ( Apidae : Meliponini ) By
Eduction Method. Scholars Academic Journal of Biosciences, 1(1):1–3.
Wahyuni, N dan Riendriasari, S. D. 2012.Teknik Produksi Propolis Lebah Madu Trigona spp di NTB. (Laporan Hasil
Penelitian Tidak dipublikasikan). Balai Penelitian Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu. Mataram.