Anda di halaman 1dari 3

Nama : Elisabeth Verawati

NIM : 21114044
Kelas : 2 AK 2
1. Penjelasan tentang
a. Peluang suatu peristiwa adalah suatu kejadian yang pasti akan terjadi
b. Peristiwa independen adalah terjadi atau tidaknya suatu kejadian tidak
berpengaruh pada probabilitas/peluang kejadian yang lain.
c. Peristiwa saling eksekutif adalah peluang munculnya suatu hal yang
menyebabkan tidak terjadinya peristiwa yang lain.
d. Peristiwa bersyarat adalah peluang terjadinya peristiwa akibat sudah terjadi
peristiwa lainnya/peristiwa yang bersangkutan
e. Peristiwa inklusif adalah dua peristiwa yang akan terjadi
f. Ekspetasi sebuah peristiwa adalah harapan besar yang di bebankan pada sesuatu
yang di anggap akan mampu membawa dampak yang baik atau lebih baik
2. Peluang suatu barang yang terdapat pada saat produksi oleh suatu mesin adalah 0,04.
Maka dalam suatu pemerosesan suatu barang akan terjadi rusak nya barang, sebesar 0,04
pada saat barang tersebut sedang dilakukan proses pembuatan barang.
3. Batas harga peluang untuk sebuah peristiwa?
0 = peluang untuk terjadinya suatu peristiwa pasti tidak akan terjadi
1 = peluang untuk terjadinya suatu peristiwa pasti akan terjadi
4. Peluang lakunya suatu barang adalah 0,60.
Arti dari pernyataan diatas adalah kemungkinan besar peristiwa tersebut akan terjadi
karna berada di lebih dari pertengahan 0 ke 1
Peluang barang itu tidak laku:
P (A) = 1 - P (A)
P (A) = 1 - 0,60
= 0,40
5. Aturan peluang dan syarat untuk dua peristiwa A dan B
6. Tingkat daya beli untuk makana pokok sehari-hari di suatu daerah dengan 10.000 kepala
keluarga
P(..
Banyaknya Kepala
Daya Beli (rupiah)
Peluang
)
Keluarga
A.
3466
Kurang dari Rp.
=0,35
3.466
10000
1.000,Rp. 1.000 - Rp. 1.999,-

2.302

2302
=0,23
10000

Rp. 2.000 - Rp. 2.999,-

1.498

1498
=0,15
10000

Rp. 3.000 - Rp. 3.999,-

1.073

1073
=0,11
10000

Rp. 4.000 - Rp. 4.999,-

899

899
=0,09
10000

Rp. 5.000 dan lebih

762

762
=0,08
10000

B.

C.

D.

E.

F.

JUMLAH
10.000
Peluang keluarga yang termasuk kedalam daya beli yang kurang dari Rp.3.000
P(A dan B dan C) = P(A) x P(B) x P(C)
P(>3000) = 0,35 x 0,23 x 0,15
= 0,012
Peluang keluarga yang termasuk kedalam daya beli dari Rp.3.000 < ... < 5.000
P(3.000 < ... > 5.000) = P(D) x P(E)
= 0,11 x 0,09
= 0,009
Peluang keluarga yang termasuk kedalam daya beli dari > 5.000
P(>5000) = P(F)
= 0,0762
7. Peluang daya beli < 1000 atau >4999
P (A atau F) = P(A) + P(F) P(A dan F)
= 0,35 + 0,08 (0,35*0,08)
= 0,43 0,03
= 0,4
8. Peluang seorang pelanggan untuk membeli kemeja adalah P(K)=0,10. Jia ia membeli
kemeja, peluang ia untuk mebeli dasi adalah P(D)=0,40. Membeli atau tidak langgananitu
kemeja peluangnya adalah P(C)=0,50 ia akan membeli celana
a. Peluang langganan akan membeli kemeja dan dasi
P (K dan D) = P(K) x P(D)
= 0,10 X 0,40
= 0,04
b. Peluang langganan akan membeli kemeja dan celana
Peluang pelanggan celana = 1 P(C)
= 1 0,50
P(PC) = 0,50
P (K dan PC) = P(K) x P(PC)
= 0,10 x 0,50
= 0,05

9. Belum
10. Belum
11. Pabrik sepatu menghasilkan sepatu secara terpisah. 5% untuk bagian atas(A), 4% untuk
bagian telapak(TP), 1% untuk bagian tumit(TM)(ada cacat nya)
A dan tp dan tm atau a dan tp atau tm
=

( 1005 x 1004 x 1001 )+( 1005 x 1004 + 1001 )

= (0,05 x 0,04 x 0,01) + (0,05 x 0,04 + 0,01)


= 0,00002 + 0,00002
= 0,00004
12. Barang yang berisi 260 potong terdapat 44 potong yang setak dan 99 potong yang bolong.
P(Retak) =

P(Bolong) =
a.

44
=0,17
260

99
=0 ,38
260

Peluang yang akan retak dan potong


P(R dan B) = P(R) x P(B)
= 0,17 x 0,38
= 0,06 => 6%
Jumlah barang yang akan retak dan bolong

= 260 x 6% = 15,6 => 16


b. Jumlah barang yang akan cacat
= 260 16 = 244

Anda mungkin juga menyukai