Grounding Atau Pentanahan
Grounding Atau Pentanahan
Tahanan pentanahan harus memenuhi syarat yang di inginkan untuk suatu keperluan pemakaian
Elektroda yang ditanam dalam tanah harus :
Bahan Konduktor yang baik
Tahan Korosi
Cukup Kuat
Jangan sebagai sumber arus galvanis
Elektroda harus mempunyai kontak yang baik dengan tanah sekelilingnya.
Tahanan pentanahan harus baik untuk berbagai musim dalam setahun.
Biaya pemasangan serendah mungkin.
Alat apa saja yang dipakai dalam pentanahan????
1. Batang pentanahan tunggal (single grounding rod).
2. Batang pentanahan ganda (multiple grounding rod). Terdiri dari beberapa batang tunggal yang
dihubungkan paralel.
3. Anyaman pentanahan (grounding mesh), merupakan anyaman kawat tembaga.
4. Pelat pentanahan (grounding plate), yaitu pelat tembaga.
FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN TAHANAN PENTANAHAN
Tahanan pentanahan suatu elektroda tergantung pada tiga faktor :
Tahanan elektroda itu sendiri dan penghantar yang menghubungkan ke peralatan yang ditanahkan.
Tahan kontak antara elektroda dengan tanah.
Tahanan dari massa tanah sekeliling elektroda.
Namun demikian pada prakteknya tahanan elektroda dapat diabaikan, akan tetapi tahanan kawat
penghantar yang menghubungkan keperalatan akan mempunyai impedansi yang tinggi terhadap impuls
frekuensi tinggi seperti misal pada saat terjadi lightningdischarge. Untuk menghindarinya, sambungan ini di
usahakan dibuat sependek mungkin.
Dari ketiga faktor tersebut diatas yang dominan pengaruhnya adalah tahanan sekeliling elektroda atau
dengan kata lain tahanan jenis tanah ().
TAHANAN JENIS TANAH ()
Dari rumus untuk menentukan tahanan tanah dari statu elektroda yang hemispherical R = /2r
terlihat bahwa tahanan pentanahan berbanding lurus dengan besarnya . Untuk berbagai tempat harga
ini tidak sama dan tergantung pada beberapa faktor :
sifat geologi tanah
Komposisi zat kimia dalam tanah
Kandungan air tanah
Temperatur tanah
Selain itu faktor perubahan musim juga mempengaruhinya.Sifat Geologi Tanah Ini merupakan faktor
utama yang menentukan tahanan jenis tanah. Bahan dasar dari pada tanah relatif bersifat bukan
penghantar. Tanah liat umumnya mempunyai tahanan jenis terendah, sedang batu-batuan dan quartz
bersifat sebagai insulator.
KOMPOSISI ZAT ZAT KIMIA DALAM TANAH
Kandungan zat zat kimia dalam tanah terutama sejumlah zat organik maupun anorganik yang
dapat larut perlu untuk diperhatikan pula.Didaerah yang mempunyai tingkat curah hujan tinggi biasanya
mempunyai tahanan jenis tanah yang tinggi disebabkan garam yang terkandung pada lapisan atas larut.
Pada daerah yang demikian ini untuk memperoleh pentanahan yang efektif yaitu dengan menanam
elektroda pada kedalaman yang lebih dalam dimana larutan garam masih terdapat.
KANDUNGAN AIR TANAH
Kandungan air tanah sangat berpengaruh terhadap perubahan tahanan jenis tanah ( ) terutama
kandungan air tanah sampai dengan 20%.Dalam salah satu test laboratorium untuk tanah merah
penurunan kandungan air tanah dari 20% ke 10% menyebabkan tahanan jenis tanah naik samapai 30
kali.Kenaikan kandungan air tanah diatas 20% pengaruhnya sedikit sekali.
TEMPERATUR TANAH
Temperatur bumi pada kedalaman 5 feet (= 1,5 m) biasanya stabil terhadap perubahan temperatur
permukaan.Bagi Indonesia daerah tropic perbedaan temperatur selama setahun tidak banyak, sehingga
faktor temperatur boleh dikata tidak ada pengaruhnya.
ELEKTRODA PENTANAHAN
Jenis Elektroda pentanahan
Pada dasarnya ada 3 (tiga) jenis elektroda yang digunakan pada sistem pentanahan yaitu :
Elektroda Batang
Elektroda Pelat
Elektroda Pita
Elektroda elektroda ini dapat digunakan secara tunggal maupun multiple dan juga secara gabungan dari
ketiga jenis dalam suatu sistem.
ELEKTRODA BATANG
Elektroda batang terbuat dari batang atau pipa logam yang di tanam vertikal di dalam tanah.
Biasanya dibuat dari bahan tembaga, stainless steel atau galvanised steel. Perlu diperhatikan pula dalam
pemilihan bahan agar terhindar dari galvanic couple yang dapat menyebabkan korosi.
Ukuran Elektroda :
diameter 5/8 - 3/4
Panjang 4 feet 8 feet
Elektroda batang ini mampu menyalurkan arus discharge petir maupun untuk pemakaian pentanahan yang
lain.
ELEKTRODA PELAT
Bentuk elektroda pelat biasanya empat persegu atau empat persegi panjang yang tebuat dari
tembaga, timah atau pelat baja yang ditanam didalam tanah. Cara penanaman biasanya secara vertical,
sebab dengan menanam secara horizontal hasilnya tidak berbeda jauh dengan vertical. Penanaman
secara vertical adalah lebih praktis dan ekonomis.
ELEKTRODA PITA
Elektroda pita jenis ini terbuat dari bahan metal berbentuk pita atau juga kawat BCC yang di
tanam di dalam tanah secara horizontal sedalam 2 feet. Elektroda pita ini bisa dipasang pada struktur
tanah yang mempunyai tahanan jenis rendah pada permukaan dan pada daerah yang tidak mengalami
kekeringan.
Hal ini cocok untuk daerah daerah pegunungan dimana harga tahanan jenis tanah makin tinggi dengan
kedalaman.
PENGKONDISIAN TANAH
Bagi daerah daerah yang mempunyai struktur tanah dengan tahanan jenis tanah yang tinggi
untuk memperoleh tahanan pentanahan yang diinginkan seringkali sukar diperoleh. Ada tiga cara untuk
mengkondisikan tanah agar pada lokasi elektroda ditanam tahanan jenis tanah menjadi rendah, yaitu :
Dengan membuat lubang penanaman elektroda yang lebar dan dimasukkan mengelilingi elektroda
tersebut bahan bahan seperti tanah liat atau cokas. Mengelilingi elektroda pada statu jarak tertentu diberi
zat-zat nimia yang mana akan memperkecil tahanan jenis tanah di sekitarnya. Zat-zat nimia yang biasa di
pakai adalah sodium chloride, calsium chloride, magnesium sulfat, dan coper sulfat Dengan Bentonite.
Bubuk bentonita bersifat mengabsorb air, karena itu dengan mencampur bubuk bentonite, garam dapur
dan air maka campuran bentonite tersebut dapat menghasilkan tahanan jenis tanah yang rendah. Dengan
menanamkan campuran bentonite tersebut disekeliling elektroda maka tahanan pentanahandapat
diperkecil 1/10 1/15 kali.
Komposisi campuran bentonite menurut perbandingan :Bentonite : garam dapur : air = 1 : 0,2 : 2
SISTEM PENTANAHAN
Gardu induk merupakan salah satu bagian dari sistem tenaga listrik yang mempunyai
kemungkinan sangat besar mengalami bahaya yang disebabkan oleh timbulnya gangguan sehingga arus
gangguan itu mengalir ke tanah sebagai akibat isolasi peralatan yang tidak berfungsi dengan baik. Arus
gangguan tersebut akan mengalir pada bagian bagian peralatan yang terbuat dari metal dan juga mengalir
dalam tanah di sekitar gardu induk.
Arus gangguan ini menimbulkan gradien tegangan diantara :
.
peralatan dengan peralatan
struktur tanah tersebut
Salah satu usaha untuk memperkecil tegangan permukaan tanah maka diperlukan suatu pentanahan yaitu
dengan cara menambahkan elektroda pentanahan yang ditanam ke dalam tanah. Oleh karena lokasi
peralatan listrik (gardu induk) biasanya tersebar dan berada pada daerah yang kemungkinannya
mempunyai struktur tanah berlapis-lapis maka diperlukan perencanaan pentanahan yang sesuai, dengan
tujuan untuk mendapatkan tahanan pentanahan yang kecil sehingga tegangan permukaan yang timbul
tidak membahayakan baik dalam kondisi normal maupun saat terjadi gangguan ke tanah. Dalam paper ini
analisa dilakukan dengan menggunakan elektroda batang (Rod) dengan berbagai jenis pemasangannya
Pentanahan peralatan adalah penghubungan bagian bagian peralatan listrik yang pada keadaan normal
tidak dialiri arus. Tujuannya adalah untuk membatasi tegangan antara bagian bagian peralatan yang tidak
dialiri arus dan antara bagian bagian ini dengan tanah sampai pada suatu harga yang aman untuk semua
kondisi operasi baik kondisi normal maupun saat terjadi gangguan. Sistem pentanahan ini berguna untuk
memperoleh potensial yang merata dalam suatu bagian struktur dan peralatan serta untuk memperoleh
impedansi yang rendah sebagai jalan balik arus hubung singkat ke tanah. Bila arus hubung singkat ke
tanah dipaksakan mengalir melalui tanah dengan tahanan yang tinggi akan menimbulkan perbedaan
tegangan yang besar dan berbahaya.
Dalam analisis ini digunakan beberapa parameter yaitu kedalaman penanaman elektroda pentanahan,
panjang elektroda batang, jumlah elektroda batang (rod), ketebalan lapisan tanah bagian pertama dan
tahanan jenis tanah tiap lapisan dengan menggunakan beberapa asumsi yaitu:
Panjang rod (L) untuk semua kemungkinan pemasangan adalah sama (3.5 meter).
Pada saat terjadi gangguan, arus gangguan yang dialirkan ke tanah akan menimbulkan perbedaan
tegangan pada permukaan tanah yang disebabkan karena adanya tahanan tanah. Jika pada waktu
gangguan itu terjadi seseorang berjalan di atas switch yard sambil memegang atau menyentuh suatu
peralatan yang diketanahkan yang terkena gangguan, maka akan ada arus mengalir melalui tubuh orang
tersebut. Arus listrik tersebut mengalir dari tangan ke kedua kaki dan terus ke tanah, bila orang tersebut
menyentuh suatu peralatan atau dari kaki yang satu ke kaki yang lain, bila ia berjalan di switch yard tanpa
menyentuh peralatan. Arus ini yang membahayakan orang dan biasanya disebut arus kejut. Berat
ringannya bahaya yang dialami seseorang tergantung pada besarnya arus listrik yang melalui tubuh,
lamanya arus tersebut mengalir dan frekuensinya.
1. Arus Melalui Tubuh Manusia
Kemampuan tubuh manusia terhadap besarnya arus yang mengalir di dalamnya terbatas dan
lamanya arus yang masih dapat ditahan sampai yang belum membahayakan sukar ditetapkan.
Berdasarkan hal ini maka batas - batas arus berdasarkan pengaruhnya terhadap tubuh manusia dijelaskan
berikut ini . Bila seseorang memegang penghantar yang diberi tegangan mulai dari harga nol dan dinaikkan
sedikit demi sedikit, arus listrik yang melalui tubuh orang tersebut akan memberikan pengaruh. Mula mula
akan merangsang syaraf sehingga akan terasa suatu getaran yang tidak berbahaya bila dengan arus bolak
balik dan akan terasa sedikit panas pada telapak tangan bila dengan arus searah (arus persepsi) Bila
tegangan yang menyebabkan terjadinya tingkat arus persepsi dinaikkan lagi maka orang akan merasa sakit
dan kalau terus dinaikkan maka otot-otot akan kaku sehingga orang tersebut tidak berdaya lagi untuk
melepaskan konduktor tersebut.
Apabila arus yang melewati tubuh manusia lebih besar dari arus yang mempengaruhi otot dapat
mengakibatkan orang menjadi pingsan bahkan sampai mati, hal ini disebabkan arus listrik tersebut
mempengaruhi jantung sehingga jantung berhenti bekerja dan peredaran darah tidak jalan.Penelitian yang
telah dilakukan oleh Dalziel disebutkan bahwa 99.5 % dari semu orang yang beratnya kurang dari 50 kg
masih dapat menahan arus pada frekuensi 50 Hz atau 60 Hz yang mengalir melalui tubuhnya dan waktu
yang ditentukan oleh persamaan sebagai berikut :
Keterangan :
Terencana dengan baik, semua koneksi yang terdapat pada sistem harus merupakan koneksi yang
sudah direncanakan sebelumnya dengan kaidah-kaidah tertentu.
Verifikasi secara visual dapat dilakukan.
Menghindarkan gangguan yang terjadi pada arus listrik dari perangkat.
Semua komponen metal harus ditahan/diikat oleh sistem pentanahan, dengan tujuan untuk
meminimalkan arus listrik melalui material yang bersifat konduktif pada potensial listrik yang sama.
Penggunaan Pentanahan dalam Aplikasi Proteksi:
1 Karena gejala alami, seperti kilat, tanah digunakan untuk membebaskan sistem dari arus sebelum
personil atau pelanggan dapat terluka atau komponen sistem yang peka dapat rusak.
2. Karena potensial dalam kaitan dengan kegagalan sistem tenaga listrik dengan kembalian tanah, tanah
membantu dalam memastikan operasi yang cepat menyangkut relay proteksi sistem daya dengan
menyediakan jalan arus gagal tahanan rendah tambahan. Jalan tahanan rendah menyediakan tujuan untuk
mengeluarkan potensial secepat mungkin. Tanah harus mengalirkan potensial sebelum personil terluka
atau sistem telepon rusak.
D. Bagian-bagian yang Ditanahkan
Dalam sebuah instalasi listrik ada empat bagian yang harus ditanahkan atau sering juga disebut
dibumikan. Empat bagian dari instalasi listrik ini adalah:
a. Semua bagian instalasi yang terbuat dari logam (menghantar listrik) dan dengan mudah bisa disentuh
manusia. Hal ini perlu agar potensial dari logam yang mudah disentuh manusia selalu sama dengan
potensial tanah (bumi) tempat manusia berpijak sehingga tidak berbahaya bagi manusia yang
menyentuhnya.
b. Bagian pembuangan muatan listrik (bagian bawah) dari lightning arrester. Hal ini diperlukan agar
lightning arrester dapat berfungsi dengan baik, yaitu membuang muatan listrik yang diterimanya dari petir
ke tanah (bumi) dengan lancar.
c. Kawat petir yang ada pada bagian atas saluran transmisi. Kawat petir ini sesungguhnya juga berfungsi
sebagai lightning arrester. Karena letaknya yang ada di sepanjang saluran transmisi, maka semua kaki
tiang transmisi harus ditanahkan agar petir yang menyambar kawat petir dapat disalurkan ke tanah dengan
lancar melalui kaki tiang saluran transmisi.
d. Titik netral dari transformator atau titik netral dari generator. Hal ini diperlukan dalam kaitan dengan
keperluan proteksi khususnya yang menyangkut gangguan hubung tanah.
Dalam praktik, diinginkan agar tahanan pentanahan dari titik-titik pentanahan tersebut di atas tidak melebihi
4 ohm.
Secara teoretis, tahanan dari tanah atau bumi adalah nol karena luas penampang bumi tak terhingga.
Tetapi kenyataannya tidak demikian, artinya tahanan pentanahan nilainya tidak nol. Hal ini terutama
disebabkan oleh adanya tahanan kontak antara alat pentanahan dengan tanah di mana alat tersebut
dipasang (dalam tanah). Alat untuk melakukan pentanahan ditunjukkan oleh Gambar 1.
Dari gambar 1 tampak bahwa ada empat alat pentanahan, yaitu:
1. Batang pentanahan tunggal (single grounding rod).
2. Batang pentanahan ganda (multiple grounding rod). Terdiri dari beberapa batang tunggal yang
dihubungkan paralel.
3. Anyaman pentanahan (grounding mesh), merupakan anyaman kawat tembaga.
4. Pelat pentanahan (grounding plate), yaitu pelat tembaga.
Tahanan pentanahan selain ditimbulkan oleh tahanan
kontak tersebut diatas juga ditimbulkan oleh tahanan sambungan antara alat pentanahan dengan
kawat penghubungnya. Unsur lain yang menjadi bagian dari tahanan pentanahan adalah tahanan dari
tanah yang ada di sekitar alat pentanahan yang menghambat aliran muatan listrik (arus listrik) yang keluar
dari alat pentanahan tersebut. Arus listrik yang keluar dari alat pentanahan ini menghadapi bagian-bagian
tanah yang berbeda tahanan jenisnya. Untuk jenis tanah yang sama, tahanan jenisnya dipengaruhi oleh
kedalamannya. Makin dalam letaknya, umumnya makin kecil tahanan jenisnya, karena komposisinya makin
padat dan umumnya juga lebih basah. Oleh karena itu, dalam memasang batang pentanahan, makin
dalam pemasangannya akan makin baik hasilnya dalam arti akan didapat tahanan pentanahan yang makin
rendah.
Gambar 2. Batang pentanahan beserta aksesorisnya.
Gambar 2 menggambarkan batang pentanahan beserta aksesorisnya, yaitu; (1) Konduktor tanah, (2)
Penghubung antara konduktor dengan elektroda tanah, dan (3) Elektroda tanah.
Gambar 3. Batang pentanahan dan lingkaran pengaruhnya (sphere of influence).
Sedangkan gambar 3 menggambarkan batang pentanahan beserta lingkaran pengaruhnya (sphere of
influence) didalam tanah. Tampak bahwa pengaruh batang pentanahan akan semakin dalam letaknya di
dalam tanah dan pengaruh terkecil pada kedalaman yang sama dengan kedalaman batang pentanahan.
Lingkaran pengaruh ini makin dekat dengan batang pentanahan. Hal ini disebabkan oleh adanya variasi
tahanan jenis tanahnya.
9. 3. TN-C (Terra Netral Combined) Di mana fungsi netral dan fungsi proteksi tergabung dalam
penghantar tunggal di seluruh sistem. B. SISTEM TTS (Terra Terra System) Sistem tenaga listrik TT
mempunyai satu titik yang dibumikan langsung. BKT instalasi dihubungkan ke elektrode bumi yang secara
listrik terpisah dari elektrode bumi sistem tenaga listrik.
10. C. SISTEM ITS ( Impedance Terra System ) Sistem tenaga listrik IT mempunyai semua bagian aktif
yang diisolasi dari bumi, atau satu titik dihubungkan ke bumi melalui suatu impedans. BKT instalasi listrik
dibumikan secara independen atau secara kolektif atau ke pembumian sistem. KETERANGAN : BKT :
Bagian Konduktif Terbuka
11. II. TRANSFORMATOR RANGKAIAN SEGITIGA-BINTANG A. SISTEM TN (Terra Neutral System)
Sistem tenaga listrik TN mempunyai satu titik yang dibumikan langsung, BKT instalasi dihubungkan ke titik
tersebut oleh penghantar proteksi. 1. TN-S (Terra Neutral Separated) Di mana digunakan penghantar
proteksi terpisah di seluruh sistem. 2. TN-C-S (Terra Neutral Combined Separated) Di mana fungsi netral
dan fungsi proteksi tergabung dalam penghantar tunggal di sebagian sistem.
12. 3. TN-C (Terra Netral Combined) Di mana fungsi netral dan fungsi proteksi tergabung dalam
penghantar tunggal di seluruh sistem. B. SISTEM TTS (Terra Terra System) Sistem tenaga listrik TT
mempunyai satu titik yang dibumikan langsung. BKT instalasi dihubungkan ke elektrode bumi yang secara
listrik terpisah dari elektrode bumi sistem tenaga listrik.
13. C. SISTEM ITS ( Impedance Terra System ) Sistem tenaga listrik IT mempunyai semua bagian aktif
yang diisolasi dari bumi, atau satu titik dihubungkan ke bumi melalui suatu impedans. BKT instalasi listrik
dibumikan secara independen atau secara kolektif atau ke pembumian sistem. KETERANGAN : BKT :
Bagian Konduktif Terbuka
14. III. TRANSFORMATOR RANGKAIAN BINTANG-BINTANG A. SISTEM TN (Terra Neutral System)
Sistem tenaga listrik TN mempunyai satu titik yang dibumikan langsung, BKT instalasi dihubungkan ke titik
tersebut oleh penghantar proteksi. 1. TN-S (Terra Neutral Separated) Di mana digunakan penghantar
proteksi terpisah di seluruh sistem. 2. TN-C-S (Terra Neutral Combined Separated) Di mana fungsi netral
dan fungsi proteksi tergabung dalam penghantar tunggal di sebagian sistem.
15. 3. TN-C (Terra Netral Combined) Di mana fungsi netral dan fungsi proteksi tergabung dalam
penghantar tunggal di seluruh sistem. B. SISTEM TTS (Terra Terra System) Sistem tenaga listrik TT
mempunyai satu titik yang dibumikan langsung. BKT instalasi dihubungkan ke elektrode bumi yang secara
listrik terpisah dari elektrode bumi sistem tenaga listrik.
16. C. SISTEM ITS ( Impedance Terra System ) Sistem tenaga listrik IT mempunyai semua bagian aktif
yang diisolasi dari bumi, atau satu titik dihubungkan ke bumi melalui suatu impedans. BKT instalasi listrik
dibumikan secara independen atau secara kolektif atau ke pembumian sistem. KETERANGAN : BKT :
Bagian Konduktif Terbuka