Anda di halaman 1dari 10

Grounding atau Pentanahan

Apa itu pentanahan???


Penghubungan bagian-bagia peralatan listrik yang pada keadaan normal tidak dialiri arus.
Tujuannya adalah untuk membatasi tegangan antara bagian-bagian peralatan yang tidak dialiri arus, dan
antara bagian-bagian tersebut dengan tanah, sampai pada suatu nilai yang aman untuk semua kondisi
operasi, baik kondisi normal maupun saat terjadi gangguan.
Apa saja yang harus ditanahkan?????
a) Semua bagian instalasi yang terbuat dari logam (menghantar listrik) dan dengan mudah bisa disentuh
manusia. Hal ini perlu agar potensial dari logam yang mudah disentuh manusia selalu sama dengan
potensial tanah (bumi) tempat manusia berpijak sehingga tidak berbahaya bagi manusia yang
menyentuhnya.
b) Bagian pembuangan muatan listrik (bagian bawah) dari lightning arrester. Hal ini diperlukan agar
lightning arrester dapat berfungsi dengan baik, yaitu membuang muatan listrik yang diterimanya dari petir
ke tanah (bumi) dengan lancar,
c) Kawat petir yang ada pada bagian atas saluran transmisi. Kawat petir ini sesungguhnya juga berfungsi
sebagai lightning arrester. Karena letaknya yang ada di sepanjang saluran transmisi, maka semua kaki
tiang transmisi harus ditanahkan agar petir yang menyambar kawat petir dapat disalurkan ke tanah dengan
lancar melalui kaki tiang saluran transmisi.
d) Titik netral dari transformator atau titik netral dari generator. Hal ini diperlukan dalam kaitan dengan
keperluan proteksi khususnya yang menyangkut gangguan hubung tanah.Dalam praktik, diinginkan agar
tahanan pentanahan dari titik-titik pentanahan tersebut di atas tidak melebihi 4 ohm.
Secara teoritis, tahanan dari tanah atau bumi adalah nol karena luas penampang bumi tak
terhingga. Tetapi kenyataannya tidak demikian, artinya tahanan pentanahan nilainya tidak nol. Hal ini
terutama disebabkan oleh adanya tahanan kontak antara alat pentanahan dengan tanah di mana alat
tersebut dipasang (dalam tanah).
Mengapa harus ditanahkan???
Pada saat terjadi gangguan, arus gangguan yang dialirkan ke tanah akan menimbulkan perbedaan
tegangan pada permukaan tanah yang disebabkan karena adanya tahanan tanah. Bila arus hubungsingkat ke tanah dipaksakan mengalir melalui tanah dengan tahanan yang tinggi, maka hal tersebut akan
menimbulkan perbedaan tegangan yang besar dan bisa jadi berbahaya. Oleh sebab itu diperlukan sistim
pentanahan yang berguna untuk memperoleh tegangan potensial yang merata dalam suatu bagian struktur
dan peralatan, serta untuk memperoleh jalan balik arus hubung-singkat/arus gangguan ke tanah yang
memiliki resistansi rendah."

SYARAT SYARAT SISTEM PENTANAHAN YANG EFEKTIF

Tahanan pentanahan harus memenuhi syarat yang di inginkan untuk suatu keperluan pemakaian
Elektroda yang ditanam dalam tanah harus :
Bahan Konduktor yang baik
Tahan Korosi
Cukup Kuat
Jangan sebagai sumber arus galvanis
Elektroda harus mempunyai kontak yang baik dengan tanah sekelilingnya.
Tahanan pentanahan harus baik untuk berbagai musim dalam setahun.
Biaya pemasangan serendah mungkin.
Alat apa saja yang dipakai dalam pentanahan????
1. Batang pentanahan tunggal (single grounding rod).

2. Batang pentanahan ganda (multiple grounding rod). Terdiri dari beberapa batang tunggal yang
dihubungkan paralel.
3. Anyaman pentanahan (grounding mesh), merupakan anyaman kawat tembaga.
4. Pelat pentanahan (grounding plate), yaitu pelat tembaga.
FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN TAHANAN PENTANAHAN
Tahanan pentanahan suatu elektroda tergantung pada tiga faktor :
Tahanan elektroda itu sendiri dan penghantar yang menghubungkan ke peralatan yang ditanahkan.
Tahan kontak antara elektroda dengan tanah.
Tahanan dari massa tanah sekeliling elektroda.
Namun demikian pada prakteknya tahanan elektroda dapat diabaikan, akan tetapi tahanan kawat
penghantar yang menghubungkan keperalatan akan mempunyai impedansi yang tinggi terhadap impuls
frekuensi tinggi seperti misal pada saat terjadi lightningdischarge. Untuk menghindarinya, sambungan ini di
usahakan dibuat sependek mungkin.
Dari ketiga faktor tersebut diatas yang dominan pengaruhnya adalah tahanan sekeliling elektroda atau
dengan kata lain tahanan jenis tanah ().
TAHANAN JENIS TANAH ()
Dari rumus untuk menentukan tahanan tanah dari statu elektroda yang hemispherical R = /2r
terlihat bahwa tahanan pentanahan berbanding lurus dengan besarnya . Untuk berbagai tempat harga
ini tidak sama dan tergantung pada beberapa faktor :
sifat geologi tanah
Komposisi zat kimia dalam tanah
Kandungan air tanah
Temperatur tanah
Selain itu faktor perubahan musim juga mempengaruhinya.Sifat Geologi Tanah Ini merupakan faktor
utama yang menentukan tahanan jenis tanah. Bahan dasar dari pada tanah relatif bersifat bukan
penghantar. Tanah liat umumnya mempunyai tahanan jenis terendah, sedang batu-batuan dan quartz
bersifat sebagai insulator.
KOMPOSISI ZAT ZAT KIMIA DALAM TANAH
Kandungan zat zat kimia dalam tanah terutama sejumlah zat organik maupun anorganik yang
dapat larut perlu untuk diperhatikan pula.Didaerah yang mempunyai tingkat curah hujan tinggi biasanya
mempunyai tahanan jenis tanah yang tinggi disebabkan garam yang terkandung pada lapisan atas larut.
Pada daerah yang demikian ini untuk memperoleh pentanahan yang efektif yaitu dengan menanam
elektroda pada kedalaman yang lebih dalam dimana larutan garam masih terdapat.
KANDUNGAN AIR TANAH
Kandungan air tanah sangat berpengaruh terhadap perubahan tahanan jenis tanah ( ) terutama
kandungan air tanah sampai dengan 20%.Dalam salah satu test laboratorium untuk tanah merah
penurunan kandungan air tanah dari 20% ke 10% menyebabkan tahanan jenis tanah naik samapai 30
kali.Kenaikan kandungan air tanah diatas 20% pengaruhnya sedikit sekali.
TEMPERATUR TANAH
Temperatur bumi pada kedalaman 5 feet (= 1,5 m) biasanya stabil terhadap perubahan temperatur
permukaan.Bagi Indonesia daerah tropic perbedaan temperatur selama setahun tidak banyak, sehingga
faktor temperatur boleh dikata tidak ada pengaruhnya.
ELEKTRODA PENTANAHAN
Jenis Elektroda pentanahan
Pada dasarnya ada 3 (tiga) jenis elektroda yang digunakan pada sistem pentanahan yaitu :
Elektroda Batang
Elektroda Pelat
Elektroda Pita

Elektroda elektroda ini dapat digunakan secara tunggal maupun multiple dan juga secara gabungan dari
ketiga jenis dalam suatu sistem.
ELEKTRODA BATANG
Elektroda batang terbuat dari batang atau pipa logam yang di tanam vertikal di dalam tanah.
Biasanya dibuat dari bahan tembaga, stainless steel atau galvanised steel. Perlu diperhatikan pula dalam
pemilihan bahan agar terhindar dari galvanic couple yang dapat menyebabkan korosi.
Ukuran Elektroda :
diameter 5/8 - 3/4
Panjang 4 feet 8 feet
Elektroda batang ini mampu menyalurkan arus discharge petir maupun untuk pemakaian pentanahan yang
lain.
ELEKTRODA PELAT
Bentuk elektroda pelat biasanya empat persegu atau empat persegi panjang yang tebuat dari
tembaga, timah atau pelat baja yang ditanam didalam tanah. Cara penanaman biasanya secara vertical,
sebab dengan menanam secara horizontal hasilnya tidak berbeda jauh dengan vertical. Penanaman
secara vertical adalah lebih praktis dan ekonomis.
ELEKTRODA PITA
Elektroda pita jenis ini terbuat dari bahan metal berbentuk pita atau juga kawat BCC yang di
tanam di dalam tanah secara horizontal sedalam 2 feet. Elektroda pita ini bisa dipasang pada struktur
tanah yang mempunyai tahanan jenis rendah pada permukaan dan pada daerah yang tidak mengalami
kekeringan.
Hal ini cocok untuk daerah daerah pegunungan dimana harga tahanan jenis tanah makin tinggi dengan
kedalaman.
PENGKONDISIAN TANAH
Bagi daerah daerah yang mempunyai struktur tanah dengan tahanan jenis tanah yang tinggi
untuk memperoleh tahanan pentanahan yang diinginkan seringkali sukar diperoleh. Ada tiga cara untuk
mengkondisikan tanah agar pada lokasi elektroda ditanam tahanan jenis tanah menjadi rendah, yaitu :
Dengan membuat lubang penanaman elektroda yang lebar dan dimasukkan mengelilingi elektroda
tersebut bahan bahan seperti tanah liat atau cokas. Mengelilingi elektroda pada statu jarak tertentu diberi
zat-zat nimia yang mana akan memperkecil tahanan jenis tanah di sekitarnya. Zat-zat nimia yang biasa di
pakai adalah sodium chloride, calsium chloride, magnesium sulfat, dan coper sulfat Dengan Bentonite.
Bubuk bentonita bersifat mengabsorb air, karena itu dengan mencampur bubuk bentonite, garam dapur
dan air maka campuran bentonite tersebut dapat menghasilkan tahanan jenis tanah yang rendah. Dengan
menanamkan campuran bentonite tersebut disekeliling elektroda maka tahanan pentanahandapat
diperkecil 1/10 1/15 kali.
Komposisi campuran bentonite menurut perbandingan :Bentonite : garam dapur : air = 1 : 0,2 : 2

SISTEM PENTANAHAN
Gardu induk merupakan salah satu bagian dari sistem tenaga listrik yang mempunyai
kemungkinan sangat besar mengalami bahaya yang disebabkan oleh timbulnya gangguan sehingga arus
gangguan itu mengalir ke tanah sebagai akibat isolasi peralatan yang tidak berfungsi dengan baik. Arus
gangguan tersebut akan mengalir pada bagian bagian peralatan yang terbuat dari metal dan juga mengalir
dalam tanah di sekitar gardu induk.
Arus gangguan ini menimbulkan gradien tegangan diantara :
.
peralatan dengan peralatan

peralatan dengan tanah

permukaan tanah itu sendiri


Besarnya gradien tegangan pada permukaan tanah tergantung pada:

Tahanan jenis tanah


struktur tanah tersebut
Salah satu usaha untuk memperkecil tegangan permukaan tanah maka diperlukan suatu pentanahan yaitu
dengan cara menambahkan elektroda pentanahan yang ditanam ke dalam tanah. Oleh karena lokasi
peralatan listrik (gardu induk) biasanya tersebar dan berada pada daerah yang kemungkinannya
mempunyai struktur tanah berlapis-lapis maka diperlukan perencanaan pentanahan yang sesuai, dengan
tujuan untuk mendapatkan tahanan pentanahan yang kecil sehingga tegangan permukaan yang timbul
tidak membahayakan baik dalam kondisi normal maupun saat terjadi gangguan ke tanah. Dalam paper ini
analisa dilakukan dengan menggunakan elektroda batang (Rod) dengan berbagai jenis pemasangannya
Pentanahan peralatan adalah penghubungan bagian bagian peralatan listrik yang pada keadaan normal
tidak dialiri arus. Tujuannya adalah untuk membatasi tegangan antara bagian bagian peralatan yang tidak
dialiri arus dan antara bagian bagian ini dengan tanah sampai pada suatu harga yang aman untuk semua
kondisi operasi baik kondisi normal maupun saat terjadi gangguan. Sistem pentanahan ini berguna untuk
memperoleh potensial yang merata dalam suatu bagian struktur dan peralatan serta untuk memperoleh
impedansi yang rendah sebagai jalan balik arus hubung singkat ke tanah. Bila arus hubung singkat ke
tanah dipaksakan mengalir melalui tanah dengan tahanan yang tinggi akan menimbulkan perbedaan
tegangan yang besar dan berbahaya.
Dalam analisis ini digunakan beberapa parameter yaitu kedalaman penanaman elektroda pentanahan,
panjang elektroda batang, jumlah elektroda batang (rod), ketebalan lapisan tanah bagian pertama dan
tahanan jenis tanah tiap lapisan dengan menggunakan beberapa asumsi yaitu:

Lapisan-lapisan tanah sejajar terhadap permukaan tanah

Tahanan jenis tanah adalah konstan untuk setiap lapisan

Analisa hanya dilakukan untuk elektroda rod

Panjang rod (L) untuk semua kemungkinan pemasangan adalah sama (3.5 meter).
Pada saat terjadi gangguan, arus gangguan yang dialirkan ke tanah akan menimbulkan perbedaan
tegangan pada permukaan tanah yang disebabkan karena adanya tahanan tanah. Jika pada waktu
gangguan itu terjadi seseorang berjalan di atas switch yard sambil memegang atau menyentuh suatu
peralatan yang diketanahkan yang terkena gangguan, maka akan ada arus mengalir melalui tubuh orang
tersebut. Arus listrik tersebut mengalir dari tangan ke kedua kaki dan terus ke tanah, bila orang tersebut
menyentuh suatu peralatan atau dari kaki yang satu ke kaki yang lain, bila ia berjalan di switch yard tanpa
menyentuh peralatan. Arus ini yang membahayakan orang dan biasanya disebut arus kejut. Berat
ringannya bahaya yang dialami seseorang tergantung pada besarnya arus listrik yang melalui tubuh,
lamanya arus tersebut mengalir dan frekuensinya.
1. Arus Melalui Tubuh Manusia
Kemampuan tubuh manusia terhadap besarnya arus yang mengalir di dalamnya terbatas dan
lamanya arus yang masih dapat ditahan sampai yang belum membahayakan sukar ditetapkan.
Berdasarkan hal ini maka batas - batas arus berdasarkan pengaruhnya terhadap tubuh manusia dijelaskan
berikut ini . Bila seseorang memegang penghantar yang diberi tegangan mulai dari harga nol dan dinaikkan
sedikit demi sedikit, arus listrik yang melalui tubuh orang tersebut akan memberikan pengaruh. Mula mula
akan merangsang syaraf sehingga akan terasa suatu getaran yang tidak berbahaya bila dengan arus bolak
balik dan akan terasa sedikit panas pada telapak tangan bila dengan arus searah (arus persepsi) Bila
tegangan yang menyebabkan terjadinya tingkat arus persepsi dinaikkan lagi maka orang akan merasa sakit
dan kalau terus dinaikkan maka otot-otot akan kaku sehingga orang tersebut tidak berdaya lagi untuk
melepaskan konduktor tersebut.
Apabila arus yang melewati tubuh manusia lebih besar dari arus yang mempengaruhi otot dapat
mengakibatkan orang menjadi pingsan bahkan sampai mati, hal ini disebabkan arus listrik tersebut
mempengaruhi jantung sehingga jantung berhenti bekerja dan peredaran darah tidak jalan.Penelitian yang
telah dilakukan oleh Dalziel disebutkan bahwa 99.5 % dari semu orang yang beratnya kurang dari 50 kg
masih dapat menahan arus pada frekuensi 50 Hz atau 60 Hz yang mengalir melalui tubuhnya dan waktu
yang ditentukan oleh persamaan sebagai berikut :
Keterangan :

Ik : besarnya arus yang mengalir melalui tubuh (Ampere)


t : lamanya arus mengalir dalam tubuh atau lama ganguan tanah (detik)
K : konstanta empiris, sehubungan dengan adanya daya kejut yang dapat ditahan oleh X % dari
sekelompok manusia.
Untuk X=99.5 %, 50 kg diperoleh K= 0.0135, maka k = 0.116
Untuk X=99.5 %, 70 kg diperoleh K=0.01246 maka k = 0.157Dengan menggunakan persamaan (3) akan
diperoleh besarnya arus yang masih dapat ditahan seseorang sebagai berikut :
2. Tahanan Tubuh Manusia
Tahanan tubuh manusia berkisar di antara 500 Ohm sampai 100.000 Ohm tergantung dari
tegangan, keadaan kulit pada tempat yang mengadakan hubungan (kontak) dan jalannya arus dalam
tubuh. Kulit yang terdiri dari lapisan tanduk mempunyai tahanan yang tinggi, tetapi terhadap tegangan yang
tinggi kulit yang menyentuh konduktor langsung terbakar, sehingga tahanan dari kulit ini tidak berarti apaapa. Tahanan tubuh manusia ini yang dapat membatasi arus. Berdasarkan hasil penyelidikan oleh para ahli
maka sebagai pendekatan diambil harga tahanan tubuh manusia sebesar 1000 Ohm.
3. Karakteristik Tanah
Karakteristik tanah merupakan salah satu faktor yang mutlak diketahui karena mempunyai kaitan
erat dengan perencanaan dan sistem pentanahan yang akan digunakan. Sesuai dengan tujuan
pentanahan bahwa arus gangguan harus secepatnya terdistribusi secara merata ke dalam tanah, maka
penyelidikan tentang karakteristik tanah sehubungan dengan pengukuran tahanan dan tahanan jenis tanah
merupakan faktor penting yang sangat mempengaruhi besarnya tahanan pentanahan. Pada kenyataannya
tahanan jenis tanah harganya bermacam-macam, tergantung pada komposisi tanahnya dan faktor faktor
lain.Untuk memperoleh harga tahanan jenis tanah yang akurat diperlukan pengukuran secara langsung
pada lokasi pembangunan gardu induk karena struktur tanah yang sesungguhnya tidak sesederhana yang
diperkirakan. Pada suatu lokasi tertentu sering dijumpai beberapa jenis tanah yang mempunyai tahanan
jenis yang berbeda-beda (non uniform). Pada pemasangan sistem pentanahan dalam suatu lokasi gardu
induk, tidak jarang peralatan pentanahan tersebut ditanam pada dua atau lebih lapisan tanah yang berbeda
yang berarti bahwa tahanan jenis tanah di tempat itu tidak sama. Apabila lapisan tanah pertama dari
sistem pentanahan mempunyai tahanan jenis sebesar r 1 sedangka lapisan bawahnya dengan tahanan
jenisnya adalah r 2, maka diperoleh faktor refleksi K seperti pada persamaan.
Dari persamaan (6) di atas memungkinkan faktor refleksi K berharga positif atau negatif. Ada beberapa
faktor yang dapat mempengaruhi tahanan jenis tanah antara lain: Pengaruh temperatur, pengaruh gradien
tegangan, pengaruh besarnya arus, pengaruh kandungan air dan pengaruh kandungan bahan kimia. Pada
sistem pengetanahan yang tidak mungkin atau tidak perlu untuk ditanam lebih dalam sehingga mencapai
air tanah yang konstan, variasi tahanan jenis tanah sangat besar. Kadangkala pada penanaman elektroda
memungkinkan kelembaban dan temperatur bervariasi, untuk hal seperti ini harga tahanan jenis tanah
harus diambil dari keadaan yang paling buruk, yaitu tanah kering dan dingin. Berdasarkan harga inilah
dibuat suatu perencanaan pengetanahan.
Nilai tahanan jenis tanah (r ) sangat tergantung pada tahanan tanah ( R ) dan jarak antara elektrodaelektroda yang digunakan pada waktu pengukuran. Pengukuran perlu dilakukan pada beberapa tempat
yang berbeda guna memperoleh niai rata-ratanya. Tahanan jenis rata-rata dari dua lapis tanah menurut
IEEE standar 81 dimodelkan sebagai berikut :
dimana :

Rhoav : tahanan jenis rata-rata dua lapis tanah (Ohm-m)


r1 : tahanan jenis tanah lapisan pertama (Ohm-m)
a : jarak antara elektroda (meter)
h : ketebalan lapisan tanah bagian pertama (meter)
K : koefesien refleksi

d : diameter elektroda (meter)


n : jumlah pengamatan (sampel) tiap lapisan tanah yang diamati
Perbedaan tahanan jenis tanah akibat iklim biasanya terbatas sampai kedalaman beberapa meter dari
permukaan tanah, selanjutnya pada bagian yang lebih dalam secara praktis akan konstan.
4. Konduktor Pentanahan
Konduktor yang digunakan untuk pentanahan harus memenuhi beberapa persyaratan antara lain:
Memiliki daya hantar jenis (conductivity) yang cukup besar sehingga tidak akan memperbesar beda
potensial lokal yang berbahaya.
Memiliki kekerasan (kekuatan) secara mekanis pada tingkat yang tinggi terutama bila digunakan pada
daerah yang tidak terlindung terhadap kerusakan fisik.
Tahan terhadap peleburan dari keburukan sambungan listrik, walaupun konduktor tersebut akan terkena
magnitude arus gangguan dalam waktu yang lama.
Tahan terhadap korosi.Dari persamaan kapasitas arus untuk elektroda tembaga yang dianjurkan oleh
IEEE Guide standar, Onderdonk menemukan suatu persamaan :
A : penampang konduktor (circular mills)
I : arus gangguan (Ampere)
t : lama gangguan (detik)
Tm : suhu maksimum konduktor yang diizinkan ( 0 C )
Ta : suhu sekeliling tahunan maksimum ( 0 C )
Persamaan di atas dapat digunakan untuk menentukan ukuran penampang minimum dari konduktor
tembaga yang dipakai sebagai kisi-kisi pentanahan.
5. Penentuan panjang elektroda pentanahan
Kebutuhan akan konduktor pentanahan pada umumnya baru diperkirakan setelah diketahui tata
letak peralatan yang akan diketanahkan serta sistem pentanahan yang akan digunakan. Sebagai dasar
pertimbangan dalam penentuan panjang konduktor pentanahan umumnya digunakan tegangan sentuh,
bukan tegangan langkah dan tegangan pindah. Hal ini disebabkan karena tegangan langkah yang timbul di
dalam instalasi yang terpasang pada switch yard umumnya lebih kecil daripada tegangan sentuh
tersebut.Pentanahan peralatan gardu induk mula mula dilakukan dengan menanamkan batang konduktor
tegak lurus permukaan tanah (rod). Penelitian selanjutnya dengan sistem penanaman elektroda secara
horisontal dengan bentuk kisi-kisi (grid) dan gabungan sistem grid dengan rod.
6. Penentuan Jumlah Batang Pengetanahan
Pada saat arus gangguan mengalir antara batang pengetanahan dengan tanah, tanah akan
menjadi panas akibat i2r . Suhu tanah harus tetap di bawah 100 0 C untuk menjaga jangan sampai terjadi
penguapan air kandungan dalam tanah dan kenaikan tahanan jenis tanah.
Kerapatan arus yang diizinkan pada permukaan batang pentanahan dapat dihitung.
Dimana dapat di ketahui :
i : kerapatan arus yang diizinkan (Ampere/cm)
d : diameter batang pengetanahan (mm)
d : panas spesifik rata-rata tanah ( 1.75 x 106 watt-detik tiap m2 tiap 0C )
q : kenaikan suhu tanah yang diizinkan ( 0 C )
r : tahanan jenis tanah (Ohm-m)
t : lama waktu gangguan (detik)
Seluruh panjang batang pentanahan yang diperlukan dihitung dari pembagian arus gangguan ke tanah
dengan kerapatan arus yang diizinkan, sedang jumlah minimum batang pentanahan yang diperlukan
diperoleh dari pembagian panjang total dengan panjang satu batang, atau dalam bentuk lain dituliskan
sebagai berikut :
Dima dimana dapat di rumuskan:
Nmin : jumlah minimum batang pentanahan yang diperlukan
Ig : arus gangguan ke tanah (Ampere)
i : kerapatan arus yang diizinkan (Ampere/cm)

Jenis Jenis -jenis Pentanahan (Sistem Grounding)


-jenis Pentanahan (Sistem Grounding) - Sistim grounding/pentanahan perlu dimiliki pada suatu instalasi.
Dalam pemasangannya, sistim gorunding tersebut terbagi pada beberapa type tergantung dari kebutuhan
dan tingkat keamanan yang dibutuhkan serta regulasi yang berlaku pada suatu wilayah yang kadangkadang menetapkan type jenis pentanahan yang hanya boleh digunakan pada daerah tersebut oleh
pejabat berwenang. Ketika akan mendesain suatu sistim instalasi, hal pertama yang perlu dilakukan adalah
menentukan type pentanahan apa yang akan digunakan untuk instalasi tersebut.Terdapat beberapa type
pentanahan yang digunakan berdasarkan standar IEEE yang menjadi acuan terhadap sistim pentanahan
pada suatu instalasi, sbb :
1. TN-S (Terre Neutral - Separate)
2. TN-C-S (Terre Neutral - Combined - Separate) 3. TT (Double Terre)
4. TN-C (Terre Neutral - Combined)
5. IT (Isolated Terre)
Terre berasal dari bahasa perancis yang berarti pembumian , earth.
TN-S (Terre Neutral - Separate)
Pada sebuah sistem TN-S, bagian netral sumber energi listrik terhubung dengan bumi pada satu titik saja,
sehingga bagian netral pada sebuah instalasi konsumen terhubung langsung dengan netral sumber listrik.
Type ini cocok pada instalasi yang dekat dengan sumber energi listrik, seperti pada konsumen besar yang
memiliki satu atau lebih HV/LV transformer untuk kebutuhan sendiri dan instalsai/perlatan nya berdekatan
dengan sumber energi tersebut (transformer).
TN-C-S (Terre Neutral - Combined - Separate)
Sebuah sistem TN-C-S, memiliki saluran netral dari peralatan distribusi utama (sumber listrik) terhubung
dengan bumi dan pembumian pada jarak tertentu disepanjang saluran netral yang menuju konsumen,
biasanya disebut sebagai Protective Multiple Earthing (PME). Dengan sistim ini konduktor netral dapat
berfungsi untuk mengembalikan arus gangguan pentanahan yang mungkin timbul disisi konsumen (instlasi)
kembali kesumber listrik. Pada sistim ini, instalasi peralatan pada konsumen tinggal menghubungkan
pentanahannya pada terminal (saluran) yang telah disediakan oleh sumber listrik.
TT (Double Terre)
Pada sistem TT, bagian netral sumber listrik tidak terhubung langsung dengan pembumian netral pada sisi
konsumen (instalasi peralatan). Pada sistim TT, konsumen harus menyediakan koneksi mereka sendiri ke
bumi, yaitu dengan memasang elektroda bumi yang cocok untuk instalasi tersebut.
A. Pentanahan
Sistem pentanahan atau biasa disebut sebagai grounding system adalah sistem pengamanan
terhadap perangkat-perangkat yang mempergunakan listrik sebagai sumber tenaga, dari lonjakan listrik
utamanya petir. Sistem pentanahan digambarkan sebagai hubungan antara suatu peralatan atau
sirkit listrik dengan bumi.
B. Tujuan Pentanahan
Tujuan utama pentanahan adalah menciptakan jalur yang low-impedance (tahanan rendah)
terhadap permukaan bumi untuk gelombang listrik dan transient voltage. Penerangan, arus listrik, circuit
switching dan electrostatic discharge adalah penyebab umum dari adanya sentakan listrik atau transient
voltage. Sistem pentanahan yang efektif akan meminimalkan efek tersebut.
Menurut IEEE Std 142-2007, tujuan system pentanahan adalah:
a) Membatasi besarnya tegangan terhadap bumi agar berada dalam batasan yang diperbolehkan
b) Menyediakan jalur bagi aliran arus yang dapat memberikan deteksi terjadinya hubungan yang tidak
dikehendaki antara konduktor system dan bumi. Deteksi ini akan mengakibatkan beroperasinya peralatan
otomatis yang memutuskan suplai tegangan dari konduktor tersebut.
C. Karakteristik Sistem Pentanahan yang Efektif
Karakteristik sistem pentanahan yang efektif antara lain adalah:

Terencana dengan baik, semua koneksi yang terdapat pada sistem harus merupakan koneksi yang
sudah direncanakan sebelumnya dengan kaidah-kaidah tertentu.
Verifikasi secara visual dapat dilakukan.
Menghindarkan gangguan yang terjadi pada arus listrik dari perangkat.
Semua komponen metal harus ditahan/diikat oleh sistem pentanahan, dengan tujuan untuk
meminimalkan arus listrik melalui material yang bersifat konduktif pada potensial listrik yang sama.
Penggunaan Pentanahan dalam Aplikasi Proteksi:
1 Karena gejala alami, seperti kilat, tanah digunakan untuk membebaskan sistem dari arus sebelum
personil atau pelanggan dapat terluka atau komponen sistem yang peka dapat rusak.
2. Karena potensial dalam kaitan dengan kegagalan sistem tenaga listrik dengan kembalian tanah, tanah
membantu dalam memastikan operasi yang cepat menyangkut relay proteksi sistem daya dengan
menyediakan jalan arus gagal tahanan rendah tambahan. Jalan tahanan rendah menyediakan tujuan untuk
mengeluarkan potensial secepat mungkin. Tanah harus mengalirkan potensial sebelum personil terluka
atau sistem telepon rusak.
D. Bagian-bagian yang Ditanahkan
Dalam sebuah instalasi listrik ada empat bagian yang harus ditanahkan atau sering juga disebut
dibumikan. Empat bagian dari instalasi listrik ini adalah:
a. Semua bagian instalasi yang terbuat dari logam (menghantar listrik) dan dengan mudah bisa disentuh
manusia. Hal ini perlu agar potensial dari logam yang mudah disentuh manusia selalu sama dengan
potensial tanah (bumi) tempat manusia berpijak sehingga tidak berbahaya bagi manusia yang
menyentuhnya.
b. Bagian pembuangan muatan listrik (bagian bawah) dari lightning arrester. Hal ini diperlukan agar
lightning arrester dapat berfungsi dengan baik, yaitu membuang muatan listrik yang diterimanya dari petir
ke tanah (bumi) dengan lancar.
c. Kawat petir yang ada pada bagian atas saluran transmisi. Kawat petir ini sesungguhnya juga berfungsi
sebagai lightning arrester. Karena letaknya yang ada di sepanjang saluran transmisi, maka semua kaki
tiang transmisi harus ditanahkan agar petir yang menyambar kawat petir dapat disalurkan ke tanah dengan
lancar melalui kaki tiang saluran transmisi.
d. Titik netral dari transformator atau titik netral dari generator. Hal ini diperlukan dalam kaitan dengan
keperluan proteksi khususnya yang menyangkut gangguan hubung tanah.
Dalam praktik, diinginkan agar tahanan pentanahan dari titik-titik pentanahan tersebut di atas tidak melebihi
4 ohm.
Secara teoretis, tahanan dari tanah atau bumi adalah nol karena luas penampang bumi tak terhingga.
Tetapi kenyataannya tidak demikian, artinya tahanan pentanahan nilainya tidak nol. Hal ini terutama
disebabkan oleh adanya tahanan kontak antara alat pentanahan dengan tanah di mana alat tersebut
dipasang (dalam tanah). Alat untuk melakukan pentanahan ditunjukkan oleh Gambar 1.
Dari gambar 1 tampak bahwa ada empat alat pentanahan, yaitu:
1. Batang pentanahan tunggal (single grounding rod).
2. Batang pentanahan ganda (multiple grounding rod). Terdiri dari beberapa batang tunggal yang
dihubungkan paralel.
3. Anyaman pentanahan (grounding mesh), merupakan anyaman kawat tembaga.
4. Pelat pentanahan (grounding plate), yaitu pelat tembaga.
Tahanan pentanahan selain ditimbulkan oleh tahanan
kontak tersebut diatas juga ditimbulkan oleh tahanan sambungan antara alat pentanahan dengan
kawat penghubungnya. Unsur lain yang menjadi bagian dari tahanan pentanahan adalah tahanan dari
tanah yang ada di sekitar alat pentanahan yang menghambat aliran muatan listrik (arus listrik) yang keluar
dari alat pentanahan tersebut. Arus listrik yang keluar dari alat pentanahan ini menghadapi bagian-bagian
tanah yang berbeda tahanan jenisnya. Untuk jenis tanah yang sama, tahanan jenisnya dipengaruhi oleh
kedalamannya. Makin dalam letaknya, umumnya makin kecil tahanan jenisnya, karena komposisinya makin
padat dan umumnya juga lebih basah. Oleh karena itu, dalam memasang batang pentanahan, makin

dalam pemasangannya akan makin baik hasilnya dalam arti akan didapat tahanan pentanahan yang makin
rendah.
Gambar 2. Batang pentanahan beserta aksesorisnya.
Gambar 2 menggambarkan batang pentanahan beserta aksesorisnya, yaitu; (1) Konduktor tanah, (2)
Penghubung antara konduktor dengan elektroda tanah, dan (3) Elektroda tanah.
Gambar 3. Batang pentanahan dan lingkaran pengaruhnya (sphere of influence).
Sedangkan gambar 3 menggambarkan batang pentanahan beserta lingkaran pengaruhnya (sphere of
influence) didalam tanah. Tampak bahwa pengaruh batang pentanahan akan semakin dalam letaknya di
dalam tanah dan pengaruh terkecil pada kedalaman yang sama dengan kedalaman batang pentanahan.
Lingkaran pengaruh ini makin dekat dengan batang pentanahan. Hal ini disebabkan oleh adanya variasi
tahanan jenis tanahnya.

Aplikasi sistem pentanahan


1. SISTIM PENTANAHAN ADALAH SISTIM HUBUNGAN ANTARA TANAH DENGAN BAGIAN
PERALATAN LISTRIK TERTENTU PADA SUATU SIRKUIT LISTRIK YANG MEMPUNYAI TUJUAN UTAMA
UNTUK PENGAMANAN PERALATAN LISTRIK DALAM SIRKUIT ITU, SERTA BAGI MANUSIA DAN
LINGKUNGANNYA PADA SAAT TERJADI GANGGUAN DALAM SIRKUIT TERSEBUT
2. APLIKASI PENTANAHAN PADA GENERATOR DI PPTL I. SISTEM TN (Terra Neutral System) Sistem
tenaga listrik TN mempunyai satu titik yang dibumikan langsung, BKT instalasi dihubungkan ke titik
tersebut oleh penghantar proteksi. a. TN-S (Terra Neutral Separated) Di mana digunakan penghantar
proteksi terpisah di seluruh sistem. b. TN-C-S (Terra Neutral Combined Separated) Di mana fungsi netral
dan fungsi proteksi tergabung dalam penghantar tunggal di sebagian sistem.
3. c. TN-C (Terra Netral Combined) Di mana fungsi netral dan fungsi proteksi tergabung dalam
penghantar tunggal di seluruh sistem. II. SISTEM TTS (Terra Terra System) Sistem tenaga listrik TT
mempunyai satu titik yang dibumikan langsung. BKT instalasi dihubungkan ke elektrode bumi yang secara
listrik terpisah dari elektrode bumi sistem tenaga listrik.
4. III. SISTEM ITS ( Impedance Terra System ) Sistem tenaga listrik IT mempunyai semua bagian aktif
yang diisolasi dari bumi, atau satu titik dihubungkan ke bumi melalui suatu impedans. BKT instalasi listrik
dibumikan secara independen atau secara kolektif atau ke pembumian sistem. KETERANGAN : BKT :
Bagian Konduktif Terbuka
5. APLIKASI PENTANAHAN PADA MOTOR 3 FASA DI INDUSTRI I. SISTEM TN (Terra Neutral System)
Sistem tenaga listrik TN mempunyai satu titik yang dibumikan langsung, BKT instalasi dihubungkan ke titik
tersebut oleh penghantar proteksi. a. TN-S (Terra Neutral Separated) Di mana digunakan penghantar
proteksi terpisah di seluruh sistem. b. TN-C-S (Terra Neutral Combined Separated) Di mana fungsi netral
dan fungsi proteksi tergabung dalam penghantar tunggal di sebagian sistem.
6. c. TN-C (Terra Netral Combined) Di mana fungsi netral dan fungsi proteksi tergabung dalam
penghantar tunggal di seluruh sistem. II. SISTEM TTS (Terra Terra System) Sistem tenaga listrik TT
mempunyai satu titik yang dibumikan langsung. BKT instalasi dihubungkan ke elektrode bumi yang secara
listrik terpisah dari elektrode bumi sistem tenaga listrik.
7. III. SISTEM ITS ( Impedance Terra System ) Sistem tenaga listrik IT mempunyai semua bagian aktif
yang diisolasi dari bumi, atau satu titik dihubungkan ke bumi melalui suatu impedans. BKT instalasi listrik
dibumikan secara independen atau secara kolektif atau ke pembumian sistem. KETERANGAN : BKT :
Bagian Konduktif Terbuka
8. APLIKASI SISTEM PENTANAHAN PADA TRANSFORMATOR I. TRANSFORMATOR RANGKAIAN
BINTANG-SEGITIGA A. SISTEM TN (Terra Neutral System) Sistem tenaga listrik TN mempunyai satu titik
yang dibumikan langsung, BKT instalasi dihubungkan ke titik tersebut oleh penghantar proteksi. 1. TN-S
(Terra Neutral Separated) Di mana digunakan penghantar proteksi terpisah di seluruh sistem. 2. TN-C-S
(Terra Neutral Combined Separated) Di mana fungsi netral dan fungsi proteksi tergabung dalam
penghantar tunggal di sebagian sistem.

9. 3. TN-C (Terra Netral Combined) Di mana fungsi netral dan fungsi proteksi tergabung dalam
penghantar tunggal di seluruh sistem. B. SISTEM TTS (Terra Terra System) Sistem tenaga listrik TT
mempunyai satu titik yang dibumikan langsung. BKT instalasi dihubungkan ke elektrode bumi yang secara
listrik terpisah dari elektrode bumi sistem tenaga listrik.
10. C. SISTEM ITS ( Impedance Terra System ) Sistem tenaga listrik IT mempunyai semua bagian aktif
yang diisolasi dari bumi, atau satu titik dihubungkan ke bumi melalui suatu impedans. BKT instalasi listrik
dibumikan secara independen atau secara kolektif atau ke pembumian sistem. KETERANGAN : BKT :
Bagian Konduktif Terbuka
11. II. TRANSFORMATOR RANGKAIAN SEGITIGA-BINTANG A. SISTEM TN (Terra Neutral System)
Sistem tenaga listrik TN mempunyai satu titik yang dibumikan langsung, BKT instalasi dihubungkan ke titik
tersebut oleh penghantar proteksi. 1. TN-S (Terra Neutral Separated) Di mana digunakan penghantar
proteksi terpisah di seluruh sistem. 2. TN-C-S (Terra Neutral Combined Separated) Di mana fungsi netral
dan fungsi proteksi tergabung dalam penghantar tunggal di sebagian sistem.
12. 3. TN-C (Terra Netral Combined) Di mana fungsi netral dan fungsi proteksi tergabung dalam
penghantar tunggal di seluruh sistem. B. SISTEM TTS (Terra Terra System) Sistem tenaga listrik TT
mempunyai satu titik yang dibumikan langsung. BKT instalasi dihubungkan ke elektrode bumi yang secara
listrik terpisah dari elektrode bumi sistem tenaga listrik.
13. C. SISTEM ITS ( Impedance Terra System ) Sistem tenaga listrik IT mempunyai semua bagian aktif
yang diisolasi dari bumi, atau satu titik dihubungkan ke bumi melalui suatu impedans. BKT instalasi listrik
dibumikan secara independen atau secara kolektif atau ke pembumian sistem. KETERANGAN : BKT :
Bagian Konduktif Terbuka
14. III. TRANSFORMATOR RANGKAIAN BINTANG-BINTANG A. SISTEM TN (Terra Neutral System)
Sistem tenaga listrik TN mempunyai satu titik yang dibumikan langsung, BKT instalasi dihubungkan ke titik
tersebut oleh penghantar proteksi. 1. TN-S (Terra Neutral Separated) Di mana digunakan penghantar
proteksi terpisah di seluruh sistem. 2. TN-C-S (Terra Neutral Combined Separated) Di mana fungsi netral
dan fungsi proteksi tergabung dalam penghantar tunggal di sebagian sistem.
15. 3. TN-C (Terra Netral Combined) Di mana fungsi netral dan fungsi proteksi tergabung dalam
penghantar tunggal di seluruh sistem. B. SISTEM TTS (Terra Terra System) Sistem tenaga listrik TT
mempunyai satu titik yang dibumikan langsung. BKT instalasi dihubungkan ke elektrode bumi yang secara
listrik terpisah dari elektrode bumi sistem tenaga listrik.
16. C. SISTEM ITS ( Impedance Terra System ) Sistem tenaga listrik IT mempunyai semua bagian aktif
yang diisolasi dari bumi, atau satu titik dihubungkan ke bumi melalui suatu impedans. BKT instalasi listrik
dibumikan secara independen atau secara kolektif atau ke pembumian sistem. KETERANGAN : BKT :
Bagian Konduktif Terbuka

Anda mungkin juga menyukai