PerenCanaan TamBang
PerenCanaan TamBang
PENDAHULUAN
Mahasiswa
diharapkan
mensintesiskan
dapat
merangkum
pengetahuan
keekonomian
yang
telah
perancangan
(penentuan
kerekayasaan
diperoleh
pit
ke
limit)
dan
dalam
dan
dan
suatu
perencanaan
Falsafah perencanaan
b.
d.
Perancangan
batas
penambangan
Pentahapan
tambang
(mine
phases/pushbacks)
f.
Penjadwalan
produksi
tambang
Perancangan
tempat
penimbunan
Perhitungan
kebutuhan
alat
dan
i.
j.
Evaluasi finansial
tenaga kerja
costs
I-1
kegiatan
serta
urutan
teknis
pelaksanaan
dalam
kita
bisa
membuat
rancangan
tambang
perancangan
tambang
biasanya
dimaksudkan
urutan
penambangan
tahunan/
bulanan,
I-2
I-3
I-4
2)
3)
4)
5)
I-5
Prospeksi
Peta topografi
Geologi
Mineralogi
Geofisika
Geokimia
Peta temuan
Percontoh batuan
Pemboran inti
Jumlah & sifat
cadangan
Sumur uji (tes pit)
Eksplorasi
Kadar endapan
Terowongan buntu (adit)
Sifat fisik, kimia,
mekanik
Stratigrafi & litologi
Penentuan sasaran
(target) produksi
Pemilihan metoda
Studi
lingkungan
penambangan
Pemilihan peralatan :
macam dan ukurannya
Evaluasi teknis & ekonomis
Layak/tidak layak
ditambang ?
Kerusakan
Kelayakan
Layak Tambang
Tambang
(mineable)
dapat ditangani
Dokumen Amdal, RKL,
RPL
Tidak Layak
(unmineable)
Masuk Arsip
Ada agunan
Jual saham
Jaminan
Mencari Dana Pinjaman bank
kepercayaan
Uang sendiri
Penentuan sasaran produksi
Pemilihan metoda penambangan
& batas penambangan
Rekacipta
Tambang
Penentuan macam & ukuran
peralatan
rancangan
I-6
Peta
kemajuan
Tata letak sarana
&
prasarana
tambang
A
Persiapan
Penambangan
klasifikasi
Pencucian & konsentrasi
Pengelolaan & pemantauan
lingkungan
Produksi bijih
Re-vegetasi
Konsentrat
Bahan Galian
Metalurgi
Pengangkutan
I-7
Paduan logam
Logam murni
Promosi
Penelitian & pengembangan
produksi
Pemasaran
2)
Perkiraan
terhadap
masalah
pelaksanaan,
kemampuan,
4)
5)
6)
7)
I-8
2)
Menghasilkan
aliran
kas
(cash
flow)
yang
akan
perencanaan
tambang
merupakan
masalah
yang
I-9
I - 10
I - 11
a.
dalam
laporan
studi
kelayakan
haruslah
penambangan
dan
dimana
dumping
area
serta
detail.
Beberapa
mungkin
unik
atau
sukar
untuk
I - 12
tidak
langsung
dan
overhead.
Tendensi
terakhir
lebih
sensitif
mengubah
penerimaan
daripada
pemasaran
harus
menginformasikan
hubungan
harga
dolar
sekarang,
I - 13
baik
kemungkinan
naupun
Topografi
rata-rata
bulanan
sudah
cukup
c. Presipitasi (untuk penirisan)
rata-rata
run-off
I - 14
(keadaan
f.
Delay
g. Awan, fog
3.
Air
a. Sumber : mata air, sungai, danau, bor.
b. Ketersediaan : hukum, kepemilikan, biaya.
c. Kuantitas : ketersediaan perbulan,
kesempatan
aliran,
kemung-kinan
lokasi
bendungan.
d. Kualitas : sampel, perubahanperubahan kualitas, efek kontaminasi.
e. Sewage Disposal Methode.
4.
Struktur geologi
a. Dalam daerah tambang
b. Di sekeliling daerah tambang
c. Kemungkinan gempa bumi
d. Akibat pada slope (maks. slope)
e. Estimasi dan kondisi fondasi
5.
Air tambang
a. Kedalaman
b. Konduktivitas
c. Metode Penirisan
6.
Permukaan
a. Vegetasi : tipe, metode pembabatan, biaya
b. Kondisi yang tidak biasa : danau, endapan
I - 15
10.
Jalan
a. Peta jalan
b. Informasi jalan-jalan yang ada :
lebar,
batas
pemelih
araan
c. Jalan
yang
dibuat
(harus)
oleh
perusahaan
panjang
profile
cut and fill
jembatan
pengkondisian tanah
dll.
11.
Power
a. Ketersediaan (PLN) : kilovolt, jarak
(terdekat), biaya
b. Kabel ke SIB
c. Lokasi sub station
I - 16
Smelting
a. Ketersediaan pabrik
b. Metode
pengapalan
jarak,
alat
Kepemilikan lahan
a. Kepemilikan : negara, pribadi
b. Tata guna lahan
c. Harga tanah
d. Jenis oplians : sewa, beli, dll.
14.
Pemerintah
a. Suasana politik
b. Hukum, UU pertambangan
c. Keadaan lokal
15.
Kondisi ekonomi
a. Industri
utama
yang
ada,
berpengaruh ke infrastruktur
b. Kesediaan tenaga kerja
c. Skala penggalian
d. Struktur pajak
e. Ketersediaan sarana, toko, rumah
sakit, sekolah, rumah
f.
Ketersediaan
I - 17
material,
termasuk
16.
sakit, perumahan
a. Jarak
b. Profil jalan
c. Kemungkinan proses lebih lajut
17.
18.
Layout pabrik
Personal
inquiry
dan
observasi
Peta-peta
k. Cost inquiries
l.
Material
m. Membuat
inquiries.
I - 18
utility,
avaliability,
PEKERJAAN RUMAH 1
Dalam perencanaan tambang, agar pekerjaan perencanaan
dapat lebih mudah dilakukan maka masalah tersebut dibagi
menjadi tugas-tugas seperti berikut.
Penjadwalan Produksi
Pemilihan alat
menunjang
tugas-tugas
dalam
gambarkan diagramnya.
I - 19
penyelesaian
tersebut,
dan
BAB II
PENAKSIRAN CADANGAN BIJIH (REVIEW)
2)
menentukan
urutan/tahapan
penambangan,
yang
perancangan
pabrik
pengolahan
dan
kebutuhan
infrastruktur lainnya.
4)
Batas-batas
kegiatan
penambangan
(pit
limit)
dibuat
menentukan
lokasi
pembuangan
tanah/batuan
I - 20
taksiran.
Model
cadangan
yang
kita
buat
adalah
tambang
harus
konsisten
dengan metoda
dapat
dicek/diperiksa.
Tahap
pertama
setelah
assay
bor)
yang
ada
di
sekitarnya.
Setelah
I - 21
kita
harus
hasil
yang
dimilikinya.
Untuk
perusahaan-perusahaan
2)
dibuat
dalam
prospektus
penawaran
saham
perusahaan.
Formulir S-18 dari SEC merupakan dokumen yang digunakan
dalam pendaftaran sekuritas. Butir 17A dari formulir ini layak
diperhatikan, karena menyangkut juga definisi yang dipakai SEC
untuk menentukan Proven and Probable Reserves
(cadangan
Cadangan (reserve) :
Bagian dari cebakan mineral yang secara ekonomik dan
secara hukum dapat ditambang atau diproduksi pada waktu
perhitungan cadangan dilakukan.
2)
kuantitas
atau
jumlahnya
dihitung
dari
data
I - 22
bor,
kualitas
atau
kadarnya
dihitung
dari
hasil
pengamatan,
kesinambungan
(kontinuitas)
antara
titik-titik
pengamatan.
4)
lebih
rendah
atau
yang
kurang
pasti,
seperti
6)
Dokumen-dokumen lain.
I - 23
1)
Reporting
Exploration
Information,
Resources,
and
3)
the
Canadian
Institute
of
Mining,
Metallurgy
and
Cebakan bijih dan daerah sekitarnya dibagi menjadi unitunit yang lebih kecil atau blok-blok, yang memiliki
ukuran (panjang, lebar dan tinggi) tertentu. Tinggi blok
biasanya
disesuaikan
dengan
tinggi
jenjang
penambangan.
b)
Tiap-tiap
blok
memiliki
atribut-atribut
seperti
jenis
2)
a)
I - 24
b)
c)
3)
b)
Geologi
a)
b)
Percontoh
yang
representatif
dari
program
pemboran.
i. Percontoh bor inti (split/skeletal core)
ii. Percontoh bor RC dengan tempatnya (chip trays)
c)
I - 25
2)
Sertifikat
kadar
(assay
certificates)
dari
laboratorium
b)
Data
assay
biasanya
digabung
menjadi
data
Data Lokasi
a)
b)
4)
Peta-peta topografi
b)
c)
2)
Metoda Poligon
Ada dua metoda poligon yang berbeda :
a)
Penaksiran
cadangan
secara
manual
I - 26
Metoda Segitiga
a)
Penaksiran
kadar
blok
dengan
cara
ini
tidak
dilakukan/sudah usang.
b)
4)
Suatu
cara
penaksiran
merupakan
kombinasi
dimana
linier
kadar
atau
suatu
harga
blok
rata-rata
blok
tersebut.
Komposit
yang
dekat
yang
digunakan
hasilnya
akan
semakin
d)
5)
b)
Pembobotan
melainkan
tidak
semata-mata
menggunakan
berdasarkan
korelasi
statistik
jarak,
antar
I - 27
c)
d)
e)
2.7. PEMERIKSAAN
DARI
SUATU
MODEL
CADANGAN
MINERAL
1)
2)
kadar
percontoh
teknik
seperti
(komposit)
yang
digunakan.
statistika
dasar
(rata-rata,
I - 28
4)
5)
Lakukan
pemeriksaan
yang
rinci
terhadap
data
assay
selama
proses
pelapukan,
yang
dapat
oleh
Zona
acid
teroksidasi
soluble
biasanya
copper
yang
terdiri
dari
malachit,
azurit,
dll.
I - 29
Tidak
Zona sekunder
jarang
didapati
intrusi
berkadar
Emas
a)
Mineralisasi
emas
diendapkan
oleh
cairan/fluida
Analisa kadar emas seringkali amat sulit. Jika partikelpartikel emas bebas di dalam bijih mulai melampaui
ukuran 100 mikron, replikasi atau pengulangan untuk
memperoleh hasil yang sama biasanya sukar dicapai.
Biasanya perlu dilakukan assay ulang dalam jumlah
cukup besar.
c)
3)
Molibdenum
Banyak cebakan moli primer yang memperlihatkan dengan
jelas zona-zona kadar moli. Biasanya ini dapat dengan
mudah dibuat garis-garis konturnya, baik dari penampang
atas maupun dari penampang melintang. Kadar dalam model
blok perlu merefleksikan hal ini.
4)
Uranium
I - 30
Penaksirancadangan
bijih
untuk
komoditas
ini
amat
PEKERJAAN RUMAH 2
Topik : Pembobotan rata-rata
Saudara memiliki dua stockpile bijih tembaga, yang terdiri dari
supergene dan hypogene, sebagai berikut :
Material
Ton
Total
Peroleha
Kadar
Superge
Bijih
91.025
Tembaga
0.410 %
n
85 %
Konsentrat
22.7 %
ne
Hypogen
151.85
0.520 %
92 %
26.7 %
I - 31
BAB III
KADAR BATAS, NISBAH PENGUPASAN,
DAN KADAR EKIVALEN
I - 32
berapa
kadar
minimum
yang
akan
pembuangan
penambangan
walau
(ingat
bahwa
bagaimanapun
tetap
ongkos
harus
dikeluarkan).
b) Gunakan persamaan yang sama (seperti untuk BECOG),
hanya
dalam
dimasukkan.
hal
Jadi
ini
ongkos
untuk
penambangan
menghitung
ICOG,
tidak
ongkos
penambangan = nol.
3) Kadar Batas Proses
a) Bila tingkat produksi dari pabrik pemrosesan bijih telah
ditentukan, misalnya untuk pabrik flotasi bijih fluida, maka
perhitungan cut-off grade harus memasukkan ongkos
G&A.
b) Sebaliknya, bila tingkat produksinya tidak tertentu seperti
pada kasus pelindian bijih oksida di leach pad, argumen
bahwa kadar batas dapat dihitung tanpa memasukan
ongkos-ongkos G&A adalah argumen yang dapat diterima.
Selama jangka waktu satu tahun pasti akan ada bijih yang
berkadar lebih tinggi yang dapat menutupi biaya-biaya ini.
c) Kadar batas ini kadang-kadang disebut kadar batas
pengolahan (process cut-off), yakni kadar terendah yang
dapat
operasi
menutupi
biaya
penambangan,
pengolahan
langsung.
Dalam
pabrik
I - 33
kadar
terendah
yang
ini biasanya
masih
dapat
SR =
Untuk
atau
geometri
SR =
penambangan
yang
ditetapkan,
nisbah
Catatan :
mendukung stripping).
I - 34
perhitungan
kadar
ekivalen
(misalnya
Cu
1 g/tonne, dst).
I - 35
Hitung nilai NSR untuk suatu blok dan gunakan angka ini
sebagai sebuah variabel kadar ekonomik untuk perencanaan
tambang.
penambangan,
pengolahan
dan
G&A.
$ 0.75
Ongkos pengolahan (milling cost)
$ 3.25
Ongkos G & A
$ 0.25
$ 0.275
per pound
$0.95
Penghasilan = Biaya (titik pulang pokok ; untuk satu ton bijih)
Harga x Kadar x Mill Rec x Smlt Rec x 20 = Ongkos (Mine + Mill +
G&A) + SRF x Kadar x Mill Rec x
SMLT Rec x 20
Harga x Kadar x Mill Rec x Smlt Rec x 20 SRF x Kadar x Mill Rec
x Smlt Rec x 20 = Ongkos (Mine +
Mill + G&A)
I - 36
=
= 0.35 % Cu
Catatan :
Angka 20 adalah faktor konversi dari % ke pound (dengan satuan
pound per persen. Untuk proyek dengan satuan metrik faktor
konversinya adalah 22.046. untuk logam mulia (mis : emas) tidak
diperlukan faktor konversi karena satuannya sudah langsung
dalam satuan produksi (oz/ton atau gram/ton).
Tabel 3.1
Perhitungan Kadar Ekivalen
Harga Komoditas
Perolehan Pabrik
Perolehan Smelter/Konverter
Biaya Smelting Konversi per pound
1.
Tembaga
Moly
$ 0.90
88 %
96.1 %
$ 0.324
$ 3.00
70 %
99 %
$ 0.81
dengan kadar 1% Cu
($ 0.90 - $ 0.324) (1%) (0.88) (0.961) (20 lb/%) = $ 9.74
2.
I - 37
Tabel 3.2
Perhitungan NSR dan BESR
Cu Eq
0.266
0.30
0.35
0.40
0.45
0.50
0.55
0.60
0.65
0.70
0.75
0.80
0.85
0.90
0.95
1.00
1.05
1.10
1.15
1.20
NSR
3.40
3.83
4.47
5.11
5.75
6.39
7.03
7.66
8.30
8.94
9.58
10.22
10.86
11.50
12.13
12.77
13.41
14.05
14.69
15.33
I - 38
BESR
-0.00
0.79
1.95
3.11
4.27
5.43
6.59
7.75
8.91
10.08
11.24
12.40
13.56
14.72
15.88
17.04
18.20
19.37
20.53
21.69
PEKERJAAN RUMAH 3
Topik : Perhitungan BECOG, ICOG, dan Faktor Eq
I - 39
$ 0.55
$ 2.10
$ 0.75
Ore
Mill Recovery of Copper
Mill Recovery of Gold
Smelting, Freight, Refining (SFR) Per Pound
92 %
80 %
$ 0.345
Payable Copper
Smelter Payable (Recovery) of Copper
Smelter Payable (Recovery) of Gold
Copper Price Per Pound
Gold Price Per Tr Oz and (Per Gram)
Breakeven Cutoff Grade for Copper
Internal Cutoff Grade for Copper
Copper Equivalent = Total Copper + .?. x
96.15 %
98 %
$ 1.00
$ 375 ($ 12.06)
?
?
?
Gold
BAB IV
PERTIMBANGAN DASAR RENCANA
PENAMBANGAN
I - 40
Kadar
rata-rata
terendah
dari
endapan
(1).
BESR(1) =
I - 41
(2)
I - 42
0,80
81,80
14,10
0,60
85,80
10,30
TON BIJIH
$ 0,45
$ 1,25
$ 0,76
$ 2,46
$
$
$
$
$ 0,40
$ 0,40
$ 0,40
$ 3,53
2,5 : 1
$ 4,23
4,2 : 1
$ 4,94
6,0 : 1
$ 3,05
1,5 : 1
$ 4,23
3,0 : 1
$ 4,27
4,5 : 1
$ 2,58
0,6 : 1
$ 3,09
1,8 : 1
$ 3,61
3,2 : 1
$
$
$
$
I - 43
TIAP
0,45
1,25
0,85
2,55
0,70
83,02
12,20
0,45
1,25
0,65
2,35
terbuka
yang
masih
diperbolehkan,
dan
pada
demikian,
maka
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
I - 44
I - 45
600 ft.
I - 46
= lebar jenjang, m
= lebar jenjang, m
I - 47
keterangan :
B =lebar jenjang, m
R =digging radius dari alat muat, m
C =jarak sisi jenjang broken material ke garis tengah
rel, m
L=lebar yang disediakan untuk pengaman (safety),
biasanya selebar dump truck, m
b. Untuk lapisan yang keras (hard strata)
B = a + C + C1 + L + A
keterangan :
B = lebar jenjang, m
a = lebar untuk broken material, m
A = lebar pemotongan pertama (awal), m
5) Menurut Popov (the working of mineral deposit)
a.
Kemiringan
jenjang
relatif
kering
biasanya
memungkinkan
Umumnya
tinggi
: 70o - 80o
: 50o - 60o
: 40o - 50o
: 35o - 45o
b. Lebar jenjang
Lebar jenjang antara 4060 m, biasanya juga dibuat
antara
I - 48
yang
extraction
disediakan
untuk
menjamin
bawahnya.
6) Menurut Young (elements of mining)
a.
Tinggi jenjang
Lebar jenjang
Antara 50250 ft
c.
Kemiringan jenjang
Antara 45o65o
7) Menururt E. P. Pfleider (surface mining)
Tinggi jenjang : L = Lm x Sf
keterangan :
L
= tinggi jenjang, m
I - 49
I - 50
pada jenjang dasar keposisi toe yang baru setelah cut digali (lihat
Gambar 4.4).
Setelah cut dipindahkan maka akan terlihat sisanya adalah
sebagai jenjang pengaman atau jenjang penangkap (catch
bench) dengan lebar SB. Tujuan pembuatan jenjang penangkap ini
adalah :
a. Untuk mengumpulkan material yang meluncur dari jenjang
yang ada di atasnya
b. Untuk memberhentikan pergerakan boulder yang bergerak ke
bawah
Kedua fungsi tersebut dapat digambarkan pada Gambar 4.5.
I - 51
I - 52
Impact
zone (m)
Berm
height (m)
Berm width
(m)
Minimum berm
width (m)
15
3.5
1.5
7.5
30
4.5
5.5
10
45
13
I - 53
(overall) = tan-1
= 50.4O
(overall) = tan-1
= 39.2O
I - 54
(overall) = tan-1
= 36.98O
= 50.4O
I - 55
I - 56
I - 57
BAB V
PERANCANGAN BATAS AKHIR PENAMBANGAN
(PIT LIMIT DESIGN)
menentukan
batas
akhir
penambangan
d.
I - 58
penambangan
tahunan/
bulanan,
penjadwalan
Tujuan
menentukan
yang
batas-batas
ingin
dicapai
penambangan
pada
adalah
suatu
I - 59
ii.
Selain
itu,
untuk
proyek
yang
nilai
waktu
dari
uang
perlu
berjangka
tahap-tahap
penambangan
lain-lain.
Akan
membantu
dalam
pemilihan
I - 60
pit
yang
berbeda,
lengkap
dengan
jalan
Pada
tahap-tahap
belakangan,
I - 61
Buat
penampang
kontur
horisontal.
batas
penambangan
Rancangan
batas
pada
akhir
Kuantitas
di
dalam
dan
batas
kadar
cadangan
penambangan
yang
dapat
I - 62
atau
mendukung
pengupasan
(stripping)
dirinya sendiri.
b. Jika sebuah blok bijih dapat ditambang karena kontribusi
dari blok-blok bijih lain yang terletak diatasnya (dan pada
jalur
ditambang.
Kontribusi
dijumlahkan,
jadi
dari
rata-rata
tiap-tiap
untuk
blok
dapat
beberapa
blok
diperbolehkan.
c.
Jika dua blok bijih yang terpisah satu sama lain dapat
ditambang karena kontribusi simultan dari pengupasan
waste yang sama, maka kedua blok ini harus ditambang.
Pemrograman
Dinamik
2-D
(Metoda
Lerchs-
Grossman)
1) Pemrograman Linier vs. Pemrograman Dinamik
a. Pemrograman linier (linier programing) dirancang
untuk proses suatu tahap. Biasanya di dalamnya tidak
terlibat elemen waktu atau urut-urutan berdasarkan
waktu (one shot decision).
T (D,S)
Masukan
keluaran
S
Return R1
Solusi
optimal
(yaitu
nilai-nilai
keputusan)
I - 63
diperoleh
b. Pemrograman
dinamik
(dynamic
programming)
Biasanya
keputusan-keputusan
melibatkan
yang
elemen
waktu
berurutan
dari
(sequential
keputusan
yang
berurutan
harus
diambil,
Tujuan :
secara tepat
mengoptimalkan R =
n
RI
dengan memilih
i=1
nilai-nilai variabel keputusan. Solusi optimal diperoleh
dengan
mengikuti
prinsip
Optimalitas
Dinamik
dari
dihitung.
I - 64
b.
masukan.
c.
(nilai
material
yang
ditambang
dikurangi
ongkos
penambangan)
4) Algoritma
a.
Sudut lereng
i.
&
administrative
costs
overhead).
Nilai
i
Mij = mkj
k=1
d. Pada penampang kita tambahkan baris 0, lalu hitung nilai
ketiga dari blok atau Pij sebagai berikut.
Poj = 0
Kemudian, untuk tiap kolom mulai dari kolom 1 :
Pij = Mij + max (Pi+k,j-1)
I - 65
untuk k = -1,0,1
Untuk
kolom
pertama
(j
1),
Kontur
batas
penambangan
akan
ditambang
pada
penampang
yang
bersangkutan.
Langkah-langkah tersebut di atas dapat direpresentasikan sebagai
berikut.
I - 66
I - 67
I - 68
I - 69
I - 70
5.2.3.
1) Tujuan
a. Menentukan batas akhir satu tambang terbuka (ultimate
pit limit) dengan menggunakan analisis ekonomik pulang
pokok (break even economic analysis).
b) Sasaran yang ingin dicapai dalam penentuan batas
akhir penambangan mengharuskan batas akhir tersebut
dihitung menggunakan dasar ekonomik pulang pokok.
c) Keuntungan
dari
menambang
tahapan
bijih
ongkos-ongkos
yang
berkaitan
dengan
I - 71
ekonomik
(harga
komoditas,
ongkos
I - 72
kerucut
mengambang
ini
bentuk
pit
dapat
didekati
Jika
dalam
semua
analisis
kerucut
ekonomik
terbalik
kerucut
ini
kita
I - 73
diperoleh
akan
menjadi
lebih
kecil
dan
cadangan
ke
kecil).
Proses
penambangannya
akan
I - 74
I - 75
I - 76
Dengan
menggunakan
pendekatan
kerucut
mengambang
pula
blok-blok
yang
akan
ditambang/tidak
akan
ditambang.
Permukaan
2
3
80 juta
20 juta
biaya
tak
langsung,
tetapi
penambangan.
Jawaban :
2
3
I - 77
tidak
termasuk
biaya
Net profit
penggalian/penambangan
PEKERJAAN RUMAH 4
PEKERJAAN RUMAH 5
Topik : Penentuan Ultimate Pit Limit dengan Metode Lerchs-Grossman
I - 78
2
-
2
3
2
3
2
3
2
3
2
3
2
3
2
-
8
-
8
-
5
-
5
-
PEKERJAAN RUMAH 6
Topik : Evaluasi Ekonomi Pit
I - 79
$ 0.591
$ 1.80
$ 0.50
85.6 %
$ 400
45
Pit klien
Pit anda
I - 80
Pit anda
Selisih
ton
Biaya pengolahan per ton bijih
Biaya umum & administrasi per
ton bijih
Biaya penambangan total
($x1000)
Biaya pengolahan total ($x1000)
Biaya umum & administrasi total
($x1000)
Biaya total ($x1000)
Keuntungan bersih ($x1000)
Biaya total per oz yang
diperoleh ($)
I - 81
Gambar 1.
Pit Klien
I - 82
Gambar 2.
Pit Anda
BAB VI
I - 83
PENJADWALAN PRODUKSI
6.1. PENDAHULUAN
1) Suatu penjadwalan produksi tambang menyatakan, dalam
periode
waktu
pemindahan
(misalnya
material
tahun),
total
yang
ton
bijih,
akan
kadar
dan
dihasilkan
oleh
tambang tersebut.
2) Sasarannya
mencapai
adalah
menghasilkan
beberapa
suatu
sasaran/kriteria
jadwal
ekonomik
untuk
seperti
suatu
jadwal
produksi
dan
kemudian
AWAL
YANG
DIPERLUKAN
UNTUK
I - 84
penjadwalan
dapat
mengindikasikan
jumlah
I - 85
6.5. PENENTUAN
JADWAL
PENGUPASAN
MATERIAL
PENUTUP
1) Jadwalkan bijih dari tahap-tahap penambangan (pushback)
sesuai urutannya.
Untuk tiap periode waktu, kumulatif waste dibagi dengan
jumlah tahun. Hasilnya memberikan tingkat produksi rata-rata
yang diperlukan untuk memperoleh bijih.
2) Tabulasikan waste (atau material total) berdasarkan tahun.
3) Puncak
pemindahan
waste
berhubungan
dengan
pra-
ini
jauh
dimuka,
misalnya
mulai
pengupasan
dengan
produksi
jumlah
waste
tahun.
Hasilnya
rata-rata
yang
memberikan
tingkat
diperlukan
untuk
memperoleh bijih.
b.
KESEIMBANGAN JADWAL
I - 86
1) Saat ini
ii.
simultaneous
equations
KOMENTAR LAIN-LAIN
suatu
tahap/pushback
selesai,
pastikan
bahwa
I - 87
proses
penjadwalan
mungkin
terdapat
batasan
6.8.
PETA TAMBANG
membuat
gambar
konseptual
tentang
keadaan
1) Dapat
ditunjukkan
bahwa
untuk
suatu
tambang
yang
I - 88
sebuah
program
yang
secara
cepat
dapat
of
Thumb
yang
lain
adalah
mencoba
mencapai
Komputer
tetapi
tidak
hanya
mengerjakan
melakukan
rancangan
seluruh
perhitungan
dengan
I - 89
komputer
maka
lebih
baik
digunakan
automated
W
O
W
O
W
O
W
O
W
O
W
O
W
O
W
O
W
O
keterangan :W = waste
O = ore
Berdasarkan hasil kajian kelayakan awal diperoleh data bahwa :
I - 90
US$ 1.0
factor : 1/ (1+1)0)
Berdasarkan hasil perencanaan diperoleh 3 (tiga) skenario
penjadwalan produksi sebagai berikut.
1) Pengupasan 5 blok waste diikuti oleh penambangan 5 blok
ore
2) Pre-stripping selama 1 tahun kemudian dilanjutkan oleh
penambangan 3 blok ore/tahun dan pengupasan 2 blok
waste/tahun.
3) Pengupasan waste diupayakan lebih dulu 1 blok dibandingkan
penambangan ore.
Tugas kita adalah menentukan skenario penjadwalan produksi
yang
mana
diantara
(tiga)
skenario
diatas
yang
akan
nilai
Net
Present
Value
I - 91
tentukan
skenario
NPV =
-$5
-$5
(1.10)1
$10
+
(1.10)3
+
(1.10)2
$10
+
(1.10)4
NPV =
-$5
(1.10)1
$4
(1.10)2
$4
(1.10)3
$7
(1.10)4
I - 92
NPV =
$1
(1.10)1
$2.50
(1.10)2
$2.50
(1.10)3
$4
(1.10)4
I - 93
PEKERJAAN RUMAH 7
Topik: Penjadwalan Produksi
Tabel di bawah ini menunjukkan banyaknya bijih dan waste pada
jenjang untuk 3 fase suatu tambang terbuka. Gambar terlampir
menunjukkan geometri bijih dan waste. Buat jadwal produksi
untuk badan bijih tersebut. Tandai gambar tersebut untuk
menunjukkan jenjang yang mana yang ditambang dari setiap
fase pada periode fase tersebut.
Gunakan kriteria berikut ini:
1. Tingkat produksi bijih yang diinginkan adalah 7 unit per tahun
untuk jangka waktu proyek 10 tahun .
2. Pada tahap pra produksi tidak melakukan penambangan bijih
tetapi harus dapat menambang bijih mulai pada tahun 1.
3. Seluruh fase harus ditambang berdasarkan urutan jenjang.
Anda tidak dapat menambang bijih pada fase 2 dari jenjang 7
sebelum waste pada jenjang 1-6 ditambang.
4. Buat jadwal pemindahan waste sebaik mungkin (setelah
target pemindahan waste dari tahap pra produksi tercapai).
I - 94
Fase 3
Total
Jenjan
g
Biji
h
Wast
e
Bijih
Wast
e
Bijih
Waste
Bijih
Waste
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Total
0
0
7
7
7
7
13
12
4
3
2
1
0
0
0
0
0
0
7
7
7
3
3
3
3
3
3
3
2
1
28
35
21
24
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
7
7
21
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
1
33
0
0
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
70
19
18
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
92
PP
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Total
Biji
h
Waste
Bijih
Waste
Bijih
Wast
e
Biji
h
Wast
e
28
35
21
24
21
33
70
92
I - 95
I - 96
BAB VII
PERANCANGAN PIT DAN PUSHBACK
7.1. PENDAHULUAN
1) Pembahasan akan ditekankan pada perancangan geometri
yang dapat ditambang dengan masukan geometri pit yang
dihasilkan oleh program floating cone.
I - 97
2) Dinding-dinding
diperhalus,
lereng
dan
dari
jalan
tambang
masuk
(pit
ke
walls)
tambang
harus
harus
SUDUT LERENG
1) Geometri Jenjang
T
Tinggi
jenjang
Biasanya
alat
muat
yang
Sudut
lereng
yang
lebih
curam
biasanya
jenjang
penangkap
ditentukan
oleh
I - 98
yang tingginya 5-8 meter. Dalam hal ini jenjang perangkap dibuat
setiap
dua
atau
tiga
jenjang.
Tujuannya
adalah
untuk
menggunakan
bendera
kecil.
Operator
shovel
angkut.
Inilah
yang
dihasilkan
oleh
ahli-ahli
dengan
memperhitungkan
jalan
angkut,
jenjang
I - 99
elevasi
kaki
jenjang
(bench
toe).
Pada
elevasi
catch
bench)
diantara
dua
centerlines.
iv. Garis kontur titik tengah (bench centerlines) ini
memotong jalan angkut di tengah-tengah antara dua
jenjang (separo jalan antar jenjang).
7.3. JALAN ANGKUT
1) Letak jalan keluar tambang
a. Untuk suatu tambang yang baru, penting diperhitungkan
dimana letak jalan-jalan keluar dari tambang. Biasanya
kita ingin akses yang baik ke lokasi pembuangan tanah
penutup (waste dump) dan peremuk bijih (crusher).
b. Topografi merupakan faktor yang penting. Akan sulit sekali
bagi truk untuk keluar dari pit ke medan yang curam.
2) Lebar jalan
a. Tergantung
pada
lebar
alat
angkut,
I - 100
3) Kemiringan jalan
a. Jalan angkut di jalan tambang biasanya dirancang pada
kemiringan 8% atau 10%
b. Untuk tambang-tambang yang besar, kemiringan jalan 8%
paling umum. Ini akan memberikan fleksibilitas yang lebih
besar dalam pembuatannya, serta memudahkan dalam
pengaturan masuk ke jenjang tanpa menjadi terlalu terjal
di beberapa tempat.
c. Untuk jalan-jalan angkut yang panjang, kemiringan 10%
adalah
kemiringan
maksimum
yang
masih
praktis.
umumnya
switchback
ingin
dihindari
sebisa
dibagian
sebelah
dalam
dari
tikungan
Pertimbangan Keamanan
a. Di lokasi jalan tambang dapat dibuat belokan tanjangan
darurat (runaway ramps) untuk menghentikan truk yang
tak
terkontrol,
bila
geometri
pit
memungkinkan.
I - 101
ada
kecenderungan
untuk
membuat
studi
jalan
angkut
pada
tahap-tahap
awal
daripada
dampaknya
pada
rancangan
akhir
penambangan.
7.4. TAHAPAN TAMBANG (MINING PHASES/PUSHBACK)
1) Definisi, Filosofi, Metodologi
T
Pushback
(minable
adalah
geometries)
bentuk-bentuk
yang
penambangan
menunjukkan
bagaimana
I - 102
ini
biasanya
dirancang
mengikuti
urutan
pada
sebuah
pushback
juga
jalan
angkut
untuk
setiap
pushback,
untuk
atau
switchback
akan
dimasukkan
ke
suatu
I - 103
(phase
design).
Ini
karena
dalam
I - 104
I - 105
Year
0
Phase 1
4808.
Phase 2
0.
Phase 3
0.
Phase 4
0.
Phase 5
0.
Phase 6
0.
6225.
5167.
0.
0.
0.
0.
17483.
4073.
0.
45.
0.
0.
9175.
12418.
0.
6.
0.
0.
0.
2730.
17704.
654.
513.
0.
0.
0.
6019.
9816.
5765.
0.
0.
0.
0.
0.
21370.
230.
0.
0.
0.
0.
18100.
3501.
0.
0.
0.
0.
7042.
14558.
0.
0.
0.
0.
0.
21600.
10
0.
0.
0.
0.
0.
21600.
11
0.
0.
0.
0.
0.
7583.
TOTAL
37691.
24388.
23723.
10521.
52790.
69071.
Phase
Phase 1
13069.
Phase 2
0.
Phase 3
0.
Phase 4
0.
Phase 5
0.
Phase 6
0.
8350.
16870.
0.
0.
0.
0.
6770.
11660.
0.
6790.
0.
0.
761.
9350.
0.
15109.
0.
0.
0.
7.
1526.
16275.
7412.
0.
0.
0.
33.
4107.
21084.
0.
0.
0.
0.
0.
10488.
14405.
0.
0.
0.
0.
1745.
23148.
0.
0.
0.
0.
1270.
23622.
0.
0.
0.
0.
0.
17196.
10
0.
0.
0.
0.
0.
3018.
11
0.
0.
0.
0.
0.
17.
TOTAL
28950.
37887.
1559.
42281.
41999.
81406.
I - 106
Phase
Phase 1
17877.
Phase 2
0.
Phase 3
0.
Phase 4
0.
Phase 5
0.
Phase 6
0.
14575.
22038.
0.
0.
0.
0.
24253.
15732.
0.
6835.
0.
0.
9936.
21768.
0.
15115.
0.
0.
0.
2737.
19230.
16929.
7925.
0.
0.
0.
6052.
13923.
26849.
0.
0.
0.
0.
0.
31858.
14635.
0.
0.
0.
0.
19844.
26649.
0.
0.
0.
0.
8312.
38179.
0.
0.
0.
0.
0.
38796.
10
0.
0.
0.
0.
0.
24618.
11
0.
0.
0.
0.
0.
7599.
TOTAL
66641.
62275.
25282.
52802.
94789.
150477.
Phase
Cu Eq
Total
Coppe
r
1335
0,000
0,000
0,000
1,051
1,061
1.0000
1320
1,811
0,687
0,242
0,242
4,090
5,901
1.0000
1305
2,997
0,683
0,209
0,209
7,918
10.915
1.0000
1290
4,714
0,725
0,213
0,213
7,268
11.982
1.0000
Total
9,522
0,705
0,217
0,217
20.337
29.859
1275
1,324
0,801
0,214
0,214
948
2,272
0.2166
1350
0,000
0,000
0,000
331
331
1.0000
1335
581
0,710
0,234
0,234
1,206
1,787
1.0000
1320
1,161
0,622
0,167
0,167
2,215
3,376
1.0000
1305
1,212
0,709
0,202
0,202
3,508
4,720
1.0000
1290
1,239
0,797
0,219
0,219
5,448
6,687
1.0000
1275
1,161
0,901
0,250
0,250
4,958
6,119
0.8275
Total
6,678
0,762
0,213
0,213
18.614
25.292
Year Phase
1
PP
Bench
Ktonnes
I - 107
Gold
g/t
Waste
Ktonnes
Total
Ktonnes
Bench
Fraction
Ore Target
Year Phase
Bench
6,678
Waste Target :
18,614
1275
Ore
Ktonnes
6114
Waste
Ktonnes
4377
Bench
Fraction
x
Cumulative
Ore
6114
1350
1335
0
581
331
1206
1
1
0
581
331
1537
1320
1161
2215
1742
3752
1305
1212
3508
2954
7260
1290
1239
54446
4193
12708
1275
1403
59993
5596
18701
I - 108
Cumulative
Waste
4377
Ore
: 4193 + 6114x + 1403y = 6678
Waste : 12708 + 4377x + 5993y = 18614
x = 0.2166, y = 0.6273
I - 109
I - 110
I - 111
I - 112
I - 113
I - 114
PEKERJAAN RUMAH 8
Topik : Ramp Design
I - 115
BAB VIII
WASTE DUMP DAN STOCKPILE
8.1. PENDAHULUAN
1) Suatu waste dump adalah suatu daerah dimana suatu operasi
tambang terbuka dapat membuang material kadar rendah
dan/atau material bukan bijih yang harus digali dari pit untuk
memperoleh bijih/material kadar tinggi.
2) Stockpile digunakan untuk menyimpan material yang akan
digunakan pada saat yang akan datang.
a.
kemiringan
untuk
suatu
dump
umumnya
tidak
dapat
Material
pada
I - 116
d.
I - 117
a.
b.
Topografi.
c.
dan sumber.
d.
Batas KP/CoW.
e.
f.
Persyaratan reklamasi.
g.
Kondisi pondasi.
h.
(bongkah-bongkah
alami/talus)
yang
ada
di
daerah
tersebut.
2) Faktor Pengembangan (Swell Factor)
a.
c.
I - 118
c.
sehingga
sudut
kemiringan
keseluruhan
rata-rata
2.5H:1V
(22
derajat)
untuk
memudahkan
reklamasi.
4) Jarak Dari Pit Limit
a.
untuk suatu jalan antara pit limit dan kaki dump (dump
toe). Kestabilan pit akibat dump harus diperhitungkan.
b.
Bonhet/Kunze
(Surface
Mining
Bab
5.6)
b.
I - 119
c.
c.
Jumlahkan
volume
tiap-tiap
penampang
b.
Memudahkan
penanaman
kembali
(revegetasi).
2) Mungkin harus ditimbun dengan topsoil atau overburden.
I - 120
3) Mungkin
harus
memelihara
saluran
air
dan
kolam
pengendapan sedimen.
4) Harus memantau air dari dump (masalah air asam tambang,
dll).
kemiringan.
b.
terperangkap.
2) Dump
yang
besar
memerlukan
perhitungan
rekayasa
b.
c.
Pengaruh
air.
Bagaimana
membuang
yang aktif.
3) Jika rencana tambang mengijinkan, penimbunan kembali ke
daerah
yang
sudah
habis
ditambang
banyak
memberi
b.
tambang.
4) Menjadwalkan
penempatan
material
I - 121
pada
dump
sesuai
BAB IX
EVALUASI FINANSIAL
9.1. PENDAHULUAN
1) Tujuan dari suatu usaha bisnis dalam ekonomi pasar bebas
adalah memberikan pengembalian finansial (financial return)
kepada para pemilk usaha, konsisten dengan tujuan dari
perusahaan. Perusahaan itu sendiri bisa berupa perusahaan
publik atau milik individu.
2) Tujuan evaluasi finansial adalah untuk menentukan apakah
pengembalian finansial yang cukup dapat diperoleh dari
suatu proyek. Salah satu hal yang mungkin dapat diperoleh
dari suatu proyek. Salah satu hal yang mungkin ingin
I - 122
PV = Present Value
n
FV = Future Value
I - 123
iii.
Pengembangan
tambang
baru,
Pengembangan
tambang
baru,
cara
mendasar
untuk
memasukkan
inflasi
dalam
karena
oleh
beberapa
memperhitungkan
institusi
inflasi
untuk
dari
yang
masih
terlalu
kecil
seharusnya.
c. Semua variabel diinflasikan selama jangka waktu proyek.
i.
I - 124
probabilitas
hanya di
sini suatu
yang penting.
2) Simulasi Monte Carlo dipakai untuk membuat suatu distribusi
ukuran kinerja (lihat artikel 4.3 Financial Analysis dalam
surface Mining)
Berikut ini adalah contoh perhitungan evaluasi finansial dari suatu
tambang.
Contoh Soal :
I - 125
: 0.0207 oz/tahun
- copper grade
: 0.6 %
dan
- umur
3.0 (tahun 5)
: 5 tahun
: 92%
C. Data Ekonomi
Dengan
mempertimbangkan
supply-demand
pasar
logam,
Mining cost
I - 126
Milling cost
Copper price
Gold price
: 96%
: 98%
Akusisi lahan
: US$ 10.000.000
Discount rate
: 15%
: 1/(1+i)n
Ekskalasi biaya
: 1%
Ekskalasi pendapatan
: 1%
Pajak perusahaan
: 20%
Royalti
: 2% dari revenue
I - 127
US$ 0.55
US$ 1.8
US$ 0.5
80%
92%
US$ 0.345
96%
98%
US$ 1.0
US$ 400
($12.86)
?
?
?
Perhitungan :
a.
BECOG
Penghasilan = Biaya
Price x Gradex Mill Rec x Smelter Rec x 20 = Cost
(Mine+Mill+G&A) + SRF
x Grade x Mill Rec x Smelter Rec x
20
(Price-SRF) x Grade x Mill Rec x Smel. Rec x 20 = Cost (mine + Mill
+ G&A)
Cost Cost (mine + Mill + G&A)
BECOG=
= 0.246 %
Catatan :
Angka 20 adalah faktor konversi dari % ke pound (dengan satuan
pound %)
b.
ICOG
Rumusnya sama dengan BECOG namun ongkos penambangannya tidak
ikut diperhitungkan.
ICOG
I - 128
= 0.20 %
c. Copper Equivalent
Tabel 9.2. Data Pengolahan Bijih
Price
Mill Rec
Smelter Rec
SRF
Copper
Gold
$ 1.00/lb
98%
96%
$0.345
$ 12.86/gr
80%
98%
-
1) Hitung nilai NSR (Net Smelter Return) dari 1 ton bijih dengan kadar
1%
Cu.
($1.00/lb - $0.345/lb) x (1%) x 0.92 x 0.96 x 20 lb/% = $
11.57
2) Hitung nilai NSR (Net Smelter Return) dari 1 ton bijih dengan
kadar
1 gr/ton Au.
Faktor Eq =
Faktor Eq =
= 0.871
: 15%
Gold price
: 400 US$/tr oz
Copper price
: 1 US$/lb
92%
I - 129
0
1.000
Year
Waste : ore
1
0.870
2
0.756
1
5.5
3
0.658
2
5.5
4
0.572
3
5.5
5
0.497
4
4
5
3
Year
Economic Parameter
Ore (ktons)
PP
17500
Waste (ktons)
97250
Total (ktons)
5
3500
3500
0.02070.02070.02070.02070.02070.0207
0.0207
362.25
0.6
0.6
0.6
0.6
0.6
0.6
0.6
21
21
21
21
21
105
0.55
0.55
0.55
0.55
0.55
9625
7700
63113
1.8
0.5
0.55
1.8
0.55
1.8
1.8
1.8
1.8
6300
6300
32500
0.5
1.8
0.5
0.5
0.5
0.5
0.5
1750
1750
8750
20000
Akuisisi Lahan
10000
Royalti
Taxable Income ($ x 1000)
Tax (20%)
Cash flow
10000
01281.51281.51281.51281.51281.5
6407.6
43772
I - 130
PEKERJAAN RUMAH 9
Proyek 1
Topik : Perhitungan NPV Proyek
Hitung pre-tax cash flow untuk tiap tahun dengan jadwal produksi
dan parameter ekonomi sebagi berikut. Juga hitung NPV untuk
proyek menggunakan tingkat bunga 15%.
Jadwal Produksi Penambangan
Tahun
Kton
Emas
Emas
Kton
Ktol total
PP
1
2
3
4
5
6
TOTA
bijih
0
2.700
2.700
2.700
2.700
2.700
1.531
15.03
(oz/t)
0,000
0,072
0,074
0,068
0,060
0,063
0,059
0,067
(oz)
0
199.400
199.800
183.600
162.000
170.100
90.300
1.005.20
waste
11.000
14.300
14.300
14.300
13.683
4.011
2.098
73.692
11.000
17.000
17.000
17.000
16.383
6.711
3.629
88.723
Parameter Ekonomi
Biaya penambangan per total ton
Biaya pengolahan per ton bijih
Biaya umum & administrasi per
$ 0,85
$ 3,10
$ 1.377
80 %
$ 400
$ 30.000
($x1000)
Tingkat suku bunga
15 %
I - 131
n
Fakto
1,00
0,87
0,75
0,65
0,57
0,49
0,432
PP
NPV
pada
15%
BAB XI
ONGKOS OPERASI TAMBANG
I - 132
Total
11.1.
KOMPONEN UTAMA
1) Tenaga Kerja
2) Suku Cadang dan Bahan Habis
11.2.
a.
b.
Bahan bakar
c.
d.
1) Pemboran
a.
dengan operasi dan perawatan alat bor lubang tembak. Meliputi ongkos
mata bor, batang bor dan aksesori lainnya.
b.
a.
3) Pemuatan
dengan operasi dan perawatan alat muat (shovel, loader).
b.
I - 133
4) Pengangkutan
a.
dengan operasi dan perawatan alat penunjang kegiatan tambang (alat bor
kecil, truk bahan peledak, alat gali kecil, dll juga suplai untuk bagian
engineering dan operasi). Sebagai patokan (rule of thumb) dapat
digunakan angka US$ 0. 01 per total ton.
b.
I - 134
11.4.
Berdasarkan pada biaya operasi per jam dan jumlah aktual jam pemakaian alat per
gilir.
11.5.
ONGKOS PELEDAKAN
I - 135
Ongkos bahan peledak dan aksesorinya yang dibutuhkan untuk suatu pola
peledakan tipikal, dibagi dengan jumlah ton batuan yang dihasilkan.
1) Alternatif lain untuk memperkirakan biaya aksesori peledakan adalah dengan
menggunakan persentase dari ongkos bahan peledak. Persentase untuk suplai
aksesori bahan peledak ini berkisar dari 2-3% untuk tinggi jenjang dan spasi
(jarak antar lubang tembak) yang besar, hingga 33% untuk jenjang dan spasi
kecil.
2) Suplai aksesori lainnya ini meliputi primer, booster, detonating cord, dll.
Contoh ongkos operasi tambang :
Tabel 11.1. Ongkos Operasi Tambang Selama 25 Tahun
I - 136
BAB XII
PERENCANAAN TAMBANG BATUBARA
karena
tergantung padanya.
pendekatan
dari
data/informasi
keputusan-keputusan
teknis
amat
keadaan
yang
cadangan
tersedia
dan
nyata
berdasarkan
masih
mengandung
ketidakpastian.
Ada
beberapa
hal
yang
mendasari
sehingga
penaksiran
penambangan,
yang
pada
gilirannya
akan
perancangan
pabrik
pengolahan
dan
kebutuhan
infrastruktur lainnya.
4) Batas-batas
kegiatan
penambangan
(pit
limit)
dibuat
I - 137
taksiran
cadangan
harus
mencerminkan
kondisi
penambangan
dimulai,
taksiran
kadar
dari
model
I - 138
(klasik)
yang
komputer.
manual
Metode
menggantikan
sampai
metode
geostatistik
penggunaan
geostatistik
secara
metode
bertahap
konvensional.
dengan
telah
Metode
Menurut G. Popov :
Metode rata-rata faktor dan luas
a. Metode analog
b.
I - 139
a. Metode standar
b. Metode linear
c. Metode isoline
Metode Analitik
a.
Metode triangle (segitiga)
b.
Metode poligon
1)
2)
2)
I - 140
I - 141
3) Metode Triangular
Metode triangular adalah salah satu metode yang dapat digunakan
untuk menghitung cadangan batubara. Di dalam metode triangular,
masing-masing titik batas material pada lubang bor dijadikan ujung
sebuah segitiga sehingga akan dihasilkan suatu permukaan yang
terdiri dari gabungan segitiga-segitiga dan dihasilkan seam berupa
prisma-prisma segitiga yang teridiri dari dua buah segitiga yang
sejajar dengan jarak vertikal sebesar ketebalan lapisan. Jika prisma
segitiga yang terbentuk memiliki ketebalan yang tetap, maka
volumenya akan sama dengan luas daerah dikalikan dengan
ketebalan, dan untuk memperoleh tonnase, maka dikenakanlah
faktor tonase yang sesuai.
4) Metode Poligon
Metode poligon merupakan metode penaksiran yang konvensional.
Metode ini umum diterapkan pada endapan-endapan yang relatif
homogen dan mempunyai geometri sederhana.
Kadar pada suatu luasan di dalam poligon ditaksir dengan nilai
conto yang berada ditengah-tengah poligon sehingga metode ini
sering disebut metode poligon daerah pengaruh (area of influence).
Daerah pengaruh dibuat dengan membagi dua jarak antara dua titik
sampel dengan satu garis sumbu. Poligon dibangun dari titik-titik
pada garis hubung dengan jarak batas terhadap pusat poligon yang
selalu sama dengan jarak batas pusat poligon disebelahnya. Di
dalam poligon, kadar diasumsikan konstan dan sama dengan kadar
pada lubang bor di dalamnya. Dalam kerangka model blok, dikenal
jenis penaksiran poligon dengan jarak titik terdekat (rule of nearest
point), yaitu nilai hasil penaksiran hanya dipengaruhi oleh nilai
sampel yang terdekat.
I - 142
lingkaran)
pada
setiap
titik
informasi
endapan
a.
b.
I - 143
c.
merencanakan
suatu
tambang
batubara
perlu
yang
benar
untuk
suatu
tambang
terbuka
Kajian
Geologi
Tambang
akan
diperoleh
daerah
nisbah
kupas
pada
tambang-tambang
ini
I - 144
Pada
tambang
terbuka
daerah
penambangan
cukup
luas
metoda
penambangan
perlu
memperhatikan
Geoteknik
Umur tambang
Produksi
Reklamasi
kondisi
geologi
dan
topografi
ditambang.
I - 145
daerah
yang
akan
dalam
penambangan
harus
mengetahui/mengerti
akibat-akibat yang mungkin akan ditimbulkan dari kegiatankegiatan tersebut, sehingga dapat diusahakan dampak negatif
yang sekecil mungkin.
Contoh jenis peralatan tambang dan peralatan bantu utama yang
akan digunakan dalam sistem penambangan seperti yang telah
diuraikan di atas adalah seperti yang terlihat pada Tabel 12.1.
Aktivitas
Peralatan/Bahan
Pembongkaran, penggaruan,
dan penggusuran
Pengangkutan
Truk jungkit
telah
perhitungan
dijelaskan
cadangan
dalam
Kajian
tertambang
Geologi
dilakukan
Tambang,
dengan
I - 146
Perancangan
penambangan
pada
daerah
tambang
pada
Faktor geoteknik
Waktu kerja
I - 147
penggalian/penambangan
batubara
sedang
kupas
dan
dimensi
maksimum
lereng
yang
aman
I - 148
3)
kemudian
bergerak
maju
ke
daerah
batubara
biasanya
dilakukan
dengan
siklus
penambangan
setiap
tahunnya
terdiri
kegiatan
dengan
penggalian/
pemberaian,
pemuatan
dan
sementara
kegiatan
pembersihan
lahan
terus
untuk
tempat
kerja
alat
gali,
maka
kegiatan
I - 149
Penggalian/pemberaian
Pemuatan
I - 150
penggaruan
maupun
hasil
peledakan
adalah
Pengangkutan
Pengangkutan lapisan penutup ke lokasi penimbunan adalah
menggunakan truk jungkit.
Penggaruan
Pemuatan
Pengangkutan
Pengangkutan
lapisan
batubara
ke
ROM
stockpile
lokasi
outside
dump
hanya
akan
dilaksanakan
sampai
I - 151
akibat
bekas
penambangan.
Dengan
backfilling
I - 152
memungkinkan
penggunanya
secara
interaktif
Minescape
merupakan
inti
dari
sistem
Minescape
merupakan
sistem
minescape
yang
menyediakan
window
dan
berisi
sejumlah
Page
yang
dapat
Page
Page (halaman layar) merupakan gabungan jendela yang
menjalankan fungsi-fungsi khusus dan ditampilkan di dalam
GTI Window. Secara umum Page ada dua macam, yaitu
monitor page yang menyediakan layanan pemantauan dan
kontrol
terhadap
modul-modul
yang
dijalankan
dan
CAD Window
CAD Window menampilkan grafis 3D CAD dari Minescape
(Computer Aided Design).
Form
Format merupakan window tersendiri yang menampilkan
parameter dan data yang relevan untuk mengoperasikan
I - 153
memanipulasi
parameter
secara
interaktif
dan
Minescape.
Produk-produk
tambahan
memberikan
pada
operasi-operasi
tertentu
(misalnya
Quality,
Blasthole Database
Stratigraphic Modelling
Block Modelling
Quality
Mine Surveying
Reserves
Dragline Modelling
Scheduling
Truck Route
I - 154