Anda di halaman 1dari 12

Rekonsiliasi 4 Kolom

Pengertian Rekonsiliasi Bank

Rekonsiliasi bank adalah daftar transaksi dan jumlahnya yang menyebabkan saldo kas
yang dilaporkan pada laporan bank berbeda dengan saldo kas pada pembukuan
perusahaan. Rekonsiliasi laporan bank berguna untuk mengecek ketelitian pencatatan dalam
rekening kas dan catatan bank, selain itu untuk mengetahui penerimaan atau pengeluaran
yang belum dicatat oleh perusahaan.

Dalam membuat rekonsiliasi laporan bank perlu diketahui bahwa yang


direkonsiliasikan adalah catatan perusahaan dan bank, sehingga harus dibuat perbandingan
antara keduanya agar dapat diketahui perbedaan-perbedaan yang ada. Perbandingan ini
dilakukan dengan cara debit rekening kas dibandingkan dengan kredit catatan bank yang
bisa dilihat laporan bank kolom penerimaan, dan kredit rekening kas dibandingkan dengan
debit catatan bank yang bisa dilihat dari laporan bank kolom pengeluaran. Biasanya laporan
bank diterima bulanan dan akan direkonsiliasikan dengan catatan kas.

Terdapat dua catatan kas dalam perusahaan yaitu:


a. Akun kas pada buku besar umum perusahaan.
b. Laporan banl, yang menunjukkan penerimaan dan pembayaran kas yang dilakukan
melalui bank.

Pembukuan dan pelaporan bank biasanya menunjukkan saldo kas yang berlainan. Perbedaan
karena adanya perbedaan waktu pencatatan transaksi.

Penyebab Rekonsiliasi Bank

Penyebab perbedaan rekonsiliasi bank sekaligus jawaban atas pertanyaan


mengapa perusahaan perlu melakukan rekonsiliasi bank adalah sebagai berikut

1. Kredit Bank
Penagihan atau deposito oleh bank untuk kepentingan nasabah yang tidak
diketahui oleh nasabah samapai penerimaan rekening koran.
Contohnya adalah penagihan wesel untuk nasabah dan bunga yang
dihasilkan pada rekening giro yang berbunga.

2. Setoran Dalam Perjalanan


Setoran kas akhir bulan yang dicatat pada buku penyetor dalam satu bulan. Diterima dan
dicatat oleh bank dalam bulan berikutnya.
3. Beban-beban bank
Beban beban yang dicatat oleh bank terhdap saldo nasabah untuk pos-pos seperti biaya
pelayanan bank, penulisan cek, cek kosong (Not Sufficient Fund/NSF) dan sewa kotak
penyimpanan setoran. Nasabah mungkin tidak menyadari adanya beban-beban ini ada
penerimaan laporan rekening koran.
4. Kesalahan bank atau nasabah
Kesalahan baik di pihak bank ataupun dipihak nasabah mengakibatkan saldo bank tidak
sama dengan saldo buku nasabah.
5. Cek-cek yang masih beredar

Merupakan cek-cek yang ditulis oleh penyetor dicatat ketika dituliskan tetapi belum
dicatat atau belum di clear-kan oleh bank samapai pada bulan berikutnya.
Jadi perbedaan antara catatan kas nasabah (penyetor) dan catatan bank adalah hal yang biasa
dan memang sudah diperkirakan sebelumnya. Karena, keduanya harus direkonsiliasikan
untuk menentukan sifat dari perbedaan diantara kedua jendela tersebut.
Rekonsiliasi Bank 4 Kolom
Rekonsiliasi Bank digunakan untuk menyesuaikan/menyocokan laporan bank (baca:
rekening koran) dengan catatan perusahaan karena adanya kemungkinan perbedaan
pencatatan atau pengakuan kalau rekonsiliasi 4 kolom? sebenarnya sama saja, perlakuannya
sama antara pos-pos yang menimbulkan perbedaan, tujuannya sama, sama-sama
mencocokan rekening koran dan catatan perusahaan, hanya saja lebih lengkap isinya
-kalau rekonsiliasi biasa hanya mengetahui saldo kas perusahaan saja, sedangkan
rekonsiliasi 4 kolom juga disajikan saldo pengeluaran dan penerimaan kas-, juga
menghitung saldo awal maupun akhir kas versi bank dan catatan perusahaan dan juga lebih
rumit membuatnya, periode juga berbeda, kali ini melibatkan 2 periode (bulan) dan biasanya
banyak dibuat atau di pakai oleh auditor.
Berikut ini Contoh - contoh Soal Rekonsiliasi Bank 4 empat Kolom

Ilustrasi rekonsiliasi 4 kolom,


Info PT Apes

1
2
3
4
5

Saldo menurut bank (rekening koran)


Saldo menurut PT Apes
Deposite In Transit (DIT)/ cek dalam perjalanan
Outstanding Check/ cek yang beredar
Biaya administrasi bank
Jasa giro
Cek kosong

April
Rp 650
845
200
100
30
45
60

Mei
Rp 700
985
250
125
40
50
120

Kesalahan pencatatan terjadi pada bulan April di pembukuan PT Apes saat pembayaran
hutang senilai Rp 120 yang seharusnya Rp 170 pada pembukuannya.
Jumlah penerimaan pada bulan Mei menurut c atatan Bank Rp 320 dan catatan PT Apes Rp
365, sedangkan
Jumlah kas dikreditkan bulan mei menurut laporan Bank Rp 270 dan catatan PT Apes sebesar
Rp 225.

Bagaimana membuat rekonsiliasi 4 kolomnya?


Pos-pos mana saja yang akan mempengaruhi catatan bank dan catatan PT Apes?
Mempengaruhi catatan bank:
1. Deposite in transit, bank belum mencatat deposito yang dikirim oleh perusahaan
sebesar Rp 200 bulan April dan Rp 250 bulan Mei sehingga bank harus menambahkan
sakdo rekening PT Apes pada catatannya
2. Cek yang beredar: bank belum mencatat penarikan sejumlah Rp 100 pada bulan April
dan Rp 125 pada bulan Mei oleh PT Apes, maka bank harus mengurangkan rekening
PT Apes bulan April dan Mei pada catatannya Mempengaruhi catatan PT Apes
3. Beban administrasi: perusahaan belum mencatatan beban administrasi bank yang
mengurangkan saldo di rekeningnya sebesar Rp 30 bulan April dan Rp 40 bulan Mei
sehingga perusahaan harus mengurangkan saldo pada catatannya
4. Jasa giro (pendapatan bunga): PT Apes belum mencatat jasa giro/pendapatan bunga
bank sebesar Rp 45 pada bulan April dan Rp 50 pada bulan Mei sehingga kas pada
pencatatan PT Apes harus ditambahkan
5. Cek kosong: cek yang dikembalikan oleh bank karena cek kosong sebesar Rp 60
bulan April dan Rp 120 pada bulan Mei mengurangkan saldo pada catatan PT Apes
6. Kesalahan pencatatan: selisih kesalahan pencatatan pada bulan april yang membuat
saldo buku terlalu tinggi harus mengurangi saldo kas pembukuan PT Apes sebesar
selisihnya sehingga pencatannya menjadi tepat

Bahas dulu satu pos saja, rekonsiliasi 4 kolom


Mei
Info

Saldo

Saldo 30 April

31
Penerimaan

Pengeluaran
Mei

Catatan Bank
Deposite in transit (DIT):
April

Rp 200

(Rp 200)

Mei

250

Rp
250

Lho bagaimana bisa begitu? Deposite in transit/deposit dalam perjalanan, bank belum
mencatat penerimaan sebesar Rp 200 (bulan April) dan 250 (bulan Mei) sehingga bank harus
mencatat dengan menambahkan saldo bulan April dan Mei. Bagaimana dengan kolom
penerimaan pada bulan Mei? Bulan April : (Rp 200) maksudnya -supaya mudah
membacanya- pos tersebut merupakan jumlah penerimaan bulan April, Bukan penerimaan
bulan Mei sehingga di beri tanda tutup kurung atau mengurangi penerimaan bulan Mei
karena memang bukan penerimaan bulan Mei. Dan pada bulan Mei: Rp 250 menandakan
bahwa jumlah pos tersebut memang merupakan penerimaan bulan Mei. Perlakuan yang sama
juga pada kolom pengeluaran bulan Mei.
Lanjutkan pos-pos yang lainnya, dan rekonsiliasi bank 4 kolom akan nampak seperti berikut:

PT Apes
Rekonsiliasi Bank
Bulan Mei

Keterangan

Saldo 30

Mei
Penerimaan
pengeluara

Saldo 31 Mei

Saldo menurut Bank


(1)
Deposit in Transit
April
Mei
(2)
Outstanding Check
April

April
Rp 650
200

Rp 320
(200)
250

(100)

Saldo menurut PT Apes


(3)

(125)

Rp 370

Rp 295

Rp 825

Rp 845

Rp 365

Rp 225

Rp 985

(30)

(30)
40

(40)

Jasa Giro
April

45

Mei

(45)
50

50

Cek Kosong
April

(60)

Mei
(6)

125
Rp 750

Mei

(5)

250

Biaya Administrasi
Bank
April

(4)

Rp 700

(100)

Mei
Saldo Bank Rekonsiliasi

n
Rp 270

(60)
120

(120)

Kesalahan Pencatatan
April

(50)

(50)
50

(50)

Saldo PT Apes Rekonsiliasi

Rp 750

Rp 370

Rp 295

Rp 825

Bagaimana dengan kesalahan pencatatan bulan April? Mengapa saldo bulan Mei juga di
kurangi sejumlah yang sama? Padahal bulan Mei tidak ada kesalahan pencatatan itu karena
kesalahan pencatatan terjadi pada bulan April, maka saldo akhir bulan akhir yang salah itu
akan menjadi saldo awal bulan Mei sehingga saldo bulan Mei juga mengalami kesalahan dan
perlu dikoreksi.

PT Adi Jaya merupakan perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan. PT Adi Jaya
memutuskan membuka rekening koran di Bank Mandiri untuk menyimpan seluruh dana
perusahaan. Pada tanggal 31 Oktober 2015, PT Adi Jaya menerima rekening Koran dari Bank
Mandiri untuk periode Oktober 2015. Berikut adalah perbandingan antara catatan perusahaan
dan rekening Koran Bank :
PT Adi Jaya
Buku Besar
(dalam Rp000,-)
Tanggal

Keterangan

01/10/1 Saldo awal

Ref.

Debit

Kredit

Saldo

194

5
05/10/15 Pelunasan piutang

7.000

201

Pendapatan bunga

385

201

Biaya administrasi bank bulan


September

150

201

Retur penjualan

22.510

178

05/10/15

10/10/15
15/10/15

21/10/15 Pembayaran utang


24/10/15 Penjualan tunai
28/10/15 Pembelian perlengkapan kantor
31/10/15

10.000

168

15.000

183

5.500

178

Saldo

178

Rekening Koran PT Adi Jaya


Nomor Rekening

: 0540105284

Nama

: PT Adi Jaya

Periode

: Oktober 2015

Mata uang

: IDR (dalam Rp000,-)

Tanggal
01/10/15

Keterangan
Pemindahan saldo

Cab.
111

Mutasi

Saldo
231.020

03/10/1 Pembelian peralatan

112

41.840 DR

189.180

5
08/10/1 Pelunasan piutang

211

12.200 CR

201.380

5
15/10/1 Retur penjualan

222

22.510 DR

178.870

5
21/10/1 Pembayaran utang

321

10.000 DR

168.870

222

50 DR

168.820

5
31/10/1
5
31/09/15

Beban administrasi bank


bulan Oktober
Saldo

keterangan ;
warna merah

= Transaksi yang salah pada bulan lalu

warna hitam

= Transaksi yang benar pada bulan berjalan

warna biru

= Transaksi yang salah pada bulan berjalan

168.820

Berdasarkan perbandingan antara buku besar perusahaan dan laporan rekening Koran bank,
Bagian Keuangan PT Adi Jaya melakukan penelusuran terhadap kedua catatan dan
menginfomasikan hal sebagai berikut :
01/10/15

Saldo kas perusahaan per tanggal 1 Oktober 2015 sebesar Rp194.145.000, dan saldo di
rekening Koran sebesar Rp231.020.000. Perbedaan ini disebabkan karena pada bulan
Oktober belum dilakukan rekonsiliasi.

03/10/15

Dikeluarkan cek nomor CE 070585 senilai Rp41.840.000 untuk pembelian peralatan kantor
dan perusahaan telah mengkredit akun kas pada tanggal 7 September 2015. Menurut rekening
Koran transaksi tersebut baru tercatat pada tanggal 2 Oktober 2015

05/10/15

Bank telah mengumpulkan wesel untuk PT Adi Jaya sebesar Rp7.385.000. Wesel tersebut
senilai Rp7.000.000 dan memperoleh pendapatan bunga sebesar Rp385.000. Wesel tersebut
telah ditagih dan dicatat dalam rekening Koran bulan lalu, sedangkan perusahaan baru
mencatatnya pada tanggal 5 Oktober.

08/10/08

Uang jaminan sebesar Rp12.200.000, mewakili penerimaan pelunasan piutang dari PT Boney
9 September dicatat dalam rekening Koran pada tanggal 8 Oktober.

10/10/15

Bank telah mendebit kas perusahaan untuk biaya administrasi setiap akhir bulan. Namun
biaya administrasi untuk bulan September sebesar Rp150.000, baru dicatat oleh perusahaan
pada tanggal 10 Oktober

15/10/15

Retur atas penjualan barang dagang secara tunai dengan nomor faktur FP007 kepada Nona
Serviana sebesar Rp22.510.000. Perusahaan telah mengkredit akun kas dan pihak bank telah
mendebit kas perusahaan

21/10/15

Perusahaan telah melakukan penarikan tunai untuk membayar sebagian utang kepada PT
Yudhi Abadi sebesar Rp10.000.000. Menurut laporan rekening Koran, kas telah berkurang
sebesar Rp10.000.000

24/10/15

Perusahaan menyetorkan uang tunai ke bank sebesar Rp15.000.000 yang diperoleh dari
penjualan tunai barang dagang dengan nomor faktur FP 026. Perusahaan telah mendebit akun
kas, sedangkan transaksi tersebut belum muncul pada rekening Koran

28/10/15

Dikeluarkan cek nomor CE 070585 senilai Rp5.500.000 untuk pembelian perlengkapan


kantor dan perusahaan telah mengkredit akun kas. Menurut catatan Bank cek tersebut belum
diuangkan sampai akhir periode laporan rekening Koran bank

31/10/15

Bank telah mendebit kas perusahaan untuk biaya administrasi bulan Oktober sebesar
Rp50.000. Perusahaan belum mengetahui hal tersebut sehingga belum dicatat dalam catatan
perusahaan

Membandingkan laporan bank, pemeriksaaan dibatalkan, dan memo yang menyertainya


dengan catatan, mengungkapkan bagian yang perlu direkonsiliasi adalah transaksi tanggal 3,
5, 8, 10, 24, 28 dan 31 Oktober. Berikut laporan rekonsiliasi penerimaan, pengeluaran, dan
saldo bank yang dibuat oleh perusahaan :
PT Adi Jaya
Laporan Rekonsiliasi Penerimaan, Pengeluaran dan Saldo Bank
Periode 31 Oktober 2015
Keterangan
Saldo Perusahaan
Piutang bulan September
Pendapatan bunga bulan
September
Biaya adm bank bulan
September
Biaya adm bank
Saldo kas setelah
rekonsiliasi

Saldo 30

Penerimaan

Pengeluaran

Saldo 31

September 2015
Rp194.145.000
Rp7.000.000
Rp385.000

Rp22.385.000
(Rp7.000.000)
(Rp385.000)

Rp38.160.000
-

Oktober 2015
Rp178.370.000
-

(Rp150.000)

(Rp150.000)

Rp201.380.000

Rp15.000.000

Rp50.000
Rp38.000.000

(Rp50.000)
Rp178.320.000

Saldo Bank
Cek yang beredar bulan
September
Setoran dalam proses bulan
September
Setoran dalam proses
Cek yang beredar
Saldo kas setelah

Rp231.020.000
(Rp41.840.000)

Rp12.200.000

Rp74.400.000
(Rp41.840.000)

Rp168.820.000
-

Rp12.200.000

(Rp12.200.000)

Rp201.380.000

Rp15.000.000
Rp15.000.000

Rp5.500.000
Rp38.000.000

Rp15.000.000
(Rp5.500.000)
Rp178.320.000

rekonsiliasi
PT Adi Jaya
Jurnal Koreksi
Periode Oktober 2015
Tanggal
31/10/15

Keterangan

Debit

Beban Administrasi Bank

Kredit

Rp50.000

Kas

Rp50.000

(mencatat beban administrasi dari bank bulan


Oktober)

Buku Besar Kas Setelah Rekonsiliasi


Tanggal

Keterangan

Ref.

Debit

Kredit

Saldo

31/10/15

Saldo kas sebelum

178.370

31/10/15
31/10/15

rekonsiliasi
Beban adm bank
Saldo kas setelah

50

178.320
178.320

rekonsiliasi

Anda mungkin juga menyukai