Arif Wisnuaji
TK5101-Tugas 7
23016013-Bagus
Problem 11.6
Partial Molar Temperature adalah temperature yang dimiliki oleh suatu spesies
dalam sebuah campuran. Bila dimodelkan dari secara matematika dengan nilai T
adalah temperature campuran dan Ti adalah partial molar temperature dapat dibuat
sebagai berikut:
Partial Molar Pressure adalah tekanan yang dimiliki oleh suatu spesies dalam
sebuah campuran. Bila dimodelkan dari secara matematika dengan nilai P adalah
tekanan campuran dan Pi adalah partial molar pressure dapat dibuat sebagai
berikut:
Dalam penggunaan model gas ideal dalam sebuah campuran, potensial kimia
digunakan sebagai syarat utama dalam kesetimbangan fasa dan kesetimbangan
reaksi kimia. Namun, potensial kimia memberikan karakteristik yang membuat kita
untuk tidak menggunakan potensial kimia tersebut, seperti adanya nilai negatif tak
hingga pada potensial kimia sebuah gas ketika mendekati tekanan ataupun fraksi
uap sebuah spesies mendekati nol, dan terjadinya definisi yang sama antara energi
Gibbs dan potensial kimia yang memiliki relasi antara entropi dan energi dalam.
Maka dari itu dikenalkan sebuah besaran yaitu fugasitas yang memiliki definisi
ketidakidealan sebuah gas dalam ekspresi tekanan dimana nilai ketidakidealan
tersebut dibuat dalam besaran tekanan.
Problem 11.9
Diberikan sebuah fungsi molar properti terhadap komposisi sebagai berikut:
Ditanya: Apakah fungsi dari molar properti sebuah spesies pada infinite dilution?
Nilai x1, x2, dan x3 dibuat sebagai nilai mol sebuah spesies dengan menggunakan
relasi xi=ni/n dan dikalikan dengan n sehingga didapatkan:
Dengan nilai n2M2 dan n3M3 dibuat sebuah konstanta karena tidak terdapat variable
n1 dan M1
dan
Sehingga pada infinite dilution, nilai molar properti sebuah spesies adalah:
dan
Sementara itu untuk fasa liquid pada kesetimbangan fasa, model larutan ideal
sangat baik dilakukan dalam melakukan prediksi dan konsep akan keadaan saat
kesetimbangan fasa. Pada larutan ideal dapat digunakan:
Dimana persamaan tersebut dari konsep ideal gas yang nantinya akan menjadi
kasus khusus untuk ideal gas untuk menggunakan persamaan yang sama dengan
larutan ideal, yaitu larutan ideal dari gas ideal dapat digunakan persamaan diatas
dengan mengganti yi dengan xi dimana nantinya ketika diturunkan untuk
mendapatkan nilai molar properti dari larutan dapat digunakan:
Sehingga untuk nilai Energi Gibbs, Entropi, Entalpi dan Volume apabila dihitung
secara model larutan ideal akan didapatkan:
Pada fasa gas, diperkenalkan nilai properti residual dimana nilai tersebut
dipengaruhi ketidakidealan dari suatu gas. Pada fasa liquid, juga terdapat nilai yang
dipengaruhi ketidakidealan dari liquid, yaitu properti ekses. Perbedaan dari residual
dan ekses adalah pada property residual digunakan faktor kompresibilitas yang
sebelumnya kita hitung menggunakan persamaan keadaan seperti virial EOS, Peng
Robinson, Redlich Kwong, dan lain lain. Pada properti ekses digunakan koefisien
aktivitas sebagai sebuah besaran ketidakidealan dari sebuah larutan yang biasa
disimbolkan dengan nilai
Setelah mengenal tentang apa yang akan digunakan pada fasa liquid dan fasa uap,
maka kita bisa menuju kesetimbangan fasa, dimana akan lebih dilihat jauh tentang
kapan keadaan dikatakan berada kesetimbangan fasa dan apa saja yang
mempengaruhi kesetimbangan tersebut.
Pada kesetimbangan fasa, khususnya VLE, nilai koefisien aktivitas dan koefisien
fugasitas sangat berpengaruh dalam terjadinya kesetimbangan fasa. Selain itu, nilai
Gibbs excess, yang telah dijelaskan pada paragraph sebelumnya, yang telah dibagi
dengan x1 dan x2 membentuk garis linier dari beberapa komposisi yang telah
dilakukan eksperimen. Nilai Gibbs excess merupakan cerminan dari dari keadaan
fasa liquid. Kebanyakan gambar VLE merupakan eksperimen dari berbagai
komposisi kemudian dilakukan prediksi melalui berbagai macam persamaan seperti
Margules, van Laar, Wilson, NRTL, Electrolyte-NRTL, UNIFAC, maupun UNIQUAC.