Anda di halaman 1dari 27

TERMODINAMIKA

Nama kelompok
● Kefin Bagas Ardiansah ● Wijaya Anas Saputra
● Alifiyan Fadilah Sundawa ● Risqi Tri Wahyu Ningkrat
● Aldy Usdianto ● Muhammad Khabiburrohman
● Zul Filkar ● Ahmad Hidayat Putra
TERMODINAMIKA
zat murni
Zat murni adalah zat yang terdiri dari unsur senyawa
kimia homogen dan mempunyai karakteristrik yang
sama
Perbedaan antara zat murni dan
campuran
Pengertian perubahan fasa

Perubahan fase merupakan efek dari adanya salah


satu sifat fisika zat, yaitu wujud. Sifat fisika zat sendiri
ialah sifat yang dapat di amati secara langsung tampa
menggubah susunan zat, misalnya wujud, warna,
daya hantar listrik.
Secara harfiah, perubahan fase terjadi saat sebuah
zat berubah dari satu wujud kewujud yang lain. Misal
dari gas ke cair, cair kepadat, padat ke gas, dan
sebaliknya.
Setiap proses melibatkan panas, baik panas itu
dilepas oleh zat ataupun di terima oleh zat tetapi
tidak melibatkan perubahan temteratur
Contoh perunahan zat murni menggunakan air

Step 1 compressed liquid (cairan Saturated liquid Saturated vaopr


terkompresi)

Suhu air meningkat Suhu dan tekanan tidak


Suhu 20° dan tekanan 1 atm hingga100° berubah. Yakni tetap 100°
dan tekanan tetap 1 atm
Menjelaskan diagram sifat P-V, T-V, dan P-T dan permukaan P-V-T zat
muri

Diagram P-V menggambarkan


proses zat yang berkontraksi
saat membeku
Sketsa diagram Temperatur-Volume spesifik untuk air yang memperlihatkan daerah
cair,daerah dua fase cair-uap dan daerah uap.
Diagram P-T
Permukaan P-V-T dan proyeksinya untuk suatu zat ynag mengembang saat membeku.
a) pandangan tiga dimensi. b) diagram fase. c) diagram p-v
PROPERTY TABEL(TABEL SIFAT-SIFAT THERMODINAMIKA)

Sebagai contoh akan dibahas tabel air (water), untuk zat yang lain analog.

Tabel jenuh air (saturated water table) :

Pada proses perubahan fase temperatur dan tekanan merupakan


variabel yang saling tergantung (dependent variable). Oleh karena itu
disusun dua tabel yaitutabel dengan temperatur sebagai variable bebas
dan tabel dengan tekanan sebagai variabel bebas.
Zat hipotetis “gas ideal”

gas ideal adalah gas teoretik yang digunakan untuk mempelajari


perilaku gas. Karena gas sejati bersifat kompleks, maka susah bagi
kita untuk mempelajari perilakunya, Oleh karena itu, gas sejati ini
disederhanakan menjadi gas ideal.

Sifat-Sifat Gas Ideal


Salah satu sifat pada gas ideal adalah partikel-partikelnya tidak memiliki
volume dan gaya antar partikelnya diabaikan, kecuali tumbukan. Gas-gas nyata
seperti gas O2, H2, CO2, dan gas lainnya, dapat mendekati sifat gas ideal ketika
berada pada temperatur tinggi dan bertekanan rendah.
Sifat lain yang dimiliki gas ideal yakni jarak antarmolekulnya sangat jauh jika
dibandingkan dengan ukuran molekulnya sendiri. Selain itu, partikel gas ideal bergerak
dengan acak dan bertumbukan lenting sempurna, baik dengan dinding wadah gas
atau dengan partikel gas lainnya.
Persamaan keadaan gas ideal

Hukum dari Persamaan Keadaan Gas Ideal


Gas ideal (sempurna) merupakan gas yang tenaga ikat antarmolekulnya dapat diabaikan. Kaidah-
kaidah atau hukum-hukum yang menjelaskan tentang hal itu, dijelaskan sebagai berikut.

a. Hukum Boyle
Dalam sebuah sistem tertutup dan bersuhu konstan, besar tekanan gas akan berbanding
terbalik dengan besarnya volume. Sistem dapat berupa ruangan, tabung, dan balon.
Rumus:
pV = konstan atau P1 V1 = p2 V2 = . . . = pN VN
b. Hukum Charles
Jika tekanan gas yang berada dalam bejana tertutup dijaga tetap, temperatur (suhu)
mutlak gas sebanding dengan volumenya.

Rumus:

c. Hukum Gay-Lussac
Dalam sebuah sistem yang volume gas di dalamnya konstan (tetap), besarnya suhu mutlak
gas sebanding dengan tekanannya.

Rumus:
Contoh terapan keadaan gas ideal
Berikut ini beberapa contoh penerapan hukum-hukum gas ideal dalam kehidupan sehari-hari.

a. Ban atau Balon Dapat Meletus di Bawah Terik Sinar Matahari


Sepeda yang diparkir saat matahari terik, gas di dalam ban akan mengalami kenaikan suhu. Jika suhu
gas di dalam ban meningkat maka tekanan gas dalam ban juga akan naik. Lama-kelamaan J ban
tersebut tidak dapat menahan tekanan gas sehingga ban meletus.
Contoh terapan keadaan gas ideal
Berikut ini beberapa contoh penerapan hukum-hukum gas ideal dalam kehidupan sehari-hari.

b. Gelembung pada Minuman Bersoda


Pada minuman bersoda yang dituang ke dalam gelas, akan tampak adanya gelembung- gelembung
udara. Gelembung tersebut merupakan inti molekul-molekul C02. Ketika minuman dituangkan, temperatur
relatif tetap. Namun, tekanan hidrostatis minuman bersoda saat dituang di dalam gelas sedikit berubah.
Oleh karena itu, gelembung yang naik dari dasar permukaan minuman semakin besar.
Contoh terapan keadaan gas ideal
Berikut ini beberapa contoh penerapan hukum-hukum gas ideal dalam kehidupan sehari-hari.

c. Balon Udara Panas Dapat Mengudara


Balon udara bekerja berdasarkan pemuaian udara akibat pemanasan. Pemanasan pada balon dapat
meningkatkan suhu udara dalam balon. Pemanasan tersebut juga menyebabkan volume dan tekanan gas
berubah. Udara yang memuai menyebabkan massajenis udara dalam balon mengecil, nilainya lebih kecil
dari massa jenis udara iuar, akjbatnya balon akan naik ke udara.
Campuran uap dan cairan jenuh (saturated liquid vapor mixture)

Pada proses penguapan zat cair dan uap berada pada kesetimbangan atau
zat berada pada fase cair dan fase uap secara bersama-sama. Untuk
melakukan analisa pada fase ini dimunculkan suatu besaran yang disebut
kualitas uap (fraksiuap).
Contoh pengaplikasian
Aplikasi umum untuk pengerasan
kasus adalah roda gigi , Cams, poros,
bantalan , pengencang , pin , batang
piston hidrolik , pelat kopling
otomotif, perkakas , dies dan
perkakas pengolahan tanah, Dll.
FAKTOR KOMPRESIBILITAS, YANG
MENJELASKAN DEVIASI GAS NYATA DARI
PERILAKU GAS IDEAL

Diagram faktor kompresibilitas umum.


Dalam termodinamika , faktor kompresibilitas ( Z ),
juga dikenal sebagai faktor kompresi atau faktor
deviasi gas , adalah faktor koreksi yang
menggambarkan penyimpangan gas
nyata dari perilaku gas ideal . Ini secara sederhana
didefinisikan sebagai rasio volume molar gas dengan
volume molar gas ideal pada suhu dan tekanan yang
sama . Ini adalah properti termodinamika
yang berguna untuk memodifikasi hukum gas
ideal untuk menjelaskan perilaku gas nyata. [1] Secara
umum, penyimpangan dari perilaku ideal menjadi lebih
signifikan semakin dekat gas dengan perubahan fasa ,
semakin rendah suhu atau semakin besar
tekanan. Nilai faktor kompresibilitas biasanya diperoleh
dengan perhitungan dari persamaan keadaan (EOS),
seperti persamaan virial yang mengambil konstanta
empiris spesifik senyawa sebagai input. Untuk gas
yang merupakan campuran dari dua atau lebih gas
murni (udara atau gas alam, misalnya), komposisi
gas harus diketahui sebelum kompresibilitas dapat
dihitung.
Faktor kompresibilitas
Faktor kompresibilitas (Z) adalah rasio volume molar gas
terhadap volume gas ideal pada tekanan dan suhu yang
sama. Faktor kompresibilitas merupakan salah satu
properti termodinamika yang berguna untuk
memodifikasi hukum gas ideal untuk melihat perilaku
gas nyata.
Definisi kompresibilitas
Pada tekanan tinggi
molekul lebih sering
bertabrakan. Hal ini
memungkinkan gaya tolak
menolak antara molekul
memiliki efek yang nyata,
membuat volume molar
gas nyata ( ) lebih besar
dari volume molar gas
ideal yang sesuai ( ), yang
menyebabkan melebihi
satu.

Ketergantungan tekanan dari faktor kompresibilitas


untuk N 2 pada suhu tinggi, dibandingkan dengan untuk
gas ideal.
Ketika tekanan lebih rendah, molekul
bebas bergerak. Dalam hal ini gaya
tarik menarik mendominasi, membuat
Z = 1Z ZZ<1.
Semakin dekat gas ke titik kritis atau
titik didihnya, semakin menyimpang
dari kasus ideal. Z

Ketergantungan tekanan faktor kompresibilitas untuk


N 2 pada suhu rendah. Garis putus-putus menunjukkan
kurva koeksistensi gas-cair.
PERSAMAAN KEADAN

Persamaan keadaan adalah sebuah persamaan konstitutif


yang menyediakan hubungan matematika antara dua atau
lebih fungsi keadaan yang berhubungan dengan
materi,seperti tempeatur,tekanan,volume,dan energi dalam
Salah satu persamaan keadaan yang
paling sedehana dalam penggunaan
ini adalah hukum gas edial,yang
cukup akurat dalam memprediksi
keadaan gas pada tekanan rendah
dan temperatur tinngi.

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon and infographics & images by
Freepik
Penggunaan paling umum dari sebuah persamaan beradanya yaitu dalam
memprediksi beradanya gas dan cairan.salah satu persamaan beradanya
paling sedehana dalam penggunaan ini yaitu hukum gas ideal,yang cukup
akurat dalam memprediksi beradanya gas pada tekanan rendah dan
temperatur tinggi. Selain memprediksi kelakuan gas dan cairan,terdapat
juga persamman beradanya dalam memperkiraan volume padatan
,termasuk trnsisi padatan dari satu beradanya kristal ke beradanya kristal
lainnya.terdapat juga persamaan yang emmodalkan ronde dalam
bidang,termasuk bidang netron.pemikiran yang juga bertalian yaitu
mengenai fluida sempurna di dalam persamaan beradanya yang
digunakan di dalam kosmologi.

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon and infographics & images by
Freepik
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon and infographics & images by
Freepik

Anda mungkin juga menyukai