Anda di halaman 1dari 4

Teori pemikiran yang kedua menyarankan harga yang sama dengan biaya variable standar

ditambah bagian yang wajar dan biaya tetap standar yaitu biaya penuh (full cost). Pendukung
teori ini menyatakan bahwa jika unit usaha tidak mempercayai bahwa jasa tersebut bernilai
sebesar itu, maka ada sesuatu yang salah dalam kualitas atau efisiensi dari unit jasa tersebut.
Teori pemikiran yang ketiga menyarankan suatu harga yang sama dengan harga pasar,
atau biaya penuh standar (standard full cost) ditambah dengan margin labanya. Harga pasar akan
digunakan jika memungkinkan, jika tidak maka harga sebesar biaya penuh ditambah ROI yang
akan digunkan. Logikanya adalah bahwa modal yang digunakan oleh unit jasa sebaiknya
memperoleh tingkat pengembalian atas modal yang digunakan sebagaimana dengan unit
produksi.

Pilihan Penggunaan Jasa


Dalam beberapa kasus, pihak manajemen mungkin memutuskan bahwa unit-unit usaha
dapat memilih apakah akan menggunkan unit servis sentral atau tidak. Unit-unit bisnis dapat
memperoleh jasa tersebut dari pihak luar, mengembangkan kemampuan mereka, atau memilih
untuk tidak menggunakan jasa ini sama sekali.
Dalam situasi seperti ini, para manajer unit usaha mengendalikan baik jumlah maupun
efisiensi dari jasa pusat. Pada kondisi ini, kelompok pusat tersebut merupakan pusat laba. Harga
transfernya harus berdasarkan pada pertimbangan yang sama dengan pertimbangan yang
mengendalikan harga transfer yang lain.

Kesederhanan dari Mekanisme Harga


Harga yang dibebankan untuk servis perusahaan tidak akan mencapai tujuan kecuali
metode dalam menghitungnya dapat dimengerti dan dipahami dengan cukup mudah oleh para
manajer unit usaha. Para ahli komputer sudah terbiasa dengan persamaan-persamaan yang rumit,
dan komputer sendiri juga menyediakan informasi detik demi detik dengan biaya rendah. Oleh
karena itu, kadang ada kecenderungan untuk membebani para pengguna komputer berdasarkan
peraturan yang begitu rumit, sehingga pengguna tidak dapat mengerti apa dampaknya terhadap

biaya, jika mereka memutuskan untuk menggunakan komputer untuk aplikasi tertentu atau,
alternatifnya, untuk menghentikan aplikasi yang sekarang.

Administrasi Harga Transfer


Negosiasi
Di hampir semua perusahaan, unit-unit usaha menegosiasikan harga transfer satu sama
lain; maksudnya, harga transfer yang tidak ditentukan oleh kelompok staf sentral.
Alasan yang paling penting untuk hal ini adalah kepercayaan bahwa dengan membuat suatu
harga jual dan menentukan harga pembelian yang paling cocok merupakan salah satu fungsi
utama dari manajemen lini. Banyak harga transfer yang harus melibatkan penilaian subjektif
pada tingkat tertentu. Akibatnya, satu harga transfer yang telah dinegosiasikan sering kali
merupakan hasil kompromi antara pihak pembeli dengan penjual. Alasan lain bagi unit usaha
untuk menegosiasikan harga mereka adalah bahwa mereka biasanya memiliki informasi yang
paling tepat mengenai pasar-pasar dan biaya-biaya yang ada, sehingga mereka merupakan pihak
yang paling mungkin untuk memberikan harga yang pantas.

Arbitrase dan Penyelesaian Konflik


Bagaimanapun rincinya peraturan penentuan harga (pricing rule), mungkin tidak ada
kasus dimana unit-unit usaha tidak setuju pada harga tertentu. Untuk alasan tersebut, suatu
prosedur harus dibuat untuk menengahi pertikaian harga transfer. Terdapat tingkat formalitas
yang luas dalam arbitrase harga transfer. Contoh ektremnya adalah menyerahkan tugas untuk
menengahi arbitrase kepada seorang eksekutif saja.
Contoh ektrem yang lain adalah membentuk suatu komite. Komite seperti ini biasanya
memiliki tiga tanggungjawab, yaitu : (1) menyelesaikan pertikaian harga transfer, (2) meninjau
alternative sourcing yang mungkin ada, dan (3) mengubah peraturan harga transfer bila perlu.
Arbitrase dapat dilakukan dengan beberapa cara. Dengan sistem yang formal, kedua
pihak menyerahkan kasus secara tertulis kepada pihak penengah / pendamai (arbitrator).

Arbitrator akan meninjau posisi mereka masing-masing dan memutuskan harga yang akan
ditetapkan, kadang kala dengan bantuan staf kantor yang lain.
Selain tingkat formalitas arbitrase, jenis proses penyelesaian konflik yang digunakan juga
mempengaruhi keefektifan suatu system harga transfer. Terdapat empat cara untuk
menyelesaikan konflik : memaksa (forcing), membujuk (smoothing), menawarkan (bargaining),
dan penyelesaian masalah (problem solving).

Klasifikasi Produk
Luas dan formalitas dari perolehan sumber daya dan peraturan penentuan harga transfer
bergantung pada banyaknya jumlah transfer dalam perusahaan dan ketersediaan pasar dan harga
pasar. Semakin besar jumlah transfer dan ketersediaan harga pasar, makin formal dan spesifik
peratutran yang ada. Jika harga pasar selalu siap sedia, maka problem sumber daya dapat
dikendalikan dengan peninjauan kantor pusat atas keputusan buat atau beli (make-or-buy
decision) yang melebihi jumlah tertentu.
Beberapa perusahaan membagi produknya kedalam dua kelas :
Kelas I meliputi seluruh produk untuk mana manajemen senior ingin mengendalikan
perolehan sumber daya. Produk ini biasanya merupakan produk-produk yang bervolume
besar; produk-produk yang tidak memiliki sumber dari luar; dan produk-produk yang
produksinya tetap ingin dikendalikan oleh pihak manajemen demi alasan kualitas atau
alas an tertentu.
Kelas II meliputi seluruh produk lainya. Secara umum, ini merupakan produk-produk
yang dapat diproduksi di luar perusahaan tanpa adanya gangguan terhadap operasi yang
sedang berjalan, produk-produk yang volumenya relative kecil, diproduksi dengan
peralatan umum (general-purpose equipment). Produk- produk kelas II ditranfer pada
harga pasar.
Perolehan sumber daya untuk produk Kelas I dapat diubah hanya dengan izin dari
manajemen pusat. Perolehan sumber daya untuk produk Kelas II ditentukan oleh unit-unit usaha

yang terlibat. Unit-unit pembelian dan penjualan dapat dengan bebas bertransaksi dengan pihak
dalam maupun luar perusahaan.
Dengan perjanjian semacam ini, pihak manajemen dapat berkonsentrasi pada perolehan
sumber daya dan penetapan harga atas sejumlah kecil produk-produk bervolume besar. Peraturan
untuk harga transfer (transfer pricing) akan dibuat dengan menggunakan berbagai metode yang
telah dijelaskan pada bagian sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai