Anda di halaman 1dari 7

HARGA TRANSFER BERDASARKAN BIAYA

Dua keputusan yang harus dibuat dalam sistem harga transfer berdasarkan biaya : bagaimana
menentukan besarnya biaya dan bagaimana menghitung markup laba.
1. Dasar Biaya
Dasar yang umum adalah biaya standar. Jika biaya standar yang digunakan maka dibutuhkan
suatu insentif untuk menetapkan standar yang ketat dan untuk meningkatkan standar tersebut.
2. Markup Laba
Dasar yang paling mudah dan umum yang digunakan adalah presentase dan biaya. Dasar yang
secara konsep lebih baik adalah presentase dari investasi
BIAYA TETAP DAN LABA HULU
Penetapan harga transfer dapat menimbulkan permasalahan yang cukup serius
dalam perusahaan yang terintegrasi. Pusat laba yang pada akhirnya menjual produk
ke pihak luar mungkin tidak menyadari jumlah biaya tetap dan laba bagian hulu
yang terkandung di dalam harga pembelian internal.

Metode-metode yang digunakan oleh perusahaan untuk mengatasi masalah ini


adalah :
a. Persetujuan Antar Unit Usaha
b. Dua Langkah Penentuan Harga
c. Pembagian Laba
d. Dua Kelompok Harga
PENENTUAN HARGA JASA
KORPORAT
Masalah yang berkaitan dengan pembebanan unit usaha atas jasa-jasa yang
disediakan oleh unit staf korporat. Jika seluruh biaya ini dibebankan, maka itu
semua biaya tersebut akan dialokasikan, dan alokasi tidak memasukkan
komponen laba.

Terdapat dua jenis transfer:


• Untuk jasa pusat yang harus diterima oleh unit penerima di mana unit
penerima dapat mengendalikan jumlah yang digunakan paling tidak secara
parsial.
• Untuk jasa pusat yang dapat diputuskan oleh unit usaha apakah akan
digunakannya atau tidak.
PENENTUAN HARGA JASA
KORPORAT
a. Pengendalian Atas Jumlah Jasa
Manajer unit usaha tidak dapat mengendalikan efisiensi kinerja dari kegiatan
tersebut, namun ia dapat mengendalikan jumlah jasa yang diterimanya.

Ada tiga teori pemikiran mengenai jasa-jasa:


• Suatu unit usaha harus membayar biaya variabel standar dari jasa yang diberikan.
• Suatu unit usaha harus membayar harga yang sama dengan biaya variabel standar
ditambah bagian yang wajar dan biaya tetap standar (biaya penuh/full cost).
• Suatu unit usaha harus membayar harga yang sama dengan harga pasar, atau biaya
penuh standar (standardfull cost) ditambah dengan margin labanya - harga pasar
akan digunakan jika memungkinkan.
b. Pilihan Penggunaan Jasa
Pihak manajemen mungkin memutuskan bahwa unit-unit usaha dapat
memilih apakah akan menggunakan unit jasa sentral atau tidak. Unit-
unit bisnis dapat memperoleh jasa tersebut dari pihak luar,
mengembangkan kemampuan mereka, atau memilih untuk tidak
menggunakan jasa ini sama sekali.

c. Kesederhanaan Dari Mekanisme Harga


Harga yang dibebankan untuk jasa korporat tidak akan mencapai tujuan
yang dimaksudkan, kecuali jika metode untuk menghitungnya dapat
dimengerti dan dipahami dengan cukup mudah oleh para manajer unit
usaha.
ADMINISTRASI HARGA TRANSFER
a. Negosiasi
Di sebagian besar perusahaan, unit-unit bisnisnya menegosiasikan harga transfer dengan unit yang lain.
Unit bisnis harus mengetahui aturan dasar pelaksanaan negosiasi harga transfer.
b. Arbitrase dan Penyelesaian Konflik
Jika unit bisnis tidak mampu menyetujui suatu tingkat harga, maka prosedur penyelesaian konflik dalam
penentuan harga transfer seharusnya diterapkan. Misalnya, tanggung jawab penyelesaian konflik
diserahkan kepada seorang eksekutif tunggal yang berbicara kepada manajer unit bisnis yang terlibat dan
kemudian mengumumkan (memutuskan) harga transfer. Selain tingkat formalitas arbitrase, jenis proses
penyelesaian konflik yang digunakan juga mempengaruhi efektivitas suatu sistem harga transfer.
Terdapat empat cara untuk menyelesaikan konflik:
 Memaksa (Forcing),
 Membujuk (Smoothing),
 Menawarkan (Bargaining), dan
 Penyelesaian masalah (Problem Solving).
c. Klasifikasi Produk
Luas dan formalitas dari perolehan sumber daya dan peraturan penentuan
harga transfer bergantung pada banyaknya jumlah transfer dalam
perusahaan dan ketersediaan pasar serta harga pasar.
i. Kelas I meliputi seluruh produk untuk mana manajemen senior ingin
mengendalikan perolehan sumber daya. Produk ini biasanya merupakan
produk-produk yang bervolume besar; produk-produk yang tidak
memiliki sumber dari luar; dan produk-produk yang produksinya tetap
ingin dikendalikan oleh pihak manajemen demi alasan kualitas atau
alasan tertentu.
ii. Kelas II meliputi seluruh produk lainnya. Secara umum, ini merupakan
produk-produk yang dapat diproduksi di luar perusahaan tanpa adanya
gangguan terhadap operasi yang sedang berjalan, produk-produk yang
volumenya relative kecil, di produksi dengan peralatan umum (general-
purpose equipment). Produk-produk Kelas II ditransfer pada harga pasar.

Anda mungkin juga menyukai