Anda di halaman 1dari 7

Semangat bikin PPT nya

dho, udaa terakhir nih wkwk


Skema Ponzi
Investasi berskema ponzi pada dasarnya adalah satu satu bentuk
kecurangan (fraud) yang berkaitan dengan produk. Penipuan melalui
investasi ponzi yang menghebohkan dunia dilakukan oleh Barnie Madoff
(2008) dengan kerugian sebesar US$64,8 miliar. Skema ponzi termasuk
dalam kategori pencurian aset. Praktik uaha skema ponzi dilarang di
Indonesia berdasarkan undang-undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang
perdagangan.

Ada dua pihak yang terlibat dalam produk berskema ponzi, yaitu sponsor
dan investor. Sponsor merancang dan menjual produk kepada investor.
Investasi berskema ponzi pada umumnya ditandai oleh hal berikut:
1. Menarik dana dari masyarakat dan memisahkan uang tersebut dari
kendali pemiliknya (investor)
2. Dana dan penginvestasiannya dikelola oleh pihak sponsor tanpa
melibatkan investor
3. Menjanjikan imbalan yang tinggi diatas tingkat bunga normal dengan
risiko yang kecil
4. Informasi tentang skema investasi terlihat masuk akal dan dapat diterima
oleh investor
5. Pihak sponsor termasuk orang-orang kredibilitasnya dikenal masyarakat
6. Untuk membangun kredibilitas, pada awalnya pembayaran imbalan
berjalan lancar
7. Menggunakan konsep piramida, yaitu seorang investor diharuskan
mencarikan investor lain
Korupsi
Korupsi dapat didefinisikan sebagai: “illegimate use of public power to benefit a
private interest”. Kepentingan pribadi tidak harus berarti kepentingan dari
pelaku. Korupsi adalah tindakan yang:
1. Dilakukan secara rahasia
2. Berupa pemberian barang atau jasa oleh pihak ketiga
3. Dapat memengaruhi keputusan tertentu
4. Memberikan manfaat kepada pelaku korupsi atau pihak ketiga atau keduanya
5. Pelaku korupsi mempunyai kekuasaan

Korupsi adalah suatu tindak pidana yang dapat dikenakan terhadap pejabat dan
pihak ketiga yang terlibat.
Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Tindak Pidana Korupsi
mengelompokkan tindakan yang dianggap korupsi sebagai berikut:
1. Berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang bertentangan dengan
kewajibannya
2. Memengaruhi putusan perkara
3. Perbuatan curang
4. Penggelapan uang
5. Pemalsuan buku-buku atau daftar-daftar khusus untuk pemeriksaan
administrasi
6. Penggelapan, penghancuran, dan perusakan dokumen
7. Menerima hadiah atau janji
Untuk mencegah tindak pidana korupsi, sanksi yang dikenakan harus
sangat berat sehingga menimbulkan efek jera, begitupun dengan biaya
yang ditanggung

Selain sanksi, peningkatan probabilitas tertangkapnya pelaku tindak


pidana korupsi juga akan menimbulkan efek jera. Dalam hal ini,
penegakan hukum yang tegas dan tanpa pandang bulu juga merupakan
cara yang ampuh.

Tindak pidana korupsi, pada dasarnya adalah kolusi antara pemberi dan
penerima. Kolusi telah dilakukan mulai dari tahap perencanaan,
penganggaran, pengorganisasian, pelaksanaan, monitoring, dan bahkan
pengawasan
Catatan Akhir
1. Hulu dari kecurangan dan moral hazard adalah pelanggaran etika,
kontrak, atau regulasi
2. Tiga pemicu pelanggaran adalah etika, kontrak, atau regulasi yang pada
akhirnya menjelma menjadi tindakan kecurangan dan moral hazard
3. Kehidupan melampaui kewajaran merupakan perilaku yang paling
banyak disebutkan sebagai petunjuk adanya kecurangan
4. Penjualan produk keuangan berskema ponzi merupakan bentuk
kecurangan dan termasuk dalam kategori pencurian aset
5. Tindak pidana korupsi dapat ditelaah dari sudut hubungan keagenan
antara rakyat Indonesia sebagai prinsipiel dan pemerintah

Anda mungkin juga menyukai