Anda di halaman 1dari 2

Hukum Perbandingan Volume

Reaksi pembentukan sebuah senyawa tidak selalu dalam bentuk padat, namun juga terjadi dalam
bentuk gas.
Pada tahun 1808, ilmuwan Perancis, Joseph Louis Gay Lussac, berhasil melakukan berbagai
percobaan/reaksi menggunakan berbagai macam gas dengan volume sebagai titik perhatiannya.
Menurut Gay Lussac 2 volume gas hidrogen bereaksi dengan 1 volume gas oksigen membentuk
2 volume uap air. Reaksi pembentukan uap air berjalan sempurna, memerlukan 2 volume gas
hidrogen dan 1 volume gas oksigen, untuk menghasilkan 2 volume uap air, lihat model
percobaan pembentukan uap air pada Gambar 6.15.

Gambar 6.15. Model percobaan Gay Lussac untuk pembentukan uap air dari gas hidrogen dan
oksigen
Dari hasil eksperimen dan pengamatannya disimpulkan bahwa volume gas-gas yang bereaksi
dan volume gas-gas hasil reaksi, jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama, akan berbanding
sebagai bilangan bulat dan sederhana.
Dari percobaan ini ternyata diketahui bahwa 2 liter uap air dapat terjadi, jika direaksikan 2 liter
gas Hidrogen dengan 1 liter gas Oksigen. Reaksi ini ditulis :
2 liter gas H2 + 1 liter gas O2 2 liter uap H2O
Dari persamaan reaksi yang dituliskan diatas tampak bahwa perbandingan volume dari H2: gas
O2 : uap H2O adalah 2 : 1 : 2.
Untuk lebih menyederhanakan pengertian dari konsep perbandingan volume yang diajukan oleh
Gay Lussac, perhatikan contoh kasus dibawah ini pengukuran dilakukan pada ruang yang sama

artinya suhu dan tekanannya sama. Reaksi antara gas nitrogen sebanyak 2 liter dengan gas
hydrogen sebanyak 6 liter menghasilkan gas amoniak sebanyak 3 Liter, sehingga perbandingan
dari ketiga gas tersebut adalah 2 : 6 : 3, masing-masing untuk gas N2, H2, dan gas NH3.
Perhatikan Tabel 6.16.

Anda mungkin juga menyukai