Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

HUKUM PERBANDINGAN VOLUME

DOSEN PEMBIMBING :
Eko Hidayaturohman K., S.Farm.,Apt.
Disusun oleh :
Ari Nugroho (06)
Dian Novita Octavia (08)
Iman Tri Wahyuningsih (18)
Ulfiatun Nikmah (20)
Alfi Umayah (34)

STIKES IBNU SINA AJIBARANG


FAKULTAS KESEHATAN
S1 FARMASI
2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Alloh SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-nya
saya dapat menyelesaikan makalah tentang “HUKUM PERBANDINGAN VOLUME”
ini.Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita,Nabi
Muhamad SAW yang telah menunjukan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran
agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.

Saya sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas kami dengan
judul “HUKUM PERBANDINGAN VOLUME”.Disamping itu,kami mengucapkan banyak
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan makalah ini
berlangsung sehingga dapat teralisasikanlah makalah ini.

Demikian yang dapat saya sampaikan,semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya dapat
saya perbaiki.Karena saya sadar,makalah yang saya buat ini masih banyak terdapat
kekurangannya

Ajibarang,03 Oktober 2018

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekarang kita akan belajar Hukum Perbandingan Volume (Gay Lussac). Sekitar 200 tahun
yang lalu (1778-1850) seorang ilmuan bidang fisika dan kimia bernama Joseph Louis Gay
Lussac melakukan eksperimen perihal reaksi dari beberapa unsur berwujud gas. Pada usianya
yang ketiga puluh, ilmuwan asal Perancis ini telah melakukan berbagai eksperimen dengan
beberapa gas. Ketika ia mereakasikan 1 bagian volume gas hidrogen dengan satu bagian volum
gas klor akan menghasilkan dua bagian volum gas hidrogen klorida. Ketika Lussac
mereaksikan 2 bagian volume gas hidrogen bereaksi dengan 1 bagian volume gas oksigen
ternyata menghasilkan dua bagian volume uap air. Demikian juga ketika ia mereaksikan gas
hidrogen dengan nitrogen, 3 bagian hidrogen bereaksi dengan 1 bagian gas nitrogen
menghasilkan 2 bagian gas amonia.

berikut reaksi nya

H2(g) + Cl2(g) → 2 HCl(g)

2 H2(g) + O2(g) → 2 H2O(g)

3 H2(g) + N2(g) → 2 NH3(g)

B. Rumusan Malasah
A. Bagaimana sejarah Hukum Perbandingan Volume (Gay Lussac) ?
B. Apa itu Hukum Perbandingan Volume (Gay Lussac) ?
C. Bagaimana bunyi hukum perbandingan volume (gay lussac) ?
D. Bagaimana Hukum Perbandingan Volume (Gay Lussac) pada tahun 1802 dan 1809 ?

C. Tujuan Penulisan
A. Untuk mengetahui sejarah Hukum Perbandingan Volume (Gay Lussac)
B. Untuk mengetahui apa itu Hukum Perbandingan Volume (Gay Lussac)
C. Untuk mengetahui bunyi hukum perbandingan volume (Gay lussac)
D. Untuk mengetahui hukum perbandingan (Gay Lussac) pada tahun 1802 dan 1809
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Hukum Perbandingan Volume (Gay Lussac)

Joseph-Louis Gay-Lussac ialah kimiawan dan fisikiawan Perancis. Ia terkenal untuk 2 hukum
yang berkenaan pada gas. Selain itu Ia juga terkenal untuk karyanya pada campuran alkohol-
air, derajat Gay-Lussac itu digunakan untuk mengukur minuman beralkohol di banyak negara.
Ia juga merupakan penemu boron.

Biografi

Gay-Lussac lahir pada 6 Desember 1778 di St leonard dari Noblac, di bagian Haute-Vienne.
Ayahnya, Anthony Gay, anak seorang dokter, ia adalah seorang pengacara dan jaksa, bekerja
sebagai hakim di Noblat Bridge. Anthony Gay memiliki dua putra dan tiga putri.

Ia menerima pendidikan awal di biara Katolik Bourdeix. Kemudian, dalam perawatan Abbot
dari Dumonteil ia mulai pendidikan di Paris, akhirnya memasuki Ecole Polytechnique pada
tahun 1798. Gay-Lussac nyaris masuk wajib militer dan pada saat masuk ke Ecole
Polytechnique ayahnya telah ditangkap (karena Robespierre 's Reign of Terror). Tiga tahun
kemudian, Gay-Lussac ditransfer ke Ecole des Ponts et Chaussees , dan tak lama kemudian
ditugaskan untuk CL Berthollet sebagai asistennya. Pada tahun 1802, ia diangkat demonstran
ke AF Fourcroy di Ecole Polytechnique, di mana di (1809) ia menjadi profesor kimia. Dari
1808-1832, ia adalah profesor fisika di Sorbonne. Pada tahun 1821, ia terpilih sebagai anggota
asing dari Royal Swedish Academy of Sciences. Pada 1831 ia terpilih untuk mewakili Haute-
Vienne di ruang deputi, dan pada tahun 1839 ia memasuki ruang dari rekan-rekan.

Pada tahun 1809 Gay-Lussac menikah dengah Genevieve Marie Joseph Rojot. Ia pertama kali
bertemu ketika dia bekerja sebagai asisten toko linen draper dan sedang belajar buku teks kimia
di bawah meja. Dia ayah lima anak, di antaranya yang tertua (Jules) menjadi asisten Justus
Liebig di Giessen.

Gay-Lussac meninggal di Paris, dan makamnya di Pere Lachaise Cemetery, Paris. Namanya
adalah salah satu dari 72 nama yang tertulis di Menara Eiffel .Di Paris sebuah jalan dan hotel
dekat Sorbonne dinamai menurut namanya seperti lapangan di tempat kelahirannya, St Leonard
dari Noblac.

Penemuan penemuaan Gay –Lussac :

1. 1802 - Gay-Lussac pertama kali merumuskan hukum Gay-Lussac, yang menyatakan


bahwa jika massa dan volume gas tetap konstan maka tekanan gas meningkat secara
linear dengan meningkatnya suhu. Hal ini kadang-kadang ditulis sebagai P = k T, di
mana k adalah konstanta tergantung pada massa dan volume gas dan T adalah
temperatur pada skala absolut (dalam hal hukum gas ideal , k = n · R / V).
2. 1804 - Dia dan Jean-Baptiste Biot membuat balon udara yang mengudara hingga
ketinggian 7.016 meter (23.018 kaki) dalam penyelidikan awal atmosfer bumi. Dia
ingin mengumpulkan sampel dari udara pada ketinggian yang berbeda untuk mencatat
perbedaan suhu dan kelembaban.
3. 1805 - Bersama dengan temannya dan kolaborator ilmiah Alexander von Humboldt, ia
menemukan bahwa komposisi atmosfer tidak berubah dengan penurunan tekanan
(peningkatan ketinggian). Mereka juga menemukan bahwa air terbentuk oleh dua
bagian hidrogen dan satu bagian oksigen (berdasarkan volume).
4. 1808 - Dia adalah penemu boron.
5. 1810 - Bekerja sama dengan Louis Thenard, ia mengembangkan metode untuk analisis
unsur kuantitatif dengan mengukur CO 2 dan O 2 berevolusi melalui reaksi dengan
potasium klorat.
6. 1811 - Dia mengakui yodium sebagai elemen baru, dijelaskan sifat-sifatnya, dan
mengusulkan nama iode
7. 1824 - Ia mengembangkan sebuah versi perbaikan dari buret yang termasuk lengan sisi,
dan menciptakan istilah " pipet . "dan" buret "dalam 1824 makalah tentang standarisasi
solusi indigo.

B. Pengertian Hukum Perbandingan Volume

Hukum perbandingan volume,atau sering disebut hukum gay-lussac adalah hukum yang
menyatakan bahwa perbandingan antara volume gas reaktan dan produk dapat dinyatakan
dengan bilangan bulat sederhana.Hukum ini sering disebut sebagai hukum Gay-Lussac,sesuai
dengan nama penemunya yang bernama lengkap Joseph Lois Gay-Lussac. Hukum ini juga
berhubungan dengan hukum Amontons, yang menyatakan hubungan antara tekanan dan suhu
gas pada masa tertentu yang disimpan pada volume konstan.

Penjelasan Hukum Gay-Lussac

Hukum ini menjadi dasar bagi stoikiometri raeksi – reaksi gas. Yaitu yang berbunyi Volume
gas – gas yang bereaksi dan volume gas hasil reaksi , jika diukur dalam tekanan dan suhu yang
sama maka akan berbanding lurus sebagai bilangan – bilangan bulat sederhana.

Perbandingan volume gas sesuai dengan perbandingan koefisien reaksinya.Maka akan di


dapatkan rumus seperti berikut ini.

Volume gas yg dicari = (koefisien yang dicari)/(koefisien yang diketahui) X


volume yang diketahui

Hukum Tekanan-Suhu

Hukum tekanan-suhu sering disebut sebagai hukum Amontons yang diusulkan tahun 1700-
1702, menemukan hubungan antara tekanan dan suhu dari gas bermassa tertentu pada volume
konstan. Amontons menemukan hal ini ketika membuat termometer udara. Bunyi hukum
tekanan-suhu menyatakan bahwa tekanan gas pada massa dan volume tertentu berbanding lurus
dengan suhu mutlak gas

C. Bunyi Hukum Perbandingan

Bunyi hukum perbandingan“pada suhu dan tekanan yang sama, perbandingan volume gas
pereaksi dengan volume gas hasil reaksi merupakan bilangan bulat dan sederhana (sama
dengan perbandingan koefisien reaksinya”
Contoh
1. N2(g) + 3H2(g) → 2NH3(g)

Perbandingan volume gas sama dengan perbandingan koefisien reaksinya. Hal ini berarti,
setiap 1 ml gas N2 tepat bereaksi dengan 3 ml gas H2 membentuk 2 ml gas NH3. Dengan
demikian, untuk memperoleh 50 liter gas NH3, dibutuhkan 25 liter gas N2 dan 75 liter gas H2.

2. CO(g) + H2O(g) → CO2(g) + H2(g)


Perbandingan volume gas sama dengan perbandingan koefisien reaksinya. Hal ini berarti,
setiap 1 ml gas CO tepat bereaksi dengan 1 ml gas H2O membentuk 1 ml gas CO2 dan 1 ml
gas H2. Dengan demikian, sebanyak 4 liter gas CO membutuhkan 4 liter gas H2O untuk
membentuk 4 liter gas CO2 dan 4 liter gas H2.

D.Hukum Perbandingan Volume (Gay Lussac) pada tahun 1802 dan 1809

Hukum Gay-Lussac dapat merujuk kepada salah satu dari dua hukum kimia yang
dikemukakan oleh Joseph Louis Gay-Lussac yang berhubungan dengan sifat-sifat gas.

Hukum Gay-Lussac 1802

Pada 1802, Gay-Lussac menemukan bahwa, Tekanan dari sejumlah tetap gas pada volum yang
tetap berbanding lurus dengan temperaturnya dalam kelvin.

Secara matematis dapat dinyatakan

P:T = k

dimana: P adalah tekanan gas. T adalah temperatur gas (dalam Kelvin). dan k adalah sebuah
konstanta.

Hukum ini dapat dibuktikan melalui teori kinetik gas, karena temperatur adalah ukuran rata-
rata energi kinetik, dimana jika energi kinetik gas meningkat, maka partikel-partikel gas akan
bertumbukan dengan dinding/wadah lebih cepat, sehingga meningkatkan tekanan.

Hukum Gay-Lussac 1809

Hukum ini disebut juga hukum gabungan volum, yang ditemukan pada 1809

Perbandingan volum antara gas-gas dalam suatu reaksi kimia adalah perbandingan bilangan
bulat sederhana.Misalnya perbandingan volum hidrogen dan oksigen yang dihasilkan dari
penguraian air adalah 2:1. Hukum ini merupakan salah satu dasar dari stoikiometri gas modern,
dan hipotesis Avogadro pada 1811 berasal dari hukum ini.

Anda mungkin juga menyukai