Laporan Pendahuluan Intoleransi Fix
Laporan Pendahuluan Intoleransi Fix
Oleh
Eris Fitriasih Fardani, S.Kep
A. PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Salah satu tanda kesehatan adalah adanya kemampuan
seseorang melakukan aktivitas. Ketika kebutuhan energi tidak
tercukupi maka akan terjadi penurunan dalam kapasitas fisiologi
seseorang untuk melakukan aktifitas sampai tingkat yang diinginkan
atau yang dibutuhkan akan mengakibatkan intoleransi aktivitas,
terjadi kelemahan umum dan ketidak seimbangan antar suplai dan
kebutuhan oksigen karena status penyakit, sehingga dilakukan tirah
baring untuk mempertahankan atau memenuhi aktivitas harian yang
diperlukan atau diharapkan.
Kita dapat melihat perbedaan orang sehat dengan yang
mengalami intoleransi aktivitas adalah ketika mereka melakukan
suatu gerakan. Bagi orang normal, berjalan dua tiga meter tidak
merasa lelah, akan tetapi bagi pasien yang mengalami intoleransi
aktivitas, bergerak atau berjalan sedikit saja nafasnya sudah terengahengah karena tubuhnya tidak mampu memproduksi energi yang cukup
untuk
bergerak.
Jadi,
apapun
penyakit
yang
membuat
mengganggu
pembentukan
energi
dalam
tubuh,
dapat
penulis
aktivitas/istirahat
pada
mengangkat
pasien
di
tema
Ruang
tentang
gangguan
Edelweis.
Laporan
Tujuan
a. Mengetahui atau memahami tentang intoleransi aktivitas
b.
Mampu
mengaplikasikan
intervensi
keperawatan
tentang
B. TINJAUAN TEORI
1.
Pengertian
Suatu keadan ketidakcukupan energi secara fisiologis atau
psikologis pada seseorang untuk bertahan atau menyelesaikan aktivitas
sehari-hari yang dibutuhkan atau diinginkan.
2.
Etiologi
a. Tirah baring dan mobilitas.
b. Kelemahan secara umum.
c. Ketidak seimbangan antar suplai dan kebutuhan oksigen.
d. Berhubungan dengan gangguan sistem transpor oksigen :
1) Penyakit jantung kongenital PPOK
2) Kardiomiopati Atelektasis
3) Gagal jantung kongestif
4) Angina (Sirkulasi)
e.
f.
g.
3.
4.
Faktor Predeposisi
a. Penyakit kronik
b. Perubahan EKG yang mencerminkan aritmia atau iskemia
c. Respon tekanan darah abnormal terhadap aktivitas
d. Respon frekuensi jantung abnormal terhadap aktivitas
e. Obat-obatan
Patofisiologi
Intoleransi aktivitas merupakan suatu diagnosa yang lebih
menitikberatkan respon tubuh yang tidak mampu untuk bergerak
terlalu banyak karena tubuh tidak mampu memproduksi energi yang
cukup. Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa, untuk bergerak, kita
membutuhkan sejumlah energi. Pembentukan energi dilakukan di sel,
tepatnya di mitokondria melalui beberapa proses tertantu. Untuk
membentuk energi, tubuh memerlukan nutrisi dan CO2.
Pada kondisi tertentu, dimana suplai nutrisi dan O2 tidak
sampai ke sel, tubuh akhirnya tidak dapat memproduksi energi yang
banyak.
Jadi,
apapun
penyakit
yang
membuat
curah
6.
Pemeriksaan Penunjang
a. EKG; mengetahui hipertrofi atrial atau ventrikuler, penyimpanan
aksis, iskemia dan kerusakan pola.
b. ECG; mengetahui adanya sinus takikardi, iskemi, infark/fibrilasi
atrium, ventrikel hipertrofi, disfungsi pentyakit katub jantung.
c. Rontgen dada; menunjukkan pembesaran jantung. Bayangan
mencerminkan dilatasi atau hipertrofi bilik atau perubahan dalam
pembuluh darah atau peningkatan tekanan pulnonal.
d. Elektrolit; mungkin berubah karena perpindahan cairan atau
penurunan fungsi ginjal, terapi diuretic.
7.
Pathway
Kebutuhan Energi
Tidak Tercukupi
Gangguan jantung
Penurunan Dalam
Kapasitas Fisiologi
Fisiologi
Kelemahan Umum
Intoleransi
Aktivitas
8.
Pengkajian
Kaji keluhan pasien seperti :
a. Keluhan berupa perasaan badan lemah
b. Cepat lelah
c. Berdebar-debar,
d. Sesak napas
e. Keringat dingin
f. Anoreksia
g. Mual
h. Takikardi (>120 x/ menit)
9.
Setelah
Aktivitas
diharapkan:
dilakukan
Kriteris Hasil
tindakan keperawatan
3x24
jam,
Intervensi
Manajemen Energi
a.
a.
Monitor
Meyakinkan
kecukupan sumber
masukan nutrisi
Kriteria
kekurangan energi
1 2 3 4 5
dalam beraktivitas
b.
Mengetahui adanya
kelainan pada respon
b.
aktivitas
Frekuensi pernafasan dalam rentang
Monitor
respon
kardiovaskular
nadi,
tekanan
dipsneu,
kardivaskular
terhadap aktivitas
Tekanan darah sistolik dalam rentang
darah,
pucat,
dan
frekuensi pernafasan)
c.
terhadap aktivitas
Tekanan darah diastolik dalam rentang
c.
Rasional
Monitor
catat
pola
tidur
dan
serta
d.
Gunakan
d.
proses penyembuhan
Melancarkan aliran
darah, mencegah
atrofi otot,
melancarkan system
Keterangan:
mengurangi
persyarafan
1.
2.
3.
4.
5.
otot
Sangat bermasalah
Bermasalah
Masalah sedang
Masalah ringan
Tidak bermasalah
ketengangan
e.
e.
Berikan
reinforcement positif bila
klien
kemajuan
mengalami
intevensi yang
dilakukan
Daftar Pustaka