Anda di halaman 1dari 44

Sejarah Berdirinya Pemerintah Kota Banjar

Sejarah Pembentukan Kota Banjar tidak terlepas dari sejarah berdirinya Pemerintah
Kabupaten Ciamis di masa lalu. Rangkaian waktu perjalanan berdirinya Pemerintah Kabupaten
Ciamis sampai terbentuknya Pemerintah Kota Banjar melalui tahapan-tahapan sebagai berikut :
I. Banjar dalam sejarah perkembangannya
Banjar sejak didirikan sampai sekarang mengalami beberapa kali perubahan status, untuk
lebih jelas perkembangannya sebagai berikut :
1. Banjar sebagai Ibukota Kecamatan, dari tahun 1937 sampai tahun 1940.
2. Banjar sebagai Ibukota Kewadanaan, dari tahun 1941 sampai dengan 1 Maret 1992.
3. Banjar sebagai Kota Administratif dari tahun 1992 sampai dengan tanggal 20 Pebruari
2003.
4. Sebagai Kota sejak tanggal 21 Pebruari 2003.
II. Terbentuknya Banjar Kota Administratif
Perkembangan dan kemajuan wilayah Provinsi Jawa Barat pada umumnya dan Kabupaten
Ciamis khususnya wilayah Kecamatan Banjar, memerlukan pengaturan penyelenggaraan
pemerintahan secara khusus guna menjamin terpenuhinya tuntutan perkembangan dan kemajuan
sesuai dengan aspirasi masyarakat di Wilayah Kecamatan Banjar.
Wilayah Kecamatan Banjar menunjukan perkembangan dan kemajuan dengan ciri dan sifat
kehidupan perkotaan, atas hal tersebut wilayah Banjar perlu ditingkatkan menjadi Kota
Administratif yang memerlukan pembinaan serta pengaturan pemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakatan secara khusus.
Akhirnya tahun 1992 Pemerintah membentuk Banjar Kota Administratif berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 1991 tentang Pembentukan Banjar Kota Administratif
yang diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 2 Maret 1992.
Beberapa alasan mengapa Banjar menjadi Kota administratif antara lain :
Keadaan Geografis, Demografis dan sosiologis kehidupan masyarakat yang perkembangannya
sangat pesat sehingga memerlukan peningkatan pelayanan dan pengaturan dalam
penyelenggaraan pemerintahan.
III. Terbentuknya Kota Banjar

Semakin pesatnya perkembangan dan tuntutan aspirasi masyarakat yang semakin mendesak
agar Banjar Kota Administratif segera ditingkatkan menjadi Pemerintah Kota dimana hal ini pun
sejalan dengan tuntutan dan undang-undang nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah
dan di sisi lain Pemerintah Kabupaten Ciamis bersama-sama Pemerintah Provinsi Jawa Barat
memperhatikan perkembangan tersebut dan mengusulkan kepada Pemerintah Pusat dan Dewan
Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.
Momentum peresmian Kota Banjar yang diikuti pelantikan Penjabat Walikota Banjar dapat
dijadikan suatu landasan yang bersejarah dan tepat untuk dijadikan Hari jadi Kota Banjar.

Arti Lambang/Logo Kota Banjar


Ukuran Standar
Tameng / Perisai
Lebar 5,33 Cm
Tinggi 7 Cm
Tulisan Melengkung
Lebar
Tinggi
(1) Lambang Daerah berbentuk Tameng/Perisai, dengan warna dasar biru muda yang di
dalamnya terdapat gambar, warna dan bentuk serta dibagian atas terdapat tulisan KOTA
BANJAR dan di bagian bawah terdapat tulisan SOMAHNA BAGJA DI BUANA
DENGAN WARNA HURUF PUTIH ;
(2) Lambang Daerah Kota Banjar terdiri dari 2 (dua) bagian dengan perincian sebagai berikut :
a. BAGIAN DEPAN ATAU ISI DARI ATAS KE BAWAH TERDIRI DARI :
1. Gambar Bintang
- Diambil dari Pancasila, sila pertama yang berbunyi Ke Tuhanan Yang Maha Esa
simbol ini dipakai berdasarkan cita-cita masyarakat Banjar yang berkeinginan agar Kota
Banjar menjadi kota religius.
- Bintang juga merupakan simbol dari semua agama dan memiliki arti kewenangan atau
kesuksesan.
2. Tulisan Kota Banjar
Menunjukan sebutan bagi Kota dan Pemerintahan Kota Banjar.
3. Benteng Kembar
- Melambangkan Pertahanan sekaligus pintu gerbang Kota Banjar.
- Tonjolannya masing-masing ada 5 (lima ) melambangkan lima Dasar Pokok Negara
PANCASILA
1. Ke Tuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permuryawaratan/Perwakilan.

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.


- Bagian pilar yang pendek berjumlah 4 (empat), pilar yang panjang (menonjol)
berjumlah 5 (lima), bermakna tahun 45 Kemerdekaan Republik Indonesia.
- Masing-masing terdiri dari 9 (sembilan) pilar merupakan angka tunggal
tertinggi/terbesar yang mengandung simbol keberuntungan dan kesuksesan.
- Angka sembilan merupakan simbol sembilan tokoh agama yang sangat termashur yang
menjadi panutan umat yang terkenal dengan isitilah Wali Songo.
- Kembar kiri-kanan bermakna keseimbangan hidup phisik dan pshikis.
4. Kujang
- Merupakan senjata Tradisional Tatar Sunda.
- Jika perlu dapat dipergunakan sebagai alat penjaga diri. 5 (lima) lubang
melambangkan Lima Dasar Pokok Negara Pancasila.
5. Dua Gunung
- Melambangkan Gunung Babakan dan Gunung Sangkur.
- Kota Banjar memiliki 2 (dua) Gunung yaitu Gunung Babakan dan Gunung Sangkur
yang merupakan simbol kekuatan masyarakat Kota Banjar dari segala guncangan dan
gangguan serta teguh pada pendirian untuk menegakkan kebenaran dan keadilan.
6. Sawah dan Ladang
- Merupakan simbol kemekmuran dan kesuburan Kota Banjar, sebagai dampak positif
dari kehidupan masyarakat yang rajin, dinamis, optimis dan tidak kenal menyerah.
- Jumlah 21 (dua puluh satu) menyatakan hari ke-21 (dua puluh satu) dari bulan
berdirinya Kota Banjar.
7. Sungai dan Irigasi
- Kota Banjar memiliki Sungai Citanduy sebagai sumber air yang sangat besar.
- Irigasi sebagai sumber sarana penunjang kesuburan yang berdampak pada
kemakmuran
8. Jembatan, Dam/Bendungan
- Dilambangkan dengan 2 (dua) bentuk gambar yang menyatakan bulan ke-2 (dua) dari
tahun berdirinya Kota Banjar.
- Jembatan sebagai penunjang/sarana untuk kelancaran transportasi.
- Dam/Bendungan sebagai sarana untuk kelancaran irigasi.
9. Roda Bersayap
- Melambangkan Kota Transit yang harus berkembang seimbang terutama di sektor
perekonomian yang meliputi perdangan dan transportasi.
- Jari-jari berwarna merah berjumlah 22 (dua puluh dua) melambangkan 22 (dua puluh
dua desa).
- Sayap berjumlah 4 (empat) kecamatan.
10. Padi Kapas
- Melambangkan sandang pangan sebagai kebutuhan Pokok serta sebagai simbol subur
makmur.
- Jumlah padi 17 (tujuh belas) menyatakan hari ke-17 (tujuh belas) dari bulan
Proklamasi. - Jumlah kapas 8 (delapan) menyatakan bulan ke-8 (delapan) dari tahun
Proklamasi.
11. Tulisan/Motto SOMAHNA BAGJA DI BUANA
- Kalimat SOMAHNA BAGJA DI BUANA mengandung makna yang sangat dalam
sebagai tujuan dan harapan yang ingin dicapai masyarakat Kota Banjar.

- Hurufnya berjumlah 19 (sembilan belas) digabung dengan pilar berjumlah 4 (empat)


dan 5 (lima) bermakna tahun 1945 yaitu Tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik
Indonesia.
- Kata-katanya diambil dari Bahasa sunda yang berarti sebagai berikut :
- Somah berarti rakyat, masyarakat, Somahna berarti rakyatnya, masyarakatnya.
- Bagja berarti sugema, berarti bahagia lahir bathin.
- Di Buana berarti di dunia (di Kota Banjar).
- SOMAHNA BAGJA DI BUANA , makna yang sebenarnya masyarakat Kota Banjar
bahagia lahir bathin , makna yang lebih dalam adalah Masyarakat Banjar Harus
Menjadi Tuan Di Kotanya Sendiri .
b. BAGIAN DASAR ATAU BINGKAI/WADAH
Bentuk dasar diambil dari bentuk tameng/perisai yang sudah distilasi (penyederhanaan
bentuk).
Tameng adalah suatu alat untuk melindungi seseorang dari serangan musuh yang sudah
dibuktikan keampuhannya terutama zaman dahulu saat dipakai oleh laskar-laskar
kerajaan.
Begitu juga pada logo ini tameng dimaksudkan sebagai bingkai atau wadah untuk
melestarikan atau melindungi simbol-simbol kehidupan masyarakat Kota Banjar.
Warna dalam Lambang Daerah mempunyai arti sebagai berikut :
1. Warna biru muda sebagai gambaran masyarakat Kota Banjar yang cinta damai, dinamis
dan optimis.
2. Warna kuning mengandung arti keemasan atau kejayaan dan kemenangan aatu
kemakmuran.
3. Warna hijau bermakna subur.
4. Warna merah dan putih diambil warna Bendera Republik Indonesia sebagai simbol
pemersatu antar etnis suku dan agama.
- Warna merah bermakna keberanian, semangat tidak kenal menyerah.
- Warna putih bermakna teguh dan kuat.
5. Warna hitam bermakna teguh dan kuat.

Kondisi Umum Kota Banjar


Kota Banjar adalah salah satu kota yang berada di Provinsi Jawa Barat dengan ketinggian
antara 20 sampai dengan 500 meter di atas permukaan laut serta beriklim tropis dan menjadi
salah satu kawasan andalan (yaitu kawasan yang mampu berperan mendorong pertumbuhan
ekonomi bagi kawasan tersebut dan kawasan sekitarnya).
Tingkat kesuburan tanah Kota Banjar pada umumnya tergolong sedang (baik) dengan
tekstur tanah sebagian besar halus dengan jenis tanah alufial kecuali Kecamatan Langensari
selain memiliki jenis tanah alufial juga berjenis tanah podsonik merah kuning meski tidak
mempengaruhi tingkat kesuburannya.

Sejak diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 21 Februari 2002 Kota Banjar
sudah berjalan 3 tahun. Dalam perkembangannya Kota Banjar merupakan jalur lalu lintas
penghubung antara Propinsi Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur sehingga diharapkan
mampu tumbuh sebagai kota industri, perdagangan, jasa dan pariwisata bagi Wilayah Jawa Barat
bagian Timur.
Luas Wilayah Kota Banjar sebesar 13.197,23 Ha, terletak diantara 07 19 - 07 26
Lintang Selatan dan 108 26 - 108 40 Bujur Timur. Berdasarkan undang-undang nomor 27
Tahun 2002 tentang Pembentukan Kota Banjar di Provinsi Jawa Barat kurang lebih 113,49 Km2
atau 11.349 Ha, dan berdasarkan luas wilayah secara Administrasi, Pemerintahan Kota Banjar
meliputi 4 (empat) Kecamatan yaitu :
Tabel 1
Jumlah Desa/Kelurahan dan Luas Wilayah Perkecamatan di Kota Banjar
NO

KECAMATAN

LUAS
WILAYAH (Ha)

2004

JUMLAH DESA
2005
2006
2007

2008

BANJAR

2.623,84

PATARUMAN

5.405,66

PURWAHARJA

1.826,74

LANGENSARI

3.340,99

JUMLAH

13.197,23

22

22

24

24

24

Sumber : Kota Banjar Dalam Angka


Tabel Luas Wilayah Kota Banjar Menurut Kecamatan (km2)
Sumber : Kota Banjar Dalam Angka

Kota Banjar mempunyai batas wilayah sebagai berikut :

o Sebelah Utara , Berbatasan dengan Kecamatan Cisaga Kabupaten Ciamis serta


Kecamatan Dayeuhluhur;

o Sebelah Timur , Berbatasan dengan Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis dan


kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah;

o Sebelah Selatan , Berbatasan dengan Kecamatan Lakbok dan Kecamatan


Pamarican kabupaten Ciamis;
o Sebelah Barat , Berbatasan dengan Kecamatan Cimaragas dan Kecamatan
Cijeungjing Kabupaten Ciamis.

Kependudukan
Jumlah Penduduk Kota Banjar menurut data dari Dinas Capilduk dan KB pada tahun
2008 tercatat sebanyak 180.767 jiwa dengan rincian 91.633 jiwa penduduk berjenis kelamin lakilaki dan sebanyak 89.134 jiwa berjenis kelamin perempuan. Dalam perkembangannya penduduk
Kota Banjar dari tahun 2005 sampai tahun 2008, maka akan didapat Angka Pertumbuhan
Penduduk Kota Banjar sebesar 0.90 persen lebih rendah dibanding pertumbuhan tahun
sebelumnya yang mencapai 3,78 persen untuk tahun 2006 dan 0,88 persen untuk tahun 2005
sedangkan untuk tahun 2004 adalah 1,23 persen. Pertumbuhan penduduk secara umum ini dipacu
dari pertumbuhan penduduk di beberapa kecamatan.
Tabel : 1
Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Kepadatan Penduduk dan Distribusi Penduduk Per
Kecamatan Di Kota Banjar Tahun 2008

Kepadatan

Luas
Jumlah
NO

KECAMATAN

Wilayah
Penduduk
(Km 2 )

Penduduk
(Orang/Km
2)

Distribusi
Penduduk
(%)

Banjar

26.24

52.396

1.996.92

28.99

Pataruman

54.06

54.632

1.010.64

30.22

Purwaharja

18.27

20.320

1.112.36

11.24

Langensari

33.41

53.419

1.598.90

29.55

Jumlah

131.97

180,767

1,369.73

100.00

Tahun 2007

131.97

179.151

1,357.49

100.00

Tahun 2006

131.97

168.912

1,279.90

100.00

Tahun 2005

131.97

162.226

1,229..24

100.00

Tahun 2004

131.97

160.810

12,19

100.00

Sumber : Badan Keluarga Berencana, Kantor Catatan Sipil, Kependudukan dan


Pemberdayaan Perempuan Kota Banjar, Tahun 2008

Tabel : 2
Jumlah Penduduk Per Kecamatan
Di Kota Banjar Tahun 2008
N KECA

PENDUDUK

LAKI - LAKI
PEREMPUAN
MATA
O
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
N
04 05 06 07 08 04 05 06 07 08
22. 23. 24. 25. 26. 23. 23. 24. 25. 25.
1 Banjar 80 01 05 92 48 28 32 36 42 91
9 1 8 2 2 7 7 5 3 4

23. 24. 25. 27. 27. 25. 25. 25. 26. 26.
Patarum
57 46 38 55 68 70 18 96 84 94
an
9 5 7 0 5 0 3 1 7 7

10. 10.
Purwah 9.4 9.4 9.9
9.1 9.2 9.7 9.8 9.8
38 43
arja 61 34 81
79 48 30 10 81
6 9

23. 23. 24. 26. 27. 23. 23. 24. 26. 26.
Langens
26 83 90 95 02 52 72 52 26 39
ari
6 7 2 1 7 9 1 8 2 2

79. 80. 84. 90. 91. 81. 81. 84. 88. 89.
Jumlah 11 74 32 80 63 69 47 58 34 13
5 7 8 9 3 5 9 4 2 4

Tahun
2003

78.563

80.300

Sumber : Badan Keluarga Berencana, Pencatatan Sipil, Kependudukan dan Pemberdayaan


Perempuan Kota Banjar

Tabel : 3
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dan Sex Ratio
Di Kota Banjar Tahun 2008
Kecamatan

Penduduk

Sex Ratio

Laki-Laki

Perempuan

Banjar

26 482

25 914

102,19

Purwaharja

10 439

9 881

105,65

Pataruman

27 685

26 947

102,74

Langensari

27 027

26 392

102,41

Jumlah

91 633

89 134

102,80

2007

90 809

88 342

102,79

2006

84 328

84 584

99,70

2005

80 747

81 479

99,10

Sumber : Badan Keluarga Berencana, Pencatatan Sipil, Kependudukan Dan Pemberdayaan


Perempuan Kota Banjar

Tabel : 4
Jumlah Penduduk Menurut Kewarganegaraan Dan Jenis Kelamin
Di Kota Banjar Tahun 2008

WNA

WNA

Jumlah

Kecamatan
Laki - Laki Perempuan Laki - Laki Perempuan

Banjar

26 480

25 914

52 396

Purwaharja

10 438

9 881

20 320

Pataruman

27 685

26 946

54 632

Langensari

27 026

26 392

53 419

Jumlah

91 629

89 133

180 767

2007

90 806

88 342

179 151

2006

84 602

84 309

168 912

2005

80 747

81 479

162 227

Sumber : Badan Keluarga Berencana, Pencatatan Sipil, Kependudukan Dan Pemberdayaan


Perempuan Kota Banjar
Tabel : 5
Jumlah Penduduk Dan Laju Pertumbuhannya
Di Kota Banjar Tahun 2005 - 2008

Jumlah Penduduk

Laju
Pertumbuhan
%

Kecamatan
2005

2006

2007

2008

Banjar

46 338

48 423

51 345

52 396

2,05

Purwaharja

18 682

19 711

20 196

20 320

0,61

Pataruman

49 648

51 348

54 397

54 632

0,43

Langensari

47 558

49 430

53 213

53 419

0,39

Jumlah

162 226

168 912

179 151

180 767

0,90

Sumber : Badan Keluarga Berencana, Pencatatan Sipil, Kependudukan Dan Pemberdayaan


Perempuan Kota Banjar

Tabel : 6
Jumlah Penduduk Yang Lahir Dan Yang Mati
Di Kota Banjar

Kecamatan

Lahir

Jumlah

Mati

Jumlah

Laki Laki

Perempuan

Banjar

337

324

661

232

188

420

Purwaharja

164

153

317

128

121

249

Pataruman

318

305

623

272

284

556

Langensari

290

280

570

213

151

364

Jumlah

1 109

1 062

2 171

845

744

1 589

2007

1 058

857

1 915

458

441

899

2006

917

853

1 770

432

393

825

2005

810

840

1 650

377

323

700

Laki - laki Perempuan

Sumber : Badan Keluarga Berencana, Pencatatan sipil, Kependudukan Dan Pemberdayaan


Perempuan Kota Banjar
Tabel : 7
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Di Kota Banjar Tahun
2008

Kelompok Umur

Laki-laki

Perempuan

Jumlah

0-4

7 227

6 668

13 895

5 -9

7 882

7 485

15 367

10 - 14

8 474

8 039

16 513

15 - 19

7 555

7 282

14 837

20 - 24

8 122

7 972

16 094

25 - 29

7 819

7 629

15 448

30 - 34

7 668

7 616

15 284

35 - 39

7 421

7 389

14 810

40 - 44

6 415

6 522

12 937

45 - 49

5 854

5 836

11 690

50 - 54

5 126

4 965

10 091

55 - 60

4 027

4 204

8 231

60 - 64

3 728

3 696

7 424

65-Ke atas

4 315

3 831

8 146

Jumlah

91 633

89 134

180 767

2007

90 809

87 892

179 151

2006

84 328

84 034

168 362

2005

80 508

81 035

161 543

Sumber :Badan Keluarga Berencana, Pencatatan sipil, Kependudukan dan Pemberdayaan


Perempuan Kota Banjar
Tabel : 8
Presentase Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Di Kota Banjar Tahun 2008

Kelompok Umur

Laki-laki

Perempuan

Jumlah

0-4

4,00

3,69

7,69

5 -9

4,36

4,14

8,50

10 - 14

4,69

4,45

9,14

15 - 19

4,18

4,03

8,21

20 - 24

4,49

4,41

8,90

25 - 29

4,33

4,22

8,55

30 - 34

4,24

4,21

8,45

35 - 39

4,11

4,09

8,20

40 - 44

3,55

3,61

7,16

45 - 49

3,24

3,23

6,47

50 - 54

2,84,

2,75

5,59

55 - 60

2,23

2,33

4,56

60 - 64

2,06,

2,04

4,10

65-Ke atas

2,39

2,12

4,51

Jumlah

50,69

49,31

100,00

Sumber: Badan Keluarga Berencana, Pencatatan Sipil, Kependudukan dan Pemberdayaan


Perempuan kota Banjar

Kondisi Sosial Budaya


Seni Dan Budaya
Ragam Kesenian terorganisir yang beradadi Kota Banjar antara lain kesenian Karawitan
berupa degung, calung, lingkung seni dan lain-lain. Organisasi seni teater antara lain seni teater

modern, manorek, ketoprak dan sandiwara. organisasi seni musik antara lain orkes
melayu, organisasi pertunjukan rakyat terdiri dari reog, kuda lumping dan gendang buhun.

Tabel : 1. Banyaknya Situs


Di Kota Banjar Tahun 2008

Kecamatan

Patilasan

Makam

Jumlah

Banjar

Purwaharja

Pataruman

Langensari

Jumlah

11

12

2007

11

12

2006

11

12

2005

11

12

Sumber :Dinas Perhubungan Kota Banjar


Tabel : 2 . Banyaknya Organisasi Kesenian Karawitan

Di Kota Banjar Tahun 2008

Kecamatan

Degung

Kilininga Beluk
n

Jenaka Calung Gembyun Anguk


Sunda
g

Banjar

Purwaharja

Pataruman

Langensari

Jumlah

2007

2006

2005

Lanjutan Tabel : 2

Kecamatan

Link Seni

Tepak
Lima

Kares
Adat

Bina
Seni

10

11

12

Wayang Wayang Tulis


Kulit
Golek Pantun

13

14

15

Banjar

Purwaharja

Pataruman

Langensari

Jumlah

2007

2006

2005

Sumber: Dinas Perhubungan Kota Banjar


Tabel : 3. Banyaknya Organisasi Seni Tari
Di Kota Banjar Tahun 2008

Kecamatan

Lengser

Rong
geng

Ibing
Tayub

Tari
Klasik

Tari
Sanggar
Jaipong Senam

Janeng

Banjar

Purwaharja

Pataruman

Langensari

Jumlah

2007

2006

2005

Sumber : Dinas Perhubungan Kota Banjar


Kesejahteraan Sosial
Masalah Kesejahteraan sosial terjadi karena adanya ganguan atau kesulitan seseorang,
keluarga ataupun kelompok masyarakat sehingga tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya
secara memadai dan wajar. hambatan atau ganguan tersebut dapat berupa:
1. Kemiskinan Keterlantaran,
2. Kecacatan,
3. Keturunan sosial,
4. Keterbelakangan,
5. Keterasingan dan
6. Perubahan lingkungan secara mendadak.
penyandang masalah kesejahteraan sosial secara besaran dikelompokan sebagai berikut:

1. Anak,
2. Wanita, Lanjut Usia,
3. Penyandang Cacat,
4. Tuna Sosial,
5. korban Penyalahgunaan Napza,
6.

Keluarga dan,

7. Masyarakat .
Menurut data Dina Sosnakertrans Kota Banjar, Jumlah anak terlantar terdapat sebanyak
539 orang, anak jalanan terdaap sebanyak 22 orang dan anak nakal sebanyak 61 orang. kondisi
yang cukup mengagetkan adalah ditemukanya kasus penyalahgunaan narkotika yang mencapai
sebanyak 22 orang dan penyandang HIV/AIDS sebanyak 23 orang yang tersebar di seluruh
kecamatan.
Tabel : 4. Banyaknya Organisasi Seni Tari
Di Kota Banjar Tahun 2008

Kecamatan
No

Jumlah

Jenis PMKS
Banjar

Purwaharj Pataruman Langensari


a

Anak Balita
Terlantar

19

81

26

127

Anak Terlantar

45

282

116

96

539

Anak Korban
Kekerasan

Anak Nakal

10

45

61

Anak Jalanan

14

22

Anak Cacat

53

31

107

45

236

Wanita Rawan
Sosial
Ekonomi

267

161

178

176

782

Kekerasan
Atau
diperlakukan
Salah

Lanjut Usia
Terlantar

496

286

550

154

1486

10

Lanjut Usia
Yang Menjadi
korban
Kekerasan
Atau
diperlakukan
Salah

11

Penyandang
cacat

185

103

345

157

790

12

Penyandang
Cacat Bekas
Penyakit
Kronis

56

24

88

36

204

13

Tuna Susila

12

14

Pengemis

12

26

15

Gelandanngan

16

Bekas
Narapidana

18

22

38

80

17

Korban
Penyalahgunaa
n Napza

22

18

Fakir Miskin

2454

1081

1769

1816

7120

19

Keluarga
Berumah Tidak
Layak Huni

538

151

400

66

1155

20

Keluarga
Bermasalah
sosial
Psikologis

11

20

21

Komunitas
Adat Terpencil

22

Masyarakat
yang tinggal di
daerah rawan
bencana

11

71

205

287

23

Korban

Bencana Alam

24

Pengungsi

25

Pekerja Migran
Terlantar

26

Penyandang
HIV/AIDS

10

23

27

Keluarga
Rentan

533

74

525

84

1216

4722

2407

4396

2690

14215

Jumlah

Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transimgrasi Kota Banjar


Tabel : 5. Jumlah Bencana Alam Menurut Jenis Bencana
Di Kota Banjar Tahun 2008

Kecamatan

Banjir

Kebakaran

Angin
Topan

Tanah
Longsor

Lainya

Jumlah

Banjar

Purwaharja

Pataruman

Langensari

Jumlah

16

21

2007

16

2006

2005

14

Sumber: Bagian Kesejahteraan Sosial Setda Kota Banjar


Kondisi Sosial Budaya
Sehubungan dengan karakteristik wilayah saat ini yang relatif dominan bercirikan
pedesaan (rural) yang secara berangsur-angsur akan bergeser menjadi perkotaan (urban), maka
perlu diantisipasi saling keterkaitannya dengan pengembangan tata ruang.
Sejalan dengan hal tersebut diatas, maka kenyataan masyarakat Kota Banjar berakar
budaya sunda, yang sangat dicirikan oleh sifat dan sikap Paguyuban, maka tidak perlu secara
drastis berkembang sifat dan sikap pamrih. Hal ini menjadi penting, karena banyak sekali
pengembangan fisik yang memerlukan partisipasi masyarakat.
Perubahan yang timbul setelah Banjar menjadi Kota berkenaan dengan perkembangan
keadaan sosial, olahraga dan kebudayaan Kota Banjar adalah sebagai berikut :
Sekolah
Pendidikan merupakan salah satu bidang yang cukup penting dalam meningkatkan
kualitas sumber daya manusia, juga dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Saat ini
Kota di Banjar terdapat sekolah sebanyak yaitu :
Tabel : 6
Jumlah Lembaga Pendidikan di Kota Banjar dari Tahun 2002 s.d. 2007

NO TINGKAT SEKOLAH
1
2
3
4
5
6

2002
-

TK
SD
SMP
SMA
SMK
Sekolah Tinggi
Jumlah

2003
23
91
12
5
5
4
140

TAHUN
2004
2005
25
26
97
87
12
13
3
5
6
6
4
4
147
141

2006
26
87
13
5
6
4
141

2007
26
88
15
5
7
4
145

Sumber : Kota Banjar Dalam Angka, Tahun 2007

Selain itu sekolah-sekolah yang pengelolaannya dibawah Departemen Agama juga


tersebar di Kota Banjar, sampai tahun 2007 yaitu : Madrasah Diniyah 239 buah, Madrasah
Ibtidaiyah 22 buah, Madrasah Tsanawiyah 9 buah dan Madrasah Aliyah 7 buah.
Tabel : 7
Jumlah Lembaga Pendidikan SLTP/SMU/SMK/Perguruan Tinggi dan Jumlah
Siswa/Murid Di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Banjar
SLTP
SMU
SMK
PEG. TINGGI
JUMLA
Swast
Swast
Swast
H
Negeri
Total Negeri Swasta Total Negeri
Total Negeri
Total
a
a
a
Sekolah

Murid

7.574

15

3.035

4.298

1.974

Kesehatan
Prioritas bidang kesehatan ditujukan untuk mencapai Angka Harapan Hidup (AHH) tahun
2006 sebesar 66,70 tahun melalui peningkatan derajat kesehatan masyarakat, Penurunan Angka
Kematian Bayi (AKB), penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), peningkatan bagi keluarga
miskin, peningkatan gizi masyarakat, perbaikan lingkungan permukiman serta peningkatan
pelayanan KB.

Peningkatan jumlah tenaga dan sarana kesehatan merupakan kebijakan dalam rangka
lebih meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Tahun 2007 jumlah tenaga
kesehatan dokter sebanyak 21 orang, perawat 246 orang dan tenaga bidan sebanyak 81 orang
tersebar di seluruh kecamatan. Sedangkan jumlah puskesmas mencapai 7 unit, puskesmas
pembantu 10 unit dan posyandu sebanyak 165 unit.
Pada tahun 2007 dibangun pula Unit Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) dengan
kader yang terlibat sebanyak 1.119 orang. Dari segi kegiatan KB tercatat sebanyak 23.545
akseptor aktif atau sebesar 74,47 persen dari 31.615 PUS. Dan jumlah akseptor aktif tersebut
terbanyak menggunakan jenis alat kontrasepsi suntik yaitu sebanyak 53,33 persen.
Sarana dan Prasarana Kesehatan yang tersedia di Kota Banjar terus ditingkatkan dari
tahun ke tahun. Di tahun 2008, jumlah puskesmas telah mencapai 17 buah yang tersebar di 4
Kecamatan, dimana 10 diantaranyaadalah Puskesmas pembantu. Disammping itu, terdapat pula
Puskesmas Keliling sebanyak 8 buah, dan Puskesdes terdapat sebanyak 38 Buah semakin
tersebarnya Fasilitas layanan peskesmas diharapkan akan memudahkan masyarakat mengakses
layanan kesehatan secara memadai.

Tabel : 8
Jumlah Tenaga dan Sarana Kesehatan
Di Kota Banjar Tahun 2008
TENAGA KESEHATAN

SARANA KESEHATAN

PO
PUSKESM
S
N KECAMAT
PUS
DOKT PERAW BIDA PUSKESM AS
POSYAN
KE R B
O
AN
LIN
ER
AT
N
AS
PEMBAN DU
S B P
G
TU
DE
S
1

BANJAR

12

13

55

PATARUMA
N

12

16

47

Fasilitas Sarana dan Prasarana Kota

2 12 3

Sejalan dengan makna dari pelaksanaan undang-undang No.32 tahun 2004, tentang
pemerintah daerah yaitu memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat diselenggarakan
oleh Pemerintah daerah. Sehubungan dengan hal diatas Pemerintah Kota Banjar dalam
memberikan pelayanannya kepada masyarakat melalui salah satunya pembangunan fasilitas
sarana dan Prasarana Kota diantaranya :

Telepon
Pelayanan telepon sistem kabel di Kota Banjar di kelola oleh PT. Telkom relatif telah
dapat menjangkau sebagian besar wilayah. Sejalan dengan perkembangannya, untuk
telekomunikasi telah berkembang pula pelayanan telepon seluler yang menjadi komplementer
bagi pelayanan telepon kabel.

Listrik
Kebutuhan listrik di Kota Banjar dilayani oleh PT PLN (Persero). Berdasarkan observasi,
relatif seluruh wilayah Kota telah telah terlayani oleh jaringan distribusi listrik, dan untuk
pengembangan pelayanan ke depan sifatnya adalah perluasan atau ekspansi. Pada tahun 2003 PT
PLN Distribusi Jawa Barat Unit Pelayanan Banjar membangkitkan tenaga listrik sebesar
147.148.998 kwh. Sedangkan tenaga listrik yang terjual mencapai 119.630.137 kwh untk
sebanyak 138.324 pelanggaan. Jumlah pelanggan yang terbiasa terlayani terbagi menjadi
beberapa kategori rumah tangga/tempat peribadah/sekolah, bisnis, instansi pemerintah, sosial,
industri dan penerangan jalan umum.
Air Bersih
Pelayanan air bersih untuk penduduk Kota Banjar terdiri dari sistem perpipaan dan
sistem non perpipaan (sumur, sumur bor, sungai dan sebagainya). Sistem pelayanan air bersih
perpipaan di Kota Banjar di kelola oleh PDAM Tirta Anom Banjar, yang pelayanannya baru
mencapai 9 desa di 3 kecamatan. Desa-desa dan penduduk yang belum terlayani oleh sistem
pelayanan air bersih perpipaan, memenuhi kebutuhan air bersihnya melalui sumber air sumur,
sumur bor, sungai dan sebagainya.

Persampahan
Persampahan domestik saat ini lebih banyak dimusnahkan dengan metode in-situ, yaitu
dengan dibakar dan dibuang ke lahan-lahan kosong sekitar perumahan. Sementara untuk sampah
pasar dan sebagian perumahan perkotaan dikumpulkan dan diangkut ke TPA yang ada sekarang

yaitu di TPA Ciminyak Kecamatan Cisaga (di luar Kota Banjar), yang merupakan milik
Kabupaten Ciamis. Sehubungan dengan sebagaian perumahan adalah perdesaan transaksi ke
perkotaan, maka penanganan sampah in-situ ini masih akan terjadi.
Kegiatan pengelolaan sampah eksisting di Kota Banjar dilakukan dengan cara
pengumpulan oleh masyarakat/petugas yang ditunjuk, sampah yang diangkut dari wadah-wadah
rumah/persil kemudian di muat ke gerobak-gerobak untuk selanjutnya dimasukan ke tempat
pembuangan sementara (TPS). Alat pengelolaan sampah dari rumah-rumah berupa gerobak. TPS
yang merupakan tempat pengumpul sementara berupa container dan bak pasangan bata.
Pengangkutan sampah menuju TPA dilakukan dengan dump truck atau compactor truck

Drainase
Drainase di wilayah Kota Banjar bedasarkan pola tangkapan air permukaannya terdiri
atas 2 sistem utama, yaitu Citanduy, ciseel/Cikembang/Cimaragas. Oleh karena itu
pengembangan saluran-saluran drainase, baik di sepanjang jalan maupun yang tidak mengikuti
jaringan jalan akan diarahkan pengalirannya menurut masing-masing sistem tersebut.

Air Limbah
Air limbah yang dominan pada saat ini adalah air limbah domestik, yang terdiri atas air
limbah bekas cuci dan mandi, serta air limbah tinja. Untuk air limbah bekas cuci dan mandi akan
dibuang/disalurkan ke saluran-saluran yang ada disekitar perumahan, untuk itu perlu dikelola
agar tidak langsung dialirkan ke saluran alam, tetapi ditampung terlebih dahulu berupa serapan.
Sementara tinja diterapkan teknologi tangki septik secara individual rumah ataupun secara
komunal terbatas pada komplek-komplek perumahan yang terencana.

Pemadam Kebakaran
Pelayanan pemadam kebakaran ini secara normatif ada pada setiap wilayah, terutama di
wilayah perkotaan. Kota Banjar telah ada unit pelayanan pemadam kebakaran yang tentu saja
perlu peningkatan pelayanannya.

Sistem Transportasi
Kegiatan transportasi yang ada dapat dilihat dari pergerakan eksternal dan internal. Pada
pergerakan ekseternal, terdapat dua moda transportasi yang berperan, yaitu transportasi jalan

raya dan kereta api. Pergerakan internal pada umumnya menggunakan moda angkutan jalan raya.
Terdapat moda transportasi yang sifatnya khusus, yaitu angkutan sungai yang masih sangat
terbatas di sungai Citanduy dengan fungsi terbatas pada angkutan penggalian/pengambilan pasir
sungai dan angkutan penduduk dari Kecamatan Langensari ke desa madura Kecamatan
Wanareja, Kabupaten Cilacap.

Ekonomi Bisnis
Berdasarkan tujuan dan strategi pembangunan yaitu untuk memacu pertumbuhan
ekonomi serta peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Khususnya di bidang
ekonomi pembangunan harus lebih ditekankan pada peningkatan yang bersamaan antara
pertumbuhan ekonomi dengan pendapatan perkapita, sehingga akan mendongkrak daya beli
untuk dapat memenuhi segala kebutuhan masyarakat.
Salah satu indikator yang dapat dipakai untuk melihat pertumbuhan ekonomi suatu
daerah adalah PDRB atau Produk Domestik Regional Bruto. Pertumbuhan ekonomi Kota Banjar
dan perbandingannya dengan Jawa Barat dapat di lihat pada tabel. Laju Pertumbuhan Ekonomi
(LPE) Kota Banjar cukup signifikan yaitu 4,20 % pada tahun 2003 menjadi 4,40 % pada tahun
2004. Hal ini disebabkan oleh naiknya kembali perkembangan produksi yang menyumbang
cukup besar bagi PDRB Kota Banjar. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Banjar dapat dilihat
melalui indikator pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga
konstan. PDRB Kota Banjar Atas Dasar Harga Konstan naik dari Rp. 538.477,50 juta pada tahun
2003 menjadi Rp.562.184,33 juta tahun 2004. PDRB perkapita Atas Dasar Harga Konstan naik
Rp.3.343.293,27 pada tahun 2003 menjadi Rp. 3.454.897,19 pada tahun 2004.
Pertumbuhan Perekonomian Kota Banjar mengalami pertumbuhan sebesar 4,71 persen
pada Tahun 2006, sedikit lebih tinggi bila dibandingkan pertumbuhan ekonomi Tahun 2005 yang
sebsar 4,63 persen. meskipun mampu tumbuh sebesar 4,71 persen namun pertumbuhannya
belum mampu beranjak ke posisi diatas pertumbuhan Jawa Barat yang sbesar 6,30 persen
.sedangkan pada tahun 2007, capaian kinerja pertumbuhan ekonomi Kota Banjar sebesar 4,93
persen. laju pertumbuhan ekonomi yang terus menungkat menunjukan kinerja perekonomian
daerah yang terus membaik pula, diman produktivitasnya dari aktivitas ekonomi di Kota Banjar
secara perlahan mengalami peningkatan. walaupun demikian, jika dibandingkan dengan
kemajuan pertumbuhan ekonomi JAwa BArat, LPE KOta Banjar belum mampu melampaui
pencapaian koinerja pertumbuhan ekonomi Jawa BArat yang sebesar 6,41 persen di Tahun 2007.
Tabel 1
Pertumbuhan Ekonomi Kota Banjar, dan Propinsi Jawa Barat Tahun 2002 2006 (Persen)
LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI (%)

TAHUN

2002

KOTA BANJAR

PROVINSI JAWA BARAT

3,30

4,14

2003

4,20

5,12

2004
2005
2006*)

4,40
4,63
4,71

5,94
6,08
6,30

2007*)

4,93

6,41

Sumber : PDRB Kota Banjar


Ket : *) angka sementara

Fasilitas perdagangan di Kota Banjar pada tahun 2005 terdiri dari pasar tradisional dan
pasar modern serta diperkuat oleh pusat pertokoan termasuk pertokoan swalayan selain itu
ditunjang oleh fasilitas perekonomian lainnya seperti Bank Pemerintah, Bank Swasta dan
Koperasi. Perusahaan menengah dominan berada di wilayah kota sehingga frekuensi
perdagangan di daerah kota cukup tinggi dan uang yang beredar pun cukup besar.
Tabel 2
Sarana dan Prasarana Perekonomian di Wilayah Kota Banjar Dari Tahun 2003 - 2005
NO
1

KETERANGAN

JUMLAH
2003

2004

2005

Fasilitas Perdagangan

- Jumlah Pasar Tradisional

a. Pasar Hewan

b. Pasar Modern

Lembaga Keuangan

- Bank Pemerintah

- Bank Swasta

- Koperasi Unit Desa (KUD)

- Non Koperasi Unit Desa

84

92

102

- Besar

10

10

16

- Menengah

43

63

94

1.241

1.402

1.640

- Puskoptan

Pengusaha/Perusahaan

- Kecil

Sumber : Perindagkop & PM, Tahun 2005


Struktur ekonomi secara kuantitatif bisa digambarkan dengan menghitung besarnya persentase
peranan nilai tambah bruto dari masing-masing Sektor terhadap nilai total Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB).
Tabel 3
Distribusi Persentase PDRB Kota Banjar, dan Propinsi Jawa Barat Adh Berlaku Tahun 2004
(Persen)
NO

SEKTOR

DISTRIBUSI PERSENTASE (%)

1 Pertanian,
Peternakan,
Kehutanan,
Perikanan

KOTA BANJAR
PROV. JABAR
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
Tahun Tahun
2004 2005 2006*) 2007*) 2004 2005
2006*) 2007*)
19,89 18,63 18,88
13,15 12,49 11,74
17,86

0,42

0,40

0,36

2 Pertambangan
dan Penggalian

0,24

0,23

39,25

44,91

44,83

2,60

3,05

2,83

2,78

3,11

3,20

17,64

20,14

20,48

5,28

5,59

6,20

2,86

2,80

2,84

8,44

7,67

7,64

0,33

13,22

12,89

12,47

3 Industri
Pengolahan

12,05

1,18

1,18

1,11

4 Listrik, Gas, dan


Air Minum

1,07

6,04

5,73

5,76

5 Bangunan

6,53
30,00

32,29

31,99

6 Perdagangan,
Hotel dan
Restoran

32,18

7,86

8,09

7,90

7 Pengangkutan
dan Komunikasi

7,36

7,62

7,25

6,59

8 Keuangan,
Persewaan dan
Jasa perusahaan

6,29

13,77
9 Jasa - jasa

6,80

13,54

14,94
16,33

Sumber : PDRB Kota Banjar

Ket : *) angka sementara


Dari tabel diatas, menunjukan bahwa Sektor Perdagangan Hotel dan Restoran paling
dominan dalam pembentukan PDRB Kota Banjar, besarnya peranan sektor Perdagangan, Hotel
dan Restoran pada tahun 2004 sebesar 30,00 persen. Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan
dan Perikanan peranannya cukup dominan dengan 19,89 persen dan merupakan sektor kedua
terbesar setelah Perdagangan, Hotel dan Restoran. Sektor Jasa-jasa peranannya sebesar 13,77
persen dan merupakan penyumbang PDRB Kota Banjar di urutan yang ketiga.
Pada Tahun 2006 struktur perekonomian Kota Banjar di dominasi oleh sektor
Perdagangan, Hotel dan Restoran masih merupakan sektor yangterbesar kontribusinya dalam
pembentukan PDRB Kota Banjar yaitu sebesar 31,99 Persen .adapun sektor pertanian, memiliki
kontribusi terbesar kedua dengan 18,88 persen ,sektor jasa sebesar 14,94 persen dan merupakan
sektor dengan kontribusi terbesar ketiga terhadap PDRB kota Banjar
Secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa pada di Tahun 2007 Sektor Perdagangan
Hotel dan Restoranmasih merupakan sektor terbesar Kontribusinya dalam pembentukan PDRB
Kota Banjar yaitu sebesar 32,18 persen. kemudian disusul, dengan Sektor Pertanian,yang
memiliki kontribusi sebesar 117,86 persen dan sektor jasa-jasa berkontribusi sebesar 16,33
persen ketiga sektor tersebut, selama ini dianggap sebagai tulang punggung perekonomian Kota
Banjar karena memiliki kontribusi paling besar terhadap PDRB Kota Banjar.
Sedangkan Kontribusi sektor-sektor lainya secara berturut-turut adalah sektor indrustri
pengolahan sebesar 12,05 persen ,sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 7,36, sektor
keuangan, persewaan dan jasa perusahaan sebesar 6,53 persen .sementara dua sektor lainya yaitu
sektor listrik, gas dan air bersih dan sektor pertambangan dan penggalian kontribusinya hanya
dibawah 2 persen terhadp PDRB Kota Banjar. secara umum dapat pula ditarik kesimpulan bahwa
struktur ekonomi KOta BAnjar masih didominasi oleh kemajuan sektor perdagangan, hotel, dan
rertoran dan didukung peranan sektor pertanian dan jasa-jasa. kondisi tersebut menunjukan
bahwa citra Kota Banjar sebagai Kota PErdagangan dan Jasa dengan tidak mengesampingkan
sektor pertanian akan terus berlajut .

Pariwisata dan Akomodasi


Obyek wisata di Kota Banjar yang keberadaannya masih memerlukan penanganan untuk
bisa lebih menarik minat wisatawan. Beberapa situs jaman dulu berada di kecamatan Purwaharja
dan Pataruman, obyek Situ Mustika yang merupakan Panorama dan Danau tedapat di kecamatan
Purwaharja dan di kecamatan Pataruman memiliki peninggalan berupa terowongan sepanjang
80 meter.
Tabel 1
Potensi Objek Wisata Menurut Kecamatan di Kota Banjar Tahun 2008
NO

NAMA OBJEK

LOKASI

LUAS

KETERANGAN

Situ Mustika

2
3

Pulo Majeti/
Rawa Onom
Kokoplak

Terowongan

Desa Purwaharja,
Kecamatan Purwaharja
Desa Purwaharja,
Kecamatan Purwaharja
Desa Mulyasari,
Kecamatan Pataruman
Desa Binangun,
Kecamatan Pataruman

2,5 Ha

Panorama dan Danau

2 Ha

Situs

1 Ha

Situs
Terowongan rel KA,
panjang 80 meter

Sumber : Dinas Perhubungan dan Pariwisata Kota Banjar


Sebagai penunjang sarana wisata terdapat juga jasa akomodasi sebanyak 9 buah berupa
hotel dan penginapan dengan kapasitas kamar 159 buah dan tempat tidur sebanyak 305 buah.
Tercatat pada Tahun 2007 jumlah tamu yang menggunakan jasa akomodasi sebanyak 33.495
orang dengan tenaga kerjanya 46 orang.
Dan Pada Tahun 2008 Hotel di Kota Banjar Jumlah Hotel masih 9 Buah dan Penginapan
dengan Kapasitas Kamar 168 buah dan tempat tidur sebanyak 276 buah. Untuk tahun 2008
tercatat Jumlah Tamu yang menggunakan Jasa akomodasi sebanyak 29.459 orang dengan tenaga
kerja 65 orang.
Tabel 2
Jumlah Hotel, Kamar dan Tempat Tidur Per Kecamatan di Kota Banjar
KAPASITAS

NO

KECAMATAN

JUMLAH
PENGINAPAN

KAMAR

TEMPAT TIDUR

BANJAR

11

17

PATARUMAN

117

203

PURWAHARJA

40

56

LANGENSARI

168

276

JUMLAH

TAHUN 2007

159

305

Sumber : Dinas Perhubungan dan Pariwisata Kota Banjar, Tahun 2008

Hotel
Berbintang

Hotel Non Berbintang

Kecamatan
< 10
0-24
Kamar Kamar

25-40
Kamar

41-100
Kamar

> 100
Kamar

Jumlah

Banjar

Purwaharja

Pataruman

Langensari

Jumlah

2007

Sumber : Dinas Perhubungan Kota Banjar

Aspek Investasi

Aspek investasi merupakan faktor penting dalam mengembangkan perekonomian daerah.


Adapun perkembangan investasi Kota Banjar dari tahun 2004 2005 dapat dilihat pada table
dibawah ini :
Tabel 1
Perkembangan Investasi Kota Banjar
JUMLAH
INVESTASI
UNIT USAHA TENAGA KERJA

TINGKAT
INDUSTRI

NO
1

Besar

Menengah

1.561

16.920.000.000

Kecil Formal

301

1.868

2.619.688.000

Kecil Non Formal

1.215

6.909

1.606.440.000

JUMLAH

1.519

10.338

21.146.108.000

Sumber : Dinas Peridagkop dan PM , Tahun 2004


Tabel 2
Perkembangan Potensi Sektor Koperasi Tahun 2004 2005 dan Target Tahun 2006

POTENSI BIDANG KOPERASI


TAHUN

UNIT USAHA

INVESTASI (Rp Milyar)

TENAGA KERJA
(Orang)

2004

97

10.530.000.000

130

2005

106

13.914.094.229

136

Naik Turun
(%)

1,05

1,04

1,28

2006

122

11.389.248.000

142

Sumber : Dinas Peridagkop dan PM, Tahun 2005


Tabel 3
Perkembangan Potensi Sektor Perindustrian Tahun 2004 2005 dan Target Tahun 2006
POTENSI BIDANG INDUSTRI
FORMAL
TENAGA
TAHUN UNIT
INVESTASI
KERJA
USAHA (JT)
(ORANG)

NON FORMAL
TENAGA
UNIT
INVESTASI
KERJA
USAHA (JT)
(ORANG)

2004

302

19.539,668

3429

1.215

1.606,44

3.480

2005

308

19.600,068

3489

1.239

1.638,03

3.553

Naik
(%)

1,02

1,00

1,02

1,02

1,02

1,02

2006

315

19.667,836.8

3.557

1.267

1.673,473.98

3.635

Sumber : Dinas Peridagkop dan PM, Tahun 2005


Tabel 4
Perkembangan Potensi Sektor Perdagangan Tahun 2004 2005 dan Target Tahun 2006
POTENSI BIDANG PERDAGANGAN
TAHUN
2004

UNIT USAHA

INVESTASI (Milyar)

1.475

90.000.000.000

TENAGA KERJA
(Orang)
3.939

2005

1.750

116.656.968.678

5.201

Naik Turun
(%)

1,12

1,30

1,32

2006

2.100

144.324.315.141

6.800

Sumber : Dinas Peridagkop dan PM


Komoditi Unggulan
Selain sektor industri, perdagangan dan koperasi yang menjadi aspek investasi, tabel
yang ada dibawah juga menjadi komoditas yang dapat di jadikan investasi Kota Banjar.
Tabel 1
Tabel Komoditi Unggulan Kota Banjar

NO KOMODITI

JUMLAH
UNIT
USAHA

KAPASITAS
/TAHUN

LOKASI

Bordir/Konveksi :
1.

- Kaos, Koko, Celana Pendek

5 Kelompok 44,3 potong

Banjar, Pataruman

2 unit usaha,
960 kodi
30 plasma

Langensari

- Busana Muslim, Kebaya


2.

Tikar Mendong

3.

Meubel

43 unit usaha 372.034 buah

Banjar, Pataruman,
Purwaharja dan
Langensari

4.

Anyaman Bambu

2 sentra, 65
780 pasang
unit usaha

Langensari, Neglasari

5.

Industri Kerajinan Kayu/Bambu : 1 unit usaha 1.080.000 buah

Banjar, Neglasari

Kerajinan :

Pataruman, Neglasari
dan Purwaharja

6.

- Miniatur Alat Musik

4 unit usaha 1.200 set

- Sangkar Burung

1 unit usaha

- Ukiran Tunggul Kayu

2 unit usaha 96 buah

Industri Makanan Olahan :


- Sale Pisang

20 unit usaha 440 ton

Pataruman, Langen

- Kripik Pisang, Singkong

15 unit usaha 53,2 ton

Pataruman

- Ranginang

25 unit usaha 80 ton

Purwaharja

- Makanan Ringan

6 unit usaha 72 bungkus

Banjar

8.

Air Minum Dalam Kemasan

Banjar

9.

Gula Kelapa

10.

Industri Logam Alat Rumah

1 unit usaha 35.800 galon


602 unit
1.200 ton
usaha
1 unit usaha 6.300 kodi

11.

Bata Merah

400 unit
usaha

17.863 buah

12.
13.
14.

Kambing PE
Beras Organik
Kentang Hitam

1.350 ekor
998,7 ha
356,7 ha

200 ltr/hari
20 ton
68 ton

7.

Peluang Investasi

Langensari
Langensari
Pananjung,
Karangpucung,
Langensari
Langensari
Koptan Banjar
Langensari

KOTA BANJAR
PROVINSI JAWA BARAT
Kota Banjar terletak dibagian timur wilayah Provinsi Jawa Barat yang berbatasan dengan
Provinsi Jawa Tengah ,disamping itu Kota Banjar berada dijalur lintas jalan nasional yang
menghubungkan jalur lalu lintas jawa barat dengan jawa tengah .secara geografis terletak pada
1080 260 -1080 400 BT dan 70 190 -260LS.
Luas wilayah kota banjar 13.197,23 hektar.
Secara administratif Wilayah Kota Banjar terbagi dalam Kecamatan dan 24 Desa.
.PELUANG INVESTASI SEKTOR PERDAGANGAN dan JASA
A REST AREA
Pembangunan pusat promosi Produk Jawa Barat yang berlokasi di Kecamatan Purwaharja
dirasakan sangat penting mengingat lokasi tersebut merupakan batas wilayah Provinsi dan
.
merupakan pintu gerbang Jawa Barat disebelah Timur,didalamnya terdapat beberapa sarana
yang terdiri dari Trading House, Restoran , kios PKL
1 Lokasi Proyek
2 Skala Usaha

3 Kebutuhan lahan
Sarana dan
4
Prasarana
Kebutuhan Tenaga
5
Kerja
6 Metode investasi
7 Kebutuhan Investasi
8 Profitabilitas
Financial
Infrastruktur yang
9
tersedia

: Dsn Cibentang, Ds Mekarjaya Kec.Purwaharja


: Restoran
Pusat jajan 50 kios
Tempat ibadah
Pusat Promosi produk banjar
Area bermain anak
: 4 Hektar
: Tersedia dengan lengkap
: 100 Orang
: APBD Provinsi /APBD Pusat/Investor Swasta
:a. Modal Tetap : Rp. 7.000.000.000,b. Modal kerja : Rp. 1.925.000.000,c. Total Investasi : Rp. 8.925.000.000
a. Payback Period : 4,1 tahun
b. ROI : 24,39 %
: Jalan Provinsi

B PASAR GROSIR
Untuk pengembangan sektor perdagangan dan memacu Pertumbuhan perekonomian di Kota
Banjar
1 Lokasi Proyek
2 Skala Usaha

: Desa Mulyasari Kec.Pataruman


- 125 kios Skala menengah
- 125 kios Skala Kecil
3 Kebutuhan Lahan : 3 Hektar
4 Saran dan Prasarana : Tersedia/meng-Upgrade Pasar yang lama menjadi modern

Produk Hukum
Perda Tahun 2003
1. Perda No. 1 Tahun 2003 Tentang Hari Jadi Kota Banjar
2. Perda No. 2 Tahun 2003 Tentang Lambang Kota Banjar
3. Perda No. 3 Tahun 2003 Tata Cara Pembuatan, Perubahan & Pengundangan
Perda Tahun 2004
1. Perda No. 1 Tahun 2004
2. Perda No. 2 Tahun 2004 Tentang SOTK Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD
3. Perda No. 3 Tahun 2004 Tentang SOTK Dinas
4. Perda No. 4 Tahun 2004 Tentang SOTK Lemtek
5. Perda No. 5 Tahun 2004 Tentang SOTK Kecamatan dan Kelurahan
6. Perda No. 6 Tahun 2004 Tentang RTRW
7. Perda No. 8 Tahun 2004 Tentang Ketentuan Pemberian Surat Ijin Usaha Industri
8. Perda No. 11 Tahun 2004 Tentang Pemberian Izin Usaha Pasar Modern
9. Perda No. 12 Tahun 2004 Tentang Hygiene dan Sanitasi
10. Perda No. 13 Tahun 2004 Tentang Ketentuan Pendaftaran Gudang
11. Perda No. 14 Tahun 2004 Tentang Surat Izin Usaha Dagang
12. Perda No. 15 Tahun 2004 Tentang Pendaftaran Pencari Kerja
13. Perda No. 16 Tahun 2004 Tentang Latihan Kerja
14. Perda No. 18 Tahun 2004 Tentang PPNS
15. Perda No. 20 Tahun 2004 Tentang Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan
16. Perda No. 21 Tahun 2004 Tentang Garis Sempadan

17. Perda No. 22 Tahun 2004 Tentang Izin Usaha Pariwisata


18. Perda No. 29 Tahun 2004 Tentang Pelayanan Kebersihan
19. Perda No. 32 Tahun 2004 Tentang IMB
20. Perda No. 34 Tahun 2004 Tentang Bongkar Muat Barang
21. Perda No. 35 Tahun 2004 Tentang Izin Peruntukan Penggunaan Tanah
22. Perda No. 38 Tahun 2004 Tentang Ketentuan Pendaftaran Perusahaan
23. Perda No. 46 Tahun 2004 Tentang Renstra
Perda Tahun 2005
1. Perda No. 1 Tahun 2005 Tentang Kedudukan Protokoler DPRD
2. Perda No. 2 Tahun 2005 Tentang Pedoman Kerjasama Daerah
3. Perda No. 3 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Air Bawah Tanah
4. Perda No. 4 Tahun 2005 Tentang Pertambangan Umum
5. Perda No. 5 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan,Pengendalian Lingkungan dan Limbah
Cair
6. Perda No. 7 Tahun 2005 Tentang Ketentuan Pemberian Izin Gangguan
7. Perda No. 9 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Barang Daerah
Perda Tahun 2006
1. Perda No.1 Tahun 2006 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa
2. Perda No.2 Tahun 2006 Pedoman Pembentukan Badan Permusyawaratan Desa
3. Perda No. 3 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan
Pelantikan Dan Pemberhentian Kepala Desa
4. Perda No. 4 Tahun 2006 Tentang Pembentukan Desa Jajawar dan Desa Sukamukti
5. Perda No. 5 Tahun 2006 Tentang Izin Penyelenggaraan Kebudayaan

6. Perda No. 12 Tahun 2006 Tentang APBD TA 2006


7. Perda No. 19 Tahun 2006 Tentang Pembentukkan Satpol PP Kota Banjar
8. Perda No. 20 Tahun 2006 Tentang Perubahan Atas Perda no. 2 tahun 2204 Tentang
Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD
9. Perda No. 21 Tahun 2006 Tentang Perubahan Perda No. 4 tahun 2004 Tentang Lembaga
Teknis Daerah
10. Perda No. 23 Tahun 2006 Tentang Penyusunan Kembali Naskah Perda No. 3 tahun 2004
Tentang Dinas Daerah Kota Banjar
11. Perda No. 26 Tahun 2006 Tentang Kerjasama Desa
12. Perda No. 27 Tahun 2006 Tentang Kelurahan
13. Perda No. 28 Tahun 2006 Tentang Musrenbang
14. Perda No. 29 Tahun 2006 Tentang Lembaga Kemasyarakatan
15. Perda No. 30 Tahun 2006 Pembentukkan, Pemekaran, Penghapusan dan Penggabungan
Desa
16. Perda No. 31 Tahun 2006 Penataan Kawasan Perdesaan
Perda Tahun 2007
1. Perda No. 7 Tentang Retrebusi Izin Usaha Jasa Konstruksi
2. Perda No. 9 Tahun 2007 Tentang Pembentukkan Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Kelurahan di Kota Banjar.
3. Perda No. 14 tahun 2007 Tentang Sumber Pendapatan Desa
Perda Tahun 2008
1. Perda No. 3 Tahun 2008 Tentang Retribusi Perijinan Tertentu di Bidang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan
2. Perda No. 6 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Zakat, Infaq dan Shadaqah
Perda Tahun 2009
1. Perda No. 11 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kota Banjar Tahun 2009-2013

Anda mungkin juga menyukai