Anda di halaman 1dari 3

Nama

: Humayri Sidqi

NPM

: 1306369440

Program Sarjana Teknik Sipil


Value Engineering
Theory of Constraints
Goldratt M. Elinyau

Theory of constraints (TOC) ialah sebuah paradigma manajemen yang melihat sesuatu yang
dapat diatur sebagai sesuatu yang terbatas karena adanya hambatan yang berfokus pada setiap
proses. Teori ini dikembangkan oleh Elinyau M. Goldratt. Organisasi manajemen hambatan
dihitung dalam tiga nilai yaitu : throughput, operational expense, and inventory. Dalam
mengelola hambatan tersebut dibutuhkan beberapa tahap penting yaitu,
1. Identifikasi konstrain sistem (identifying the constraint). Mengidentifikasi bagian system
manakah yang paling lemah kemudian melihat kelemahanya apakah kelemahan fisik atau
kebijakan.
2. Eksploitasi konstrain (exploiting the constraint). Menentukan cara menghilangkan atau
mengelola constraint dengan biaya yang paling rendah.
3. Subordinasi sumber lainnya (subordinating the remaining resources). Setelah menemukan
konstrain dan telah diputuskan bagaimana mengelola konstrain tersebut maka harus
mengevaluasi apakah kostrain tersebut masih menjadi kostrain pada performansi system atau
tidak. Jika tidak maka akan menuju ke langkah kelima, tetapi jika yam aka akan menuju ke
langkah keempat.
4. Evaluasi konstrain (Elevating the constraint). Jika langkah ini dilakukan, maka langkah
kedua dan ketiga tidak berhasil menangani konstrain. Maka harus ada perubahan besar dalam
sistem, seperti reorganisasi, perbaikan modal, atau modifikasi substansi system.
5. Mengulangi proses keseluruhan (repeating the process). Jika langkah ketiga dan keempat
telah berhasil dilakukan maka akan mengulangi lagi dari langkah pertama. Proses ini akan
berputar sebagai siklus. Tetap waspada bahwa suatu solusi dapat menimbulkan konstrain
baru perlu dilakukan.

Kelima tahapan itu dibuat untuk memastikan adanya upaya peningkatan yang berfokus pada
hambatan organisasi yang biasa disebut, process of ongoing improvement (POOGI). Hambatan
sendiri didefinisikan sebagai apapun yang menghalangi sebuah sistem untuk mencapai

tujuannya. Hambatan dibedakan menjadi 2 yaitu eksternal dan internal. Hambatan internal ialah :
peralatan, orang, dan peraturan. Dalam TOC, hambatan digunakan sebagai mekanisme terfokus
untuk manajemen dari sebuah sistem.
Breaking Constraint
Jika hambatan diangkat ke sebuah level yang berada pada factor terbatas, itu menandakan adanya
break the constraint, dimana yang menjadi factor pembatas yaitu sistem eksternal
Buffers
Proses buffers berada pada tahap eksplor dan subordinasi pada kelima tahap itu. Buffers ini
digunakan demi terjaminnya tidak ada hambatan yang mempengaruhi proses dari suatu sistem.
Dalam sistem hambatan, seluruh komponen sistem haruslah memiliki kapasitas yang cukup
untuk mengatasi hambatan yang mempengaruhinya.
Plant Types
Ada 4 tipe plant dalam TOC lexicon yaitu
-

I-plant : Alur utama berjalan one to one dalam segala event


A-plant
: Alur utama berjalan dari banyak ke satu dalam tiap event
V-plant: Alur utama berjalan dari satu ke banyak.
T-plant : Alur utama berjalan dari banyak ke banyak

Selain memperhatikan lima tahap penerapan TOC diatas, perlu diperhatikan pula sepuluh prinsip
dasar TOC. Kesepuluh prisnsip dasar tersebut adalah:
1. Seimbangkan aliran produksi, bukan kapasitas produksi. Diasumsikan perusahaan
memiliki kapasitas tidak seimbang dengan jumlah permintaan pasar (demand) karena
keseimbangan kapasitas menghambat pencapaian tujuan (goal) perusahaan.
2. Tingkat utilitas non bottleneck tidak ditentukan oleh potensi stasiun kerja tersebut tetapi
oleh stasiun kerja bottleneck atau sumber kritis lainnya. Hanya stasiun kerja yang
mengalami bottleneck yang perlu dijalankan dengan utilitas 100 %.
3. Aktivitas tidak selalu sama dengan utilitas. Menjalankan non bottleneck dapat
mengakibatkan bertumpuknya work in process (buffer) dalam jumlah yang berlebihan.
4. Satu jam kehilangan pada bottleneck merupakan satu jam kehilangan sistem
keseluruhan.
5. Satu jam penghematan pada non bottleneck merupakan suatu fatamorgana.
6. Bottleneck mempengaruhi throughput dan inventory.
7. Batch transfer tidak selalu sama jumlahnya dengan batch proses.
8. Batch proses sebaiknya tidak tetap (variabel).

9. Penjadwalan (kapasitas & prioritas) dilakukan dengan memperhatikan semua kendala


(constraint) yang ada secara simultan.
10. Jumlah optimum lokal tidak sama dengan optimum keseluruhan (total). Pengukuran
performansi dilihat sebagai satu kesatuan berdasarkan pemasukan bahan baku dan hasil
produk jadi.

Anda mungkin juga menyukai