PENGERTIAN EUGENETIKA
Eugenetika adalah filosofi sosial yang berarti "memperbaiki" ras manusia dengan
membuang orang-orang berpenyakit dan cacat serta memperbanyak individu sehat .
Menurut
teori
eugenetika,
ras
yang
varietas
dari
mempersatukan
berbagai
sebuah
hal
yang
B. SEJARAH EUGENETIKA
Teori eugenika muncul di pertengahan awal abad ke-20. Seperti telah diduga, yang
memunculkan program eugenika adalah para
Darwinis. Para pemuka pergerakan eugenika di
Inggris adalah sepupu Charles Darwin, Francis
Galton, dan anaknya Leonard Darwin. Telah
jelas bahwa gagasan eugenika merupakan akibat
alamiah
Darwinisme.
Bahkan,
kebenaran
eugenika,
Eugenika
adalah
ahli
sejarah
kedokteran
di
Washington
University,
mengemukakan bahwa gagasan eugenika seusia dengan gagasan Republik Plato, tapi ia
1
besaran yang dilakukan secara sistematis dengan dukungan penuh dari rezim yang
berkuasa. Bahkan rangkaian penelitian besar-besaran yang menggunakan manusia sebagai
bahan percobaan pun berlangsung atas nama pemurnian gen unggul. Para kelinci
percobaan yang sudah tak berguna lagi langsung dikirim ke kamar gas untuk menjemput
ajal.
Selesaikah episode pembantaian ras pasca kematian Hitler? Penulis Michael
Crichton (2004) menulis dalam lampiran karyanya State Of Fear ,sebuah novel bergenre
fiksi namun sarat dengan kajian referensi ilmiah bahkan data penelitian yang nyata, bahwa
gagasan mengisi bumi ini hanya dengan manusia-manusia yang secara genetis berkualitas
unggul ternyata bukan monopoli diktator legendaris asal Jerman itu saja.
Francis Galton, ilmuwan terpandang asal Inggris, yang mengemukakan teori
bahwa dunia memerlukan semacam kumpulan gen manusia unggulan yang akan
menyelamatkan peradaban manusia dari kehancuran. Selanjutnya Galton juga menyatakan
kalau tingkat perkembangan ras manusia berkualitas bagus jauh lebih rendah ketimbang
manusia yang berkualitas buruk seperti orang asing, imigran, Yahudi, dan segala tipe
manusia yang dinilai jelek kondisi fisik maupun kecerdasannya. Teori ini kemudian
dikenal dengan sebutan Eugenika.
Tak dinyana hipotesis yang sangat spekulatif itu mendapat sambutan luar biasa
hangat terutama dari kalangan warga Amerika yang sok ilmiah,dan mereka yang sama
sekali tak tertarik pada sains namun amat risau dengan berdatangannya imigran dari
kalangan ras rendah yang mereka nilai sebagai hama peradaban yang berasal dari
ledakan populasi manusia tolol. Mereka kuatir keunggulan ras mereka jadi tercemar
akibat membanjirnya para imigran itu.
Maka
berbagai
cara
untuk
mendeteksi
inferioritas
genetik
pun
mulai
dikembangkan yang ujung-ujungnya tetap saja memasukkan semua ras berwarna dan
orang-orang yang mengalami kekurangan fisik maupun mental sebagai kelompok yang
harus dimusnahkan dari muka bumi dengan cara menerapkan sterilisasi atau mengisolasi
mereka ke lembaga-lembaga tertentu agar perkembang-biakan bisa ditekan.
Mirisnya teori gila itu perlahan mendapat tempat pula di kalangan elit seperti
presiden Theodore Roosevelt yang berujar,Masyarakat tak sudi membiarkan manusia
3
lemah bereproduksi. Bahkan bapak pemuliaan tanaman, Luther Burbank, dengan garang
menyatakan,Jangan biarkan kriminal dan mausia lemah berkembang biak!. Sastrawan
terkemuka George Bernard Shaw juga terang-terangan mendukung eugenika sebagai ilmu
yang dapat menyelamatkan umat manusia dari kehancuran.
Maka jangan heran bila kemudian praktek-praktek rasisme berkedok penelitian
ilmiah pun berlangsung marak dengan dukungan penuh rezim penguasa, semacam kopas
dengan sedikit improvisasi dari gaya Hitler serta kucuran dana nyaris tanpa batas dari
donatur sekelas Yayasan Carnegie dan Yayasan Rockefeller. Uang dan kekuasaan memang
komoditas yang menggiurkan, termasuk bagi para peneliti. Lantas seberapa tinggi
keabsahan hasil penelitian yang jelas-jelas ditunggangi motif yang sangat bertentangan
dengan kaidah dasar sains yang bermuara pada mencari jawaban atas sebuah permasalahan
sekaligus memberikan solusinya secara tepat dan obyektif itu?
Pada skala kecil, banyak para peneliti di perusahaan farmasi yang sengaja
menyembunyikan dari publik data efek negatif dari uji coba obat-obatan produksi
perusahaan agar produk itu bisa lolos dilempar ke pasaran. Di level yang lebih tinggi, para
ilmuwan pakar persenjataan kimia dan pakar-pakar bidang lainnya bersikap serupa demi
menjaga nama baik rezim penguasa. Banyak hal mengerikan terjadi akibat persekongkolan
ilmiah ini, khususnya seputar Teori Eugenika ini.
Crichton (2004) mencatat bahwa laboratorium canggih yang dibangun khusus oleh
pemerintah AS di Cold Springs Harbor dan penelitian intensif yang digalakkan di berbagai
universitas menunjukkan bahwa Teori Eugenika sama sekali tidak memiliki landasan
ilmiah. Apalagi definisi gen lemah ternyata sangat kabur karena itu bisa saja berarti
miskin, buta huruf, atau epilepsi. Dukungan luas terhadap teori tersebut sebenarnya lebih
didasari pada ketidak-sukaan orang kulit putih terhadap derasnya arus imigran ke negara
mereka dan ketidak-nyamanan akibat masuknya orang-orang yang tidak disukai ke dalam
teritori mereka. Ironisnya pendirian lembaga-lembaga penelitian Eugenika di Amerika dan
Jerman berlangsung mulus nyaris tanpa hambatan berarti.
Jadi selain tentara dan senjata yang tercatat menjadi mesin pembantai massal di
Nanking ( 1937), Kiev (1941), Sabra-Shatila (1982), Rwanda (1994), Srebrenica (2007),
dan deretan genosida lainnya; ternyata rezim pemerintah yang bertekad melestarikan
kekuasaan dengan isu eugenika juga bisa memperalat para peneliti yang menempatkan
kucuran dana bagi penelitian tercinta mereka jauh di atas kemanusiaan.
Pada abad ke-20, banyak negara melakukan berbagai kebijakan eugenika dengan
berbagai
cara,
seperti
pengendalian
kelahiran,
Konstitusi kita yakni UUD 1945 melindungi hak untuk hidup ini dalam Pasal
28A UUD 1945 yang menyebutkan bahwa setiap orang berhak untuk hidup serta
berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.
D. PERKEMBANGAN EUGENETIKA
Pada perkembangannya eugenika kemudian dikelompokan menjadi dua kategori :
Eugenika positif
yakni menganjurkan individu-individu yang secara genetis unggul untuk bereproduksi
lebih banyak.
Eugenika negatif
yakni upaya mencegah kelahiran anak dengan sifatsifat genetis yang tidak baik atau
tidak sehat.
5
...
...
Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena kemiskinan. Kami akan
memberikan rizki kepada mereka dan kepadamu.
QS. al-Isra: 33
...
Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya)
melainkan dengan (alasan) yang benar (menurut syara).
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Eugenika
http://vinsen-sabu.blogspot.com/2011_11_01_archive.html
http://santribisa.blogspot.com/2011/09/teori-eugenika-didasarkan-pada-gagasan.html
http://chandrayuliasman.blogspot.com/2013/06/fiqh-kontemporer-abortus-menstrual.html
http://www.slideshare.net/AprinsyaPanjaitan/aspek-medis-dan-hukum-euthanasia
http://www.hukumonline.com/klinik/detail/cl2235/pengaturan-euthanasia-di-indonesia