PEMULIAAN TANAMAN
ACARA VII
KEMAJUAN SELEKSI
Semester:
Genap 2016
Oleh:
Nama
NIM
Rombongan
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu Pemuliaan tanaman merupakan ilmu yang bertujuan untuk
menghasilkan tanaman yang lebih baik. Ilmu pemuliaan tanaman disebut juga
ilmu seleksi karena dalam pelaksanaannya dilakukan pemilihan terhadap tanaman
yang diinginkan, baik secara individu maupun kelompok.
Kaerakter-karakter
yang umumnya merupakan target seleksi antara lain produksi, mutu hasil,
ketahanan terhadap hama dan penyakit yang toleransi terhadap lingkungan yang
marginal.
Seleksi merupakan suatu usaha dalam pemuliaan tanaman. Pada program
pemuliaan tanaman yang konvensional, seleksi didasarkan atas pemilihan tanaman
oleh pemulia tanaman untuk satu atau beberapa fenotip dari karakter yang menjadi
targt perbaikan baik secara individu atau populasi tanaman. Karakter-karakter
yang dalam seleksi ditentukan oleh genotip, tetapi ekspresi dipengaruhi oleh
faktor lingkungan. Oleh kerana itu, dalam mencari serta memilih sifat genetis
yang baik, harus disertai dengan menentukan lingkungan yang cocok dan paling
ekonomis.
Tersedianya keragaman genetik dalam suatu populasi agar dapat dipilih
genotip yang disukai merupakan salah satu syarat dari keberhasilan dalam
pemuliaan tanaman. Keragaman genetik dapat terjadi secara alami (persilangan
alami dan mutasi spontan) atau secara buatan. Seleksi dapat dilakukan pada
berbagai tingkatan yaitu antar individu, family atau bahkan sel. Dalam pemuliaan
tanaman, perbaikan suatu karakter tanaman yang diperbaiki bisa melalui dua
tahapan yaitu tahapan evaluasioner yang bertujuan untuk terbentuknya atau
bertambahnya keragaman genetic dan tahapan evaluasi.
Kegiatan seleksi tanaman bertujuan untuk mendapatkan sifat unggul daris
eluruh sifat yang ada pada suatu tanaman yang berarti merubah sifat genetik yaitu
mempertinggi frekuensi gen yang disukai dan sifatnya yang tidak disukai.
Penyeleksian tanaman juga digunakan untuk memperoleh varietas atau bibit yang
unggul.
II.
Tujuan
Praktikum kali ini bertujuan untuk menduga kemajuan seleksi pada suatu
populasi dalam rangka usaha pemuliaan tanaman.
III.TINJAUAN PUSTAKA
Dalam
Nilai
kemajuan seleksi ini sangat membantu ketika melakuakn seleksi untuk variabel.
Namun ketika dihadapkan untuk melihat dua atau lebih variabel nilai kemajuan
sulit digunakan karena nilai kemajuan antara satu variabel dengan variabel lain
berbeda.
digunakan sampai saat ini dalam usaha meningkatkan sifat yang ada atau
untuk memperoleh varietas baru.
1.
2.
3.
4.
5.
IV.
METODE PRAKTIKUM
ukuran besar dengan keragaman kecil, kelompok biji kacang tanah ukuran kecil
dengan keragaman kecil, kelompok biji kacang tanah dengan keragaman besar.
B. Prosedur Kerja
1. Biji kacang tanah sebanyak 50 biji secara acak diambil pada masing-masing
kelompok dan ditimbang dan dicatat.
2. Biji yang sudah ditimbang lalu dikembalikan lagi pada tempatnya.
3. Biji yang besar pada setiap kelompok dipilih 30 dan diambil lalu ditimbang
serta dicatat hasilnya.
4. Diulang sebanyak 3 kali.
A. Hasil
1. Biji kacang tanah ukuran besar dengan keragaman kecil.
Tabel 1.1 Populasi 50 (Po)
Bobot
Jumlah
Po =
0.2
6
0.3
18
0.4
15
18.2
50
= 0.364
0.5
10
0.6
1
0.4
0.5
0.6
0.7
21
15.1
30
= 0.503
S = Pi - Po
= 0,503 0.364
= 0,139
R=HxS
= 0,21 x 0.139
= 0.029
Po
Pi
10
5
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
Bobot (gram)
Kesim
pulan : berdasarkan Grafik tersebut dapat diketahui bahwa adanya
pergeseran grafik ke kanan, menandakan adanya kemajuan seleksi
sebesar 0.029.
23
0.4
0.5
0.7
15
0.3
0.4
15
0.5
6
14.6
50
= 0.290
0.6
1
12.8
30
0.7
2
= 0.42
S = Pi - Po
= 0.420 0.290
= 0.130
R=HxS
= 0,21 x 0.130 = 0.0273
JUmlah BIji
15
Po
10
Pi
5
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
Bobot (gram)
0.6
0.7
0.8
0.4
13
0.5
13
0.6
4
0.8
1
20.5
50
= 0.41 gram
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
Jumlah
15
Pi =
S = Pi - Po
= 0,52 0.41
= 0,11
R=HxS
= 0,21 x 0.11
= 0.0231
15.6
30
= 0.52 gram
Jumlah Biji 10
Pi
5
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
Bobot (gram)
Kesimp
ulan : berdasarkan Grafik tersebut dapat diketahui bahwa adanya
pergeseran grafik ke kanan, menandakan adanya kemajuan seleksi
sebesar 0.0231.
B. Pembahasan
Seleksi adalah suatu kegiatan pemilihan taanaman baik secara individu
maupun populasi berdasarkan karakter target yang diinginkan untuk diperbaiki.
Tujuan dari seleksi adalah untuk memperbaiki proporsi karakter yang diinginkan
pada populasi tanaman.
fokus perhatian adalah keragaman yang diakibatkan oleh peran gen aditif yang
merupakan bagian dari keragaman genetik total. Nilai heritabilitas tergantung
kepada unit referensi yang digunakan. Biasanya dalam pemuliaan tanaman unit
referensi yang digunakan dapa berupa individu tanaman, satu peletakan tunggal,
petak berulang dalam lingkungan tunggal (Basuki 1995).
Heritabilitas dapat
atau proporsi varian genetic terhadap varian total (Varian penotif) yang biasanya
dinyatakan dalam persen(%). Dituliskan dengan huruf H atau h2, sehingga : H atau
h2 (Splittstoesser, 1984).
Menurut Johnson and Rendel (1966), prinsip dasar dalam menduga nilai
heritabilitas ada beberapa cara utama, yaitu:
1. Etimilasi nilai heritabilitas dapat dianalisis dari ragam suatu populasi yang isogen
2.
3.
Seberapa jauh keragaman hasil yang disebabkan oleh faktor genetik yang
seperti disebutkan di atas. Dilakukan pengukuran bobot per biji pada contoh tetua
dan anakan. Diambil biji sebanyak 50 pada kantong berisi tetua dengan cara
mengambil satu, kemudian ditimbang dan biji dikembalikan lagi ke dalam
kantong. Penimbangan pada biji anakan sedikit berbeda tekniknya, yaitu dengan
menyeleksi sebanyak 30 biji kacang tanah yang berada dalam kantong anakan
kemudian ditimbang satu persatu tanpa dikembalikan lagi.
Hasil praktikum dari kelompo 1, mendapatkan hasil dengan menggunakan
sampel kacang tanah dengan ukuran besar dan keragaman kecil diperoleh hasil
dimana P0 (populasi 50 biji) didapatkan biji kacang tanah dengan bobot rata-rata
0,364 g. Hasil P1 (populasi 30 biji) diperoleh rata-rata sebesar 0,503 g. Nilai S
yang diperoleh adalah 0,139 dan nilai R yang diperoleh adalah 0,029. berdasarkan
perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa adanya pergeseran grafik ke kanan,
menandakan adanya kemajuan seleksi sebesar 0.029.
Hasil praktikum dari kelompo 2, mendapatkan hasil dengan menggunakan
sampel kacang tanah dengan ukuran kecil dan keragaman kecil diperoleh hasil
dimana P0 (populasi 50 biji) didapatkan biji kacang tanah dengan bobot rata-rata
0,29 g. Hasil P1 (populasi 30 biji) diperoleh rata-rata sebesar 0,42 g. Nilai S yang
diperoleh adalah 0,13 dan nilai R yang diperoleh adalah 0,0273. berdasarkan
perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa adanya pergeseran grafik ke kanan,
menandakan adanya kemajuan seleksi sebesar 0.0273.
Hasil praktikum dari kelompo 3, mendapatkan hasil dengan menggunakan
sampel kacang tanah dengan keragaman besar diperoleh hasil dimana P0
(populasi 50 biji) didapatkan biji kacang tanah dengan bobot rata-rata 0,41 g.
V.
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Mursito, D. 2003. Heritabilitas dan Sidik Lintas Karakter fenotipik Bebrapa Galur
Kedelai. Jurnal Agrosains.
Nanda, Jata S. 2000. Rice Breeding and Genetics. Science Publisher, Inc.
Plymouth.Pane dan Ismed. 1986. Pemuliabiakan Ternak Sapi. Penerbit
Gramedia. Jakarta
Pinaria. 1995. Variabiltas genetik dan heritabilitas karakter-karakter biomasa 53
genotip kedelai. Zuriat 6(2) 88-92
Splittstoesser, E.W., 1984. Vegetable Growing Hand Book Second Edition. Von
Nostrand Reinhold, New York
Soepomo, R. 1968. Ilmu Seleksi dan Teknik Kebun Percobaan. Soeroengan.
Jakarta.
Sunarto. 1997. Pemuliaan Tanaman. Semarang. CV. IKIP Semarang Press. v+53
hal.
Sutoro.2006. Parameter Genetik Jagung Populasi Bisma pada Pemupukan
Berbeda. 1. Ragam Aditif Dominan Bobot Biji Jagung.
Jurnal
AgroBiogen 2(2):60-67
Whirter K.S. 1979. Breeding of cross-pollinated crops. In A. Course manual in
plant breeding. Knight. R. (Ed). Ausralian Vide- Chancellors Committee.
Brisbane.
LAMPIRAN
ACARA VII. KEMAJUAN SELEKSI
Tanggal praktikum
: 26 mei 2016
Nama
NIM
: A1L014138
Rombongan
:6
Asisten
: Riska Sari
Odi Gita Pradana