OLEH :
TTD TTD
1.2 Tujuan
Mengetahui cara menghitung mikroba dengan metode plate count.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Praktikum Plate count ini dilaksanakan pada hari Jum’at, 26 april 2019 di
Laboratorium Pendidikan Teaching III, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas, Padang.
Alat yang digunakan dalam praktikum Metode plate count ini diantaranya,.Cawan
petri, pinset, jarum ose, dan colony counter. Sedangkan bahan yang digunakan
adalah bakteri Staphylococcus,Escheria coli,dan Candida.
Disediakan bahan yang akan diuji yaitu biakkan bakteri. Lalu masing-masing biakan
bakteri tersebut dicampurkan dengan aquadest steril kemudian dihomogenkan
sehingga terbentuk suspensi. Suspensi tersebut kemudian dituangkan kedalam cawan
petri bersamaan dengan medium. Setelah itu diinkubasi 2 x 24 jam, lalu dihitung
secara manual menggunakan colony counter. Jika jumlah koloni banyak dari jumlah
hitung manual maka petri dibagi menjadi 4 kuadran.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2 Pembahasan
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah bakteri pada air kelapa
dengan medium NA pengenceran 10-3 memiliki jumlah bakteri yang lebih banyak
dibandingkan dengan bakteri Sighella disentria dan tanah mangrove. Jumlah bakteri
Shigella disentria 242, tanah mangrove dengan medium NA pengenceran 10 -3
berjumlah 93, Sigella disentria berjumlah 92, tanah mangrove medium NA
pengenceran 10-5 berjumlah 200 dan air kelapa medium MEA pengenceran 10-3
berjumlah 101. Jumlah bakteri pada air kelapa medium NA prngenceran 10-4 dapt
berjumlah banyak, hal ini dapat dipengaruhi oleh kandungan yang ada pada air
kelapa sehingga dapat mengakibatkan jumlah bakteri pada air kelapa tersebut dapat
mengalami pertumbuhan dengan cepat.
Hal ini sesuai dengan pendapat Chamisijatin (2010), yang menyatakan bahwa
kandungan yang terdapat pada air kelapa mengandung gula maksimum 5% (rata-
rata2%), yang terdiri dari sukrosa, gukosa, dan fruktosa. Dimana gula-gula tersebut
dibutuhkan bakteri untuk mengalami pertumbuhan. Kandungan- kandungan yang
terdapat dalam air kelapa terutama gula digunakan untuk pertumbuhan sel melalui
proses fermentasi, makin tinggi konsentrasi air kelapa makin tinggi pula jumlah
nutrient yang diperlukan sel, sehingga jumlah koloni dapat berjumlah paling banyak.
Plate count didasarkan pada asumsi bahwa setiap sel mikroorganisme hidup
dalam suspensi akan tumbuh menjadi satu koloni setelah ditumbuhkan dalam media
pertumbuhan dan lingkungan yang sesuai. Koloni yang tumbuh tidak selalu berasal
dari satu sel mikroorganisme karena beberapa mikroorganisme tertentu cenderung
membentuk kelompok atau berantai. Koloni yang tumbuh berasal dari suspensi yang
diperoleh menggunakan pengenceran bertingkat dari sebuah sampel yang ingin
diketahui jumlah bakterinya. Colony bakteri adalah sekumpulan dari bakteri-bakteri
yang sejenis yang mengelompok menjadi satu dan membentuk suatu colony-colony.
Untuk mengetahui pertumbuhan suatu bakteri dapat dilakukan dengan menghitung
jumlah colony bakteri, salah satu metode yang digunakan adalah metode pour
plate.Metode pour plate adalah suatu teknik di dalam menumbuhkan mikroorganisme
di dalam media agar-agar dengan cara mencampurkan media agar-agar yang masih
cair dengan stok kultur bakteri sehingga sel-sel tersebut tersebar merata dan diam
baik di permukaan agar-agar atau di dalam agar-agar (Setiyono, 2013).
Prinsip dari metode hitungan cawan adalah jumlah mikroba yang masih hidup
ditumbuhkan pada medium agar, mikroba tersebut akan berkembang biak dan
membentuk koloni yang dapat dilihat langsung dan dihitung dengan mata tanpa
menggunakan mikroskop. Metode hitungan cawan merupakan cara yang paling
sensitif untuk menghitung jumlah mikroba. Memelihara di media agar dengan posisi
miring cara memelihara jamur yang sering dilakukan, yaitu dengan menumbuhkan
pada media agar miring secara periodik. Biakan agar miring ini mudah dibuat dan
digunkan. Pemeliharaannya ditujukan terutama untuk mempertahankan sifat fisiologi
dan morfologinya. Tenggang waktu penumbuhan ulang dari agar miring yang lama
ke agar miring yang baru dapat dilakukan minimal setiap 8-9 bulan. Ada beberapa
jenis jamur yang dapat disimpan sampai wantu 12 jam. Penyimpanan biakan pada
agar miring sebaiknya dilemari pendingin dengan suhu 5-20ºC. Sebaiknya setiap
contoh jenis jamur dibuat duplikatnya (duplo atau triplo). Jika pengerjaannya kurang
hati-hati, tidak jarang simpanan biakan pada kultur agar miring dapat terjadi
kontaminasi. Dengan demikian, pada saat pemeriksaan periodik sebaiknya
ditumbuhkan pula pada cawan petri, kemudian dilakukan isolasi ulang dari bentuk
koloni yang tumbuh baik (Suwahyono, 2013).
Perhitungan jumlah koloni dilakukan dengan hitungan cawan (Total Plate
Counts) berdasarkan pertumbuhan dapat dilihat langsung tanpa mikroskop. Metode
hitungan cawan cukup sensitif untuk menentukan jumlah mikroorganisme yang
masih hidup dengan menghitung beberapa jenis mikroorgaisme sekaligus
mengisolasi dan mengidentifikasi yang berasal dari suatu mikroorgabisme yang
mempunyai penampakan pertumbuhan spesifik. Dengan metode TPC jumlah koloni
dalam contoh dihitung sebagai berikut : Koloni per ml atau per gram = jumlah koloni
per cawan x 1/FP (faktor pengenceran) Selanjutnya cawan petri yang dipilih dan
dihitung mengandung jumlah koloni antara 30-300.
Menurut Lisa (2012), perhitungan koloni bakteri dapat dilakukan dengan
menggunakan Colony counter. Koloni bakteri yang tumbuh dapat menggambarkan
laju pertumbuhan bakteri pada medium tertentu. Faktor yang dapat mempengaruhi
laju pertumbuhan bakteri daintaranya medium tumbuh, pH, suhu, oksigen dan
salinitas. Syarat koloni yang ditentukan untuk dihitung adalah sebagai yaitu satu
koloni dihitung 1 koloni, dua koloni yang bertumpuk dihitung 1 koloni, beberapa
koloni yang berhubungan dihitung 1 koloni, dua koloni yang berhimpitan dan masih
dapat dibedakan dihitung 2 koloni, koloni yang terlalu besar (lebih besar dari
setengah luas cawan) tidak dihitung, dan koloni yang besarnya kurang dari setengah
luas cawan dihitung 1 koloni.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Praktikum ini kedepannya diharapkan praktikan lebih serius dan berhati-hati agar
mendapatkan hasil yang akurat dan maksimal. Selain itu diharapkan praktikan lebih
aktif dan bekerja lebih cepat.
DAFTAR PUSTAKA