Anda di halaman 1dari 41

ASAM BASA

RIZKY SEPTIAWAN 163210135


MIFTAHUL J. PUTRI
SARUL LUCKAS

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN PERMINYAKAN
2016

Asam dan Basa


A. Konsep Asam dan Basa
Asam basa adalah senyawa kimia yang telah begitu akrab di telinga
kita. Dalam kehidupan sehari-hari kita baynyak menggunakan zat asam dan
basa. Cuka, air aki, air jeruk, dan asam klorida adalah contoh asam yang
sering

kita

temui,

sedangkan

basa

banyak

kita

jumpai

dalam

air

kapur,sabun,soda, dan detergen.


Kata asam (acid) berasal dari bahasa Latin acidus yang berarti
mempunyai rasa asam. Salah satu definisi asam adalah zat yang jika
dilarutkan di dalam air akan menghasilkan ion hidrogen (H +). Secara umum
asam memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Rasa

masam

jika

dicicipi

(jangan

menguji

asam

kuat

dengan

mencicipinya)
2. Derajat keasaman lebih kecil dari 7 (pH < 7)
3. Terasa menyengat jika disentuh, terutama asam kuat
4. Reaksi dengan logam bersifat korosif (menyebabkan karat, dapat pula
merusak jaringan kulit/iritasi dan melubangi benda yang terbuat dari
kayu atau kertas jika konsentrasinya tinggi)
5. Merupakan larutan elektrolit sehingga dapat menghantarkan arus
listrik.
Sedangkan Basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang berarti abu.
Salah satu definisi basa adalah zat yang jika dilarutkan di dalam air akan
menghasilkan ion hidroksida (OH-). Secara umum basa memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
1. Rasa pahit jika dicicipi
2. Dalam keadaan murni umumnya berupa kristal padat
3. Tingkat keasaman lebih besar dari 7 (pH > 7)
4. Terasa licin di kulit (jangan menguji basa kuat dengan menyentuhnya)
5. Memiliki sifat kaustik yaitu merusak kulit jika kadar basanya tinggi
6. Dapat mengemulsi minyak

7. Merupakan elektrolit, larutannya dapat menghantarkan arus listrik


Marilah kita tengok terlebih dahulu bagaimana asam dan basa dimulai.
Pada tahun 1777 seorang ahli kimia perancis yang bernama Antoine
Lavoisier

menyatakan bahwa asam adalah senyawa yang mengandung

oksigen. Faktanya kata oxygen berasal dari bahasa yunani yang berarti
pembentuk asam. Ide dari Lavoisier ini mulai ditinggalkan, ketika seorang
ahli kimia berkebangsaan inggris Sir Humphrey Davy (1778-1829) pada
tahun 1810 menemukan bahwa asam muriat (sekarang disebut asam
klorida) hanya mengandung hydrogen dan klor, bukan oksigen. Dari studi
tersebut Davy menyimpulkan unsur penyebab asam bukanlah oksigen
melainkan hidgrogen.
1. Asam Basa Arrhenius
Hubungan antara sifat asam dengan keberadaan hidrogen dalam suatu
senyawa mulai didalami. Pada tahun 1887 seorang ahli kimia berkebangsaan
Swedia Svante Arrhenius (1859-1927). Arrhenius mengemukakan bahwa
asam adalah zat yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion
hidrogen (H+) dan basa adalah zat yang jika dilarutkan dalam air
menghasilkan ion hidroksida (OH-).
HA(aq)
Asam

MOH(aq)
Basa

H+(aq) +

A-(aq)

M+(aq) +

OH-(aq)

Dari persamaan reaksi di atas :


HA adalah rumus umum dari asam untuk contoh, HCl, HBr atau HNO3
HCl(aq)
Asam

HNO3(aq)
Asam

H+(aq) +
H+(aq) +

Cl-(aq)
NO3-(aq)

Jumlah ion H+ yang dilepaskan oleh setiap molekul disebut valensi asam.
Adapun ion negatif yang dilepas disebut sisa asam.

Larutan asam atau basa dapat ditentukan dari nilai pH-nya. Semakin
kecil pH berarti larutan tersebut makin asam, sedangkan bila makin besar
pH-nya maka semakin basa larutan tersebut.
pH asam dan basa yang kita jumpai dikehidupan sehari-hari dapat kita
lihat pada tabel 1.3
Tabel 1.3 pH dalam benda yang kita temui sehari-hari
Sampel

Nilai pH

Asam
Lambung

1,0 2,0

Jus lemon 2,4


Cuka

3,0

Jus
anggur

3,2

Jus jeruk

3,5

Urine

4,8 7,5

Air hujan

5,5

Saliva

6,4 6,9

Susu

6,5

Air murni

7,0

Darah

7,35
7,45

Air mata

7,4

Antasid

10,6

Amonia

11,5

a. Kekuatan Asam dan Basa


Kekuatan asam dan basa bergantung pada derajat ionisasinya. Menurut
Arrhenius penyebab asam adalah ion H+ sedangkan penyebab basa adalah
ion OH-. Jika keduannya bereaksi maka akan menghasilkan air. Air dapat
mengalami ionisasi dengan persamaan berikut.
H2O(l)
H+(aq) + OH(aq)

Besar tetapan kesetimbangan air dapat dirumuskan K =

+
H

OH

Kw = [H+]
[OH-]

Karena air merupakan elektrolit yang sangat lemah maka konsentrasi air
dianggap tetap sehingga besar K =[H+][OH-] konstanta ini disebut tetapan
kesetimbangan air (Kw).
Nilai dari Kw berbanding lurus dengan dengan suhu, artinya semakin
tinggi temperature maka nilai Kw juga makin besar. Di dalam air murni pada

suhu 25oC konsentrasi ion H+ dan ion OH- mempunyai besar yang sama yaitu
1,0 x 10-7 M. sehingga persamaan Kw pada suhu 25oC
Kw = (1,0 x 10-7) (1,0 x 10-7) = 1,0 x 10-14
Sehingga nilai Kw pada suhu kamar (25oC) adalah 1,0 x 10-14
Kw = 1,0 x
10-14

Karena

perkalian

[H+]

dengan

[OH-]

merupakan

nilai

Kw,

sehingga

penambahan asam atau basa tidak akan mengubah nilai Kw, tetapi akan
menggeser arah kesetimbangan. Penambahan asam akan meningkatkan
jumlah ion H+ akibatnya ion OH- akan berkurang, begitu juga sebaliknya.
Ketika [H+] = [OH-] maka larutan akan bersifat netral. Dalam larutan asam
ion H+ lebih banyak sehingga [H+] > [OH-]. Dalam basa ion OH- akan lebih
banyak sehingga [H+] < [OH-]. Kenyataannya kita dapat mengubah
konsentrasi ion H+ ataupun ion OH- dalam larutan. Jika kita merubah ion H +
dalam larutan menjadi 1,0 x 10-6M, maka ion OH- akan berubah menjadi
+
H
Dalam larutan berlaku persamaan [H+]

[OH ] =
[OH-]=Kw
Kw
Dalam larutan netral [H+] = [OH-]

14

1,0 x 10
[1,0 x 106 ]

Dalam larutan asam [H+] > [OH-]


Dalam larutan basa [H+] < [OH-]

= 1,0 x 10-8M

1) Kekuatan Asam
Asam kuat merupakan elektrolit kuat, dimana asam kuat diasumsikan
terionisasi sempurna di dalam air. Sebagian besar asam kuat merupakan
asam anorganik, seperti asam klorida (HCl), asam nitrat (HNO 3), asam
perklorat (HClO4), dan asam sulfat (H2SO4). Sedangkan asam lemah
mengalami ionisasi sebagian dalam air.

Jumlah zat yang terionisasi dalam air biasa dinyatakan dengan derajat
ionisasi

atau

derajad

disosiasi

yang

disimbolkan

dengan

Secara

matematis, derajat ionisasi dapat dirumuskan sebagai berikut.


jumlah zat yang terion
= jumlah zat mulamula

harga mulai dari 0 sampai 1. Asam kuat dan basa kuat memiliki =1,
sedangkan asam lemah dan basa lemah memiliki antara 0 dan 1. Karena
asam kuat memiliki =1 maka reaksi asam kuat dalam air adalah reaksi
satu arah (berkesudahan atau ireversibel).
HCl(aq)
HClO4(aq)
H2SO4(aq)

H+(aq) + CI-(aq)
H+(aq) + CIO4-(aq)
2H+(aq) + SO42-(aq)

Dari contoh persamaan reaksi di atas dapat disimpulkan bahwa konsentrasi


ion H+ dari asam kuat adalah sebesar valensi asamnya dikalikan dengan
konsentrasinya.

[H+] = a.
Ma

Keterangan :
a
= valensi asam kuat
Ma = konsentrasi asam kuat

Contoh soal :
1. Asam klorida adalah suatu asam kuat, jika terdapat larutan HCl 0,1
M. tentukan :
a. Konsentrasi ion H+
b. pH larutan
Penyelesaian :
a. Karena HCl asam kuat bervalensi satu maka
[H+] = a. Ma
= 1. 1,0 x 10-1
= 1,0 x 10-1 M
b. pH = - log [H+]
= - log 1,0 x 10-1
=1
Jadi pH larutan HCl 0,1 M adalah 1
2. Tentukan besar pH pada larutan H2SO4 0,1 M
Penyelesaian :

H2SO4 adalah asam kuat bervalensi dua maka


[H+] = a. Ma
= 2. 1,0 x 10-1
= 2,0 x 10-1 M
pH = - log [H+]
= - log 2,0 x 10-1
= 1 log 2
2) Asam Lemah dan Tetapan Ionisasi Asam
Seperti kita ketahui, bahwa sebagian besar asam adalah asam lemah.
Asam lemah monoprotik HA jika terionisasi dalam air akan mengalami reaksi
kesetimbangan berikut
HA(aq) + H2O(l)
H3O+(aq) + A-(aq)
Atau dapat ditulis
HA(aq)
H+(aq) +
A-(aq)
Konstatnta kesetimbangan ionisasi asam ini disebut konstanta ionisasi
asam (Ka)

Ka =

+
H

Semakin besar derajat kekuatan asam, reaksi kesetimbangan makin


bergeser kearah kanan sehingga makin banyak ion H + yang dilepaskan.
Akibatnya nilai Ka juga juga bertambah besar. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa nilai Ka merupakan ukuran kekuatan asam. Makin besar Ka
maka akan makin besar pula kekuatan asam yang bersangkutan. Berikut
adalah contoh nilai Ka yang disajikan dalam Tabel 1.4

Tabel 1.4 Konstanta Ionisasi Asam (Ka) Beberapa Asam pada suhu
25oC
Nama Asam
Rumus
Nilai Ka
Asam sulfat

H2SO4

Sangat
Besar

Asam fluoride

HF

6,8 x 10-4

Asam nitrit

HNO2

4,5 x 10-4

Asam
benzoate

C7H6O2

6,5 x 10-5

Asam Asetat

CH3COOH

1,8 x 10-5

Asam
hipoklorit

HClO

3,0 x 10-8

Asam sianida

HCN

4,9 x 10-10

Fenol

C6H6OH

1,3 x 10-10

Asam askorbat

H2C6H6O6

8,0 x 10-5

Asam
karbonat

H2CO3

4,3 x 10-7

Asam sitrat

H3C6H5O7

3,5 X 10-4

Asam oksalat

H2C2O4

5,9 x 10-2

Asam fospat

H3PO4

7,5 x 10-3

Asam sulfit

H2SO3

1,7 x 10-2

Asam tartat

H2C4H4O6

1,0 x 10-3

Asam sianat

HCNO

3,5 x 10-4

Asam format

HCOOH

1,8 x 10-4

Asam laktat

CH3CH(OH)CO
OH

1,38 x 10-4

Asam Borat

H3BO3

5,8 x 10-10

Asam askorbat

C6H8O6

8,0 x 10-5

Asam
asetilsalisilat
(aspirin)

C9H8O4

3,0 x 10-4

Untuk menentukan hubungan antara konsentrasi H+ dengan Ka, kita


misalkan konsentrasi mul-mula asam adalah dan derajat ionisasinya
adalah sehingga fraksi asam yang mengalami ionisasi adalah . Sehingga
persamaan reaksi kesetimbangan dapat ditulis sebagai berikut.

Reaksi :

H+(aq) A-(aq)

HA(aq)
+

Mula-mula
Reaksi
Sisa

(1- )

Untuk asam lemah harga derajat ionisasi sangat kecil (mendekati nol)
sehingga nilai dari (1- ) adalah 1. Hal tersebut berarti nilai dari (1- )
adalah . Dengan demikian konsentrasi asam dalam larutan dapat dianggap
tetap,atau seolah-olah tidak mengalami ionisasi. Sehingga kesetimbangan
asam (Ka) dari reaksi di atas adalah.

Ka =

+
H

Karena konsentrasi H+ dan A- sama ( [H+] = [A-]) persamaan tersebut dapat


ditulis
+
H

Ka = [ H ]

Ka =

+
H

+
H
= Ka [HA]

+
H

K a [HA ]

Karena [HA] adalah konsentrasi asam lemah, maka secara umum rumus
tersebut dapat di tulis
[H+]

K a: Ma
Keterangan
Ka = Tetapan ionisasi asam
Ma = Konsentrasi asam lemah
Contoh Soal :
1. Tentukan konsentrasi ion H+ dan pH dari larutan Asam asetat (CH3COOH) 0,1 M jika Ka
asam asetat adalah 1,0 x 10-5.
Penyelesaian :
[H+]=

K a Ma

1, 0 x 105 . 1, 0 x 101

1, 0 x 106

= 1,0 x 10-3 M
pH = - log [H+]
= - log 1,0 x 10-3
=3

Hubungan Ka dengan dapat dituliskan


Ka = Ma 2
Dengan demikian derajat ionisasi untuk asam adalah

Ka
Ma

3) Kekuatan Basa
Seperti halnya pada asam, basa dibedakan menjadi basa kuat dan basa
lemah. Basa, ditulis M(OH)x, merupakan senyawa ion yang mengalami
ionisasi dalam air. Jadi kekuatan basa bergantung pada kelarutannya dalam

air. Semakin mudah larut, makin besar kekuatan basanya. Contoh basa kuat
adalah NaOH, KOH, RbOH, Ca(OH)2, Sr(OH)2, dan Ba(OH)2.
Basa kuat akan terionisasi sempurna dalam air, sehingga derajat
ionisasinya = 1 atau mendekati 1. Sehingga reaksi basa kuat adalah reaksi
satu arah (reversibel).
Dalam basa kuat konsentrasi ion OH - sama dengan konsentrasi basa
dikalikan dengan valensi basanya.
[OH-] = b .
Mb

Keterangan :
b

= valensi basa

Mb = Konsentrasi basa
Eksponen negatif yang digunakan untuk untuk menentukan pH dapat juga
digunakan untuk menyatakan [OH-].
pOH = - log
[OH-]

Karena Kw = [H+][OH-] sehingga, pH + pOH = pKw dengan besar nilai Kw =


1,0 x 10-14. Dapat disimpulkan bahwa pKw = 14.
pH + pOH =
14
Contoh Soal :
1. Tentukan pH larutan dalam ;
a. Larutan KOH 0,01 M
b. Larutan Ca(OH)2 0,05 M
Penyelesaian :
a. [OH-] = b . Mb
= 1 . 1 x 10-2
= 1 x 10-2 M
pOH = - log [OH-]
= - log 1 x 10-2
=2
pH = 14 - pOH
= 14 - 2
= 12

b. [OH-] = b . Mb
= 2 . 5 x 10-2
= 1. 10-1 M
pOH = - log [OH-]
= - log 1 x 10-1
= 1
pH
= 14 - pOH
= 14 - 1
= 13

4) Basa Lemah dan Tetapan ionisasi Basa


Basa yang terbentuk dari ikatan kovalen, biasanya termasuk basa lemah.
Misalnya larutan ammonia (NH3) dalam air bersifat basa karena mengalami
hidrolisis menurut reaksi.

NH3(aq)

NH4+(aq)

+ H2O(l)

OH-(aq)

Kadang-kadang larutan ammonia ditulis NH 4OH. Hal ini menunjukan bahwa


larutan ammonia bersifat basa. Basa lemah terionisasi sebagian dalam air
sehingga derajad ionisasinya < 1, bahkan mendekati nol (0 < < 1 ).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa reaksi ionisasi basa lemah merupakan
reaksi kesetimbangan. Reaksi kesetimbangan pada basa lemah dapat ditulis
sebagai berikut :
M+(aq)

MOH(aq)

OH-(aq)

Seperti halnya pada asam lemah

Kb =

+
M

OH

Kb disebut tetapan ionisasi basa. Nilai K b merupakan ukuran kebasaan suatu


larutan. Makin besar Kb maka semakin basa larutan tersebut.
Konsentrasi ion OH- dari basa lemah dapat ditentukan seperti halnya asam
lemah.
[OH-]

K b Mb
Hubungan Kb dengan dapat dituliskan
Kb = Mb . 2

Dengan demikian derajat ionisasi untuk basa adalah

Kb
Mb

Contoh Soal :
1. Hitunglah besar pH untuk larutan NH4OH 0,1 M, jika besar Kb NH4OH adalah 1,0 x 105
.
Penyelesaian :
Salah satu ciri dari basa lemah adalah memiliki Kb, karena larutan tersebut adalah
basa lemah, maka.

[OH-]

K b Mb
=

1,0 x 105 . 101

1,0 x 106

= 1,0 x 10-3 M
= - log [OH-]
= -log 1,0 x 10-3
=3
pH
= 14 pOH
= 14 3
pH
= 11
2. Suatu basa lemah MOH dengan konsentrasi 0,01 terionisasi sebanyak 1 %. Hitunglah
tetapan kesetimbangan basa tersebut.
Penyelesaian :
= 1 % = 0,01
Kb = 2 . Mb
= (1 x 10 -2)2 . 1 x 10-2
= 1 x 10-4 . 1 x 10-2
= 1 x 10-6
pOH

2. Asam basa Bronsted-Lowry


Telah kita pelajari sebelumnya bahwa asam Arrhenius adalah zat yang
menghasilkan ion H+ dan basa adalah zat yang menghasilkan OH -. Teori
asam basa Arrhenius mulai ditinggalkan ketika tidak dapat menjelaskan
senyawa basa seperti NH3 yang tidak mempunyai gugus OH-. Pada tahun
1923 secara terpisah ahli kimia Denmark Johannes Bronsted dan ahli kimia
berkebangsaan Inggris Thomas Lowry mengemukakan asam adalah zat
(molekul atau ion) yang dapat memberikan proton (ion H +) kepada zat lain,
dan basa adalah zat yang dapat menerima proton (ion H+). Singkatnya asam
adalah pendonor
proton sedangkan
adalah
proton, dan reaksi
Asam Bronsted-Lowry
adalah basa
zat yang
dapatpenerima
memberikan
H+

asam basa adalah reaksi pemindahan proton.

HA

asam

basa

asam konjugasi

BH+

basa konjugasi

A-

pasangan asam dan basa konjugasi


pasangan basa dan asam konjugasi
dari persamaan reaksi di atas BH+ dan A- adalah produk dari reaksi asam
basa Bronsted-Lowry yang masing-masing bersifat asam dan basa. BH +
dihasilkan ketika B menerima proton (H+) dari HA, HA disebut asam
Bronsted-Lowry karena memberikan proton (H+) kepada B, sedangkan B
merupakan basa Bronsted-Lowry karena menerima H+ dari HA. BH+ disebut
asam Konjugasi dan A- disebut basa konjugasi.
Cara mudah untuk mengingat asam basa konjugasi Bronsted-Lowry
adalah sebagai berikut:
Untuk membuat asam konjugasi Bronsted-Lowry maka tambahkan satu
H+ dan kurangi satu muatannya, di spesies yang ditanyakan, sedangkan
untuk membuat basa konjugasi dari Bronsted-Lowry maka tinggal ambil satu
H+ dan tambahkan satu muatannya dari spesies yang ditanyakan.
Contoh :
H2SO4 basa konjugasinya (ambil 1 H+ kurangi 1 muatannya) menjadi HSO4HNO3 basa konjugasinya (ambil 1 H+ kurangi 1 muatnnya) menjadi NO3PO43- asam konjugasinya (tambah 1 H+ tambah 1 muatannya) menjadi HPO42Cl- asam konjugasinya (tambah 1 H+ tambah 1 muatannya ) menjadi HCl
Hubungan Antara Tetapan ionisasi Asam (K a) dengan Tetapan
ionisasi Basa (Kb)
Hubungan penting antara tetapan kesetimbangan asam dengan tetapan
kesetimbangan basa konjugasi dapat diturunkan sebagai berikut. Sebagai
contoh kita gunakan larutan asam asetat.
CH3COOH(aq)

H+(aq)

CH3COO-(aq)

+
H

Ka = CH 3 COO

Basa konjugasi CH3COO- bereaksi dengan air sesuai dengan persamaan


reaksi
CH3COO-(aq) + H2O(l)
CH3COOH(aq) + OH-(aq)
Dan kita dapat tulis tetapan ionisasinya

OH

CH 3 COO
Kb =

CH
COOH
[ 3
]

Jika Ka dan Kb kita kalikan, maka

Ka . Kb

Ka . Kb

Karena

H . OH

+
H

CH 3 COO

H . OH

adalah Kw maka dapat kita simpulkan bahwa Ka.Kb = Kw

Ka.Kb

Sehingga
Ka =

Kw
Kb

OH

CH 3 COO

CH
COOH
[ 3
]

Kb =

atau

Kw
Ka

Contoh soal :
1. Hitunglah Kb dari basa konjugasi (CH3COO-) jika diketahui Ka
dari asam asetat (CH3COOH) adalah 1,8 x 10-5.
Penyelesaian:
Kb =

Kw
Ka

14

1,0 x 10
5
1,8 x 10

3. Teori Asam Basa Lewis


Seperti halnya Arrhenius teori asam basa Bronsted-Lowry juga memiliki
kelemahan, terutama pada reaksi asam basa yang tidak melibatkan transfer
proton (H+) seperti reaksi berikut;
Fe2+(aq) + 6H2O(l) Fe(H2O)62+(aq)
AgCl(s) + NH3(aq) Ag(NH3)Cl(aq)
BF3(s)
+ NH3(aq) BF3NH3(aq)
Tiga reaksi di atas adalah contoh sebagian kecil reaksi asam basa yang tidak
bisa dijelaskan lewat konsep asam basa Bronsted-Lowry. Faktanya AgCl dan
BF3 bersifat asam padahal keduanya tidak
memiliki
+
proton (H ) untuk di donorkan.
Pada tahun 1923, tahun yang sama
saat Bronsted
dan Lowry mendefinisikan asam dan basa,
seorang
ahli
kimia
dari
Amerika
G.N.
Lewis
mengemukakan konsep asam basa yang
lebih
umum.
Lewis menyatakan bahwa ketika basa
menerima
proton,
terjadi
pemakaian
bersama
pasangan
elektron bebas dengan proton untuk membentuk ikatan kovalen yang baru.
Sebagai contoh ammonia, reaksi dapat dijelaskan
berikut:
Sumberseperti
: http//:chem1.com
Gambar 1.8 G.N. Lewis

H
H
+
N H
H
N
H
H
H
Tanda anak panah lengkung menunjukkan sumbangan pasangan elektron
bebas dari atom nitrogen untuk membentuk ikatan kovalen dengan H +.
Dalam reaksi di atas H+ berperan sebagai penerima pasangan elektron, dan
molekul ammonia berperan sebagai pemberi pasangan elektron. Sehingga
lewis mendefinisikan asam adalah penerima pasangan elektron dan basa
adalah pemberi pasangan elektron.
H+

Asam Lewis adalah zat yang dapat menerima pasangan


elektron bebas
Basa Lewis adalah zat yang dapat memberikan pasangan

Connectio : untuk mempelajari teori asam basa lebih lanjut Anda dapat
menelusuri link berikut :

Test Ingenio
1.
2.
3.
4.

Sebutkan ciri-ciri asam dan basa?


Apakah yang menjadi kelemahan dari teori asam basa Arrhenius?
Sebutkan masing-masing 4 contoh asam kuat dan basa kuat?
Sebutkan 3 senyawa atau ion yang termasuk basa Bronsted-Lowry tapi
bukan merupakan basa menurut Arrhenius?
5. Tentukan asam, basa, asam konjugasi, dan basa konjugasi dari reaksi:
a. HF(aq) + NH3(aq)
NH4+(aq) + F-(aq)
b. CH3COOH(aq) + H2O(l)
CH3COO-(aq) + H3O+(aq)
6. Hitunglah pH dari larutan berikut:
a. HCl 0,001 M
b. H2SO4 0,5 M
c. HF 0,01 M ( Ka = 1 x10-6)
d. RbOH 0,02 M
e. Urea 0,06 M( Kb = 1,5 x 10-14 )
7. Berilah contoh anion yang dapat berperan sebagai asam dan juga basa
Bronsted-Lowry?
8. Tentukan basa konjugasi dari asam Bronsted-Lowry berikut:
a. HSO4d. NH4+
b. H2SO3
e. H2O
c. H2PO4f. NH3
9. Tentukan asam dan basa Lewis dari reaksi berikut:
a. CO2 + OHHCO3b. B(OH)3 + OHB(OH)4c. BF3 + NH3
BF3NH3
10.
Pada suhu tertentu, harga kesetimbangan air (Kw) adalah 9 x 10-14.
Maka pada suhu tersebut konsentrasi OH- dalam air murni adalah?
B. Reaksi Asam Basa
Pada materi sebelumnya, telah Anda pelajari konsep asam basa serta
menghitung pH larutan asam kuat, basa kuat, asam lemah, dan basa lemah.
Sebagai tindak lanjut untuk memahami konsep asam basa kita akan
mempelajari tentang reaksi asam basa .
Jika larutan asam dan basa direaksikan, ion H + yang berasal dari larutan
asam akan bereaksi dengan ion OH - yang berasal dari basa sehingga
terbentuk molekul air.
H+(aq) + OH-(aq)
H2O(aq)

Reaksi antara asam dan basa disebut reaksi penetralan atau reaksi
netralisasi. Disebut reaksi netralisasi karena produk yang dihasilkan adalah
air yang bersifat netral. Reaksi ini juga dihasilkan garam yang merupakan
gabungan antara sisa asam dengan sisa basa. Garam yang terbentuk akan
bersifat elektrolit jika mudah larut dalam air, dan bila larutan yang dihasilkan
sukar larut dalam air maka garam yang dihasilkan dari reaksi netralisasi
berupa endapan garam. Karena dihasilakan garam reaksi netralisasi
disebut juga reaksi penggaraman. Secara umum reaksi netralisasi dapat
ditulis:
Asam + Basa
Garam +
Air
Untuk contoh : reaksi antara asam klorida dengan basa natrium hidroksida
akan menghasilkan garam natrium klorida dan air.
HCl(aq) + NaOH(aq)
Asam
Basa

NaCl(aq)
Garam

H2O(l)
Air

Garam yang dihasilkan adalah NaCl, karena NaCl merupakan garam yang
mudah larut dalam air maka NaCl tidak ditemui sebagai endapan
garam,tetapi masih berupa larutan.Lain halnya dengan reaksi antara asam
fosfat dengan kalsium hidroksida yang menghasilkan endapan garam dan air.
2H3PO4(aq) + 3Ca(OH)2(aq)

Ca3(PO4)2(s) + 6H2O(l)

Ca3(PO4)2 merupakan garam yang sukar larut dalam air, sehingga ion Ca 2+
dan PO43- yang dihasilkan segera bergabung membentuk endapan. Hal yang
sama terjadi pada reaksi antara asam karbonat dengan kalsium hidroksida
yang dihasilkan endapan garam kalsium karbonat.
H2CO3(aq) + Ca(OH)2(aq)

CaCO3(s) + 2H2O(l)

Reaksi penetralan akan terjadi jika jumlah mol ion H + sama dengan
jumlah mol ion OH-. Sebagai contoh 100 mL larutan HCl 0,1 M akan tepat
netral dengan 100mL larutan NaOH 0,1 M. Meskipun reaksi antara asam dan
garam disebut dengan reaksi penetralan, hasil reaksi antara asam dan basa
tidak selalu bersifat netral. Garam yang dihasilkan dapat berupa asam, basa
ataupun netral tergantung pada asam basa penyusunnya, hal lebih lanjut
Tugas Mandiri
tentang
hal ini akan kita pelajari pada modul tiga tentang hidrolisis garam.
1. Lengkapi dan setarakanlah persamaan reaksi berikut :
a. HNO3 + KOH
b. H3PO4 + NaOH

c. Ca(OH)2 + H2CO3

Nilai Pendidikan
Karakter
Jujur
Kerja keras
Toleransi
Rasa ingintahu

Summary

Komunikatif
Menghargaiprestasi

Tanggung Jawab
Asam Arrhenius adalah zat yang
di dalam
Peduliair
lingkungan
+
melepaskan ion H .
Basa Arrhenius adalah zat yang di dalam air
melepaskan ion OH-.
Kelemahan teori asam basa Arrhenius adalah tak
mampu menjelaskan fakta bahwa ada basa yang
tidak memiliki ion OH-.
Asam Bronsted-Lowry adalah zat yang dapat
menyumbangkan proton (H+).
Basa Bronsted-Lowry adalah zat yang dapat
menerima proton (H+).
Kelemahan dari teori asam Bronsted-Lowry adalah
adanya asam dan basa yang tidak melibatkan
proton.
Asam Lewis adalah zat yang dapat menerima
pasangan elektron bebas.
Basa Lewis adalah zat yang dapat menyumbangkan
pasangan elektron bebas.
Asam dan basa kuat adalah asam atau basa yang
terionisasi sempurna dalam air
Asam dan basa lemah adalah asam atau basa yang
terionisasi sebagian dalam air
Konsentrasi Ion H+ dalam asam kuat [H+]= a Ma
Konsentrasi Ion H+ dalam asam lemah [H+]=

K a Ma

Konsentrasi ion OH- dalam basa kuat [OH-]= b Mb


Konsentrasi ion OH- dalam basa lemah [OH-]=

K b Mb

pH = - log [H+]
pOH = - log [OH-]
Larutan asam memiliki pH < 7
Larutan netral memiliki pH = 7
Larutan basa memiliki pH > 7
Hubungan antara pH dan pOH adalah pH + pOH =
14
Hubungan antara Ka dan Kb adalah Ka.Kb = Kw
Larutan akan bersifat asam jika Ka > Kb
Larutan akan bersifat basa jika Ka < Kb
Reaksi asam basa disebut reaksi netralisasi

UJI KOMPETENSI
Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan memberikan tanda
silang (x)
1. Asam adalah spesi yang dapat memberikan proton kepada zat lain.
Pernyataan tersebut adalah asam menurut.
a. Lavoisier
b. Sir Humphrey Davy
c. Arrenius
d. Bronsted-Lowry
e. Lewis
2. Berikut yang merupakan asam diprotik adalah.
a. HCl
b. H2SO4
c. H3PO4
d. CH3COOH
e. BF3
3. Perhatikan persamaan reaksi berikut :
HCO3- + H2O
H2CO3 + OHPasangan asam dan basa konjugasi ditunjukan oleh .
a. HCO3- dan H2O
b. HCO3- dan H2CO3
c. H2O dan OHd. H2CO3 dan H2O
e. OH- dan HCO34. Basa konjugasi dari HSO4- adalah.
a. H2SO4
b. H3SO4+
c. S2d. SO42-

e. H2S
5. Zat berikut yang dapat bersifat asam maupun basa Bronsted-Lowry
adalah.
a. HCO3b. SO42c. CO32d. H2CO3
e. HCl
6. Perhatikan reaksi berikut :
AlCl3 + NH3
AlCl3NH3
Asam lewis dalam reaksi tersebut adalah .
a. AlCl3
b. NH3
c. AlCl3NH3
d. NH3 dan AlCl3
e. NH3 dan AlCl3NH3
7. pH dari larutan H2SO4 0,005 M adalah.
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
8. Tetapan ionisasi asam lemah adalah 1,0 x 10 -7. Jika pH larutan asam
adalah 4 maka konsentrasi asam tersebut adalah.
a. 10-1 M
b. 10-3 M
c. 10-4 M
d. 10-5 M
e. 10-7 M
9. 0,1 M basa lemah MOH mempunyai pH=10. Tetapan ionisasi basa lemah
tersebut adalah.
a. 10-9
b. 10-7
c. 10-4
d. 10-3
e. 10-2
10.
Untuk mendapatkan larutan H2SO4 dengan pH = 2 log 2, ke dalam
200 mL larutan H2SO4 0,2 M harus ditambahkan air sebanyak .... mL.
a. 50
b. 100
c. 150
d. 200
e. 250

Kegiatan Pembelajaran 2.
A. Titrasi Asam Basa
Reaksi asam basa dapat digunakan
untuk mengetahui konsentrasi asam
atau basa dengan cara meneteskan
larutan yang berlawanan yang sudah
diketahui konsentrasinya ke dalam
larutan
yang
belum
diketahui
konsentrasinya.
Maksudnya
larutan
asam
yang
belum
diketahui
konsentrasinya
dapat
ditentukan
konsentrasinya dengan cara ditetesi
dengan larutan basa yang sudah
diketahui konsentrasinya. Hal ini berlaku
pula
untuk
sebaliknya.
Penetesan
dilakukan hingga larutan habis bereaksi.
Saat basa atau asam yang dititrasi habis
bereaksi disebut titik ekuivalen. Proses
penentuan asam atau basa yang belum
diketahui konsentrasinya dengan larutan
yang berlawanan yang sudah diketahui
konsentrasinya disebut titrasi asam

basa. Titik ekuivalen dapat diketahui


telah tercapai bila indikator yang
ditambahkan ke dalam larutan yang
dititrasi berubah warna.
1. Titrasi Asam Kuat Dengan Basa Kuat
Reaksi antara asam kuat, misalnya HCl dan basa kuat misalnya NaOH
dapat di gambarkan oleh persamaan reaksi berikut.
HCl(aq) + NaOH(aq)
NaCl(aq) + H2O(l)
Atau bila digambarkan dengan persamaan ion bersih
H+(aq) + OH-(aq)
H2O(l)
Apabila kita tambahkan larutan NaOH 0,1 M dari buret ke dalam gelas
erlenmeyer
yang
telah
berisi 15 mL larutan HCl 0,1
M
seperti gambar 1.10
Titrasi
NaOH
0,1
M
dengan HCl 0,1 M
Gambar 1.9. Seperangkat Alat Titrasi

Sumber:http://chem.duke.e
Gambar 1.10. Titrasi NaOH 0,1 M dengan HCl du
0,1 M
(a) HCl dimasukan dalam Erlenmeyer (b) Ketika NaOH ditambahkan dari buret (c)
Titik akhir tercapai ketika indicator berubah warna dari tak berwarna berubah
menjadi merah muda.

Perubahan pH
dengan NaOH 0,1
titrasi berikut.

Volume
NaOH
(mL)
0
3.0
6.0
9.0
Contoh Soal
12.0
Sebanyak 10 mL
13.2
dengan
larutan
14.4
HCl
yang
15.0
15.6
16.8
18.0
21.0
24.0
27.0
Gambar 1.11 Kurva titrasi HCl dengan
30.0

pH

1.00
1.18
1.37
1.60
1.95
2.20
2.69
7.00
11.29
11.75
11.96
12.22
12.36
12.46
12.52

dalam titrasi 15 mL HCl 0,1 M


M dapat kita amati dalam kurva

larutan NaOH 0,01 M dititrasi


HCl 0,005 M. Berapakah volume
diperlukan untuk habis bereaksi

dengan NaOH tersebut? hitunglah pH pada penambahan HCl 0; 5 ; 10 ; 15 ;


19 ; 19,5 ; 20 ; 20,5 ; dan 21 mL.
Diketahui : V NaOH = 10 mL
M NaOH = 0,01 M
M HCl = 0,005 M
Ditanya
: V HCl dan pH larutan
Jawab
:
pH mula-mula = pH NaOH 0,01 M
pH NaOH = 14 (- log 0,01) = 12
Reaksi : NaOH + HCl NaCl + H2O
Mol NaOH
= M NaOH x V NaOH
= 0,01 M x 10 mL = 0,1 mmol
Sehingga 0,1 mmol NaOH 0,1 mmol HCl 0,1 mmol NaCl 0,1 mmol
H2O
V HCl

nHCl

0,1mmol
20mL
MHCl 0,005M

Jadi volume HCl 0,005 M yang diperlukan untuk menitrasi 10 mL NaOH


0,01 M = 20 mL
Pada penambahan HCl = 5 mL
Mol HCl = 0,005 M x 5 mL = 0,025 mmol
NaOH sisa
= 0,1 mmol - 0,025 mmol = 0,075 mmol
[OH-]
= 0,075 mmol : (10 + 5) mL = 0,005 M
pH
= 14 (- log 0,005) = 11,70
Pada penambahan HCl = 10 mL
Mol HCl = 0,005 M x 10 mL = 0,05 mmol
NaOH sisa
= 0,1 mmol - 0,05 mmol = 0,05 mmol
[OH-]
= 0,05 mmol : (10 + 10) mL = 0,005 M
pH
= 14 (- log 0,0025) = 11,40
Pada penambahan HCl = 15 mL
Mol HCl = 0,005 M x 15 mL = 0,075 mmol
NaOH sisa
= 0,1 mmol - 0,075 mmol = 0,025 mmol
[OH ]
= 0,025 mmol : (10 + 15) mL = 0,001 M
pH
= 14 (- log 0,001) = 11,00
Pada penambahan HCl = 19 mL
Mol HCl = 0,005 M x 19 mL = 0,095 mmol
NaOH sisa
= 0,1 mmol - 0,095 mmol = 0,005 mmol
[OH-]
= 0,005 mmol : (10 + 19) mL = 1,7.10-4 M
pH
= 14 (- log 1,7.10-4) = 10,24
Pada penambahan HCl = 19,5 mL
Mol HCl = 0,005 M x 19,5 mL = 0,0975 mmol
NaOH sisa
= 0,1 mmol - 0,0975 mmol = 0,0025 mmol
[OH ]
= 0,0025 mmol : (10 + 19,5) mL = 1,4.10-4 M
pH
= 14 (- log 1,4.10-4) = 10,10

Pada penambahan HCl = 20 mL


Mol HCl = 0,005 M x 20 mL = 0,1 mmol
Mol NaOH
= mol HCl, sehingga pH larutan = 7
Pada penambahan HCl = 20,5 mL
Mol HCl = 0,005 M x 20,5 mL = 0,1025 mmol
HCl sisa = 0,1025 mmol - 0,1 mmol = 0,0025 mmol
[H+]
= 0,0025 mmol : (10 + 20,5) mL = 8,2.10-5 M
pH
= - log 8,2.10-5 = 4,08
Pada penambahan HCl = 21 mL
Mol HCl = 0,005 M x 21 mL = 0,105 mmol
HCl sisa = 0,105 mmol - 0,1 mmol = 0,005 mmol
[H+]
= 0,005 mmol : (10 + 21) mL = 1,6.10-4 M
pH
= - log 1,6.10-4 = 3,79
Tugas Kelompok :
Hitunglah pH titrasi antara 25 mL larutan HCl 0,1 M dengan
larutan NaOH 0,1 M saat volume NaOH, 0 mL; 5 mL; 10 mL; 15
mL; 20 mL; 22 mL; 24 mL; 25 mL; 26 mL; 28 mL; 30 mL; 35 mL;
40 mL; 45 mL; dan 50 mL. Bila sudah buatlah grafik hubungan
antara pH dengan volume NaOH.
Connectio :
http://www.chemistry.uoguelph.ca/educmat/chm19104/chemtoons/aaetit
ration2.htm

2. Titrasi Asam Lemah dengan Basa Kuat


Kita ambil contoh reaksi antara asam asetat (asam lemah) dengan NaOH
(basa kuat).
CH3COOH(aq) + NaOH(aq)
CH3COONa(aq) + H2O(l)
Reaksi ini dapat di sederhanakan menjadi
CH3COOH(aq) + OH-(aq)
CH3COO-(aq) + H2O(l)
dan ion asetat bila terhidrolisis, maka akan terbentuk persamaan reaksi
berikut :
CH3COO-(aq) + H2O(l)
CH3COOH(aq) + OH-(aq
Saat titik ekuivalen, natrium asetat terbentuk. pH larutan akan lebih
besar dari 7 sebagai akibat adanya ion OH - yang terbentuk oleh hidrolisis
asam asetat (untuk lebih jelas lihat di modul 3 dalam hidrolisis garam).
Berikut adalah kurva titrasi antara 25 mL CH3COOH 0,1 M dengan NaOH
0,1 M

Volume
pH
NaOH(mL)
0
3.00
3.0
4.14
10.0
4.57
15.0
4.92
20.0
5.35
22.0
5.61
24.0
6.12
25.0
8.72
26.0
11.29
28.0
11.75
30.0
11.96
35.0
12.22
40.0
12.36
Gambar 1.12 Kurva titrasi antara45.0
12.46
CH3COOH dengan NaOH
50.0
12.52
3. Titrasi Asam Kuat dengan Basa Lemah
Kita ambil contoh reaksi antara asam kuat HCl dengan basa lemah NH3.
HCl(aq) +
NH3(aq) NH4Cl(aq)
Atau lebih sederhana
H+(aq)
+ NH3(aq) NH4+(aq)
Titik ekuivalen tercapai saat pH kurang dari 7 karena hidrolisis ion NH4+
NH4+(aq) + H2O(l)
NH3(aq) + H3O+(aq)
Atau lebih sederhana
NH4+(aq)

NH3(aq) + H+(aq)

Karena larutan ammonia bersifat volatil, maka lebih mudah


menambahkan HCL dari buret kedalam larutan ammonia. Gambar 1.12
menunjukkan
kurva titrasi antara asam
Volume HCl
pH
kuat dengan
basa lemah.
(mL)
0
11.13
3.0
9.86
10.0
9.44
15.0
9.08
20.0
8.66
22.0
8.39
24.0
7.88
25.0
5.28
26.0
2.70
28.0
2.22
30.0
2.00
35.0
1.70
40.0
1.52
45.0
1.40
50.0
1.30

Gambar 1.12 Kurva titrasi antara NH3


dengan HCl

B. Indikator Asam Basa


Indikator merupakan asam basa merupakan suatu senyawa yang
dapat mengalami perubahan pada pH tertentu sehingga dapat digunakan
untuk membedakan senyawa yang bersifat asam, basa, ataupun netral.
Senyawa tersebut biasanya berupa asam lemah (H-In) yang terdisosiasi
sebagian membentuk kesetimbangan berikut :
HIn +
H2O
H3O+
warna 1
Warna indikator tergantung pada

Inwarna 2
pergeseran kesetimbangan
+

yang

ditentukan berdasarkan jumlah atau konsentrasi H 3O+ atau dapat dinyatakan


sebagai pH. Perubahan pH pada indikator ditentukan dari persamaan berikut
:

[In ]
pH pKa log
[HIn]

Contoh indikator adalah kertas lakmus dan larutan fenolftalein, kedua


indikator tersebut dapat digunakan untuk membedakan larutan asam dan
basa, tetapi inidikator tersebut tidak dapat digunakan untuk menentukan
besar pH suatu larutan. Hal ini disebabkan perubahan warna yang
ditunjukkan oleh kedua indikator tersebut memiliki rentang pH yang relatif
jauh dan tidak cukup berarti pada pH tertentu.
Sebagai contoh kertas lakmus akan berubah menjadi merah pada pH 0
sampai 5,5. Dalam pH antara 5,5 sampai 8, warna kertas lakmus berubah
dari merah menjadi merah ungu, ungu, biru ungu dan biru. Sedangkan pada

pH di atas 8 kertas lakmus akan berwarna biru. Batas pH yang menyatakan


perubahan pH disebut trayek perubahan warna indikator. Sehingga dapat
kita simpulkan bahwa trayek perubahan pH dari kertas lakmus adalah 5,5
8,0. Berikut adalah beberapa indikator asam basa beserta trayek perubahan
pH yang disajikan dalam tabel 1.6.
Tabel 1.6 Indikator asam basa
Indikator
Trayek
Perubahan warna
perubahan
(dari pH rendah ke pH
Warna
tinggi)
Metil hijau

0.2 1.8

Kuning biru

Timol hijau

1.2 2.8

Kuning biru

Metil jingga

3.2 4.4

Merah kuning

Metil merah

4.0 5.8

Tidak

Metil ungu

4.8 5.4

Bromokresol

5.2 6.8

ungu
Bromotimol biru
Lakmus
Kresol merah
Timol biru
Fenolftalein
Timolftalein
Alizarin kuning R
Klayton kuning

6.0 7.6
4.7 8.3
7.0 8.8
8.0 9.6
8.2 10.0
9.4 10.6
10.3 12.0
12.2 13.2

berwarna

merah
Ungu hijau
Kuning ungu
Kuning biru
Merah biru
Kuning merah
Kuning biru
Tidak

berwarna

merah jambu
Tidak berwarna biru
Kuning merah
Kuning

kuning

gading
Contoh Soal :
1. Data sampel air limbah!
Samp
el
Metil Jingga
Metil Merah
(2,9 - 4,0)
(4,2 6,3)
Merah Merah Kuning
Kuning

Indikator

Orange

Merah

Bromtimol
Biru
(6,0 7,6)
Kuning Biru
Kuning

Merah

Merah

Kuning

Phenolptalein (8,3
10,0)
Tidak berwarna Merah
muda
Tidak Berwarna

Tidak Berwarna

Harga pH untuk sampel a dan Sampel B berturut turut adalah....

Penyelesaian :
Limbah A : dengan metil jingga
= 2,9 - 4,0
Metil merah = < 4,2
Bromtimol biru
= < 6,0
Phenolptalein
= < 8,3
Kesimpulan pH limbah A adalah 2,9 4,0
Limbah B : dengan metil jingga
= < 2,9
Metil merah = < 4,2
Bromtimol biru
= < 6,0
Phenolptalein
= < 8,3
Kesimpulan pH limbah B adalah < 2,9

Selain indikator-indikator tersebut , indicator asam basa bias juga


didapatkan dari alam sebagai contoh kunyit, bunga sepatu, kulit manggis,
dan mawar
Gambar
1.13
Beberapa
Indikator
asam basa
alami

Mini Lab
Carilah indikator alami di sekitar Anda, kemudian ujilah
indicator tersebut dengan larutan cuka, sabun, soda, dan
garam. Kemudian amati perubahan warna yang dihasilkan.
Indikator apa yang anda dapatkan dan bagaimana
perubahan warna yang terjadi?

Summary

pH titik ekuivalen pada titrasi asam basa tergantung


pada garam yang terbentuk pada reaksi netralisasi
titrasi asam kuat dengan basa kuat menghasilkan titik
ekuivalen pada pH 7
titrasi asam lemah dengan basa kuat menghasilkan
titik ekuivalen pada pH > 7
titrasi asam kuat dengan basa lemah menghasilkan
titik ekuivalen pada pH < 7
indikator asam basa merupakan asam lemah organik
atau basa lemah organic
Rentang pH pada saat indikator berubah warna
dinamakan trayek pH indikator.
Titrasi asam basa adalah suatu teknik untuk
menentukan konsentrasi asam atau basa dengan cara
titrasi.

UJI KOMPETENSI
Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang Anda anggap benar!
1. Warna kertas lakmus dalam larutan yang bersifat asam adalah....
a. merah
b. biru
c. hijau
d. kuning
e. ungu
2. Suatu indikator berwarna merah dalam air kapur. Indikator itu akan
berwarna merah juga dalam....
a. asam cuka
b. air jeruk
c. air sabun
d. air suling
e. minyak
3. Suatu larutan mengubah warna kertas lakmus merah menjadi menjadi
biru. Dapat disimpulkan bahwa.....
a. larutan bersifat asam
b. larutan bersifat basa
c. larutan bersifat basa atau netral
d. sifat larutan belum dapat dipastikan
e. Larutan bersifat netral

4. Zat berikut yang dapat memerahkan lakmus biru jika dilarutkan dalam air
adalah
a. NaOH
b. NH3
c. CH3COOH
d. Ca(OH)2
e. Mg(OH)2
5. Perhatikan data berikut :
Laruta Lakmu lakmu
n
s
s biru
merah
A
merah merah
B
merah biru
C
biru
biru
Larutan yang memiliki pH kurang dari 7 adalah .
a. A
b. B
c. C
d. A dan B
e. B dan C
6. Perhatikan tabel berikut :
Indikato Traye perubaha
larut
r
k pH
n warna
an X
Metil
2,9
merah
kunin
Merah
4,0
kuning
g
Metil
4,1
merah
kunin
Jingga
6,2
kuning
g
Brom
6,3
kuning
biru
Timol
7,0
biru
Biru
Phenol
8,3
tidak
tidak
Phtalein
10,0
berwarna berwa
merah
rna
pH larutan X adalah .
a. Kurang dari 4,0
b. 4,0 5,5
c. 6,2 7,3
d. 7,0 8,3
e. lebih dari 10
7. 10 mL HCl yang tidak diketahui konsentrasinya dititrasi oleh larutan NaOH
0,1 M. Pada titik akhir titrasi ternyata rata-rata volum NaOH 0,1 M yang
digunakan adalah 12,5 mL. maka konsentrasi HCl yang dititrasi adalah.
a. 0,1 M

b. 0,125 M
c. 0,2 M
d. 0,250 M
e. 0,4 M
8. Data hasil pengujian larutan dengan kertas lakmus merah dan biru.
Larutan
A
B
C
D
E
Warna lakmus merah dalam
Merah Biru Merah Merah Biru
larutan
Warna lakmus biru dalam larutan Merah Biru Merah Biru
Biru

Berdasarkan data tersebut, larutan yang mengandung OH adalah .


a. A dan D
b. B dan C
c. A dan E
d. A dan C
e. B dan E
9. Data hasil percobaan titrasi larutan NaOH dengan larutan HCl sebagai
berikut.
Percobaan
Volume NaOH 0,15M
Volume HCl 0,1M
1

10 mL

5mL

10 mL

12mL

10 mL

15mL

10 mL

20mL

10 mL

24mL

Titik netralisasi ditunjukkan pada percobaan .


A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
10.
Perhatikan grafik berikut!
grafik di samping menunjukan titrasi antara.
a. Asam kuat dengan basa kuat
b. Asam kuat dengan basa lemah
c. Asam lemah dengan basa kuat
d. Asam lemah dengan basa lemah
e. Basa kuat dengan asam lemah

CEK
Kerjakan soal berikut :
1. 2,8 gram KOH (Mr=56) dilarutkan ke dalam 250mL air. Jika volume
larutan dianggap tidak berubah. Maka konsentrasi larutan tersebut
adalah?
2. Tentukan warna kertas lakmus merah dalam larutan berikut :
a. Natrium hidroksida
b. Kalium sulfat
c. Asam klorida
d. Asam sulfat
e. Natrium klorida
3. larutan asam lemah (HA) 0,01 M mempunyai pH = 3,5. Maka
tetapan ionisasi asam (Ka) asam tersebut adalah.
4. Konsentrasi ion H+ yang diperoleh dari mencampurkan 150 mL HCl
0,5 M dan 100 mL HCl 0,3 M adalah .
5. Tentukan pH dari larutan HCl 0,05 M, HCl 0,0002 M, HI 0,01 M dan
HI 0,0005 M
6. Tentukan pH dari NaOH 0,001 M, NaOH 0,05 M, Mg(OH) 2 0,0001
M, dan Mg(OH)2 0,1 M
7. Tentukan konsentrasi dari larutan NaOH yang mempunyai pH 12
dan HCl yang mempunyai pH 4.

Perluasan :
Perhitungan pH dan [H+] dengan Kalkulator
Menghitung pH
Contoh : pH larutan HClO4 1,5 x 10-2 M adalah
Langkah :
1. Pertama masukan angka 1.5 kemudian tekan tombol
atau
, kemudian tekan angka 2, terus tekan tombol
untuk
mengubah pangkat menjadi -2
2. Tekan tombol
EX
EE
3. Di layar akan muncul angka -1.82 yang mana merupakan
hasil
P
logaritma dari angka yang kita masukkan.
+/4. Karena pH adalah fungsi log berarti nilai pH yang kita inginkan
adalah 1.82
log
Menghitung Konsentrasi ion H+
Contoh : Suatu larutan basa memiliki pH = 9.62 hitung [H +]?
1. Masukkan angka 9.62 dari kalkulator
2. Tekan tombol
untuk mengubah ke fungsi log
3. Tekan
atau
atau
tergantung tombol yang
tersedia di kalkulator Anda.
4. Tekan tombol
maka akan muncul hasil 2.4 x 10 -10
+/-

log

inv

shif
t

2nd

EKSPLORASI :
Dampak Hujan Asam
Hutan bergantung pada kemampuan
tanah mereka untuk melindungi
mereka dari hujan asam. Air asam
menarik keluar racun tanah seperti
aluminium. Pohon mengambil zat
beracun tersebut dari dalam tanah,
dan memberikannya ke danau, dan
sungai. Hujan asam juga melarutkan
mineral seperti kalsium, magnesium
dan
kalium
sebelum
pohon
menyerapnya. Hujan asam tidak
membunuh hutan secara langsung
melainkan melalui penurunan atau degradasi kualitas tanah. Kekurangan
mineral dan terkena racun membuat pohon lebih mungkin untuk roboh
dalam badai atau mati dalam cuaca dingin.
Dampak pada Benda
Hujan asam memiliki kemampuan untuk menghapus dan melenyapkan
batuan dan logam. Bangunan tua, monumen dan batu nisan adalah contoh
benda yang rusak oleh korosi asam. Penguraian oleh asam mempercepat
pelapukan alami yang disebabkan oleh hujan, matahari, salju dan angin.
Hujan asam juga marusak cat otomotif. Tanda-tanda kerusakan oleh hujan
asam meninggalkan bentuk yang tidak teratur, bentuk terukir pada
permukaan horisontal. Pengecatan ulang adalah satu-satunya cara untuk
memperbaiki mobil selesai cacat oleh hujan asam.
Dampak dalam bidang kesehatan
Karena hujan asam dapat membunuh hewan air, melemahkan pohon
dan melarutkan batu, tampaknya seperti itu juga bisa melepuhkan atau
membakar manusia. Tapi itu tidak mempengaruhi manusia dengan cara yang
sama seperti halnya ikan atau tanaman. Hujan asam dirasakan sebagai hal
yang sama dengan hujan biasa. Namun partikel sulfat dan nitrat dari

deposisi kering dapat menyebabkan masalah asma, bronkitis dan jantung.


NOx dalam asam juga bereaksi dengan senyawa organik volatil (VOC) untuk
membentuk tingkat ozon tanah. Ozon, atau asap, akan memperburuk dan
melemahkan sistem pernapasan.
Sumber :
Diterjemahkan secara bebas dari
http://science.howstuffworks.com/nature/climate-weather/atmospheric/acidrain2.htm
TEST EKSPLORASI
Hujan asam disebabkan gas buang industri, gas buang kendaraan
bermotor, pembakaran bahan bakar fosil dan dari berbagai macam
bahan rumah tangga. Gas NO2, NO3, SO2, SO3, CO, dan CO2 yang
dihasilkan akan bereaksi dengan air hujan membentuk air asam. Tuliskan
reaksi gas-gas tersebut dalam pembentukan hujan asam.

PELATIHAN
Pilihlah dengan memberikan tanda silang (x) pada jawaban yang
Anda anggap benar.
1. Berdasarkan teori Arrhenius, zat digolongkan ke dalam kategori basa
jika....
a. Terionisasi dalam air
b. Melepaskan ion H+ dalam air
c. Melepaskan ion OH- dalam air
d. Dapat memberikan proton
e. Dapat menerima pasangan elektron
2. Senyawa asam basa berikut, makakah yang merupakan asam poliprotik?
a. NaOH
b. Ca(OH)2
c. H3PO4
d. HCl
e. CH3COOH
3. Perhatikan data berikut.
Larutan
Warna dalam
Warna dalam
lakmus merah
lakmus biru
I

biru

biru

II

merah

merah

III

biru

biru

IV

merah

merah

Dari data di atas yang termasuk larutan asam adalah.


a. I and II
b. I and III
c. II and III
d. II and IV
e. III and IV
4. Asam konjugasi dari HSO4- adalah ....
a. H2SO4
b. SO42c. H2O
d. OHe. H3O+
5. Dari sebuah percobaan titrasi 25 mL larutan asam klorida dan larutan
natrium hidroksida 0,1 M didapatkan grafik sebagai berikut:
Berdasarkan data di atas maka dapat disimpulkan
larutan asam klorida memiliki konsentrasi ....
a. 0,16 M
d. 0,05 M
b. 0,06 M
e. 1,0 M
c. 0,1 M
6. Reaksi penggaraman juga disebut reaksi netralisasi karena ....
a. Sifat asam lebih kuat dari sifat basa
b. Sifat basa lebih kuat dari sifat asam
c. Sifat asam dan sifat basa sama kuat
d. Sifat asam lebih kuat dari larutan netral
e. Sifat basa lebih kuat dari larutan netral
7. Senyawa HClO4 dapat bersifat asam atau basa. Reaksi yang menunjukan
HClO4 sebagai basa adalah ....
a. HClO4 + NH2- ClO4- + NH3
b. HClO4 + NH3 ClO4- + NH4+
c. HClO4 + H2O ClO4- + H3O+
d. HClO4 + OH- ClO4- + H2O
e. HClO4 + N2H5+ H2ClO4+ + N2H4
8. Dalam pelarutan NH3, terjadi kesetimbangan sebagai berikut:
NH3 (aq) + H2O (l) NH4+ (aq) + OH- (aq)
Yang merupakan pasangan asam dan basa konjugasi adalah ....
a. NH3 and H2O
b. NH4+ and OHc. NH3 and OHd. NH4+ and NH3
e. H2O and OH9. Disediakan data hasil percobaan daya hantaran listrik beberapa larutan
seperti berikut.

Data

Nyala lampu

Pengamatan
larutan

Nyala terang

Banyak
gelembung

II

Nyala redup

Banyak
gelembung

III

Nyala redup

Banyak
gelembung

IV

Tidak nyala

Sedikit gelembung

Tidak nyala

Tidak ada
gelembung

Data yang menunjukkan asam kuat adalah .


a. I
b. II
c. III
d. IV
e. V
10. Tetapan kesetimbangan asam lemah HA adalah 10-7. Jika pH larutan
adalah 4, maka konsentrasi larutan adalah ....
a. 10-1 M
b. 10-3 M
c. 10-4 M
d. 10-5 M
e. 10-7 M
11. 0.1 M basa lemah MOH mempunyai pH = 10. Tetapan basa lemah
MOH adalah ....
a. 10-9 M
b. 10-7 M
c. 10-4 M
d. 10-3 M
e. 10-2 M
12. 500 mL larutan Ca(OH)2 0.0005 M memiliki pH ....
a. 11
b. 10
c. 9
d. 4
e. 3
13. Sekelompok siswa melakukan percobaan tes keasaman beberapa
larutan menggunakan indikator asam basa. Data indicator ditunjukan
dalam tabel berikut.

Nama Indikator

Rentang pH

Perubahan Warna

Metal merah

3,1 4,4

Merah Kuning

Bromkresol hijau

3,8 5,4

Kuning Biru

Bromtimol biru

6,0 7,6

Kuning - Biru

Phenolphthalein

8,0 10

Tak berwarna
Merah muda

Jika pH larutan adalah 7.8, pasangan indikator yang digunakan adalah ....
a. Bromkresol hijau dan bromtimol biru
b. Metil merah dan bromkresol hijau
c. Bromtimol biru dan phenolphthalein
d. Metil merah dan bromtimol biru
e. Bromkresol hijau dan phenolphthalein
14. Indikator universal diteteskan kedalam larutan asam lemah HA 0,1 M.
warna larutan ternyata sama dengan warna indikator universal yang
diteteskan kedalam larutan H2SO4 0,01 M. Tetapan ionisasi basa lemah
tersebut adalah ....
a. 1 10-3
b. 2 10-3
c. 4 10-3
d. 4 10-2
e. 4 10-1
15. Besarnya pH larutan 1,48 gram Ca(OH)2 (Ar Ca = 40, O = 16, dan H =
1) dalam 1000 mL larutan adalah .
a. 2 log 4
d. 12 + log 2
b. 2 log 2
e. 12 + log 4
c. 11 + log 4
16. Berikut adalah polutan udara yang mengakibatkan hujan asam,
kecuali ....
a. Nitrogen dioksida
b. Karbon dioksida
c. Belerang Dioksida
d. Belerang trioksida
e. Debu
17. Untuk menetralkan 20 mL larutan asam sulfat , dibutuhkan 20 mL
larutan NaOH 0,1 M. Maka konsentrasi asam sulfat tersebut adalah ....
a. 1.00 M
b. 0.50 M
c. 0.20 M
d. 0.15 M
e. 0.05 M

18. Jika 20 mL larutan asam fospat (H 3PO4) 0.1 M dititrasi dengan larutan
NaOH 0.2 M hingga seluruhnya berubah menjadi HPO42-, volume basa
yang diperlukan adalah ....
a. 10 mL
b. 20 mL
c. 25 mL
d. 30 mL
e. 40 mL
19. Jika larutan A memiliki pH = 4 dan larutan B memiliki pH = 5,
perbandingan konsentrasi ion H+ dalam larutan A dan B adalah . . . .
a. 10 : 1
d. 4 : 5
b. 1 : 2
e. log 4 : log 5
c. 1 : 10
20. Grafik kurva titrasi yang menunjukkan titrasi asam lemah dengan basa
lemah adalah.
a.
b.
c.
d.
e.

Daftar Pustaka
Brady, J.E,. 1990. General Chemistry, Principle & Structure. 5th ed. New York.
John Willey & Sons.
Chang, Raymond. 2001. General Chemistry. Third Edition. New York.
McGraw-Hill
Depdiknas. (2003). Standar kompetensi mata pelajaran sains. Jakarta :
Depdiknas.
Handoyo sugiyarto, kristian.
Keenan, Kleinfelter, Wood. Kimia Untuk Universitas, terj.Edisi ke-6 Jilid 1.
Jakarta. Erlangga
Malone, Leo J & Dolter, Theodore O. 2010. Basic Concepts of Chemistry. 8th
Edition. New Jersey. John Wiley & Sons
Petrucci HR. 1997. General Chemistry Principle & Modern Applications. New
Jersey. Prentice Haal International.
Susilowati, Endang. 2009. Theory and Application of Chemistry. Solo. Tiga
Serangkai
Williams, Linda D. 2003. Chemistry Demystified. New York. McGraw-Hill

Anda mungkin juga menyukai