Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan rahmat-Nya Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Barito Utara Tahun 2014
dapat diselesaikan oleh Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi sesuai dengan jadwal
yang telah direncanakan untuk melaksanakan Program Percepatan
Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP).
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Barito Utara ini merupakan acuan yang akan
dipakai dalam Uji Publik guna mendapatkan masukan dan saran dari berbagai
pihak terutama dari Anggota Dewan, SKPD, Camat dan Lurah/ Kepala Desa serta
pemangku kepentingan lainnya.
Penentuan Area Prioritas (Priority Setting) pembangunan sanitasi pada Buku
Putih Sanitasi Kabupaten Barito Utara dilakukan dengan menggunakan hasil
studi Environmental Health Risk Assessment (EHRA), data sekunder yang
tersedia dan persepsi dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang secara
langsung menangani pembangunan sektor sanitasi yaitu Bappeda, BLH, Dinas
Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum.
Penyusunan Buku Putih Sanitasi ini diharapkan sebagai dasar bagi penyusunan
Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) yang dijadikan acuan pemutakhiran data
Buku Putih Sanitasi untuk penyusunan SSK nantinya.
Kami menyadari bahwa Buku Putih Sanitasi Kabupaten Barito Utara ini masih
jauh dari sempurna oleh karena itu saran dan perbaikan dari berbagai pihak,
terutama yang berpengalaman dalam bidang Sanitasi sangat kami harapkan,
untuk kesempurnaan dalam penyusunan Buku Putih Sanitasi.
Atas segala kebaikan yang telah diberikan oleh semua pihak dalam penyusunan
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Barito Utara ini, kami ucapkan terima kasih
dengan harapan semoga dalam penyusunan Buku Putih Sanitasi ini bermanfaat
bagi pembangunan dan pengembangan sanitasi di Kabupaten Barito Utara.
NADALSYAH
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ i
Daftar Isi --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- ii
Daftar Tabel ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- iv
Daftar Peta ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ vi
Daftra Gambar ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- vii
Daftar Istilah ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- viii
Ringkasan Eksekutif ----------------------------------------------------------------------------------------------------------- ix
Bab 1:
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
Pendahuluan -------------------------------------------------------------------------------------------------------- 1
Latar Belakang ------------------------------------------------------------------------------------------------------ 1
Landasan Gerak ---------------------------------------------------------------------------------------------------- 3
Maksud danTujuan -------------------------------------------------------------------------------------------------- 6
Metodologi ------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 7
Dasar Hukum dan Kaitannya dengan Dokumen Perencanaan Lain ---------------------------------- 10
Bab 2:
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
2.7
Bab 3:
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
ii
Program Pengembangan Sanitasi Saat Ini dan yang Direncanakan --------------------------- 109
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) terkait sanitasi ---------------------------------------------- 109
Peningkatan Pengelolaan Air Limbah Domestik ----------------------------------------------------- 111
Peningkatan Pengelolaan Persampahan ------------------------------------------------------------------- 112
Peningkatan Pengelolaan Drainase Lingkungan --------------------------------------------------------- 114
Peningkatan Komponen Terkait Sanitasi -------------------------------------------------------------- 116
Bab 5:
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Tabel 2.2
Nama, Luas Wilayah Per Kecamatan dan Jumlah Kelurahan, Kondisi Air Tanah
di Kabupaten Barito Utara Klimatologi dan Curah Hujan Kabupaten Barito Utara ------------------ 19
Tabel 2.3
Tabel 2.4 Jumlah dan Kepadatan Saat Ini dan Proyeksinya untuk 5 Tahun ---------------------------------------- 26
Tabel 2.5
Tabel 2.6
Tabel 2.7
Tabel 2.8
Tabel 2.9 Realisasi dan Potensi retribusi sanitasi perkapita Kabupaten Barito Utara --------------------------- 32
Tabel 2.10 Tabel Peta Perekonomian yang tersedia Kabupaten Barito Utara -------------------------------------- 33
Tabel 2.11 Jumlah Fasilitas pendidikan yang tersedia di Kabupaten Barito Utara --------------------------------- 40
Tabel 2.12 Jumlah Penduduk Miskin Perkecamatan di Kabupaten Barito Utara ---------------------------------- 41
Tabel 2.13 Jumlah Rumah Perkecamatan di Kabupaten Barito Utara ------------------------------------------------- 41
Tabel 2.14 Kegiatan Komunikasi Terkait Sanitasi -------------------------------------------------------------------------- 46
Tabel 2.15 Media Komunikasi dan Kerjasama terkait Sanitasi ----------------------------------------------------------- 46
Tabel 3.1
Rekapitulasi jumlah sarana air bersih dan sanitasi tingkat Sekolah Dasar/MI ----------------------- 58
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 3.4
Daftar Pemangku Kepentingan dalam Pengembangan dan Pengelolaan Air Limbah Domestik 63
Tabel 3.5
Tabel 3.6
Cakupan Layanan Air Limbah yang ada di Kabupaten Barito Utara ------------------------------------ 69
Tabel 3.7
Tabel 3.8
Tabel 3.9
Tabel 3.10 Penyedia Layanan air limbah domestik yang ada diKabupaten Barito Utara ------------------------ 73
Tabel 3.11 Rekapitulasi dan Potensi Restribusi Air Limbah ------------------------------------------------------------- 74
Tabel 3.12 Realisasi dan Restribusi Air Limbah ----------------------------------------------------------------------------- 74
Tabel 3.13 Permasalahan Mendesak Air Limbah Domestik -------------------------------------------------------------- 75
Tabel 3.14 Daftar Pemangku Kepentingan dalam pembangunan dan pengelolaan persampahan ----------- 77
Tabel 3.15 Daftar Peraturan persampahan di Kabupaten Barito Utara ---------------------------------------------------- 78
Tabel 3.16 Sistem Pengelolaan yang Ada di Kabupaten Barito Utara ------------------------------------------------- 83
Tabel 3.17 Kondisi Prasarana Persampahan di Kabupaten Barito Utara --------------------------------------------- 84
Tabel 3.18 Daftar Program/ Kegiatan Persampahan berbasis Masyarakat ------------------------------------------ 85
Tabel 3.19 Pengelolaan Sarana Persampahan oleh Masyarakat ------------------------------------------------------- 86
Tabel 3.20 Peran Swasta dalam Penyedian Layanan Persampahan di Kabupaten Barito Utara ------------- 88
Tabel 3.21 Rekapitulasi Realisasi Pendanaan Sanitasi Persampahan ------------------------------------------------ 88
iv
Rencana Program dan Kegiatan PHBS Terkait Sanitasi Tahun 2015 ------------------------------- 109
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Rencana Program dan Kegiatan Pengelolaan Air Limbah Domestik Tahun 2015 -------------- 111
Tabel 4.4
Kegiatan Pengelolaan Air Limbah Domestik yang Sedang Berjalan ---------------------------------- 112
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7
Rencana Program dan Kegiatan Pengelolaan Drainase PerkotaanTahun 2015 ------------------- 114
Tabel 4.8
Tabel 4.9
Tabel 4.10 Kegiatan Terkait Sanitasi yang Sedang Berjalan ----------------------------------------------------------- 118
Tabel 5.1
Tabel 5.2
Tabel 5.4
DAFTAR PETA
Peta 2.1
Peta 2.2
Peta 2.3
Peta 2.4
Peta 3.1
Peta 3.2
Peta Cakupan Layanan Pengelolaan Air Limbah Domestik Kabupaten Barito Utara -------------- 67
Peta 3.3
Peta 3.4
Peta Jaringan Drainase dan Wilayah Genangan Kabupaten Barito Utara ----------------------------- 94
Peta 3.5
Peta Cakupan Layanan Air Bersih Kabupaten Barito Utara ---------------------------------------------- 104
Peta 5.1
Peta Area Berasiko Sanitasi Komponen Air Limbah Kabupaten Barito Utara ---------------------- 120
Peta 5.2
Peta Area Beresiko Sanitasi Komponen Persampahan Kabupaten Barito Utara ------------------ 122
Peta 5.3
Peta Area Beresiko Sanitasi Komponen Drainase Kabupaten Barito Utara ------------------------- 124
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Struktur Kelembagaan Pemerintah Kabupaten Barito Utara ------------------------------------ 44
Gambar 2.2 Struktur SKPD terkait Sanitasi Kabupaten --------------------------------------------------------------------- 45
Gambar 3.1 Grafik CPTS di Lima Waktu Penting ---------------------------------------------------------------------------- 53
Gambar 3.2 Grafik Persentase Penduduk Yang Melakukan BABS ------------------------------------------------------ 54
Gambar 3.3. Pengelolaan Air Minum -------------------------------------------------------------------------------------------- 54
Gambar 3.4 Pengelolaan Sampah Setempat ---------------------------------------------------------------------------------- 55
Gambar 3.5 Grafik Pencemaran SPAL ------------------------------------------------------------------------------------------ 55
Gambar 3.6 Grafik Tempat Penyaluran Air Tinja ----------------------------------------------------------------------------- 66
Gambar 3.7 Grafik Persentase Tangki Septick Suspek aman ------------------------------------------------------------ 66
Gambar 3.8 Diagram Sistem Pengelolaan Air Limbah Kabupaten Barito Utara -------------------------------------- 68
Gambar 3.9 Grafik Penyuluhan Yang Pernah Diikuti di Kabupaten Barito Utara ------------------------------------- 72
Gambar 3.10 Grafik Pengelolaan Sampah ------------------------------------------------------------------------------------- 80
Gambar 3.11 Grafik Pengangkutan Sampah ---------------------------------------------------------------------------------- 81
Gambar 3.12 Diagram Sistem Sanitasi Pengelolaan Persampahan ----------------------------------------------------- 83
Gambar 3.13 Kegiatan Penyuluhan atau Sosialisasi Yang Pernah Diikuti Kabupaten Barito Utara ------------- 87
Gambar 3.14 Grafik Persentase Rumah Tangga Yang Mengalami Banjir Rutin ------------------------------------- 93
Gambar 3.15 Diagram Sistem sanitasi Pengelolaan Drainase Perkotaan --------------------------------------------- 95
Gambar 3.16 Kegiatan Penyuluhan atau Sosialisasi Yang Pernah diikuti di Kabupaten Barito Utara --------- 100
Gambar 3.17 Grafik Akses Terhadap Air Bersih/ Sumber Air Minum dan Masak ---------------------------------- 105
vii
DAFTAR ISTILAH
APBD
BAB
Bappeda
BKKBN
BLT
BOD
BORDA
BPS
CI
Confidence Interval
CL
Confidence Level
CSR
CTPS
DBD
DPPKA
BLH
DPRD
DSCR
DSS
EHP
EHRA
Enu
FGD
GIS
HU
Hidran Umum
IPAL
IPLT
Kemenkes
Kementerian Kesehatan
KFM
KK
Kepala Keluarga
KLUI
Korcam
Koordinator Kecamatan
viii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Buku Putih Sanitasi (BPS) merupakan data dasar (baseline) kondisi sanitasi
Kabupaten Barito Utara saat ini yang lebih banyak memberikan panduan pencapaian
tahapan pencapaian (milestone) dokumen ini juga mengindikasikan produk pada tiaptiap bobot penilaian (milestone): 1) Internalisasi dan penyamaan persepsi; 2) Penyiapan
profil wilayah; 3) Penilaian profil sanitasi; 4) Penetapan area berasiko sanitasi; 5)
Finalisasi buku putih.
Profil Sanitasi Wilayah Kajian Sanitasi merupakan upaya pemerintah dalam
rangka pencapaian target Millennium Development Goals (MDGs) tahun 2015.
Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi Kabupaten Barito Utara memberikan ulasan wilayah
kajian sanitasi berdasarkan kondisi lapangan (eksisting). Wilayah kajian studi di Barito
Utara meliputi kawasan peruntukan permukiman perkotaan dan perdesaan di seluruh
wilayah administrasi kabupaten Barito Utara yang mencakup 9 Kecamatan. Wilayah
kajian tersebut disepakati Pokja berdasarkan kriteria kepadatan penduduk, angka
kemiskinan, daerah/ wilayah yang dialiri sungai dan daerah tergenang banjir,
berdasarkan Indeks Resiko Sanitasi (IRS) studi EHRA sesuai dengan tingkat
presentasenya adalah masalah genangan air (80%), air minum (74%), air limbah (73%),
PHBS (54%) dan persampahan (50%), tetapi secara keseluruhan
kelima indeks
sanitasi tersebut merupakan permasalahan mendesak dan utama yang harus diatasi
karena tingkat presentase kelimanya cukup tinggi diatas 50%.
Permasalahan mendesak sanitasi kabupaten Barito Utara adalah sebagai
berikut: 1) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Terkait Sanitasi antara lain
masalah tidak mencuci tangan dengan sabun pada lima waktu penting; Masyarakat
masih melakukan BABS; Masih adanya pencemaran pada wadah penyimpanan dan
penanganan air minum; Masih adanya pencemaran karena SPAL. 2) Pengelolaan Air
Limbah Domestik antara lain masalah tempat penyaluran akhir tinja masih di
cubluk/lubang tanah; Masih ada tanki septik yang tidak aman dimiliki masyarakat;
Pembuangan akhir tinja pada aliran sungai; Pembuangan akhir tinja pada lahan
kosong/rawa. 3) Pegelolaan Persampahan antara lain masalah belum adanya
dokumen perencanaan pengelolaan persampahan misalnya Master Plan Persampahan
skala kabupaten, studi kelayakan lokasi TPA Sampah, DED TPA Sampah dan studi
lingkungan sarana dan prasarana persampahan;belum adanya Perda tentang
pengelolaan persampahan skala kabupaten;kurangnya partisipasi dalam mengikuti
penyuluhan dan sosialisasi; minimnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan
ix
mandi)
masih
kesaluran
tersier
dan
sekunder
serta
langsung
ke
xi
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
mengandung
delapan
tujuan
respon
atas
permasalahan
Tujuan
ditargetkan telah memiliki akses air minum yang layak dan minimal 59,1 persen
penduduk Indonesia di Kota dan Desa sudah memperoleh pelayanan sanitasi yang
memadai (Status Millenium Development Goal Indonesia 2009). Secara nasional,
Indonesia telah mencapai target ini, tetapi cakupan ini belum merata dan belum
menggambarkan kualitas yang sebenarnya mengenai fasilitas sanitasi tersebut.
Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya kondisi ini, antara lain
disebabkan lemahnya perencanaan pembangunan sanitasi, yang ditandai dengan
pembangunan sanitasi tidak terpadu, salah sasaran, tidak sesuai kebutuhan, dan
tidak berkelanjutan, serta kurangnya perhatian masyarakat pada perilaku hidup
bersih dan sehat.
Salah satu upaya memperbaiki kondisi sanitasi adalah dengan menyiapkan
sebuah perencanaan pembangunan sanitasi yang responsif dan berkelanjutan.
Dalam hal ini, Pemerintah mendorong kota dan kabupaten di Indonesia untuk
menyusun Strategi Sanitasi Perkotaan atau Kabupaten (SSK) yang memiliki
prinsip:
1
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
lengkap,
akurat,
dan
mutakhir
tentang
kondisi
sanitasi,
baik
menyangkut aspek teknis mapun non teknis. Dalam konteks ini Buku Putih
merupakan prasyarat utama dan dasar bagi penyusunan SSK.
Salah satu target MDGs adalah mengurangi hingga setengahnya jumlah
penduduk yang tidak memiliki akses terhadap kebutuhan air minum yang aman
dan sanitasi dasar, dengan indikator :
1. Proporsi dari populasi yang menggunakan sumber air minum berkualitas;
2. Proporsi dari populasi yang menggunakan sarana sanitasi berkualitas;
Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kabupaten Barito Utara dirasakan perlu
karena terdapat hal mendasar dalam perencanaan untuk melakukan perubahan
mendasar pada proses pengelolaan sanitasi yang tersebar di kecamatan dan
kelurahan maupun desa. Permasalahan sanitasi di Kabupaten Barito Utara selama
ini berada di wilayah pemukiman pemukiman lama. Lokasi pemukiman lama
yang dimaksud adalah lingkungan pemukiman yang ada di pinggiran sungai dan
juga lingkungan kawasan kumuh yang sistim sanitasinya masih dirasakan kurang
memadai.
Ada beberapa pola sanitasi pemukiman yang ada di sekitar pinggiran sungai
untuk masyarakat yang ada di Kabupaten Barito Utara yang kita kenal.Sebagian
masyarakat bantaran sungai saat ini masih mengenal jenis sanitasi yang di sebut
Lanting Jamban dimana obyek sanitasi memanfaatkan aliran sungai, sebagai
penghanyut pembuangan sanitasi. Selain itu juga kondisi bangunan Jamban
tersebut material lantai bangunannya berasal dari kayu log bulat dan tempat
pembuangan sanitasinya terbuat dari kerangka dan papan kayu.
Pada permukiman sungai kabupaten Barito Utara, daerah aliran sungai
dimanfaatkan sebagai mandi, cuci dan kakus (MCK). Hal tersebut terjadi karena
wilayah pedalaman sungai sebagian besar aktivitasnya berada di pinggiran sungai
2
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
dan belum memiliki sumur pompa atau PDAM untuk pemenuhan kebutuhan air
bersih.
Daerah aliran sungai yang berada di Kabupaten Barito Utara banyak yang
sudah tercemar oleh aktivitas penambangan liar maupun aktivitas masyarakat itu
sendiri. Adapun sebagian kegiatan penambangan yang ada di pinggiran sungai
tersebut adalah kegiatan penambangan emas yang biasa di sebut sebagai
penambangan PETI (Penambangan Tanpa Izin).
Buku
putih
sanitasi
(BPS) Kabupaten
Barito
Utara
Tahun
2014
LANDASAN GERAK
Dalam landasan gerak ini menyampaikan visi dan misi kabupaten yang
tertuang dalam RPJMD Kabupaten Barito Utara Tahun 2013-2018 sebagai tujuan
penataan ruang wilayah yang peruntukanya bagi Kabupaten Barito Utara yang di
uraikan secara umum dalam Rencana Tata Ruang (RTRW) sehingga hal hal
yang berkaitan dalam sanitasi bisa di pahami bagaimana cara atau upaya
membuang limbah cair domestik (Kotoran Manusia) selain itu juga terkait
dengan sampah sebagai salah satu upaya penanganannya dari bentuk wujud
pemerintah
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
lingkungan dan pola hidup sehat agar terbebas dari masalah sampah, baik
sampah yang ada dilingkungan rumah tangga, maupun lingkungan perumahan.
1.2.1 Definisi Sanitasi
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
965/Menkes/SK/XI/1992, penertian Sanitasi adalah segala upaya yang
dilakukan
untuk
menjamin
terwujudnya
kondisi
yang
memenuhi
persyaratan kesehatan.
Pengertian sanitasi sendiri tertuju pada 3 (Tiga) lingkup sektor yaitu air
limbah, persampahan dan jaringan drainase lingkungan yang ada di
lingkungan masyarakat. Sedangkan air limbah dimaksud berasal dari air
limbah domestik yang berasal dari lingkungan masyarakat berupa air
kotor berupa air cucian, air tinja, dan limbah masyarakat, buangan dari
kamar mandi, dan dapur.
Adapun juga persampahan merupakan bentukan material sisa material
yang wujudnya berupa sampah kering dan sampah basah, serta B3.
Drainase sendiri merupakan sarana saluran air buangan yang tempat
menghanyutkan limbah atau buangan masyarakat, dan dimanfaatkan
sebagai kawasan aliran resapan air untuk mengendalikan banjir.
1.2.2. RuangLingkupSanitasi
A. Sub Sektor Air Limbah
a. Grey water adalah limbah rumah tangga non kakus yaitu buangan
yang berasal dari kamar mandi, dapur dan tempat cuci. Grey water
sering mengandung material organik karena buangan yang berasal
dari dapur. Material organik ini umumnya mudah mengurai secara
alamiah (easily biodegradable) dan dibuang ke drainase tersier.
b. Black water adalah limbah yang dihasilkan dari WC (WaterCloset)
sebagai pembuangan (user-interface). Dalam rumah tangga miskin,
limbah ini sering dibuang saja kecubluk atau sebagian kecil ke
Urine adalah air kencing murni yang tidak tercampur tinja/ air;
Air pembersih anus air hasil bersih tubuh setelah buang air
besar dan atau air kecil. Ini hanyalah air yang dihasilkan oleh
4
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
dipakai
untuk menggelontor
B. Sub-sektor Persampahan
Penanganan persampahan atau limbah padat yaitu penanganan
sampah yang dihasilkan oleh masyarakat, baik yang berasal dari
rumah tangga, pasar, restoran dan lain sebagainya yang ditampung
melalui TPS atau transfer depo ke Tempat Pemprosesan Akhir(TPA).
Produksi sampah rumah tangga bisa di perkirakan sebagai berikut
(SNI3242:2008):
Rumah permanen (per orang/hari):2,5L
Rumah semi permanen (perorang/hari):2,25L
Rumah non permanen (perorang/hari):2,0L
C. Sub-sektor Drainase
a. Penanganan
drainase
lingkungan
adalah
memfungsikan
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
kebijakan
nasional
upaya
penanganan
sanitasi
dengan
mana
dalam
menyusun
diperlukan
prioritas
untuk
penanganan,
sebagai
panduan
dalam
kebijakan
daerah
untuk
kegiatan
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
Barito
Utara
sehingga
sasaran
pengembangan
maupun
Persampahan;
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
Data sekunder dijadikan sebagai data dasar oleh pokja sanitasi dan
AMPL Kabupaten Barito Utara untuk menyusun profil umum wilayah, serta
memetakan profil, dan menganalisis guna penentuan awal area beresiko
Kabupaten Barito Utara.
Adapun sumber data sekunder lainya adalah dokumen Rancangan
RTRW Kabupaten Barito Utara, RJMD Kabupaten Barito Utara, Barito Utara
Dalam Angka, RPIJM, dan juga Renstra dan Renja SKPD, laporan realisasi
APBD Kabupaten Barito Utara serta beberapa dokumen pendukung
perencanaan yang berkaitan dengan Kabupaten Barito Utara baik sektor
wilayah lainya.
Data primer diperoleh dari Studi Penilaian Resiko Kesehatan Lingkungan
atau yang dikenal dengan sebutan EHRA (Environmental Health Risk
data
primer
lainya
berupa studi
komunikasi
dan
sanitasi
( Sanitation
Supply
Assesment/
SSA) ,
kajian
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
PROSES
INTERNALISASI & PENYIAPAN
PERSEPSI
Kick Of meeting Kabupaten
Barito Utara
Kesepahaman pentingnya BPS
Sepakati Rencana Kerja Pokja
Pembagian dan Tanggung
Jawab anggota Pokja
Penentuan
Awal Area
Beresiko
Verifikasi Hasil penetapan
awal dengan melakukan
kunjungan lapangan
Konsultasi dengan SKPD
terkait dan tetapkan area
beresiko sanitasi
Penentuan area beresiko
PETA AREA BERESIKO
Masukan
untuk
penyusunann
dokumen SSK
PRODUK
Bab 5
BUKU PUTIH
SANITASI
KABUPATEN
BARITO UTARA
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
karena itu bunyi dari dasar hukum tersebut itu juga menjadi pondasi
yang
menghubungkan
dalam
pencapaian
pelaksanaan
sanitasi
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
Pemerintah
Nomor
15
Tahun
2010
tentang
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
188.45/017/2014 tentang
Hubungan
Buku
Putih
Sanitasi
dengan
Perencanaan Lainya
Ada beberapa hal keterkaitan Buku Putih sanitasi yang menjadi
acuan dengan dokumen perencanaan lainnya. Salah satunya adalah
12
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
Masih
rendahnya
penggunaan
dan
pengelolaam
serta
3.
4.
kurang
terkendali
(Pertambangan,
Kehutanan,
HTI,
Permukiman)
5.
isu
strategis
itulah
yang
menjadikan
landasan
Pembangunan
Jangka
13
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
Utara
melakukan langkah
dalam
pengembangan wilayah
14
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
BAB II
GAMBARAN UMUM WILAYAH
Dalam gambaran umum wilayah kabupaten Barito Utara yang pada BAB II ini
menguraikan perihal yang berkaitan dengan kondisi Geografis, fisik, kependudukan,
keuangan dan perekonomian daerah, serta kebijakan penataan ruang, serta struktur
organisasi pemangku kepentingan.
Selain itu juga dalam gambaran umum wilayah akan menampilkan beberapa
gambaran situasi daerah baik wilayah admistratif kabupaten dalam bentuk peta
administrasi maupun tabel.
2.1
a. Geografis
Topografi dan morfologi daerah Kabupaten Barito Utara terdiri dari
sebelah Selatan ke Timur merupakan dataran agak rendah sedangkan ke arah
Utara dengan bentuk daerah lipatan, patahan yang dijajari oleh pegunungan
Muller/Schwaner. Bagian wilayah dengan kelerengan 0-2% terletak dibagian
selatan tepi sungai Barito yaitu kecamatan Montallat dan Teweh Tengah seluas
165 km2 (1,46%). Bagian wilayah dengan kemiringan 2-15% tersebar di semua
kecamatan seluas 4.785 km2 (42,35%). Kemiringan 15-40% tersebar di semua
kecamatan seluas 4.275 km2 (37,83%) dan bagian wilayah dengan kemiringan di
atas 40% seluas 2.075 km2 (18,36%).
Sungai utama yang ada di Kabupaten Barito Utara adalah Sungai Barito.
Sungai Barito mengalir dari daerah hulu di Kabupaten Murung Raya melewati
Kabupaten Barito Utara, Kabupaten Barito Selatan, hingga ke Kabupaten Barito
Kuala Provinsi Kalimantan Selatan. Sungai ini tercatat mempunyai panjang lebih
kurang 900 km (dapat dilayari 780 Km), lebar rata-rata 650 meter dengan
kedalaman 8 meter dan bermuara ke Laut Jawa. Selain itu sungai yang cukup
berperan dalam sistem hidrologi di Kabupaten Barito Utara adalah sungai
Montallat, Sungai Teweh dan sungai Lahei yang merupakan anak sungai Barito.
15
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
Tabel 2.1
Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Sub DAS
di Wilayah Kabupaten Barito Utara
No
Nama DAS
Luas (Ha)
47.409,02
242,10
26.254,93
70.603,96
2.304,86
65.590,40
19.449,87
5.143,97
63.811,82
10
58.696,23
11
26.222,73
12
306.428,81
13
Sub Tuhup
287.937,66
Jumlah
Sumber: Bappeda Kab. Barito Utara, 2013.
979.096,35
16
BukuPutihSanitasi
KabupatenBaritoUtara
2014
Peta 2.1.
PetaDAS SubDASdi Wilayah Kabupaten Barito Utara
17
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
b. Administratif
Kabupaten Barito Utara adalah salah satu kabupaten di Provinsi
Kalimantan Tengah yang berada di tengah-tengah pulau Kalimantan dan terletak
di daerah khatulistiwa yaitu pada posisi 1140 20'3,32'' 115050'47'' Bujur Timur
dan 0049'00'' Lintang Utara 10 27'00'' Lintang Selatan, dengan batas-batas :
Sebelah
Selatan
berbatasan
dengan
Kabupaten
Barito
Selatan
dan
Sebelah
Timur
berbatasan
dengan
Kabupaten
Kutai
Barat
Provinsi
Kalimantan Timur.
18
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
Tabel : 2.2
Nama, luas wilayah per-Kecamatan dan jumlah kelurahan
Jumlah
kelurahan/desa
Luas Wilayah
Adminitrasi
Terbangun
(Ha)
(%)
(Ha)
(%)
terhadap
terhadap
total
total
Montallat
4 Kelurahan/ 8 Desa
688,22
6,76
5.180
0,52
Gunung Timang 16 Desa
1.163,17
11,42
16.527
1,67
Gunung Purei
11 Desa
1.467,716
14,41
35.020
3,54
Teweh Timur
12 Desa
827,888
8,84
9.641
0,97
Teweh Tengah
2 Kelurahan/ 8 Desa
1.134,37
11,13
2.121
0,21
Lahei
2 Kelurahan/ 11 Desa 3.190,897
31,13
21.978
2,22
Teweh Baru
2 Kelurahan/ 8 Desa
824,978
8,10
3.322
0,34
Teweh Selatan
10 Desa
479,42
4,71
2.269
0,29
Lahei Barat
11 Desa
337,836
3,32
3.079
0,31
Total Wilayah 12 keluraha/ 93 Desa 10.191,44
100 991.370
100
Sumber: BPS Barito Utara, 2010 dalam Studi Pemekaran Kecamatan di Kabupaten Barut
Nama
kecamatan
19
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
Peta 2.2
Peta Administrasi Kabupaten Barito Utara
20
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
21
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
c. Kondisi Fisik
Kondisi hidrogeologi yang digambarkan melalui dugaan ketersediaan air
tanah dan produktivitas akifernya. Kondisi hidrogeologi sebagian besar wilayah
Kabupaten Barito Utara terdiri dari :
a) Akifer Dengan Aliran Melalui Ruang Antar Butir ( aquifers in which flow is
intergranular)
Akifer produktif dengan penyebaran luas (extensive, productive aquifers)
Akifer terutama pasir, dengan keterusan sedang. Kedudukan muka air
tanah bebas umumnya dekat permukaan sampai 5 m dari muka air tanah
setempat. Debit mata air umumnya kurang dari 50 ltr/detik. Debit sumur
diperkirakan mencapai 10 ltr/detik.
Akifer produktivitas sedang, dengan penyebaran luas (extensive, mode-
productive aquifers)
Akifer terutama pasir lempungan, tidak menerus, tipis dengan
keterusan rendah. Kedudukan muka air tanah bebas umumnya dekat
permukaan, kurang dari 10 meter dari muka tanah setempat. Debit mata
air umumnya kurang dari 10 ltr/detik. Debit sumur diperkirakan kurang dari
5 ltr/detik.
b) Akifer Dengan Aliran Melalui Celahan dan Ruang Antar Butir ( aquifers in which
22
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
Akifer
produktivitas
sedang,
dengan
penyebaran
2014
luas
(extensive,
productive aquifers)
Akifer dengan keterusan sangat beragam, kedudukan muka air tanah
bebasnya, dalam. Debit mata air umumnya kurang dari 50 ltr/detik.
c) Akifer Dengan Aliran Melalui Celahan, Rekahan dan Saluran (aquifers in which
aquifers)
Aliran air tanah terbatas pada zona celahan, rekahan dan saluran
pelarutan. Debit sumur dan mata air beragam dalam kisaran yang besar,
debit mata air kurang dari 1 sampai 400 ltr/detik.
d) Akifer Bercelah atau Sarang Produktif Kecil dan Daerah Air Tanah Langka
(aquifers fissured or porous of poor productivity and regions without
exploitable groundwater)
Akifer dengan produktivitas kecil, setempat, berarti (poorly productive
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
dataran
rendah
sampai
aluvial
sungai,
umumnya
2014
berada
pada
daerah
Demografi
Jumlah penduduk Kabupaten Barito Utara Tahun 2012 (per 31 Desember
2012) adalah 178.789 jiwa berdasarkan registrasi penduduk per 25 September
2012 oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Berdasarkan sensus penduduk
oleh BPS jumlah penduduk di Barito Utara pada tahun 2010 adalah 121.573 jiwa,
tahun 2011 berjumlah 123.602 jiwa dan tahun 2012 berjumlah 123.781 jiwa
dengan rasio jenis kelamin (sex ratio) 108 dan kepadatan penduduk rata-rata 15
jiwa per kilometer persegi. Kecamatan terpadat penduduknya adalah Kecamatan
Teweh Tengah sedangkan yang terjarang penduduknya adalah Kecamatan
Gunung Purei.
Apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk Kalimantan Tengah, maka
persentase jumlah penduduk Kabupaten Barito Utara berkisar antara 17,2% 18,84%, atau rata-rata 18,10% dari penduduk Kalimantan Tengah. Selama kurun
waktu tahun 2003-2010 pertumbuhan penduduk Kabupaten Barito Utara terus
meningkat dengan tingkat pertumbuhan rata-rata mencapai 1,19% setiap
tahunnya.
24
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
T a b el 2.3
J u ml a h P en d u d u k d an K e p a d at an ya (3 T ah u n T er a k hir)
d i K a b u p at e n B arit o U t ar a
Nama
Kecamatan
JumlahPenduduk
Jumlah KK
Tahun
Tahun
Tingkat
Pertumbuhan (%)
Tahun
Kepadatan
Penduduk(Jiwa/Km2)
Tahun
2011
2012
2013
2011
2012
2013
2011
2012
2013
2011
2012
2013
Montallat
10.737
10.843
10.939
2.684
2.710
3.943
0,97
0,98
0,89
17
20
21
Gunung Timang
10.145
10.243
10.315
2.536
2.561
4.443
0,99
0,88
0,79
10
11
12
Gunung Purei
2.454
2.475
2.495
613
618
1.069
0,82
0,88
0,79
Teweh Timur
7.304
7.369
7.427
1.826
1.842
2.349
0,88
0,88
0,79
10
11
Teweh Tengah
70.861
71.591
72.263
17.715
17.898
19.131
1,03
1,03
0,94
31
42
43
Lahei
21.594
21.788
21.960
5.399
5.447
4.644
0,89
0,88
0,79
Teweh Baru
24.062
6.902
28
Teweh Selatan
18.918
5.572
39
Lahei Barat
16.434
3.830
13
Sumber :BPS (Badan Pusat Statistik) dan Disdukcapil Kabupaten Barito Utara, 2013.
Catatan Tanda (*) Kecamatan Sebelum Pemekaran
adalah
sebesar 108, yang artinya adalah penduduk laki-laki di kabupaten ini 8% lebih
banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuannya.
25
2014
T a bel 2.4
Jumlah Penduduk
Tahun
Nama Kecamatan
Jumlah KK
Tahun
Tingkat Pertumbuhan
Tahun
Kepadatan Penduduk
Tahun
Montallat
2014
11.036
2015
11.124
2016
11.203
2017
11.282
2018
11.344
2014
2.759
2015
2.781
2015
2.800
2017
2.820
2018
2.836
2014
0,88
2015
0,79
2016
0,71
2017
0,71
2018
0,55
2014
20
2015
20
2016
20
2017
20
2018
21
Gunung Timang
10.396
10.468
10.532
10.596
10.644
2.599
2.617
2.633
2.649
2.661
0,78
0,80
0,61
0,61
0,45
12
12
12
12
12
Gunung Purei
2.514
2.532
2.547
2.563
2.574
628
633
636
640
643
0,78
0,70
0,61
0,61
0,45
Teweh Timur
7.485
7.573
7.583
7.629
7.663
1.871
1.893
1.895
1.907
1.915
0,78
0,70
0,61
0,61
0,45
15
15
15
15
15
Teweh Tengah
72.936
73.552
74.111
74.671
75.115
18.234
18.388
18.527
18.667
18.778
0,93
0,70
0,75
0,75
0,60
115
116
117
118
118
Lahei
22.132
22.286
22.423
22.559
22.660
5.533
5.571
5.605
5.639
566
0,78
0,84
0,61
0,61
0,45
13
13
14
14
14
Teweh Baru
23.303
23,536
23.771
24.009
24.249
5.826
5.884
5.943
6.002
6.062
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
27
27
28
28
28
Teweh Selatan
19.107
19.298
19.491
19.686
19.883
4.777
4.825
4.873
4.921
4.971
1,01
1,01
1,01
1,01
1,01
22
22
23
23
23
Lahei Barat
16.598
16.764
16.932
17.101
17.272
4.150
4.191
4.233
4.275
4.318
0,98
0,98
0,98
0,98
0,98
19
19
20
20
20
Sumber :BPS (Badan Pusat Statistik) dan Disdukcapil Kabupaten Barito Utara, 2013.
26
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2.3
2014
menjadi
pendapatan
yang signifikan
bersumber dari lain-lain pendapatan yang sah. Pada tahun 2009, proporsinya
hanya sebesar 1,26% dan pada tahun 2012 mencapai 0,78%. Pendapatan
daerah Kabupaten Barito Utara mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Selama tahun 2009-2012, rata-rata pertumbuhannya mencapai 13,00%/tahun.
Pertumbuhan yang tertinggi adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD), yang ratarata pertumbuhannya mencapai 13,68.% per tahun.
27
2014
T a bel 2.5
R e k a pit ul a si R e a slis a si A P B D K a b u p a t e n B a rit o
Utara
REALISASI ANGGARAN
2010
2011
Tahun
2012
2013
2014
Rata-Rata
Pertumbuhan
20.872.844.369,58
1.302.707.754,00
8.999.185.259,60
2.198.092.868,55
19.955.692.040,63
2.584.709.208,00
8.346.310.919,03
2.824.037.213,96
28.659.428.341,88
3.185.381.518,00
13.399.928.898,00
3.371.549.337,88
24.500.000.000,00
3.440.000.000,00
13.687.500.000,00
3.601.073.000,00
35.000.000.000
5.310.000.000,00
12.948.000.000,00
6.000.000.000,00
8.372.858.487,43
6.200.634.699,64
8.702.568.588,00
7.471.427.000,00
10.742.000.000,00
PENDAPATAN TRANSFER
1. Transfer Pemerintah Pusat-Dana
Perimbangan
2. Transfer Pemerintah Pusat-lainnya
3. Transfer Pemerintah Provinsi
LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH
6. Pendapatan Lainnya
480.584.564.587,00
454.863.777.288,00
568.791.443.544,00
502.906.987.366,00
618.556.412.139,74
567.580.548.870,00
640.197.911.346,00
475.180.280.000,00
680,045,062,894.00
514.638.471.000,00
9.682.000.000,00
16.038.787.299,00
-
48.353.868.800,00
17.530.587.378,00
3.564.396.260,00
3.564.396.260,00
25.818.023.000,00
25.157.840.269,74
5.118.820.815,30
5.118.820.815,30
126.585.921.346,00
38.431.710.000,00
8.149.600.000,00
8.149.600.000,00
124.549.381.894,00
41.821.651.578,73
7.000.000.000,00
7.000.000.000,00
--
501.457.408.956,58
592.311.531.844,63
652.334.661.296,92
815.339.608.918,15
756.866.714.472,73
PENDAPATAN DAERAH
10 %
28
2014
Tabel 2.6
Rekapitulasi Realisasi Belanja Sanitasi SKPD
Kabupaten Barito UtaraTahun 2010 2014
No
SKPD
1
PU-CK
1a Investasi
Persampahan
Air Bersih
Drainase
Air Limbah
Operasional/Pemeliharaa
1b
n (OM)
2
BLH
2a Investasi
Persampahan
Air Limbah
Operasional
2b
/Pemeliharaan (OM)
3
Dinas Kesehatan
3a Investasi
PHBS
Operasional
3b
/Pemeliharaan (OM)
4
Bappeda
4a Investasi
Persampahan
Air Bersih
Operasional /Pemeliharaan
4b (OM)
5
Belanja Sanitasi
2010
841.543.200,00
3.442.794.950,00
1.639.509.350,00
576.231.000,00
499.983.000,00
299.000.000,00
2011
795.490.000,00
2.307.360.400,00
859.995.763,00
699.349.900,00
540.000.000,00
123.820.000,00
Tahun
2012
1.003.510.500,00
2.720.795.200,00
2.015.660.000,00
770.447.000,00
600.000.000,00
427.550.000,00
2013
Rata-rata
Pertumbuhan
2014
1.195.420.000,00
1.876.140.000,00
766.260.000,00
670.351.000,00
369.213.500,00
1.857.560.000,00
1.519.234.000,00
6.294.600.000,00
1.342.977.000,00
1,20
-0,05
2,8
1,3
770.000.000,00
-
0,54
-
428.374.000,00
0,87
7.299.061.000,00
4.530.526.858,49
5.522.304.715,66
4.877.384.500,00
10.869.768.000,00
0,6
29
No
6
7
8
9
10
11
SKPD
Pendanaan Investasi
Sanitasi
Pendanaan OM
Belanja Langsung
Proporsi Belanja Sanitasi
- Belanja Langsung
Proporsi Investasi
Belanja Sanitasi
Proporsi OM Sanitasi Total Belanja Sanitasi
2010
2011
2014
Tahun
2012
2013
Rata-rata
Pertumbuhan
2014
7.299.061.000,00
4.530.526.858,49
5.522.304.715,66
4.877.384.500,00
10.869.768.000,00
0,6
224.647.177.051
305.869.091.164,38
285.803.120.478,49
344.334.420.491,25
406.234.584.325,00
0,81
0,03
0,02
0,03
0,02
0,03
Sumber : Pertanggung Jawaban Realisasi APBD Pemerintah Kabupaten Barito Utara, 2014.
30
2014
Tabel 2.7
Tabel Perhitungan Pendanaan Sanitasi oleh APBD
Kabupaten Barito Utara Tahun 2009 2013
N
o
1
1.
1
1.
2
1.
3
1.
4
1.
5
2
2.
1
2.
2
2.
3
2.
4
Uraian
2010
2011
2013
Rata- rata
pertumbuhan
2014
Belanja Sanitasi
(1.1+1.2+1.3+1.4)
Air Limbah Domestik
576.231.000,00
699.349.900,00
770.447.000,00
766.260.000,00
1.342.977.000,00
1,33
1.341.526.200,00
1.949.089.000,00
2.201.788.500,00
2.163.862.850,00
1.857.560.000,00
89
1.639.509,35
859.995.763,00
2.015.660.000,00
6.294.600.000,00
10,9
29.900.000,00
123.820.000,00
427.550.000,00
369.213.500,00
428.374.000,00
0,69
Air Bersih
3.442.794.950,00
2.307.360.400,00
2.720.795.200,00
1.876.140.000,00
1.519.234.000,00
-333
Total
Dana Alokasi khusus
(2.1+2.2+2.3)
7.029.961.500,00
5.939.615.063,00
8.136.240.700,00
5.175.476.350,00
11.442.745.000,00
7,65
DAK Sanitasi
473.300.000,00
567.800.000,00
638.770.000,00
608.550.000,00
920.780.000,00
0,77
915.500.000,00
1.037.000.000,00
1.205.610.000,00
873.000.000,00
1.189.150.000,00
0,47
776.000.000,00
825.200.000,00
809.230.000,00
1.290.980.000,00
1.007.810.000,00
0,40
2.164.800.000,00
2.430.000.000,00
2.653.610.000,00
2.772.530.000,00
3.117.740.000,00
1,65
4.865.161.500,00
3.509.615.063,00
5.482.630.700,00
2.402.946.350,00
8.325.005.000,00
Total
Pinjaman/Hibah untuk
3
Sanitasi
Bantuan Keuangan Provinsi
4
untuk Sanitasi
Belanja APBD murni untuk Sanitasi
(1-2-3)
31
2014
224.647.177.051,0
0
305.869.091.164,3
8
285.803.120.478,4
9
344.334.420.491,2
5
406.234.584.325,0
0
2,1
0,1
Sumber :Pertanggung Jawaban Realisasi APBD Pemerintah Kabupaten Barito Utara, 2013.
32
2014
Tabel 2.8
Belanja Sanitasi Perkapita
Kabupaten Barito Utara Tahun 2010 2014
No
Tahun
D e s k ri p si
Rata rata
2011
2012
2013
2014
Pertu m b u ha n
224.647.177.051
305.869.091.164,38
285.803.120.478,49
344.334.420.491,25
406.234.584.325,00
121.900
123.610
124.309
184.049
185.507
1.842.880,86
2.474.468,82
2.299.134,58
1.870.884,50
2.189,861,21
2010
18%
Sumber: Pertanggung Jawaban Realisasi APBD Pemerintah Kabupaten Barito Utara, 2013.
No
Uraian
Tabel 2.9
Realisasi dan Potensi Retribusi Sanitasi Per Kapita
Kabupaten Barito Utara Tahun 2009 2013
Belanja Sanitasi (Rp.)
2010
2011
2012
2013
2014
Rata-rata
pertumbuhan
1.a
R e a lis a si r etri b u si
1.b
P o t e n si r et ri b u si
Retribusi Sampah
5 1.840.00 0
5 2.000.00 0
5 2.840.00 0
5 3.000.00 0
5 3.840.00 0
3,86
2.a
R e a lis a si r etri b u si
5 1.840.00 0
5 2.000.00 0
5 2.840.00 0
5 3.000.00 0
5 3.840.00 0
3,86
2.b
P o t e n si r et ri b u si
5 1.840.00 0
5 2.000.00 0
5 2.840.00 0
5 3.000.00 0
5 3.840.00 0
3,86
Retribusi Drainase
3.a
R e a lis a si r etri b u si
3.b
P o t e n si r et ri b u si
T o t a l R e a li s a si R e t ri b u si S a n it a si ( 1 a + 2 a + 3 a )
5 1.840.00 0
5 2.000.00 0
5 2.840.00 0
5 3.000.00 0
5 3.840.00 0
3,86
T o t al P o t e n si R et ri b u si S a ni t a si ( 1 b + 2 b + 3 b )
5 1.840.00 0
5 2.000.00 0
5 2.840.00 0
5 3.000.00 0
5 3.840.00 0
3,86
P r o p o r si T o t al R e a lis a si - P o t e n s i R e t ri b u si S a ni t a si ( 4 / 5 )
Sumber :Pertanggung Jawaban Realisasi APBD Pemerintah Kabupaten Barito Utara, 2013.
33
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
Tabel 2.10
Peta PerekonomianKabupaten Barito Utara
Tahun 2009 2013
No
1
2
3
Deskripsi
2010
Tahun
2012
2011
2013
2014
6,35
6,37
6,38
6,40
Kabupaten
yang
berkeseimbangan
lingkungan,
berbasis
prasarana
wilayah
dalam
rangka
mendukung
pengembangan
sektor
pertanian
dengan
pola
intensifikasi
dan
industri
pengolahan
hasil
kegiatan
agro
dengan
sektor
pertambangan
dengan
prinsif
pengelolaan
berkelanjutan; dan
f.
pengembangan
sektor
pariwisata
dengan
memanfaatkan
potensi
34
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
b.
c.
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
d. membatasi konversi alih fungsi sawah irigasi teknis dan setengah teknis
menjadi kegiatan budidaya lokal lainnya.
Jaringan air baku untuk air minum terdiri atas:
a. rencana pengembangan sumber air baku, terdiri atas :
1. Sungai Barito;
2. Bendungan Trahean; dan
3. Air Tanah
Rencana pengembangan jaringan sumber air baku mengutamakan air
permukaan dengan prinsip keterpaduan air tanah. SPAM di Kabupaten
Barito Utara dipadukan dengan sistem jaringan sumber daya air untuk
menjamin ketersediaan air baku. Prasarana jaringan air minum terdiri
atas intake air baku, jaringan perpipaan air baku dan instalasi
pengelolaan air minum yang dikembangkan pada lokasi air baku
potensial serta pusat-pusat permukiman di seluruh kecamatan dan
36
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
b.
c.
pengembangan
kapasitas
instalasi
pengolahan
hingga
kebutuhan
dapat
dijadikan
sebagai
acuan
dalam
penyusunan
program
sasaran
yang
diharapkan
dari
pengembangan
wilayah
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
minat
investasi
masyarakat
dan
dunia
usaha
untuk
38
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
Peta 2.3.
Rencana Struktur Ruang Kabupaten Barito Utara
39
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
Peta 2.4.
Rencana Pola Ruang Kabupaten Barito Utara
40
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2.5.
2014
Sosial Budaya
2.5.1 Pendidikan
Sebagaimana kita ketahui bahwa tersedianya SDM yang berkualitas
merupakan salah satu faktor utama dalam keberhasilan pembangunan suatu
daerah
sehingga
pemerintah
daerah
Kabupaten
Barito
Utara
sangat
SD
17
21
9
13
36
23
24
14
16
LPT
1
-
2.5.2 Kemiskinan
Kemiskinan
berupa
persoalan
yang
Utara
menjadi
tugas
dan
Line).
Keberadaan penduduk miskin masih didominasi oleh masyarakat di
pedalaman dan masyarakat bantaran sungai yang masih menggunakan sungai
sebagai sarana sanitasi sehari-hari.
41
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
Tabel 2.12.
Jumlah Penduduk Miskin per Kecamatan
di Kabupaten Barito Utara
Nama Kecamatan
Montallat
Gunung Timang
Gunung Purei
Teweh Timur
Teweh Tengah
Lahei
Teweh Baru
Teweh Selatan
Lahei Barat
Jumlah
Sumber :TNP2K, 2013.
Tabel 2.13.
Jumlah Rumah Per Kecamatan di Kabupaten Barito Utara
Nama Kecamatan
Jumlah Rumah
Montallat
Gunung Timang
Gunung Purei
Teweh Timur
Teweh Tengah
Lahei
Teweh Baru
Teweh Selatan
Lahei Barat
2.416
2.370
761
1.398
9.875
1.585
3.307
3.301
1.028
2.6.
perangkat
penambahan
jabatan
organisasi
yang
perangkat
melekat
di
dalamnya.
daerah
yaitu
BPBD,
Terdapat
KPPT
dan
42
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
Kabupaten
Barito
Utara
sebagai
Kabupaten
2014
Induk
dibentuk
43
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
44
BukuPutihSanitasi
KabupatenBaritoUtara
2014
BUPATI
1. STAFAHLI BIDANGHUKUMDANPOLITIK
2. STAFAHLI BIDANGPEMERINTAHAN
3. STAFAHLI BIDANGPEMBANGUNAN
4. STAFAHLI BIDANGKEMASYARAKATAN
DANSDM
5. STAFAHLI BIDANGEKONOMIDAN
KEUANGAN
DPRD
WAKIL BUPATI
SEKRETARIATDPRD
SEKRETARISDAERAH
LEMBAGATEKNISDAERAH
1. INSPEKTORAT
2. BADANPERENCANAANPEMBANGUNAN
DAERAH
3. BADANKEPEGAWAIANDAERAH
4. BADANPEMBERDAYAANMASYARAKATDAN
DESA
5. BADANLINGKUNGANHIDUP
6. BADANKESBANGPOL
7. BADANKBDANPEMBERDAYAAN
PEREMPUAN
8. KANTORPERPUSTAKAANDANKEARSIPAN
9. KANTORPELAYANANPERIJINANTERPADU
10. KANTORKETAHANANPANGAN
11. RUMAHSAKIT UMUMDAERAH
12. SATUANPOLISI PAMONGPRAJA
KECAMATAN
KELURAHAN
1. ASSISTENPEMERINTAHAN
2. ASSISTENPEMBANGUNANDANKESRA
3. ASSISTENADMINISTRASI UMUM
DINAS-DINAS
1. DINASPENDIDIKAN
2. DINASPEKERJAANUMUM
3. DINASKESEHATAN
4. DINASPERTANIAN, PERIKANANDAN
PETERNAKAN
5. DINASKEHUTANANDAN
PERKEBUNAN
6. DINASPENDAPATAN, PENGELOLAAN
KEUANGANDANASET
7. DINASKOPERASIDANUKM
8. DINASPERTAMBANGANDANENERGI
9. DINASSOSIAL, TENAGAKERJADAN
TRANSMIGRASI
10. DINASPERHUBUNGANKOMUNIKASI
DAN INFORMATIKA
11. DINASKEPENDUDUKANDAN
CATATANSIPIL
12. DINASPEMUDADANOLAHRAGADAN
PARIWISATA
Gambar 2.1.
Struktur Organisasi KabupatenBarito Utara
45
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
BAGIAN ADMINISTRASI
PEMBANGUNAN SETDA
BAPPEDA
Bidang Perencanaan Pembangunan
Fisik dan Prasarana
DINAS PU
1. Bidang Cipta Karya
2. Bidang Tata Kota
3. Bidang Tata Ruang
BLH
DINAS KESEHATAN
Bidang Pengendalian
Lingkungan dan
Pengelolaan Limbah
Bidang Pengendalian
Masalah Kesehatan
Gambar 2.2
Struktur SKPD Terkait Pembangunan Sanitasi Kabupaten
46
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
Tabel 2.14.
Kegiatan Komunikasi Terkait Sanitasi
No
Kegiatan
1.
Iklan
Layanan
Masyarakat
(ILM)
di
Radio RSPD
Batara
Iklan
Layanan
Masyarakat
(ILM)
di
Radio RSPD
Batara
2.
Tahun
Dinas
Pelaksana
Diskes Kab.
Barito Utara
2013
BLH
Kab.
Barito Utara
2013
Tujuan Kegiatan
Mengimbau kepada
masyarakat
untuk
waspada
perkembangbiakan
jentik
nyamuk
Demam Berdarah
Mengimbau kepada
masyarakat
untuk
membuang sampah
pada tempat dan
waktu yang sudah
ditentukan
Khalayak
Sasaran
Masyaraka
t umum
Masyaraka
t umum
Pesan Kunci
Pembelajaran
Dengan bersihnya
sumber air keluarga
mencegah korban
DBD
Efektifitas
kerjasama mediapemda
dalam
penyebarluasan
informasi
kesehatan
Efektifitas
kerjasama mediapemda
dalam
penyebarluasan
informasi
kesehatan
Dengan bersihnya
lingkungan
meningkatkan
tingkat kesehatan
dan
perolehan
Adipura
Tabel 2.15.
Media Komunikasi dan Kerjasama Terkait Sanitasi
No
1
Jenis Media
Brosur
BPBD Barito
Utara
Brosur
BPBD Barito
Utara
Brosur
Diskes
Barito Utara
Khalayak
Masyarakat
Barito
Utara
Yang bertempat
tinggal
di
Kawasan Rawan
Bencana Banjir
DAS Barito
Masyarakat
Barito
Utara
Yang bertempat
tinggal
desa
pedalaman
Pendanaan
Badan
Penggulangan
Bencana
Daerah
Kab.
Barito Utara
Pesan Kunci
Bersama-sama
mengurangi
resiko Banjir
Efektifitas
Masyarakat
Barito
Utara Yang bertempat
tinggal Di DAS Barito
berupaya memperbaki
kondisi sanitasinya
Badan
Penggulangan
Bencana
Daerah
Kab.
Barito Utara
Bersama-sama
mengurangi
resiko
kebakaran
lahan
Masyarakat
Barito
Utara Yang bertempat
tinggal
pedalaman
berupaya mencegah
dan
mengendalikan
kebakaran hutan dan
lahan
Seluruh
Masyarakat
Barito Utara
Diskes
Kab.
Barito Utara
Masyarakat
petani
ladang
agar
melakukan
pengawasan
dan
pengendalian bahaya
kebakaran hutan dan
lahan saat musim
kemarau
Masyarakat
Barito
Utara
agar
lebih
mengawasi
sanitasi
sumber
air
dari
bahaya pertumbuhan
jentik nyamuk DBD
Bersama-sama
mengurangi
resiko DBD
Masyarakat
Barito
Utara
mewaspadai
bahaya DBD
47
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
BAB III
PROFIL SANITASI WILAYAH
Secara umum kondisi sanitasi Kabupaten Barito Utara saat ini masih perlu
peningkatan dan perbaikan. Badan air berupa sungai yang ada di Kabupaten Barito
Utara merupakan muara dari penerima drainase air hujan dan limbah cair rumah
tangga. Pada beberapa kawasan kualitasnya cenderung menurun dari tahun ke tahun,
dan sampai saat ini masih kurang upaya untuk meningkatkan kualitasnya. Permukiman
yang berada di tepian sungai memperlakukan sungai sebagai penampung air limbah
domestik baik limbah padat maupun limbah cair tanpa pengelolaan terlebih dahulu.
Paradigma masyarakat yang menganggap air akan menghanyutkan limbah yang
dibuang harus segera dianggap serius oleh Pemerintah Daerah dan memerlukan
penanganan khusus.
Orientasi hidup masyarakat Kabupaten Barito Utara yang sebagian masih berada
di daerah aliran sungai menyebabkan segala aktivitas dilakukan di atas sungai. Mereka
mendirikan rumah di bantaran/tepi sungai. Semua aktivitas masyarakat mulai dari
mandi dan mencuci hingga buang air besar disana. Selain itu,karena badan rumah ada
yang berada di atas air maka apabila mereka membuat kakus/jamban di dalam rumah,
tinjanya juga secara langsung maupun tidak langsung dibuang kebadan air juga.
Kebiasaan masyarakat yang masih ada sampai saat ini terutama masyarakat yang
berdomisili dibantaran Sungai Barito, masih menggunakan WC terapung atau dengan
nama lain WC helikopter. Secara langsung kotoran yang terbuang itu langsung
dihanyutkan oleh air dan kadang dihabiskan oleh biota sungai. Ada juga sebagian
masyarakat merasa lebih gampang dan mudah buang hajat di sungai, ini dikarenakan
pola hidup dan kebiasaan masyarakat yang berdomisili di bantaran sungai.
Kabupaten Barito Utara mempunyai permasalahan di dalam penyediaan sarana
dan prasarana, baik di perkotaan maupun di perdesaan. Permasalahan penyediaan
sarana dan prasarana dikaitkan dengan pengembangan wilayah-wilayah. Untuk itu
perlu diupayakan penataan dan penyediaan sarana dan prasarana untuk memenuhi
kebutuhan fasilitas kehidupan penduduknya. Pertumbuhan penduduk Kabupaten Barito
Utara
sarana dan prasarana seperti jalan, pembukaan lahan-lahan baru untuk perumahan,
48
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
penanganan air limbah domestik, persampahan, drainase dan air bersih. Bagaimana
pembangunan/ penyediaan untuk salah satu infratruktur yang jarang pernah disentuh
yaitu Sanitasi.
3.1. Wilayah Kajian Sanitasi
Dalam pencapaian target Millennium Development Goals (MDGs) tahun
2015, Kabupaten Barito Utara memberikan ulasan wilayah kajian sanitasi
berdasarkan kondisi eksisting dan RTRW. Kabupaten Barito Utara yang meliputi
kawasan peruntukan permukiman perkotaan di seluruh wilayah administrasi
Kabupaten Barito Utara
49
BukuPutihSanitasi
KabupatenBaritoUtara
2014
50
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
masyarakat
dan
petugas
kesehatan
setempat
seperti
bersama-sama
dapat
melakukan
kegiatan
promosi
kesehatan.
Target/sasaran kegiatan seperti ibu muda yang mempunyai anak bayi/balita, ibu
hamil, remaja putri, kelompok perempuan dan kelompok laki-laki, karang taruna,
kelompok miskin dan kelompok menengah ke atas. Yang perlu di perhatikan
adalah kemampuan membaca dari masyarakat dan kesederhanaan pesan yang di
sampaikan.
Beberapa jenis kegiatan yang dapat di lakukan dalam
Kesehatan di
Masyarakat, adalah :
Penyuluhan kelompok terbatas;
Penyuluhan kelompok besar (masa);
51
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
masyarakat
dapat
berpikir
dan
mengambil
tindakan
untuk
meninggalkan kebiasaan buang air besar mereka yang masih di tempat terbuka
dan
sembarang
tempat.
Pendekatan
yang
dilakukan
dalam
STBM
52
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
Gambar 3.1
Grafik CTPS di Lima Waktu Penting
Tidak
83,1
Ya
54
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
Gambar 3.2
Grafik Persentase Penduduk yang Melakukan BABS
Perilaku BABS
0% 0%
44%
Ya, BABS
56%
Tidak BABS
Dari Hasil Study EHRA diketahui bahwa Terdapat 44% masyarakat di Kabupaten
Barito Utara masih melakukan BABS dan hanya 56% tidak melakukannya.
Gambar 3.3 Grafik Pengelolaan Air Minum
(Pencemaran pada Wadah Penyimpanan dan Penanganan Air)
Tidak tercemar
0%
16%
84%
Dari Grafik Diatas Berdasarkan Studi EHRA diketahui di Kabupaten Barito Utara
84 % Sumber Air mereka Terlindungi/ sudah aman dalam pengelolaan air minum dan
hanya 16 % sumber air tercemar.
55
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
Gambar 3.4
Grafik Pengelolaan Sampah Setempat
diolah
2%
98%
Gambar 3.5
Grafik Pencemaran karena SPAL
Tidak
37%
63%
56
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
Permasalahan Mendesak
Masih rendahnya pengetahuan dan kesadaran
masyarakat dalam pembangunan sarana dan
prasarana sanitasi
Isu Strategis
Pentingnya peningkatan pengetahuan dan
kesadaran masyarakat dalam pembangunan
sarana dan prasarana sanitasi agar hidup lebih
sehat dan berkualitas.
2.
3.
4.
penyakit,
meningkatkan
kesehatannya,
serta
berperan aktif
dalam
mewujudkan lingkungan sehat. Indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai
PHBS di sekolah yaitu :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
57
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
58
2014
Tabel 3.1
Rekapitulasi Jumlah Sarana Air Bersih dan Sanitasi Tingkat Sekolah Dasar/ MI
No
Jumlah
Sekolah
Jumlah Siswa
Jumlah
Guru
Toilet Guru**)
Fas. Cuci
tangan
Toilet Siswa***)
Fas
Pengolaha
n sampah
Saluran
Drainase
PDAM
SPT/PL
SGL
L/P
L&P
L/P
L&P
28
2.475
2.545
130
318
19
16
10
15
11
21
20
15
13
68
89
14
MI
298
590
24
30
2.841
3.224
140
356
21
17
11
16
12
22
21
16
14
Total
Sumber : Tabel Pelaporan Pokja Sanitasi Kabupaten Barito Utara, Juni 2014
59
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
Tabel 3.2
Kodisi sarana sanitasi sekolah (SD/ MI)
No
% Sangat Baik
% Baik
% Kurang
Baik
Toilet Guru
10
86,7
3,3
Toilet Siswa
10
86,7
3,3
26,7
23,3
50,0
70,0
6,7
23,3
Pengelolaan Sampah
20
53,3
23,3
Saluran Drainase
30
43,3
20
20,,0
6,7
73,3
13,3
56,7
30,0
Dari kondisi sarana sanitasi sekolah Dasar/MI pada 30 Sekolah dasar diatas
dapat kita lihat masuk katergori baik dan kurang baik. bahwa sudah 70 % memiliki
sarana air bersih yang sangat baik. Sedangkan kondisi sarana sanitasi sekolah (SD/MI)
yang masuk kategorikurang baik ialah fasilitas cuci tangan pakai sabun (CPTS) dengan
persentase sebesar 50%.
Tabel 3.3
PHBS terkait Sanitasi Sekolah Dasar/MI
Perilaku Higiene dan Sanitasi
Baik
Kurang baik
12
40
18
60
Penggunaan toilet/jamban
25
83
17
Prilaku PHBS
29
97
60
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
limbah domestik perkotaan dan perdesaan yang lebih baik diperlukan perhatian
terhadap tiap-tiap bagian proses penatalaksanaannya: (1) perencanaan dan
pengembangan program, (2) perancangan, (3) pembangunan, (4) operasional dan
pemeliharaan, dan (5) pemantauan.
Kerangka perundangan dan peraturan yang jelas harus dirancang untuk
mendorong bagaimana proses penatalaksanaan ini dapat diatur dengan baik.
Sebuah penelitian menyeluruh
secara
keseluruhan,
identifikasi
aspek-aspek
peraturan
untuk
61
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
Staff
Staff
62
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
Tabel 3.4
Daftar Pemangku Kepentingan yang Terlibat dalam Pengelolan Air Limbah Domestik
PEMANGKU KEPENTINGAN
FUNGSI
Pemerintah
Kabupaten
Swasta
Masyarakat
Bappeda/ PU
Bappeda/ PU
Bappeda/PU/BLH
PU/Dinkes
PU/Dinkes
PU
PU
BLH
BLH/PDAM
BLH
BLH/PU
BLH/PU
BLH/PU
PERENCANAAN
Menyusun target pengelolaan air limbah
domestik skala kab/kota.
Menyusun rencana program air limbah
domestik dalam rangka pencapaian target.
Menyusun rencana anggaran program air
limbah domestik dalam rangka pencapaian
target
PENGADAAN SARANA
Menyediakan sarana pembuangan awal air
limbah domestic
Membangun sarana pengumpulan dan
pengolahan awal (Tangki Septik)
Menyediakan sarana pengangkutan dari
tangki septik ke IPLT (truk tinja)
Membangun
jaringan
atau
saluran
pengaliran limbah dari sumber ke IPAL (pipa
kolektor)
Membangun sarana IPLT dan atau IPAL
PU
PU
PENGELOLAAN
Menyediakan layanan penyedotan lumpur
tinja
Mengelola IPLT dan atau IPAL
Melakukan penarikan retribusi penyedotan
lumpur tinja
Memberikan izin usaha pengelolaan air
limbah domestik, dan atau penyedotan air
limbah domestic
Melakukan pengecekan kelengkapan utilitas
teknis bangunan (tangki septik, dan saluran
drainase lingkungan) dalam pengurusan IMB
PENGATURAN DAN PEMBINAAN
Mengatur prosedur penyediaan layanan air
limbah domestik (pengangkutan, personil,
peralatan, dll)
Melakukan sosialisasi peraturan, dan
pembinaan dalam hal pengelolaan air limbah
domestik
63
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
PEMANGKU KEPENTINGAN
FUNGSI
Pemerintah
Kabupaten
Swasta
Masyarakat
BLH/PU
BLH
BLH
BLH
BLH
Tabel. 3.5
Daftar Peraturan Terkait Air Limbah Domestik KabupatenBarito Utara
Ketersediaan
Peraturan
Ada
(Sebutkan)
Pelaksanaan
Tidak
Ada
Efektif
Dilaksanakan
Belum Efektif
Dilaksanakan
Tidak Efektif
Dilaksanakan
Ket
Rencana
Induk
Drainase
Tersedia
Program
Limbah
Perda No
12/2005
Perda No
12/ 2005
64
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
Ketersediaan
Peraturan
Ada
(Sebutkan)
2014
Pelaksanaan
Tidak
Ada
Efektif
Dilaksanakan
Belum Efektif
Dilaksanakan
Tidak Efektif
Dilaksanakan
Ket
Perda No
12 2005
Tata
cara
Perizinan
pembuanga
n air limbah
Sedot
lumpur Tinja
Milik
pribadi/
Swasta
Pembuatan
drainase air
limbah
65
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
dua
macam
sistem
dalam
pengelolaan
air
limbah
domestik/permukiman yaitu:
a.
Sanitasi sistem setempat atau dikenal dengan sistem sanitasi on-site yaitu
fasilitas sanitasi individual seperti septic tank atau cubluk.
b.
Sanitasi sistem off-site atau dikenal dengan istilah sistem terpusat atau sistem
sewerage.
Sebagian besar masyarakat Kabupaten Barito Utara masih menggunakan
66
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
Gambar 3.6
Grafik Tempat Penyaluran Akhir Tinja
Pipa sewer
Sungai/danau/pantai
Tidak tahu
0% 0% 10%
Cubluk/lobang tanah
0%
90%
Dari Hasil Studi EHRA diketahui bahwa tempat penyaluran akhir Tinja 90%
Masyarakat menjawab ke Cubluk/ Lubang Tanah, hanya 10.% yang menjawab
pembuangan akhir tinja ke Tangki Septik.
Gambar 3.7
Grafik Persentase Tangki Septik Suspek Aman dan Tidak Aman
Tidak aman
27%
73%
Dari Grafik Hasil Studi EHRA Diatas dapat diketahui 73 % masyarakat Kabupaten
Barito Utara memiliki Tangki Septik Suspek Aman dan 27 % masyarakat tidak memiliki
tangki suspek aman.
67
BukuPutihSanitasi
KabupatenBaritoUtara
2014
Peta3.2.
PetacakupanLayananPengelolaanAir LimbahDomestikTermasukIPAL terpusat
68
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
Gambar 3.8
Diagram Sistem Sanitasi pengelolaan air limbah domestik Kabupaten Barito Utara
(A)
Produk Input
Human
User Interface
(B)
(D)
(C)
Pengumpulan
dan
Penampungan
Pengolahan awal
Pengangkutan/
Pengaliran
(Semi)
pengolahan
Akhir
Terpusat
(E)
Daur Ulang/
Pembuangan
Akhir
Sungai
tanki septik
Truck Tinja
69
2014
T a b el 3. 6
C a k u p a n L a y a n a n A ir li m b a h D o m e s ti k Y a n g A d a di K a b u p a t e n B a r it o U t a r a
S ar a n a Ti d a k
BABS*
Sara na Layak
Layak
O n site Syste m
O ffsit e S y st e m
I n di vi d u al
No
B e r b a sis K o m u n a l
Ka w asan/
N a m a Keca m atan
ter p us at
(K K)
C u bl uk t a n gki
Ja m b a n
MCK
MCK++
T a n g ki s e ptic
IPAL
Sa mbungan
s e p t i k ti d a k a m a n
k eluar g a d g n
U m u m /Ja m ba n
(K K)
Ko m u n al
Ko m u n al
Rumah
(K K)
ta n g ki s e p tic
B ersa m a (K K)
(K K)
(K K)
(K K)
ti d a k a m a n ( K K )
1
M o nt allat (3.4 2 8 K K)
3428
1,37 1
686
686
---
---
---
---
G u n u n g Ti m a n g ( 3 7 5 9 K K)
3759
1,50 4
752
752
---
---
---
---
G u n u n g P ur ei (841 K K)
841
336
168
168
---
---
---
---
T e w e h Ti m u r ( 2 0 4 7 K K)
2047
819
409
409
---
---
---
---
T e w e h T e n g a h (16 46 7 K K)
16467
6,58 7
3,29 3
3,29 3
---
---
---
---
La h ei (41 0 9 K K)
4109
1,64 4
822
822
---
---
---
---
T e w e h Bar u (601 6 K K)
6016
2,40 6
1,20 3
1,20 3
---
---
---
---
T e w e h S el a t a n ( 4 7 3 2 K K)
4732
1,89 3
946
946
---
---
---
---
La h ei bar at (33 0 2 K K)
3302
1,32 1
660
660
---
---
---
---
70
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
Tabel 3.7
Kondisi Prasarana dan Sarana Air Limbah Domestik
No
Jenis
Satuan
Jumlah
Kapasitas
Kondisi
Berfungsi
Sistem On site
Berbasis Komunal
-IPAL Komunal
-MCK++
-Tangki septic Kumunal
Truk Tinja
Tidak
Berfungsi
Keterangan
---1 Unit
Milik
Pribadi/
swasta
IPLT: Kapasitas
M3/hari
Sistem Offsite
4
IPAL Kawasan/Terpusat
-Kapasitas
M3/hari
-Sistem
Sumber: Pokja Sanitasi Kabupaten Barito Utara 2014
71
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
No
Nama
Program/
Kegiatan
Penerima
manfaat
Pelaksana/
PJ
Lokasi
Tahun
Program
Jumlah
sarana
Kondisi sarana
saat Ini
Berfungsi
On site
Individual
STBM
BPMD
(PNPM-MPd)
Desa Benangin I
2007
DesaMajangkan
2008
Desa Kandui
2008
Desa TapenRaya
2008
Desa Sampirang II
2008
Desa Sei Liju
2008
Desa Jingah
2008
Desa Trinsing
2008
Desa Sei Rahayu II
2008
Desa Payang
2009
Desa Liju
2010
Total
11
Sumber Data: Data sekunder POKJA Sanitasi Kab.Barito Utara 2014
30
7
7
7
100
50
7
7
7
40
30
20
3
3
3
50
40
3
3
3
20
10
5
1
1
1
15
9
1
1
1
6
4
Tidak
Berfungsi
5 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
15unit
9 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
Tabel 3.9
Sistem Pengelolaan air limbah domestik yang ada di Barito Utara
No
Jenis Sarana
MCK
Tahun
Sarana
dibangun
2007
2008
2008
2008
2008
2008
2008
2008
2008
2009
2010
Lokasi
Desa Benangin I
Desa Majangkan
Desa Kandui
Desa Tapen Raya
Desa Sampirang II
Desa Sei Liju
Desa Jingah
Desa Trinsing
Desa Sei Rahayu II
Desa Payang
Desa Liju
Pengelola
Lembaga
Kondisi
Aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Biaya Operasi
dan
Pemasaran
------------
Pengosongan
Tangki
Waktu
Layanan
-----------------------
72
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
2
3
4
MCK++
----IPAL Komunal
----Sepik tank
----Komunal
Sumber Data: Data sekunder POKJA Sanitasi Kab.Barito Utara 2014
pengelolaan
air
limbah
khususnya
secara
rutin
menyampaikan
47%
16%
7%
7%
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
Tabel.3.10
Penyedian Layanan air Limbah Domestik Yang ada di Kabupaten Barito Utara
No
Nama Provider/
Mitra Potensial
Eman
Tahun Mulai
Oprasional
2009
Jenis Kegiatan/
Kontribusi
Terhadap Sanitasi
Volume
Potensi Kerjasama
(liter)
Penyedian
jasa 1.200
penyedotan lumpur
tinja.
Pelayanan
pemeliharaan
perangkat
pengurasan
septik
dan
tangki
74
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
Tabel 3.11
Rekapitulasi Realisasi Pendanaan Sanitasi Komponen Air Limbah Domestik
Belanja (Rp) Jutaan
No
Komponen
2010
2011
2012
2013
2014
Ratarata
(Rp)
Jutaan
Pertumbuhan
(%)
--
--
Air Limbah
(1a+1b)
1.a
Pendanaan
Investasi air
limbah
--
--
--
--
--
1.b
Pendanaan
OM yang
dialokasikan
dalam APBD
1.c
Perkiraan
biaya OM
berdasarkan
infrastruktur
terbangun
No
SKPD
2011
2012
2013
2014
Pertumbuhan
(%)
1.a
Realisasi retribusi
1.b
Potensi retribusi
Sampai saat ini belum ada perda tentang retribusi layanan air limbah domestik
dan belum adanya layanan air limbah domestik di Kabupaten Barito Utara.
75
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
Permasalahan Mendesak
Belum adanya master plan air limbah dan perencanaan serta studi lain bidang air
limbah domestik
persampahan
yang
merupakan
meliputi
kegiatan
pemilahan,
yang
sistematis
pengumpulan,
dan
pemindahan,
76
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
Nomor
Pengembangan
21/PRT/M/2006
Sistem
tentang
Pengelolaan
Kebijakan
Persampahan
dan
Strategi
(KSNP-SPP)
Nasional
juga
telah
ditetapkan salah satu sasaran yang akan dicapai adalah peningkatan kualitas
pengelolaan TPA menjadi sanitary landfill untuk Kota Metropolitan dan Kota Besar,
serta controlled landfill untuk Kota Sedang dan Kota Kecil.
Pada Kabupaten Barito Utara sendiri pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Badan
Lingkungan Hidup hanya menyediakan tong sampah pada setiap jalan, tempat
ibadah, tempat umum, perkantoran dan sekolah yana ada di ibu kota kabupaten
sebelum diangkut ke TPA.
Sedangkan bagi pemukiman masyarakat yang berada dibantaran sungai
masih membuang sampah kesungai dan diperlukan pembimbingan, edukasi dan
sosialisasi mengenai pengelolaan sampah karena masih banyak yang membuang
sampah di sungai.
3.4.1.
Kelembagaan
Kabupaten Barito Utara sendiri memilik Perda Pengelolaan Sampah yaitu
77
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
Kasi. Kebersihan
Staff
Staff
Tabel 3.14
Daftar Pemangku Kepentingan Yang Telibat Dalam Pengelolaan Persampahan
Kabupaten Barito Utara
PEMANGKU KEPENTINGAN
FUNGSI
PERENCANAAN
Menyusun target pengelolaan sampah skala kab/kota,
Menyusun rencana program persampahan dalam rangka
pencapaian target
Menyusun rencana anggaran program persampahan
dalam rangka pencapaian target
PENGADAAN SARANA
Menyediakan sarana pewadahan sampah di sumber
sampah
Menyediakan sarana pengumpulan (pengumpulan dari
sumber sampah ke TPS)
Membangun sarana Tempat Penampungan Sementara
(TPS)
Membangun sarana pengangkutan sampah dari TPS ke
Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
Membangun sarana TPA
Menyediakan sarana composting
Pemerintah
Kabupaten
Swasta
Masyarakat
Bappeda/PU
Bappeda/PU
Bappeda/PU
PU
PU
PU
PU
PU
PU
PENGELOLAAN
78
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
PEMANGKU KEPENTINGAN
FUNGSI
Mengumpulkan sampah dari sumber ke TPS
Pemerintah
Kabupaten
Masyarakat
Masyarakat
Swasta
Masyarakat
PU
Mengelola TPA
Masyarakat
Masyarakat
PDAM
PU
PU
PU
PU
PU
PU
PU
Tabel 3.15
Daftar Peraturan Persampahan Kabupaten Barito Utara
Peraturan
PERSAMPAHAN
Ketersediaan
Ada
Tidak
(Sebutkan)
Ada
Efektif
Dilaksanakan
Pelaksanaan
Belum Efektif
Dilaksanakan
Tidak Efektif
Dilaksanakan
Keterangan
Perda No.2
Tahun 2005
Sanksi bagi
kantor yang
Perda No.2
Tahun 2005
Perda No.2
Tahun 2005
79
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
Peraturan
/ fasilitas social / fasilitas umum
untuk mengurangi sampah,
menyediakan tempat sampah,
dan membuang ke TPS
Ketersediaan
Ada
Tidak
(Sebutkan)
Ada
tidak
membuang
sampah
pada
tempatnya
Pembagian
Kerja dari
TPS sampai
ke TPA
Efektif
Dilaksanakan
Pelaksanaan
Belum Efektif
Dilaksanakan
2014
Tidak Efektif
Dilaksanakan
Keterangan
Berkerja
Sama
dengan
PDAM
Pembayan
restribusi
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
dipindahkan ke kontainer yang ada di badan truk. Tempat Pemprosesan Akhir (TPA)
Sampah Kabupaten Barito Utara terletak di Desa Melayu Kecamatan teweh Tengah
jalan trans Puruk Cahu yang berjarak sekitar 13 Km dari Kota Muara Teweh. Luas lahan
TPA sekarang sekitar 4 hektar, dimana sistem pengolahan sampahnya masih dengan
cara Open Dumping. Di kabupaten Barito Utara sendiri belum ada bank sampah.
Gambar 3.10
Grafik Pengelolaan Sampah
Pengelolaan Sampah
Dibiarkan
saja sampai
membusuk
0%
Lain-lain Dikumpulkan
Dibuang ke
1% dan dibuang ke
lahan
kosong/kebun/h
TPS
Tidak tahu
utan dan
9%
0%
dibiarkan
membusuk
8%
Dibuang ke
sungai/kali/laut/
danau
29%
Dibua
ng ke
dalam
lubang Dibuang
tetapi ke dalam
tidak
lubang
ditutu
dan
ditutup
p
denga dengan
tanah
n
tana
0%
Dibakar
49%
Pada Grafik Diatas menurut data Studi EHRA 49% Pengelolaan Sampah di
Kabupaten Barito Utara masih dikelola dengan cara dibakar, 29% dibuang ke sungai, 8
% dibuang kelahan kosong/ kebun, 4 % dibuang ke dalam lubang tetapi tidak ditutup
dengan tanah dan hanya 9% pengelolaan sampah dikumpulkan/ dibuang ke TPS.
81
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
Gambar 3.11
Grafik Pengangkutan Sampah
0%
Tidak pernah
84%
82
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
83
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
Tabel 3.12
Diagram Sistem Sanitasi Pengelolaan Persampahan
Produk
Input
User Interface
Pengumpulan
Setempat
Penampungan
Sementara
(TPS)
Pengangkutan
(Semi)
Pengolahan
Akhir
Terpusat
Daur Ulang/Pembuangan
Akhir
Sampah
Organik dan
Anorganik
Becak
Motor
Bak Sampah
Truck Sampah
TPA
Truck Sampah
Bak Container
Sungai
Tong sampah
Dibakar
Tabel 3.16
Sistem pengelolaan persampahan yang ada di Kabupaten Barito Utara
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Nama Kecamatan/
Kelurahan
Jumlah
Penduduk
(Orang)
Timbunan
Sampah
(m3)
Montallat
11.036
Gunung Timang
10.396
Gunung Purei
2.514
Teweh Timur
7.485
Teweh Tengah
0,05
72.936
Lahei
22.132
Teweh Baru
Pemekaran
Teweh Selatan
Pemekaran
Lahei Barat
Pemekaran
Sumber: Pokja Sanitasi Kabupaten Barito Utara 2014
Volume Terrlayani
3R
(%)
-
(m3)
0,025
-
Institusi
Pengelola
(%)
(m3)
-
TPA
(%)
-
(m3)
0,05
-
Tidak
Terlayani
(%)
(m3)
0
-
Catatan : Sistem pengelolaan persampah yang ada di Kabupaten barito utara hanya Kecamatan Teweh
tengah disebabkan Kecamatan tersebut berada di ibu Kota Kabupaten.
84
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
Tabel 3.17
Kondisi Prasarana dan Sarana Persampahan yang ada di Kabupaten Barito Utara
No
(i)
Jenis Prasarana/Sarana
Satuan
Jumlah/
Kapasitas
Ritasi/Hari
(ii)
(iii)
(iv)
(v)
Kondisi
Berfungsi
Tidak
Berfungsi
(vi)
Keterangan
(vii)
(viii)
Pengumpulan
Setempat
-Gerobak
-Becak Motor
0 Unit
3 Unit
2 m3
1 Kali
Berfungsi
Penampungan
Sementara
-Bak Biasa
-Container
-Transfer Depo
1 Unit
4 Unit
0 Unit
2 m3
6 m3
1 Kali
1 Kali
Berfungsi
Berfungsi
Milik Pemda
Milik Pemda
Pengangkutan
-Dump Truck
-Arm Roll Truck
-Compaction Truck
3 Unit
3 Unit
1 Unit
6 m3
6 m3
10 m3
1 Kali
1 Kali
1 kali
Berfungsi
Berfungsi
Berfungsi
Milik Pemda
Milik Pemda
Milik Pemda
Pengelolaan Akhir
Terpusat (Semi)
-TPS 3R
-SPA
0 Unit
0 Unit
0 Ha
0 Ha
4 Ha
4 jam
Berfungsi
Terguna 1 ha belum
digunakan 3 ha
1 Unit
1 Unit
1 Unit
Milik Pemda
Milik Pemda
Milik Pemda
TPA
-Sanitary Landfiil
-Controlled Landfiil
-Open Dumping
Alat Berat
-Bulldozerl
-Truck Loader
-Excavator
Milik Pemda
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
kaya dan miskin, serta aspek kesetaraan jender harus dimulai sejak proses penetapan
Kelompok Kerja Sanitasi, pemetaan kondisi sanitasi, penyusunan Strategi Sanitasi Kota,
penyusunan rencana kegiatan, dan tahap monitoring dan evaluasi. Mekanisme
monitoring dan evaluasi yang partisipatif dan sadar jender menjadi kunci bagi
masyarakat untuk memastikan bahwa aspirasi mereka benar-benar diakomodasi.
Pemberdayaan Masyarakat merupakan sebuah proses dalam memberikan
kesempatan dan memberdayakan masyarakat melalui partisipasi, alih pengetahuan,
keahlian dan keterampilan. Masyarakat yang merupakan komponen dalam suatu
komunitas menempati posisi penting dalam pengelolaan sanitasi. Namun sejauh ini
partisipasi mereka belum mendapat perhatian yang proporsional dari berbagai pihak.
Disadari juga bahwa pembangunan sanitasi seringkali mengabaikan kepentingan
kalangan masyarakat berpenghasilan rendah.
Tabel 3.18
Program/Kegiatan Persampahan Berbasis Masyarakat
No
Program/
Kegiatan
Pelaksana/
PJ
Lokasi
Tahun
Kegiatan
Penerima
Manfaat
L
P
Berfungsi
Tidak
Berfungsi
86
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
Tabel 3.19
Pengelolaan Sarana Persampahan Oleh Masyarakat Kabupaten Barito Utara
Pengelola
No
Jenis Kegiatan
Lokasi
Pemilahan Sampah
di Rumah Tangga
Kelurahan Lanjas
dan kelurahan
Melayu
Pengangkutan
Sampah ke TPS
Pengelolaan sampah
a. Pengelolaan
sampah organik
Setiap
RW/Lingkungan
Lembaga
-
Kondisi
-
Kerjasama
dengan
pihak lain
-
Keterangan
Pemilahan
Sampah
hanya dilakukan di
Rumah Tangga
Sebelum ke bak sampah
-
b. Pengelolaan
Sampah non
Organik
c. Pengelolaan
Sampah
Terpadu
Sumber: Pokja Sanitasi Kabupaten Barito Utara Tahun 2014
Catatan: Di Kabupaten Barito Utara pengeloaan sarana persampahan oleh masyarakat sampai saat ini
belum ada hanya pemilahan di rumah tangga sebelum ke bak sampah atau TPS.
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
4. Jadwal
dan
momentum
(seperti
milestone)
2014
komunikasi
kebijakan
dan
pembangunan.
Gambar 3.13
Kegiatan Penyuluhan atau Sosialisasi yang Pernah diikuti Kabupaten Barito Utara
0%
16%
7%
kebersihan lingkungan
2 Air limbah dan jamban
keluarga
3 saluran air kotor
4 air bersih
7%
6 lainnya
No
1
2
Nama Provider/
Mitra Potensial
Tahun Mulai
Oprasional
Jenis Kegiatan/
kontribusi terhadap
Sanitasi
Volume
Potensi
Kerjasama
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
Subsektor
2010
Belanja (Rp)
2012
2011
Air Limbah
(1a+1b)
Sampah
(2a+2b)
Pendanaan
Investasi
persampahan 1.341.526.200 1.949.089.000 2.201.788.500
Sumber: Pokja Sanitasi Kabupaten Barito Utara tahun 2014
Ratarata
2013
2014
2.163.862.850
1.857.560.000
Pertumbuhan
(%)
8,9
Tabel 3.22
Realisasi dan Potensi Retribusi Sampah
No
SKPD
Retribusi
Sampah
1.a
Realisasi
retribusi
1.b
Potensi retribusi
2011
2012
2013
2014
Pertumbuhan
(%)
138.900.000
79.144.800
127.070.150
175.908.000
36.152.500
-0,54
154.105.000
155.380.000
236.195.000
231.885.000
3.4.7.
Permasalahan mendesak
Permasalahan yang dihadapi adalah persepsi dari sebagian masyarakat bahwa
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
Tabel 3.23
Permasalahan pengelolaan persampahan Kabupaten Barito Utara
No
1.
2.
3.
4.
Permasalahan Mendesak
Belum terlaksananya dengan efisien tentang perda persampahan
Kurangnya pendanaan bidang persampahan
Minimnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan persampahan skala
individual
Kurangnya jumlah dan kualitas SDM bidang persampahan
5
Masih minimnya TPS skala Kabupaten
Sumber: Pokja Sanitasi Kabupaten Barito Utara tahun 2014
3.5
pusat kegiatan dan di sepanjang jaringan jalan utama. Sedangkan di luar pusat kota
sebagian besar menggunakan sistem jaringan drainase alami dimana kondisi fisiknya
masih berupa tanah serta dalam keadaan dangkal (tertutup tanah).
Secara umum, kondisi drainase di Kabupaten masih belum memadai karena
berbagai hal misalnya sistem jaringan yang ada belum terpadu dan terpola dengan
baik, sebagian besar kondisi salurannya terputus, fisik saluran masih berupa tanah, dsb.
Sistem pengaliran umumnya masih mengandalkan sistem gravitasi. Keadaan ini
menyebabkan besarnya potensi erosi terutama di daerah yang mempunyai tingkat
kemiringan lereng sedang sampai dengan tinggi.
Banyaknya daerah cekungan dengan tidak dilengkapi saluran drainase yang
memadai terhadap timbulnya genangan-genangan akibat arus pembuangan air hujan
yang kurang lancar. Dari masterplan drainase yang dimiliki oleh Kabupaten Barito Utara
terlihat semua sistem saluran drainase di Kabupaten Barito Utara bermuara di Sungai
Barito.
3.5.1 Kelembagaan
Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Barito Utara Nomor 01 Tahun 2012
Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Barito Utara. Dinas
Pekerjaan Umum adalah SKPD yang diberi kewenangan dan pengelolaan drainase di
Kabupaten Barito Utara. Wewenang operasional melekat pada bidang Bidang Cipta
90
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
Staf
Staf
Tabel 3.24
Daftar Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Drainase Perkotaan
FUNGSI
PEMANGKU KEPENTINGAN
Pemerintah
Swasta Masyarakat
Kabupaten
PERENCANAAN
Menyusun target pengelolaan drainase lingkungan skala Bappeda/PU
kab/kota
Menyusun rencana program drainase lingkungan dalam rangka Bappeda/PU
pencapaian target
Menyusun rencana anggaran program drainase lingkungan Bappeda/PU
dalam rangka pencapaian target
PENGADAAN SARANA
PU
Menyediakan / membangun sarana drainase lingkungan
PENGELOLAAN
PU
Membersihkan saluran drainase lingkungan
PU
Memperbaiki saluran drainase lingkungan yang rusak
PU
Melakukan pengecekan kelengkapan utilitas teknis bangunan
(saluran drainase lingkungan) dalam pengurusan IMB
PENGATURAN DAN PEMBINAAN
PU
Menyediakan advis planning untuk pengembangan kawasan
permukiman, termasuk penataan drainase lingkungan di
wilayah yang akan dibangun
PU
Memastikan integrasi sistem drainase lingkungan (sekunder)
dengan sistem drainase sekunder dan primer
PU
Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal
pengelolaan drainase lingkungan
91
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
FUNGSI
Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan
drainase lingkungan
MONITORING DAN EVALUASI
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target
pengelolaan drainase lingkungan skala kab/kota
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas
infrastruktur sarana pengelolaan drainase lingkungan
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas
layanan drainase lingkungan, dan atau menampung serta
mengelola keluhan atas kemacetan fungsi drainase lingkungan
2014
PEMANGKU KEPENTINGAN
Pemerintah
Swasta Masyarakat
Kabupaten
PU
-
PU
PU
PU
92
B u k u P u t i h Sanitasi
K a b u p ate n B arito Ut ar a
2014
T a b el 3. 2 5
D a ft ar P er at ur a n Dr ai na s e P er k o t a a n K a b u p a t e n B a rit o U t ar a
Ketersediaan
Peraturan
Ada (Sebutkan)
Pelaksanaan
Tidak
Ada
Efektif Dilaksanakan
Belum Efektif
Dilaksanakan
Tidak Efektif
Dilaksanakan
Keterangan
DRAINASE PERKOTAAN
T a r g e t c a p a i a n p el a y a n a n p e n g el ol a a n dr ai n a s e
li n g k u n g a n d i K a b / K o t a i n i
K e w a ji b a n d a n s a n k si b a gi P e m e r i nt a h K a b / K o t a
d a l a m m e n y e d i a k a n d r a i n a s e li n g k u n g a n
K e w a ji b a n d a n s a n k si b a gi P e m e r i nt a h K a b / K o t a
d ala m m e m b er da y a k a n m a sy a r a k at dala m
p e n g e l o l a a n d r a i n a s e li n g k u n g a n
K e w a ji b a n d a n s a n k si b a gi m a s y a r a k a t d a n a ta u
p e n g e m b a n g u nt uk m e n y e di a k a n sar a na dr ain a s e
li n g k u n g a n , d a n m e n g h u b u n g k a n n y a d e n g a n
sist e m dr ai n a s e s e k u n d e r
K e w a ji b a n d a n s a n k si b a gi m a s y a r a k a t u n t u k
m e m e li h a r a s a r a n a d r a i n a s e li n g k u n g a n s e b a g a i
s al ur a n p e m a t u s a n air h uja n
93
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
Tidak
45%
55%
Persentase Rumah Tangga yang mengalami banjir rutin berdasarkan studi EHRA
di Kabupaten Barito Utara hanya 45 %. Masyarakat mengalami banjir secara rutin dan
55 % tidak pernah mengalami banjir rutin.
94
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
Gambar 3.5
Peta Jaringan Drainase dan wilayah Genangan Kabupaten Barito Utara
95
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
Tabel 3.15
Diagram Sistem Sanitasi pengelolaan drainase Perkotaan
(A)
Produk Input
Grey Water:
Air Cucian dari Dapur
Air Bekas Mandi
Air Cucian Pakaian
User Interface
(B)
Pengumpulan &
Penampungan/
Penengelolaan
Awal
(C)
Pengangkutan/
Pengaliran
(D)
(Semi)
Pengolahan
akhir Terpusat
(E)
Daur Ulang &
Pembuangan Akhir
Selokan/Got
Sungai
Dari Bangunan:
Halaman
Talang Air
Selokan/ got
Sungai
Dari Jalan:
Ruang Publik
Selokan/Got
Sungai
96
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
Tabel 3.26
Luas Wilayah Genangan yang ada di Kabupaten Barito Utara
No
1
Nama Kecamatan/
Kelurahan dan Desa
Ketinggian
(M)
Kec. Montallat
Kelurahan Montallat I
Kelurahan Montallat II
Desa Rubei
Desa Kamawen
Desa Ruji
Desa Tumpung Laung
Desa Pepas
Luas
(Ha)
Wilayah Genangan
Lama
Frekuensi
(Jam/Hari) (Kali/Tahun)
Diatas 30 cm
Diatas 30 cm
Diatas 30 cm
Diatas 30 cm
Diatas 30 cm
Diatas 30 cm
Diatas 30 cm
2-5 jam
2-5 jam
2-5 jam
2-5 jam
2-5 jam
2-5 jam
2-5 jam
1
1
1
1
1
1
1
Kec.Gunung Timang
Desa Rarawa
Desa Walur
Penyebab
Diatas 30 cm
Diatas 30 cm
2-5 jam
2-5 jam
1
1
Kec.Gunung Purei
Kec.Teweh Timur
Desa Sampirang I
Desa Sampirang II
Desa Liju
Desa Benangin I
Desa Benangin II
Diatas 30 cm
Diatas 30 cm
Diatas 30 cm
Diatas 30 cm
Diatas 30 cm
2-5 jam
2-5 jam
2-5 jam
2-5 jam
2-5 jam
1
1
1
1
1
Kec.Teweh Tengah
Kelurahan lanjas
Kelurahan Melayu
Desa Lemo I
Desa Sei Rahayu I
Desa Sei rahayu II
164,4
279,4
328,2
86
138,8
Diatas 30 cm
Diatas 30 cm
Diatas 30 cm
Diatas 30 cm
Diatas 30 cm
2-5 jam
2-5 jam
2-5 jam
2-5 jam
2-5 jam
1
1
1
1
1
Kec.Lahei
Kelurahan Lahei I
Kelurahan Lahei II
Desa Ipu
Desa Mukut
Desa Muara Bakah
Desa Juju Baru
Desa Bangahon
Diatas 30 cm
Diatas 30 cm
Diatas 30 cm
Diatas 30 cm
Diatas 30 cm
Diatas 30 cm
Diatas 30 cm
2-5 jam
2-5 jam
2-5 jam
2-5 jam
2-5 jam
2-5 jam
2-5 jam
1
1
1
1
1
1
1
97
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
Desa Muara Inu
Desa Rahaden
Desa Muara Puri
Desa Hurung Enep
153,4
279,4
319,2
317,2
1
1
1
1
Curah hujan yang tinggi
sewaktu musim
penghujan
36
35,2
230,8
74,8
18
64,6
50,8
Diatas 30 cm
Diatas 30 cm
Diatas 30 cm
Diatas 30 cm
Diatas 30 cm
Diatas 30 cm
Diatas 30 cm
2-5 jam
2-5 jam
2-5 jam
2-5 jam
2-5 jam
2-5 jam
2-5 jam
1
1
1
1
1
1
1
Kec.Teweh Selatan
2-5 jam
2-5 jam
2-5 jam
2-5 jam
Kec.Teweh Baru
Kelurahan Jinggah
Kelurahan Jambu
Desa Liang Naga
Desa Sabuh
Desa Hajak
Desa Malawaken
Desa Gandring
Diatas 30 cm
Diatas 30 cm
Diatas 30 cm
Diatas 30 cm
2014
28,6
29,2
26,2
39,8
Diatas 30 cm
Diatas 30 cm
Diatas 30 cm
Diatas 30 cm
2-5 jam
2-5 jam
2-5 jam
2-5 jam
1
1
1
Kec.Lahei Barat
14,4 Diatas 30 cm
2-5 jam
1
131,6 Diatas 30 cm
2-5 jam
1
90,8 Diatas 30 cm
2-5 jam
1
20,8 Diatas 30 cm
2-5 jam
1
21,2 Diatas 30 cm
2-5 jam
1
165 Diatas 30 cm
2-5 jam
1
31,6 Diatas 30 cm
2-5 jam
1
39,4 Diatas 30 cm
2-5 jam
1
29 Diatas 30 cm
2-5 jam
1
38,8 Diatas 30 cm
2-5 jam
1
33,2 Diatas 30 cm
2-5 jam
1
Sumber: Pokja Sanitasi Kabupaten Barito Utara Tahun 2014
Catatan : Hanya ada satu Kecamatan di Kabupaten Barito Utara yaitu Kecamatan Gunung Purei tidak
pernah mengalami banjir di keranakan Desa yang ada berdada dikecamatan tersebut pada
daerah perbukitan
Tabel 3.27
Kondisi sarana dan Prasarana Drainase Yang Ada Di Kabupaten Barito Utara
No
1
Jenis
Sarana/Prasarana
Saluran Primer
-S.Primer A
-S.Primer B
Saluran Sekunder
Satuan
Jumlah
Kapasitas
Kondsi
Berfungsi
Tidak
Berfungsi
Status
Pemerintah
Mandiri
Frekuensi
Pemeliharaan
(kali/Tahun)
98
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
-S.Sekunder A1
-S.Sekunder A2
-S.Sekunder B1
-S.Sekunder B2
Bangunan Lengkap
-Rumah Pompa
-Pintu Air
Drainase Mandiri
(Masyarakat)
32 Km
43 Km
0 unit
0 unit
25,750Km
55%
40%
45 %
60%
50%
50%
2014
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Tahun
Program/
Kegiatan
Penerima
Manfaat
Pelaksana/
PJ
Pembuatan
Saluran Drainase
Perbaikan Saluran
Drainase Pasar
Perbaikan Parit
Tepi Jalan
Perbaikan Parit
Tepi Jalan
Pembuatan
Gorong Gorong
Perbaikan Parit
Tepi Jalan
Perbaikan Parit
Tepi Jalan
Perbaikan Parit
Tepi Jalan
Pembuatan
Gorong Gorong
Perbaikan Parit
Tepi Jalan
Pembuatan
Gorong Gorong
Perbaikan Parit
Tepi Jalan
Pembuatan
Saluran Drainase
Pembuatan
Saluran Drainase
Pembuatan
Gorong Gorong
Pembuatan
Saluran Drainase
Pembuatan
Saluran Drainase
Pembuatan
Saluran Drainase
Total
BPMD PNPM-MP
Tumpung Laung I
2007
1 Unit
BPMD PNPM-MP
Bintang Ninggi I
2008
1 Unit
1 Unit
BPMD PNPM-MP
Bukit Sawit
2008
1 Unit
1 Unit
BPMD PNPM-MP
Tawan Jaya
2008
1 Unit
1 Unit
BPMD PNPM-MP
Rimbasari
2009
1 Unit
1 Unit
BPMD PNPM-MP
Tawan Jaya
2009
1 Unit
1 Unit
BPMD PNPM-MP
Pepas
2010
1 Unit
1 Unit
BPMD PNPM-MP
Tumpung Laung II
2010
1 Unit
1 Unit
BPMD PNPM-MP
Mampuak I
2010
12 Unit
12 Unit
BPMD PNPM-MP
Butong
2010
1 Unit
1 Unit
BPMD PNPM-MP
Bintang Ninggi I
2010
4 Unit
4 Unit
BPMD PNPM-MP
Pandran Permai
2010
1 Unit
1 Unit
BPMD PNPM-MP
Tumpung Laung I
2011
1 Unit
1 Unit
BPMD PNPM-MP
Malungai
2011
1 Unit
1 Unit
2011
8 Unit
8 Unit
BPMD PNPM-MP
Lokasi
Mampuak II
Jumlah
Sarana
Nama
Program/Kegiatan
BPMD PNPM-MP
Pandran Permai
2013
1 Unit
1 Unit
BPMD PNPM-MP
Batu Raya
2014
1 Unit
1 Unit
BPMD PNPM-MP
Trahean
2014
1 Unit
1 Unit
84
84
Sumber : Data Sekunder Pokja, Wawancara SKPD dan Kujungan Lapangan Th. 2014
99
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
Peran serta masyarakat dapat dilihat dalam kegiatan kerja bakti yang dilakukan
oleh masyarakat untuk membersihkan lingkungannya termasuk drainase. Kerja bakti
biasanya dilakukan oleh kaum pria. Masyarakat sebetulnya perlu motor penggerak
untuk dapat secara giat membersihkan lingkungannya. Tidak tersedia data pengelolaan
drainase lingkungan di tingkat kelurahan/kecamatan Kabupaten Barito Utara. Sampai
saat ini juga belum ada program/proyek layanan yang berbasis masyarakat.
Tabel 3.29
Pengelolaan Sarana Drinase Perkotaan Oleh Masyarakat Kabupaten Barito Utara
No
Jenis Sarana
Lokasi
Jaringan Drainase
Perkotaan
Sepanjang 32 Km
Jaringan Drainase
Perkotaan
Sepanjang 43 Km
Kelurahan Melayu
Kelurahan Lanjas
Pengelolaan
Lembaga Kondisi
Kelurahan
Melayu
Iuran
Ket
Tidak
ada
Kelurahan
Lanjas
Tidak
ada
Sumber : Data Sekunder Pokja, Wawancara Dengan SKPD dan Kujungan Lapangan Tahun 2014
0%
23%
47%
16%
7%
4 air bersih
7%
6 lainnya
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
93%
responden
menyatakan
tidak
pernah
mendapatkan
dan
mengikuti
pennyuluhan atau sosialisasi tentang Drainase perkotaan/ saluran air kotor lingkungan
di Kabupaten Barito Utara.
3.5.5 Peran Swasta
Kegiatan bidang drainase yang bekerjasama dengan swasta belum ada, akan
tetapi banyak potensi kerjasama dengan swasta yang dapat dilaksanakan di Kabupaten
Kabupaten Barito Utara yang dapat diwujudkan dalam bentuk CSR kepada drainase
lingkungan sekitarnya yang terintegrasi dengan sistem drainase di Kabupaten
Kabupaten Barito Utara.
Tabel 3.30.
Penyedia layanan pengelolaan drainase lingkungan yang ada di Kab. Barito Utara
No
1
2
Nama Provider/
Mitra Potensial
-
Tahun Mulai
Operasi
-
Jenis
Kegiatan
-
Volume
-
Potensi Kerja
Sama
-
melakukan
Tabel 3.31
Rekapitulasi Realisasi Pendanaan Komponen drainase Perkotaan di Kabupaten barito Utara
No
1
1.a
1.b
Subsektor
2010
2011
Belanja (Rp)
2012
2013
2014
Ratarata
Pertumbuhan
(%)
Drainase (3a+3b)
Pendanaan
Investasi drainase
lingkungan
Pendanaan OM
1.639.509.350
859.995.763
2.015.660.000
6.294.600.000
10,9
10,9
101
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
1.c
2014
yang dialokasikan
dalam APBD
Perkiraan biaya
OM berdasarkan
infrastruktur
terbangun
SKPD
2010
1
Retribusi Drainase
1.a Realisasi retribusi
1.b Potensi retribusi
Jumlah
Sumber : Pokja Sanitasi Kabupaten Barito Utara Tahun2014
2014
Pertumbuhan
(%)
Realisasi dan potensi retribusi drainase lingkungan sampai saat ini belum
dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Barito Utara. Hal ini disebabkan belum adanya
Perda yang mengatur tentang tata cara pemungutan retribusi drainase lingkungan.
3.5.7 Permasalahan mendesak dan Isu strategis
Seiring dengan pertumbuhan penduduk perkotaan yang amat pesat di Indonesia,
permasalahan drainase makin meningkat khususnya Kabupaten Barito Utara.Pada
umumnya melampaui kemampuan penyediaan prasarana dan sarana perkotaan.
Akibatnya permasalahan banjir atau genangan semakin meningkat pula. Pada
umumnya penanganan sistem drainase di Barito Utara masih bersifat parsial, sehingga
tidak menyelesaikan permasalahan banjir dan genangan secara tuntas.
Pengelolaan drainase
perkotaan
harus
dilaksanakan secara
menyeluruh,
mengacu pada SIDLACOM dimulai dari tahap Survey, Investigation (investigasi), Design
(perencanaan), Land Acquisation (pembebasan lahan), Construction (konstruksi),
102
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
Tabel 3.33
Permasalahan Mendesak Pengelolaan drainase Kabupaten Barito Utara
No
Permasalahan Mendesak
1.
2.
3.
4.
5.
terwujud dalam politik anggaran sehingga program pengelolaan sanitasi belum menjadi
arus utama pembangunan.
Banyak faktor utama dan penunjang yang menyebabkan kebijakan dalam
pembangunan sanitasi menjadi kurang terperhatikan pada level pengambil kebijakan,
masyarakat dan dunia usaha. Melalui penyebarluasan informasi dan pendampingan
yang terus menerus kepada pemangku kepentingan pada semua level diharapkan
adanya peningkatan dan keperpihakan dalam pengelolaan sanitasi di Kabupaten Barito
Utara.
3.6.1. Pengelolaan Air Bersih
Sumber air bersih untuk keperluan sehari-hari seperti untuk rumah tangga,
industri, dan untuk kebutuhan lain berasal dari PDAM, sumur gali dan sungai. Kualitas
air yang ada cukup baik untuk dikonsumsi kecuali di beberapa daerah tertentu airnya
agak Kekuningan diwaktu Musim kemarau dan musim Penghujan sehingga bila akan
diminum perlu dilakukan penyaringan terlebih dahulu. Fasilitas air bersih dari PDAM
103
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
104
BukuPutihSanitasi
KabupatenBaritoUtara
2014
Peta3.5
PetaCakupanLayananAir BersihMuaraTewehKabupatenBaritoUtara
105
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
Gambar 3.17.
Grafik Sumber Air Minum dan Memasak
Lainnya
Air dari waduk/danau
Air dari sungai
Air hujan
Mata air tdk terlindungi
Mata air terlindungi
Air sumur gali tdk terlindungi
Air sumur gali terlindungi
Air sumur pompa tangan
Air kran umum -PDAM/PROYEK
Air hidran umum - PDAM
Air Ledeng dari PDAM
Air isi ulang
Air botol kemasan
Masak
Minum
,0
5,0
Dari grafik diatas sumber air yang banyak digunakan masyarakat Kabupaten
Barito Utara untuk masak dan minum yaitu air ledeng PDAM air ledeng (PDAM) 17,5%
untuk minum dan 25,5% untuk masak dan air sungai 16,6% untuk minum dan 25,6%
untuk memasak.
Tabel 3.34
Sistem Penyediaan dan Pengelolaan Air Bersih Barito Utara
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Uraian
Satuan
Sistem
Perpipaan
PDAM
Ket
Pengelola
Tingkat Pelayanan
90 %
Kapasitas Produksi
50 Lt/detik
Kapasitas Terpasang
218 Lt/detik
Jumlah Sambungan Rumah (Total)
10.668 Unit
Jumlah Kran Air/HU
10.668 Unit
Kehilangan Air (UFW)
20,90 %
Retribusi/Tarif (rumah tangga)
Rp.2.300/M3
Jumlah pelanggan per kecamatan
Montallat
812 Pelanggan
Gunung Timang
486 Pelanggan
Gunung Purei
0 Pelanggan
Teweh Timur
0 Pelanggan
Teweh Tengah
7.576 Pelanggan
Lahei
665 Pelanggan
Teweh Baru
726 Pelanggan
Teweh Selatan
503 Pelanggan
Lahei Barat
0 Pelanggan
Sumber : Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Barito UtaraTahun 2014
106
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
barito.
Tabel 3.35
Pengelolaan limbah industri rumah tangga kabupaten/kota
Jenis Industri
Rumah Tangga
Industri
Tangga
Tempe
Lokasi
Rumah Kecamatan
Tahu Teweh Tengah
Jumlah
industri RT
2
Jenis Pengolahan
Kapasitas
(m3/hari)
75
107
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
Lokasi
Jenis Pengolahan
Limbah Medis
Kapasitas
(m3/hari)
Muara Teweh
1-2
Puskesmas Lanjas
Muara Teweh
Puskesmas Melayu
Muara Teweh
Dibakar Manual
Sei Rahayu
Dibakar Manual
Puskesmas Lemo
DS.Lemo I
Dibakar Manual
Puskesmas Butong
Bukit Sawit
Dibakar Manual
Puskesmas Lahei I
DS.Lahei I
Dibakar Manual
Puskesmas Lahei II
DS.Lahei II
Dibakar Manual
Puskesmas Sikui
DS.Sikui
Dibakar Manual
Puskesmas Benao
DS.Benao Hulu
Dibakar Manual
Puskesmas Mampuak
DS.Mampuak I
Dibakar Manual
Puskesmas Benangin
DS.Benangin
Dibakar Manual
Puskesmas Lampeong
DS. Lampeong I
Dibakar Manual
DS.Batu Raya
Dibakar Manual
Puskesmas Ketapang
DS.Ketapang
Dibakar Manual
Puskesmas Kandui
DS.Kandui
Dibakar Manual
Dibakar Manual
108
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
BAB IV
PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI SAAT INI
DAN YANG DIRENCANAKAN
4.1
sanitasi
tahun 2015
dalam bentuk
penyuluhan,
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Vol
Indikasi biaya
(Rp)
Nama progam/kegiatan
Sat
Paket
77.000.000
Paket
55.000.000
Paket
148.720.000
Paket
187.000.000
Paket
192.500.000
Paket
99.000.000
Paket
Paket
Penyuluhan
menciptakan
lingkungan sehat
Paket
Sumber
pendanaan/
pembiayaan
SKPD
penanggung
jawab
Sumber
Dokumen
perencanaan
APBD
Kabupaten
APBD
Kabupaten
APBD
Kabupaten
APBD
Kabupaten
APBD
Kabupaten
APBD
Kabupaten
Dinkes
Renstra
Dinkes
Renstra
Dinkes
Renstra
Dinkes
Renstra
Dinkes
Renstra
Dinkes
Renstra
38.500.000
APBD
Kabupaten
Dinkes
Renstra
33.000.000
Dinkes
Renstra
442.028.750
APBD
Kabupaten
APBD
Kabupaten
Dinkes
Renstra
109
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
Nama program/kegiatan
Sat
Vol
Biaya (Rp)
Sumber dana
Lokasi
kegiatan
Pelaksana
kegiatan
Paket
70.000.000
APBD
Kabupaten
9 (sembilan)
Kecamatan
Renstra
Pembinaan PSM
melalui PHBS
Paket
50.000.000
APBD
Kabupaten
9 (sembilan)
Kecamatan
Renstra
9 (sembilan)
Kecamatan
Renstra
sekolah
Paket
130.200.000
APBD
Kabupaten
Penyemprotan/fogging
sarang nyamuk
Paket
170.000.000
APBD
Kabupaten
9 (sembilan)
Kecamatan
Renstra
175.000.000
APBD
Kabupaten
9 (sembilan)
Kecamatan
Renstra
9 (sembilan)
Kecamatan
Renstra
9 (sembilan)
Kecamatan
Renstra
9 (sembilan)
Kecamatan
Renstra
9 (sembilan)
Kecamatan
Renstra
Program
Penyehatan
Lingkungan Pemukiman
Pengembangan
media
promosi
dan
informasi
sadar hidup sehat
Penyuluhan
masyarakat
hidup sehat
kesehatan
tentang pola
Paket
Paket
90.000.000
APBD
Kabupaten
Paket
37.000.000
APBD
Kabupaten
Pendataan PHBS
Penyuluhan
menciptakan
lingkungan sehat
Paket
25.000.000
APBD
Kabupaten
Paket
383.662.500
APBD
Kabupaten
110
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
4.2
2014
yang lebih Hidup Bersih dan Sehat menuju MDGs tahun 2015.
Penganggaran melalui dengan dana APBD Kabupaten Barito Utara
Kedepannya. Rencana Program dan kegiatan pengelolaan air limbah domestik
akan dilaksanakan tahun 2015, tercantum dalam Tabel berikut :
Tabel 4.3:
Rencana Program dan Kegiatan Pengelolaan Air Limbah Domestik Tahun 2015
No
Nama progam/kegiatan
Sat
Vol
Indikasi biaya
(Rp)
Sumber
pendanaan/
pembiayaan
SKPD
penanggung
jawab
Sumber
dokumen
perencanaan
Keg
100.000.000
APBD
Kabupaten
BLH
Renja
Penertiban
Pertambangan
Tanpa Izin (PETI)
Keg
75.000.000
APBD
Kabupaten
BLH
Renja
Keg
660.000.000
APBD
Kabupaten
Dinas PU
Renja
Keg
660.000.000
APBD
Kabupaten
Dinas PU
Renja
Keg
660.000.000
APBD
Kabupaten
Dinas PU
Renja
111
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
Tabel 4.4:
Program dan Kegiatan Pengelolaan Air Limbah Domestik
yang sedang berjalan Tahun 2014
Keg
75.000.000
Sumber
pendanaan/
pembiayaan
APBD
Penertiban
Pertambangan
Tanpa Izin (PETI)
Keg
75.000.000
APBD
BLH
Renja
Keg
660.000.000
APBD
Kabupaten
Dinas PU
Renja
Keg
660.000.000
APBD
Kabupaten
Dinas PU
Renja
Keg
660.000.000
APBD
Kabupaten
Dinas PU
Renja
Nama progam/kegiatan
No
3
4
5
Pembangunan
Air
Limbah
Komunal berbasis Masyarakat di
Kel. Jambu
Pembangunan
Air
Limbah
Komunal berbasis Masyarakat di
Kel. Jingah
Pembangunan
Air
Limbah
Komunal berbasis Masyarakat di
Kel. Melayu
Sat
Vol
Indikasi
biaya (Rp)
SKPD
penanggung
jawab
BLH
Sumber
dokumen
perencanaan
Renja
4.3
No
Nama progam/kegiatan
Sat
Vol
Indikasi
biaya (Rp)
Paket
450.000.000
Keg
132.000.000
Sumber
pendanaan/
pembiayaan
APBD
Kabupaten
SKPD
penanggung
jawab
BLH
Sumber
dokumen
perencanaan
Renja
APBD
Kabupaten
BLH
Renja
112
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
3
Pengelolaan Sampah
Keg
25.000.000
Pengajian
Lingkungan
Keg
74.000.000
Peningkatan
PengelolaanLH
Keg
40.000.000
Dampak
2014
APBD
Kabupaten
APBD
Kabupaten
BLH
Renja
BLH
Renja
APBD
Kabupaten
BLH
Renja
Sumber
dana
Lokasi
kegiatan
Institusi
pelaksana
Nama program/kegiatan
Sat
Vol
Biaya (Rp)
Paket
400.000.000
APBD
Kabupaten
Kabupaten
BLH
Keg
125.000.000
APBD
Kabupaten
Kabupaten
BLH
Pengelolaan Sampah
Keg
25.000.000
APBD
Kabupaten
Kabupaten
BLH
Pengajian
Lingkungan
Dampak
Keg
74.000.000
APBD
Kabupaten
Kabupaten
BLH
Peningkatan
LH
Pengelolaan
Keg
40.000.000
APBD
Kabupaten
Kabupaten
BLH
4.4
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
dalam
n
o
p
q
r
Nama progam/kegiatan
Sat
Vol
Indikasi biaya
(Rp)
Pembuatan Gorong-gorong
Kel. Jambu
Pembuatan Saluran Drainase
di Desa Datai Nirui RT. 4
Paket
150.000.000
Paket
210.000.000
Paket
150.000.000
Paket
175.000.000
Paket
210.000.000
Paket
150.000.000
Paket
150.000.000
Paket
150.000.000
Paket
175.000.000
Paket
175.000.000
Paket
210.000.000
Paket
Paket
Sumber
pendanaan/
pembiayaan
SKPD
penanggung
jawab
Sumber
dokumen
perencanaan
APBD
Kabupaten
APBD
Kabupaten
Dinas PU
Renja
Dinas PU
Renja
APBD
Kabupaten
APBD
Kabupaten
APBD
Kabupaten
APBD
Kabupaten
APBD
Kabupaten
APBD
Kabupaten
APBD
Kabupaten
Dinas PU
Renja
Dinas PU
Renja
Dinas PU
Renja
Dinas PU
Renja
Dinas PU
Renja
Dinas PU
Renja
Dinas PU
Renja
APBD
Kabupaten
APBD
Kabupaten
Dinas PU
Renja
Dinas PU
Renja
210.000.000
APBD
Kabupaten
Dinas PU
Renja
210.000.000
APBD
Kabupaten
Dinas PU
Renja
Paket
210.000.000
APBD
Kabupaten
Dinas PU
Renja
Paket
150.000.000
Dinas PU
Renja
Paket
150.000.000
Dinas PU
Renja
Paket
150.000.000
APBD
Kabupaten
APBD
Kabupaten
APBD
Kabupaten
Dinas PU
Renja
Paket
150.000.000
APBD
Kabupaten
Dinas PU
Renja
114
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
Paket
400.000.000
APBD
Kabupaten
Kec. Teweh
Tengah
Renja
Paket
400.000.000
APBD
Kabupaten
Kec. Teweh
Tengah
Renja
Paket
400.000.000
APBD
Kabupaten
Kec. Teweh
Tengah
Renja
c
d
Paket
120.000.000
APBD
Kabupaten
Kec. Teweh
Tengah
Renja
Paket
120.000.000
APBD
Kabupaten
Kec. Teweh
Tengah
Renja
e
f
Paket
120.000.000
APBD
Kabupaten
Kec. Teweh
Tengah
Renja
Paket
120.000.000
APBD
Kabupaten
Kec. Teweh
Tengah
Renja
Paket
120.000.000
APBD
Kabupaten
Kec. Teweh
Tengah
Renja
Paket
120.000.000
APBD
Kabupaten
Kec. Teweh
Tengah
Renja
Paket
120.000.000
APBD
Kabupaten
Kec. Teweh
Tengah
Renja
Paket
120.000.000
APBD
Kabupaten
Kec. Teweh
Tengah
Renja
Paket
120.000.000
120.000.000
Paket
50.000.000
Kec. Teweh
Tengah
Kec. Teweh
Baru
Kec. Teweh
Baru
Renja
Paket
APBD
Kabupaten
APBD
Kabupaten
APBD
Kabupaten
l
m
n
Biaya (Rp)
Pelaksana
kegiatan
Vol
Lokasi
kegiatan
Nama program/kegiatan
Sat
Sumber
dana
No
Renja
Renja
115
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
4.5
2014
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
15
Sumber
pendanaan/
pembiayaan
SKPD
penanggung
jawab
190.000.000
APBD
Kabupaten
Dinas PU
Renja
400.000.000
Dinas PU
Renja
Paket
625.000.000
Dinas PU
Renja
Paket
210.000.000
Dinas PU
Renja
Paket
150.000.000
APBD
Kabupaten
APBD
Kabupaten
APBD
Kabupaten
APBD
Kabupaten
Dinas PU
Renja
Paket
400.000.000
APBD
Kabupaten
Dinas PU
Renja
Paket
400.000.000
Dinas PU
Renja
Paket
400.000.000
Dinas PU
Renja
Paket
400.000.000
APBD
Kabupaten
APBD
Kabupaten
APBD
Kabupaten
Dinas PU
Renja
Paket
400.000.000
APBD
Kabupaten
Dinas PU
Renja
Paket
400.000.000
APBD
Kabupaten
Dinas PU
Renja
Paket
500.000.000
APBD
Kabupaten
Dinas PU
Renja
Nama progam/kegiatan
Sat
Vol
Paket
Paket
Indikasi biaya
(Rp)
Sumber
dokumen
perencanaan
116
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
16
17
18
19
20
21
22
23
24
2014
Paket
500.000.000
APBD
Kabupaten
Dinas PU
Renja
Paket
700.000.000
APBD
Kabupaten
Dinas PU
Renja
Paket
500.000.000
Dinas PU
Renja
Paket
500.000.000
APBD
Kabupaten
APBD
Kabupaten
Dinas PU
Renja
Paket
500.000.000
APBD
Kabupaten
Dinas PU
Renja
Paket
175.000.000
APBD
Kabupaten
Dinas PU
Renja
Paket
200.000.000
APBD
Kabupaten
Dinas PU
Renja
Paket
165.000.000
APBD
Kabupaten
Dinas PU
Renja
Paket
165.000.000
APBD
Kabupaten
Dinas PU
Renja
Adapun kegiuatan komponen terkait sanitasi yang sedang berjalan tahun 2014
adalah dalam bentuk pembangunan RISPAM dan IKK yang menunjang perubahan
perilaku hidup bersih dan sehat. Kegiatan dimaksud tercantum dalam Tabel berikut :
Tabel 4.10:
Kegiatan Komponen terkait Sanitasi yang sedang berjalan tahun 2014
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Sat
Vol
Indikasi
biaya (Rp)
Sumber dana
Lokasi kegiatan
Paket
500.000.000
APBD Kabupaten
Paket
Paket
Paket
1
1
1
800.000.000
600.000.000
400.000.000
APBD Kabupaten
APBD Kabupaten
APBD Kabupaten
Paket
800.000.000
APBD Kabupaten
Paket
Paket
Paket
1
1
1
800.000.000
400.000.000
400.000.000
APBD Kabupaten
APBD Kabupaten
APBD Kabupaten
Kec. Teweh
Tengah
Kec. Teweh Baru
Kec. Montallat
Kec.
Lahei
Kec. Gunung
Timang
Kec. Lahei Barat
Kec. Teweh Timur
Kec. Gunung
Purei
Nama program/kegiatan
Pembuatan
Utara
Peningkatan
Peningkatan
Peningkatan
Pelaksana
kegiatan
Dinas PU
Dinas PU
Dinas PU
Dinas PU
Dinas PU
Dinas PU
Dinas PU
Dinas PU
117
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
BAB V
AREA BERISIKO SANITASI
Penentuan area berisiko berdasarkan tingkat resiko sanitasi dilakukan dengan
menggunakan data sekunder dan data primer berdasarkan hasil penilaian oleh SKPD
dan hasil studi EHRA. Penentuan area berisiko berdasarkan data sekunder adalah
kegiatan menilai dan memetakan tingkat risiko sebuah area (kelurahan/desa)
berdasarkan data yang telah tersedia di SKPD mengenai ketersediaan layanan fasilitas
air bersih dan sanitasi dan data umum diantaranya jumlah jamban, nama kelurahan/
nama desa, Jumlah KK, Jumlah populasi, luas administratif area terbangun dan Jumlah
KK miskin.
Penentuan area berisiko berdasarkan penilaian SKPD diberikan berdasarkan
pengamatan, pengetahuan praktis dan keahlian profesi yang dimiliki indivindu anggota
pokja kabupaten Barito Utara. Adapun penentuan area berisiko berdasarkan hasil studi
EHRA adalah kegiatan menilai dan memetakan tingkat resiko berdasarkan dari nilai IRS
yaitu : kondisi sumber air, pencemaran karena air limbah domestik, pengelolaan
persampahan ditingkat rumah tangga, kondisi drainase, aspek perilaku Hidup Bersih
dan sehat (PHBS), hygiene jamban, penanganan air minum, buang air besar
sembarangan.
Data sekunder, data primer yang bersumber dari studi EHRA, persepsi SKPD dan
studi pendukung yang lain di masukan dalam instrumen Sanitasi sebagai data dasar
pengolahan instrument profil Sanitasi untuk 93 desa dan 10 Kelurahan yang ada di
kabupaten Barito Utara dan selanjutnya otomatis mengeluarkan nilai area beresiko tiap
kelurahan atau desa. Nilai ini nantinya digunakan untuk mengarahkan dan dapat
menggambarkan kondisi riil, hasil analisis instrument profil sanitasi nanti untuk
menentukan area berisiko pada kabupaten Barito Utara dan ditampilkan dalam peta
Area Beresiko. Kriteria angka seperti yang disajikan pada peta sebagai berikut :
Nilai 4 : Sangat Tinggi
Nilai 2
: Rendah
Nilai 3 : Tinggi
Nilai 1
: Sangat Rendah
118
BukuPutihSanitasi
KabupatenBaritoUtara
2014
119
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
Peta area berisiko sanitasi air limbah domestik diatas menunjukan area berisiko
air limbah domestik yang di kabupaten Barito Utara, dengan ketentuan sangat tinggi
bewarna merah, tinggi bewarna kuning,rendah bewarna hijau, sangat rendah bewarna
biru yang diperoleh dari data sekunder, Data primer EHRA dan Persepsi SKPD yang
diinput ke instrumen profil sanitasi. Pokja Kabupaten Barito Utara menggunakan
instrumen profil sanitasi untuk mempermudah dan menetukan area berisiko.
Pokja sanitasi kabupaten Barito Utara telah melakukan input instrumen profil
sanitasi sehingga diperoleh area berisiko, disini untuk area berisiko air limbah domestik
diambil dari komponen nilai-nilai air limbah domestik yang dihasilkan oleh instrument
profil sanitasi sehingga diperoleh area berisiko air limbah domestik 14 Wilayah
Kelurahan/desa dengan resiko sangat tinggi bewarna merah, dari 14 wilayah sebagian
besarnya terdiri atas desa resiko tinggi bewarna kuning, 40 Kelurahan/Desa resiko
rendah bewarna hijau dan 35 Desa resiko sangat rendah bewarna biru.
Berdasarkan data yang dimasukan dalam inplementasi profil sanitasi ada
beberapa bagian data khususnya dari persepsi SKPD yang bisa menjadi bahan acuan
untuk masukan data dan fakta di lapangan, untuk itu ada beberapa bagian langkah
yang diambil untuk melakukan penyesuaian area berisiko karena mengingat air limbah
masih merupakan suatu masalah resiko yang sangat tinggi khususnya di wilayah hulu
atau bagian utara Kabupaten Barito Utara, mengingat tingkat kesadaran masyarakat
masih ada yang kurang memahami arti dari pengelolaan sanitasi dan cara hidup sehat.
Untuk itu penting sekali diambil langkah dalam persepsi SKPD dan penyesuaian area
berisiko.
120
BukuPutihSanitasi
KabupatenBaritoUtara
2014
121
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
untuk
karena mengingat
Persampahan masih merupakan suatu masalah resiko yang sangat tinggi di Kabupaten
Barito Utara, mengingat tingkat kesadaran masyarakat masih ada yang kurang
memahami arti dari pengelolaan sanitasi dan cara hidup sehat. Untuk itu penting sekali
diambil langkah dalam persepsi SKPD dan penyesuaian area berisiko.
122
BukuPutihSanitasi
KabupatenBaritoUtara
2014
123
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
Peta area berisiko Sanitasi drainase di atas menunjukan area berisiko drainase
yang ada di kabupaten Barito Utara, dengan ketentuan sangat tinggi bewarna merah,
tinggi bewarna kuning,rendah bewarna hijau, sangat rendah bewarna biru yang
diperoleh dari data sekunder, Data primer EHRA dan Persepsi SKPD yang di input ke
instrumen profil sanitasi. Pokja kabupaten Barito Utara menggunakan instrumen profil
sanitasi untuk mempermudah menentukan area berisiko.
Pokja sanitasi kabupaten Barito Utara telah melakukan input istrumen profil
sanitasi sehingga diperoleh area berisiko, disini untuk area berisiko drainase diambil
dari komponen nilai-nilai drainase yang dihasilkan oleh instrument profil sanitasi
sehingga diperoleh area berisiko drainase yaitu 8 desa dengan risiko sangat tinggi
bewarna merah, 30 kelurahan/desa resiko tinggi bewarna kuning, 38 desa resiko
rendah bewarna hijau dan 27 desa resiko sangat rendah bewarna biru.
Berdasarkan data yang dimasukan dalam inplementasi profil sanitasi ada
beberapa bagian data khususnya dari persepsi SKPD yang bisa menjadi bahan acuan
untuk masukan data dan fakta di lapangan, untuk itu ada beberapa bagian langkah
yang diambil untuk melakukan penyesuaian area berisiko karena mengingat drainase
masih merupakan suatu masalah resiko yang sangat tinggi di wilayah Kabupaten Barito
Utara, mengingat tingkat kesadaran masyarakat masih ada yang kurang memahami arti
dari pengelolaan sanitasi dan cara hidup sehat. Oleh kerana itu penting sekali diambil
langkah dalam persepsi SKPD dan penyesuaian area berisiko.
Berdasar Hasil analisis Instrumen Profil Sanitasi Untuk Area berisiko sanitasi Air
Limbah domestik yang dikerjakan oleh pokja sanitasi kabupaten Barito Utara di peroleh
1 Kelurahan dan 27 desa Prioritas Area berisiko sanitasi Air Limbah domestik. Lokasi di
Kabupaten Barito Utara yang dimasukan kedalam tabel hanya Berisiko sangat Tinggi
bernilai 4 (empat) bewarna merah dan berisiko tinggi dengan nilai 3 (tiga) berwarna
kuning dan akan di tampilkan pada tabel dibawah ini :
124
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
No
Area Berisiko
1.
Risiko 4
Kecamatan Montallat
Kelurahan Montallat II
Desa Kandui
Desa Lampeong I
Desa sampirang II
Desa Benangin V
2.
Risiko 3
Kecamatan Montallat
Jumlah
1 Kelurahan/
13 Desa
Desa Sikan
Desa Sampirang I
Desa Benangin III
Desa Mampuak I
Kecamatan Lahei
14 Desa
125
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
Berdasar Hasil analisis Instrumen Profil Sanitasi untuk Area berisiko sanitasi
Persampahan yang dikerjakan oleh pokja sanitasi Kabupaten Barito Utara di peroleh 7
Kelurahan dan 34 desa Prioritas Area berisiko sanitasi Persampahan. Lokasi di
Kabupaten Barito Utara yang dimasukan kedalam tabel hanya Berisiko sangat Tinggi
bernilai 4 (empat) bewarna merah dan berisiko tinggi dengan nilai 3 (tiga) berwarna
kuning dan akan di tampilkan pada tabel dibawah ini :
Tabel 5.2 Area Berisiko Sanitasi Persampahan
No
1.
2.
Area Berisiko
Risiko 4
Kecamatan Montallat
Wilayah Prioritas
Persampahan
Kelurahan Montallat II
Desa Lampeong I
Desa Lampeong II
Kecamatan Teweh
Selatan
Risiko 3
Kecamatan Montallat
Kecamatan Gunung
Timang
Jumlah
1 Kelurahan,
7 Desa
Kelurahan Tumpung
Laung II
Desa Batu Raya II
Desa Kandui
Desa Sampirang I
Desa Sampirang II
Desa Benangin I
Desa Benangin II
Desa Mampuak I
Desa Mampuak II
Desa Jamut
Kecamatan Teweh
Tengah
6 Kelurahan,
27 Desa
Kelurahan Lanjas
Desa Lemo I
Desa Lemo II
Kecamatan Lahei
Kelurahan Lahei I
126
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
Kelurahan Lahei II
Desa Muara Inu
Desa Karendan
Kecamatan Teweh Baru
Kelurahan Jingah
Kelurahan Jambu
Desa Liang Naga
Desa Sabuh
Desa Malawaken
Desa Sikui
Desa Gandring
Kecamatan Teweh
Selatan
Desa Trahean
Desa Bintang Ninggi I
Desa Bukit Sawit
Desa Tawan Jaya
Area Berisiko
Wilayah Prioritas
Drainase
Jumlah
Risiko 4
Kecamatan Gunung Purei
Desa Lampeong I
Desa Sampirang II
Desa Benangin V
Desa Gandring
Kecamatan Teweh
Selatan
8 Desa
127
BukuPutihSanitasi
Kabupaten Barito Utara
2014
Risiko 3
Kecamatan Montallat
Kelurahan Montallat I
Kelurahan Montallat II
Desa Sikan
Desa Paring Lahung
Kecamatan Gunung
Timang
Desa Majangkan
Desa Sampirang I
Desa Benangin I
Desa Sei Liju
Kecamatan Teweh
Tengah
Kelurahan Lanjas
Kelurahan Melayu
Desa Lemo I
Desa Lemo II
Desa Pendreh
Desa Rimba Sari
Desa Sei Rahayu I
Kecamatan Lahei
Kelurahan Lahei I
Kelurahan Lahei II
Desa Karendan
Kelurahan Jingah
Kelurahan Jambu
Desa Liang Naga
Desa Sabuh
Desa Malawaken
Kecamatan Teweh
Selatan
Desa Trahean
8 Kelurahan,
22 Desa
128
LAMPIRAN-LAMPIRAN