Ekonomi Syariah Dalam Mengentas Kemiskinan
Ekonomi Syariah Dalam Mengentas Kemiskinan
MENGENTAS KEMISKINAN
Kelompok 5
Disusun oleh :
1)
(14/TT 1A)
2)
Noor Muhammad
(15/TT 1A)
3)
(16/TT 1A)
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Ekonomi
Syariah dalam Mengentas Kemiskinan ini dapat selesai dengan tepat pada waktunya
tanpa ada hambatan yang berarti.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Agama Islam. Untuk itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1.
2.
Kedua orang tua kami yang selama ini memberi dorongan motivasi dan
materi kepada kami.
Akhir kata, kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati kami mohon maaf atas segala
kekurangan yang ada dalam makalah ini. Kami berharap adanya kritik dan saran yang
membangun dari berbagai pihak guna kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat-Nya
kepada kita semua.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Ekonomi Syariah dan Sistem Ekonomi Syariah merupakan perwujudan dari
paradigma Islam. Pengembangan ekonomi Syariah dan Sistem Ekonomi Syariah bukan
untuk menyaingi sistem ekonomi kapitalis atau sistem ekonomi sosialis, tetapi lebih
ditujukan untuk mencari suatu sistem ekonomi yang mempunyai kelebihan-kelebihan
untuk menutupi kekurangan-kekurangan dari sistem ekonomi yang telah ada. Islam
diturunkan ke muka bumi ini dimaksudkan untuk mengatur hidup manusia guna
mewujudkan ketentraman hidup dan kebahagiaan umat di dunia dan di akhirat sebagai
nilai ekonomi tertinggi. Umat di sini tidak semata-mata umat Muslim tetapi, seluruh
umat yang ada di muka bumi. Ketentraman hidup tidak hanya sekedar dapat memenuhi
kebutuhan hidup secara melimpah ruah di dunia, tetapi juga dapat memenuhi
ketentraman jiwa sebagai bekal di akhirat nanti. Jadi harus ada keseimbangan dalam
pemenuhan kebutuhan hidup di dunia dengan kebutuhan untuk akhirat.
(http://rosiyanti-aljihad.blogspot.co.id/2013/04/makalah-ekonomi-syariahsolusi.html)
Masalah kemiskinan merupakan salah satu penyebab munculnya permasalahan
perekonomian masyarakat; karena definisi kemiskinan adalah lemahnya sumber
penghasilan yang mampu diciptakan individu masyarakat yang juga mengimplikasikan
akan lemahnya sumber penghasilan yang ada dalam masyarakat itu sendiri, dalam
memenuhi segala kebutuhan perekonomian dan kehidupannya. Karena itu para ahli
ekonomi senantiasa berusaha untuk mencari solusi dan pemecahan terhadap
permasalahan kemiskinan yang makin merebak dan juga merumuskan teori ekonomi,
serta penerapannya yang mampu mengentaskan kemiskinan.
Kemiskinan pun merupakan salah satu masalah yang ada dalam masyarakat,
karena kemiskinan menimpa sebagian dari aggota masyarakat yang ada serta membuat
mereka lemah dalam menjalankan peran dan partisipasi dalam membangun masyarakat.
Dari hal ini, timbullah iri dan dengki dalam diri mereka, dan juga kebencian yang
mendalam kepada orang orang yang mempunyai penghasilan yang lebih diantara
mereka. Bahkan mereka pun menebarkan kebenciannya kepada seuruh masyarakat yang
ada hingga membuatnya mampu bertindak sewenang wenang kepada nilai nilai yang
ada dalam masyarakat, serta membuatnya tidak mampu membedakan suatu yang baik
ataupun yang buruk, sesuatu terpuji atau tercela.
(http://kumpulanmakalahsyariah.blogspot.co.id/p/lembaga-perekonomiansyariah.html)
1.2
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat ditentukan rumusan
masalah sebagai berikut :
1.3
1.2.1
1.2.2
1.2.3
Tujuan Penulisan
Berdasarkan Latar Belakang yang diperoleh maka dapat disusun tujuan sebagai
berikut:
1.3.1
1.3.2
1.3.3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Ekonomi Syariah
2.1.1
masalah-masalah ekonomi rakyat yang dilhami oleh nilai-nilai Islam. Ekonomi syariah
berbeda dari kapitalisme, sosialisme, maupun negara kesejahteraan (Welfare State).
Berbeda dari kapitalisme karena Islam menentang eksploitasi oleh pemilik
modal terhadap buruh yang miskin, dan melarang penumpukan kekayaan. Selain itu,
ekonomi dalam kaca mata Islam merupakan tuntutan kehidupan sekaligus anjuran yang
memiliki dimensi ibadah
2.1.2 Ciri khas Ekonomi syariah
Tidak banyak yang dikemukakan dalam Al Qur'an, dan hanya prinsip-prinsip
yang mendasar saja. Karena alasan-alasan yang sangat tepat, Al Qur'an dan Sunnah
banyak sekali membahas tentang bagaimana seharusnya kaum Muslim berprilaku
sebagai produsen, konsumen dan pemilik modal, tetapi hanya sedikit tentang sistem
ekonomi. Sebagaimana diungkapkan dalam pembahasan diatas, ekonomi dalam Islam
harus mampu memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada setiap pelaku usaha.
Selain itu, ekonomi syariah menekankan empat sifat, antara lain:
1. Kesatuan (unity)
2. Keseimbangan (equilibrium)
3. Kebebasan (free will)
4. Tanggungjawab (responsibility)
Islam sangat mengharamkan kegiatan riba, yang dari segi bahasa berarti
"kelebihan". Dalam Al Qur'an surat Al Baqarah ayat 275 disebutkan bahwa Orang-orang
yang makan (mengambil) riba] tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang
yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila . Keadaan mereka yang
demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli
itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan
riba...
perikatan dalam hukum-hukum syariah tidak lagi berfungsi dalam praktek legal-formal
hukum di masyarakat.
Sejalan dengan perkembangan pesat sistem ekonomi syariah dewasa ini
berbagai upaya-upaya sistematis dilakukan oleh pejuang-pejuang ekonomi syariah pada
level atas untuk kemudian memuluskan penerapan hukum ekonomi syariah secara
formal pada tatanan payung hukum yang lebih diakui pada tingkat nasional.
Tentunya upaya-upaya ini tidak lepas dari aspek politik hukum di Indonesia.
Proses legislasi hukum ekonomi syariah pun sudah sejak lama dilakukan dan relatif
belum menemui hambatan yang secara signifikan mempengaruhi proses perjalanannya.
Hanya saja kemudian upaya-upaya ini baru sampai pada tahap perumusan Undang
Undang yang mengatur aspek-aspek ekonomi syariah secara terpisah, belum kepada
pembentukkan instrument hukum yang lebih nyata layaknya KUH Pidana maupun
KUH Perdata yang lebih kuat.
2.1.6
melarangAl-
Ghasy,
yaitu
transaksi
yang
mengandung
penipuan,
pada sistem ekonomi kapitalis yang dipaksakan oleh negara-negara Barat adalah
kehancuran ekonomi dan kesengsaraan hidup
http://rosiyanti-aljihad.blogspot.co.id/2013/04/makalah-ekonomi-syariah-solusi.html
2.2
Kemiskinan
2.2.1
Definisi Kemiskinan
(HR. Bukhari)
Tampak dari hadist ini sesungguhnya Rasulullah Saw berlindung kepada Allah
dari semua hal yang melemahkan bak secara materi ataupun secara manawi; baik
kelemahan itu karena tidak mempunyai uang (kemiskinan), atau tidak mempunyai harga
diri dan juga karena hawa nafsu (kehinaan).
Poin penting dari semua ini adalah adanya keterkaitan taawudz dengan
kekafiran. Sesungguhnya kekafiran inilah yang menjadi landasan dasar dari adanya
taawudz itu sendiri, yang kesemuanya ini akhirnya menjadi bukti akan bahaya
kemiskinan itu sendiri.
2.2.3. Faktor faktor Penyebab Kemiskinan
Timbulnya kemiskinan dalam suatu masyarakat bukanlah sesuatu yang tiba tiba,
namun dipengaruhi oleh banyak faktor :
Kurangnya pengembangan SDM
Ketimpangan distribusi
2.2.4
Nya, serta lebih mengenal kehidupan lain, kehidupan akhirat yang lebih baik dan
kekal.
Dengan tujuan di atas inilah Allah mewajibkan zakat dan menjadikannya sebagai
pondasi terhadap keberlangsungan Islam di muka bumi dengan cara mengambil zakat
tersebut dari orang orang yang mampu dan kaya serta memberikannya kepada fakir
miskin, demi membantunya dalam menutupi kebutuhan materi.
Ada hak hak lain berupa harta kekayaan yang wajib ditunaikan orang muslim
karena alasan alasan tertentu menurut syariah. Semua hak ini juga menjadi sumber
pemasukan guna membantu fakir miskin dan memerangi kemiskinan dari bumi Islam.
Di antara hak haknya adalah sebagia berikut :
1. Hak tetangga
Menghormati tetangga menurut Islam merupakan bagian dari iman, sedangkan
mengganggu atau menelantarkannya, keluar dari Islam.
Yaitu sembelihan orang yang sedang haji atau umrah berupa unta, sapi, atau
kambing, sebagai kifarat melanggar larangan ihram, melakukan tamattu, haji
qiran, dan lain lain.
7. Hak tanaman ketika panen
8. Hak mencukupi fakir miskin
2.2.5
bangsa dan melindungi kekayan dari kebangkrutan. Alasannya, Islam itu memelihara
tenaga mereka, kekayaan dan semangat mereka dari kehancuran akibat minuman keras,
poya poya, begadang malam, dan berbagai maksiat zahir maupun batin.
Sesungguhnya apa apa yang merusak tenaga dan kekayaan bangsa dalam dosa itu
dibentengi Islam dengan syariahnya, pesan pesannya, dan pendidikannnya. Islam juga
menyiapkan mereka agar tetap sehat dengan kuat untuk dapat bekerjsdan
meningkatakan penghasilan.
Demikian ciri sistem Islam itu jika dilaksanakan dengan segala kesungguhan
meningkatkan kekayaan masyarakat dan memperkecil angka pengangguran serta
kemiskinan. Maka setiap kali angka kemiskinnan ini mengecil pada suatu bangsa,
kemudian kekayaan bangsa ini meningkat dengan cepat dan kelompok kaya di
dalamnya gemar berinfak di jalan yang benar. Masalah kemiskinan di dalamnya mudah
diatsi dan mudah dicarikan solusinya. Bahkan , problem ini nyaris tidak menonjol dan
tidak menimbulkan ancaman bagi masyarakat luas seperti halnya di msyarakat
feodalisme dan kapitalisme yang menmbulkan berbagai revolusi yang merusak kaum
miskin. Setelah revolusi ini, kemudian lahir berbagai organisasi sesat dan jahat seperti
halnya partai komunis yang pada hakekatnya mengganti kemiskinan baru, lalu
Pembaharuannya itu menimbulkan kemiskinan secara merata di masyarakat, kecuali
segelintir orang yang selamat dari kemiskinan.
http://kumpulanmakalahsyariah.blogspot.co.id/p/lembaga-perekonomian-syariah.htm
BAB III
PENUTUP
3.1
3.1.1
Kesimpulan
Solusi Perekonomian Indonesia
Salah satu solusi penting yang harus diperhatikan pemerintahan dalam
merecovery ekonomi Indonesia adalah penerapan ekonomi syariah. Ekonomi
syariah memiliki komitmen yang kuat pada pengentasan kemiskinan,
Definisi Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan penghidupan dimana orang tidak dapat
memenuhi kebutuhan dasar.
Orang miskin ialah orang yang memilki pekerjaan atau mampu bekerja,
tetapi penghasilannnya hanya mampu memenuhi lebih dari sebagian hajat
3.1.3
3.2
Saran
Ekonomi islam atau ekonomi syariah saat ini sedang ramai di perbincangkaan,
Daftar Pustaka
http://kumpulanmakalahsyariah.blogspot.co.id/p/lembaga-perekonomiansyariah.html (14-03-2016 19.00)
http://rosiyanti-aljihad.blogspot.co.id/2013/04/makalah-ekonomi-syariahsolusi.html (14-03-2016 21.00)