Anda di halaman 1dari 32

Planetary Gear

Posted on October 25, 2009 by zaozhekai


Salah satu hal yang menjadi pemikiranku sebelum tidur adalah planetary gear. Planetary
Gear??? mungkin inilah salah satu alasan ketertarikanku kedunia mekanik. Planetary Gear,
sesuai dengan namanya planetary gear tersusun layaknya sebuah planet-planet yang
mengelilingi pusat tata surya dengan jalur tertentu. Pertama kali aku mengenal dan
mempelajari salah satu jenis susunan gear ini aku menjadi sangat tertarik. Dan satu kata, wah
kok bisa ya dulu orang berpikir sampai segini. Tapi whatever, sekarang coba kita sedikit
bahas mengenai planetary gear.

Gear
Pertama kita mengenal terlebih dahulu tentang gear, mungkin sewaktu kecil kita sering sekali
bermain gear pada mobil-mobilan. Ya itu salah satu contoh penerapannya, bahkan gear juga
dipakai didalam mobil beneran. Gear merupakan elemen umum dalam dunia mechanical dan
peranan pentingnya semakin meningkat seiring dengan proses perkembangan teknologi pada
mesin.
Pada awalnya karena belum ditemukan material dan teknik perancangan yang sesuai gear
merupakan komponen yang tidak praktis, berisik dan tidak efisien. Tapi untuk saat ini
kualitas dari gear baik dari material maupun lubricant sudah semakin baik, yang sehingga
gear dapat memenuhi kebutuhab pasar, yaitu dalam penerimaan beban dan kecepatan yang
lebih baik. secara umum fungsi gear adalah sebagai penyalur tenaga antara shaft yang
berputar tidak pada satu sumbu dan memiliki perbedaan kecepatan. Penyalur tenaga yang lain
selain gear juga dapat dipergunakan, namun jika dibutuhkan sebuah penggerak yang ringkas
dan mengutamakan ketepatan titik timing pada shaft, gear biasanya lebih unggul dari
penyalur tenaga yang lain disamping kesederhanaan, ketahanan dan efisiensinya.
Gear memiliki beberapa fungsi penting, tetapi yang paling utama adalah memberikan reduksi
gear pada peralatan bermotor. Hal ini penting, biasanya sebuah motor kecil yang berputar
sangat cepat dapat memberikan power yang cukup untuk suatu alat, tetapi tidak mencukupi
untuk nilai torque.
Misalnya, screwdriver memiliki gear reduction yang sangat besar karena screwdriver ini
membutuhkan torque yang lebih besar untuk memutar screw, tetapi motor hanya
menghasilkan torque yang kecil pada kecepatan tinggi. Dengan sebuah Gear reduction,
kecepatan output dapat dikurangi sehingga torque meningkat.

Gear juga dapat mengubah arah putaran. Misalnya, dalam differential di antara roda belakang
mobil, tenaga disalurkan oleh sebuah shaft yang berputar di tengah mobil dan differential
harus merubah putaran tersebut sebesar 90 supaya setiap roda dapat berputar.
Mungkin untuk membicarakan maslah gear sendiri sangat begitu panjang, belum termasuk
prinsip kerja gear, macam-macam gear, fungsi gear dan lain lain. Dan saya sangat tertarik
memperlajarinya dan mungkin akan saya share kembali khusus untuk gear. Untuk kali ini
kita akan fokus pada salah satu jenis gear yang menurut saya sangat spesial karena banyak
kegunaan dari gear ini. baik merubah speed dari putaran menjadi torque, torque menjadi
speed dan bahkan membalik arah putaran.
Pengertian Planetary Gear
menurut wikipedia planetary gear is a gear system that consists of one or more outer gears,
or planet gears, revolving about a central, or sun gear. Typically, the planet gears are
mounted on a movable arm or carrier which itself may rotate relative to the sun gear.
Epicyclic gearing systems may also incorporate the use of an outer ring gear or annulus,
which meshes with the planet gears.
Untuk pengertian secara umumnya planetary gear adalah sebuah system gear yang terdiri dari
lebih dari gear keluaran, dari planet gearnya. Planetary gear set menyediakan peningkatan
kecepatan, pengurangan kecepatan, perubahan arah, netral, dan direct drive. Planetary gear
set juga dapat menyediakan variasi kecepatan disetiap tingkatan operasi, dengan
pengecualian netral dan direct drive.

diatas merupakan visualisasi dari planetary gear dan sebuah gear set.

untuk sebuah planetary gear set sederhana terdiri dari :

Sun gear

Carrier planetary pinion

Ring gear atau annulus

kalau dilihat dari ketrangan disamping dapat kita simpulkan bahwa susunan dari sebuah
planetary gear set hampir mirip dengan susunan tata surya kita.
Sun gear terletak dipusat susunan. ini adalah gear terkecil dalam susunan dan terletak di
tengah dan sebagai poros perputaran. Sun gear dapat berupa juga berupa rancangan spur atau
helical gear.
Sun gear bertautan dengan gigi pada planetary pinion gear. planetary pinion gear adalah gear
kecil yang disusun dalam kerangka yang disebut planetary carrier. Planetary carrier dapat
terbuat dari besi tuang, alumunium atau pelat baja dan dirancang dengan sebuah shaft untuk
masing-masing planetary pinion gear.
Planetary pinion berputar pada needle bearing yang diposisikan diantara shaft planetary
carrier dan planetary pinion. jumlah planetary pinion didalam sebuah carier tergantung dari
beban yang dipikul. Transmisi kendaraan otomatis harus mempunyai tiga planetary pinion
dalam planetary carrier. Heavy duty highway trucks dapat mempunyai sebanyak 5 planetary
pinion dalam planetary carrier. Carrier dan pinion-nya disebut sebagai satu kesatuan unit gear.
Planetary pinion mengelilingi poros tengah sun gear dan dilingkari oleh annulus atau ring
gear. Ring gear bertindak seperti sebuah pengikat yang menahan keseluruhan gear set
bersama dan memberikan kekuatan yang besar pada unit.
Ring gear diletakkan pada jarak terjauh dari poros pusat dan karena itu berfungsi sebagai tuas
terbesar pada poros pusat. Untuk membantu mengingat rancangan planetary gear set, gunaka
sistem tata surya sebagai contohnya. Sun adalah pusat tata surya dengan planet berputar
disekelilingnya. Karena itu disebut planetary gear set.
Sun gear memiliki jumlah gigi paling kecil, kemudian ring gear atau annulus dan planetary
carrier memiliki jumlah gigi paling banyak.

Dengan mengabaikan jumlah gear pada planetary carrier, kita dapat memperkirakan jumlah
gigi pada planetary carrier dengan cara menambahkan jumlah gigi pada sun gear dengan
jumlah gigi pada ring gear (annulus).
Apabila sun gear mempunyai 24 gigi dan ring gear mempunyai 48 gigi, kemudian abaikan
jumlah sun gear dalam planetary carrier, planetary carrier akan mewakili 72 gigi.
Keuntungan Desain Planetary Gear
beberapa keuntungan planetary gear set adalah sebagai berikut :

gear bertautan secara terus menerus. Sehingga kecil kemungkinan terjadi kerusakan
pada gigi. Tidak ada pengasahan atau ketidak-sejajaran dan kekuatan gear dibagi rata

Planetary gear set sangat ringkas

Kegunaan yang banyak, kita dapat memperoleh 7 kombinasi kecepatan dan arah dari
sebuah planetary gear tunggal

Variasi kecepatan dan arah dapat ditambahkan melalui penggunaan planetary gear
gabungan

Cara Kerja Planetary Gear


Setiap komponen dalam planetary gear set, sun gear, pinion gear, dan ring gear dapat berputar
atau ditahan. Perpidahan tenaga melalui sebuah planetary gear sethanya mungkin ketika satu
komponen ditaha, atau jika dua komponen ditahan bersama.
Salah satu dari tiga komponen yaitu sun gear, carrier atau ring gear dapat digunakan sebagai
penggerak atau komponen input. Pada saat bersamaan, komponen yang lain tetap berputar
dan kemudian menjadi kompoen yang ditahan atau diam. Komponen ketiga kemudian
menjadi bagian yang digerakkan atau output. Tergantung pada komponen yang menjadi
penggerak, yang ditahan, dan yang digerakkan, peningkatan torque atau peningkatan
kecepatan akan dihasilkan oleh planetary gear set. Arah output juga dapat dibalik melalui
berbagai kombinasi.

Aplikasi Planetary Gear


Secara Umum planetary gear set digunakan pada transmission di mobil atau alat berat, selain
itu pada final drive tepatnya axle assembly di roda pun terdapat planetary gear set walaupun
tidak bisa diatur variasi speed dan direction (tetap).

Selain itu mesin cuci pun ada yang sudah menggunakan planetary gear set, di iklannya
tertulis teknologi terbaru menggunakan planetary gear.
Tapi secara umu kita dapat menggunakan planetary gear set ini untuk mengkonversi dari
speed menjadi torque, torque menjadi speed dan dapat pula mengubah arah putaran. Satu set
planetary gear set aja bisa mempunyai banyak variasi, bagaimana dengan beberpa planetary
gear set yang telah dirangkai. seperti yang terdapat pada planetary transmission

bahkan mainan Tamiya pun ada yang telah menggunakan planetary gear

SISTEM STARTER KENDARAAN PDF/DOC


SISTEM STARTER

FUNGSI
Sebagai Penggerak mula, ketika mesin pertama kali di nyalakan

TERDAPAT 3 JENIS SISTEM STARTER


1. TIPE PLANETARY

Pada starter tipe ini menggunakan tiga buah gear sebagai penopang poros
armature juga sebagai penggerak armature itu sendiri sebelum memutar kopling
dan pinion gear.

2. TIPE REDUKSI

Pada starter tipe ini terdapat gear-gear yang saling mereduksi dari kumparan
armature hingga ke gear pada poros kopling

3. TIPE KONVENSIONAL

Pada starter tipe ini hanya terdapat satu buah gear yaitu pinion gear yang akan
terhubung ke fly wheel gear ketika drive lever mendorong gear tersebut saat
starter berputar
SISTEM STARTER

KOMPONEN STARTER

Keterangan :
1. Kumparan penahan
2. Kumparan penarik
3. Pegas pengembali
4. Lengan pendorong
5. Pegas penghantar
6. Rumah kopling
7. Plat rumah kopling
8. Roda gigi pinion
9. Poros anker
10.Ring pembatas
11.Sekrup ulir memanjang
12.Ring penghantar
13.Terminal 30
14.Kontak utama
15.Pegas pengembali kontak
16.Plat penghubung kontak
17.Rumah selenoid
18.Rumah komutator
19.Rumah sikat arang
20.Sikat arang
21.Lamel komutator
22.Sepatu kutup magnet
23.Anker

24.Rumah motor starter (yoke)


25.Kumparan medan
MOTOR STARTER REDUKSI

CARA KERJA STATER


1. Saat Kunci Kontak ON

JALANNYA ARUS

Baterai -> kunci kontak ->terminal 50 -> hold in coil -> massa

Baterai -> terminal 50 -> pull in coil -> terminal C -> Kumparan medan ->
anker -> massa

2. Pada Saat Pinion Berkaitan Penuh

Jalannya Arus

Baterai -> kunci kontak -> terminal 50 -> kumparan penahan -> massa

Baterai -> terminal 30 -> saklar utama -> terminal C -> Kumparan medan
-> brostel -> komutator -> anker -> komutator -> brostel -> massa

3. Pada Saat Switch Starter OFF

Jalannya Arus

Baterai -> Terminal 30 -> Terminal utama -> Terminal C -> Kumparan
medan -> brostel -> komutator -> Anker -> komutataor -> brostel ->
Massa

Baterai -> Terminal 30 -> Terminal utama -> Terminal C -> pull in coil ->
hold in coil -> Massa

URAIAN
Untuk mempersempit materi bahasan tentang sistem starter, blogger hanya akan
membahas tentang sistem starter tipe konvensional saja. seperti gambar di bawah ini.

KETERANGAN GAMBAR
1. SWITCH STARTER
2. PEGAS PLUNYER
3. PLUNYER
4. DRIVE LEVER
5. FRONT HOUSING
6. PINION GEAR
7. STOP COLAR
8. ARMATURE
9. RING PENAHAN
10.REAR HOUSING
11.BRUSH HOLDER
12.FIELD COIL
13.BRUSH
14.BOLD HOLDER

KOMPONEN BESAR UTAMA SISTEM STARTER

1. KUMPARAN MEDAN (FIELD COIL)


Fungsi : Untuk menimbulkan medan magnet dalam arah mendatar

2. KUMPARAN JANGKAR (ARMATURE)


Fungsi : Untuk menimbulkan medan magnet dalam arah melingkar

Pada armature terdapat komponen, yaitu :


1. KOMUTATOR
Fungsi : Untuk kedudukan sikat arang karbon (Brush)
2. STARTER CLUTCH
Fungsi : Untuk mencegah putaran berlebih dari motor starter
3. PINION GEAR
Fungsi : Untuk memutar roda gigi fly wheel

3. RANGKAIAN SIKAT DAN SIKAT


Fungsi : sebagai tempat kedudukan sikat dan juga untuk mengalirkan arus
listrik kedalam rangkaian starter

4. SWITCH STARTER
Fungsi : Untuk menghubung dan memutuskan arus litrik yang mengalir pada
pada rangkaian

Terdapat 3 Terminal pada switch starter yaitu : 30, 50 dan C


dan juga terdapat dua buah gulungan utama yaitu : Pull in Coil dan Hold in Coil

5. DRIVE LEVER
Fungsi : Untuk menghantarkan atau mendorong pinion gear terhubung ke fly
wheel gear

CARA KERJA SISTEM STARTER DALAM RANGKAIAN

Ketika kunci kontak di ON kan, arus listrik dari baterai mengalir melewati
rangkaian sikring lalu ke terminal 50 dari switch starter.
bersamaan dengan itu ada pula sebagian arus listrik yang mengalir ke terminal
30 dari switch starter yang dapat menimbulkan kemagnetan dari kumparan Pull
in Coil dan Hold in Coil dari switch starter yang menarik plunyer switch starter
sehingga drivel lever mendorong kopling dan pinion gear ke fly wheel gear

PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM STARTER


1. LAKUKAN PENGUKURAN PADA KUMPARAN JANGKAR (ARMATURE)
a. Pengukuran komutator hubungan terbuka

Jika terdapat hubungan, maka armature baik namun jika tidak terdapat hubungan maka
kontinuitas armature putus
b. Pengukuran komutator hubungan masa

Jika tidak terdapat huungan maka armature baik, namun jika terdapat hubungan
maka kontinuitas armature bocor

2. LAKUKAN PENGUKURAN PADA FIELD COIL

c. Pengukuran sirkuit Field Coil hubungan terbuka

Jika terdapat hubungan maka field coil baik namun jika tidak terdapat hubungan
maka continuitas field coil putus

d. Pengukuran sirkuit Field Coil hubungan massa

Jika tidak terdapat hubungan maka field coil baik namun jika terdapat hubungan
maka continuitas dari field coil bocor

3. LAKUKAN PENGUKURAN PANJANG SIKAT DAN RANGKAIAN SIKAT

Panjang sikat yang diukur tergantung dari tipe starter yang di gunakan oleh
kendaraan masing-masing namun jika sikat masih panjang dan kondisinya masih
baik (belum aus dan rompal) tidak perlu diganti

Pada Pengukuran isolasi sikat seharusnya tida ada hubungan namun jika ada
hubungan maka rangkaian sikat harus di ganti

4. LAKUKAN PEMERIKSAAN STARTER CLUTCH DAN PINION GEAR

KERUSAKAN - KERUSAKAN MOTOR STARTER


1. Rangkaian sikat dan sikat sudah aus atau putus
2. Kumparan switch starter rusak
3. kumparan Field Coil Bocor atau putus
3. Sepatu kutub terbakar
3. Sikring putus
4. Baterai soak

Rubber / Karet Coupling

Fungsi dan cara kerja


Coupling ialah suatu alat yang berfungsi untuk menghubungkan dua shaft guna menyalurkan
suatu gerak (torsi), secara sederhana coupling berfungsi sebagai sambungan. Cara kerja
coupling ialah sederhana, shaft yang digerakan dan shaft yang menggerakan dihubungkan
pada ujung coupling, pada awalnya kedua shaft diam, saat awal shaft penggerak mulai
bekerja(berputar), terjadi hentakan di coupling, untuk meredam hentakan ini maka
digunakanlah komponen peredam di dalam coupling yang terbuat dari karet (sering disebut
dengan karet coupling).
Sesuai dengan tipe-tipe coupling, maka komponen karet yang digunakan juga terdiri dari
berbagai macam jenis, untuk beberapa contoh karet coupling dapat dilihat pada gambar
dibawah ini

Yang Perlu Diperhatikan


Karet coupling berfungsi untuk meredam hentakan, maka dari itu perlu dipilih material yang
memiliki tahanan impact yang bagus, selain itu, terkadang dalam coupling terdapat pelumas
untuk memperlancar gerak, maka dalam hal ini juga perlu diperhatikan untuk menggunakan
material yang tahan terhadap pelumas yang digunakan tersebut. dalam beberapa kasus,
coupling bekerja pada temperatur yang cukup tinggi, hal ini akan memperpendek usia karet
coupling yg digunakan, maka sebaiknya digunakan material yang tahan terhadap panas
sehingga umur penggunaannya dapat lebih lama.

Kominusi adalah proses mereduksi ukuran butir atau proses meliberasi bijih. Yang
dimaksud dengan proses meliberasi bijih adalah proses melepaskan bijih

tersebut dari ikatnnya yang merupakan gangue mineral dengan menggunakan


alat crusher atau grinding mill. Kominusi terbagi dalam 3 tahap, yaitu primary
crushing, secondary crushing dan fine crushing.
A. Primary Crushing
Merupakan tahap penghancuran yang pertama, dimana umpan berupa bongkahbongkah besar yang berukuran +/- 84 x 60 inchi dan produkta berukuran 4 inchi.
Beberapa alat untuk primary crushing antara lain :
1. Jaw Crusher
Alat ini mempunyai dua jaw, yang satu dapat digerakkan (swing jaw) dan yang
lainnya tidak bergerak (fixed jaw). Berdasarkan porosnya jaw crusher terbagi
dalam dua macam :
a. Blake Jaw Crusher, dengan poros di atas
b. Dodge Jaw Crusher, dengan poros di bawah
Perbandingan Dodge dengan Blake Jaw Crusher, yaitu :
a. Ukuran produkta pada Blake Jaw lebih heterogen dibandingkan dengan Dodge
Jaw yang relatif seragam
b. Pada Blake Jaw porosnya di atas sehingga gaya yang terbesar mengenai
partikel yang terkecil
c. Pada Dodge Jaw porosnya di bawah sehingga gaya yang terbesar mengenai
partikel yang terbesar sehingga gaya mekanis dari Dodge Jaw lebih besar
doibandingkan dengan Blake Jaw
d. Kapasitas Dodge Jaw jauh lebih kecil dari Blake Jaw pada ukuran yang sama
e. Pada Dodge Jaw sering terjadi penyumbatan
Istilah-istilah pada Jaw Crusher, antara lain :
a. Setting Block, bagian dari jaw crusher untuk mengatur agar lubang ukuran
sesuai dengan yang dikehendaki. Bila setting block dimajukan, maka jarak antara
fixed jaw dengan swing jaw menjadi lebih pendek atau lebih dekat, dan
sebaliknya.
b. Toggle, bagian dari jaw crusher yang berfungsi untuk mengubah gerakan naik
turun menjadi maju mundur
c. Pitman, berfungsi untuk merubah gerakan berputar dari maju mundur menjadi
gerakan naik turun
d. Swing Jaw, bagian dari jaw crusher yang dapat bergerak akibat gerakan atau
dorongan toggle
e. Fixed Jaw, bagian dari jaw crusher yang tidak bergerak/diam
f. Mouth, bagian mulut jaw crusher yang berfungsi sebagai lubang penerimaan
umpan
g. Throat, bagian paling bawah yang berfungsi sebagai lubang pengeluaran
h. Gate, adalah jarak mendatar pada mouth
i. Set, adalah jarak mendatar pada throat
j. Closed Setting, adalah jarak antara fixed jaw dengan swing jaw pada saat
swing jaw ekstrim ke depan
k. Open Setting, adalah jarak antara fixed jaw dengan swing jaw pada saat swing
jaw ekstrim ke belakang
l. Throw, selisih jarak pelemparan antara open setting dengan close setting
m. Nip Angle, sudut yang dibentuk dengan garis singgung yang dibuat melalui
titik singgung antara jaw dengan batuan
Khusus untuk gape adalah jarak mendatar pada mouth yang diukur pada bagian
mouth dimana umpan yang dimasukkan bersinggungan dengan mouth. Jadi

besarnya gape selalu berubah-ubah menurut besarnya umpan.


Pecahnya batuan dari jaw crusher karena adanya :
a. Daya tahan batuan lebih keci dari gaya yang menekan
b. Nip angle
c. Resultante gaya yang arahnya ke bawah
Gaya-gaya yang ada pada jaw crusher, adalah :
a. Gaya tekan (aksi)
b. Gaya gesek
c. Gaya gravitasi
d. Gaya yang menahan (reaksi)
Arah-arah gaya tergantung dari kemiringan atau sudutnya. Resultante gaya akhir
arahnya harus ke bawah, yang berarti material itu dapat dihancurkan. Tapi jika
gaya itu arahnya ke atas maka material itu hanya meloncat-loncat ka atas saja.
Faktor-faktor yangmempengaruhi efisiensi jaw crusher :
a. Lebar lubang bukaan
b. Variasi dari throw
c. Kecepatan
d. Ukuran umpan
e. Reduction ratio (RR)
f. Kapasitas yang dipengaruhi oleh jumlah umpan per jam dan berat jenis umpan
Reduction ratio merupakan perbandingan antar ukuran umpan dengan ukuran
produk. Reduction ratio yang baik untuk ukuran primary crushing adalah 4 7,
sedangkan untuk secondary crushing adalah 14 20 dan fine crushing (mill)
adalah 50 -100.
Terdapat empat macam reduction ratio, yaitu :
a. Limiting Reduction Ratio
Yaitu perbandingan antara tebal/lebar umpan dengan tebal/lebar produk
LRR = tF/tP = wF/wP
dimana :
tF = tebal umpan
tP = tebal produk
wF = lebar umpan
wP = lebar produk
b. Working Reduction Ratio
Perbandingan antara tebal partikel umpan (tF) yang terbesar dengan efective set
(Se) dari crusher.
WRR = tF/Se
c. Apperent Reduction Ratio
Perbandingan antara effective gate (G) dengan effective set (So)
ARR =0,85G/So
d. Reduction Ratio 80 (R80)
Perbandingan antara lubang ayakan umpan dengan lubang ayakan produk pada
kumulatif 80%.
Kapasitas jaw crusher dipengaruhi oleh :
a. Gravitasi
b. Kekerasan material
c. Keliatan material
d. Kandungan air/kelembaban
Menurut Taggart, kapasitas jaw crusher dinyatakan dalam suatu rumus empiris :
T = 0,6 LS

dimana : T = kapasitas, ton/jam


L = panjang dari lubang penerimaan
S = lebar dari lubang pengeluaran
2. Gyratory Crusher
Crusher jenis ini mempunyai kapasitas yang lebih besar jika dibandingkan
dengan jaw crusher. Gerakan dari gyratory crusher ini berputar dan bergoyang
sehingga proses penghancuran berjalan terus menerus tanpa selang waktu.
Berbeda dengan jaw crusher yang proses penghancurannya tidak continue, yaitu
pada waktu swing jaw bergerak ke belakang sehingga ada material-material
yang tidak mengalami penggerusan.
Macam-macam gyratory crusher :
a. Suspended Spindel Gyratory Crusher
b. Pararell Pinch Crusher
Perbedaan utama jenis ini dari suspended spindel, terletak pada gerakan
crushing head-nya. Gerakan crushing head pada prarell pinch menghasilkan
bentuk cone yang tajam dengan puncak dalam keadaan menggantung sehingga
menghasilkan gerakan berputar yang dapat menghancurkan umpan sepanjang
daerah permukaan crushing head.
Bentuk-bentuk head dan concave pada gyratory crusher adalah :
a. Straight head and concave
b. Curved head and concave
Kedua jenis head dan concave ini perbedaanya hanya pada permukaannya, yaitu
yang pertama adalah rata dan yang kedua melengkung.
Kapasitas gyratory crusher lebih besar disbanding dengan jaw crusher pada
ukuran umpan yang sama. Oleh Taggart, kapasitas gyratory dihitung dengan
rumus :
T = 0,75So (L-G)
dimana :
T = kapasitas, ton/jam
G = gape, inch
So = open set, inch
Kapasitas gyratory crusher tergantung pada :
a. sifat alamiah material yang dihancurkan, seperti kekerasan, keliatan dan
kerapuhan
b. permukaan concave dan crushing head terhadap umpan akan mempengaruhi
gesekan antara material dengan bagian pemecah (concave dan head)
c. Kandungan air, seting, putaran dan gape
Perbedaan antara gyratory dan jaw crusher adalah :
a. Pemasukan umpan, jaw crusher pemasukannya tidak kontinyu sedangkan
gyratory kontinyu
b. Gyratory alatnya lebih besar dan bagian-bagiannya tidak mudah dilepas
c. Kapasitas gyratory lebih besar dari jaw crusher, karena pemasukan umpan
dapat kontinyu dan penghancurannya merata
d. Pemecahan pada jaw lebih banyak tekanan, tetapi pada gyratory crusher gaya
geseknya lebih besar walaupun ada gaya tekannya. Pada gyratory kalau
berputarnya cepat, produkta yang dihasilkan relatif kecil.
B. Secondary Crushing
Merupakan tahap penghancuran kelanjutan dari primary crushing, dimana

umpan berukuran lebih kecil dari 6 inchi produkta berukuran 0.5 inchi. Beberapa
alat untuk secondary crushing antara lain :
1. Jaw Crusher (kecil)
2. Gyratory Crusher (kecil)
3. Cone Crusher
Alat ini merupakan secondary crusher yang penggunaannya lebih ekonomis.
Cone crusher hampir sama dengan gyratory crusher, perbedaannya terletak
pada :
a. crushing surface terluar bekerja sedemikian rupa sehingga luas lubang
pengeluaran dapat bertambah
b. crushing surface terluar bagian atasnya dapat diangkat sehingga material
yang tidak dapat dihancurkan dapat dikeluarkan
Macam-macam cone crusher :
a. Simon Cone Crusher
Alat ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
- standart crusher type, yaitu untuk mereduksi umpan yang berukuran kasar
- short head crusher type, yaitu untuk mereduksi umpan berukuran halus
b. Telsmith Gyrasphere Crusher
Crushing head dari alat ini berbentuk bulat (sphere) yang terbuat dari baja
dengan cutter shell bergerak naik turun. Dalan cone crusher crushing head
adalah rata dan perbandingan antara tinggi dengan diameternya 1 : 3. Unpan
dari cone crusher harus dalam keadaan kering karena jika basah akan
mengakibatkan choking.
4. Hammer Mill
Hammer mill dipakai dalam secondary crusher untuk memperkecil produk dari
primary crushing dengan ukuran umpan yang diperbolehkan adalah kurang dari
satu inch. Alat ini merupakan satu-satunya alat yang berbeda cara
penghancurannya dibandingkan alat secondary crushing lainnya. Pada hammer
mill proses penghancuran menggunakan shearing stress, sedangkan pada
secondary crushing lainnya menggunakan compressive stress.
5. Roll Crusher
Alat ini terdiri dari dua silinder baja dan masing-masing dihubungkan pada as
(poros) sendiri-sendiri. Silinder ini hanya satu saja yang berputar dan lainnya
diam, tapi karena adnya material yang masuk dan pengaruh silinder lainnya
maka silinder ini ikut berputar juga. Putaran masing-masing silinder tersebut
berlawanan arah sehingga material yang ada diatas roll akan terjepit dan hancur.
Bentuk dari roll crusher ada dua macam, yaitu :
a. Rigid Roll
Alat ini pada porosnya tidak dilengkapi dengan pegas, sehingga kemungkinan
patah pada poros sangat besar. Roll yang berputar hanya satu saja, tapi ada juga
yang keduanya berputar.
b. Spring Roll
Alat ini dilengkapi dengan pegas sehingga kemungkinan porosnya patah sangat
kecil sekali. Dengan adanya pegas maka roll dapat mundur dengan sendirinya
bila ada material yang sangat keras, sehingga tidak dapat dihancurkan dan
material itu akan jatuh.
Dari gambar diatas diketahui diameter roll (D) dan diameter material (d), gaya
normal (N), gaya tangensial (T) dan resultante (R) dari gaya normal dan gaya
tangensial, nip angle (n), setting (s). Jika resultan arahnya ke bawah maka
material akan dapat dihancurkan karena terjepit oleh roll.

Persamaan komponen-komponen vertikal dari gaya normal dan gaya tangensial


menggambarkan batas kondisi untuk crushing.
Nv = Nsin(n/2)
Tv = Tcos(n/2)
untuk Nv = Tv maka persamaan menjadi :
Nsin(n/2) = Tcos(n/2)
atau,
T/N = tan(n/2)
adalah koefisien gesek , maka agar terjadi crushing harus lebih kecil atau sama
dengan .
Hubungan antara n, s, d dan D :
atau
dari hubungan formula diatas dengan koefisien gesek akan dapat menentukan
diameter roller.
Contoh :
Diketahui : koefisien gesek = 0,4, mereduksi 1,5 menjadi 0,5
Ditanya : diameter minimum roll (Dm)
Jawab : = 0,4
:
jadi :
: D = 12,5 inchi
Kapasitas roller tergantung pada kecepatan roler, lebar permukaan roller,
diameter dan jarak antara roller yang satu dengan lainnya. Roller biasanya
digunakan untuk batuan lunak seperti shale, lempung dan material lengket
sampai setengah keras.
Kapasitas roller dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :
C = 0,0034 N x D x W x G x s
dimana :
N = jumlah putaran, rpm
D = diameter roll, inchi
W = lebar permukaan roll, inchi
G = berat jenis material
s = jarak antar roll, inchi
Hancurnya material dalam roll crushing dibedakan menjadi :
a. Choke Crushing
Penghancuran material tidak hanya dilakukan oleh permukaan roll tetapi juga
aoleh sesama material
b. Free Crushing
Yaitu material yang masuk langsung dihancurkan oleh roll.
Kecepatan crushing tergantung pada kecepatan pemberian umpan (feed rate)
dan macam reduksi yang diinginkan.
C. Fine Crushing (Grinding Mill)
Milling merupakan proses kelanjutan dari primary crushing dan secondary
crushing. Proses penghancuran dalam milling menggunakan shearing stress.
Milling diklasifikasikan menjadi beberapa macam berdasarkan :
1. Bentuk cell
a. Cylinder (produk yang ada masih kasar)
Contoh untuk mill bentuk silinder adalah tube mill. pada tube mill ini
produktanya masih agak kasar dan dalam proses penghancurannya perlu

ditambahkan air sehingga bercampurnya dengan material menjadi pulp.


b. Conical (produk halus)
Contoh untuk mill bentuk conical adalah hardinge conical mill. Produktanya
halus, lebih halus daripada produkta yang dihasilkan cylinder mill. Untuk akhir
penghancuran memerlukan bola baja dengan diameter 2 3 inchi. Jumlah bolabola baja dalam ball mill berkisar antara 50% - 60% dari volume mill dan kadangkadang mencapai 80%.
d. Cylindro Conical
Mill jenis ini produktanya ada yang halus dan ada yang kasar, bentuk cell
merupakan penggabungan antara bentuk cylinder dan conical.
2. Grinding Media
a. Ball Mill (bola-bola baja)
Contoh untuk mill ini adalah ball mill, yang telah diuraikan pada keterangan
conical mill.
b. Peable Mill (batu api/flint)
c. Rod Mill (batang-batang Baja).
Grinding media pada rod mill adalah batang-batang baja, umpan yang
dimasukkan ukurannya lebih kecil dari inchi dan produktanya berukuran -14
sampai -18 mesh. Umpan berukuran kecil, karena bila materialnya terlalu besar
maka akan menimbulkan cataracting akibatnya batangan baja akan patah.
Dengan adanya rod maka tidak akan mengalami over grinding, hal ini karena rod
tersebut saling sejajar sehingga umpan yang telah halus tidak akan mengalami
penghancuran lagi. Hal ini dapat dilihat pada distribusi partikel pada rod mill.
Pada bagian (A) terlihat penyebaran material itu teratur dari besar di sebelah kiri
dan yang kecil disebelah kanan. Pada bagian (B) penyebaran partikel ini acakacakan ada yang besar
dan ada yang kecil, tetapi di sini dapt dilihat bahwa partikel yang relatif besar
saja yang mengalami penghancuran sampai akhirnya berukuran relatif sama
sehingga tidak akan terjadi over grinding. Pada bagian (C) terlihat pada bagian
kiri terdapat partikel yang besar (terlalu besar) sedangkan disebelah kanan
partikelnya kecil. Hal ini menyebabkan timbulnya cataracting dan dapat
menyebabkan patahnya rod.
3. Cara Memasukkan Umpan
a. Scoop Feeder
b. Drum Feeder
c. Scoop and Drum Feeder
Cara pemasukan umpan melalui kombinasi antara scoop dan drum.
4. Lubang Pengeluaran
a. Grate Discharge
Proses penghancurannya dilakukan dalam keadaan basah dan pada lubang
pengeluaran diberi saringan sehingga diharapkan hasilnya seragam.
Kelemahanya kemungkinan grinding media yang kecil menutupi lubang saringan
sehingga saringan tersumbat.
b. Overflow Discharge
Mill jenis ini mirip dengan grate mill diatas, hanya saja pada mill ini tidak
dilengkapi dengan saringan sehingga hasilnya tidak seragam.
5. Kecepatan Putar Cell
a. Kecepatan Kritis
Yaitu kecepatan putar cell pada operasi milling dimana pada saat itugrinding

media menempel pada dinding cell sehingga tidak terjadi proses abrasi maupun
impact.
b. Cataracting
Adalah kecepatan putar dari cell mill dimana grinding media akan menimbukan
impact yang lebih besar dibandingkan abrasi.
c. Cascading
Yaitu kecepatan putar pada cell mill pada operasi milling yang mengakibatkan
grinding media lebih dominan bekerja secara abrasi maupun impact.
Rumus kecepatan kritis adalah sebagai berikut :
dimana :
N = putaran, rpm
D = diameter cell mill, ft
r = jari-jari mill, ft
S = diameter mill, ft
s = diameter bola baja/grimding media, ft
Setiap mill bagian dari cell dilapisi oleh liner. Hal ini berguna untuk melindungi
cell agar tidak aus dan rusak, selain itu juga membantu kerja dari grinding
media. Liner ini jika sudah aus harus diganti dengan yang baru agar tidak
merusak bagian mill. Lapisan pengganti (liner) biasanya terbuat dari baja
campuran dan terdapat dalam beberapa tipe, yaitu ; shiplap. wedge bar dan
ribbed plate.
Dalam pemakaian mill perlu diperhatikan kekerasan material yang akan
dihancurkan karena liner yang dipasang harus lebih keras dari material yang
akan dihancurkan. Operasi mill dapat dilakukan secara tertutup maupun terbuka.
Untuk yang tertutup biasanya diombinasikan dengan classifier. Pada operasi ini
terdapat istilah-istilah sebagai berikut :
- Circulating Load Ratio
yaitu perbandingan antara material yang dikembalikan dari classifier ke mill
dengan umpan yang masuk ke mill.
dimana :
d = persen berat kumulatif yang ada pada ukuran tertentu yang ada pada
umpan
o = persen berat kumulatif yang ada dalam overflow pada classifier
s = persen berat kumulatif dalam underflow pada classifier

Gearbox

GEARBOX
Pengertian Gearbox

Dalam

beberapa

unit

mesin

memiliki

sistem

pemindah

tenaga

yaitu gearbox yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga atau daya mesin ke
salah satu bagian mesin lainnya, sehingga unit tersebut dapat bergerak
menghasilkan sebuah pergerakan baik putaran maupun pergeseran.
Gearbox merupakan suatu alat khusus yang diperlukan untuk
menyesuaikan daya atau torsi (momen/daya) dari motor yang berputar,
dan gearbox
juga adalah alat pengubah daya dari motor yang berputar menjadi tenaga
yang lebih besar

Fungsi Gearbox

Gearbox atau transmisi adalah salah satu komponen utama motor yang
disebut

sebagai

sistem

pemindah

tenaga,

transmisi

berfungsi

untuk

memindahkan dan mengubah tenaga dari motor yang berputar, yang digunakan
untuk memutar spindel mesin maupun melakukan gerakan feeding. Transmisi

juga berfungsi untuk mengatur kecepatan gerak dan torsi serta berbalik putaran,
sehingga dapat bergerak maju dan mundur.
Transmisi manual atau lebih dikenal dengan sebutan gearbox, mempunyai
beberapa fungsi antara lain :
1.

Merubah momen puntir yang akan diteruskan ke spindel mesin.

2.

Menyediakan rasio gigi yang sesuai dengan beban mesin.

3.

Menghasilkan putaran mesin tanpa selip

Prinsip Kerja Gearbox

Putaran dari motor diteruskan ke input shaft (poros input) melalui


hubungan antara clutch/ kopling, kemudian putaran diteruskan ke main
shaft (poros utama), torsi/ momen yang ada di mainshaft diteruskan ke spindel
mesin, karena adanya perbedaan rasio dan bentuk dari gigi-gigi tersebut
sehingga rpm atau putaran spindel yang di keluarkan berbeda, tergantung dari
rpm yang di inginkan. Berikut penjelasan beberapa part yang terdapat dalam
gearbox.
Input shaft (poros input)
Input shaft adalah komponen yang menerima momen output dari unit kopling,
poros input juga befungsi untuk meneruskan putaran dari clutch kopling ke
mainshaft (poros utama), sehingga putaran bisa di teruskan ke gear-gear. Input
shaft juga sebagai poros dudukan bearing dan piston ring, selain itu berfungsi
juga sebagai saluran oli untuk melumasi bagian dari pada inputshaft tersebut.
Gear shift housing (rumah lever pemindah rpm)
Gear shift housing adalah housing dari pada lever pemindah gigi yang berfungsi
untuk mengatur ketepatan perpindahan gigi, apabila gigi sudah dipindahkan
maka lever akan terkunci sehingga lever tidak bisa berpindah sendiri pada saat
spindel sedang berputar.
Main shaft (poros utama)
Mainshaft yang

berfungsi

sinchromest, bearing dan

sebagai

komponen-komponen

tempat
lainnya.

dudukan gear,
Main

shaft

juga

berfungsi sebagai poros penerus putaran dari input shaft sehingga putaran dapat
di teruskan ke spindel, main shaft juga berfungsi sebagai saluran tempat
jalannya oli.

Planetary gear section (unit gigi planetari)


Planetary adalah alat pengubah rpm di suatu range tertentu dimana rpm dapat
di ubah sesuai dengan kebutuhan proses pengerjaan dan dapat pula mengubah
arah putaran spindel.
Oil pump assy (pompa oli)
Oil pump berfungsi untuk memompa dan memindahkan oli dari transmisi
case (rumah transmisi) menuju ke sistem untuk dilakukan pelumasan terhadap
komponen-komponen yang ada di dalam transmisi secara menyeluruh.
Clucth housing
Clutch

housing adalah

rumah

dari clucth

kopling yang

berfungsi

sebagai

pelindung clutch kopling, clutch housing juga berfungsi sebagai tempat dudukan
dari pada oil pump dan input shaft.
Transmisi gear/ roda gigi transmisi
Transmisi gear atau roda gigi transmisi berfungsi untuk mengubah input dari
motor menjadi output gaya torsi yang meninggalkan transmisi sesuai dengan
kebutuhan mesin.
Bearing
Bearing berfungsi untuk menjaga kerenggangan dari pada shaft (poros), agar
pada saat unit mulai bekerja komponen yang ada di dalam transmisi tidak terjadi
kejutan, sehingga transmisi bisa bekerja dengan smooth (halus).
Piston ring (ring penyekat oli).
Piston ring berfungsi sebagai penyekat agar tidak terjadi kebocoran pada sistem
pelumasan, piston ring juga berfungsi sebagai pengencang input shaft agar input
shaft tidak rengang pada saat unit berjalan.
Sun gear (gigi matahari)
Sun gear berfungsi untuk meneruskan putaran ke planetary gear section. Sun
gear berhubungan langsung dengan gear yang ada pada unit planetary yang
berfungsi sebagai penerus putaran, momen dari transmisi.
Oil filter (filter oli)

Oil filter adalah komponen yang berfungsi untuk menyaring oli dari kotoran. Oli
harus di saring, agar komponen transmisi tidak cepat aus yang disebabkan
karena terjadinya gesekan antara komponen yang dapat menimbulkan geramgeram. Sehingga oli yang masuk ke sistem harus disaring dulu agar unit
transmisi tetap baik.
Oil pipe (pipa oli)
Oil pipe adalah pipa oli tipe batang, yang berfungsi sebagai saluran oli untuk
menyalurkan oli dari transmisi case ke planetary gear section untuk dilakukan
pelumasan terhadap unit planetary.

Pengertian GEARBOX

Dalam beberapa unit mesin memiliki sistem pemindah tenaga yaitu gearbox
yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga atau daya mesin ke salah satu bagian
mesin lainnya, sehingga unit tersebut dapat bergerak menghasilkan sebuah
pergerakan baik putaran maupun pergeseran.
Gearbox merupakan suatu alat khusus yang diperlukan untuk menyesuaikan
daya atau torsi (momen/daya) dari motor yang berputar, dan gearbox

juga adalah alat pengubah daya dari motor yang berputar menjadi tenaga yang
lebih besar

Fungsi Gearbox
Gearbox atau transmisi adalah salah satu komponen utama motor yang disebut
sebagai sistem pemindah tenaga, transmisi berfungsi untuk memindahkan dan
mengubah tenaga dari motor yang berputar, yang digunakan untuk memutar
spindel mesin maupun melakukan gerakan feeding. Transmisi juga berfungsi
untuk mengatur kecepatan gerak dan torsi serta berbalik putaran, sehingga
dapat bergerak maju dan mundur.
Transmisi manual atau lebih dikenal dengan sebutan gearbox, mempunyai
beberapa fungsi antara lain :
1. Merubah momen puntir yang akan diteruskan ke spindel mesin.
2. Menyediakan rasio gigi yang sesuai dengan beban mesin.
3. Menghasilkan putaran mesin tanpa selip

Komponen Gearbox
1.Input shaft coveBerfungsi sebagai penerus putaran dari motor pengerak.
2.Oil sealBerfungsi sebagai penahan oli supaya tidak bocor dari poros.
3.Oil hole coverBerfungsi sebagai saluran pemasukan oli
4.Worm shaftBerfungsi sebagai penerus putaran dari worm wheel ke outputshaft
5.Worm wheelBerfungsi sebagai penerus putaran dari input shaft outputshaft
6.Out coverBerfungsi sebagai penutup lubang output shaft
7.FrameBerpungsi sebagai rumah dari gear box
8.PakingBerfungsi sebagai penahan oli supaya tidak bocor

LANGKAH-LANGKAH PEMBONGKARAN GEAR BOX


Untuk perawatan dan perbaikan dari gear box harus dilakukan langkah-langkah
sebagai berikut:

Keluarkan terlebih dahulu oli yang berada dalam gear box

Lepaskan paking dear box dari frame

Buka baut pengikat


kedudukannya

dari

out

cover

sehinga

shaft

terlepas

Lepaskan pula worm wheel dari frame

Lepaskan pula worm shaft dari frame

Serta lakukan pemeriksaan pada bagian-bagain komponen gear box

dari

LANGKAH PEMERIKSAAN

Adapun perosedur yang dijalankan


boxadalah sebagai berikut:

dalam

pemeriksaan

dari

gear

Lakukan pengukuran pada diameter out shaft dan input shaft darikeausan

Lakukan pemeriksaan pada worm shaft apakah ada kehausan

Pemeriksaan terhadap worm wheel apakah ada kerusakan

Periksa oil seal bocor apa tidak

Periksa bantalan dari setiap shaft apakah sudah haus apa tidak

Periksa apakah paking masik baik apa tidak

Periksa keadan dari baut pengikat gear box

Apa itu Gearbox ? Apa fungsi Gearbox dan bagaimana aplikasinya dalam
kehidupan kita sehari-hari?
Leave a reply

Kawan, Gearbox dalam hal yang bersangkutan dengan bidang kebutuhan industri atau
permesinan memiliki fungsi sebagai pemindah tenaga dari tenaga penggerak (mesin diesel
atau dinamo motor elektrik) ke mesin yang ingin digerakan. Setidaknya ada 2 alasan kunci
mengapa penggunaan Gearbox dalam dunia permesinan memegang peranan penting, pertama
fungsi Gearbox utamanya adalah memperlambat kecepatan putaran yang dihasilkan dari
perputaran dinamo motor atau mesin diesel dan yang kedua adalah untuk memperkuat tenaga
putaran yang dihasilkan oleh dinamo atau diesel.
Aplikasi penggunaan gearbox sangat beragam namun salah satu contoh umum penggunaan
gearbox yang dapat kita lihat sehari-hari ada di ruang tunggu pengambilan bagasi pada
bandara, pada umumnya bagasi penumpang akan secara berurutan melalui satu jalur
conveyor berwana hitam yang bergerak satu arah secara otomatis. Pergerakan dari jalur
conveyor biasanya berjalan cukup lambat sehingga memungkinkan kita memiliki cukup
waktu untuk mengecek koper serta mengeluarkannya dari jalur conveyor tersebut. Dapat
dibanyangkan apabila jalur conveyor bergerak tanpa penggunaan Gearbox maka kecepatan
putaran akan berkisar antara 900 1500 rpm (hal ini karena pada umumnya dinamo electric
motor yang umum di pasaran berkisar pada kecepatan 1500 putaran per menit) tentunya kita
akan bingung melihat deretan koper yang bergerak begitu cepat seperti wahana komidi putar
di dufan. Aplikasi memperlambat kecepatan adalah salah satu fungsi utama Gearbox dan
itulah sebabnya Gearbox juga sering disebut sebagai Speed Reducer.
Selain sebagai Speed Reducer fungsi lain Gearbox terutama dalam keperluan industri
seperti pabrik, pertambangan, perikanan, dan lainnya adalah untuk memperkuat daya/tenaga
dari electric motor. Seiring dengan fungsi utama gearbox sebagai pengurang kecepatan,
secara otomatis gearbox juga berfungsi untuk memperkuat torsi dari dinamo atau diesel.
Tanpa didukung oleh gearbox yang sesuai, dinamo motor atau mesin diesel akan kesulitan
untuk mengangkat benda-benda berat , jika dipaksa akan dapat mempercepat usia dinamo
motor atau bahkan merusak motor tersebut. Aplikasi pada bidang perkapalan misalnya,
biasanya gearbox di gunakan sebagai tenaga penyokong untuk menaikan atau menurunkan
Jangkar, terutama pada kapal yang besar, berat jangkar bisa mencapai puluhan Ton rasanya
mustahil bangin dinamo yang memiliki kecepatan 900 rpm per menit untuk mengangkat
Jangkar tersebut.
Dalam praktik dilapangan, cara-cara memilih Gearbox seperti Tipe, Rasio, Dan Bearing juga
perlu diperhatikan, hal ini akan kita bahas di artikel lainnya. Jika kawan memiliki keperluan
akan Gearbox atau Speed Reducer murah dengan kualitas dan layanan purna jual yang baik
jangan ragu untuk mengunjungi website kami di www.westerndrive.co.id dan cari di bagian
Contact Us.
Kami ada dalam Bisnis Penjual Gearbox dan akan dengan senang hati membantu kawankawan dalam memecahkan permasalahan kawan seputar Gearbox / Speed Reducer.

Anda mungkin juga menyukai