Abstrak
Dewasa ini sebagian besar permukaan jalan telah tertutupi oleh aspal, beton
maupun paving block sehingga mengakibatkan air hujan yang turun tidak dapat
meresap dengan baik ke dalam tanah dan menyebabkan bertambahnya air
permukaan, menaikkan suhu di sekelilingnya yang selanjutnya memberikan
kontribusi terhadap pemanasan global dan efek rumah kaca. Beton porous adalah
beton dengan atau tanpa agregat halus, dan beton porous dirancang untuk
mendapatkan volume rongga sehingga air dapat menyerap ke dalam tanah.
Metode penelitian adalah studi eksperimental dengan membuat benda uji silinder
untuk pengujian kuat tekan, benda uji balok untuk pengujian kuat lentur, dan
benda uji pelat untuk pengujian permeabilitas dengan variasi persentase
pencampuran pasir sebesar 0%(mix design tanpa pasir), persentase pencampuran
pasir sebesar 25%, 50%, dan 100%.
Hasil penelitian menunjukkan kuat tekan rata-rata pada benda uji 0% (B1) sebesar
5,50MPa, 25% (B2) sebesar 6,502MPa, 50% (B3) sebesar 17,121MPa, 100% (B4)
sebesar 17,16MPa. Dan pada pengujian kuat lentur menunjukkan kuat lentur ratarata pada benda uji 0% (B1) sebesar 3,42MPa, 25% (B2) sebesar 3,12MPa, 50%
(B3) sebesar 3,55MPa dan pada benda uji 100% (B4) sebesar 3,72MPa. Pada
pengujian permeabilitas untuk persentase rongga udara pada benda uji 0% (B1)
sebesar 85,77% dan benda uji 25% (B2) sebesar 84%. Dan pengujian kecepatan
aliran air yang baik dicapai oleh benda uji 0% (B1) sebesar 0,138 cm/det dan
benda uji 25% (B2) sebesar 0,089cm/det. Serta persentase lolos air pada benda uji
0% (B1) sebesar 94% dan benda uji 25% (B2) sebesar 92%.
Kata kunci porous concrete: kuat tekan, kuat lentur dan permeabilitas
1.
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
METODE PENELITIAN
a. Persiapan penelitian
b. Berat volume
Studi literatur
Satuan
%
kg/m3
- apparent specific gravity
- bulk specific gravity kering
- bulk specific gravity SSD
%
4 absorpsi air [%]
5 modulus kehalusan
%
6 kadar air [%]
Keterangan:
AH : agregat halus
AK : agregat kasar
AH
4,259
AK
1,537
1,479
1,267
1,410
1,208
3,290
3,042
3,115
2,391
2,732
4,605
3,109
2,739
2,858
4,356
2,917
3,485
B1/2
10,74
3914,13
B1/3
10,47
1975,94
B2/1
11,07
2089,17
B2/2
10,79
2036,33
B2/3
11,17
2108,04
B3/1
12,39
2255,25
B3/2
12,29
2238,26
B3/3
12,33
2255,06
B4/1
12,41
2342,06
100% B4/2
12,32
2325,08
B4/3
12,36
2332,63
25%
50%
2.605,02
2.077,85
2.249,59
2.333,25
dimana
fc= kuat tekan beton (MPa)
P = beban maksimum (N)
A= luas penampang benda uji (mm2)
Benda uji yang digunakan untuk uji tekan
adalah silinder berukuran diameter 150
mm dan tinggi 300 mm pada umur 28
(kg
8800
5.079
B1/2
8600
4.963
B1/3
11200
6.464
B2/1
11300
6.522
B2/2
10500
6.060
B2/3
12000
6.926
B3/1
26100
15.063
B3/2
26300
15.179
B3/3
36600
21.123
B4/1
24900
14.371
B4/2
31200
18.007
B4/3
33100
19.103
5.50
6.50
17.12
17.16
W = 1/6
x b x h2
ML
(M=1/6 x
p x l)
TL
(M/W)
(kg)
(mm3)
(kN/mm)
(N/mm2)
31164
24410
21516
24410
26340
19581
29234
26340
24410
25375
30199
28270
562500
562500
562500
562500
562500
562500
562500
562500
562500
562500
562500
562500
2337
1831
1614
1831
1975
1469
2193
1975
1831
1903
2265
2120
4.16
3.25
2.87
3.25
3.51
2.61
3.90
3.51
3.25
3.38
4.03
3.77
Kode
(MPa)
B1/1
Beban
B1/1
B1/2
B1/3
B2/1
B2/2
B2/3
B3/1
B3/2
B3/3
B4/1
B4/2
B4/3
Rata
-rata
3.70
3.38
3.70
3.90
= x 100%.......................3
dimana =
......................4
dimana
Vp = pesentase volume rongga (%)
Vbu = volume benda uji (liter)
Vpo = volume rongga (liter)
Wa = berat benda uji di udara (kg)
Ww = berar benda uji di air (kg)
w = berat jenis air (1 kg/liter)
hasil uji analisa persentase rongga
udara dapat dilihat pada tabel5 di
bawah ini.
Tabel 5 hasil uji persentase rongga udara
Ww Wa Vpo
Vbu
Vp
(kg) (kg) (liter) (liter)
0%
3.42 3.26
0.16
1.125
85.77
25%
2.98 2.80
0.18
1.125
84
50%
3.48 3.25
0.23
1.125
79.55
75.11
25
56
0.089
50%
25
100%
25
0
keterangan
TPA = tinggi penuangan air
WLA= waktu lulus air
()
x 100
.............6
5.
KESIMPULAN
5. Daniel
Agustinus
Hartanto,
Pembuatan Beton Geopolimer dengan
Menggunakan Sisa Beton Semen.
Bachelor
Thesis.
Universitas
Indonesia, 2007.
6. Grajuantomo, Pembuatan Beton
Lulus
Air
(Porous
Concrete)
Menggunakan Material Geopolimer
Sebagai Bahan Pengikat. Tugas
Akhir. Universitas Indonesia, 2008.
7. Ni Made Rahmayati, Rancang
Campur
Pembuatan
Pervious
Concrete,
Bachelor
Thesis.
Universitas Indonesia, 2007.
8. Perkerasan Beton Semen untuk Jalan
dengan Lalu lintas Rendah dan
Menengah,
Asosiasi
Semen
Indonesia-Puslitbang
Prasarana
Transportasi, Balitang Kimpraswil,
ISBN 979-97380-0-8, 2003.
9. Park, S.B dan Tia, M. An
Experimental Study on The Water
Purification Properties of Porous
Concrete, Cement and Concrete
Research, vol. 34 no. 2, 2004.
PUSTAKA
RIWAYAT PENULIS
1. ACI Committe 211, Standard
Practice for Normal, Heavyweight,
and Mass Concrete (ACI 211.1-91),
ACI Manual of Concrete Practice, part
1, Detroit, 1995.
2. Artiningsih, T.P, Pemanfaatan Limbah
Marmer Sebagai Subsitusi Semen pada
porous concrete, 2009.
1)
2)
3)
4. Bruce
K
Furgunos.
Water
Management and Land Development,
Porous Concrete, 2005.