Anda di halaman 1dari 3

Nama : NADYA MARTASARI

Kelas : VII D
ASAL MUASAL WARNA BURUNG GAGAK HITAM

Pada jaman dahulu kala, ketika bumi baru saja diciptakan oleh Tuhan,
burung hantu membuka sebuah toko pewarnaan bulu. Toko milik
burung hantu itu banyak dikunjungi bangsa burung dari berbagai
daerah. Semua burung datang ke toko burung hantu untuk mewarnai
bulunya.
Suatu hari, gagak datang dan minta diwarnai oleh burung hantu. Saat
itu, bulu gagak masih berwarna putih. la minta kepada burung hantu
agar diberi warna yang berbeda dengan burung-burung lainnya. Ia
ingin terlihat istimewa diantara burung lainnya.
"Burung Hantu, aku ingin kau warnai buluku dengan warna yang
terbaik dan terindah, " kata gagak dengan sombongnya.
"Warna apa yang kau inginkan, Gagak?" tanya burung hantu.
"Aku ingin warna yang berbeda dengan warna burung-burung lain yang
ada di dunia ini! Warna apa saja yang kau punya?" kata Gagak.
"Aku punya warna biru, hijau, merah, kuning, dan lain-lain," kata
burung hantu. Kamu bisa melihat adonan pewarnaannya disini.
Burung hantu memperlihatkan berbagai warna kepada burung gagak.

"Ah, itu kan warna-warna umum. Aku ingin warna yang tidak umum.
Warna yang tidak dimiliki burung lain. Aku ingin menjadi satu-satunya
burung yang paling istimewa. " sergah gagak.
"Warna apa dong?" tanya burung hantu mulai kesal dengan sikap
gagak yang sombong.
"Aku ingin warna...ehmmm..., biru nila. Ya, biru nila adalah warna yang
cantik. Tidak ada seekor burung pun di hutan ini yang berwarna biru
nila," kata gagak puas.
"Baiklah, silakan kau masuk ke ruang pewarnaan!" kata burung hantu.
Gagak

pun

masuk

mempersilakannya

ke

ruang

masuk

ke

pewarnaan.
adonan

Lalu,

warna

biru

burung
nila.

hantu
Gagak

merendam seluruh tubuhnya dalam adonan warna biru nila. Sekitar


setengah hari lamanya ia merendam dirinya didalam adonan itu.
Hanya paruhnya saja yang tidak terendam.
Setelah selesai, burung hantu mempersilakan gagak keluar dari
adonan. Gagak keluar dan mulai berkaca. la sangat bangga dengan
warna bulunya. Tapi tiba-tiba, warna biru nila berubah menjadi wama
hitam pekat mengilap.
"Ah bagaimana ini, Burung Hantu? Kok warnaku jadi hitam mengilap?"
kata gagak mulai cemas.
Ternyata setelah dicari akar permasalahannya, burung hantu salah
memperkirakan ukuran takaran warna. la memang memasukkan warna
hitam dicampur dengan warna biru. Tapi, komposisi wama hitamnya
lebih banyak. Jadi, gagak hanya sebentar saja berwarna biru nila,
setelah itu berwarna hitam mengilap.
Gagak marah besar kepada burung hantu. Mereka berkelahi dan saling
mengejar. Sejak saat itu hingga sekarang burung hantu dan burung
gagak selalu bermusuhan.

Pesan Moral dari Cerita Dongeng Nusantara : Bulu Burung Gagak


adalah syukurilah apa yang Tuhan berikan kepada kita . Jangan suka
mengubah-ubah penampilan untuk meniru orang lain. Sebab, yang
cocok dipakai orang lain belum tentu cocok bagimu. Orang akan lebih
dihargai ketika menjadi dirinya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai