Anda di halaman 1dari 4

SOAL :

1.
2.
JAWAB :
1.
2. Untuk melakukan perhitungan kuat penerangan cahaya alami di TN-VII,
diperlukan denah ruangan. Denah ruangan hasil pengukuran adalah seperti berikut:
DENAH

Dari denah di atas dapat dilihat bahwa posisi jendela yang merupakan
tempat masuknya cahaya menjorok ke luar ruangan. Untuk mempermudah
perhitungan, diambil asumsi jendela dengan dinding berada pada satu garis lurus
(tidak menjorok ke luar). Berikut merupakan denah setelah asumsi diberlakukan:

Setelah didapatkan denah yang telah disederhanakan, maka kemudian dicari


titik ukur kuat penerangan cahaya alami. Berikut adalah cara untuk mendapatkan
titik ukur tersebut:
Titik ukur utama (TUU) diambil pada tengah-tengah antar kedua dinding
samping, yang berada pada jarak 1/3 d dari bidang lubang cahaya efektif .
Sedangkan Titik ukur samping diambil pada jarak 0,50 meter dari dinding samping
yang juga berada pada jarak 1/3 d dari bidang lubang cahaya efektif. Jarak antara
dua titik ukur tidak boleh lebih besar dari 3 m. Jika melebihi dari 3 m, titik ukur
utama harus ditambakan agar jarak antar titik ukur tidak lebih besar dari 3 m.
Untuk mencari titik ukur utama, pertama harus mengambil titik ukur di titik
tengah antara kedua dinding samping, sehingga didapatkan lebar ruangan yaitu
7.2 m. Selanjutnya jarak tersebut harus dikurangi titik ukur samping terlebih dahulu
sebesar 0.5 m sehingga didapatkan jarak sebesar 6.7 m. Agar didapatkan titik-titik
ukur yang jarak antaranya tidak melebihi 3 m, maka dibuat asumsi untuk membagi
jarak tersebut menjadi 3 bagian.

x=

x TUU x TUS 7.20.5


=
=2.23m
3
3

Titik ukur samping 1 = 0.5 m


Titik ukur utama 1 = 0.5 m + 2.23 m = 2.73 m
Titik ukur utama 2 = 2.73 m + 2.23 m = 4.96 m
Titik ukur utama 3 = 4.96 m + 2.23 m = 7.19 m
Titik ukur utama 4 = 7.19 m + 2.23 m = 9.42 m
Titik ukur utama 5 = 9.42 m + 2.23 m = 11.65 m
Titik ukur samping 2 = 14.4 m 0.5 m = 13.9 m
Berdasarkan SNI, jika ruangan mendapatkan cahaya alami dari 2 sisi yang
kurang lebih tegak lurus, harus ditambahkan 1 titik ukur utama di sisi yang tidak
memberikan kontribusi cahaya alami terlalu banyak. Untuk jarak titik ukur ke bidang
lubang cahaya efektif, digunakan jarak yang sama dengan jarak titik ukur ke bidang
lubang cahaya efektif pada sisi ruangan yang memberikan kontribusi terbesar.
Untuk kasus ini, sisi ruangan yang memberikan kontribusi cahaya alami terbesar
adalah sisi timur. Pada sisi selatan ditambahkan 1 titik ukur utama dengan jarak 4.8
m dari dinding sebelah timur.
Setelah penentuan titik ukur, dilakukan perhitungan faktor langit pada titik
ukur tersebut. Perhitungan factor langit dilakukan dengan cara mencari lebar dan
tinggi lubang cahaya efektif serta jarak bidang lubang cahaya efektif dengan titik
ukur. Lubang cahaya efektif adalah lubang dimana pada titik ukur langit dapat
terlihat. Berdasarkan pengertian tersebut, lubang cahaya efektif pada ruang TN-VII
hanya merupakan jendela yang berada di posisi paling bawah. Hal itu dikarenakan
jendela di posisi paling atas terhalang oleh atap bangunan dan jendela yang berada
diantaranya terhalang oleh sun breaker. Untuk mempermudah perhitungan, pada
sisi timur ruang TN-VII diambil lubang cahaya efektif yang belum dikoreksi.
Persamaan untuk mencari factor langit adalah sebagai berikut:

fl=

1
L
arctan
2
D

( ( ) ) (
H
1+
D

arctan

L
D
1+

( ))
H
D

Untuk perhitungan factor langit yang berasal dari sisi timur ruang TN-VII, harus
dikalikan dengan factor koreksi karena lubang cahaya efektif yang digunakan belum
dikoreksi. Faktor koreksi dicari dengan cara seperti berikut:
Lubang efektif terdiri dari bagian yang tembus cahaya alami dan bagian yang tidak
tembus cahaya. Untuk mencari factor koreksi, maka akan dibandingkan besar

antara luas total bagian yang tembus cahaya ( luas total kaca) dengan luas lubang
efektif secara keseluruhan.

Pada perhitungan ini dibuat asumsi bahwa sunbreaker dan atap tidak dimasukkan
dalam perhitungan. Hal ini karena langit tidak terlihat melalui bagian-bagian
tersebut.

Luas Total Kaca : 0.87 m x 0.9 m x 9 = 7.047 m2


Luas Lubang Efektif : ( 7 m + 0.4 m + 3.5 m ) x 0.9 m = 9.81 m 2

Faktor Koreksi :

Luas Total Kaca


7.047
100 =
100 =71.83
Luas Lubang Efektif
9.81

Berikut adalah hasil perhitungan factor langit menggunakan software Ms. Excel:
TABEL

Anda mungkin juga menyukai