PANCASILA
Makalah disajikan sebagai tugas pengganti Ujian Tengah Semester (UTS)
Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Pentingnya Pendidikan Pancasila bagi Mahasiswa
Oleh
Rani Detania
NIP. 14630036
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
JAKARTA
2014
Lembar Pengesahan
Judul Makalah
Nama Mahasiswa
: Rani Detania
NIM
: 14630036
Fakultas
: Ekonomi
Program Studi
: Akuntansi
Menyetujui,
Andy M. Rusdi, MH
Dosen Pembimbing
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, makalah
tentang Pentingnya Pendidikan Pancasila telah selesai disusun.
Makalah ini berisikan penjelasan mengenai Pentingnya Pendidikan
Pancasila
bagi
Mahasiswa
untuk
Mata
Kuliah
Pendidikan
Semoga Allah
SWT senantiasa
merahmati
Rani Detania.
NIP. 14630036
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
...
KATA PENGANTAR .
DAFTAR ISI .
..
BAB I Pendahuluan
.
1.1 Latar Belakang
BAB II Pembahasan ..
3.1 Kesimpulan
.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA ..
...
ii
ii
i
iv
1
1
1
2
2
3
3
4
5
6
7
8
9
9
9
1
0
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pancasila di Perguruan Tinggi dikaji secara menyeluruh sebagai
satu
kesatuan
sila-ideologis
bangsa/negara
Indonesia.
Pancasila
diterapkan
pedoman
bermoral,
pada
wilayah
berhukum,
dan
yuridis
kenegaraan
berpolitik
dalam
sebagai
kehidupan
1.2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Hakikat Pancasila
Sebagai ideologi, Pancasila berhakikat (berperanan utama)
sebagai: (a) pandangan hidup bangsa, (b) dasar negara, dan (c) tujuan
nasional (negara).
Sebagai pandangan hidup bangsa, hakikat Pancasila diwujudkan
dalam P-4 (yang saat ini dicabut oleh MPR hasil Sidang Istimewa
1998), yang lebih lanjut dilaksanakan dalam bentuk Anggaran-Dasar
(AD) bagi masing-masing organisasi sosial-politik (seperti Ormas, LSM,
Parpol)
dan
Kode-Etik
(KE)
bagi
masing-masing
organisasi
Propenas)
demikian,
hakikat
pandangan
hidup
Pancasila
tujuan
nasional/negara
Pancasila
berbentuk
pada
norma
politik
oleh
2.2
hukum agama
tertentu sebagai
hukum
positif, artinya:
(1)
lembaga
MPR,
DPR,
dan
lain
sebagainya
harus
yang
warga negaranya
beragam
agama,
(tidak bisa
negara
mengembangkan:
(1)
yang
ber-Budaya/Adab,
cipta,
yang
dapat
NKRI
ingin
melahirkan
ilmu
dalam
arti
yang
seluas-luasnya.
Sebagaimana
persatuan
berprinsip
pada
bersatu
dalam
nilai
kesatuan
berprinsip
pada
bersatu
dalam
sebagai
kedaulatan
rakyat).
prinsip-prinsip:
(1)
pembagian
kekuasaan
hikmat kebijaksanaan.
Pemimpin
yang
hikmat
adalah
pada
hal-hal
yang
bersifat
fisis / jasmaniah;
kebijaksanaan
itu
lebih
mengarah
pemimpin
yang
hikmat-
pada
pemimpin
yang
permusyawaratan / perwakilan.
Tegasnya, sila keempat menunjuk pada NKRI sebagai
Negara
demokrasi
perwakilan
yang
dipimpin
oleh
orang
distributif),
bukan
keadilan
bagi
segolongan
pemerintah / penguasa.
Dengan demikian secara filsafat (hakikat) kelima sila
tersebut dipahami sebagai system nilai yang mencakup / meliputi
(satu kesatuan nilai Pancasila), yaitu bahwa Sila-1 melandasi
Sila-sila ke-2, 3, 4, 5; Sila ke-2 melandasi Sila-sila ke-3, 4, 5; Sila
ke-3 melandasi Sila-sila ke-4, 5; dan Sila ke-4 melandasi Sila ke5.
Sehingga,
sebagai
contoh,
bila
berbicara
Demokrasi
2.3
(sila-sila
Pancasila)
dalam
penerapannya
pernah
Pancasila
perkembangan
lokal/daerah,
dinamika
yang
pada
dapat
dikembangkan
global, dinamika
akhirnya
sesuai
nasional,
diarahkan
dan
dengan
dinamika
untuk kepentingan
bangsa/nasional dan NKRI. Ini yang dimaksud dengan salah satu makna
reformasi-ideologis.
Namun demikian, proses reformasi itu dapat dipahami dari
berbagai sudut pandang (kacamata), yang salah satunya (kacamata
filsafat-nilai Pancasila) sebagaimana dilampirkan.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Pendidikan Pancasila sangat bermanpaat dalam membangun
karakter bangsa karena dengan mempelajari pendidikan pancasila
dapat menimbulkan kesadaran dalam diri manusia itu sendiri,
karena sesungguhnya pembangunan Indonesia harus mengarah
kepada kesempurnaan manusia dan harus dapat memanusiakan
manusia, bukan membangun secara fisiknya saja tetapi juga harus
berdampak pada kualitas manusia dan merubah peradaban
manusianya maka bumi Indonesia menjadi layak sebagai tempat
tinggal manusia (surga dunia), bukan tempat bagi manusia jadijadian.
3.2
Saran
Dalam
membangun
karakter
bangsa
sebaiknya
dengan
DAFTAR PUSTAKA
Sirnagalih (2009). Pancasila Adalah Jati Diri Bangsa.
http://id.sirnagalih.org/artikel/artikel-dari-guru/83-pancasila-adalahjati-diri-bangsa-.html, 31 desember 2009
Gebe (2009). Membangun Karakter Dan Memperkuat Identitas Nasional
Indonesia. http://gebe.blogdetik.com/membangun-karakter-danmemperkuat-identitas-nasional-indonesia/#more-44, 31 Desember
2009
Syahnakri (2009). Renungan Kebangsaan Dan Pancasila.
http://syahnakri.blogspot.com/2009/11/renungan-kebangsaan-danpancasila.html, 31 Desember 2009
Hinu (2007). Pendidikan Membangun Karakter. http://old.nabble.com/sastra-pembebasanPendidikan-Membangun-KarakterGede-Rakap9632706.html , 31 Desember 2009
10