Anda di halaman 1dari 4

Tiga Tingkatan Nilai Dalam Filsafat Pancasila

1. Nilai Dasar.
Adalah asas yang kita terima sebagai dalil yang bersifat mutlak, sebagai
sesuatu yang benar atau tidak perlu dipertanyakan lagi.

Nilai dasar sendiri memiliki nilai fundamental, bersifat abstrak, umum


(berlaku ke bangsa indonesia), universal dan nilai ini menuju ke Nilai
Idealis.

Contohnya : nilai-nilai dasar dari pancasila yaitu, nilai Ketuhanan, nilai


Kemanusiaan, nilai Persatuan, nilai Kerakyatan, dan nilai Keadilan.

Sebagai nilai dasar, nilai-nilai tersebut menjadi sumber nilai, artinya,


dengan bersumber pada kelima nilai dasar (Nilai dalam Pancasila) dapat
dibuat sebagai instrumental penyelenggaraan negara Indonesia.

2. Nilai Instrumental.
Adalah nilai yang berbentuk norma sosial dan norma hukum yang
selanjutnya akan terkristalisasi dalam peraturan dan mekanisme lembaga-
lembaga negara.

Nilai instrumental sendiri dijadikan pedoman dalam pelaksanaan nilai-


nilai dasar, nilai dasar belum dapat bermakna sepenuhnya apabila nilai
dasar tersebut belum memiliki formasi dan parameter yang jelas dan
konkret.

Nilai instrumental yang berkaitan dengan tingkah laku manusia dalam


kehidupan sehari-hari, dikenal dengan sebutan norma moral, sedangkan
nilai instrumental yang berkaitan dengan suatu organisasi atau Negara,
maka nilai-nilai itu diwujudkan dalam arah kebijakan atau strategi yang
dirumuskan selalu pada sumber pada nilai dasar.

Contohnya:
I. Ketuhanan Yang Maha Esa
Perwujudan atas nilai instrumental ini dapat dilihat dalam
Undang-Undang, khususnya didalam Pasal 29 yang
memberikan penegasan jika Indonesia merupakan negara
beragama, yang memberikan keleluasaan kepada tiap warga
negaranya, untuk memeluk sesuai legalitas agama yang
diinginkan.

II. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab


Suatu tindakan yang bisa dikatakan sebagian nilai
instrumental pancasila, khususnya pada Sila ke 2
Pancasila ini adalah terdapatnya Pasal 28 yang dimana
memberikan suatu kebebasan kepada masyarakat akan HAM
(Hak Asasi Manusia) yang telah diberikan.

Bentuk ini menjadikan keadilan dengan adanya posisi


manusia pada porsi yang sangat tinggi.

III. Persatuan Indonesia


Selanjutnya perwujudan nilai instrumental lainnya pada Sila
ke 3 Pancasila ini dapat dilihat dalam Pasal 32, 35, dan 36.
Dimana semuanya secara penuh memberikan identitas
nasional Indonesia, seperti : bahasa, bendera, ideologi,
lembaga negara serta semboyannya.

IV. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmah


Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Dan
Perwakilan.
seperti terdapat dalam Pasal 1 Ayat 2 yang menjelaskan jika
kekuasaan tertinggi di Indonesia adalah ditangan rakyat.
Karena dasar tindakan inilah rakyat mempunyai derajat yang
sangat tinggi didalam penyelenggaraan sistem demokrasi
indonesia.

Seluruh kebijakan yang diberikan kepada dewan negara


harus disetujui oleh rakyat melalui keterwakilannya pada
tiap masing-masing daerah.

Dimulai dari tugas Presiden, tugas MPR, serta pemberian


atas Hak DPR dimana ketiga lembaga tersebut dapat saling
memberikan pengawasan satu dengan lainnya.

V. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia


Dimana secara penuh memberikan arti mengenai sikap adil
yang harus dilakukan seluruh unsur masyarakat,mulai dari
yang bawah hingga atas, terutama pemerintah didalam
menjalankan kebijakan pembangunanan.

Contoh nyatas dalam sila ini secara penuh yang terdapat


pada Pasal 33, memberikan ketegasan jika seluruh SDA
yang ada di Indonesia adalah untuk kesejahteraan warga
negaranya, berdasarkan dorongan inilah setidaknya PT
Freeport yang berada di Papua pada Era Kepemimpinan
Jokowi mempunyai izin agar mengaksesnya setidaknya 51%
Saham yang akan menjadi milik Indonesia. 

Tujuan terhadap kebijakan ini, adalah menjadikan rakyat


sebagai penguasa negara yang memberikan arus mengenai
kepersatuan antar sesamanya.

3. Nilai Praksis.
Adalah nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan. Nilai
ini merupakan batu ujian apakah nilai dasar dan nilai instrumen itu benar-
benar hidup dalam masyarakat.

nilai praksis juga berupa tindakan nyata/praktek nyata dari nilai dasar dan
nilai instrumen dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan
berbangsa, bermasyarakat, beragama dan bernegara.

Contohnya:
I. Sila pertama
Tidak memaksa orang lain untuk menganut dengan agama
tertentu.

II. Sila kedua


memberikan perlakuan hukum yang sama dan adil untuk
semua.

III. Sila ketiga


mendukung pengembangan “Pembangunan” di berbagai
wilayah karena sama-sama satu bangsa.

IV. Sila keempat


Menggunakan hak suara dalam pemilu.
V. Sila kelima
Tidak bersikap diskriminatif.
Sumber :
https://tni-au.mil.id/pancasila-mengandung-nilai-dasar-nilai-isntrumental-dan-
nilai-praktis/
https://ppkn.co.id/nilai-nilai-dasar-pancasila/

https://guruppkn.com/nilai-nilai-dasar-pancasila

https://guruppkn.com/contoh-filsafat-pancasila

https://brainly.co.id/tugas/23409972

https://www.kompasiana.com/dionisiusfarrellian/5c00118f6ddcae28480fb204/penerapan-
pancasila-dalam-kehidupan-sehari-hari

Anda mungkin juga menyukai