Bab 2
Bab 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1 PENDAHULUAN
Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian pekerjaan yang besar
dan melibatkan berbagai macam sumber daya dan metode. Pelaksanaan
proyek konstruksi akan menimbulkan berbagai macam resiko selama
pengerjaanya, sehingga diperlukan suatu manajemen resiko untuk
mengurangi dan mentransfer resiko yang akan terjadi. Pada bab ini akan
dipaparkan tentang manajemen resiko serta mengidentifikasi resiko yang
terjadi dalam proyek konstruksi, sehingga dapat diperoleh pengalihan
resiko yang tepat sesuai dengan klasifikasi resiko yang terjadi.
Berbagai hal tentang resiko penting diketahui untuk meminimasi
kerugian yang mungkin timbul dalam proyek. Sehingga perlu digambarkan
tentang resiko secara luas, mulai dari defenisi resiko, klasifikasi resiko,
sampai dengan manajemen resiko. Dengan mengetahui mengenai proyek
konstruksi, pihak-pihak yang terlibat, serta hal- hal yang berkaitan dengan
resiko yang dapat terjadi dalam proyek konstruksi, maka dapat ditentukan
pengalihan resiko ke dalam suatu lembaga tertentu.
Pembahasan mengenai jaminan (bond) akan dilakukan secara garis
besar sebagai bahan perbandingan terhadap adanya pengadaan kontrak
dalam asuransi (insurance) sebagai salah satu penanganan resiko yang
terjadi dalam proyek konstruksi.Sehingga pada akhirnya pembahasan
utama dalam kajian pustaka ini adalah mengenai asuransi proyek
konstruksi serta ganti rugi yang diberikan.Dan secara lebih mendalam
akan dibahas mengenai salah satu jenis asuransi yaitu contractor all risk
(CAR), yang kemudian akan diperoleh pembahasan tentang pengalihan
resiko melalui jenis asuransi ini.
II -1
di
lokasi
yang
telah
disediakan
(konstruksi)
dan
3. Kontraktor (contractor)
Merupakan pihak yang ditetapkan oleh pemilik proyek untuk
mengatur pelaksanaan kegiatan konstruksi dang mengolah sumber daya
berupa bahan, peralatan, tenaga kerja, metode dan modal, sehingga
menghasilkan produk akhir berupa konstruksi.
4. Subkontraktor (subcontractor)
Merupakan pihak yang dalam pelaksanaannya membantu kontraktor
untuk menyelesaikan sebagian pekerjaanya dan supplier untuk memasok
material yang dibutuhkan oleh proyek konstruksi.
5. Tenaga Kerja (employee)
Merupakan pihak yang berada dibawah tanggung jawab kontraktor
atau subkontraktor untuk melaksanakan kegiatan konstruksi dilapangan
dengan keahlian atau keterampilan tertentu, baik secara individu maupun
kelompok yang dikoordinasikan oleh mandor.
6. Supplier
Merupakan pihak yang terkait dalam pengadaan material konstruksi.
7. Pemerintah (goverment)
Merupakan pihak sebagai pembuat kebijakan didalam mengatur
perangkat peraturan yang terkait dengan pelaksanaan konstruksi.
8. Bank
Merupakan institusi yang dapat menyediakan sumber keuangan atau
sumber pinjaman yang membantu pendanaan proyek.
9. Security (keamanan)
Merupakan suatu pihak yang dapat memberikan jaminan selama
proses proyek konstruksi.
II -4
II -5
1. Proyek drainase
2. Proyek jaringan pengairan
3. Proyek jembatan
4. Proyek jalan
5. Proyel landasan
6. Proyek pengeboran air darat
7. Proyek jalan kereta api
8. Proyek jembatan kereta api
9. Proyek bangunan gedung
10. Proyek reklamasi dan pengerukan
11. Proyek dermaga
12. Proyek penahanan tanah
13. Proyek bangunan bawah air
14. Proyek pertamanan
15. Proyek perumahan, permukiman
16. Proyek pencetakan sawah
17. Proyek pembukaan areal
18. Proyek perpipaan
19. Proyek interior
20. Proyek mekanikal & elektrikal
21. Proyek bendungan
II -6
II - 7
2. Waktu
Proyek konstruksi harus dikerjakan sesuai dengan jangka waktu
sampai dengan tanggal akhir yang telah ditentukan. Penyelesaian proyek
dalam jangka waktu tertentu telah disesuaikan dengan perencanaan biaya
yang dialokasikan. Oleh karena itu, tidak terpenuhi batas waktu
pelaksanaan
akan
menimbulkan
kendala-kendala
baru
misalnya
dalam
kontrak,
maka
umumnya
harus diikuti
dengan
II - 8
jadwal dan safety. Hal ini harus ditangani secara menyeluruh oleh pihakpihak yang terlibat di dalam proyek konstruksi.
2.2.5 Sumber Resiko Proyek Konstruksi
Resiko yang terdapat dalam proyek konstruksi berhubungan dengan halhal sebagai berikut :
1. Desain proyek
Defective atau faulty design, incomplete design, design built ability
dapat menimbulkan dampak merugikan dalam proyek konstruksi.
2. Dokumen kontrak
Pernyataan,
persyaratan,
gambar,
spesifikasi,
daftar
volume
kesulitan
pekerjaan,
kekurangan
tenaga
kerja
yang
yang
tidak
stabil
dapat
menyulitkan
kelangsungan
II - 9
dapat
terhambat
serta
terganggunya
kelancaran
pekerjaan
keuangan
kepada
tertanggung.agar
usaha
mereka
tidak
yang
II - 10
II - 11
2.4 RESIKO
2.4.1 Pengertian Resiko
Resiko dapat didefinisikan sebagai sesuatu atau peluang yang
kemungkinan terjadi dan berdampak pada pencapaian sasaran. Resiko
merupakan kemungkinan terjadinya sesuatu dan tidak dapat diduga/tidak
diinginkan
di
masa
depan.
Jadi
merupakan
ketidakpastian
atau
II - 13
akibat
yang
terjadi
dan
II - 14
resiko
merupakan
Identifikasi
dari
penyebab
atau
bahaya-bahaya
yang
Pemeriksaan fisik
Penggunaan checklist
Dalam penelitian ini, identifikasi resiko yang dilakukan adalah
II - 15
klasifikasi
resiko
yang
dijamin
dan
dikecualikan
yaitu
dalam
pertanggungan asuransi.
Source Event and Effect of Risk
Controllable
Uncontrollable
Dependen
Total dependence
Independent
Partial dependence
b. Risk Classification
Berdasarkan
langkah-langkah
identifikasi
resiko,
maka
dapat
II - 17
yang
perlu
diperhatikan
adalah
masalah kemungkinan
berdasarkan
statistik,
penaksiran
dilakukan
Frequency Severity
Jarang
Jarang
Rendah
Tinggi
Keputusan Perusahaan
Konstruksi
Menerima
Mempertimbangkan
II - 18
Sering
Sering
3
4
Rendah
Tinggi
Mempertimbangkan
Menolak
II - 19
resiko
bergantung
kepada
berdasarkan
hasil
terhadap resiko.
Pada dasarnya terdapat 3 tipe sikap dari seseorang atau suatu
organisasi terhadap resiko, yaitu :
1. Orang/organisasi yang menyukai resiko (risk taker/risk lover)
2. Orang /organisasi yang cenderung menghindari resiko (risk averse)
3. Orang/organisasi yang netral terhadap resiko
e. Risk Response
Pada tingkatan ini, merupakan keputusan yang telah ditentukan
berdasarkan identifikasi resiko yang kemudian diklasifikasikan dan
dianalisis serta memperhitungkan
pengaruh
untuk
menerima
atau
membiarkan
resiko.
Dalam
II - 20
Menghindari resiko
Minimasi resiko
Penahanan resiko
Pengalihan resiko
konstruksi
pekerjaan
yang
tingkat
alat
atau
teknik
yang
dapat
digunakan
untuk
Pengadaan/Pelelangan
Alternatif Strategi
nilai
tidak
berarti menerima
terlampaui/tercapai.
semua
tanggung
Menerima
resiko
finansial
pada
jawab
deductible
resiko
tersebut
Untuk
memperkecil
biaya
premi
asuransi,
tidak
semua
biaya
yang
harus
dibayarkan
untuk
(insurance).
pengadaan
jaminan
(bonds)
dan
II - 22
lembaga
menyerahkan
jaminan sebagai
syarat
dari penyerahan
mengeluarkan
kontraktor
sebagai
jaminan
pihak
yang
untuk
memberikan
dapat memberikan
melalui
jaminan,
institusi
institusi
atau
pemberi
in performing the type of work that is required to built the project (Peurifoy,
2002).
2.5.2Jenis-Jenis Jaminan
Terdapat empat jenis jaminan yang umumnya digunakan untuk
melindungi owner, antara lain :
1.
2.
menyelesaikan
pekerjaan
tidak
memenuhi
proyek.
Besarnya
jaminan
pemeliharaan
pada
II - 24
ASURANSI (INSURANCE)
2.6.1Pengertian Asuransi
Asuransi merupakan transaksi pertanggungan, yang melibatkan dua
pihak, tertanggung dan penanggung. Pihak penanggung menjamin pihak
tertanggung, akan mendapatkan penggantian terhadap suatu kerugian
yang akan dideritanya, sebagai akibat dari suatu peristiwa yang semula
belum tentu akan terjadi atau yang semula belum
dapat
ditentukan
membayar
sejumlah
uang
kepada
penanggung,
yang
kontraktor
dapat
merupakan
pihak
yang
Insurer
Gambar 2.6 Hubungan the Insured Party dan Insurer pada Pengadaan Asuransi
II - 25
Asuransi merupakan
resiko
dengan
salah
satu
cara pembiayaan
sarana
untuk
pengalihan
yang
atau mengurangi
diakibatkan
oleh
tanggung jawab
timbulnya
suatu
terhadap
resiko
dengan
erat
dengan masalah
secara
keseluruhan,
jumlah
premi
yang
karena
dibayar
resiko
pihak
dan
manajemen
asuransi dalam
sebagai
asuransi
resiko
menentukan
konsekuensi
penjaminan
pengelolaan
sejumlah
objek
yang
cukup
besar
II - 26
atau
berangsur-angsur.
2. Pihak penanggung (insurer) yang berjanji akan membayar
sejumlah
uang (santunan)
kepada
pihak
tertanggung,
II - 27
sebagai
bentuk
pengendalian
finansial),
asuransi
juga memiliki
resiko
berbagai
(secara
manfaat yang
hidup
dan
harta
ketidakpastian
bendanya
(resiko)
ke
perusahaan asuransi
2. Pengumpulan dana
Premi
yang
diterima
kemudian
dihimpun
oleh
Fungsi
sekunder
pertumbuhan
asuransi
adalah
untuk
merangsang
berasuransi,
yaitu
insurable
interest,
Insurable interest
Bahwa jika
memiliki
pihak-pihak
kepentingan finansial
tertentu
serta
kerugian pada
untuk
yang
jika
terjadi
ini
atas
jawab
sesuatu
kerusakan
dan
property
akan menimbulkan
mengasuransikan
asuransi
bertanggung
dipengaruhi
propertinya.Kepentingan
oleh
tiga
hal,
yaitu
untuk
karena
dan
diminta
Proximate cause
II - 29
Indemnity
Suatu
mekanisme
kompensasi
dimana
finansial
dalam
penanggung
menyediakan
upayanya
menempatkan
Subrogation
pihak
asuransi
akan
mengganti
rugi untuk
Bentuk resikonya
harus
murni
dan
khusus,
dengan
tilang
merupakan
resiko
yang
tidak
bisa
diasuransikan.
dari
asuransi
untuk
harta
benda
(properti,
II - 31
2. Asuransi Jiwa
Pada hakekatnya merupakan suatu bentuk kerja sama antara
orang-orang yang menghindarkan atau minimal mengurangi
resiko yang diakibatkan oleh resiko kematian (yang pasti
terjadi tetapi tidak pasti kapan terjadinya), resiko hari tua
(yang pasti terjadi dan dapat diperkirakan kapan terjadinya,
tetapi tidak pasti berapa
lama)
dan
resiko
kecelakaan
terjadi).
asuransi, yang
adalah
program
asuransi
wajib
yang
seiring
dengan
perkembangan
pada
umumnya
dan
kebutuhan
cukup
penting
yaitu
sebagai
II - 32
Dalam
kedudukan
kegiatan
pembangunan
proyek
konstruksi,
yang
mungkin
perjanjian
timbul dari
pembayaran
1320
KUH
karena
Perdata
terdapat
kesepakatan,
interest)
268
KUH
diasuransikan
Dagang
kepentingan
yang
dapat
itikad
baik
atau
maksud
yang
adanya
orang
menarik
mendapatkan keuntungan
dirinya sendiri.
2.6.8 Sistem Polis Dalam Asuransi
II - 34
baik
dari
kedua
pihak
yang
mengadakan
dansebagainya.Selain
mewajibkan
penanggung
untuk
itu
pembuatan
menandatangani
persetujuan
polis
dan
polis-polis
dari hukum
pada
umumnya
Inggris.Polis
dikeluarkan
oleh
tidak
digunakan polis
standar,
perusahaan asuransi
II - 35
untuk
tertanggung akibat
sebelumnya.
c)
Premi asuransi
Syarat tambahan atau khusus adalah syarat-syarat yang
dilekatkan pada polis, biasanya terbagi atas 2 jenis :
Syarat
lain,
yaitu
syarat
yang
dianggap
penting
oleh
objek
yang
dipertanggungkan
pada
saat
Selain
itu,
jaminan
juga
diberikan
atas
konstruksi dan
pada
saat
tersebut.
Contoh:
pemasangan
mesin
pabrik,
Peralatan
Elektronika
(Electronic
Equipment
II - 37
Insurance / E.E.I )
Asuransi EEI memberikan jaminan atas kerusakan atau
kerugian atas peralatan elektronik
akibat
bahaya
yang
Kerusakan
Mesin
(Machinery
Breakdown
Insurance / M.B)
Asuransi MB
berhenti
itu
MLOP
memberikan
jaminan
atas
kehilangan
kerusakan
pada
harta
benda milik
II - 38
Asuransi
D.O.S
memberikan
pembusukan barang-barang di
jaminan
kerugian
atas
tabrakan,
digunakan
yang
terguling, pencurian,
tersebut diatur
II - 39
tidak
terakomodasi
dalam kontrak,
Kompensasi
untuk
late
or
defective
information
and
documentation.
Kompensasi
untuk
ambiguous
contract
or
contract
interpretation
Contoh claim dari owner antara lain :
Kompensasi
untuk
termination atau
breach of
contract
II - 40
peralatan,
pengambilan
pembayaran
oleh
keputusan
pemilik
ataupun
keterlambatan
proyek(owner).Faktor
penyebab
karena
adanya
lingkup
pekerjaan,
keterlambatan
bila kontraktor
atau
harus
perubahan
melaksanakan
karena
kondisi
lapangan
yang
berbeda
dengan
pada
tahap
perencanaan
proyek
dengan keadaan
II - 41
yang
harus
dilakukan
sebagai berikut :
tindakan
untuk
dapat
meminimasi
kerugian.
3. Menjaga
barang/bagian
yang
mengalami
kerusakan
segala
informasi
dan
dokumen
yang
untuk
kerugian atau
kerusakan barang/properti :
a. Berita
acara
yang
ditandatangani
oleh
pejabat
pihak
Loss
of
Damage
sebagian),yaitu
tertanggung
(kehilangan
penjelasan
atau
jenis
atau
terperinci
dan jumlah
II - 42
kerusakan
serta
besar
biaya
perbaikan
atau
penggantian.
e. Bukti
pembayaran
atau
kwitansi
pekerjaan
keterangan
bukti
melapor
dari
kepolisian
setempat.
c. Laporan pendahuluan klaim
d. Subrogation Form.
III. Dokumen Pendukung Klaim untuk tanggung jawab
terhadap
II - 43
atau
perampokan.
6. Mengirimkan Surat Tuntutan Pendahuluan terhadap pihak
ketiga yang diduga sebagai pihak yang bertanggung jawab
atas kerugian atau kerusakan yang terjadi.
7. Scrap disimpan di tempat yang aman.
8. Dalam setiap kejadian, penanggung harus diberikan waktu
yang cukup untuk dapat melakukan survey atau inspeksi
terhadap
hanya
dapat
mengklaim
ganti
rugi
II - 44
Survey Klaim
Setelah menerima pemberitahuan dari pihak tertanggung,
penanggung segera melakukan survey untuk menyelidiki klaim
yang diajukan. Laporan survey klaim memuat keterangan
mengenai hal-hal sebagai berikut :
1. Nama Tertanggung
2. Nomor polis asuransi CAR
3. Harga pertanggungan
4. Objek pertanggungan
5. Tanggal survey
6. Lokasi survey
7. Namaorang yang ditemui/wawancara
8. Objek klaim
9. Hasil survey :
a. Deskripsi objek klaim
b. Kronologis kejadian
c. Pemeriksaan kerusakan
d. Estimasi besarnya kerugian
e. Analisis penyebab kerugian/kerusakan
Penyelesaian Klaim
Berdasarkan pada notifikasi kerugian dan kerusakan yang
terjadi pada pelaksanaan
pendukung
klaim
yang
proyek
serta
dibutuhkan,
seluruh
maka
dokumen
pihak
II - 45
Setelah
menyelesaikan
proses
terjadinya
kerugian
asuransi
dan
akan
pihak tertanggung
atau
pihak
ketiga
tidak
tercapai
ketiga,
yang
disebut
arbitrator,
sebagai
penengah
yang
Pasal 53.1
Pasal 53.2
53.1,
tersebut
sehingga
diajukan
kontraktor
sebagai
agar
bahan
II - 46
Pasal 53.3
pengajuan
sebelumnya.
Perhitungan
sementara
ini
harus
pengawas.
Dalam
kasus
ini,
kontraktor
harus
fotocopi
dari
semua
perincian
tuntutan
yang
diajukannya.
Pasal 53.4
II - 47
Pasal 53.5
dan
kontraktor setiap
ketentuan
yang
dibuat
surat
menyurat
yang
selesai
ini
(mingguan,
biasanya
ditulis
setelah
II - 48
secara
tertulis,
membuat,
maka kontraktor
kemudian
menandatangani
bersama.
4. Foto
Foto akan
menjadi
data
yang
baik,
apabila
disertai
orang
dan
jam
kerja,
cuaca,
material
yang
datang/digunakan, alat-alat yang rusak, serta kejadiankejadian khusus. Daily record ini sangat penting, karena
dapat menjadi bukti yang sangat kuat.
6. Pay Record and Pay Request
Data ini digunakan untuk menyajikan dokumen pengajuan
pembayaran yang sudah dan belum dibayar.
7. Inspection Report
Untuk memulai suatu pekerjaan, biasanya ada request form
kepada engineer/staff untuk memeriksanya terlebih dahulu.
Komentar- komentar/perintah-perintah dari engineer/staff
dapat digunakan untuk data pendukung.
8. Data pendukung yang lain, misalnya :
- Peraturan-peraturan baru
- Data gelombang, curah hujan
- Indeks harga BPS
2.8
II - 49
Dalam
18/1999,
Undang-Undang
khususnya
Jasa
Konstruksi
yang menyangkut
(UUJK)
No.
materi Kegagalan
bahwa
disebabkan
bila
terjadi
kegagalan
bangunan
yang
diinjak-
menutupi
kerugian
tersebut,
tetapi
tersebut,
nilainya
tentu
maka
mereka
harus
mengganti kerugian
tidak
sedikit.
Untuk
meng-cover
resiko
II - 50
satu
produk
asuransi
dipasang
yang
atau
dikerjakan.
meng-cover kegagalan
atau
yang
cukup
banyak
Indonesia.
II - 51
ada
dalam
suatu pembangunan
dengan
catatan
proyek-proyek
infrastruktur.
penyandang
dana
atau
liability
baik
untuk
property
damage
II - 52
diasuransikan.
Pertanggungan
ganti
rugi
juga
dapat
proyek
konstruksi),
II - 53
juga
nilai
pembersihan
puing.
Nilai
proyek
harus
Third
Party
Liability
atau
tanggung
jawab
hukum
II - 54
Lamanya
pembangunan
termasuk
jangka
waktu
pemeliharaan,
Schedule bar chart dari pembangunan,
Soil test (jika menggunakan tiang pancang),
Layout proyek,
Gambar lengkap proyek,
Dan lain sebagainya.
data
yang
dibutuhkan
jangka
waktu
penyelesaian proyek,
hanya
satu kali untuk masa 3 tahun tersebut. Dalam hal ini kontraktor
penyedia jasa konstruksi ataupun pemilik bangunan ataupun pihak
yang terkait dapat meminta penjelasan yang lebih dalam mengenai
penutupan
polis
ini langsung
melalui
perusahaan
asuransi
Risk
tidak
berarti
bahwa
semua
resiko
Pekerjaan utama.
Pekerjaan sementara.
Pekerjaan persiapan.
Dan lain-lain
atas
tiga
II - 56
dengan
penerapan
endorsement.
Walaupun
tertanggung ditetapkan
berdasarkan
kaitan
antara
pokok
dan
tambahan
yang
dijamin
penerbitan
polis
asuransi
CAR
yang
umumnya
dilakukan
oleh
beberapa
tahap
yang
menggambarkan
penerbitan
proses
polis
pengadaan
(biasa
disebut
yang akan
II - 58
CAR,
yaitu
asuransi
sedangkan
Penanggung
pihak
adalah
tertanggung
didalam
perusahaan
(pihak
yang
adalah resiko-resiko
pemogokan,
pernyataan-pernyataan
tertulis
terhadap
kenyataan yang
serta
penyelesaian
dan
dokumen-dokumen
klaim. Apabila
dari
kesempatan
kepada
penanggung
untuk
Usaha
kerugian
dalam
hal
terjadinya
kecelakaan
c. Prosedur pengajuan klaim, dimana
tertanggung
wajib
secara
Mengambil
langkah-langkah
untuk
meminimalkan
kepada
atau
ungkapan
yang
arti
khususnya
sudah
tindakan-tindakan yang
pelaksanaan
pembayaran
terhadap
kerugian/
yang
perbedaan
mengatur
atas
arbitrasi,
yaitu
suatu permasalahan
klaim
jika
terjadi
maka
hal
tuntutan
lain
yang
ganti
rugi
kemudian
ada
II - 62
dari
construction
plan,
equipment,
dan
machinery
d. Biaya pembersihan reruntuhan
7. Endorsement
Endorsement
merupakan
klausa
tambahan
yang
dapat
Extension of cover
Berfungsi untuk memperluas jaminan dari asuransi CAR
terhadap resiko- resiko yang sebenarnya dikecualikan
dari jaminan pokok asuransi.
Exclusion
Berfungsi untuk
menghilangkan
jaminan
terhadap
Warranty
Berfungsi untuk membatasi jaminan tehadap resiko
II - 63
pengadaan
asuransi
dari
calon
pihak
lokasi,
pihak terlibat,
kondisi
tanah,
data
II - 64
Peninjauan
untuk
secara
langsung
ke
lokasi
proyek
oleh
data
dan
pihak tertanggung
survey,
pihak
penanggung
tingkat
resiko
dengan
informasi
serta
dari
yang
hasil
menentukan menentukan
panduan
Underwriting
and
2.9
3. Menghitung MK antar
4. Menghitung MK dalam
5. Menghitung F hitung dengan cara membagi MK antar dengan MK
dalam
6. Membandingkan F hitung dengan F tabel
7. Membuat keputusan pengujian hipotesis Ho ditolak atau diterima
2.10
PENUTUP
Resiko yang ada dalam proyek konstruksi dapat dilakukan
proyek
konstruksi
manfaat asuransi ini besar bagi pihak yang terlibat dalam pelaksanaan
proyek konstruksi.
II - 66