Disusun Oleh:
Niken Ayuk Putri Utami
(S16043/S16A)
Nindi Saputri
(S16044/S16A)
Septiana Lestari
(S16045/S16A)
Novia Ambarwati
(S16046/S16A)
(S16047/S16A)
Nur Kholis
(S16048/S16A)
Oulyvia Marita
(S16049/S16A)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era gobalisasi ini, banyak remaja yang terjerumus dalam
jurang perilaku menyimpang. Bahkan, penyimpangan moral sangat marak
di kalangan remaja. Hal tersebut membuktikan bahwa di kalangan remaja
telah mengalami kemunduran moral.
Kemunduran moral yang dialami remaja sekarang ini pada
dasarnya disebabkan oleh beberapa faktor, baik faktor luar maupun dalam.
Salah satu faktor luar tersebut yaitu adanya perkembangan zaman yang
senantiasa berkembang yang ikut serta mempengaruhi pola pikir remaja.
Pola pikir dan perilaku remaja yang kurang baik, menggambarkan
sekaligus mencerminkan kurang tersaringnya dengan baik ajaran moral di
era globalisasi. Pengaruh budaya asing yang masuk telah mengantarkan
remaja ke gerbang pintu kehancuran, bahkan telah masuk ke dalam jurang
kehancuran. Berupa kehancuran moral atau tingkah laku. Sopan santun di
tengah masyarakat pun luntur. Yang ditonjolkan adalah keburukan moral.
Dengan demikian, peran agama dalam kasus ini sangat dibutuhkan.
Di mana, agama merupakan sebuah pondasi atau landasan yang sifatnya
melandasi segala tingkah laku atau perilaku manusia. Oleh karena itu,
dalam makalah ini akan dibahas beberapa rumusan masalah mengenai
bentuk-bentuk
dekadensi
moral
pada
remaja,
faktor-faktor
yang
B. RUMUSAN MASALAH
1.
2.
3.
4.
remaja?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Agama
Ada perbedaan pendapat dalam memberikan pengertian
agama di kalangan para ahli. Harun Nasution misalnya
mengelaborasi bahwa kata agama itu berasal dari bahasa sankrit.
Menurutnya, kata agama tersusun dari dua kata, a=tidak dan
gama=pergi, jadi agama berarti tidak pergi, tetap di tempat,
diwarisi secara turun-temurun. Selanjutnya adalagi pendapat yang
mengatakan bahwa agama berarti teks atau kitab suci, dan agamaagama memang mempunyai kitab suci. Selanjutnya dikatakan lagi
bahwa agama berarti tuntunan.
Dalam perkembangan selanjutnya, kata gama setelah
mendapatkan awalan a sehingga menjadi agama, maka pengertian
berubah menjadi jalan. Jalan yang dimaksud adalah jalan hidup
yang digariskan Tuhan atau pendiri agama, yang harus ditempuh
oleh manusia untuk mencapai apa yang dicita-citakan agama itu.
Kemudian, pengertian agama bila ditinjau dari segi istilah,
terdapat banyak pendapat yang dikemukakan oleh para ahli.
Sebagaimana yang dikatakan Parsudi Suparlan dalam kata
pengantar buku agama: dalam Analisa dan Interpretasi Sosiologis,
bahwa agama secara mendasar dan umum, dapat didefinisikan
sebagai seperangkat aturan dan peraturan yang mengatur hubungan
manusia dengan dunia gaib, khusunya dengan Tuhannya, mengatur
hubungan manusia dengan lingkungannya.
2.
adalah
kemunduran
atau
kemerosotan.
Pengertian Remaja
Remaja adalah suatu tingkat umur, di mana anak-anak tidak
lagi anak, akan tetapi belum dapat dipandang dewasa. Jadi remaja
adalah umur yang menjembatani antara umur anak-anak dan umur
dewasa. Dengan demikian, remaja dapat diartikan suatu masa
peralihan dari anak menjelang dewasa. Yang mana usia remaja
ialah antara 13 dan 21 tahun.
Pada umur ini terjadi berbagai perubahan, yang tidak
mudah bagi seorang anak untuk menghadapinya tanpa bantuan dan
pengertian dari pihak orang tua dan orang dewasa pada umumnya.
Pada umur ini terjadi perubahan-perubahan cepat pada jasmani,
emosi, sosial, akhlaq dan kecerdasan.
masyarakat.
d. Masa remaja adalah masa yang menakutkan, disebabkan sikap orang
dewasa kepadanya
e.
Masa remaja adalah masa yang tidak realisitis, remaja melihat dirinya
dan orang lain sebagaimana yang diinginkan, bukan sebagaimana
adanya.
Masa remaja sebagai ambang masa dewasa, dan inni menimbulkan
f.
kegelisahan.
B.
2.
Lingkungan Keluarga
Sesungguhnya pengaruh lingkungan keluarga sangat besar
terhadap remaja. Akan tetapi pengaruh itu, tidaklah terbatas kepada waktu
ia telah menjadi remaja saja, akan tetapi telah dimulai sejak dari bayi,
bahkan sejak dalam kandungan. Mungkin dapat dikatakan bahwa
pengaruh yang diterimanya waktu kecil itu, jauh lebih besar dan lebih
menentukan
dalam
kehidupannya
di
kemudian
hari.
Karena
berdoa dan minta tolong kepada Tuhan. Di sinilah mulai larinya remaja ke
pelbagai cara yang kadang-kadang tidak mengindahkan nilai moral.
2.
Kebudayaan Asing
Remaja adalah golongan masyarakat yang paling mudah terkena
4.
Lingkungan Masyarakat
Apabila dalam masyarakat tidak tampak lagi keunggulan moral, di
Lembaga Pendidikan
Lembaga pendidikan yang dimaksud adalah sekolah. Sekolah yang
Mantan
presiden
RI
pertama
Soekarno
berulang-ulang
mereka tidak akan menerima kecuali ide-ide dan ajaran agama yang
menunjukkan jalan yang cerah dan terang.
Tidak ada jalan lain yang dapat membebaskan pemuda atau remaja
dari segala dekadensi moral kecuali kembali berpegang kepada ajaran
agama yang hanif. Agamalah yang dapat memelihara dan melindungi
mereka. Dan tidak ada perlindungan atau pertahanan bagi remaja untuk
melawan berbagi pengaruh yang datang dari luar, kecuali berpegang teguh
pada nilai-nilai ajaran Islam atau nilai-nilai kerohanian keislaman.
Kemudian,
agama
berperan
pula
dalam
menanggulangi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak menuju
dewasa. Masa ini merupakan usia yang sangat rentan terhadap pengaruhpengaruh negatif yang dari dalam maupun luar. Dekadensi moral remaja
dapat berupa pergaulan bebas dan free sex, mengonsumsi obat-obatan
terlarang, minum-minuman keras, perubahan gaya hidup, lunturnya sikap
sopan santun, dan lain sebagainya.
Sehingga, agama memilki peran penting dalam mengatasi
dekadensi moral remaja. Yaitu sebagai pengontrol sekaligus mencegah,
bahkan membentuk kepribadian remaja yang sesuai dengan ajaran-ajaran
Islam. Perealisasiannya dapat melalui pendidikan formal maupun non
formal.
B.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Muhammad Abdul Qadir, Metodologi Pengajaran Agama Islam,
Jakarta : Rineka Cipta,2008
Basya, Hassan Syamsi, Kayfa Turabbi Abnaaka Fi Hadza Al-Zaman,
Damaskus: Dar al-Qalam,2009
Baulay, Haidar Putra dan Pasa, Nurgaya, Pendidikan Islam Dalam
Mencerdaskan Bangsa, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2012
Daradjat, Zakiah, Pembinaan Remaja, Jakarta: Bulan Bintang,1975
Khozin, Khazanah Pendidikan Agama Islam, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya,2013), hlm.54-55
Majid, Abdul, Pendidikan Karakter Perspektif Islam, Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2012
Muchsin, Bashori dan Wahid, Abdul, Pendidikan Islam Kontemporer,
Bandung: PT Refika Aditama,2009
Sudarsono, Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja, Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2005