Anda di halaman 1dari 50

GRAVITASI

M. HUSNI
SEKOLAH TINGGI METEOROLOGI DAN
GEOFISIKA
PROGRAM D4 GEOFISIKA
SARJANA SAIN TERAPAN

HUKUM UNIVERSAL GRAVITASI


Hukum Kedua Newton menyatakan bahwa:
Perubahan momentum suatu massa (dmV)
sebanding dengan gaya F yang bekerja pada
massa tersebut dan searah dengan gayanya.
Jika massa konstan maka :

F = ma
dimana F =gaya dalam Newton, m dalam kilogram
dan percepatan, a dalam m /dt2

HUKUM NEWTON
Dengan hukum empiris Kepler ketiga Newton
menyimpulkan bahwa gaya tarik-menarik F
antara planet dan Matahari sebanding dengan
massa dan berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak antara massa tersebut
kemudian
Hukum ini diterapkan untuk dua partikel atau titik
massa M dan m dengan jarak r spt gambar

Dua partikel atau titik massa M


dan m dengan jarak R

F= - G

Mm
r

KETERANGAN RUMUS
Dalam persamaan ini adalah vektor satuan
dalam koordinat r, dengan arah menjauhi titik
pusat massa M
Tanda negatif dalam persamaan menunjukkan
bahwa gaya F berlawanan arah, mengarah ke
massa M
Konstanta G, yang mengubah hukum fisika
kedalam bentuk persamaan, adalah konstanta
gravitasi universal.

KETERANGAN KONSTANTA
GRAVITASI G
Belum ada penentuan konstanta gravitasi
secara eksperimen seumur hidup Newton
Penentuan eksperimental G adalah sangat
sulit, dan pertama kali Lord Charles Cavendish
(1731-1810) tahun 1798 menentukan nilai
G = 6,754 x 10-11 m 3 kg -1 dt-2

Mohr dan Taylor, 2005 menentukan nilai


G = 6,674210 x 10-11 m 3 kg -1 dt-2

ENERGI POTENSIAL DAN USAHA


HUKUM KEKEKALAN ENERGI YANG
MENYATAKAN BAHWA TOTAL ENERGI DALAM
SISTEM TERTUTUP SELALU KONSTAN
DUA BENTUK ENERGI :
ENERGI POTENSIAL E P YANG TERGANTUNG
DENGAN POSISI RELATIF BENDA THD ASAL GAYA
USAHA W DILAKUKAN TERHADAP GAYA SELAMA
PERUBAHAN POSISI

SECARA UMUM
JIKA GAYA F YANG BEKERJA PADA JARAK
DEKAT dr KONSTAN, MAKA USAHA dW YANG
DILAKUKAN ADALAH:
dW= F dr

DAN PERUBAHAN ENERGI POTENSIAL dEP


dEP = -dW = F dr
F dan r adalah vektor

DALAM KOORDINAT CARTESIAN VEKTOR SIMPANGAN


d MEMPUNYAI KOMPONEN dx, dy dan dz,
JUGA GAYA F MEMPUNYAI KOMPONEN Fx , Fy DAN Fz
MAKA:

PRODUK SKALAR DARI:


F.d = F dr cos , dimana
adalah sudut antara vektor

PERCEPATAN GRAVITASI
DALAM FISIKA, MEDAN LEBIH PENTING DARI
BESARAN MUTLAK DARI SUATU GAYA
MEDAN GRAVITASI SEBUAH MASSA ADALAH
GAYA YANG DIBERIKAN PADA SATUAN MASSA.
Dalam aplikasi geofisika kita lebih banyak
berhubungan dengan percepatan
gravitasi bukan gaya gravitasi

PERSAMAAN PERCEPATAN
GRAVITASI
DARI DEFINISI GAYA F YANG BERHUBUNGAN DENGAN
MASSA m DAN PERCEPATAN a

DAN

DIPEROLEH

SATUAN UNTUK PERCEPATAN


GRAVITASI ag
Satuan percepatan dalam SI adalah m/dt2 namun
tidak praktis untuk digunakan dalam geofisika.
Sekarang diganti dalam sistem satuan c.g.s. yaitu
cm/dt2 atau gal sebagai pengakuan atas kontribusi
Galileo.
Perubahan kecil dalam percepatan gravitasi
disebabkan oleh struktur geologi diukur dalam
milligal (mgal).

KETELITIAN ALAT
Sampai saat ini, ALAT yang akurat sekitar
0,1 milligal = 1 unit gravitasi.
ALAT Modern mampu mengukur perbedaan
gravitasi 1x 10-6 gal = 1 mikrogal(gal).
Nilai gravitasi di permukaan bumi adalah +
9,8 m/dt2, sehingga sensitivitas pengukuran
modern gravitasi adalah sekitar 1 bagian
dalam 109

POTENSIAL GRAVITASI
Potensial gravitasi adalah energi potensial
dari massa satuan dalam medan gravitasi.
Andaikan potensial gravitasi adalah UG maka
energi potensial EP dari massa m adalah:

EP = m UG
Misalkan perubahan energi potensial : dEP
maka:
dEP = m dUG

= Fdr
= -m aG dr

Dari persamaan diatas didapat


persamaan percepatan gravitasi, aG

Dalam vektor 3 dimensi dalam koordinat


Cartesian (x,y dan z) didapat pers.

Karena :

dan

dUG
M
=G 2
dr
r
dan solusinya menghasilkan potensial

maka

gravitasi pada massa titik M dengan jarak


r:

M
UG = - G
r

PERCEPATAN DAN POTENSIAL GRAVITASI


PADA MASSA YANG TERSEBAR
Sebuah benda padat dapat dianggap terdiri
dari banyak partikel, yang masing-masing
menimbulkan gaya tarik gravitasi pada titik
eksternal P

Untuk menghitung percepatan gravitasi pada titik P


kita harus membentuk jumlah vektor dari masing
masing partikel secara diskret dengan arah yang
berbeda.
Dengan menganggap mi sebagai massa partikel
yang masing2 berjarak ri dari titik P maka:

Untuk mudahnya kita menggunakan pers potensial


gravitasi:

Lebih umum benda dianggap sebagai massa yang


tersebar secara kontinu dan jika rapat jenis
diketahui untuk setiap volume dV, maka massanya
dapat dihitung

Sehingga pers dapat dinyatakan dalam


bentuk triple integral:

Dengan integrasi dapat ditentukan potensial


dan percepatan gravitasi pada titik-titik di dalam
dan di luar bola padat berongga atau homogen
Nilai di luar bola dengan jarak r dari pusat adalah
sama seolah-olah seluruh massa (E ) bola itu
terkonsentrasi di pusatnya

sehingga:

MASSA (E) DAN KERAPATAN BUMI ()


Persamaan di atas berlaku baik di luar maupun di
permukaan bola di mana jarak dari pusat massa
sama dengan radius rata2 R
Jika Bumi dianggap
bola dengan massa E
dan radius R maka

Jika aG = 9,81 m/dt2 ; R= 6371 km dan G=6,674 x 10-11 m 3


kg -1 dt-2 berapa E dan ?? E= 5,974 x 1024 kg dan = 5515

kg/m3

BIDANG EKIPOTENSIAL
Ialah bidang permukaan yang nilai potensialnya
konstan atau sama
Untuk sebuah bola dengan massa tertentu, potensial
gravitasinya U berubah terhadap jarak radius r dari
titik pusatnya
Nilai U sesuai dengan jarak r radial
konstan.
Bidang ekipotensial yang memiliki
nilai potensial U1 adalah bidang bola
dengan jari-jari r1 dst
Bidang U0 berimpit dengan bidang
massa bola
Bidang ini menggambarkan bentuk
permukaan massa bola

KARAKTERISTIK BIDANG EKIPOTENSIAL


Pada bidang ekipotensial tidak ada perubahan potensial
terjadi walaupun ada pergerakan dari satu titik ke titik
lain.
Usaha yang dilakukan oleh gaya F dalam
perpindahan dr = F dr cos=0 krn cos =0 ( sudut
antara perpindahan dr dan gaya F) sehingga = 90o
Gaya F dan percepatan aG harus tegak lurus pada
bidang ekipotensial.
Garis normal terhadap permukaan ekipotensial disebut
garis vertikal, atau garis unting2
Bidang tangensial pada permukaan ekipotensial disebut
garis horisontal atau bidang datar pada titik itu.

Normal terhadap permukaan ekipotensial


merupakan arah vertikal dan bidang tangensial
merupakan bidang horisontal.

2.3 ROTASI BUMI


Rotasi Bumi merupakan vektor
Bumi bersifat elastik dan berubah bentuk krn
gaya rotasi
Bumi pepat pada kutub dan menggelembung
pada ekuator
Gaya tarik gravitasi Matahari, Bulan dan
planet2 menyebabkan perubahan pada rate
rotasi, arah sumbu rotasi dan bentuk orbit
Bumi mengelilingi matahari

PERCEPATAN SENTRIPETAL DAN SENTRIFUGAL


Gaya yang selalu menuju kearah pusat
lingkaran disebut dengan gaya sentripetal:
Bulan selalu mengorbit Bumi
Planet 2 mengorbit Matahari

Gaya yang menuju keluar pusat lingkaran


disebut dengan gaya sentifugal
Gaya sentripetal timbul akibat gaya tarik
gravitasi sedangkan gaya sentrifugal akibat
dari keadaan yang non inersia

GERAK LINGKARAN
Persamaan matematis
percepatan sentripetal dapat
diturunkan dari persamaan
kecepatan sudut yang konstan
Dengan mendifinisikan sumbu
orthogonal x dan y pada pusat
lingkaran spt gambar
Maka didapat kecepatan linear v
pada setiap titik dimana vektor
radius membuat sudut = t
Pada sb x dan y didapat
komponen kecepatan
vx=- v sin t=-r sin t
vy= v cos t=r cos t

PERCEPATAN SENTRIPETAL
Dengan menurunkan komponen
kecepatan vx dan vy :
vx =- v sin t =-r sin t
vy = v cos t=r cos t
didapat percepatan sentripetal

Besarannya = r 2

PERCEPATAN SENTRIFUGAL DAN POTENSIAL


Percepatan sentrifugal ac persis
sama dengan percepatan
sentripetal namun berlawanan arah

Percepatan sentrifugal tidak


mengarah ke pusat lingkaran spt
gravitasi namun mengarah ke
sumbu rotasi yang menghasilkan
potensial sentrifugal Uc

HUKUM KEPLER YANG KETIGA


TENTANG GERAK PLANET
Membandingkan percepatan sentripetal
planet mengelilingi Matahari dengan
percepatan gravitasi Matahari.
Andaikan massa Matahari S, rp jarak planet
dari Matahari dan Tp periode orbit planet
keliling Matahari

Hukum Kepler ke 3 menyatakan bahwa


kuadrat periode planet sebanding dengan
pangkat tiga jari2 orbit planet atau:

VERIFIKASI HUKUM KUADRAT


TERBALIK TENTANG GRAVITASI
Newton menyadari bahwa percepatan
sentripetal Bulan disebabkan oleh gaya tarik
gravitasi Bumi.
Dia ingin membuktikan ketergantungan
kuadrat jarak dalam hukum gravitasinya.
Periode sideris TL Bulan mengelilingi Bumi
(Bulan Sideris) adalah 27,3 hari
Andaikan kecepatan sudut Bulan = L

Asumsikan percepatan gravitasi Bumi di


Bulan= percepatan sentripetal Bulan L
sehingga didapat pers:
kemudian disusun kembali menjadi:

sehingga didapat percepatan gravitasi rata2 pada


permukaan Bumi:

KETERANGAN
Zaman Newton baru sedikit diketahui tentang
dimensi fisik planet kita.
Pada awalnya Newton menganggap radius
Bumi = 5500 km, sehingga nilai aG hanya 8,4
m/s2
Namun, pada 1671, Picard menentukan
radius Bumi menjadi 6372 km dengan harga
aG=9,8 m/s2
Dengan nilai ini, kuadrat jarak terbalik dari
hukum gravitasi Newton telah terbukti

PASANG SURUT (TIDE)

Gaya gravitasi Matahari dan Bulan mengubah


bentuk Bumi yang menimbulkan pasang surut
(pasut) :
laut,
atmosfir dan
bagian padat Bumi
Efek pasut yang paling dapat dilihat adalah
perubahan muka laut yang merupakan bidang
ekipotensial hidrostatik.
Bumi tidak bereaksi secara kaku terhadap gaya
pasut sehingga dapat diamati dengan alat.

PERIODESITAS PASUT BULAN


Bumi dan Bulan merupakan sebuah
pasangan akibat gaya tarik gravitasinya.
Krn itu keduanya mempunyai titik pusat massa
pasangan(barycenter) , yang terletak di Bumi
dengan jarak d terhadap pusat Bumi.
Misalkan jarak pusat Bumi dengan pusat Bulan
= rL , massa Bumi=E dan massa Bulan =m
Momen Bumi (MoB)terhadap pusat massa= E x
d dan momen Bulan (MoM)= m(rL d)
m
d=
rL
MoB=MoM
E+m

PENGARUH GRAVITASI BULAN


Hubungan antara aL, aG dan aT

LIHAT GAMBAR
Pada titik C
percepatan
sentrifugal
mengimbangi
percepatan
gravitasi Bulan
aL dimana

Pada titik B percepatan gravitasi Bulan > aL di C, sehingga


ada percepatan sisa (residual) aT ke arah Bulan yang
menimbulkan pasang pada sisi ini. Percepatan sisa di titik B:

Dengan teorema Binomial didapat:

Pada titik A
percepatan
gravitasi Bulan <
aL di C.
Percepatan sisa
(residual) aT
menjauh dari
Bulan yang
menimbulkan
pasang pada sisi
ini.

Percepatan tide di titik A :

Dengan teorema Binomial:

Pada titik D dan D arah percepatan gravitasi karena Bulan tidak


persis sejajar dengan garis titik pusat dari pasangan BumiBulan. Percepatan tide aT hampir sepanjang arah menuju pusat
bumi. Efeknya terjadi surut pada bidang permukaan di sisi ini.

EFEK ROTASI BUMI DAN GRAVITASI BULAN


Menimbulkan
pasut harian
dengan 2 siklus
pasang penuh:
semi diurnal tide

Pasut tidak sama pada setiap lintang, karena variasi sudut


antara sumbu rotasi Bumi dan orbit Bulan. Di ekuator E pasut
semi-diurnal sama, di lintang menengah F satu pasang lebih
tinggi dari yang lain, dan pada lintang G hanya ada satu pasut
per hari. Perbedaan ketinggian antara dua pasut berturut-turut
disebut ketidaksamaan diurnal.(diurnal inequality)

PENGARUH GRAVITASI MATAHARI


Efek Matahari lebih kecil daripada Bulan, meskipun
massa Matahari jauh lebih besar daripada Bulan,
namun jarak dari Bumi jauh lebih besar
Karena percepatan gravitasi berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak, efek pasang surut
maksimum Matahari hanya sekitar 45% dari Bulan
Pengaruh keduanya menimbulkan pasang
maximum (spring tide) dan surut maximum (neap
tide)

PENGARUH PASUT PADA


PENGUKURAN GRAVITASI
Efek Matahari dan Bulan menimbulkan
percepatan di permukaan Bumi: + 0,3 mgal (2/3
dari Bulan dan 1/3 dari Matahari)
Alat modern yang sensitif dapat mendeteksi
perbedaan gravitasi : 0,01 mgal
Perlu koreksi pasut dalam pengukuran gravitasi
yang bervariasi terhadap lokasi, waktu dan
tanggal.
Koreksi pasut dapat dihitung dan ditabulasi
untuk setiap tempat dan waktu sebelum survei

PASUT BUMI PADAT (BODILY EARTH TIDE)


Cara paling mudah untuk mengukur
ketinggian pasang laut adalah dengan
memasang tonggak di dasar laut pada lokasi
tertentu dan mencatat secara kontinu level air
yang diamati
Perubahan muka air laut yang diamati sekitar
70 % dari nilai teoritis (hitungan) karena
elastisitas Bumi.
Efek pasut ini dimasukkan ke dalam koreksi
prediksi pasut untuk pengukuran gravitasi.

PERCEPATAN ETVS

Percepatan
Eotvos

v ke Timur

Benda yang
bergerak
dengan
kecepatan v
di muka Bumi
mendapat
tambahan
percepatan aC
karena rotasi
Bumi selain
percepatan
sentrifugal

EFEK PERCEPATAN ETVS


TERHADAP PENGUKURAN GRAVITASI
Jika pengukuran gravitasi yang dilakukan di kapal
atau pesawat terbang, pengukuran gravitasi harus
dikoreksi dengan percepatan Etvs
Efeknya mengurangi percepatan gravitasi yang
diukur. Jika pengukuran bergerak ke arah barat ia
menambah nilai pengukuran
Kapal ke arah timur dengan v= 10 km / jam pada
garis lintang 45o koreksi Etvs=28,6 mgal.
Pesawat terbang ke arah timur dengan kecepatan
300 km / jam koreksi = 856 mgal.

PERCEPATAN CORIOLIS
Percepatan Coriolis
adalah komponen
horizontal dari
aC=2vEsin
Di belahan bumi utara
ia bergerak ke selatan
berbelok ke kanan

Di belahan bumi selatan ia


bergerak ke utara berbelok
ke kiri

EFEK PERCEPATAN CORIOLIS


Percepatan Coriolis membelokkan lintasan
horizontal suatu objek yang bergerak di
permukaan bumi.
Membelokkan arah angin dan arus laut,
sehingga menghambat pembentukan pola
sirkulasi sekitar pusat tekanan tinggi atau
rendah.
Memainkan peran penting dalam menentukan
cuaca.

Anda mungkin juga menyukai