Disusun oleh:
Alif Helmi
2413100025
Alief Ghazi
2413100043
Angga Hari Saputra
2413100058
Ivan Taufik Akbar Pradhana
2413100076
Dicky Dwi A
2413100118
Dosen Pembimbing: Nur Laila Hamidah
yang diinginkan. Suatu ruangan memperoleh panas dari berbagai sumber. Panas
yang diperoleh ruangan dapat berasal dari beban eksternal, beban internal,
infiltrasi, dan ventilasi. Untuk menjaga temperatur dan kelembaban udara ruangan
pada kondisi yang nyaman maka panas harus dikeluarkan dari ruangan. Jumlah
panas yang dikeluarkan tersebut dinamakan cooling load. Pada final project ini,
dilakukan evaluasi beban pendinginan dan desain kapasitas sistem pengkondisian
udara pada ruang teater A Teknik Fisika ITS. Kemudian, dilakukan pengukuran
secara langsung dimensi ukuran ruang teater A Teknik Fisika ITS, suhu luar, suhu
dalam ruang, suhu rata-rata, jumlah appliances, equipment, dan orang di ruang,
serta pencarian data tambahan dari tabel pada buku thermal enviromental
engineering, sehingga diperoleh nilai Q total sebesar 33952,34 Btu/hr setelah
diubah kedalam bentuk PK, dibutuhkan PK sebesar 3,83 PK, sehingga untuk
membuat kelas R-201 berada pada kondisi nyaman optimal yaitu berada pada suhu
250C dibutuhkan 1 AC dengan nilai PK sebesar 2 PK, karena didalam ruangan R-201
telah terdapat AC.
Kata kunci: kenyamanan termal, cooling load, AC bertingkat
ABSTRACT
Perhitungan cooling load dari suatu ruangan yang akan dikondisikan udaranya
merupakan tahapan yang diperlukan agar diperoleh tingkat kenyamanan termal
yang diinginkan. Suatu ruangan memperoleh panas dari berbagai sumber. Panas
yang diperoleh ruangan dapat berasal dari beban eksternal, beban internal,
infiltrasi, dan ventilasi. Untuk menjaga temperatur dan kelembaban udara ruangan
pada kondisi yang nyaman maka panas harus dikeluarkan dari ruangan. Jumlah
panas yang dikeluarkan tersebut dinamakan cooling load. Pada final project ini,
dilakukan evaluasi beban pendinginan dan desain kapasitas sistem pengkondisian
udara pada ruang teater A Teknik Fisika ITS. Kemudian, dilakukan pengukuran
secara langsung dimensi dari ruang teater A Teknik Fisika ITS, suhu luar, suhu ratarata, dan pencarian data tambahan dari tabel pada buku thermal enviromental
engineering, sehingga diperoleh nilai Q total sebesar 33952,34 Btu/hr setelah
dirubah kedalam bentuk PK, dibutuhkan PK sebesar 3,83 PK, sehingga untuk
membuat kelas R-201 berada pada kondisi nyaman optimal yaitu berada pada suhu
250C dibutuhkan 1 AC dengan nilai PK sebesar 2 PK, karena didalam ruangan R-201
telah terdapat AC.
Keywords: thermal comfortability, cooling load, AC bertingkat
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan final project Rekayasa
Sistem dan Kenyamanan Termal ini terselesaikan tepat pada waktunya. Laporan ini
disusun dalam rangka untuk memenuhi mata kuliah rekayasa sistem dan
kenyamanan termal pada kurikulum S1 Teknik Fisika Institut Teknologi Sepuluh
Nopember Surabaya. Laporan ini mengambil judul Evaluasi Beban Pendinginan
Ruang dan Desain Kapasitas Sistem Pengkondisian Udara pada Ruang Teater A Teknik
Fisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Dalam proses penyelesaian
seluruh pengerjaan dan laporan rekayasa sistem dan kenyamanan termal ini,
penulis mendapatkan banyak bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih
kepada:
1. Ibu Nur Laila Hamidah selaku dosen pengampu mata kuliah Rekayasa Sistem dan
Kenyamanan Termal yang telah memberi banyak ilmu dan memberikan
bimbingan dalam pengerjaan final project dan laporan ini.
2. Bapak Agus Muhammad Hatta, S.T., M.Si, Ph.D selaku Ketua Jurusan Teknik Fisika
ITS Surabaya yang telah memberikan ijin peminjaman ruang Teater A.
3. Orang tua dan keluarga yang senantiasa memberikan motivasi, doa, dan
dukungan baik secara moril maupun spiritual.
4. Semua mahasiswa kelas B Rekayasa Sistem dan Kenyamanan Termal.
5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang turut
membantu dan memperlancar pengerjaan final project dan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan final project rekayasa sistem dan
kenyamanan termal ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan
maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak. Akhir kata,
semoga laporan final project rekayasa sistem dan kenyamanan termal ini berguna
bagi penulis dan menambah wawasan bagi pembaca serta dapat menjadi rujukan
bagi pembuatan laporan final project rekayasa sistem dan kenyamanan termal
selanjutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK................................................................................................................... ii
ABSTRACT................................................................................................................ iii
DAFTAR ISI................................................................................................................ v
BAB I........................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................. 1
1.3 Tujuan............................................................................................................. 1
1.4 Sistematika Laporan.......................................................................................... 1
BAB II....................................................................................................................... 3
DASAR TEORI............................................................................................................. 3
2.1 Pengkondisian Udara......................................................................................... 3
2.2 Beban Pendinginan Udara...................................................................................3
2.3 Cooling Load Temperature Differensial................................................................4
BAB III...................................................................................................................... 7
METODOLOGI PERCOBAAN........................................................................................... 7
3.1 Alat dan Bahan................................................................................................. 7
3.2 Prosedur Percobaan........................................................................................... 7
BAB IV.................................................................................................................... 10
DATA DAN PEMBAHASAN............................................................................................ 10
4.1 Data Pengukuran dan Perhitungan Secara Manual dengan Metode CLTD/CLF...........10
4.2 Data Pengukuran dan Perhitungan Secara Manual Objek di R201...........................13
4.3 Nilai Total Q................................................................................................... 16
BAB V..................................................................................................................... 18
KESIMPULAN............................................................................................................ 18
DAFTAR GAMB
Gambar 3. 1 Flowchart Percobaan.........................................................13
YGambar 4. 1 Denah Ruang Kelas
R2........................................................14
Gambar 4. 2 (a) dan (b) Ruang kelas R201 software....................................15
Gambar 4. 3 Ruang Kelas R201 dari Belakang............................................16
Gambar 4. 4 Komputer di Ruang Kelas R201..............................................16
Gambar 4. 5 Projector di Ruang Kelas R201..............................................16
Gambar 4. 6 Ruang Kelas R201 Belakang..................................................17
DAFTAR TABEL
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
4.
4.
4.
4.
4.
4.
1
2
3
4
5
6
BAB II
DASAR TEORI
2.1. Pengkondisian Udara
Stocker, (1994) menjelaskan Mengondisikan udara adalah perlakuan
terhadap udara untuk mengatur suhu, kelembaban, kebersihan dan
pendistribusiaanya secara simultan guna mencapai kondisi nyaman yang dibutuhkan
oleh penghuni yang ada didalammnya. Pengkondisian udara adalah salah satu
aplikasi dari refrigerasi. Refrigerasi adalah proses penurunan suhu dan menjaga
agar suhu ruang/material tetap dibawah suhu linkungannya. [Dossat, Roy,J,1981]
2.2. Beban Pendinginan Udara
Berdasarkan jenis kalornya, penambahan kalor pada ruangan (space heat
gain) dibedakan menjadi dua jenis yaitu penambahan sensible (sensible heat gain)
dan penambahan kalor laten (laten heat gain). Kalor sensible adalah suatu kalor
yang berhubungan dengan perubahan suhu udara sedangkan kalor laten adalah
suatu kalor yang berhubungan dengan perubahan fasa air.
Beban pendinginan ruangan (space cooling load) merupakan laju aliran kalor
yang harus diambil dari dalam ruangan untuk mempertahankan suhu dan
kelembapan udara relatif ruangan pada kondisi yang diinginkan.
Penambahan kalor pada ruangan terjadi secara konduksi, konveksi dan
radiasi. Beban pendiginan ruangan sebenarnya menangani kalor konveksi saja. Kalor
radiasi harus terlebih dahulu diserap oleh permukaan selubung ruangan (atap,
dinding, jendela, dll) dan benda-benda furniture yang terdapat dalam ruangan.
Ketika penyimpanan kalor (heat storage) tersebut menjadi lebih hangat dari suhu
udara ruangan, maka sebagian kalor dipindahkan ke udara ruangan secara konveksi.
Beban pendinginan ruangan terdiri dari beban pendinginan luar (external
cooling load) dan beban pendinginan dalam (internal cooling load). Selain kedua
beban pendinginan tersebut, terdapat juga beban pendinginan akibat ventilasi dan
infiltrasi udara dari luar ruangan.
Besar beban pendinginan melalui dinding luar, jendela, dan pintu dihitung
berdasarkan persamaan:
Q = U x A x T
(2.2)
Tetapi jika dinding, jendela dan pintu terkena cahaya matahari maka dapat
digunakan persamaan :
Q = UxAxCLTDcorr
(2.3)
Dengan:
Q = laju kalor pada bahan dinding luar, jendela, pintu (Btu/h)
U = koefisien transmisi kalor bahan (Btu/h. oF.ft2)
A = luas permukaan bahan (ft2)
T = Perbedaan suhu dalam dan luar ruangan (F)
CLTDcorr = Potensial kalor pada bahan yang terkena matahari (F)
Berikut adalah persamaan lengkap untuk koreksi CLTD dinding :
CLTDcorr = (CLTD+LM) x K + (78 - Ti) + (To 85)
(4)
Dengan:
Ti = Suhu ruangan (F)
To = Suhu luar (F)
LM = lattitude-month correction
K = faktor warna
2.3.2 Beban Panas Akibat Lampu
Beban pendinginan dari lampu didasarkan pada asumsi bahwa semua
lampu yang berada di ruangan menyala. Beban panas dari lampu dapat
dihitung dengan persamaan:
Q = Px3.41xCLFxfs
(5)
Dengan:
Q = laju kalor (Btu/h)
P = Daya input (watt)
CLF = Cooling Load Factor
fs = faktor ballast
2.3.3 Konduksi pada atap dan lantai
Beban pendinginan melalui atap dan lantai adalah besar panas yang
melalui lantai dan atap, perpindahan panas secara konduksi dari luar ke
dalam ruangan yang dikondisikan. Konduksi panas lantai dan atap adalah
sebagai berikut:
Q = AxUxT
(6)
Dengan:
Q = laju heat loss (Btu/h)
U = koefisien transmisi kalor bahan (Btu/h.F.ft2)
A = luas permukaan bahan (ft2)
T = Perbedaan suhu dalam dan luar ruangan (F)
(8)
Atau
Q = N x Qsensible x CLF
Q = N x Qlaten
(9)
(10)
Dengan:
Q = Laju heat loss (Btu/h)
P = Daya input (watt)
Qsens = laju kalor sensibel (Btu/hr)
Qlaten = laju kalor laten (Btu/hr)
2.3.6 Radiasi Matahari Melalui Jendela
Panas selain dikonduksikan dari jendela, juga terdapat radiasi
matahari lewat jendela yang diberikan oleh persamaan berikut:
Q =A x SC x SCL
(11)
Dengan:
Q = laju aliran kalor radiasi pada kaca (Btu/h)
SC = Shading Coefficient
SCL = Solar Cooling Load
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam
a. Termometer
b. RH meter
c. Meteran
3.2 Prosedur Percobaan
1. Alat dan bahan disiapkan
2. Luas ruangan yang akan dihitung diukur panjang, lebar serta tingginya
menggunakan meteran.
3. Luas permukaan benda yang terdapat di ruangan diukur menggunakan
meteran.
4. Suhu diluar ruangan diukur menggunakan termometer.
5. Material bangunan dan benda diidentifikasi.
6. Semua data yang diperoleh dicatat.
7. Data data yang belum diketahui dicari di tabel dalam buku.
8. Nilai Q pada dinding, jendela, pintu, lampu, atap, lantai, penghuni,
peralatan sumber lain, radiasi matahari dihitung.
9. Nilai Q dijumlahkan dan kemudian diperoleh nilai pk
BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
4.1. Data Pengukuran Geometri dan Suhu Ruang
Pengambilan data ukuran geometri ruang Teater A Teknik Fisika dilakukan pada
hari Kamis-Jumat 24-25 November 2016. Kemudian, pengambilan data beban
pendinginan ruang Teater A Teknik Fisika ITS dilakukan pada hari Senin, 28
November 2016 dari pukul 07.00-18.00 WIB atau selama 12 jam. Kemudian data
pengukuran dan perhitungan beban pendinginan ruang Teater A Teknik Fisika ITS
dianalisa berdasarkan metode yang digunakan dalam analisis beban pendinginan
ruang, yaitu sebagai berikut.
4.1.1. Desain Ruangan
Ruangan yang dianalisa beban pendinginan dan desain kapasitas sistem
pengkondisian udara adalah ruang Teater A Jurusan Teknik Fisika ITS. Ruang Teater
A Teknik Fisika ITS digunakan mulai pukul 07.00-18.00 WIB untuk kegiatan akademik
mahasiswa, rapat, dan kegiatan non-akademik seperti pelatihan atau seminar, dan
lainnya. Berikut adalah tampilan ruang teater A dalam bentuk 2 dimensi, seperti
ditunjukkan pada gambar 4.1.
T
S
U
B
Gambar 4.1. Denah Ruang Teater A Teknik Fisika ITS
Tinggi bangunan 4-6 meter karena tinggi tiap bagian di ruang Teater A berbeda
disebabkan terdapat tangga berundak di dalam teater A.
Ruang Teater A Teknik Fisika ITS memiliki bentuk seperti trapesium, dengan
panjang sisi sejajar memiliki ukuran 23,2 m dan 6,8 m. Sedangkan sisi miring
memiliki ukuran 17,15 m. Pada sisi bagian barat terdapat 2 pintu dengan ukuran
masing-masing 1,5m x 2m. Pada sisi timur hanya terdapat dinding datar saja.
Kemudian pada sisi selatan terdapat dinding datar dan dinding yang menonjol serta
berundak. Ukuran dinding timbul dengan panjang 1,80 m, lebar 1,2 m, dan tinggi
2,5 m dimana tiap kenaikan undakan, tinggi ditambah 0,38 m dengan jumlah 11
undakan. Sedangkan dinding tidak timbul memiliki panjang 9,4 m dan tinggi 2,5 m
dimana tiap kenaikan undakan, tinggi ditambah 0,38 m dengan jumlah 11 undakan.
Dan pada sisi utara terdapat 1 buah jendela dengan ukuran 80 cm x 40 cm, dinding
datar, dan dinding yang menonjol serta berundak. Ruang Teater A Teknik Fisika ITS
memiliki 212 buah kursi dan 1 meja sehingga ruangan ini mampu menampung
manusia sebanyak 212 orang. Selain itu, terdapat 8 buah AC merk Panasonic dengan
ukuran 1,5 PK, 1 buah laptop, 1 buah LCD proyektor, 1 buah layar LCD, 1 buah
papan tulis, 12 buah lampu dinding (24 watt), 24 buah lampu atap TL (36 watt),
dan 27 buah lampu atap bulat (24 watt). Ruang Teater A Teknik Fisika ITS
menghadap ke arah barat.
Suhu Lingkungan (
)
Kelembaban (%)
07.00
08.00
09.00
10.00
11.00
12.00
13.00
14.00
15.00
16.00
17.00
18.00
Daily Rate
(DR)
91,3
92,5
92,8
93,8
94,2
94,6
95,7
94,0
93,4
92,9
91,8
90,7
93,14
27
29
30
30
32
37
40
76
71
68
64
61
1
2
3
4
5
6
Dinding
Pintu
Jendela
Atap
Lantai datar
Lantai berundak
4886,82
3,44
4886,82
998,89
2583,34
548,96
10440,99
439,17
75,99
-
Daftar koefisien transmisi kalor bahan dari masing-masing bagian ruangan ditunjukkan
dalam tabel 4.3 berikut ini.
U
(Btu/hours
. ft2. F)
0,48
0,21
0,46
0,37
0,81
1,76
Tabel 4.4. Nilai CLTD Bangunan Tiap Jam (Tabel 16.5, dinding #W5)
Waktu
CLTD ( )
(WIB)
Utara
Timur
Selatan
07.00
9
12
12
08.00
8
12
10
09.00
8
14
9
10.00
7
16
9
11.00
7
19
9
12.00
8
22
10
13.00
8
25
11
14.00
9
27
14
15.00
10
29
17
16.00
12
29
20
17.00
13
30
22
18.00
14
30
24
Barat
18
16
14
13
12
12
12
13
14
16
20
24
- Ti) + (To 85 )
(4.1)
Utara
-5
Timur
-9
Selatan
+11
Barat
-5
Untuk menghitung nilai CLTD maka dibutuhkan data suhu luar dan suhu dalam
ruang Teater A, seperti ditunjukkan tabel 4.6 berikut ini.
Tabel 4.6. Suhu Luar dan Suhu Dalam serta Kelembaban Luar dan Kelembaban
Dalam Ruang Teater A tiap jam
Waktu
W(%)
T( )
(WIB)
T
W
Ti
To
Wi
Wo
07.00
08.00
09.00
10.00
11.00
12.00
13.00
14.00
15.00
16.00
17.00
18.00
78.1
78.3
78
78.6
78.8
79
79.3
79.5
79.6
80
79.7
79.6
91.3
92.5
92.8
93.8
94.2
94.6
95.7
94
93.4
92.9
91.8
90.7
13.2
14.2
14.8
15.2
15.4
15.6
16.4
14.5
13.8
12.9
12.1
11.1
20
24
26
28
29
32
34
65
60
55
51
49
27
29
30
30
32
37
40
76
71
68
64
61
7
5
4
2
3
5
6
11
11
13
13
12
Luas
(m2)
1,8 x 1,2 x (2,5+0,38 m 163
tiap undakan)x11 undakan
9,4 x 2,5 m (+0,38 m tiap 291
undakan) x11 undakan
0,8 m x 0,4 m
0,32
Luas
Luas total
2
total (m )
(ft2)
454
4886,82
0,32
3,44
Jika dinding, jendela, dan pintu terkena cahaya matahari maka dapat
digunakan persamaan:
Q = UxAxCLTDcorrsisi utara
(4.2)
Dengan menggunakan persamaan 4.2 maka didapatkan nilai beban pendinginan
dari dinding dan jendela dengan konduksi. Nilai beban pendinginan dari dinding sisi
bagian utara dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini.
Tabel 4.9. Nilai Beban Pendinginan dari Konduksi Dinding Sisi Utara
Waktu (WIB)
07.00
08.00
09.00
10.00
11.00
12.00
13.00
14.00
15.00
16.00
17.00
18.00
U (Btu/hour.ft2.
)
A
(ft2)
CLTDcorr (
)
Q
(Btu/hr)
0,48
4886,82
9.52
9.69
10.29
9.86
10.06
11.49
12.49
11.22
10.65
10.71
11.44
10.97
22330.81
22729.58
24136.98
23128.34
23597.48
26951.79
29297.46
26318.46
24981.42
25122.16
26834.51
25732.04
Kemudian dihitung juga beban pendinginan dari konduksi jendela di sisi utara.
Berikut ini adalah nilai beban pendinginan dari konduksi jendela di sisi utara dapat
dilihat di tabel 4.10.
Tabel 4.10. Nilai Beban Pendinginan dari Konduksi pada Jendela Sisi Utara
Waktu (WIB)
U
(Btu/hours. ft2.
A
(ft2)
CLTDcorr (
Q
(Btu/hr)
)
07.00
08.00
09.00
10.00
11.00
12.00
13.00
14.00
15.00
16.00
17.00
18.00
0,81
)
3,44
9.52
9.69
10.29
9.86
10.06
11.49
12.49
11.22
10.65
10.71
11.44
10.97
26.53
27
28.67
27.47
28.03
32.02
34.8
31.26
29.68
29.84
31.88
30.57
Dari nilai beban pendinginan konduksi pada dinding dan jendela pada sisi utara
maka didapatkan nilai beban pendinginan total (Qtotal) untuk konduksi pada bagian
sisi utara dapat dilihat di tabel 4.11.
Tabel 4.11. Nilai Beban Pendinginan Total (Qtotal) dari Konduksi pada Bagian Sisi
Utara Teater A
Q dinding Q jendela
Q total
Waktu (WIB)
(Btu/hr)
(Btu/hr)
(Btu/hr)
26.53
22330.81
07.00
22357.34
27
22729.58
08.00
22756.58
28.67
24136.98
09.00
24165.65
27.47
23128.34
10.00
23155.81
28.03
23597.48
11.00
23625.51
32.02
26951.79
12.00
26983.81
34.8
29297.46
13.00
29332.26
31.26
26318.46
14.00
26349.72
29.68
24981.42
15.00
25011.1
29.84
25122.16
16.00
25152
31.88
26834.51
17.00
26866.39
30.57
25732.04
18.00
25762.61
4.2.3. Beban Pendinginan dari Konduksi pada Sisi Bagian Timur
Pada bagian sisi timur dari ruang Teater A Teknik Fisika ITS hanya terdapat
dinding tidak timbul yang merupakan beban pendinginan dengan konduksi. Oleh
karena itu, beban pendinginan dinding perlu dihitung. Berikut adalah luas obyek
dan nilai beban pendinginan pada sisi bagian timur.
Tabel 4.12. Luas Obyek Pada Sisi Bagian Timur
No
Objek
Ukuran (m)
1 Dinding tidak
timbul
23,2 m x 4 m
Luas
(m2)
92,8
Luas
Luas total
2
total (m )
(ft2)
92,8
998,89
Jika dinding, jendela, dan pintu terkena cahaya matahari maka dapat
digunakan persamaan:
Q = UxAxCLTDcorrsisi timur
(4.3)
Dengan menggunakan persamaan 4.3 maka didapatkan nilai beban pendinginan
dari dinding dengan konduksi. Nilai beban pendinginan dari sisi bagian timur dapat
dilihat pada tabel 4.13 berikut ini.
Tabel 4.13. Nilai Beban Pendinginan dari Konduksi pada Dinding Sisi Timur
Waktu (WIB)
U (Btu/hour.ft2.
)
A
(ft2)
CLTDcorr (
)
Q
(Btu/hr)
0,48
998,89
07.00
8.69
4166.57
08.00
9.69
4646.037
09.00
11.95
5729.633
10.00
14.01
6717.335
11.00
16.7
8007.102
12.00
19.79
9488.656
13.00
23.28
11162
14.00
22.84
10951.03
15.00
23.1
11075.69
16.00
21.5
10308.54
17.00
22.23
10658.56
18.00
20.93
10035.25
Dari nilai beban pendinginan konduksi pada dinding sisi timur maka didapatkan
nilai beban pendinginan total (Qtotal) untuk konduksi pada bagian sisi timur dapat
dilihat di tabel 4.14.
Tabel 4.14. Nilai Beban Pendinginan Total (Qtotal) dari Konduksi pada Bagian Sisi
Timur Teater A
Q dinding
Q total
Waktu (WIB)
(Btu/hr)
(Btu/hr)
07.00
08.00
09.00
10.00
11.00
12.00
13.00
14.00
15.00
16.00
17.00
18.00
4166.57
4646.037
5729.633
6717.335
8007.102
9488.656
11162
10951.03
11075.69
10308.54
10658.56
10035.25
4166.57
4646.037
5729.633
6717.335
8007.102
9488.656
11162
10951.03
11075.69
10308.54
10658.56
10035.25
tidak
Luas
(m2)
1,8 x 1,2 x (2,5+0,38 m 163
tiap undakan) x11 undakan
9,4 x 2,5 m (+0,38 m tiap 291
undakan) x11 undakan
Luas
Luas total
2
total (m )
(ft2)
454
4886,82
Jika dinding, jendela, dan pintu terkena cahaya matahari maka dapat
digunakan persamaan:
Q = UxAxCLTDcorrsisi selatan
(4.4)
Dengan menggunakan persamaan 4.4 maka didapatkan nilai beban pendinginan
dari dinding dengan konduksi. Nilai beban pendinginan dari sisi bagian selatan
dapat dilihat pada tabel 4.16 berikut ini.
Tabel 4.16. Nilai Beban Pendinginan dari Konduksi pada Dinding Sisi Selatan
Waktu (WIB)
U (Btu/hour.ft2.
)
A
(ft2)
CLTDcorr (
)
Q
(Btu/hr)
0,48
4886,82
07.00
25.29
59322.09
08.00
24.63
57773.94
09.00
24.4
57234.44
10.00
24.8
58172.71
11.00
25
58641.84
12.00
26.43
61996.15
13.00
28.26
66288.74
14.00
28.65
67203.55
15.00
29.74
69760.33
16.00
30.63
71847.98
17.00
32.19
75507.23
18.00
32.55
76351.68
Dari nilai beban pendinginan konduksi pada dinding sisi selatan maka
didapatkan nilai beban pendinginan total (Qtotal) untuk konduksi pada bagian sisi
selatan, dapat dilihat di tabel 4.17.
Tabel 4.17. Nilai Beban Pendinginan Total (Qtotal) dari Konduksi pada Bagian Sisi
Selatan Teater A
Q dinding
Q total
Waktu (WIB)
(Btu/hr)
(Btu/hr)
07.00
59322.09 59322.09
08.00
57773.94 57773.94
09.00
57234.44 57234.44
10.00
58172.71 58172.71
11.00
58641.84 58641.84
12.00
61996.15 61996.15
13.00
66288.74 66288.74
14.00
67203.55 67203.55
15.00
69760.33 69760.33
16.00
71847.98 71847.98
17.00
75507.23 75507.23
18.00
76351.68 76351.68
4.2.5 Beban Pendinginan dari Konduksi pada Sisi Bagian Barat
Pada bagian sisi barat dari ruang Teater A Teknik Fisika ITS terdapat dinding dan
dua pintu yang merupakan beban pendinginan dengan konduksi. Oleh karena itu,
beban pendinginan dinding dan pintu perlu dihitung. Berikut adalah luas obyek dan
nilai beban pendinginan pada sisi bagian barat.
Tabel 4.18. Luas Obyek Pada Sisi Bagian Barat
No
Objek
Ukuran (m)
Jumlah
1 Dinding
timbul
2 Pintu
tidak
6,8 m x 6 m
1,69 m x 2,09 m
Luas
Luas total
2
total (m )
(ft2)
40,8
439,17
7,06
75,99
Jika dinding, jendela, dan pintu terkena cahaya matahari maka dapat
digunakan persamaan:
Q = UxAxCLTDcorrsisi barat
(4.5)
Dengan menggunakan persamaan 4.5 maka didapatkan nilai beban pendinginan
dari dinding dan pintu dengan konduksi. Nilai beban pendinginan dari sisi bagian
barat dapat dilihat pada tabel 4.19 berikut ini.
Tabel 4.19. Nilai Beban Pendinginan dari Konduksi pada Dinding Sisi Barat
U (Btu/hour.ft2.
A
CLTDcorr (
Q
Waktu (WIB)
2
(ft )
(Btu/hr)
)
)
07.00
08.00
09.00
10.00
11.00
12.00
13.00
14.00
15.00
16.00
17.00
18.00
0,48
439,17
16.99
16.33
15.27
14.84
14.21
14.81
15.81
14.54
13.97
14.03
17.25
19.27
3581.52
3442.39
3218.94
3128.30
2995.49
3121.97
3332.77
3065.06
2944.90
2957.55
3636.33
4062.15
Kemudian dihitung juga beban pendinginan dari konduksi dua pintu di sisi
barat. Berikut ini adalah nilai beban pendinginan dari konduksi dua pintu di sisi
barat, dapat dilihat di tabel 4.20.
Tabel 4.20. Nilai Beban Pendinginan dari Konduksi pada Pintu Sisi Barat
Waktu (WIB)
U
(Btu/hours. ft2.
)
A
(ft2)
CLTDcorr (
)
Q
(Btu/hr)
07.00
08.00
09.00
10.00
11.00
12.00
13.00
14.00
15.00
16.00
17.00
18.00
1,76
75,99
16.99
16.33
15.27
14.84
14.21
14.81
15.81
14.54
13.97
14.03
17.25
19.27
2272.28
2184.01
2042.25
1984.74
1900.48
1980.72
2114.47
1944.61
1868.38
1876.41
2307.06
2577.22
Dari nilai beban pendinginan konduksi pada dinding dan pintu sisi barat maka
didapatkan nilai beban pendinginan total (Qtotal) untuk konduksi pada bagian sisi
barat, dapat dilihat di tabel 4.21.
Tabel 4.21. Nilai Beban Pendinginan Total (Qtotal) dari Konduksi pada Bagian Sisi
Barat Teater A
Q dinding
Q pintu
Q total
Waktu (WIB)
(Btu/hr)
(Btu/hr)
(Btu/hr)
07.00
3581.52
2272.28
5853.8
08.00
3442.39
2184.01
5626.4
09.00
3218.94
2042.25
5261.19
10.00
3128.30
1984.74
5113.04
11.00
2995.49
1900.48
4895.97
12.00
3121.97
1980.72
5102.69
13.00
3332.77
2114.47
5447.24
14.00
3065.06
1944.61
5009.67
15.00
2944.90
1868.38
4813.28
16.00
2957.55
1876.41
4833.96
17.00
3636.33
2307.06
5943.39
18.00
4062.15
2577.22
6639.37
Jadi, nilai total beban pendinginan dari konduksi dinding dapat dilihat di tabel
4.22 berikut ini.
Q dinding
total
(Btu/hr
07.00
08.00
09.00
10.00
11.00
12.00
13.00
14.00
15.00
16.00
17.00
18.00
22330.81
22729.58
24136.98
23128.34
23597.48
26951.79
29297.46
26318.46
24981.42
25122.16
26834.51
25732.04
4166.57
4646.037
5729.633
6717.335
8007.102
9488.656
11162
10951.03
11075.69
10308.54
10658.56
10035.25
59322.09
57773.94
57234.44
58172.71
58641.84
61996.15
66288.74
67203.55
69760.33
71847.98
75507.23
76351.68
3581.52
3442.39
3218.94
3128.30
2995.49
3121.97
3332.77
3065.06
2944.90
2957.55
3636.33
4062.15
89400.99
88591.95
90319.99
91146.69
93241.91
101558.6
110081
107538.1
108762.3
110236.2
116636.6
116181.1
T (
)
Q
(Btu/hr)
07.00
08.00
09.00
10.00
11.00
12.00
13.00
14.00
15.00
16.00
17.00
18.00
0,21
232,5
2502,61
13.2
14.2
14.8
15.2
15.4
15.6
16.4
14.5
13.8
12.9
12.1
11.1
6937.23
7462.78
7778.11
7988.33
8093.44
8198.55
8618.99
7620.45
7252.56
6779.57
6359.13
5833.58
Q
(Btu/hr)
07.00
08.00
09.00
10.00
11.00
12.00
13.00
14.00
15.00
16.00
17.00
18.00
0,37
51
548,96
13.2
14.2
14.8
15.2
15.4
15.6
16.4
14.5
13.8
12.9
12.1
11.1
2681.12
2884.24
3006.10
3087.35
3127.97
3168.60
3331.09
2945.17
2802.99
2620.19
2457.69
2254.58
Sedangkan nilai beban pendinginan dari konduksi lantai berundak dapat dilihat
pada tabel 4.25.
Tabel 4.25. Nilai Beban Pendinginan dari Konduksi Lantai Berundak
T (
U (Btu/hour.ft2.
A
A
Q
Waktu
2
2
(m
)
(ft
)
(Btu/hr)
)
(WIB)
)
07.00
08.00
09.00
10.00
11.00
12.00
13.00
14.00
15.00
16.00
17.00
18.00
0,46
970
10440,99
13.2
14.2
14.8
15.2
15.4
15.6
16.4
14.5
13.8
12.9
12.1
11.1
63397.69
68200.55
71082.26
73003.4
73963.97
74924.54
78766.83
69641.4
66279.4
61956.83
58114.55
53311.69
Dari nilai beban pendinginan konduksi pada lantai datar dan lantai berundak
maka didapatkan nilai beban pendinginan total (Qtotal) untuk konduksi pada lantai,
dapat dilihat di tabel 4.25.
Tabel 4.26. Nilai Beban Pendinginan Total (Qtotal) dari Konduksi Lantai
Q lantai datar
Q lantai berundak
Q total
Waktu (WIB)
(Btu/hr)
(Btu/hr)
(Btu/hr)
07.00
08.00
09.00
10.00
11.00
12.00
13.00
14.00
15.00
16.00
17.00
18.00
2681.12
2884.24
3006.10
3087.35
3127.97
3168.60
3331.09
2945.17
2802.99
2620.19
2457.69
2254.58
63397.69
68200.55
71082.26
73003.4
73963.97
74924.54
78766.83
69641.4
66279.4
61956.83
58114.55
53311.69
66078.81
71084.79
74088.36
76090.75
77091.94
78093.14
82097.92
72586.57
69082.39
64577.02
60572.24
55566.27
Qtotal
(Btu/hr
07.00
08.00
09.00
10.00
11.00
12.00
13.00
14.00
15.00
16.00
17.00
18.00
48
48
48
48
50
50
50
0
0
0
0
0
250
200
0,61
0,69
0,75
0,79
0,83
0,86
0,89
0,91
0,32
0,26
0,21
0,17
)
7320
8280
9000
9480
10375
10750
11125
0
0
0
0
0
)
9600
9600
9600
9600
10000
10000
10000
0
0
0
0
0
)
16920
17880
18600
19080
20375
20750
21125
0
0
0
0
0
07.00
08.00
09.00
10.00
11.00
12.00
13.00
14.00
15.00
16.00
17.00
18.00
24
24
24
24
24
24
24
0
0
0
0
0
36
0,72
0,80
0,84
0,87
0,88
0,89
0,90
0,91
0,23
0,15
0,11
0,09
1,2
2545.55
2828.39
2969.81
3075.87
3111.23
3146.58
3181.94
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
Qtotal
(Btu/hr)
07.00
08.00
09.00
10.00
11.00
12.00
13.00
14.00
15.00
16.00
17.00
18.00
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
1614.59
0,44
0,56
0,64
0,70
0,76
0,80
0,84
0,87
0,46
0,37
0,30
0,24
710.42
904.17
1033.34
1130.21
1227.09
1291.67
1356.26
1404.69
742.71
597.40
484.38
387.50
710.42
904.17
1033.34
1130.21
1227.09
1291.67
1356.26
1404.69
742.71
597.40
484.38
387.50
Nilai beban pendinginan dari LCD projector dapat dilihat di tabel 4.29 berikut
ini.
Tabel 4.30. Nilai Beban Pendinginan dari LCD projector
N
SensHG LatentHG CLF
Qsens
Waktu
(Btu/hr
(Btu/hr) (Btu/hr)
(WIB)
)
239
0,44 105.16
07.00
1
0,56 133.84
08.00
1
0,64 152.96
09.00
1
0,70
10.00
1
167.3
0,76 181.64
11.00
1
0,80
12.00
1
191.2
0,84 200.76
13.00
1
0,87 207.93
14.00
0
0,46 109.94
15.00
0
0,37
16.00
0
88.43
0,30
17.00
0
71.7
0,24
18.00
0
57.36
Qtotal
(Btu/hr
)
105.16
133.84
152.96
167.3
181.64
191.2
200.76
207.93
109.94
88.43
71.7
57.36
Nilai beban pendinginan total dari equipment dapat dilihat di tabel 4.31.
07.00
08.00
09.00
10.00
11.00
12.00
13.00
14.00
15.00
16.00
17.00
18.00
710.42
904.17
1033.34
1130.21
1227.09
1291.67
1356.26
1404.69
742.71
597.40
484.38
387.50
105.16
133.84
152.96
167.3
181.64
191.2
200.76
207.93
109.94
88.43
71.7
57.36
815.58
1038.01
1186.30
1297.51
1408.73
1482.87
1557.02
1612.62
852.65
685.83
556.08
444.86
Qtotal
(Btu/hr)
07.00
08.00
09.00
10.00
11.00
12.00
13.00
14.00
15.00
16.00
17.00
18.00
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
300
0,44
0,56
0,64
0,70
0,76
0,80
0,84
0,87
0,46
0,37
0,30
0,24
132
168
192
210
228
240
252
261
138
111
90
72
132
168
192
210
228
240
252
261
138
111
90
72
Nilai beban pendinginan dari kursi dapat dilihat di tabel 4.33 berikut ini.
Tabel 4.33. Nilai Beban Pendinginan dari Kursi
N
SensHG LatentHG CLF
Qsens
Qtotal
Waktu
(Btu/hr (Btu/hr
(Btu/hr) (Btu/hr)
(WIB)
)
)
40
0,44 3731.2
07.00
212
3731.2
0,56 4748.8
08.00
212
4748.8
0,64 5427.2
09.00
212
5427.2
0,70
10.00
212
5936
5936
0,76 6444.8
11.00
212
6444.8
0,80
12.00
212
6784
6784
0,84 7123.2
13.00
212
7123.2
0,87 7377.6
14.00
212
7377.6
0,46 3900.8
15.00
212
3900.8
0,37 3137.6
16.00
212
3137.6
0,30
17.00
212
2544
2544
0,24 2035.2
18.00
212
2035.2
Nilai beban pendinginan dari papan tulis dapat dilihat di tabel 4.34 berikut ini.
Qtotal
(Btu/hr
)
07.00
08.00
09.00
10.00
11.00
12.00
13.00
14.00
15.00
16.00
17.00
18.00
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
55
0,44
0,56
0,64
0,70
0,76
0,80
0,84
0,87
0,46
0,37
0,30
0,24
24.2
30.8
35.2
38.5
41.8
44
46.2
47.85
25.3
20.35
16.5
13.2
24.2
30.8
35.2
38.5
41.8
44
46.2
47.85
25.3
20.35
16.5
13.2
Nilai beban pendinginan dari layar LCD dapat dilihat di tabel 4.35 berikut ini.
Tabel 4.35. Nilai Beban Pendinginan dari Layar LCD
N
SensHG LatentHG CLF
Qsens
Qtotal
Waktu
(Btu/hr (Btu/hr
(Btu/hr) (Btu/hr)
(WIB)
)
)
75
0,44
07.00
1
33
33
0,56
08.00
1
42
42
0,64
09.00
1
48
48
0,70
10.00
1
52.5
52.5
0,76
11.00
1
57
57
0,80
12.00
1
60
60
0,84
13.00
1
63
63
0,87
14.00
1
65.25
65.25
0,46
15.00
1
34.5
34.5
0,37
16.00
1
27.75
27.75
0,30
17.00
1
22.5
22.5
0,24
18.00
1
18
18
Nilai beban pendinginan total dari appliances dapat dilihat di tabel 4.36 berikut
ini.
Qsens total
(Btu/hr)
07.00
08.00
09.00
10.00
11.00
12.00
13.00
14.00
15.00
16.00
17.00
18.00
132
168
192
210
228
240
252
261
138
111
90
72
3731.2
4748.8
5427.2
5936
6444.8
6784
7123.2
7377.6
3900.8
3137.6
2544
2035.2
24.2
30.8
35.2
38.5
41.8
44
46.2
47.85
25.3
20.35
16.5
13.2
33
42
48
52.5
57
60
63
65.25
34.5
27.75
22.5
18
3920.4
4989.6
5702.4
6237
6771.6
7128
7484.4
7751.7
4098.6
3296.7
2673
2138.4
Airflow =
Ax 0,3
60
(4.18)
Qtotal
(Btu/hr
)
0.33
0.32
0.32
0.30
0.32
0.35
0.37
0.40
0.39
0.39
0.38
0.35
Tabel 4.39. Nilai beban pendinginan total (Q) dari ruang Teater A
Waktu
(WIB)
Q1
(Btu/hr)
Q2
(Btu/hr
)
Q3
(Btu/hr)
Q4
(Btu/hr
)
Q5
(Btu/hr
)
Q6
(Btu/hr
)
Q7
(Btu/hr
)
07.00
08.00
09.00
10.00
11.00
12.00
89400.9
9
88591.9
5
90319.9
9
91146.6
9
93241.9
1
101558.
6
6937.23
7462.78
7778.11
7988.33
8093.44
8198.55
13.00
14.00
15.00
16.00
17.00
18.00
Wakt
u
(WIB)
110081
107538.
1
108762.
3
110236.
2
116636.
6
116181.
1
Q8
(Btu/hr
)
8618.99
7620.45
7252.56
6779.57
6359.13
5833.58
Q9
(Btu/hr
)
66078.8
1
71084.7
9
74088.3
6
76090.7
5
77091.9
4
78093.1
4
82097.9
2
72586.5
7
69082.3
9
64577.0
2
60572.2
4
55566.2
7
Q10
(Btu/hr
)
7320
9600
2545.55
815.58
8280
9600
2828.39
1038.01
9000
9600
2969.81
1186.30
9480
9600
3075.87
1297.51
10375
10000
3111.23
1408.73
10750
10000
3146.58
1482.87
11125
10000
3181.94
1557.02
0.00
1612.62
0.00
852.65
0.00
685.83
0.00
556.08
0.00
444.86
Q11
(Btu/hr
)
Qtotal
(Btu/hr)
07.00
08.00
09.00
26.53
27
28.67
10.00
27.47
11.00
28.03
12.00
34.8
14.00
31.26
15.00
29.68
16.00
29.84
18.00
0.24
0.26
0.08
0.06
76.26
0.27
0.05
84.73
0.28
0.02
93.21
0.28
0.04
96.03
0.29
0.06
98.86
0.30
0.07
96.03
0.27
0.13
90.38
0.25
0.13
81.91
0.24
0.15
81.91
0.22
0.15
96.03
0.20
0.14
32.02
13.00
17.00
64.96
67.79
31.88
30.57
182790
188981
195047.
8
198791.
7
203443.
8
213358.
1
226795.
9
189485.
4
186070.
3
182390.
8
184238.
2
178152.
8
Keterangan:
Q1 = Beban pendinginan total konduksi dinding
Q2 = Beban pendinginan total konduksi atap
Q3 = Beban pendinginan total konduksi lantai
Q4 = Beban pendinginan total dari kalor sensible orang
Q5 = Beban pendinginan total dari kalor latent orang
Q6 = Beban pendinginan total dari lampu
Q7 = Beban pendinginan total dari kalor sensible equipment
Q8 = Beban pendinginan total dari Konduksi jendela
Q9 = Beban pendinginan total dari Radiasi Matahari Lewat Jendela
Q10 = Beban pendinginan total dari infiltrasi sensible
Q11 = Beban pendinginan total dari infiltrasi latent
kapasitas 3,83 PK untuk mencapai suhu ruangan 25 0C. Karena AC yang dijual
memliki besar PK , , 1, 1 , dan 2 PK, maka ruangan R-201 bisa memasang 2
buah AC dengan nilai masing-masing 2 PK
Pada kenyataanya, pada ruang R201 telah terpasang alat pendingin ruangan
(AC) Panasonic 2 PK, namun AC yang terpasang masih belum cukup untuk membuat
ruangan R201 mencapai keadaan nyaman optimal (atau bisa dikatakan AC
undersize), sehingga diperlukan penambahan 1 AC lagi yang memiliki kapasitas 2
PK.
BAB V
KESIMPULAN
Dari hasil perhitungan cooling load yang telah dilakukan secara manual
dengan metode CLTF/CLF, didapatkan nilai Qtotal sebesar 33952,34 Btu/hr. Dengan
Qtotal tersebut, jika dikonversi kedalam bentuk satuan PK maka dihasilkan nilai
3,83 PK. Sehingga,AC di ruangan R-201 bisa dikatakan undersize (asumsi AC yang
telah terpasang memiliki kapasitas 1 PK) karena R201 membutuhkan AC dengan
nilai 3,83 PK. Namun, di pasaran AC dengan nilai 3,83 PK tidak tersedia. Sehingga,
Ruangan R-201 membutuhkan tambahan 1 buah AC dengan 2 PK.