Bab 6 Audit Internal
Bab 6 Audit Internal
Pekerjaan Lapangan 1
Konsep strategi audit ini, yang merupakan bagian integral dari proses
perencanaan, berlaku untuk semua organisasi audit apapun ukurannya. Sebenarnya
masih terdapat bagian-bagian lain, namun yang ada didaftar tersebut adalah yang
paling penting. Bagian-bagian tersebut harus dikembangkan cukup rinci di awal kerja
dan haruslah cukup fleksibel untuk dimodifikasi begitu pekerjaan berlangsung.
Bagian-bagian ini secara rinci adalah:
dari staf pendukung seperti ahli statistic, ahli aktuaria, dan ahli TI yang canggih.
Kebutuhan sumber daya dari luar. Bila staf audit ada yang tidak memiliki keahlian
khusus, maka harus didapat dari sumber diluar perusahaan. Sumber-sumber tersebut
harus diidentifikasi dan dibuat estimasi seberapa besar penggunaan sumber-sumber
ini akan dibutuhkan, dan jika mungkin, dibuat estimasi biaya kapan dan dimana jasa-
menggambarkan otorisasi yang didelegasikan ke setiap lini dan staf dalam tim audit.
Struktur pekerjaan lapangan. Pada bagian ini, urut-urutan program audit
direncanakan. Aktivitas yang berurutan saling berhubungan untuk meyakinkan bahwa
terdapat susunan alur kerja. Jadi, staf yang ditugaskan pada aktivitas tertentu tidak
harus menunggu auditor lainnya menyelesaikan aktivitasnya. Sistem analitis seperti
Teknik Evaluasi dan Penelaahan Program (Program Evaluation dan Review
Technique PERT atau CPM) bisa digunakan. Penghubungan harus mencakup
estimasi waktu yang dibutuhkan untuk akivitas tersebut dan juga bisa mencakup
biayanya.
Waktu pelaksanaan pekerjaan lapangan. Karena aktivitas-aktivitas akan
dilaksanakan bersamaan dengan aktivitas lainnya, maka penting untuk menggunakan
teknik seperti PERT untuk mencapai estimasi tahap-tahap kerja dan waktu
keseluruhan. Jika operasi PERT dikomputerisasi, sebagaimana yang kebanyakan
dilakukan, perubahan estimasi waktu aktual dapat dimasukkan ke dalam program dan
Investigasi
Analisis
Evaluasi
Audit harus direncanakan hingga situasi diatas yang mungkin terjadi memiliki
alternatif tindakan yang bisa diambil, dengan mempertimbangkan situasi yang
biasa atau yang buruk.
Pembimbing (yang mungkin membimbing lebih dari satu tim) diberi banyak tanggung
jawab administratif. Karena lebih besarnya produktivitas dan efektivitas yang dimiliki
tim maka tim audit seperti ini dianggap sebagai aset operasional baru yang potensial.
Audit berhenti-kemudian-lanjut
Aktivitas audit yang dimiliki Edison secara rutin menyaring penugasan audit
yang diajukan untuk menghilangkan audit dengan potensi pengembalian yang rendah
dan memeringkat sisanya berdasarkan risiko dan hal-hal yang harus diperhatikan.
Teknik audit-berhenti-kemudian-lanjut membantu menghilangkan audit dengan
pengembalian yang rendah yang melewati proses penyaringan awal. Konsep dasar di
balik pendekatan berhenti-kemudian-lanjut adalah untuk memberdayakan auditor
lapangan untuk menghentikan audit selama survey pendahuluan, atau pada waktuwaktu lainnya, jika tidak ada indikasi adanya risiko-risiko yang substansial atau tidak
ada temuan-temuan penyimpangan potensial. Saat audit dihentikan, auditor pindah ke
audit selanjutnya yang termasuk dalam rencana audit tahunan departemen. Dengan
cara ini, auditor bisa melakukan lebih banyak audit setiap tahun dibandingkan
berdasarkan pendekatan audit tradisional yang menghabiskan semua anggaran waktu
yang tersedia untuk setiap audit tanpa memandang hasil-hasil kerja pendahuluan.
Komite audit dari dewan komisaris Edison menggunakan teknik audit berhentikemudian-lanjut karena :
Memaksa tujuan aktivitas audit untuk memusatkan sumber dayanya pada halhal berisiko tinggi dan aktivitas-aktivitas dari perusahaan (yaitu bekerja pada
titik tinggi dalam kurva prioritas) dan memberikan komite audit keyakinan
bahwa lebih banyak upaya audit yang dihabiskan pada hal-hal tersebut
Control self-assessment
memperbaiki
kekurangan
dengan
menggunakan
staf
untuk
mengevaluasi aspek-aspek kontrol internal ini berdasarkan apa yang mereka lihat,
alami, dan praktikkan. Metode yang digunakan adalah mengembangkan semacam
pertemuan yang dilakukan staf audit tetapi terdiri dari karyawan klien yang akan
mengevaluasi dan mengukur aspek lunak dari kontrol internal. Peserta audit internal
membuat pertanyaan dan masalah yang akan didiskusikan. Peserta dari klien
membahas bahan-bahan tersebut dan mencapai kesimpulan mengenai diterapkannya
aspek-aspek kontrol internal dan efektvitas yang sedang didiskusikan. Selama
pertemuan tesebut terdapat diskusi tentang tujuan utama yang diberikan unit usaha
klien dan tentang tujuan dan juga didiskusikan kesuksesan kontrol, hambatanhambatan, dan rekomendasi.
Mendapatkan barang yang tepat di tempat yang tepat, dan dengan harga yang
tepat.
Hanya menerima produk-produk dari pemasok yang memenuhi spesifikasi fan
diterima.
Operasi inspeksi teknis.
Tujuan-tujuan audit dirancang untuk menentukan apakah tujuan-tujuan operasi
tertentu telah dicapai dan dengan cara menetapkan prosedur-prosedur audit untuk
menentukan apakah prosedur-prosedur operasi berfungsi sebagaimana mestinya dan
mencapai tujuan-tujuan operasi. Tujuan operasi ditetapkan oleh manajemen dan
tujuan audit ditetapkan oleh auditor.
Prosedur-prosedur audit merupakan langkah-langkah dalam proses audit yang
menjadi pedoman bagi auditor dalam melaksanakan penelaahan yang direncanakan,
berdasarkan tujuan-tujuan audit yang ditetapkan. Semua prosedur audit haruslah
relevan dengan tujuan audit. Sebuah prosedur audit mungkin terlihat cocok untuk
audit sebuah operasi tertentu, tetapi jika tidak dirancang untuk melaksanakan tujuan
audit yang telah disetujui maka akan sedikit manfaatnya dalam membantu memenuhi
misi audit. Sudah selayaknya auditor merancang prosedur-prosedur audit yang relevan
dengan tujuan audit yang dipilih.
Audit SMART
Konsep Smart audit dikembangkan oleh operasi audit pada Carolina power and
light, salah satu perusahaan public terbesar di Amerika Serikat. SMART merupakan
singkatan dari Selective Monitoring and Assessment of Risk and Trends (Pengawasan
dan Penentuan Selektif atas risiko dan Tren). Metode ini merupakan gabungan
penentuan risiko dan audit analitis. Metode ini menggunakan indikator-indikator
kunci sebagai elemen dasar dari proses audit. Terdapat empat tahap yaitu :
kunci
untuk
pengawasan
dan
penentuan
memiliki
Penuh waktu
Tepat waktu
Sensitivitas
Keandalan
Dapat diukur
Praktis
Alat dan teknik yang digunakan adalah yang sering diterapkan dalam audit
analisis seperti pengamatan periodik, analisis statistik, analisis regresi dan lain-lain.
Prosedur-prosedur yang mungkin diterapkan adalah penggunaan jumlah moneter,
kuantitas, rasio, atau persentase. Pemeliharaan teknik-teknik audit SMART mencakup
beberapa elemen yaitu :
biaya yang mendukung proses studi internal tradisional. Manfaat utamanya adalah :
Evaluasi
Pengukuran melalui perbandingan dengan standar merupakan satu dari dua
tahap pekerjaan lapangan. Setelah pengukuran dilakukan adutior internal harus
mengevaluasi temuan-temuan mereka untuk mecapai pertimbangan professional.
Evaluasi dilakukan untuk mencapai pertimbangan yang beanr secara matematis, dan
untuk menyatakan pertimbangan tersebut dalam hal yang diketahui.
Konotasi numerik memungkinkan pengukuran dan evaluasi. Evaluasi numeric
mencerminkan kemampuan untuk mengubah data mentah menjadi penilaian yang
beralasan. Karena auditor internal menerapkan standar operasional di sepanjang
pekerjaan lapangannya, maka auditor internal seharunya tidak gagal dalam
mengevaluasi standar itu sendiri. Standar harus dievaluasi kelayakan dan
kecukupannya dalam mengukur kemajuan terhadap tujuan dan sasaran organisasi, dan
keterterapan standar untuk kondisi saat ini.
dibutuhkan.
Biaya, tentukan daftar pemasok yang member penawaran telah disetujui oleh
departemen penyelia.
Jadwal, tentukan tanggal saat barang dibutuhkan tercantum dalam pesanan
pembelian dan apakah sesuai dengan yang diminta organisasi pengguna.
Pengujian
Tujuan Umum Pengujian
Auditor mencapai tujuan audit melalui proses yang dikenal dengan nama
pengujian. Pengujian bagi auditor berarti pengukuran hal-hal yang representative dan
perbandingan hasilnya dengan standar atau kriteria yang ditetapkan dengan tujuan
untuk member auditor dasar dalam pembentukan opini audit.
Pengujian mencakup evaluasi transaksi,catatanm aktivitas, fungsi dan asersi
dengan memeriksa semua atau sebagiannya.pengujian adalah setiap aktivitas yang
member auditor bukti yang cukup untuk mendukung opini audit. Teknik audit
berbantuan komputer dalam kondisi-kondisi tertentu dapat menguji keseluruhan
populasi.
Merencanakan Pengujian
Pengujian harus diawali dengan perencanaan. Rencana tersebut diformalkan
dengan dokumentasi dan harus mencakup :