Urinalisis
Urinalisis
Urine sewaktu: urine yang dikeluarkan pada waktu yang tidak ditentukan (sewaktuwaktu)
Urine pagi: urine yang dikeluarkan pd waktu pagi hari setelah bangun tidur
PENGAMBILAN URINE
WADAH
VOLUME
Harus segera diperiksa, jika ditunda simpan di lemari es (4oC), atau dalam termos es
WARNA URINE
Prinsip:
Tujuan:
Persiapan:
Pelaporan:
KEJERNIHAN
Tujuan: menentukan apakah urine telah keruh pada saat dikeluarkan atau setelah
didiamkan
Cara pemeriksaan:
1. Urinometer
2. Gelas ukur 50 ml
3. Termometer 0o-50oc
Cara pemeriksaan:
Baca dan catat suhu tera yang tercantum pada alat urinometer, kemudian baca suhu kamar
Perhitungan:
Jika suhu urinometer berbeda dengan suhu kamar, lakukan koreksi perbedaan 3oC,
suhu kamar melebihi sushu tera berat jenis ditambah 0,001, dibawahnya dikurangi
0,001
Contoh: suhu tera 30oC, urine 33oC urinometer 1,004 berat jenis urine 1,004 +
0,001 = 1,005
Cara pemeriksaan:
Pelaporan:
Prinsip: Berat jenis unsur organik anorganik > BJ urine dengan sentrifuge zat-zat tsb
akan mengendap
Tujuan: menentukan unsur sedimen organik anorganik dlm urine secara mikroskopis
Cara pemeriksaan:
Tuang dalam obyek glass, tutup dengan cover glass periksa dibawah mikroskop
Nilai normal:
Eritrosit: 0 1 / LP
Leukosit: 0 3 / LP
Lain lain:
Cara pemeriksaan:
Hasil:
1. Negatif : tidak ada kekeruhan
2. Positif + : kekeruhan ringan tanpa butiran
3. Positif ++ : kekeruhan dengan butiran
4. Positif +++ : kekeruhan dengan kepingan
5. Positif ++++ : kekeruhan dengan gumpalan
PEMERIKSAAN BILIRUBINE URINE
Prinsip: oksidasi pigmen empedu oleh asam biliverdin (hijau) atau bilisianin (biru)
atau choletelin (ungu)
6. Reagen Fouchet
Cara pemeriksaan
Hasil:
Prinsip: glukosa dapat mereduksi ion cupri dalam larutan alkalis terjadi perubahan
warna dari hijau merah
Persiapan px:
Dilarang minum obat vit.C, salisilat, sterptomisin memberi hasil positif palsu
5. Reagen:
6. Fehling
7. Benedict
Cara pemeriksaan (Metode Benedict):
Panaskan dalam air mendidih 5 menit atau dengan api spiritus 2 menit, jaga jangan
sampai mendidih
Hasil:
1. Negatif : tetap biru atau kehijauan
2. Positif +: hijau kekuningan keruh
3. Positif ++: kuning keruh
4. Positif +++: Jingga atau lumpur keruh
5. Positif ++++: Merah bata keruh
PEMERIKSAAN GALLI MAININI TEST
Prinsip: menemukan spermatozoa dlm urine katak jantan yg dirangsang oleh HCG urine
Persiapan: katak jantan yg dipergunakan tidak boleh mengandung sperma dng pipet
diambil cairan di lubang pengeluaran periksa mikroskop jika ada sperma tidak
boleh dipakai
Alat yg digunakan:
Cara pemeriksaan:
Urine 5cc disuntikan sc di perut 1 cm didepan cloaca lepas ditoples berisi air
1 jam kmdn periksa urine katak, jika tdk ada sperma periksa 1 jam lagi
Prinsip:
1. Reaksi hambatan aglutinasi antara antibodi HCG dengan lateks (reagen) oleh HCG
2. Lateks akan diendapkan oleh antibodi HCG
3. Adanya HCG bebas dalam urine antibodi akan dinetralkan sehingga pengendapan
tidak terjadi
Alat yg diperlukan:
Reagen:
Cara pemeriksaan:
Hasil
REFERENSI
1. Harper, Rodwell, Mayes, 1977, Review of Physiological Chemistry
2. Colby, 1992, Ringkasan Biokimia Harper, Alih Bahasa: Adji Dharma, Jakarta, EGC
3. Wirahadikusumah, 1985, Metabolisme Energi, Karbohidrat dan Lipid, Bandung, ITB
4. Harjasasmita, 1996, Ikhtisar Biokimia Dasar B, Jakarta, FKUI
5. Toha, 2001, Biokimia, Metabolisme Biomolekul, Bandung, Alfabeta
6. Poedjiadi, Supriyanti, 2007, Dasr-Dasar Biokimia, Bandung, UI Press
7. Depkes, 1991, Petunjuk Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas,Jakarta,Depkes
urine praktikum
Posted on 17 Januari 2011 by thisnia
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang
kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urin diperlukan
untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk
menjaga homeostasis cairan tubuh (http://wikipediaindonesia.com). Dalam mempertahankan
homeostasis tubuh peranan urin sangat penting, karena sebagian pembuangan cairan oleh tubuh
adalah melalui sekresi urin
Dalam praktikum uji urin, peneliti dapat mengetahui kandungan yang ada dlam urin. Begitu pula
dapat mengetahui zat-zat yang seharusnya tidak terkandung dalam urin. Apabila zat yang
seharusnya tidak terkandung dalam urin itu ada maka kita dapat mengetahui secara lebih cepat.
B. Tujuan
1.
2.
Mengetahui ph urin .
3.
C. Rumusan masalah
1.
2.
Berapa pH urin ?
3.
DASAR TEORI
Sistem urin adalah sistem organ yang memproduksi, menyimpan, dan mengalirkan urin. Pada
manusia, sistem ini terdiri dari dua ginjal, dua ureter, kandung kemih, dua otot sphincter, dan
uretra.
(F:\Urinalisis (analisis kemih) I q b a l A l i . c o m.htm6/04/2010 15.30 WIB)
Urin bersal dari penyaringan darah oleh ginjal yang dialirkan memelaui uretra selanjutnya
dikeluarkan dari tubuh urin. banyak mengandung bebrapa zat seperti glukosa, garam-garam,
asam amino. Urin ditampung dalam kantung urin sampai sekitar 300 cc .
Secara umum urin berwarna kuning. Urin encer warna kuning pucat (kuning jernih), urin kental
berwarna kuning pekat, dan urin baru / segar berwarna kuning jernih. Urin yang didiamkan agak
lama akan berwarna kuning keruh. Urin berbau khas jika dibiarkan agak lama berbau ammonia.
Ph urin berkisar antara 4,8 7,5 urin akan menjadi lebih asam jika mengkonsumsi banyak
protein,dan urin akan menjadi lebih basa jika mengkonsumsi banyak sayuran. Berat jenis urin
1,002 1,035.
Perubahan warna
a. Hijau : kadar glukosa 1 %
b. Merah : kadar glukosa 1,5 %
c. Orange : kadar glukosa 2 %
d. Kuning : kadar glukosa 5 %
Volume urin normal per hari adalah 900 1200 ml, volume tersebut dipengaruhi banyak faktor
diantaranya suhu, zat-zat diuretika (teh, alcohol, dan kopi), jumlah air minum, hormon ADH, dan
emosi.
Interpretasi warna urin dapat menggambarkan kondisi kesehatan organ dalam seseorang.
a. Keruh.Kekeruhan pada urin disebabkan adanya partikel padat pada urin seperti bakteri, sel
epithel, lemak, atau Kristal-kristal mineral.
b. Pink, merah muda dan merah. Warna urin seperti ini biasanya disebabkan oleh efek samping
obat-obatan dan makanan tertentu seperti bluberi dan gula-gula, warna ini juga bisa digunakan
sebagai tanda adanya perdarahan di system urinaria, seperti kanker ginjal, batu ginjal, infeksi
ginjal, atau pembengkakkan kelenjar prostat.
c. Coklat muda seperti warna air teh, warna ini merupakan indicator adanya kerusakan atau
gangguan hati seperti hepatitis atau serosis.
d. Kuning gelap, Warna ini disebabkan banyak mengkonsumsi vitamin B kompleks yang banyak
terdapat dalam minuman berenergi.
(F:\urinalisis.html, 6/04/2010 15.30 WIB)
Alat dan Metode
Alat :
1. tabung reaksi
2. pipet tetes
3. gelas kimia
4. penjepit tabung reaksi
5. lampu spritus
6. korek api
Bahan:
1. urin
2. benedict
3. biuret
CARA KERJA
1. Menyediakan alat dan bahan
2. Mengambil urindari beberapa siswa
3. Memasukan urin ke dalam tabung reaksi
4. Menetesi urindengan benedict 3 tetes dan biuret 3 tetes
5. Memanaskan sampai mendidih
6. Mengamati perubahan warna pada urin
1. Uji pH Urine
Nama
pH
Findra
Prasetyarini
Bau
menyengat
Hijau pekat
Hijau bening 7
Bau
menyengat
Hijau pekat
Hijau bening 6
(Warna urin
kuning)
2
Hafiidhia
Rahmahati
(Warna urin
kuning pekat)
Larutan benedict untuk mengetahui adanya glukosa dalam urin. Larutan biuret untuk mengetahui
adanya protein dalam urin. Dan kandungan amonia dalam urin dapat diketahui dari bau yang
timbul setelah pembakaran tanpa dicampur reagen apapun.
Analisis urin secara fisik meliputi pengamatan warna urin, pengamatan bau dan pH. Sedangkan
analisis kimiawi dapat meliputi analisis glukosa dan analisis protein.
1.
Probandus dari Findra Prasetyarini awalnya berwarna kuning, encer berbau menyengat,
berubah warna menjadi hijau pekat setelah ditetesi benedict dan berubah warna menjadi hijau
bening setelah ditetesi biuret. PH urin adalah 7.
Urin encer warna kuning pucat (kuning jernih) hal itu menunjukkan urin
Perubahan warna urin menjadi watna hijau pekat setelah ditetesi benedict
adalah keadaan normal karena jika berubah warna menjadi merah bata maka
mengandung glukosa.
Perubahan warna urin menjadi watna hijau bening setelah ditetesi biuret
adalah keadaan normal karena jika berubah warna menjadi ungu maka
mengandung protein
Bau menyengat pada urin adalah hal yang normal. Urin berbau khas yaitu
bau
ammonia
Ph urin berkisar antara 4,8 7,5. Jadi pH urin tersebut normal dan bersifat
netral.
2.
Probandus dari Hafiidhia Rahmahati awalnya berwarna kuning, pekat berbau menyengat,
berubah warna menjadi hijau pekat setelah ditetesi benedict dan berubah warna menjadi hijau
bening setelah ditetesi biuret. PH urin adalah 6
Urin encer warna kuning pucat (kuning jernih pekat) hal itu menunjukkan urin
Perubahan warna urin menjadi watna hijau pekat setelah ditetesi benedict
adalah keadaan normal karena jika berubah warna menjadi merah bata maka
mengandung glukosa.
Perubahan warna urin menjadi watna hijau bening setelah ditetesi biuret
adalah keadaan normal karena jika berubah warna menjadi ungu maka
mengandung protein
Bau menyengat pada urin adalah hal yang normal. Urin berbau khas yaitu
bau
ammonia
Ph urin berkisar antara 4,8 7,5. Jadi pH urin tersebut normal dan bersifat
basa.
Secara kimiawi kandungan zat dalan urin diantaranya adalah sampah nitrogen (ureum, kreatinin
dan asam urat), asam hipurat zat sisa pencernaan sayuran dan buah, badan keton zat sisa
metabolism lemak, ion-ion elektrolit (Na, Cl, K, Amonium, sulfat, Ca dan Mg), hormone, zat
toksin (obat, vitamin dan zat kimia asing), zat abnormal (protein, glukosa, sel darah Kristal kapur
dsb)
KESIMPULAN
1. Urin siswa yang mengandung glukosa adalah berwarna merah bata
2. Urin siswa yang mengandung protein berwarna ungu
3. Ph urin normal berkisar antara 4,8 7,5
4. Urin berbau khas yaitu bau ammonia.
DAFTAR PUSTAKA
F:\Urinalisis (analisis kemih) I q b a l A l i . c o m.htm
F:\urinalisis.html
F:\praktek-hafid.html
Wikipedia.com