Anda di halaman 1dari 266

ABSTRACT

Profil Dinas Kesehatan Kabupaten


Pesisir Barat Tahun 2014, untuk
menyampaikan informasi tetang
hasil capaian kegiatan program
program yang dilaksanakan oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten Peisir
Barat selama Tahun 2014.

SUBAG PERANCANANAAN
DINAS KESEHATAN KAB. PESISIR BARAT 2016

PROFIL KESEHATAN 2015

KABUPATEN PESISIR BARAT PROV. LAMPUNG

PEMERINTAH KABUPATEN PESISIR BARAT

DINAS KESEHATAN
TIM PROFIL DINAS KESEHATAN
Tanah Lapang Komplek Kantor Puskesmas Krui
Desa Tanah Lapang Kecamatan Pasisir Tengah Kab. Pesisir Barat

201
5 201
5

PROFIL KESEHATAN

TIM PENYUSUN
Penanggung Jawab
Drs. FANOKA, Apt
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

Wakil Penanggung Jawab


RIDWAN ZIKRI, SKM
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

Ketua
dr. BUDI WIYONO, MH
Kepala Bidang YANKES Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

Editor
ALWIN IMAN, SKM, MM
JONI NASBAR, SKM
YUDHA PERWIRA, S.Kep
MARDHATILLAH FEBRIANA, Amd.Keb

Anggota
NASRI RAMADHON, SKM, M.Kes
ZAINUL EFENDI, SKM
ARFI JULIZAR, SKM
HUDRI, SKM

Kontributor
Sub. Bagian Perencanaan dan Anggaran, Sub. Bagian Kepegawaian
Bidang Penanggulangan Masalah Kesehatan
Seksi P2 Cekmat dan Seksi Penyehatan Lingkungan

Bidang Pelayanan Kesehatan


Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi, Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan
Rujukan

Bidang Pemberdayaan Masyarakat Sehat


Seksi Promosi Kesehatan dan Kemitraan, Seksi Jaminan Pembiayaan
Kesehatan Masyarakat

Bidang Sumber Daya Manusia Kesehatan


Seksi Pengembangan SDM Kesehatan, Seksi Pengendalian Makanan
Minuman dan Batra, Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

201
5 201
5

PROFIL KESEHATAN

DAFTAR ISI

HAL.
I
Ii
Iii
Iv
v
vi
vii
xi
xviii
Xx

TIM PENYUSUN PROFIL


KATA PENGATAR
KATA SAMBUTAN
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERSETUJUAN
DAFTAR ISI
DAFTAR SINGKATAN
DAFTAR TABEL LAPIRAN PROFIL KESEHATAN 2015
DAFTAR TABEL DALAM BAB
DAFTAR GRAFIK DALAM BAB
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

1.2. Maksud & Tujuan Disusunnya Profil Kesehatan Kabupaten

Pesisir Barat.

1.3. Program Kesehatan dan Rencana Kerja Dinas Kesehatan


Kabupaten Pesisir Barat
1.4. Kebijakan dan Program Pembangunan Kesehatan di
Kabupaten Pesisir Barat
1.5. Rencanan Pencapaian Indikator Sasaran 2015
1.6. Sistematika Penyajian
1.7. Keterbatasan Penulisan
BAB II

BAB III

BAB IV

5
9
15
17
18

GAMBARAN UMUM DAN PRILAKU PENDUDUK


2.1. Geografi
2.2. Topografi
2.3. Klimatologi
2.4. Perhubungan
2.5. Administrasi Pemerintahan
2.6. Kependudukan

20
23
23
24
24
25

SITUASI DERAJAT KESEHATAN


3.1. Umur Harapan Hidup (UHH)
3.2. Kematian / Mortalitas
3.3. Kesakitan / Morbiditas
3.4. Setatus Gizi

43
45
56
75

SITUASI UPAYA KESEHATAN


4.1. Pelayanan Kesehatan Dasar Di Puskesmas
4.2. Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Penunjang
4.3. Pelayanan Kefarmasian
4.4. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

80
82
82
93

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

vi

201
5 201
5

PROFIL KESEHATAN
4.5. Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
4.6. Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM)
4.7. Upaya Pelayanan Kesehatan Lingkungan
BAB V

BAB VII

SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN


5.1. Sarana Pelayanan Kesehatan
5.2. Tenaga Kesehatan
5.3. Pembiayaan Kesehatan

139
144
147

KESIMPULAN DAN SARAN


6.1. Kesimpulan
6.2. Saran

148
154

LAMPIRAN

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

119
125
130

vii

201
5 201
5

PROFIL KESEHATAN

DAFTAR SINGKATAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.

ABJ
AFP
AIDS
AKABA
AKB
AKI
AMI
ANC
APBD
APBN
ASI
BBLR
BGM
BOR
BTA
CBR
CFR
D/S
DAU
DBD
DDTK
DHA
DO
DOTS
GAKY
GDR
GHTR
HB
HIV
IIS
IPM
IR
IU
JPK
JPKM
K1
K4
KB
KIA
KIE
KK

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

Angka bebas jentik


Acut Flacid Paralyse
Acquired Immuno Deficiency Syndrome
Angka Kematian Balita
Angka Kematian Bayi
Angka Kematian Ibu
Annual Malaria Incidence
Ante Natal Care
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
Anggaran Pendapatan Negara
Air Susu Ibu
Bayi Berat Badan Lahir Rendah
Bawah Garis Merah
Bed Occupancy Rate
Basil Tahan Asam
Crude Birth Rate
Case Fatality Rate
Ditimbang/Jumlah Seluruh Balita
Dana Alokasi Umum
Demam Berdarah Dengue
Deteksi Dini Tingkat Tumbuh Kembang
Distric Health Account
Drop Out
Directly Observed Treatment Shortcourse
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium
Gross Death Rate
Gigitan Hewan Tersangka Rabies
Hemaglobin
Human Immuno Virus
Indikator Indonesia Sehat
Indeks Pembangunan Manusia
Incidence Rate
International Unit
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat
Kunjungan Ibu Hamil pertama
Kunjungan Ibu Hamil Keempat
Keluarga Berencana
Kesehatan Ibu dan Anak
Knowledge Information and education
Kepala Keluarga

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

viii

201
5 201
5

PROFIL KESEHATAN

DAFTAR SINGKATAN
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.

KLB
KLL
Km2
KMS
KN
KPAD
KVA
KW-SPM
LOS
MKET
MP-ASI
MTBM
MTBS
N/D
NAPZA
NCHS
NDR
OAM
PAH
PHA
PHBS
PHLN
PKK
PMA
PMS
POLINDES
POSYANDU
PP
PSG
PSM
PUS
RS
SAT
SD/MI
SDM
SIK
SKD
SKPG
SPAL
SPR
SPT
STS

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

Kejadian luar Biasa


Kecelakaan Lalu Lintas
Kilometer Persegi
Kartu Menuju Sehat
Kunjungan Neonatus
Komisi Penanggulangan Aids Daerah
Kekurangan Vitamin A
Kewenangan Wajib Standar Pelayanan Minimal
Leng Of Stay
Metode Kontrasepsi Efektif Terpilih
Makanan Pendamping ASI
Manajemen Terpadu Balita Muda
Manajemen Terpadu Balita Sakit
Naik/Ditimbang
Narkitika, Psikotripoka dan Zat Adikitif
National Center for Helath statistics
Net Death Rate
Obat Anti Malaria
Penampungan Air Hujan
Provincial Health statistics
Perilaku Hidup Bersih Sehat
Pinjaman/ Hibah Luar Negeri
Penggerak Pemberdayaan Kesehatan Keluarga
Perlindungan Mata Air
Penyakit Menular Seksual
Pondok Bersalin Desa
Pos Pelayanan Terpadu
Perpipaan
Pemantauan Status Gizi
Peran Serta Masayarakat
Pasangan Usia Subur
Rumah Sakit
Serum Anti Tetanus
Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah
Sumber Daya Manusia
Sistem Informasi Kesehatan
Sistem Kewaspadaan Dini
Sistem Kewaspadaan Pangan Pangan dan Gizi
Saluran Pembuangan Air Limbah
Slide Parasit Rate
Surat Perintah Tugas
Survey for Sero Test

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

ix

201
5 201
5

PROFIL KESEHATAN

DAFTAR SINGKATAN
84.
85.
86.
87.
88.
89.
90.
91.
92.
93.
94.
95.
96.
97.
98.
99.
100.
101.
102.
103.

TB
TD
TFR
TFU
TGR
TOGA
TPM
TPP
TT
TTU
TPUM
TOI
UCI
UHH
UKBM
UKS
UU
VAR
WHO
WUS

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

Tinggi Badan
Tekanan Darah
Total Fertility Rate
Tinggi Fundus Uteri
Total Goiter Rate
Tanaman Obat Keluarga
Tempat Pengelolaan Makanan
Tempat Pengelolaan Pestisida
Tetanus Toxoid
Tempat Tempat Umum
Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan
Turn Over Interval
Universal Child Imunization
Umur Harapan Hidup
Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat
Usaha Kesehatan Sekolah
Undang Undang
Vaksin Anti Rabies
World Health Organization
Wanita Usia Subur

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

201
5 201
5

PROFIL KESEHATAN

DAFTAR TABEL LAMPIRAN PROFIL KESEHATAN


KABUPATEN PESISIR BARAT TAHUN 2015
NO
TABEL

JUDUL TABEL

Tabel 1

LUAS
WILAYAH,
JUMLAH
DESA/KELURAHAN,
JUMLAH
PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA DAN KEPADATAN
PENDUDUK MENURUT KECAMATAN

Tabel 2

JUMLAH
PENDUDUK
MENURUT
JENIS
KELOMPOK UMUR, KABUPATEN PESISIR BARAT

Tabel 3

PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK


HURUF DAN IJAZAAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH
MENURUT JENIS KELAMIN KABUPATEN PESISIR BARAT

Tabel 4

JUMLAH
KELAHIRAN
MENURUT
JENIS
KELAMIN,
KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN PESISIR BARAT

Tabel 5

JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA


MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN PESISIR BARAT

Tabel 6

JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR,


KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN PESISIR BARAT

Tabel 7

KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS TB


PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER
100.000 PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN
DAN PUSKESMAS KABUPATEN PESISIR BARAT.

Tabel 8

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU


BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN KECAMATAN DAN
PUSKESMAS KABUPATEN PESISIR BARAT.

Tabel 9

ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB


PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT
JENIS KELAMIN KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN
PESISIR BARAT.

Tabel 10

PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS


KELAMIN KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN
PESISIR BARAT.

KELAMIN,

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

xi

201
5 201
5

PROFIL KESEHATAN
NO
TABEL

JUDUL TABEL

Tabel 11

JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT


JENIS KELAMIN KABUPATEN PESISIR BARAT.

Tabel 12

PRESENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV


AIDS JENIS KELAMIN KABUPATEN PESISIR BARAT

Tabel 13

KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN


KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN PESISIR BARAT.

Tabel 14

JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN,


KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN PESISIR BARAT.

Tabel 15

KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2


MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN PESISIR BARAT.

Tabel 16

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA


MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN KECAMATAN DAN
PUSKESMAS KABUPATEN PESISIR BARAT.

Tabel 17

PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT


(RELEASE FROM TREATMENT/REFT) MENURUT JENIS
KELAMIN KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN
PESISIR BARAT.

Tabel 18

JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN


DAN PUSKESMAS KABUPATEN PESISIR BARAT.

Tabel 19

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN


IMUNISASI (PD31) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN
DAN PUSKESMAS KABUPATEN PESISIR BARAT.

Tabel 20

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN


IMUNISASI (PD31) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN
DAN PUSKESMAS KABUPATEN PESISIR BARAT.

Tabel 21

JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)


MENURUT JENIS KELAMIN KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN PESISIR BARAT.

Tabel 22

KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT


JENIS KELAMIN KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

xii

201
5 201
5

PROFIL KESEHATAN
NO
TABEL

JUDUL TABEL
PESISIR BARAT.

Tabel 23

PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS


KELAMIN KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN
PESISIR BARAT.

Tabel 24

CAKUPAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH MENURUT


JENIS KELAMIN
KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN PESISIR BARAT.

Tabel 25

CAKUPAN PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS


KELAMIN KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN
PESISIR BARAT.

Tabel 26

CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN


METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN
PEMERIKSAAN KLINIS (CBE) MENURUT KECAMATAN DAN
PUSKESMAS KABUPATEN PESISIR BARAT.

Tabel 27

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT


JENIS KLB KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN
PESISIR BARAT.

Tabel 28

KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG


DITANGANI < 24 JAM KABUPATEN PESISIR BARAT.

Tabel 29

CAKUPAN
KUNJUNGAN
IBU
HAMIL,
PERSALINAN
DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN
KESEHATAN IBU NIFAS MENURUT KECAMATAN DAN
PUSKESMAS KABUPATEN PESISIR BARAT.

Tabel 30

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL


MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN
PESISIR BARAT.

Tabel 31

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA


SUBUR
MENURUT
KECAMATAN
DAN
PUSKESMAS
KABUPATEN PESISIR BARAT.

Tabel 32

JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN


DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN
KABUPATEN PESISIR BARAT.

TABLET FE1
PUSKESMAS

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

xiii

201
5 201
5

PROFIL KESEHATAN
NO
TABEL

JUDUL TABEL

Tabel 33

JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI


KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL, MENURUT JENIS
KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN
PESISIR BARAT.

Tabel 34

CAKUPAN
PESERTA
KB
AKTIF
MENURUT
JENIS
KONTRASEPSI KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN
PESISIR BARAT.

Tabel 35

PROPRSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI


KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN PESISIR BARAT.

Tabel 36

JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT


KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN PESISIR BARAT.

Tabel 37

BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT


JENIS KELAMIN KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN
PESISIR BARAT.

Tabel 38

CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS


KELAMIN KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN
PESISIR BARAT.

Tabel 39

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT


JENIS KELAMIN KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN
PESISIR BARAT.

Tabel 40

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS


KELAMIN KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN
PESISIR BARAT.

Tabel 41

CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN


DAN PUSKESMAS KABUPATEN PESISIR BARAT.

Tabel 42

CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA


BAYI MENURUT JENIS KELAMIN KECAMATAN DAN
PUSKESMAS KABUPATEN PESISIR BARAT.

TabeL 43

CAKUPAN IMUNISASI DPT HB / DPT HB- Hib, POLIO,


CAMPAK DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

xiv

201
5 201
5

PROFIL KESEHATAN
NO
TABEL

JUDUL TABEL
MENURUT JENIS KELAMIN KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN PESISIR BARAT.

Tabel 44

CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK


BALITA, MENURUT JENIS KELAMIN KECAMATAN DAN
PUSKESMAS KABUPATEN PESISIR BARAT.

Tabel 45

JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS


KELAMIN KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN
PESISIR BARAT.

Tabel 46

CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS


KELAMIN KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN
PESISIR BARAT.

Tabel 47

JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN


KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN PESISIR BARAT.

Tabel 48

CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT


PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN KECAMATAN DAN
PUSKESMAS KABUPATEN PESISIR BARAT.

Tabel 49

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA


SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN KECAMATAN
DAN PUSKESMAS KABUPATEN PESISIR BARAT.

Tabel 50

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT


KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN PESISIR BARAT.

Tabel 51

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD


DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN KECAMATAN
DAN PUSKESMAS KABUPATEN PESISIR BARAT.

Tabel 52

CAKUPAN
PELAYANAN
KESEHATAN
USIA LANJUT
MENURUT JENIS KELAMIN KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN PESISIR BARAT.

Tabel 53

CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN MENURUT JENIS JAMINAN


DAN JENIS KELAMIN KABUPATEN PESISIR BARAT.

Tabel 54

JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN


KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN
KESEHATAN, KABUPATEN PESISIR BARAT.

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

xv

201
5 201
5

PROFIL KESEHATAN
NO
TABEL

JUDUL TABEL

Tabel 55

ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT, KABUPATEN


PESISIR BARAT.

Tabel 56

INDIKATOR KINERJA PELAYANAN


KABUPATEN PESISIR BARAT.

Tabel 57

PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP


BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN
DAN PUSKESMAS KABUPATEN PESISIR BARAT.

Tabel 58

PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN


PUSKESMAS KABUPATEN PESISIR BARAT.

Tabel 59

PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP


AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN
DAN PUSKESMAS KABUPATEN PESISIR BARAT.

Tabel 60

PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA


AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
KABUPATEN PESISIR BARAT.

Tabel 61

PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS


SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS
JAMBAN KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN
PESISIR BARAT.

Tabel 62

DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS


MASYARAKAT ( STBM ) KABUPATEN PESISIR BARAT.

Tabel 63

PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT


KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN PESISIR BARAT.

Tabel 64

TEMPAT PENGELOLAAN MAKAN (TPM) MENURUT STATUS


HIGIENE SANITASI KABUPATEN PESISIR BARAT.

Tabel 65

TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI


PETIK KABUPATEN PESISIR BARAT.

Tabel 66

PERSENTASE
KETERSEDIAAN
KABUPATEN PESISIR BARAT.

DI

OBAT

RUMAH

DAN

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

SAKIT,

VAKSIN

xvi

201
5 201
5

PROFIL KESEHATAN
NO
TABEL

JUDUL TABEL

Tabel 67

JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN


KABUPATEN PESISIR BARAT.

Tabel 68

PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT)


DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT
(GADAR ) LEVEL I KABUPATEN PESISIR BARAT.

Tabel 69

JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA KECAMATAN DAN


PUSKESMAS KABUPATEN PESISIR BARAT.

Tabel 70

JUMLAH
UPAYA
KESEHATAN
BERSUMBERDAYA
MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN KABUPATEN
PESISIR BARAT.

Tabel 71

JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN KABUPATEN


PESISIR BARAT.

Tabel 72

JUMLAH TENAGA MEDIS


KABUPATEN PESISIR BARAT.

Tabel 73

JUNLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN


KABUPATEN PESISIR BARAT

Tabel 74

JUNLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN


KABUPATEN PESISIR BARAT

Tabel 75

JUNLAH TENAGA KESEHATAN MASYAR DAN KESEHATAN


LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN
PESISIR BARAT

Tabel 76

JUNLAH TENAGA GIZI DI


KABUPATEN PESISIR BARAT

Tabel 77

JUNLAH TENAGA KETERAPIAN DI FASILITAS KESEHATAN


KABUPATEN PESISIR BARAT

Tabel 78

JUNLAH TENAGA KETEKNISIAN DI FASILITAS KESEHATAN


KABUPATEN PESISIR BARAT

Tabel 79

JUNLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS


KESEHATAN KABUPATEN PESISIR BARAT

DI

FASILITAS

FASILITAS

KESEHATAN

KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

xvii

201
5 201
5

PROFIL KESEHATAN
NO
TABEL
Tabel 80
Tabel 81

JUDUL TABEL
JUNLAH TENAGA PENUNJANG / PENDUKUNG DI FASILITAS
KESEHATAN KABUPATEN PESISIR BARAT
ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN PESISIR BARAT

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

xvii
i

201
5 201
5

PROFIL KESEHATAN

DAFTAR TABEL (DALAM BAB)


NO.
TABEL
2.1.

JUDUL TABEL

Hal

Tabel Wilayah Administrsi Kabupaten Pesisir Barat


Menurut Kecamatan Tahun 2015.

25

2.3

Perkembangan Angka Melek Huruf 2011 2015

35

2.4

Penurunan Buta Aksara Tahun 2011 2015

36

2.4

Sarana Fisik Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat


Tahun 2015

38

Media Masa Cetak di Kabupaten Pesisir Barat Tahun


2015

39

2.5
2.6

Media Televisi Yang Dapat di Akses di Kabupaten Pesisir


Barat 2015

39

2.7

Organisasi Keagamaan Yang Bermitra Dengan Dinas


Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 2015

40

2.8

Organisasi Berdasarkan Fungsinya di Kabupaten Pesisir Barat


Tahun 2015

41

2.9

Organisasi Profesi yang Ada di Kabupaten Pesisir Barat


Tahun 2015

41

3.1

Angka Harapan Hidup Provisi Lampung menurut


Kabupaten / Kota

44

3.2

Jumlah Kematian Bayi, Anak Balita dan Balita


Berdasarkan Laporan Per Puskesmas se-Kabupaten
Pesisir Barat 2015

48

Angka Kematian Balita di Kabupaten Pesisir Barat Tahun


2015

49

Sepuluh Besar Penyakit Berdasarkan Kunjungan Lama


dan Baru di Kabupaten Pesisir Barat 2015

56

Situasi P2 TB Paru di Kabupaten Pesisir Barat Tahun


2015

64

3.3
3.4
3.5

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

xix

PROFIL KESEHATAN
3.6

Situasi Kusta di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2015

4.1

Persentase Tigkat Kecukupan Obat di Kabupaten Pesisir


Barat Tahun 2015
Pola Penggunaan Alat Kontrasepsi Aseptor Aktif di
Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2015

102

4.3

Cakupan Imunisasi Bayi Tahun 2015

105

4.4

Jumlah Penambalan dan Pencabutan Gigi Tetap di


Puskesmas Tahun 2015

116

Jumlah Murid SD Perlu Mendapatkan dan Yang


Mendapatkan Perawatan Gigi di Puskesmas Tahun 2015
Kabupaten Pesisir Barat.

117

4.6

Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

119

4.7

Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) JKN di Pelayanan


Dasar Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2015

120

Data Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)


Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2015

121

Besaran Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)


diterima per Puskesmas s.d. Bulan Desember 2015

122

Jumlah Penerimaan Dana JKN s.d Bulan Desember 2015


Kabupaten Pesisir Barat

123

Realisasi Belanja Dana JKN s.d Bulan Desember Tahun


2015 Kabupaten Pesisir Barat

123

Kunjungan Peserta JKN Puskesmas s.d Bulan Desember


2015

124

4.13

Rumah Sehat Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2015

131

4.14

Jumlah Penduduk Yang Memiliki Akses Air Bersih

134

4.15

Jumlah Penduduk Yang Memiliki Akses Sanitasi

135

4.16

Desa Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM )

137

5.1

Puskesmas Pembatu Kabupaten Pesisir Barat 2015

140

5.3

Jumlah Tenaga Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat Tahun


2015
Data Kebutuhan Tenaga Kesehatan Kabupaten Pesisir
Barat

4.2.

4.5

4.8
4.9
4.10
4.11
4.12

5.4

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

69
83

144
147

xx

201
5 201
5

201
5 201
5

PROFIL KESEHATAN

DAFTAR GRAFIK (DALAM BAB)


NO.
GRAFIK

JUDUL

Hal

2.1

Jumlah Penduduk Kabupaten Pesisir Barat 2015 menurut


Jenis Kelamin dan kelompok umur.

26

2.2

Jumlah Penduduk Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014


2015

27

2.3

Jumlah Rumah Tangga Kabupaten Pesisir Barat menurut


Kecamatan Tahun 2015

29

2.5

Jumlah Penduduk Berdasrkan Jenis Kelamin

30

2.6

Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur

31

2.7

Jenis Mata Pencarian Penduduk

32

2.8

Persentase Pendidikan Tertinggi yang ditamatkan di


Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2015

34

3.1

Estimasi Angka Harapan Hidup Provinsi Lampung dan


Indonesia Tahun 2000

43

3.2

Angka Harapan
Kabupaten / Kota

Per

45

3.3

Estimasi Angka Kematian Bayi (AKB) Provinsi Lampung


/ Indonesia Tahun 2000 - 2025

46

3.4

Trend Angka Kematian Bayi Berdasarkan Survey


Demografi Kesehatan Indonesia (SKDI) tahun 2002
2012 di Provinsi Lampung

47

Jumlah Kematian Perinatal Neonatal


Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2015

47

3.5

Hidup

Provinsi

Lampung

Bayi

Balita

3.6

Penyebab Kematian Bayi Kabupaten Pesisir Barat 2015

49

3.7

Penyebab Kamatian Anak Balita ( >1 tahun - < 5 Tahun )


di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2015

50

3.8

Kematian Maternal Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2015

50

3.9

Angka Kematian Ibu Kabupaten Pesisir Barat 2015

51

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

xxi

201
5 201
5

PROFIL KESEHATAN

3.10

Penyebab Kematian Maternal Kabupaten Pesisir Barat


2015

3.11

Trend Kematian Maternal, Perinatal, Neonatal, Bayi,


Balita Kabupaten Pesisir Barat tahun 2015

53

Distribusi Angka Kematian (IR) Diare per 1000 penduduk


Per Puskesmas di Kabupaten Pesisir Barat

57

Distribusi Angka Kesakitan (IR) DBD per 100.000


penduduk Per Kecamatan Se-Kabupaten Pesisir Barat
Tahun 2015

58

Distribusi Angka Kesakitan Malaria Kilinis (AMI) Per


1.000 Penduduk Per Puskesmas di Kabupaten Pesisir
Barat Tahun 2015

61

Distribusi Angka Kesakitan Malaria (API) Per 1.000


penduduk Per-Puskesmas Se-Kabupaten Pesisir Barat
Tahun 2015

62

Jumlah Sediaan Darah Di Periksa Menurut Jenis Kelamin


Per Puskesmas di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2015

62

Jumlah Malaria Positif Menurut Jenis Kelamin Per


Puskesmas di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2015

63

Angka Penemuan Kasus ( CDR ) dan Conversi TB Per


Puskesmas se Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2015

65

Cakupan Penderita di Temukan dan ditangani pada balita


Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2015

68

Jumlah Balita Gizi Buruk Menurut Puskesmas Kab.


Pesisir Barat Tahun 2015

76

Persentase Balita Mendapat Vit A 2 Kali Menurut


Puskesmas di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2015

79

Data Kesakitan di Puskesmas Kabupaten Pesisir Barat


Tahun 2015

81

Jumlah Kunjungan K1 dan K4 di Pesisir Barat Tahun


2015

94

Distribusi Persentase Cakupan K1 Menurut Puskesmas di


Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2015

95

3.12
3.13

3.14

3.15

3.16
3.17
3.18
3.19
3.20
3.21
4.1
4.2

4.3

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

52

xxii

201
5 201
5

PROFIL KESEHATAN
4.4
4.5
4.6

4.7

4.8
4.9

4.10

4.11
4.13
4.14

4.15
4.16
4.17

Distribusi Persentase Cakupan K4 Menurut Puskesmas di


Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2015

95

Cakupan Imunisasi TT1 dan TT2 Ibu Hamil di Kabupaten


Pesisir Barat Tahun 2015

97

Distribusi Persentase Cakupan TT2 Plus untuk ibu hamil


menurut Puskesmas di Kabupaten Pesisir Barat Tahun
2015

97

Distribusi Persentase Cakupan Ibu Hamil dengan 90


Tablet Besi ( Fe3) Per Puskesmas Kabupaten Pesisir Barat
Tahun 2015

98

Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan di Kabupaten


Pesisir Barat Tahun 2015

99

Persentase Distribusi Cakupan Pelayanan Ibu Nifas


Menurut Puskesmas di Kabupaten Pesisir Barat Tahun
2015

100

Distribusi Persentase Cakupan Ibu Nifas Mendapatkan


Vitamin A Menurut Puskesmas di Kabupaten Pesisir
Barat Tahun 2015

101

Cakupan Peserta KB Aktif Per Puskesmas di Kabupaten


Pesisir Barat Tahun 2015

101

Cakupan Kunjungan Neonatus (KN1 dan KN3) Per


Puskesmas di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2015

103

Distribusi Cakupan Neonatal Risti / Komplikasi ditangani


menurut puskesmas di Kabupaten Pesisir Barat Tahun
2015

103

Cakupan Imunisasi DPT1 + HB1 Menurut Puskesmas di


Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2015

105

Cakupan Imunisasi DPT3 + HB3 Menurut Puskesmas di


Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2015

106

Cakupan Imunsasi Campak Menurut Puskesmas di


Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2015

107

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

xxii
i

201
5 201
5

PROFIL KESEHATAN
4.18

Trend Cakupan Imunisasi Polio 3 Menurut Kabupaten /


Kota di Provinsi Lampung Tahun 2015

107

Cakupan Desa / Kelurahan UCI Per-Puskesmas di


Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2015

108

Cakupan Bayi Mendapat Vitamin A Menurut Puskesmas


di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2015

109

Cakupan Bayi Medapat ASI Ekslusif Menurut Puskesmas


di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2015

110

Cakupan Anak Balita Mendapatkan Pelayanan Kesehatan


Menurut Puskesmas di Kabupaten Pesisir Barat Tahun
2015

111

Cakupan D/S Pada Baduta di Kabupaten Pesisir Barat


Tahun 2015

112

Cakupan Balita Ditimbang ( D/S ) Menurut Puskesmas di


Pesisir Barat Tahun 2015

113

Cakupan Persentase Balita BGM di Kabupaten Pesisir


Barat Tahun 2015 Per Puskesmas

114

Cakupan Penjaringan Anak Sekolah Kabupaten Pesisir


Barat 2015

115

4.27

Pencabutan Gigi Tetap dan Penambalan Gigi

116

4.28

Jumlah Murid SD yang Mendapatkan Perawatan Gigi

118

4.29

Persentase Posyandu Purnama dan Mandiri di Kabupaten


Pesisir Barat Tahun 2015

126

Jumlah Posyandu Menurut Strata di Kabupaten Pesisir


Barat Tahun 2015

126

Cakupan Rumah Tangga Ber PHBS Menurut


Puskesmas di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2015

127

Persentase Cakupan Desa / Kelurahan Siaga Menurut


Puskesmas Tahun 2015

129

4.32

Rumah Sehat Tahun 2015 Kabupaten Pesisir Barat

132

4.33

Jumlah Penduduk Dengan Air Bersih

134

4.34

Akses Sanitasi Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2015

136

4.35

Desa STBM Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2015

135

5.1

Rasio Tenaga Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat Tahun


2015

146

4.19
4.20

4.21
4.22

4.23
4.24
4.25
4.26

4.30
4.31
4.32

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

xxi
v

201
5 201
5

PROFIL KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

xxv

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

BA
BA
B
B
I
I
PENDAHULUAN
1.1.

LATAR BELAKANG
Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan

dan fasilitas pelayanan umum yang layak hal ini yang terkandung dalam dasar
negara yaitu Undang - Undang Dasar 1945 pasal 34. Dengan demikian,
pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan
masyarakat

yang

setinggi

tingginya

terwujud.

Sebagai

investasi

bagi

pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial ekonomis. Akan
tetapi pembangunan kesehatan bukan hanya menjadi tangggung jawab negara
saja, karena kesehatan adalah merupakan tanggung jawab bersama setiap individu,
keluarga,

masyarakat,

pemerintah

dan

swasta,

sehingga

keberhasilan

pembangunan kesehatan ditentukan oleh kontribusi dari semua sektor,


berdasarkan fungsi dan peranannya masing-masing.
Perwujudan

derajat

kesehatan

yang

optimal

bagi

masyarakat,

diselenggarakan melalui upaya kesehatan dengan pendekatan peningkatan


kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit
(kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.

Akan tetapi dalam pelaksanaan

otonomi daerah mengandung konsekuensi bahwa hubungan antara pemerintah


pusat dan daerah berubah karena masing-masing jenjang pemerintahan memiliki
kewenangan yang berbeda. Oleh karena itu masing-masing daerah dalam
pembangunan kesehatan harus memiliki Sistem Kesehatan Daerah termasuk
dukungan pengembangan sistem informasi kesehatan yang sesuai kebutuhan,
spesifik daerah, aspirasi dan inovasi yang berkembang di daerah. Namun
demikian sebagai negara kesatuan, komunikasi antar jenjang pemerintahan harus
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

tetap terpelihara. World Health Organization dalam salah satu publikasinya


menyatakan bahwa Sistem Informasi Kesehatan tidak dapat berdiri sendiri tetapi
harus merupakan bagian fungsional dari Sistem Informasi Kesehatan akan
menjadi jalur komunikasi data dan informasi antara pusat dan daerah dalam
rangka implementasi dari Sistem Kesehatan Nasional di daerah dan mencapai
tujuan dari Pembangunan Kesehatan. Di dalam SKN 2009 disebutkan bahwa SKN
terdiri dari enam subsistem, dan sub sistem yang kelima yaitu Subsistem
Manajemen

Kesehatan

dan

informasi

kesehatan.

untuk

menggerakan

pembangunan kesehatan secara berhasil guna dan berdaya guna diperlukan


manajemen kesehatan. Dalam kaitan ini peranan informasi kesehatan sangat
penting. Kegiatan data dan informasi sebagai berikut: 1. Pengumpulan, validasi,
analisa dan desiminasi data dan informasi; 2. Manajemen Sistem Informasi, 3.
Dukungan kegiatan dan sumber daya untuk unit-unit yang memerlukan dan 4.
Pengembangan untuk peningkatan mutu sistem informasi kesehatan. Dalam
menyajikan data dan informasi perlu mempertimbangkan kecukupan data dan
informasi termasuk data terpilah yang responsif gender serta aspek kerahasiaan
yang berlaku dalam pengembangan sistem informsi kesehatan.
Salah satu produk Sistem Informasi Kesehatan yang selama ini menjadi
sarana komunikasi tersebut adalah Profil Kesehatan. Profil Kesehatan Propinsi
Lampung adalah gambaran situasi kesehatan di propinsi Lampung yang
diterbitkan setahun sekali, yang memuat berbagai data kesehatan dan data
pendukung lain yang berhubungan dengan kesehatan seperti data kependudukan
dan keluarga berencana. Data dianalisis dengan analisis sederhana dan
ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik. Dalam setiap penerbitan Profil
Kesehatan, selalu dilakukan berbagai upaya perbaikan baik dari segi analisis dan
datanya, sesuai masukan dari berbagai pihak.
Profil Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat tahun 2014 (berisi data tahun
2014) ini disusun berdasarkan Pedoman Penyusunan Profil Kesehatan yang
diterbitkan oleh Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI tahun 2013
revisi 2014, yang terdapat perubahan dan penambahan pada tabel tabelnya
seperti adanya tabel untuk deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular dan
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

PROFIL KESEHATAN

pemilahan

201
4 201
4

untuk jenis kelamin pada setiap tabelnya. Profil kesehatan dapat

menjadi salah satu sarana untuk menilai pencapaian Pembangunan Kesehatan


dalam rangka mencapai Visi

Kabupaten Pesisir Barat yaitu Mewujudkan

Masyarakat PESISIR BARAT yang SEHAT, MANDIRI dan BERKEADILAN,


menuju Kota Medern Berbasis Lingkungan dan sebagai sarana untuk menilai
pencapaian dari Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan pencapaian
Indikator MDGs.
Keberhasilan pembangunan kesehatan dapat dilihat pada beberapa
indikator yang digunakan untuk memantau perkembangan derajat kesehatan
seperti Angka Kematian Bayi yang menurun, meningkatnya Angka Harapan
Hidup waktu lahir dan status gizi masyarakat. Angka ini dicapai sebagai
kontribusi Program imunisasi, perbaikan gizi, pencegahan diare, perbaikan
kesehatan lingkungan, peningkatan sarana dan prasarana kesehatan kepada
masyarakat.
Berbagai upaya terobosan telah dilakukan dalam rangka meningkatkan
upaya pembangunan kesehatan secara lebih berdayaguna dan berhasilguna serta
mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, meningkatkan pemerataan
dan mutu pelayanan utamanya untuk daerah terpencil, secara terus menerus dan
sekaligus dapat meningkatkan mutu sumber daya manusia (SDM). Dengan
pembangunan yang dilaksanakan secara lebih intensif, berkesinambungan dan
merata serta ditunjang oleh informasi kesehatan yang semakin mantap maka
diharapkan derajat kesehatan masyarakat yang telah dicapai tersebut dapat
semakin meningkat dan menjangkau ke seluruh wilayah Kabupaten Pesisir Barat.

1.2.

MAKSUD DAN TUJUAN DISUSUNNYA PROFIL KESEHATAN


KABUPATEN PESISIR BARAT.
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat ini di susun bertujuan

untuk mengetahui kondisi kesehatan di Kabupaten Pesisir Barat dalam mencapai


derajat kesehatan masyarakat yang optimal dan untuk mengetahui potensi,
menganalisa permasalahan serta pemecahannya dalam program pengembangan
kesehatan di Kabupaten Pesisir Barat.
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

Adapun untuk tujuan umum disusunnya Profil Kesehatan Kabupaten


Pesisir Barat adalah tersedianya data dan informasi yang dapat digunakan untuk
merencanakan kegiatan-kegiatan tahunan dan dalam rangka menyediakan sarana
untuk mengevaluasi pencapaian Pembangunan Kesehatan Tahun 2014 untuk
mencapai visi

Mewujudkan Masyarakat PESISIR BARAT yang SEHAT,

MANDIRI dan BERKEADILAN, menuju Kota Medern Berbasis Lingkungan


Sedangkan untuk tujuan khusus disusunnya profil kesehatan ini adalah
sebagai berikut:
1. Diperolehnya gambaran umum meliputi geografi, kependudukan dan sosial
ekonomi Kabupaten Pesisir Barat tahun 2014.
2. Diperolehnya gambaran derajat kesehatan di Kabupaten Pesisir Barat tahun
2014.
3. Diperolehnya gambaran upaya

pelayanan kesehatan di Kabupaten Pesisir

Barat tahun 2014.


4. Diperolehnya gambaran sumber daya kesehatan di Kabupaten Pesisir Barat
tahun 2014.
5. Diperolehnya gambaran data terkait lainnya di Kabupaten Pesisir Barat tahun
2014.

1.3.

PROGRAM KESEHATAN PADA RENCANA KERJA


DINAS KESEHATAN KABUPATEN PESISIR BARAT
1.3.1. Visi Dan Misi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Lampung Tahun 20102014 telah menetetapkan Visi Provinsi
Lampung

yaitu "Lampung Unggul dan Berdaya Saing Berbasis

Ekonomi Kerakyatan". Ada 8 (delapan) MISI yang ditempuh untuk


mencapai Visi dimaksud yaitu:
1.
Mengembangkan dan memperkuat

ekonomi

daerah

untuk

2.

meningkatkan kesejahteraan
Meningkatkan daya dukung infrastruktur dalam skala tinggi untuk

3.

mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan sosial


Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan
sosial
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

4.
5.

Mengembangkan masyarakat berbasis IPTEKS


Mengembangkan
masyarakat
agamis,

6.

mengembangkan budaya daerah


Meningkatkan pelestarian SDA dan kualitas lingkungan hidup yang

7.

berkelanjutan
Menegakkan supremasi hukum untuk menciptakan masyarakat yang

8.

sejahtera dan demokratis


Mewujudkan pemerintah yang bersih, berorientasi kemitraan dengan

berbudaya

dan

masyarakat dan dunia usaha serta bertatakelola baik


Dari 8 (Delapan) Misi dari Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) tersebut, sektor kesehatan masuk pada misi
yang ketiga yaitu Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan dan
kesejahteraan

sosial.

Misi

ketiga

ini

masuk

dalam

Agenda

pengembangan SDM yang unggul dan berdaya saing.


Berdasarkan RPJMD Provinsi Lampung tersebut maka disusunlah
Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat Provinsi
Lampung tahun

2014 dengan Visinya Mewujudkan Masyarakat

PESISIR BARAT yang SEHAT, MANDIRI dan BERKEADILAN,


menuju Kota Medern Berbasis Lingkungan yang merupakan gambaran
masyarakat Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung dimasa depan yang
ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan yang ditandai oleh
penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat,
memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang
bermutu dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggitingginya sehingga mampu bersaing di tataran nasional maupun
internasional.
Dalam rangka mencapai Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir
Barat Provinsi Lampung tahun

2014

maka disusunlah Misi Dinas

Kesehatan Kabupaten Pasisir Barat Provinsi Lampung tahun 2014 sebagai


berikut:
1.
Meningkatkan

aksesibilitas

masyarakat

terhadap

pelayanan

kesehatan melalui pengadaan, peningkatan dan perbaikan saranan


dan prasarana puksemas, puskesmas pembantu dan jaringannya.
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

2.

Meningkatkan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan yang

3.
4.

cukup di setiap puskesmas dan jaringannya.


Meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran.
Meningkatkan pelaksanaan pelayanan kesehatan dasar di puskesmas

5.

dan jaringannya.
Menjamin peredaran obat, bahan farmasi, makanan dan minuman

6.
7.
8.

yang memenuhi syarat kesehatan.


Meningkatakan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
Meningkatan pelayanan kesehatan anak balita.
Meningkatkan keselamatan ibu melahirkan dan anak.

1.3.2.

Tujuan
Tujuan akhir (Goal) yang ingin dicapai dalam Rencana Kerja

Dinas Kesehatan Tahun 2014 adalah Meningkatnya derajat kesehatan


masyarakat di Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung pada
tahun 2014 dengan indikator sebagai berikut:
1.
Memberdayakan masyarakat agar mampu menumbuhkan prilaku
hidup sehat dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber
2.
3.

masyarakat.
Mewujudkan lingkungan yang sehat.
Memberikan pelayanan perima dan meningkatkan keterjangkauan

4.

pelayanan kesehatan oleh masyarakat.


Terselenggaranya pembangunan kesehatan secara efektif dan efisien
yang didukung oleh sistem informasi, IPTEK serta hukum
kesehatan.

1.3.3.

Sasaran
Sasaran yang akan dicapai oleh Dinas Kesehatan Kabupaten

Pesisir Barat sesuai dengan Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten


Pesisir Barat tahun 2014 adalah sebagai berikut :
1.

Meningkatnya upaya promosi kesehatan dalam rangka pemberdayaan

2.
3.
4.
5.

masyarakat dan pengembangan prilaku sehat.


Meningkatkan upaya kesehatan masyarakat.
Pembiayaan kesehatan oleh masyarakat dan pemerintahan.
Peningkatan lingkungan sehat
Meningkatnya upaya pencegahan dan penyembuhan akibat penyakit,
dan menurunya angka kesakitan berbagai penyakit.

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

PROFIL KESEHATAN

6.

201
4 201
4

Tersedianya tenaga kesehatan dan pendistribusian sesuai dengan


kebutuhan, sarana dan prasarana kesehatan serta perbekalan
kesehatan.

7.

Keterjangkauan

pelayanan

kesehatan

yang

berkualitas

oleh

8.
9.

masyarakat miskin.
Menimgkatnya mutu pelayanan kesehatan pada saranan kesehatan.
Terbentuk dan terselenggaranya sistem informasi kesehatan.

1.3.4. ISU STRATEGIS dan MASALAH MENDESAK


a. Isu Strategis
1.
Peningkatan akses layanan kesehatan masyarakat melalui
pembangunan fasilitas kesehatan seperti : Rumah Sakit Umum
Daerah, Puskesmas, Gudang Farmasi dan Fasilitas Kesehatan
Lainnya.
Peningkatan Satatus Kesehatan pada setiap kelompok
Peningkatan status gizi masyarakat.
Pengendalian penyakit menular serta penyakit tidak menular.
Penguatan system kesehatan.

2.
3.
4.
5.

b. Permasalahan Mendesak
Permasalahan yang mendesak meliputi :
1. Fasilitas kesehatan yang memiliki Kabupaten Pesisir Barat
2.

Masih kurang.
Rasio tenaga kesehatan berdasarkan profesi ( dokter, perawat,
bidan, sanitarian, nutrisionis dan lain lain ) belum

3.

memenuhi kebutuhan.
Tingkat partisipasi masyarakat dalam pembanguan sektor
kesehatan masih rendah terutama dalam pemanfaatan
posyandu yang hanya masih sebatas pada pemahaman bahwa
pelayanan di posyandu hanya untuk penimbangan bayi dan
imunisasi.

1.4.

KEBIJAKAN DAN PROGRAM PEMBANGUNAN


DI KABUPATEN PESISIR BARAT

KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

Pencapaian keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan


kerja keras yang melibatkan segenap lapisan masyarakat, bukan hanya
tergantung pada sumber daya kesehatan yang ada, namun juga harus
melibatkan partisipasi dan peran aktif lintas sektor terkait khususnya, dan
masyarakat serta sektor swasta pada umumnya.
Dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah bidang kesehatan secara
nasional,

tujuh

sasaran

yang

menjadi

tolak

ukur

keberhasilan

pembangunan kesehatan berdasarkan Indikator Kinerja Utama Dinas


Kesehatan yaitu antara lain sebagai berikut :
1. Meningkatnya upaya promosi kesehatan dalam rangka pemberdayaan
masyarakat dan pengembangan perilaku hidup sehat.
2. Meningkatnya upaya kesehatan masyarakat.
3. Peningkatan lingkungan sehat.
4. Meningkatnya upaya pencegahan dan penyembuhan akibat penyakit
dan menurunnya angka kesakitan berbagai penyakit.
5. Tersedianya tenaga kesehatan dan pendistribusian sesuai dengan
kebutuhan sarana kesehatan serta perbekalan kesehatan.
6. Terjangkaunya pelayanan kesehatan yang berkualitas oleh masyarakat
miskin.
7. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan pada sarana kesehatan.

Berbagai program dan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Dinas


Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat sebagai upaya pencapaian keberhasilan
pembangunan kesehatan, baik itu melalui berbagai kegiatan yang
dilaksanakan pada tingkat kabupaten maupun pada tingkat kecamatan
melalui pelayanan kesehatan masyarakat di puskesmas yang ada di seluruh
Kabupaten Pesisir Barat.
Untuk menunjang pelaksanaan program kesehatan ditingkat
puskesmas dibutuhkan tenaga kesehatan, sarana dan prasarana kesehatan
yang memadai baik secara kuantitas maupun kualitas. Salah satu hal yang
masih menjadi kendala hingga saat ini adalah jumlah tenaga kesehatan
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

yang masih kurang serta distribusi tenaga kesehatan yang tidak merata
sehingga terjadi ketimpangan ketersediaan tenaga kesehatan antara
puskesmas yang satu dengan puskesmas yang lain.

Adapun Program dan Kegiatan yang akan dilaksanakan Dinas Kesehatan


Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014 adalah sebagai berikut :
1.

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur


a.

Pendidikan dan Pelatihan Formal

b. Peningkatan Kompetensi Tenaga Kesehatan


c.

Pelatihan Administrasi Keuangan Sub Bagian TU dan


Bendahara UPT Puskesmas.

d. Pelatihan Manajemen Aktif kala III Bagi Bidan


e.

Pelatihan Pelayanan Obstetri dan Neo Emergency Dasar


(PONED)

f.

Pelatihan Manajemen Asfiksia Bagi Bidan

g.

Pelatihan Manajemen BBLR Bagi Bidan Desa

h. Pelatihan Kelas Ibu Bagi Bidan Desa


i.

Bimbingan Tekhnis dan Monitoring Evaluasi Bidan Desa dan


Puskesmas

j.

Peningkatan manajemen pengelolaan obat

k. Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan


2.

Obat dan Perbekalan Kesehatan


a.

Pengelolaan Obat dan perbekalan kesehatan

b. Peningkatan Mutu Pelayanan Farmasi Komunitas dan Rumah


Sakit.

3.

Program Upaya Kesehatan Masyarakat


a. Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan (BOP)
b. Pemilihan Puskesmas Berprestasi Dalam Rangka Penilaian
Akuntabilitas Pelayanan Kesehatan
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

c. Pelayanan Kesehatan Daerah Terpencil dan Situasi Khusus


(Poskotis)
d. Optimalisasi Manajemen Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
e. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Laboratorium di Puskemas
f.

Penyediaan Biaya Kalibrasi Alat Kesehatan Alat Kesehatan di


Puskesmas

g. Peningkatan Sistem Informasi Puskesmas dan Rujukan

4.

Program Pengawasan Obat dan Makanan


a.

Peningkatan Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan


Berbahaya

5.

Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat


a.

Lomba Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat Menuju


Desa Sehat (UKBM-MDS)

b.

Pelatihan kader posyandu

c.

Promosi Melalui Media

d.

Hari Kesehatan Nasional (HKN)

e.

Jambore Kader Posyandu Pesisir Barat

f.

Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ke Masyarakat

g.

Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ke Sekolah

h.

Pembinaan dan Pelatihan Kader Poskesdes

i.

Sosialisasi Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Keluarga Miskin

j.

Pembinaan dan Pelatihan Kader Kesehatan Remaja

k.

Pembinaan Kader Sekolah Sehat

l.

Sosialisasi dan Stimulasi penurunan angka kematian ibu (AKI)


dan Angka Kematian Bayi (AKB)

6.

Program Perbaikan Gizi Masyarakat


a.

Pemberian Makanan Tambahan Lokal

b.

Orientasi Gizi Remaja dan Anak Sekolah

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

10

PROFIL KESEHATAN

c.

201
4 201
4

Pelacakan & Penanggulangan kasus Gizi Buruk Balita KEP &


Bumil KEK

d.
7.

Pembinaan dan Pendataan Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi)

Program Pengembangan Lingkungan Sehat


a.

Pengembangan Kota dan Kabupaten Sehat

b.

Pembentukan Desa Sanitasi Total Berbasis Masyarakat


(STBM)

c.

Pembinaan dan Pengawasan Hygiene Sanitasi Tempat


Pengolahan Makanan (TPM)

d.
8.

Stimulasi Jamban

Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular


a.

Peningkatan Imunisasi

b.

Imunisasi dan Pelayanan Haji

c.

Logistik Imunisasi

d.

Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Rabies

e.

Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit DBD

f.

Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Diare

g.

Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Malaria

h.

Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Kusta

i.

Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit TBC

j.

Peningkatan Surveillance epideminologi dan penanggulangan


wabah

k.

Pencegahan penularan penyakit endemik/epidemik

l.

Peningkatan Surveillance epideminologi dan penanggulangan


wabah

m. Peningkatan Komunikasi, informasi dan edukasi (kie)


pencegahan dan pemberantasan penyakit
9.

Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan


a.

Akreditasi Tenaga Kesehatan, Registrasi Industri Rumah


Tangga
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

11

PROFIL KESEHATAN

10.

201
4 201
4

Program Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin


a. Monitoring dan Pembinaan Program Jamkesmas dan Jampersal
b. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Keluarga Miskin
c. Peningkatan Pelayanan Ispa
d. Peningkatan pelayanan Kesehatan Penderita Infeksi Menular
seksual (IMS)
e. Pelayanan Kesehatan Akibat Lumpuh Layu

11.

Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan sarana dan


prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya

12.

a.

Rehabilitasi Sedang/Berat/Total Puskesmas

b.

Rehabilitasi Sedang/Berat Puskesmas Pembantu

c.

DAK Bidang Kesehatan Pelayanan Dasar

d.

Pendamping DAK Bidang Kesehatan Pelayanan Dasar

e.

DAK Bidang Kesehatan Pelayanan Farmasi

f.

Pendamping DAK Bidang Kesehatan Pelayanan Farmasi

Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan


a. Kemitraan Asuransi Kesehatan Masyarakat
b. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Masyarakat (PKMG)
c. Dana Dukungan dari APBD (Jamkesmas dan Jampersal)
d. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Keluarga Miskin

13.

Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita


a. Lomba Balita Sejahtera Indonesia

14.

Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia


a. Pelayanan Pemeliharaan Kesehatan

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

12

PROFIL KESEHATAN

15.

201
4 201
4

Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak


a. Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak Baru Lahir
b. Audit Material dan Perinatal (AMP)

16.

Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan


a. Penyusunan Profil Kesehatan
b. Pengelolaan Informasi Kesehatan TK Puskesmas dan Dinas
Kesehatan

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

13

PROFIL KESEHATAN

1.5.

201
4 201
4

RENCANA PENCAPAIAN INDIKATOR SASARAN 2014


Pada dasarnya program dan kegiatan yang diusulkan yaitu sebagai suatu

upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat demi


meningkatnya derajad kesehatan masyarakat secara optimal di Kabupaten Pesisir
Barat Tahun 2014 mendatang.
Semua program dan kegiatan yang di usulkan Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir
Barat mengacu pada Indikator Kinerja Utama dan Indikator Kinerja Sasaran guna
pencapaian MDGs.
Berikut indikator kinerja dan sasaran yang akan dicapai dengan program
dan kegiatan tahun 2014 :
No
1

Sasaran

Indikator Kinerja

Meningkatnya
upaya 1. Presentase cakupan desa
promosi kesehatan dalam
siaga aktif
rangka
pemberdayaan
masyarakat
dan
pengembangan perilaku
hidup sehat
Meningkatnya
upaya 1. Meningkatnya AKI :
kesehatan masyarakat
a. Presentase persalinan
nakes
b. Presentase cakupan
K1
c. Presentase cakupan
K4
d. Presentase bumil resti
yang ditangani
2. Menurunnya AKB
3. Meningkatnya status gizi
a. Presentase status gizi
buruk indikator BB/U
b. Presentase prevalensi
BB kurang
c. Presentase prevalensi
status gizi pendek
d. Presentasi status gizi
kurus
e. Presentase status gizi
lebih
f. Presentase kecamatan
bebas rawan gizi
4. Meningkatnya

Satuan
%

Target
2014
50

%
%
%
%

90
95
95
80

Per
1000
KH

26
<3%

10

5
10
80

%
%
%

>80

%
70
Tahun

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

14

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

5.
3
4

presentase penduduk
yang memanfaatkan
puskesmas
Peningkatan Usia
Harapan Hidup
Presentase penyehatan
lingkungan pemukiman
Presentase cakupan
pengendalian penyakit
tidak menular
Presentase penyelidikan
epidemiologi dan
penanggulangan KLB
UCI Pekon/Kelurahan

Peningkatan lingkungan
yang sehat
Meningkatnya
upaya
pencegahan
dan
penyembuhan
akibat
penyakit,
dan
menurunnya
angka
kesakitan
berbagai
penyakit

1.

Tersedianya
tenaga
kesehatan
dan
pendistribusian
sesuai
dengan kebutuhan sarana
kesehatan
serta
perbekalan kesehatan

1. Tersedianya jumlah
tenaga kesehatan sesuai
kebutuhan
a. Dokter umum
b. Dokter spesialis
c. Dokter gigi
d. Apoteker
e. Bidan
f. Perawat
g. Gizi
h. sanitasi
i. Kesehatan
masyarakat
2. Peningkatan jumlah
puskesmas
3. Presentase pengadaan
obat generik
4. Presentase pemerataan
penyebaran nakes di
puskesmas, pustu dan
pekon
5. Meningkatnya sarana
dan prasarana

1.
2.
3.

78

100

100

Pekon

100

Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
2/kec
%

13
0
11
5
33
57
7
9
32
2
90

80

85

Terjangkaunya pelayanan
kesehatan
yang
berkualitas
oleh
masyarakat

1. Presentase cakupan
masyarakat miskin yang
mendapat pelayanan
kesehatan

100

Meningkatnya
mutu
pelayanan
kesehatan
pada sarana kesehatan

1. Meningkatnya kualitas
pelayanan kesehatan
(quality assurance)

100

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

15

PROFIL KESEHATAN

1.6.

201
4 201
4

SISTEMATIKA PENYAJIAN
Sistematika penyajian Profil Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat Tahun

2014 sebagai berikut :


Bab I
: Pendahuluan
Bab ini menjelaskan maksud dan tujuan disusunnya Profil Kesehatan Kabupaten
Pesisir Barat dan sistematika penyajiannya
Bab 2
: Gambaran Umum dan Prilaku Penduduk
Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Kabupaten/Kota. Selain uraian
tentang letak geografis, administratif dan informasi umum lainnya, bab ini juga
mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor
lainnya misal kependudukan, ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan lingkungan.
Bab 3

: Situasi Derajat Kesehatan

Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan
dan angka status gizi masyarakat.
Bab 4
: Situasi Upaya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan
rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan
lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian
dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalam situasi bencana.Upaya pelayanan
kesehatan yang diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir indikator kinerja
Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Kesehatan serta upaya pelayanan
kesehatan lainnya.
Bab 5
: Situasi Sumber Daya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan
kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya.
Bab 6
: Kesimpulan
Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan
ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Propinsi ditahun yang bersangkutan.
Selain keberhasilan-keberhasilan yang perlu dicatat, bab ini juga mengemukakan

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

17

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

hal-hal yang masih kurang dalam rangka upaya menuju Kabupaten Pesisir Barat
sehat.
Lampiran,
Pada lampiran ini berisi tabel resume/angka pencapaian kabupaten/kota dan 81
tabel data kesehatan dan yang terkait kesehatan yang responsif gender.
Profil Kesehatan dapat disajikan dalam bentuk tercetak (berupa buku) atau dalam
bentuk lain (softcopy, tampilan di situs internet, dan lain-lain).

1.7.

Keterbatasan Penulisan
Keterbatasan dalam penulisan profil kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

ini adalah sebagai berikut :


1.4.1 Kesulitan dalam mendapatkan data dari BPS pada awal tahun berjalan
seperti :
a.
Data jumlah penduduk dari BPS pada awal tahun atau bila data
tersedia, pemecahannya hanya per Kabupaten/Kota (tidak per
b.

kecamatan dan perpekon)


Data CBR (angka kelahiran kasar) tahun berjalan dari BPS
sehingga menyebabkan perbedaan penghitungan sasaran dari

c.

1.4.2

beberapa program (imunisasi, kesehatan keluarga, Gizi, P2 ).


Data IPM dan Angka Harapan Hidup (UHH) untuk tahun berjalan.

Kesulitan dalam mendapatkan data terpilah karena :


a.
Belum semua puskesmas dan program dapat menyampaikan data
terpilah sehingga data yang dapat dibaca atau dianalisis adalah
b.

data total (laki-laki dan perempuan)


Belum semua puskesmas menyusun format laporan data ke Dinas
Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat (SP2TP) dengan data terpilah
antara laki laki dan perempuan.

1.4.3

Kesulitan dalam mendapatkan data tenaga kesehatan khususnya data


tenaga kesehatan yang ada di swasta (sering terjadi double entri) karena
tenaga yang sama dientri dua kali (perlu ada kesepakatan bahwa yang
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

18

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

dientri adalah jabatan utamanya untuk tenaga yang bekerja di pemerintah


dan swasta). Tabel tenaga sesuai petunjuk teknis penyusunan profil
kesehatan 2014 belum dapat terisi sesuai format yang ada karena adanya
kesulitan dalam mengelompokkan datanya.

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

19

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

BAB
BAB
II
II
GAMBARAN UMUM
DAN PRILAKU PENDUDUK
2.1.

GEOGRAFI
Kabupaten Pesisir Barat (KPB), merupakan kabupaten termuda di

Provinsi Lampung, yang merupakan kabupaten pemekaran dari Kabupaten


Lampung Barat berdasarkan Undang Undang No.22 tahun 2012 yang disahkan
pada sidang paripurna DPR tanggal 25 Oktober 2012, dilanjutkan dengan
peresmian pada tanggal 25 April 2013.
Daerah Kabupaten Pesisir Barat meliputi luas daerah 2.907,23 Km atau
8,39 % dari luas Propinsi Lampung, memiliki garis pantai 221,5 Km, ( Daratan dan
garis pulau pulau) termasuk salah satu pulau yang ada diwilayah Kabupaten
Pesisir Barat serta garis pantai daratan 210 Km, dengan jumlah penduduk 148.412
jiwa yang rata rata mata pencarian penduduknya adalah petani dan nelayan.
Kabupaten Pesisir Barat terletak cukup strategis, yaitu berbatasan langsung dengan
2 (dua) Provinsi dan 2 (dua) Kabupaten, adapun data selengkapnya adalah sebagai
berikut :
a. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Ujung Rembun, Desa Pancur Mas,
Desa Sukabanjar Kecamatan Lumbok Seminung, Desa Kubu Perahu
Kecamatan Balik Bukit, Desa Kutabesi, Desa Sukabumi Kecamatan Batu
Brak, Desa Sukamarga, Desa Ringinsari, Desa Sumber Agung, Desa Tugu
Ratu Kecamatan Bandar Negeri Suoh Kabupaten Lampung Barat, Desa
Gunung Doh Kecamatan Bandar Negeri Semuong, Desa Ngarit, Desa Rejo
sari, Desa Petekayu, Desa Simagalih Kecamatan Ulu Belu, Desa Datar
Lebuay Kecamatan Naningan Kabupaten Tanggamus, Desa Way Beluah,
dan Desa Melaya Kecamatan Banding Agung Kabupaten Ogan Komering
Ulu Selatan Provinsi Sumatera Selatan;
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

20

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

b. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Tampang Tua Kecamatan Pematang


Sawa, Desa Sedayu, Desa Sidomulyo Kecamatan Semaka Kabupaten
Tanggamus;
c. Sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Hindia; dan
d. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Tebing Rambutan Kecamatan Nasal
Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu.
Gambar 2.1. Peta Wilayah Kabupaten Pesisir Barat

Ibukota Kabupaten Pesisir Barat adalah Krui Kecamatan Pesisir Tengah.


Secara Geografis Kabupaten Pesisir Barat terletak pada kedudukan : Koordinat 40,
40, 0 60, 0,0 Lintang Selatan dan 1030, 30, 0 1040, 50,0 Bujur Timur.
Kabupaten Pesisir Barat terdiri dari 11 ( Sebelas ) kecamatan yang meliputi
kecamatan kecamatan sebagai berikut :
1.
Kecamatan Lemong
2.
Kecamatan Pesisir Utara
3.
Kecamatan Pulau Pisang
4.
Kecamatan Karya Penggawa
5. Kecamatan Way Krui
6.
Kecamatan Pesisir Tengah
7.
Kecamatan Krui Selatan
8.
Kecamatan Pesisir Selatan
9.
Kecamatan Ngambur
10. Kecamatan Bengkunat
11. Kecamatan Bengkunat Belimbing.

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

21

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

Dengan jumlah desa / pekon dan kelurahan, luas wilyah, jumlah penduduk
perkecamatan serta kepadatan penduduk di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel. 1. Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk Perkecamatan
Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Kecamatan

Jumlah
Desa / Kel

Luas
Wilayah
(Km2)

Jumlah
Penduduk
(Jiwa)

Kepadatan
(Jiwa/Km2)

13
12
6
12
10
8
10
15
9
9

455,0
84,5
43,6
211,1
40,9
120,6
36,3
409,2
327,2
215,0

14.353
8.059
1.349
14.506
8.286
18.898
8.872
22.663
18.820
7.507

31,55
95,37
30,94
68,72
202,59
156,70
244,41
55,38
55,87
34,92

14

943,7

25.639

27,17

Lemong
Pesisir Utara
Pulau Pisang
Karya Penggawa
Way Krui
Pesisir Tengah
Krui Selatan
Pesisir Selatan
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat
Belimbing

Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2015

2.2.

TOPOGRAFI
Wilayah Kabupaten Pesisir Barat merupakan wilayah dengan kemiringan

di atas 15%, yang berpotensi besar terjadi bencana tenah longsor.


Secara Topografi Daerah Kabupaten Pesisir Barat Propinsi Lampung dibagi dalam
tiga bagian yaitu :
1. Daerah dataran rendah ( ketinggian 0 sampai 600 meter dari permukaan laut)
2. Daerah berbukit (ketinggian 600 samapi 1000 meter dari permukaan laut)
3. Daerah Pegunungan (Daerah ketinggian 1.000 meter sampai dengan 2000
meter dari permukaan laut).
Keadaan wilayah sepanjang Pantai Pesisir Barat umumnya datar sampai
berombak dengan kemirigan berkisar 3 % sampai 5 %. Di bagian Barat Laut
Kabupaten Pesisir Barat terdapat gunung gunung dan bukit, yaitu : Gunung
Pugung (1.964m), Gunung Sebayan (1744 m), Gunung Telalawan (1.753 m),
dan Gunung Tampak Tunggak (1.744 m).
Dengan kondisi topografi tersebut, maka kawasan permukiman pada umumnya
berlokasi di daerah yang relatif datar, tetapi dengan luas lokasi lahan yang terbatas.

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

22

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

Maka ada kemungkinan arah pengembangan pemukiman ke daerah daerah yang


bertopografi dan kolektor kontur tajam.
2.3.

KLIMATOLOGI

2.3.1.

Arus Angin
Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung terletak dibawah katulistiwa

yaitu 50 LS, beriklim Tropis humid dengan angin laut lembah yang bertiup dari
Samudera Indonesia. Setiap tahun ada dua musim angin yaitu :
1.
November s/d Maret angin bertiup dari arah barat dan barat laut.
2.
Juli s/d Agustus angin bertiup dari arah timur dan tenggara dengan
kecepatan rata-rata 5,83 km/jam.
2.3.2. Temperatur
Pada daerah daratan dengan ketinggian 30m - 60m, temperatur udara
rata-rata berkisar antara 260 C - 280 C.Temperatur maksimum yang sangat jarang
dialami adalah 33,40 C dan temperatur minimum 21,7 0 C.
2.3.3. Kelembaban Udara
Rata-rata kelembaban udara berkisar antara 75% sampai 87% dan bahkan
lebih tinggi di tempat-tempat yang lebih tinggi.

2.4.

PERHUBUNGAN
Di sektor perhubungan, umumnya seluruh wilayah di Kabupaten Pesisir

Barat Provinsi Lampung telah terjangkau jaringan perhubungan darat. Semua


ibukota kecamatan telah dapat dicapai dengan kendaraan roda empat, kecuali
beberapa desa terpencil. Untuk perhubungan laut dan udara, di Kabupaten Pesisir
Barat Provinsi Lampung terdapat satu Pelabuhan Udara yaitu Badara Seray yang
terletak 5 km dari ibukota Kabupaten Pesisir Barat ( Krui ) dan dan untuk
perhubungan laut ada beberapa pelabuhan kecil untuk perahu nelayan dan
penyebarangan ke Pulau Pisang yaitu : Labuhan Jukung, Kuala dan Tembakak.

2.5.

ADMINISTRASI PEMERINTAHAN
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

23

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

Secara Administratif Daerah Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung


dibagi dalam 11 (sebelas) daerah Kecamatan, yaitu dapat dilihat dalam tabel
dibawah ini :

Tabel 2.1. Tabel Wilayah Administrasi Kabupaten Pesisir Menurut


Kecamatan dan Desa/Kelurahan Tahun 2013

No

Kode

Jumlah Desa/Kel

Kecamatan

Kec.

1
2
3
4

1813010
1813020
1813303
1813040

5
6
7
8
9
10
11

1813050
1813060
1813080
1813070
1813090
1813100
1813110

Lemong
Pesisir Utara
Pulau Pisang
Karya Penggawa
Way Krui
Pesisir Tengah
Pesisir Selatan
Krui Selatan
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing
JUMLAH

2013
13
12
6
12

2014
13
12
6
12

10
8
15
10
9
9
14

10
8
15
10
9
9
14

118

118

Sumber: BPS Kabupaten Lampung Barat Tahun 2014

2.6.

KEPENDUDUKAN
Jumlah Penduduk Kabupaten Pasisir Barat Provinsi Lampung tahun 2014

berdasarkan data diolah oleh Biro Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Lampung
Barat Provinsi Lampung sebesar 148.412 jiwa yang terdiri dari 77.897 jiwa lakilaki dan 70.515 jiwa perempuan.
Rincian

penduduk

Kabupaten

Pesisir

Barat

Provinsi

Lampung

berdasarkan data dari BPS Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung dengan
perhitungan berdasarkan hasil SENSUS tahun 2010 menurut golongan umur dan
jenis kelamin tergambar dalam gerafik penduduk dibawah ini.

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

24

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

Grafik 2.1
Penduduk Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung
menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Tahun 2014

Sumber : BPS Provinsi Lampung


Grafik penduduk tahun 2014 menunjukkan ciri yang menarik, antara lain:
pertama: perbandingan penduduk laki-laki dan perempuan/sex ratio: 110,72
kedua: menurut struktur umur, proporsi penduduk produktif yaitu berusia 15 s.d
64 tahun masih tinggi yaitu 66,62%, proporsi penduduk tidak produktif yaitu yang
berumur muda 0 - 14 tahun dan umur lanjut 65 tahun ke atas sebesar 33,38%.

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

25

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

Faktor-faktor yang mempengaruhi keterbatasan Pelayanan kesehatan Dasar antara


lain :
o

Masih banyak pekon/desa yang terpencil dengan medan yang


berbukit-bukit, pegunungan, lembah dan ada yang terpisah dengan
Pulau Sumatera sehingga sarana transportasi sulit di tempuh dan
mengakibatkan akses pelayanan kesehatan dasar sulit di jangkau
oleh masyarakat.

o Sarana transportasi umum untuk menjangkau fasilitas kesehatan


jumlahnya masih terbatas dan waktu operasionalnya tidak 24 jam,
dalam kasus-kasus tertentu yang bersifat emergensi masyarakat
mengalami kesulitan untuk mendapatkan penanganan.
o Budaya dalam membuat keputusan yang bersifat kegawat daruratan
masih

sangat

ditentukan

oleh

orang-orang

tertentu

yang

berpengaruh di dalam keluarga.


o Tingginya tingkat kerawanan bencana daerah seperti bencana
longsor, bencana banjir dan berpotensi tinggi sebagai kawasan
rawan bencana Tsunami.
2.6.1. KEADAAN PENDUDUK
A. Jumlah Penduduk
Gambar 2.2 Jumlah Penduduk Kabupaten Pesisir Barat
Tahun 2013 2014

Sumber: BPS Kab. Lampung Barat Tahun 2013 dan Tahun 2014

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

26

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

Berdasarkan data jumlah penduduk tahun 2013-2014 di


Kabupaten Pesisir Barat pada tahun 2014 mengalami pertambahan
jumlah penduduk sebesar 6,99 % .
Gambar 2.3 Jumlah Penduduk Kabupaten Pesisir Barat Menurut
Kecamatan Tahun 2014

Sumber: Disdukcapil Kab. Pesisir Barat Tahun 2014


Dari jumlah penduduk di Kabupaten Pesisir Barat menurut
Kecamatan terlihat bahwa Kecamatan Karya Penggawa, Kecamatan
Ngambur, Pesisir Tengah, Pesisir Selatan dan kecamatan Bengkunat
Belimbing adalah kecamatan yang terbanyak

penduduknya sehingga

berpengaruh terhadap cakupan pelayanan kesehatan masyarakat, upaya


pemecahan masalahnya adalah dengan melaksanakan pembinaan Desa
Siaga Aktif agar masyarakat dapat melaksanakan pencegahan dan
penanggulangan masalah kesehatan secara mandiri.
Jumlah penduduk di Kabupaten Pesisir Barat dengan jumlah
penduduk terkecil adalah Kecamatan Pulau Pisang. Meskipun jumlah
penduduknya sedikit tetapi dalam mendapatkan pelayanan kesehatan
masih sulit terutama pelayanan kesehatan rujukan karena kondisi wilayah
yang terpisah dari Pulau Sumatera yang dipisahkan oleh Samudera
Hindia. Upaya pemecahan masalah yang dilakukan dengan menyediakan
sarana transportasi yang lebih memadai berupa kapal yang lebih besar
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

27

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

untuk mengangkut pasien saat kondisi darurat harus di rujuk ke Rumah


Sakit.
B. Jumlah Rumah Tangga
Untuk jumlah rumah tangga yang ada di Kabupaten Pesisir Barat Tahun
2014 per Kecamatan dapat dilihat pada grafik dibawah ini :
Grafik. Jumlah Rumah Tangga Menurut Kecamatan
di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014

Sumber: Disdukcapil Kab. Pesisir Barat Tahun 2014


Rumah tangga yang ada di Kabupaten Pesisir Barat paling tinggi
Dari gambaran grafik diatas dapat telihat bahwa untuk Kecamatan Pesisir
Selatan merupakan daerah dengan jumlah rumah tangga yang tertinggi
yaitu dengan jumlah 6288 Rumah Tangga dan paling rendah ada di
Kecamatan Pulau Pisang yaitu dengan jumlah 517 Rumah Tangga.

C. Jenis Kelamin

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

28

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

Grafik yang ada dibawah ini menggambarkan proporsi jumlah


penduduk laki laki dan perempuan di Kabupaten Pesisir Barat
tahun 2014 yaitu sebagai berikut :
Gambar 2.5 Jumlah Penduduk Kabupaten Pesisir Barat
Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2014

Sumber: BPS Kab. Lampung Barat Tahun 2014


Berdasarkan Grafik yang ada diatas maka dapat terlihat bahwa
Persentase penduduk laki-laki lebih besar dibandingkan dengan
Persentase penduduk perempuan yaitu penduduk laki laki 52%
dan perempuan hanya sebesar 48%.

D. Usia
Rentang usia sempit, seperti kelompok usia 5 atau 10 tahun, lebih
berguna daripada kelompok usia yang luas, seperti 25-45 atau 65
tahun atau lebih. Hal ini dapat menggambarkan kebutuhan
pelayanan dan informasi kesahatan penduduk. Disebutkan jumlah
dan persentase tiap kelompok usia.
Gambar 2.6 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Kabupaten Pesisir Barat Tahun 20 14
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

29

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

Sumber: BPS Kab. Lampung Barat Tahun 2014


Berdasarkan data penduduk kelompok umur di Kabupaten Pesisir Barat
pada tahun 2014 pada kelompok produktif sebesar 68% lebih besar dari
kelompok umur non produktif yaitu 32% dengan angka beban tanggungan 5,2
artinya dari 1 orang penduduk produktif menanggung beban

5-6 orang

penduduk tidak produktif.

2.6.2. POTENSI YANG DIMILIKI


1.

Kondisi Sosial Ekonomi


a.
Mata Pencaharian
Mata pencaharian adalah suatu tugas atau kerja yang
menghasilkan uang bagi seseorang dan keluarganya, permintaan
terhadap suatu barang atau jasa dalam kesehatan sangat ditentukan oleh
faktor pendapatan keluarga dan faktor harga.

Kemampuan ekonomi

menjadi salah satu faktor penting yang mempengaruhi seseorang


memanfaatkan fasilitas kesehatan atau aktifitas sosial.
Masyarakat yang bekerja adalah penduduk pada usia produktif.
Jenis pekerjaan dikategorikan menjadi: Tidak bekerja, petani,
pedagang/wiraswasta, nelayan, PNS/TNI/Polri, Guru, Pegawai Swasta,
Buruh dan lainnya.
Pada tahun 2012 berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja
Nasional (Sakernas), diperoleh TPAK Kabupaten Lampung Barat
(Kabupaten Induk sebesar 82,50%, sebanyak 77,32% TPAK bertempat
tinggal di Perkotaan dan 82,76% di daerah pedesaan. Berdasarkan jenis
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

30

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

kelamin, TPAK penduduk laki-laki sebesar 90,43% dan TPAK


penduduk perempuan sebesar 73,26%. TPAK laki-laki lebih tinggi
daripada perempuan karena 17,32% wanita yang masuk dalam usia
kerja (15-64 tahun) memiliki kegiatan utama menurus rumah tangga.
Persentase pengangguran di Kabupaten Lampung Barat (Kabupaten
Iduk) setiap tahun berfluktuasi dimana pada tahun 2012 turun dari
6,16% pada tahun 2011 menjadi 4,31%. Sektor pertanian masih
mendominasi lapangan pekerjaan sebesar 81,22% bekerja di sektor
pertanian (RKPD Kab. Pesisir Barat, 2014)
Gambar 2.7 Jenis Mata Pencaharian Penduduk di Kabupaten
Pesisir Barat Tahun 2014

Sumber: Disdukcapil Kab. Pesisir Barat Tahun 2014


Dari data jenis mata pencarian penduduk di Kabupaten Pesisir Barat
tahun 2014 terlihat bahwa jumlah penduduk yang tidak bekerja
jumlahnya lebih besar dibandingkan penduduk yang bekerja. Hal ini
menunjukkan tingginya angka pengangguran di Kabupaten Pesisir
Barat. Sektor pertanian mendominasi lapangan pekerjaan dengan
jumlah penduduk 44.748 jiwa bekerja sebagai petani.

b. Pendapatan perkapita
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

31

PROFIL KESEHATAN

Pendapatan

201
4 201
4
perkapita

didapatkan

dari

hasil pembagian

pendapatan daerah dibagi dengan jumlah penduduk daerah tersebut.


Pendapatan

perkapita

sering

digunakan

sebagai

tolok

ukur

kemakmuran dan tingkat pembangunan suatu daerah. Semakin besar


pendapatan

perkapitanya

semakin

makmur

daerah

tersebut.

Pendapatan perkapita bukan merupakan penyebab langsung terhadap


timbulnya masalah kesehatan, tetapi lebih ditekankan kepada
kemampuan masyarakat atau keluarga dalam menyediakan makanan
bergizi, tempat tinggal yang sehat, serta ketersediaan biaya untuk
pemeliharaan kesehatan.
Sejalan dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi, bahwa PDRB
(Produk Domestik Reginal Bruto) perkapita Kabupaten Pesisir Barat
juga akan bergerak sesuai perkembangan yang ada. Pada tahun 2012
PDRB perkapita riil per bulan adalah Rp. 314.977,- dan secara nominal
mampu mencapai Rp 729.321,- per bulan. Sedangkan pada tahun 2013
PDRB per kapita riil per bulan adalah Rp. 737.357,-.
Dapat diilustrasikan, bahwa setiap penduduk Kabupaten Pesisir Barat
pada tahun 2013 yang jumlah penduduk tengah tahunnya diperkirakan
157.391 jiwa, berpendapatan rata-rata Rp. 737.357,- untuk setiap
bulannya (RKPD Kab. Pesisir Barat tahun 2014).

2.

Tingkat Pendidikan
a.
Pendidikan Tertinggi yang ditamatkan
Penduduk berpendidikan yang tinggi dapat mempercepat
proses mengadopsi

perilaku sehat.

Hal ini dikarenakan mereka

memiliki pengetahuan, kesadaran dan sikap positif yang membuat


perilaku tersebut dapat dipertahankan. Dengan adanya Gerakan Wajib
Belajar 12 Tahun menargetkan pendidikan yang ditamatkan minimal
tamat SMA.

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

32

PROFIL KESEHATAN

Gambar 2.8

201
4 201
4
Persentase Pendidikan Tertinggi yang ditamatkan di
Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014

Sumber: Disdukcapil Kab. Pesisir Barat Tahun 2014


Pendidikan tertinggi yang ditamatkan di Kabupaten Pesisir Barat
adalah perguruan tinggi sebesar 4%, akan tetapi jumlah yang paling
banyak berasal dari tamatan SD yaitu sebesar 27%.
Secara keseluruhan tingkat pendidikan ini masih rendah. Rendahnya
pendidikan ini akan berdampak pada rendahnya produktivitas dan
rendahnya produktivitas akan berdampak pada rendahnya pendapatan
dan kesejahteraan.
b. Kemampuan Baca Tulis
Kesejahteraan sosial dengan beberapa Indikator keberhasilan
dalam upaya peningkatan Sumber Daya Manusia di Kabupaten Pesisir
Barat (Berdasarkan data Kabupaten Induk Lampung Barat dan
Kabupaten Pesisir Barat) terdapat perkembangan angka melek huruf

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

33

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

dan penurunan buta aksara setiap tahunnya, dapat dilihat pada tabel 2.3
berikut :
Tabel2.3PerkembanganAngkaMelekHurufTahun
20102014
No

Uraian

Tahun

Tahun

Tahun

Tahun

Tahun

.
1.

2010
Angka Melek 98,91

2011
99,20

2012
99,42

2013
99,64

2014
99,66

Huruf
Sumber: Dinas Pendidikan Kab. Pesisir Barat Tahun 2014 dalam
RKPD Kab. Pesisir Barat Tahun 2014
Pada tabel di atas, Angka Melek Huruf (AMH) Tahun 2014
dibandingkan dengan tahun 2010 terdapat peningkatan sebesar 0,38.
Kenaikan Angka Melek Huruf karena meningkatnya jumlah penduduk
yang bersekolah sampai daerah pelosok dengan bertambahnya jumlah
sekolah yang menyebar di setiap kecamatan yang ada di kabupaten
Pesisir Barat.

Perkembangan penurunan buta aksara pada lima tahun terakhir


di Kabupaten Pesisir Barat, pada Tabel 2.4 berikut:
Tabel2.4PenurunanButaAksaraTahun20102014
Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
1,09
0,80
0,58
0,36
0,34
Sumber: Dinas Pendidikan Kab. Pesisir Barat Tahun 2013 dalam
RKPD Kab. Pesisir Barat Tahun 2014

3.

Budaya
Budaya tidak dapat terpisahkan dari masyarakat, segala sesuatu
yang terdapat

dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

34

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Kebudayaan adalah sesuatu yang


akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau
gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia sehingga dalam
kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Agama dan budaya telah menyatu sehingga nilai-nilai budaya
merupakan cerminan nilai agama. Budaya masyarakat ditandai dengan
rasa kebersamaan yang tinggi sehingga kegiatan sakai sambayan
(gotong royong) sangat menonjol. Nilai-nilai budaya sangat menjaga
perilaku sehingga sifat nengah nyappur dan nemui nyimah sangat
terasa. Setiap orang berusaha menjaga identitas dan citra diri (piil
pesinggiri) dengan menampilkan kepribadian yang baik dan unggul.
Aktivitas budaya masyarakat berkaitan dengan kebiasaan dan
pola hidup yang terbangun secara turun temurun dalam prikehidupan
berbagai kelompok masyarakat yang hidup dan menetap dalam waktu
tertentu dan wilayah tertentu pula.
Demikian halnya dengan budaya masyarakat yang ada di
Kabupaten Pesisir Barat, walaupun penduduk yang ada di Kabupaten
ini beraneragam baik suku dan adat istiadat namun setiap kelompok
masyarakat masih memiliki ciri khas dalam kegiatan-kegiatan yang
menyangkut adat seperti pada perayaan hari-hari besar ataupun acara
adat. Dalam aktivitas masyarakat Kabupaten Pesisir Barat masih
melaksanakan adat warisan leluhurnya terutama dari prosesi pernikahan
dan kesenian.
Budaya

dalam

membuat

keputusan

yang

bersifat

kegawatdaruratan masih sangat ditentukan oleh orang-orang tertentu


yang berpengaruh di dalam keluarga
4.

Pencarian Pelayanan Kesehatan


Jumlah Puskesmas di Kabupaten Pesisir Barat belum memenuhi
untuk menjangkau semua wilayah khususnya daerah terpencil di
Kabupaten Pesisir Barat, Meskipun terjadi perkembangan administrasi
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

35

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

pemerintahan kecamatan, desa dan kelurahan di Kabupaten Pesisir


Barat Tahun 2012, akses masyarakat untuk memperoleh pelayanan
kesehatan di puskesmas maupun di rumah sakit masih dirasakan sulit
untuk menjangkau sarana pelayanan kesehatan tersebut.
Jangkauan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan maupun
rujukan ke fasilitas yang lebih memadai (Rumah Sakit) di Kabupaten
Pesisir Barat

masih dirasakan terlalu jauh (RSUD Liwa Lampung

Barat) dan kondisi alam sering terjadi bencana alam tanah longsor,
banjir dan gempa bumi sehingga untuk pelayanan rujukan ke fasilitas
yang lebih memadai terkendala. Khusus keadaan Pusling keadaannya
kurang layak operasional karena pengadaan tahun 2004 2006 dengan
mobilitas

tinggi yang difungsikan sebagai kendaraan

rujukan

(Ambulance).
Tabel 2.4 Sarana fisik Dinas Kesehatan Kab Pesisir barat Tahun 2014

Pos

Pos

yandu
12

kesdes
1

Pesisir Tengah

Puskes
Induk
1

Way Krui

10

Krui Selatan

10

K. penggawa

14

Pesisir Utara

14

Lemong

23

Pesisir Selatan

24

Ngambur

23

Bengkunat

12

10

B.Belimbing

24

11

Pulau Pisang

30

11

No

Kecamatan

Puskes
Pembantu

Jumlah
9
20
169
Sumber: Dinkes Kab. Pesisir Barat Tahun 2014

Pusling

5. Akses Informasi
a.

Sumber Informasi
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

36

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

Sumber informasi yang biasa didapat oleh masyarakat melalui media


elektronik nasional seperti televisi, radio, media cetak seperti surat
kabar, majalah, spanduk, baligo, poster, leaflet,

dan melalui

penyuluhan langsung kepada masyarakat yaitu penyuluhan kelompok.


Dengan melibatkan sumber daya manusia yang ada di wilayah seperti
tokoh agama, tokoh masyarakat, kader, lintas program dan lintas
sektor terkait.

b. Media Informasi yang tersedia


Media cetak maupun elektronik baik lokal maupun nasional merupakan
sarana untuk penyebarluasan informasi kesehatan pada masyarakat.

Tabel 2. 5
No

Kabupaten

Pesisir Barat

Media massa cetak yang ada di Kabupaten


Pesisir Barat Tahun 2014
Media massa Cetak
Yang ada
Nama media massa Cetak
10
Lampung Post, Radar Lampung,
Tribun, Radar Lambar, Medinas,
Meditor,
Detak
Jakarta,
Dinamika, Amunisi, Tunas Bangsa

Media Massa tersebut adalah media yang beredar di Kabupaten Pesisir


Barat, karena dapat terjangkau oleh masyarakat.

Tabel 2. 6
No
1

Media Televisi yang dapat diakses oleh masyarakat


Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014
Media Televisi
Kabupaten
Yang ada
Nama Televisi
Pesisir Barat
10
TVRI, Trans 7, SCTV, RCTI,
Trans TV, ANTV, Indosiar,
MNCTV, Global TV, Metro TV,
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

37

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

Media tradisional yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat


lokal telah digunakan turun temurun. Penggunaan media tradisional dalam
penyampaian informasi kesehatan merupakan upaya lebih dekat dengan
masyarakat karena

mudah diterima. Akan tetapi, belum dimanfaatkan

sebagai media promosi kesehatan di Kabupaten Pesisir Barat.


6. Organisasi masyarakat dan kelompok masyarakat lain yang Memiliki
Potensi sebagai Agent of Change dalam bidang Kesehatan
Untuk mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri berkeadilan
tidak dapat dilakukan oleh Dinas kesehatan saja, melainkan membutuhkan
peran serta dari berbagai pihak yaitu Lintas Program dan Lintas Sektor
terkait termasuk adanya peran serta dari Organisasi Masyarakat, Organisasi
Profesi, Organisasi Keagamaan dan adanya kemitraan dengan Sektor
Swasta. Diharapkan dengan adanya peran serta dari organisasi tersebut,
upaya menyehatkan masyarakat dapat ditingkatkan.
Organisasi Kemasyarakatan adalah organisasi yang dibentuk oleh
anggota masyarakat secara sukarela atas dasar kesamaan kegiatan, untuk
berperan serta dalam pembangunan dalam rangka mencapai tujuan nasional
dalam wadah NKRI.
Tabel 2.7 Organisasi Keagamaan yang ada dan yang bermitra
dalam Promosi Kesehatan di Kabupaten Pesisir Barat

NO

KAB/KOTA

Pesisir Barat

JUMLAH ORMAS
YANG
YANG
BERPOTENS

BERPERAN

SERTA

NAMA

BENTUK

ORGANISASI

KEMITRAAN

NU
Muhamadiyah
LDII

Organisasi Keagamaan yang ada di Kabupaten Pesisir Barat yang


berpotensi ada 3 (tiga) yaitu NU, Muhammmadiyah dan LDII. Belum ada

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

38

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

ormas yang berperan serta di dalam Promosi kesehatan di Kabupaten


Pesisir Barat.

Tabel 2. 8

Organisasi Berdasarkan Fungsi yang ada


di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014

No

Kabupaten

Pesisir Barat

Organisasi Berdasarkan Kesamaan Fungsi


Yang Ada
2

Nama Ormas Pemuda


Karang Taruna, Pemuda Pancasila, RISMA,
PKK

Organisasi Masyarakat pemuda dan Organisasi Wanita merupakan


potensi bagi kegiatan promosi kesehatan, dan yang berperan serta di dalam
promosi kesehatan yaitu PKK melalui penyuluhan dan pembinaan Kader
Posyandu kegiatan kesehatan di masyarakat.

Tabel 2. 9

Organisasi Profesi yang ada


di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014

NO

Kabupaten

Pesisir Barat

Organisasi Profesi
Yang Ada
3

Nama Ormas Pemuda


IDI, IBI, dan PPNI

Organisasi Profesi di lingkungan kesehatan adalah IDI (Ikatan


Dokter Indonesia), IBI (Ikatan Bidan Indonesia) dan PPNI (Persatuan
Perawat Nasional Indonesia).

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

39

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

BAB
III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Pembangunan secara umum sering diartikan sebagai upaya multidimensi
untuk mencapai kualitas hidup seluruh penduduk yang lebih baik. Pembangunan
kesehatan

di

Indonesia

diselenggarakan

secara

menyeluruh

dan

berkesinambungan, dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan


kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya. Oleh banyak negara, termasuk Indonesia dan Provinsi
Lampung serta Kabupaten Pesisir Barat, pembangunan kesehatan dimaknakan
sebagai proses yang terus menerus dan progresif untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Pembangunan ini semakin penting mengingat kesehatan
adalah hak asasi manusia dan sekaligus merupakan faktor penentu utama Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) serta investasi untuk keberhasilan pembangunan
bangsa. Oleh sebab itu, kesehatan bagi semua rakyat perlu diperjuangkan dan
terus diupayakan oleh semua pihak baik pemerintah, masyarakat maupun semua
komponen bangsa secara sinergi.
Derajat kesehatan merupakan pencerminan kesehatan perorangan,
kelompok maupun masyarakat yang digambarkan dengan Umur Harapan Hidup,
Mortalitas, morbiditas dan status gizi masyarakat. Sehat dapat mencakup
pengertian yang sangat luas, yakni bukan saja bebas dari penyakit tetapi juga
tercapainya keadaan kesejahteraan baik fisik, sosial dan mental.
Derajat kesehatan yang optimal akan dilihat dari unsur kualitas hidup
serta unsur-unsur mortalitas dan yang mempengaruhinya, yaitu morbiditas dan
status gizi. Untuk kualitas hidup, yang digunakan sebagai indikator adalah Angka
Harapan Hidup Waktu Lahir (Lo). Sedangkan untuk mortalitas telah disepakati
lima indikator yaitu Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 kelahiran hidup,
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

42

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

Angka Kematian Balita (AKABA) per 1000 Kelahiran Hidup, Angka Kematian
Pneumonia Pada Balita per 1000 Balita, Angka Kematian Diare pada Balita per
1000 Balita dan Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) per 100.000 Kelahiran
Hidup. Untuk morbiditas telah disepakati beberapa indikator yaitu Angka
Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) per 100.000 Penduduk, Angka
Kesakitaan Malaria per 1.000 Penduduk, Persentase Kesembuhan TB Paru,
Prevalensi Penderita HIV/AIDS terhadap Penduduk Beresiko dan Angka Acute
Flaccid Paralysis (AFP) pada Anak Usia < 15 tahun per 100.000 anak. Untuk
status gizi telah disepakati empat indikator yaitu persentase bayi dengan Berat
Badan Lahir Rendah (BBLR), Persentase Anak Balita Dengan Gizi Baik,
Prevalensi Anemia Gizi dan Prevalensi Gangguan Akibat Kekurangan Yodium
(GAKY).

3.1.

UMUR HARAPAN HIDUP (UHH)


Meningkatnya status kesehatan masyarakat selain ditunjukkan oleh

menurunnya angka kesakitan dan kematian, juga ditunjukkan oleh meningkatnya


angka harapan hidup. Angka harapan hidup merupakan salah satu indikator
mempengaruhi pencapaian indeks pembangunan manusia.
Berikut ini adalah estimasi Angka Harapan Hidup di Indonesia dan
Provinsi Lampung tahun 2000 2025 diperkirakan akan meningkat menjadi 73,6
tahun, seperti terlihat pada grafik dibawah ini :
Grafik 3.1. Estimasi Angka Harapan Hidup
Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung dan Indonesia Tahun 2000-2025

Sumber : Buku Proyeksi Penduduk Indonesia 2000-2025 (kerjasama BAPPENAS, BPS & UNFPA)

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

43

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

Sedangkan untuk Angka Harapan Hidup di Provinsi Lampung dan


Kabupaten Kota tahun 2013 berdasarkan data dari BPS provinsi Lampung dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel. 3.1
Angka Harapan Hidup Provinsi Lampug Menurut Kabupaten Kota

Tahun 2013.
No

Kabupaten / Kota

Angka Hapan Hidup


Laki Laki

Perempuan

L+P

Lampung Barat

65,77

69,73

67,81

Tanggamus

68,19

72,12

70,21

Lampung Selatan

67,02

70,97

69,05

Lampung Timur

68,72

72,64

70,74

Lampung Tengah

67,69

71,63

69,72

Lampung Utara

66,45

70,41

68,49

Way Kanan

67,93

71,87

69,96

Tulang Bawang

67,43

71,37

69,64

Pesawaran

66,67

70,63

68,71

10

Pringsewu

66,73

70,69

68,77

11

Mesuji

66,46

70,43

68,50

12

Tulang Bawang Barat

66,74

70,70

68,78

13

Pesisir Barat

62,02

65,83

63,98

14

Kota Bandar Lampung

69,68

73,56

71,68

15

Kota Metro

71,02

74,83

72,98

68,06

72,00

70,09

PROVINSI LAMPUNG

Sumber : BPS Propinsi Lampung Tahun 2013

Berdasarkan data Angka Harapan Hidup (AHH) diatas maka untuk


Kabupaten Pesisir Barat AHHnya pada tahun 2013 terendah diantara kabupaten /
kota yang lain di Propinsi Lampung. Untuk lebih jelasnya terlihat pada grafik
berikut ini :

Grafik. 3.2
Angka Harapan Hidup Provinsi Lampung Per Kabupaten Kota

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

44

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4
Tahun 2013

Sumber : BPS Propinsi Lampung Tahun 2013


Dari grafik diatas terlihat jelas bahwa AHH untuk Kabupaten Pesisir Barat
dibawah angka AHH Propinsi Lampung dan kabupaten / kota lainnya yaitu nilai
AHH nya adalah 63,98 sedangkan nilai AHH Propinsi Lampung adalah sebesar
70,09 dan untuk nilai AHH tertinggi ada di Kota Metro dengan AHHnya adalah
sebesar 72,98.

3.2.

KEMATIAN / MORTALITAS
Tingkat kematian secara umum sangat berhubungan dengan tingkat

kesakitan. Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat mortalitas dan morbiditas,


sosial ekonomi, pendidikan, perilaku hidup sehat, lingkungan, upaya kesehatan
dan fertilitas.
Gambaran lebih jelas tentang situasi derajat kesehatan penduduk yaitu
angka kesakitan dan kematian dijelaskan dalam uraian dibawah ini :

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

45

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

3.2.1. ANGKA KEMATIAN BAYI (Infant Mortality Rate)


Estimasi Angka Kematian Bayi (AKB) di Provinsi Lampung 2000-2025
berdasarkan buku proyeksi penduduk Indonesia tahun 2000-2025, diperkirakan
akan mengalami penurunan akibat dari adanya peningkatkan pelayanan kesehatan
masyarakat.
Grafik 3.3 Estimasi Angka Kematian Bayi (AKB)
Provinsi Lampung Indonesia Tahun 2000-2025

40
35
30
25
20
15
10
5
0
Lampung
Indonesia

2000-2005
36
36

2005-2010
28
28

2010-2015
22
23

2015-2020
18
18

2020-2025
15
15

Sumber : Buku Proyeksi Penduduk Indonesia 2000-2025

Angka kematian bayi (AKB) di Provinsi Lampung berdasarkan hasil


Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002 2012 trendnya
menunjukkan kecenderungan menurun yaitu dari 55 per 1000 Kelahiran Hidup
tahun 2002 menjadi 30 per 1000 Kelahiran Hidup tahun 2012. Angka ini bila
dibandingkan dengan target dari MDGs tahun 2015 sebesar 23 per 1.000
Kelahiran Hidup maka masih perlu kerja keras untuk mencapainya,

seperti

terlihat pada grafik dibawah ini. Berdasarkan laporan SDKI tahun 2012, kematian
neonaturum sebesar 20 per 1000 LH, kematian post neonaturum sebesar 10 per
1000 LH, kematian anak sebesar 8 per 1000 LH.

Grafik 3.4 Trend Angka Kematian Bayi Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2002 2012 di Provinsi Lampung

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

46

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

sumber : Sumber Data SDKI

Sedangkan untuk data kematian bayi di Kabupaten Pesisir Barat tahun


2014 ada 6 ( enam ) bayi data ini didapat berdasarkan laporan dari puskesmas
puskesmas yang ada diwilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat,
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini :
Grafik. 3.5 Jumlah Kematian Perinatal Neonatal Bayi Balita
Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014

Target AKB nasional sesuai MDGs sebesar 23 per 1000 kelahiran hidup. Bila
dilihat data yang ada dari puskesmas maka AKB Pesisir Barat lebih kecil
dibandingkan dengan AKB nasional. Walupun perlu dilakukan telaah lebih lanjut
agar dalam kenyataan di lapangan kejadian AKB sesuai dengan yang dilaporkan.

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

47

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

Bila dilihat berdasarkan laporan dari Puskesmas Puskesmas di wilayah


Kabupaten Pesisir barat terlihat bahwa data yang tersedia tidak dapat
menggambarkan angka (rate) kematian di populasi (data hanya dari fasilitas
pelayanan kesehatan), data dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
\
Tabel 3.2 Jumlah Kematian Bayi, Anak Balita dan Balita
Berdasarkan Laporan Per Puskesmas Se-Kabupaten Pesisir Barat 2014
JUMLAH KEMATIAN

NO

LAKI LAKI

PUSKESMAS

PEREMPUAN

LAKI - LAKI + PEREMPUAN

BAYI

ANAK
BALITA

BALITA

BAYI

ANAK
BALITA

BALITA

BAYI

ANAK
BALITA

BALITA

Lemong

Pugung Tampak

Pulau Pisang

Karya Penggawa

Krui

Biha

Ngambur

Bengkunta

Bengkunat Belimbing

JUMLAH KABUPATEN

Sumber : Data PWS KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 2014

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa kasus kematian bayi terbesar dan kasus
kematian balita terbesar sama sama ada di Puskesmas Krui . Sedangkan
penyebab kematian bayi di Kabupaten Pesisir barat tahun 2014 yang terbesar
adalah disebabkan oleh BBLR yaitu sebesar 10 kasus, lebih jelas dilihat pada
grafik dibawah ini :

Grafik 3.6 Penyebab Kematian Bayi Kabupaten Pesisir Barat 2014

Sumber : Seksi Kesga bidang Yankes

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

48

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

3.2.2. Angka Kematian Anak Balita / AKABA


Angka Kematian Balita adalah jumlah kematian anak umur 1 - <5 tahun
per 1000 kelahiran hidup. AKABA menggambarkan tingkat permasalahan
kesehatan anak dan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kesehatan anak
balita seperti gizi, sanitasi penyakit infeksi dan kecelakaan.
Angka kematian balita (AKABA) di Kabupaten Pesisir Barat Provinsi
Lampung berdasarkan laporan dari Puskesmas Puskesmas di wilayah kerja
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014, seperti terlihat pada tabel
dibawah ini :
Tabel 3.3 Angka Kematian Balita di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014

Tahun
2014

AKABA per 1.000 KH


7

Sumber : Data PWS KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat Th. 2014

Angka Kematian Balita (AKABA) berdasarkan laporan puskesmas puskesmas tahun 2014 sebesar 7 per 1000 Kelahiran Hidup.
Penyebab kematian anak balita di Kabupaten Pesisir Barat tahun 2014
karena ISPA sebesar 7,75 % dan lain-lain 93,25%, seperti terlihat pada grafik
dibawah ini :
Grafik 3.7 Penyebab Kematian Anak Balita ( > 1 tahun - < 5 tahun)
di Kabupaten Pesisir Barat tahun 2014

Sumber : Seksi Kesga Kabupaten Pesisir Barat

3.2.3.

Angka Kematian Ibu Maternal (AKI)


Jumlah kematian maternal di Kabupaten Pesisir Barat tahun 2014
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

49

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

sebesar 6 kasus. Puskesmas Bengkunat 2 bulin, Krui 1 , Biha 1,


Bengkunat 1, Lemong 1.
Grafik 3.8 Kematian Maternal Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014

Angka Kematian Ibu di Kabupaten Pesisir Barat 197 per 100.000


kelahiran. Atau di setiap 1000 kelahiran hidup, di Kabupaten Pesisir
Barat terdapat 1,9 ibu bersalin meninggal. Target MDGs 2015 AKI
sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup. Angka Nasional AKI 2014
adalah 118 per 100.000 kelahiran hidup. Dibandingkan dengan Angka
Kematian Ibu secara Nasional maka AKI Kabupaten Pesisir Barat
hampir dua kali lipat lebih besar.

Grafik 3.9 Angka Kematian Ibu Kabupaten Pesisir Barat 2014

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

50

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

Secara nasional, lima penyebab kematian ibu terbesar adalah


perdarahan, hipertensi dalam kehamilan (HDK),

infeksi,

partus

lama/macet dan abortus. Kematian ibu di Indonesia tetap didominasi


oleh tiga penyebab utama kematian yaitu perdarahan, hipertensi dalam
kehamilan (HDK) , dan infeksi. Proporsi ketiga penyebab kematian ibu
telah berubah, dimana perdarahan dan infeksi cenderung mengalami
penurunan sedangkan HDK proporsinya semakin meningkat. Lebih
dari 30% kematian ibu di Indonesia pada tahun 2010 disebabkan oleh
HDK (Profil Kesehatan Nasional).
Penyebab kematian ibu di Kabupaten Pesisir Barat seperti dalam grafik
dibawah ini adalah sebagian besar kasus karena perdarahan.
Grafik 3.10 Penyebab Kematian Maternal Kabupaten Pesisir Barat 2014

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

51

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

Seperti telah disebutkan di atas, bahwa diperkirakan 20% kehamilan


akan

mengalami

komplikasi.

Sebagian

komplikasi

ini

dapat

mengancam jiwa, tetapi sebagian besar komplikasi dapat dicegah dan


ditangani bila : 1) ibu segera mencari pertolongan ke tenaga kesehatan;
2) tenaga kesehatan melakukan prosedur penanganan yang sesuai,
antara lain penggunaan partograf untuk memantau perkembangan
persalinan, dan pelaksanaan manajemen aktif kala III (MAK III)
untuk mencegah perdarahan pasca-salin; 3) tenaga kesehatan mampu
melakukan identifikasi dini komplikasi; 4) apabila komplikasi terjadi,
tenaga kesehatan dapat memberikan pertolongan pertama dan
melakukan tindakan stabilisasi pasien sebelum melakukan rujukan;5)
proses rujukan efektif; 6) pelayanan di RS yang cepat dan tepat guna.
(Profil Kesehatan Nasional,2014)
Terdapat tiga jenis area intervensi yang dilakukan untuk menurunkan
angka kematian dan kesakitan ibu dan neonatal yaitu melalui :
1) Peningkatan pelayanan antenatal yang mampu mendeteksi dan
menangani kasus risiko tinggi secara memadai;
2)

Pertolongan persalinan yang bersih dan aman oleh tenaga


Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

52

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

kesehatan terampil, pelayanan pasca persalinan dan kelahiran; serta


3) Pelayanan emergensi obstetrik dan neonatal dasar (PONED)
dan

komprehensif (PONEK) yang dapat dijangkau (Profil

Kesehatan Nasional,2014).
Grafik 3.11. Trend Kematian Maternal,Perinatal,Neonatal.Bayi,Balita
Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014

Upaya terobosan dalam penurunan AKI dan AKB di Indonesia


salah satunya melalui Program

Perencanaan

Persalinan

dan

Pencegahan Komplikasi (P4K) yang menitikberatkan fokus totalitas


monitoring yang menjadi salah satu upaya deteksi dini, menghindari
risiko kesehatan pada ibu hamil serta menyediakan akses dan
pelayanan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal dasar di tingkat
Puskesmas (PONED) dan pelayanan kegawatdaruratan obstetri dan
neonatal

komprehensif

di

Rumah

Sakit

(PONEK).

Dalam

implementasinya, P4K merupakan salah satu unsur dari Desa Siaga.


P4K mulai diperkenalkan pada tahun 2007. Sampai dengan tahun
2013, tercatat 66.629 (86%) desa/kelurahan telah melaksanakannya. .
Pelaksanaan P4K di desa-desa tersebut perlu dipastikan agar mampu
membantu keluarga dalam membuat perencanaan persalinan yang baik
dan meningkatkan kesiap-siagaan keluarga dalam menghadapi tanda
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

53

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

bahaya kehamilan, persalinan dan nifas agar dapat mengambil tindakan


yang tepat (Profil Kesehatan Nasional, 2014)

Sesuai Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 20102014, ditargetkan pada akhir tahun 2014 di setiap kabupaten/kota
terdapat minimal 4 (empat) Puskesmas rawat inap mampu PONED
dan

(satu)

Rumah

Sakit

Kabupaten/Kota

yang

mampu

melaksanakan PONEK. Melalui pengelolaan pelayanan PONED dan


PONEK, Puskesmas dan Rumah Sakit diharapkan bisa menjadi
institusi terdepan dimana kasus komplikasi dan rujukan dapat diatasi
dengan cepat dan tepat.
Kabupaten Pesisir Barat awalnya sejak tahun 2005 terdapat 5
Puskesmas PONED, akan tetapi dalam perkembangannya dokter ,
perawat maupun bidan terlatih PONED sebagian diantaranya ada yang
pindah tugas ke tempat lain.Tahun 2015 Puskesmas yang mampu
PONED, dalam arti petugas medis yang terlatih PONED hanya di
Puskesmas Krui dan Biha. Puskesmas rawat inap lain yang pada
awalnya mampu PONED, saat ini kesulitan dalam melaksanakan
PONED karena ketiadaan tenaga medis terlatih PONED.
Standardisasi PONEK untuk rumah sakit dilakukan oleh
Direktorat

Bina

Upaya Kesehatan Rujukan bekerjasama dengan

organisasi profesi yang terkait (POGI, IDAI dan IBI) serta Badan
PPSDMKes Kemenkes RI. Lokakarya PONEK dilakukan selama
5

hari,

meliputi materi manajemen dan klinik PONEK yang

kemudian diikuti dengan latihan on the job training PONEK untuk


mengenalkan cara melakukan bimbingan teknis untuk perbaikan
kinerja Tim PONEK rumah sakit. Berdasarkan data dari Direktorat
Jenderal Bina Upaya Kesehatan, jumlah rumah sakit siap PONEK di
Indonesia sampai dengan Desember 2013 sebanyak 424 rumah sakit
dari 750 rumah sakit umum milik Pemerintah, sedangkan jumlah
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

54

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

Puskesmas PONED sampai dengan Desember tahun 2013 adalah


2.782 puskesmas.
Selain itu dilakukan pula kegiatan Audit Maternal Perinatal
(AMP), yang merupakan upaya dalam penilaian pelaksanaan serta
peningkatan mutu pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru

lahir

melalui pembahasan kasus kematian ibu atau bayi baru lahir


sejak

di

level masyarakat sampai di level fasilitas pelayanan

kesehatan. Kendala yang timbul dalam up aya penyelamatan ibu


pada saat terjadi kegawatdaruratan maternal dan bayi baru lahir akan
dapat menghasilkan suatu rekomendasi intervensi dalam upaya
peningkatan mutu pelayanan kesehatan ibu dan bayi di masa
mendatang. (profil kesehatan nasional ,2014)

3.3.

KESAKITAN / MORBIDITAS

3.3.1. Sepuluh Besar Penyakit


Meningkatnya umur harapan hidup dan perubahan struktur umur
penduduk ke arah usia tua serta perubahan pola dan gaya hidup menyebabkan
terjadinya transisi demografi epidemiologis, yang ditandai masih tingginya
penyakit infeksi dan meningkatnya penyakit non infeksi.
Tabel 3.4 Sepuluh Besar Penyakit Berdasarkan Kunjungan Lama dan Baru
Di Kabupaten Pesisir Barat 2014

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

55

PROFIL KESEHATAN

NO

KODE
PENYAKIT

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

J30
K29
110
M.06
A09
V01-99
A01
B35
J45
B509

201
4 201
4
PENYAKIT

ISPA
Gastritis
Hipertensi
Rhematoid Astritis
Diare
Kecelakaan
Typhoid
Penyakit kulit infeksi
Asma
Malaria

JUMLAH
KASUS

3.278
1.741
1.527
1.147
938
828
800
696
474
324

27,9
14,8
13,0
9,8
8,0
7,0
6,8
5,9
4,0
2,8

Sumber : SP2TP 2014 Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

3.3.2. P2 Diare
Penyakit diare masih menjadi masalah yang serius dan merupakan salah
satu faktor yang menyebabkan kematian bayi dan balita di negara sedang
berkembang termasuk negara Indonesia. Dan merupakan salah satu penyakit yang
berpotensial menjadi KLB. Untuk itu perlu penanganan yang serius terutama
penemuan kasus sedini mungkin, pengobatan penderita, penggunaan oralit dan
dan mengatasi dehidrasi di tingkat rumah tangga. Penanganan tidak hanya
dilakukan secara kuratif tetapi juga preventif. Kematian tersebut terbanyak
disebabkan oleh kekurangan vitamin A, dehidrasi, disentri dan diare persisten.
UKBM merupakan salah satu bentuk upaya untuk penanggulangan diare.
Distribusi angka kesakitan diare per 1000 penduduk di Puskesmas
Puskesmas yang ada di Kabupaten Pesisir Barat bahwa angka kesakitan tertinggi
ada di Kecamatan Lemong Puskesmas Lemong dan angka kesakitan terendah ada
di Kecamatan Bengkunat Belimbing

Puskesmas Bengkunat Belimbing yang

dapat dilihat pada grafik dibawah.


Grafik 3.12 Distribusi Angka Kesakitan (IR) Diare per 1000 penduduk
Per Puskesmas di Kabupaten Pesisir Barat

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

56

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

Sumber : Seksi P2 Dinkes Kab. Pesisir Barat

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

57

PROFIL KESEHATAN

3.3.3.

201
4 201
4

P2 DBD
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu

masalah kesehatan masyarakat di Indonesia pada umumnya dan Kabupaten Pesisir


Barat Provinsi Lampung pada khususnya, dimana kasusnya cenderung meningkat
dan semakin luas penyebarannya serta berpotensi menimbulkan KLB.
Distribusi dari angka kesakitan (IR) DBD Tahun 2014 di Kecamatan /
Puskesmas yang ada di Kabupaten Pesisir Barat terlihat bahwa angka kesakitan
tertinggi ada di Puskesmas Krui ( 39 Kasus ) dimana Puskesmas Krui merupakan
puskesmas yang wilayah kerjanya mencakup tiga kecamatan yaitu Kecamatan
Way Krui, Pesisir Tengah, dan Kecamatan Krui Selatan

sehingga angka

penemuan kasus DBD menjadi tertinggi diantara puskesmas puskesmas yang


ada di wilayah Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat. Sedangkan untuk yang
terendah ada di Puskesmas Karya Penggawa (12 Kasus ), sebagai catatan bahwa
dari kesembilan puskesmas di Kabupaten Pesisir Barat baru hanya Puskesmas
Krui dan Karya Penggawa yang melaporkan kasus DBD.
Grafik 3.13. Distribusi Angka Kesakitan (IR) DBD per 100.000 penduduk,
Per Kecamatan Se-Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014

Sumber : Seksi P2 Dinkes Kabupaten Pesisir Barat

Di Provinsi Lampung, organisasi yang bergerak dalam pencegahan DBD


bernama Pokjanal (Kelompok kerja operasional) DBD, sedangkan di Kabupaten
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

58

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

Pesisir Barat belum terbentuk organisasi Pokjanal DBD terseut. Organisasi


Pokjanal DBD ini dapat sekali membantu

dalam membentuk pola pikir di

masyarakat bahwa tindakan preventif itu lebih efektif.


Dengan

demikian,

maka

tugas

untuk

mensosialisasikan

dan

memberdayakan masyarakat dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) adalah


kewajiban dari Pokjanal DBD masing-masing daerah ( Kecamatan / Puskesmas )
sehingga perlu segera dibentuk Pokjanal DBD tersebut agar dapat membantu
petugas kesehatan dalam memberikan pengertian kemasyarakat bahwasannya
tindakan pencegahan DBD itu lebih efektif, serta perlu menanamkan bahwa PSN
jauh lebih efektif dari tindakan kuratif termasuk fogging yang fungsinya terbatas.
Jadi upaya yang dilakukan untuk pemberantasan DBD yaitu dengan
meningkatkan kualitas tatalaksana kasus, menyediakan bahan insektisida dan
larvasida, membentuk dan mengoptimalkan pera n Pokjanal Pokja DBD serta
mengembangkan peran serta masyarakat termasuk swasta serta LSM, sebagai
salah satu daerah pariwisata di Provinsi Lampung , maka kegiatan surveilans
khususnya Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) KLB harus disiagakan dan
ditingkatkan kualitasnya di semua jajaran.

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

59

PROFIL KESEHATAN

3.3.4.

201
4 201
4

P2 Malaria
Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi

masalah kesehatan masyarakat dan mempengaruhi angka kesakitan bayi, anak


balita dan ibu melahirkan serta dapat menurunkan produktivitas tenaga kerja.
Karena itu malaria termasuk salah satu prioritas dalam upaya pemberantasan
penyakit menular yang menjadi bagian integral dalam program pembangunan
bidang kesehatan.
Malaria secara epidemiologi merupakan penyakit menular yang lokal
spesifik, pada sebagian daerah Provinsi Lampung termasuk di Kabupaten Pesisir
Barat merupakan daerah endemis yang berpotensi untuk berkembangnya penyakit
malaria seperti pedesaan yang mempunyai rawa-rawa, genangan air payau di tepi
laut dan tambak-tambak ikan yang tidak terurus. Oleh karena itu perlu upaya
pengendalian untuk menurunkan/menekan masalah malaria. Di dalam Global
Malaria Programme ditargetkan 80% penduduk terlindungi dan penderita
mendapat pengobatan Arthemisin Based Combination Therapy (ACT).
Gambaran insiden malaria di Provinsi Lampung sampai tahun 2011
menggunakan indikator AMI (Annual Malaria Incidens) yang berdasarkan pada
kasuskasus klinis namun sejak tahun 2012 telah menggunakan indikator API
(Annual Paracite Incidens), oleh sebab itu di Kabupaten Pesisir Barat untuk
gambaran insiden malaria tahun 2014 telah menggunakan API tersebut.
Sedangkan untuk nilai AMI Provinsi Lampung pada tahun 2013 sebesar
3,60 per 1.000 penduduk, angka ini telah berada di bawah target sebesar 5,5 per
1.000 penduduk dan jika dibandingkan dengan angka nasional (<50 ) AMI di
Provinsi Lampung masih relatif rendah sedangkan Annual Paracite Insidence
(API) per 1000 penduduk Provinsi Lampung tahun 2013 sebesar 0,41 per 1000
penduduk. Angka ini telah ada di bawah target yang ditetapkan yaitu kurang dari 1
per 1000 penduduk.
Angka kesakitan Malaria baik klinis (AMI) maupun pemeriksaan sedian
darah (API) di Kabupaten Pesisir Barat pada tahun 2014 berdasarkan data yang di

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

60

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

dapat dari laporan puskesmas puskesmas di wilayah kerja Dinas Kesehatan


Kabupaten Pesisir Barat, terlihat bahwa AMI tertinggi ada di Kecamatan Pulau
Pisang dengan nilai AMI : 14,40 ( Puskesmas Pulau Pisang ) dan Kecamatan
Bengkunat dengan nilai AMI : 8,80 (Puskesmas Bengkunat ) Sedangkan nilai API
tertinggi ada di Kecamatan Pesisir Tengah yaitu dengan nilai API sebesar : 2,91
( Puskesmas Krui ), seperti terlihat pada grafik dibawah ini :
Grafik 3.14 Distribusi Angka Kesakitan Malaria klinis (AMI)
per 1.000 penduduk Per Puskesmas di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014

Sumber : Seksi P2 Dinkes Kab. Pesisir Barat

Grafik 3.15 Distribusi Angka Kesakitan Malaria (API)


per 1.000 penduduk Per Puskesmas Se Kab. Pesisir Barat Tahun 2014

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

61

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

Sumber : Seksi P2 Dinkes Kab. Pesisir Barat

Sedangkan untuk data jumlah malaria positif dan sediaan darah yang
diperiksa berdasarkan puskesmas dapat dilihat pada grafik dibawah ini :
Grafik.3.16 Jumlah Sedian Darah Diperiksa Menurut Jenis Kelami
Per Puskesmas di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014

Sumber : Seksi P2 Dinkes Kab. Pesisir Barat

Grafik.3.17 Jumlah Malaria Positif Menurut Jenis Kelami


Per Puskesmas di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

62

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

Bedasarkan kedua grafik diatas didapatkan data bahwa Sediaan Darah


yang diperiksa dan Maliaria Positif yang ditemukan lebih tinggi laki laki dari
pada perempuan, dan untuk pemeriksaan Sediaan Darah dan Malaria Positif di
temukan tertinggi ada di Puskesmas Krui.
Bila dilihat berdasarkan jenis vektor Malaria maka di Provinsi Lampung
terdapat 12 species dari nyamuk Anopheles spp yang kemungkinan besar terdapat
pula di Kabupaten Pesisir Barat yaitu An. Vagus, An, Sundaicus, An. Barbirotris,
An. Acconitus, An. Indefinitus, An. Kochi, An. Subpictus. An. Tesselatus, An.
Minimus, An. Maculatus.

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

63

PROFIL KESEHATAN

3.3.5.

201
4 201
4

P2 TB Paru
Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit menular langsung yang

disebabkan oleh kuman TBC (Mycobacterium tuberculosis), sebagian besar


kuman menyerang ke paru, tetapi dapat juga menyerang organ tubuh lainnya.
Penyakit TBC masih merupakan masalah utama kesehatan masyarakat di
Indonesia, menurut hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995,
menunjukkan bahwa penyakit TBC merupakan penyebab kematian nomor tiga (3)
setelah penyakit kardiovaskuler dan penyakit saluran pernafasan pada semua
kelompok usia serta merupakan penyakit nomor satu (1) dari golongan penyakit
infeksi.
Penanggulangan TB Paru dilaksanakan dengan Strategi DOTS sesuai
dengan rekomendasi WHO yang terdiri atas 5 komponen: Komitmen politis,
diagnosis TB dengan mikroskopis, PMO (pemantau minum obat), kesinambungan
ketersediaan OAT (obat anti Tb) dan Pencatatan pelaporan yang baik dan benar.
Dengan adanya program Strategi DOTS (Directly Observed Treatment
Shortcourse) dalam penanggulangan TB Paru maka pengembangan Unit
Pelayanan Kesehatan perlu ditingkatkan jumlahnya.
Tabel 3.5 Situasi P2 TB Paru di Kabupaten Pesisir Barat tahun 2014
No

Tahun

2014

Jumlah
BTA+

CDR
(%)

133

50%

Cure
Rate
(%)
100%

Konversi
(%)

Sembuh
(%)

85,71%

95%

Sumber : Seksi P2 bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Pesisir Barat

Berdasarkan tabel 3.6 diatas diketahui bahwa angka BTA positif pada
tahun 2014 berjumlah 133 kasus, sedangkan angka konversi adalah 85,71 % dan
kesembuhan adalah 95 %, Pada tahun 2014 angka Penemuan Kasus (CDR) TB
50 % target >70%, sedangkan untuk angka kesembuhan 95 % target > 85%.
Bila dilihat distribusi pencapaian indikator penemuan kasus (CDR) dan
angka kesembuhan terlihat bahwa angka penemuan kasus (CDR) tertinggi ada di
Puskesmas Bengkunat ( 77,8 % ) dan terendah ada di Puskesmas Bengkunat
Belimbing ( 14,7 % ). Sedangkan untuk angka konversi capaian tertinggi ada di
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

64

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

Puskesmas Ngambur dan Puskesmas Bengkunat Belimbing yaitu 100%


sedangkan untuk capaian terendah ada di Puskesmas Karya Penggawa dengan
nilai capaiannya hanya sebesar 55,5 %.
Grafik 3.18 Angka Penemuan Kasus (CDR) dan Conversi TB
Per Puskesmas Se- Kab. Pesisir Barat Tahun 2014

Sumber : Seski P2 Bidang P2PL Dinkes Kab. Pesisir Barat

Dalam upaya peningkatan di masa mendatang, diharapkan peran dari


seluruh pihak terkait untuk bersama mengatasi penanggulangan program TBC
sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam hal ini peningkatan peran Gerdunas
Provinsi dan kabupaten/kota, Pengawas supervisor/wasor kabupaten agar dapat
menganalisa

PRM/PPM yang mempunyai error rate 5% dan meningkatkan

jumlah PRM/PPM yang melakukan cross check, menguatkan jejaring Dinas


Kesehat an, Rumah Saki dan Puskesmas dalam rangka pelaksanaan DOTS.

3.3.6.

P2 HIV (HUMAN IIMUNODEFECIENCY) dan


AIDS (ACQUIRED IMMUNE DEFECIENCY SYNDROME)

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

65

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

Penyakit HIV dan AIDS merupakan salah satu penyakit menular seksual
yang belum ditemukan obatnya dan mempunyai dampak sosial yang sangat berat.
Salah satu tujuan program Pemberantasan Penyakit Menular Langsung adalah
menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan yang diakibatkan oleh
penyakit menular langsung dan mencegah penyebaran serta mengurangi dampak
sosial akibat penyakit sehingga tidak menjadi masalah kesehatan.
Penyakit Seksual termasuk infeksi HIV - AIDS merupakan salah satu
program yang menjadi prioritas yang dilaksanakan di Provinsi Lampung termasuk
di Kabupaten Pesisir Barat. Kegiatan dalam penanggulangan penyakit seksual ini
dilaksanakan dengan penemuan dan pengobatan penderita baik secara pasif di
puskesmas maupun secara aktif dengan melakukan survey dengan sasaran
kelompok resiko tinggi seperti Wanita Pekerja Seks Komersial (PSK) eks
lokalisasi, narapidana, karyawan tempat hiburan, panti pijat, diskotik, siswa
sekolah menengah Umum (SMU) dan lain sebagainya.

Untuk jumlah kasus HIV / AIDS yang terlaporkan di Kabupaten Pesisir Barat
selama tahun 2014 tercatat ada satu ( 1 ) kasus yang dilaporkan oleh puskesmas,
yaitu laki laki dengan usia 25 49 Tahun, dan dimana semua kasus HIV/AIDS
telah ditangani 100%.

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

66

PROFIL KESEHATAN

3.3.7.

201
4 201
4

P2 ISPA/PNEUMONIA
Tujuan Program Pemberantasan Penyakit ISPA adalah menurunkan

angka kesakitan dan kematian khususnya pada balita. Target MDGS 2015
berkaitan dengan program ISPA adalah menurunkan angka kematian Pneumonia
balita (dari 44 menjadi 32 per 1000 kelahiran hidup). Penyakit Infeksi Saluran
Pernafasan Akut (ISPA) merupakan salah satu program yang dilaksanakan di
Provinsi Lampung yang dilanjutkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir
Barat, yang dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu
1. Pneumonia berat yang ditandai secara klinis oleh adanya nafas cepat, tarikan
2.
3.

dinding dada ke dalam stridor.


Pneumonia ditandai secara klinis oleh adanya nafas cepat
Bukan Pneumonia ditandai secara klinis oleh batuk, pilek, bisa disertai
demam, tanpa tarikan dada ke dalam dan tanpa nafas cepat.
Pelaksanaan Program P2 ISPA mencakup penemuan dan pengobatan

penderita (Care Seeking) karena penyakit ISPA masih merupakan masalah


kesehatan masyarakat yang utama ini dapat dilihat dari kasus ISPA yang masih
cukup tinggi. Penemuan dini penderita ISPA dengan penatalaksanaan kasus yang
benar dan akan lebih baik bila ditunjang dengan program MTBS (Manajemen
Terpadu Balita Sakit). Dan untuk saat sekarang telah diterapkan pendekatan PAL
(Practical approach to lung health) untuk menjaring kasus pneumonia pada
kelompok usia 5 tahun keatas.
Grafik 3.19 Cakupan Penderita Ditemukan dan Ditangani Pada Balita
Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

67

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

Sumber : Seksi P2 Dinkes Kabupaten Pesisir Barat

Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa kasus Pneumonia tertinggi


yaitu Puskesmas Bengkunat Belimbing yaitu dengan jumlah kasus ditemukan dan
ditangani sebesar 21 kasus sedangkan kasus terendah ada di Puskesmas Karya
Penggawa dan Puskesmas Ngambur yang sama sama melaporkan 5 kasus pada
tahun 2014, disamping itu ada empat pukesmas yaitu Puskesmas Bengkunat,
Pulau Pisang, Pugung Tampak, dan Puskesmas Lemong yang perlu mendapatkan
perhatian sebab pada tahun 2014 ke empat puskesmas tersebut melaporakan tidak
ada kasus, apakah benar tidak ada kasus atau kasusnya tidak terditeksi dan
terlaporkan. Kedepan diharapkan Kabupaten/Kota harus terus - menerus
meningkatkan upaya penurunan kasus melalui preventif, promotif dan kuratif.

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

68

PROFIL KESEHATAN

3.3.8.

201
4 201
4

P2 Kusta
Penyakit kusta merupakan salah satu penyakit menular yang masih

menjadi masalah kesehatan di Provinsi Lampung pada umumnya dan di


Kabupaten Pesisir Barat khususnya, baik dari aspek medis maupun aspek sosial.
Angka kesakitan kusta (Prevalence) per 10.000 penduduk pada tahun 2014 adalah
sebesar 0,11 per 10.000 penduduk, dan angka ini sudah cukup baik karena telah
dibawah target yaitu < 1 per 10.000 penduduk.
penemuan kasus kusta baru (NCDR) selama tahun 2014 yaitu berjumlah
2 per 100.000 penduduk, dan angka ini sudah cukup baik (target < 5 per 100.000
penduduk).

Sedangkan untuk angka kesembuhan tahun 2014 RFT rate MB

sebesar 100% ( 2 penderita). RFT rate telah mencapai target >90%.


Tabel 3.6 Situasi kusta di Kab. Pesisir Barat tahun 2013 - 2014
Jumlah Kasus
TAHUN

2014

PB

MB

NCDR
per
100.000

RFT
Prevalen per Kusta pada anak % Kecacatan
10.000 pddk

(%)

tingkat II

PB

MB

0,11

pddk
2

Sumber : Seksi P2 Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Pesisir Barat

Bila dilihat distribusi kasus kusta berdasarkan Puskesmas maka belum bisa
terlihat dikarenakan hanya baru dua puskesmas saja yang melaporkan kasus kusta,
yaitu Puskesmas Krui dan Puskesmas Ngambur.

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

69

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

3.3.9. AFP (Acute Flaccid Paralysis)


Program eradikasi polio merupakan suatu upaya kerjasama global. WHO,
UNICEF (United Nations Childrens Fund), Rotary Internasional, the US Centers
for Disease Control and Prevention (CDC) dan sejumlah organisasi pemerintah
maupun non pemerintah yang telah memberikan komitmen yang kuat kepada
program ini.
Dalam upaya untuk membebaskan Indonesia dari polio, pemerintah
melaksanakan program Eradikasi polio (ERAPO) yang terdiri dari pemberian
imunisasi polio secara rutin, pemberian imunisasi massal pada anak Balita melalui
PIN (Pekan Imunisasi Nasional) dan surveilans AFP (Acute Flaccid Paralysis).
Surveilans AFP bertujuan untuk memantau adanya penyebaran virus polio liar di
suatu wilayah, sehingga upaya-upaya pemberantasannya menjadi terfokus dan
efisien. Pada akhirnya berdasarkan informasi yang di dapat dari surveilans ini,
Indonesia akan dapat menyatakan bebas polio. Sasaran utama surveilans AFP
adalah kelompok yang rentan terhadap poliomielitis yaitu anak berusia <15 tahun.
Sebagaimana kita ketahui, sebagian besar kasus poliomyelitis bersifat
non-paralitik atau tidak disertai manifestasi klinis yang jelas. Sebagian kecil saja
dari kasus poliomyelitis yang menimbulkan kelumpuhan (Poliomielitis Paralitik).
Dalam surveilans AFP, pengamatan difokuskan pada kasus poliomyelitis yang
mudah diidentifikasikan: penyakit poliomyelitis paralitik. Ditemukannya kasus
poliomyelitis paralitik di suatu wilayah menunjukan adanya penyebaran viruspolio liar diwilayah tersebut.
Untuk meningkatkan sensitifitas surveilans AFP, maka pengamatan
dilakukan pada semua kelumpuhan yang terjadi secara akut dan sifatnya flaccid
(layu), seperti sifat kelumpuhan pada poliomyelitis. Penyakit-penyakit ini yang
mempunyai sifat kelumpuhan seperti poliomyelitis disebut kasus Accute Flaccid
Paralysis (AFP) dan pengamatannya disebut sebagai Surveilans AFP(S-AFP).
Surveilans AFP pada hakikatnya adalah pengamatan yang dilakukan terhadap
semua kasus kelumpuhan yang sifatnya seperti kelumpuhan pada poliomielits dan
terjadi pada anak berusia <15 tahun dalam upaya untuk menemukan adanya
penyebaran virus polio liar.

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

70

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

Angka AFP rate non polio per 100.000 anak usia kurang dari 15 tahun di
Kabupaten Pesisir Barat tahun 2014 tidak ada kasus yang dilaporkan oleh seluruh
puskesmas yang ada di Kabupaten Pesisir Barat.
Penemuan kasus AFP merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk
mendapatkan indikator non polio AFP rate > 2 pada anak berusia <15 tahun yang
dilaporkan baik puskesmas/masyarakat maupun rumah sakit.

3.3.10. PD3I / PENYAKIT DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI


Penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I) seperti TBC,
Diphteri, Pertusis, Campak, Tetanus, Polio dan Hepatitis B merupakan salah satu
penyebab kematian anak di negara-negara berkembang termasuk Indonesia.
Diperkirakan 1,7 juta kematian pada anak atau 5% pada balita di Indonesia adalah
akibat PD3I. Untuk mencapai target nasional dan global dalam eradikasi,
eliminasi dan reduksi terhadap PD3I, cakupan imunisasi harus dipertahankan
setinggi-tingginya dan merata sampai mencapai tingkat Population Immunity
(kekebalan masyarakat) yang tinggi. Kegagalan dalam menjaga tingkat cakupan
imunisasi yang tinggi dan merata dapat menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB)
PD3I.
Salah satu program yang telah terbukti efektif untuk menekan angka
kesakitan dan kematian akibat Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi
(PD3I) adalah imunisasi. Salah satu bukti keberhasilan tersebut adalah dapat
dibasminya penyakit cacar dari Indonesia pada tahun 1974.
Imunisasi diselenggarakan di Indonesia sejak tahun 1956. Upaya ini
merupakan upaya kesehatan masyarakat yang terbukti paling cost effective. Pada
tahun 1977 upaya imunisasi diperluas menjadi Program Pengembangan Imunisasi
dalam rangka pencegahan penularan terhadap Penyakit yang Dapat Dicegah
Dengan Imunisasi (PD3I) yaitu Tuberculosis, Difteri, Pertusis, Campak, Polio,
Tetanus serta Hepatitis B. Dengan upaya imunisasi pula kita dapat menekan
penyakit polio, sidang WHA 1988 menetapkan Eradikasi Polio tahun 2000 dengan

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

71

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

3 strategi utama yaitu Imunisasi Rutin, Pekan Imunisasi Nasional (PIN) dan
Surveilans Acute Flaccid Paralysis (AFP).
Insidens rate PD3I untuk penyakit campak, difteri, pertusis yaitu jumlah
kasus dibagi jumlah balita dikali 10.000 balita, IR tetanus neonaturum yaitu
jumlah kasus dibagi jumlah lahir hidup dikali 1.000 lahir hidup, sedangkan untuk
IR hepatitis dan tetanus yaitu jumlah kasus dibagi jumlah penduduk dikali
100.000 penduduk.
Untuk Insidens rate PD3I untuk penyakit campak, difteri, pertusis di
Kabupaten Pesisir Barat belum bisa di bahas dikarenakan tidak ada kasus yang
dilaporankan dari puskesmas puskesmas yang ada di wilayah Kabupaten Pesisir
Barat. Kedapan direncakan untuk lebih intensif pembinaan ke puskesmas
mengenai pengawasan untuk Insidens rate PD3I penyakit campak, difteri,
pertusis.

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

72

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

3.3.11. Eliminasi Tetanus Neonaturum


Salah satu strategi peningkatan kesejahteraan anak adalah menurunkan
angka kesakitan dan kematian, yang salah satu penyebab utamanya adalah Tetanus
Neonatorum. Sehubungan dengan itu Indonesia sejak tahun 1991 telah
melaksanakan kegiatan eliminasi tetanus neonaturum (ETN) yang melibatkan tiga
program penting yaitu imunisasi, Balita dan pra sekolah (Bapras) dan surveilans.
Pada tahun 1995-1997 insidens rate tetanus neonatorum yang dilaporkan berkisar
antara 1,6-1,8/10.000 kelahiran hidup. Data ini diduga masih lebih rendah dari
keadaan sebenarnya karena rendahnya laporan surveilans tetanus neonatorum.
Upaya ETN diselenggarakan berdasarkan pendekatan resiko (risk
approach) dengan strategi: Imunisasi TT ibu hamil dengan cakupan tinggi,
pertolongan persalinan bersih dan mengidentifikasi daerah resiko tinggi tetanus
neonatorum serta upaya perbaikan pada daerah tersebut. Surveilans epidemiologi
memegang peranan yang sangat penting dalam mengidentifikasi daerah resiko
tinggi dan memantau dampak intervensi program imunisasi TT, pertolongan
persalinan bersih dan surveilans. Target insidens rate TN yang dilaporkan <
1/1.000 kelahiran hidup per tahun. Angka Kesakitan Tetanus Neonatorum sebesar
0,04 per 1000 kelahiran hidup. Kasus Tetanus Neonaturum pada tahun 2014 di
Kabupaten Pesisir Barat sebanyak 2 kasus.

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

73

PROFIL KESEHATAN

4.3.12

201
4 201
4

Reduksi Campak
Penyakit campak/ morbili/ measles merupakan penyakit yang sangat

menular yang disebabkan oleh virus, 90% anak yang tidak kebal akan terserang
penyakit campak. Rencana global maupun regional 2006-2010 yang dicanangkan
WHO bersama Unicef tahun 2006 menyatakan bahwa tujuan program
pengendalian campak adalah mengurangi angka kematian campak sebesar 90%
pada tahun 2010. upaya yang perlu dilakukan yaitu cakupan imunisasi campak
dosis pertama >90% secara nasional dalam >80% kabupaten/kota pada tahun
2010, penyelidikan dan manajemen kasus pada semua KLB campak tahun 2009,
melaksanakan surveilans campak berbasis kasus individu (case based surveilans)
bagi semua negara yang telah melaksanakan kampanye campak, melaksanakan
imunisasi campak kesempatan kedua dengan cakupan >90%.
Provinsi Lampung merupakan salah satu Provinsi dengan cakupan
imunisasi di atas target nasional (>80%) hal ini ditopang capain cakupan
imunisasi dari kabupaten / kota termasuk Kabupaten Pesisir Barat, dan angka
drop out di bawah angka nasional (<10%), tetapi frekuensi Kejadian Luar Biasa
khususnya kasus PD3I termasuk Campak masih sering tejadi. Cakupan imunisasi
yang tinggi dan merata sampai di tingkat desa serta sistem surveilans yang baik
diharapkan dapat menekan angka kejadian luar biasa kasus-kasus PD3I termasuk
kasus Campak. Oleh karena itu pelaksanaan kegiatan surveilans Campak harus
dilakukan untuk mempercepat tercapainya reduksi campak di Indonesia
mengingat hal tersebut telah menjadi salah satu kesepakatan global.
Salah satu sumber data kasus campak berasal dari laporan STP
(surveilans terpadu penyakit) baik di Puskesmas dan rumah sakit. Strategi lain
yang dilakukan yaitu dengan CBMS (case based measles surveilans). Target
angka kesakitan (IR) Campak <50/10.000 balita dan angka Kematian (CFR)
Campak <2/10.000 balita.
Kasus Campak di Kabupaten Pesisir Barat berdasarkan laporan STP
( Surveilans Terpadu Penyakit ) tidak ada kasus ( nol ). Sehingga keadaan kasus
campak di Kabupaten Pesisir Barat belum bisa digambarkan baik secara
kabupaten atau pun secara puskesmas.

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

74

PROFIL KESEHATAN

4.4.

201
4 201
4

STATUS GIZI
Salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan sumber daya manusia

dan sekaligus dalam pengentasan kemiskinan adalah dengan meningkatkan gizi


anak terutama anak balita. Keadaan gizi terutama pada masa balita akan sangat
mempengaruhi tingkat kecerdasan manusia dewasa, karena kecukupan gizi sangat
diperlukan dalam pertumbuhan otak terutama pada masa balita dan nantinya akan
menghasilkan manusia produktif dan berkualitas.
Batas ambang yang digunakan untuk keempat status gizi (berdasarkan
kesepakatan pakar gizi tahun 2000) adalah gizi buruk, gizi kurang, gizi baik dan
gizi lebih. Status gizi buruk pada balita merupakan kondisi yang selalu ditemui
dimasyarakat, oleh karena itu persentase gizi buruk perlu terus ditekan hingga
tidak melebihi 5%.
Gambaran kasus gizi buruk di Kabupaten Pesisir Barat tahun 2014
sebanyak 6 (enam) kasus. Kasus Gizi buruk pada balita setiap tahun selalu ada
namun semua kasus gizi buruk tersebut telah dilakukan perawatan (100%). Bila
dilihat sebaran kasus gizi buruk pada balita berdasarkan Puskesmas maka baru
hanya ada empat puskesmas yang melaporkan kasus gizi buruk, yaitu Puskesmas
Karya Penggawa, Krui, Bengkunat dan Puskesmas Bengkunat Belimbing, dari ke
empat puskesmas yang

melaporkan kasus gizi buruk tersebut, dimana kasus

dilaporkan berjumlah 6 ( enam ) kasus dan kasus tertinggi ada di Puskesmas


Bengkunat yaitu 3 Kasus dan sisanya ada di tiga puskesmas lainnya.
Grafik. 3.20 Jumlah Balita Gizi Buruk Menurut Puskesmas
Kab. Pesisir Barat Tahun 2014

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

75

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

Sumber : Seksi Kesga Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kab. Pesisir Barat

Masalah gizi yang utama lainnya adalah Anemia zat besi, kekurangan
vitamin A, gangguan akibat kekurangan Yodium.

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

76

PROFIL KESEHATAN

4.4.1

201
4 201
4

Anemia Gizi Besi


Pemberian

zat

besi

bagi

ibu

hamil

merupakan

upaya

untuk

menanggulangi kekurangan darah (anemia), karena setiap tablet pil zat besi/Fe
atau dikenal dengan nama tablet tambah darah mengandung 200 mg Sulfas
Ferosus (yang setara dengan 60 mg besi elemental) dan 0,25 mg asam folat.
Kedua senyawa kimia tersebut berfungsi mensuplai kebutuhan mineral Fe dan
membantu metabolisme tubuh selama kehamilan.
Pemberian zat besi kepada ibu hamil yang dianjurkan adalah minimal 90
butir selama kehamilannya dan pemberian ini biasanya diberikan secara bertahap
serta paling baik diberikan pada trimester 3 (umur kandungan >7 bulan). Di
Kabupaten Pesisir Barat persentase ibu hamil yang minum pil besi sesuai anjuran
pada tahun 2014 yaitu untuk FE1 sebesar 81,31% dan untuk FE3 sebesar 80,48 %.
Berdasarkan laporan nasional Riskesdas tahun 2007 data anemia dari
pemeriksaan biomedis di perkotaan sebagai blok sensus sebagai berikut:
Tabel 3.7 Prevalensi anemia pada penduduk dewasa di perkotaan
Provinsi Lampung, Tahun 2007
Jenis

standart

% anemia hasil Nilai

SK

riskesdas

Menkes

menurut
Menkes

Perempuan Dewasa
Laki-laki Dewasa
Anak-anak
Pr+Laki2

< 12 g/ldl
< 13 g/dl
< 11g/dl
-

25,9 %
21,6 %
5,5 %
19,2%

rerata % anemia hasil

nasional

riskesdas

SK Riskes-das
dikurangi

menurut

rerata

1 baku riskesdas

SD
< 11,28 g/dl
< 12,83 g/dl
< 11,09g/dl
-

12,5 %
5,5 %
6%
14%

Dewasa+Anak
Sumber: Hasil Riskesdas 2

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

77

PROFIL KESEHATAN

4.4.2

201
4 201
4

Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)


Di samping masalah kurang energi protein dan anemia gizi besi,

masyarakat di Provinsi Lampung pada umumnya dan di Kabupaten Pesisir Barat


pada khususnya juga dihadapkan pada masalah Gangguan Akibat Kekurangan
Yodium (GAKY).
Sesuai perkembangan metodologi survey, dikembangkan indikator
GAKY lainnya yang lebih sensitive dan spesifik yaitu dengan mengukur kadar
EYU (Excretion Yodium Urine)/kadar yodium dalam urine dan konsumsi garam
beryodium dimasyarakat.
Berdasarkan laporan nasional Riskesdas tahun 2007, persentase rumah
tangga mempunyai garam cukup iodium provinsi Lampung sebesar 76,8%,
persentase anak usia 6-12 tahun dengan ekskresi iodium dalam urine < 100 q/L
untuk Kota Metro (sebagai daerah perkotaan yang terpilih menjadi blok sensus
biomedis) sebesar 11,9%, persentase RT yang mempunyai garam iodium < 30
ppm kota Metro sebesar 66,7%. Sedang untuk data Kabupaten Pesisir Barat yang
berdasarkan data Riskesdas belum ada dikarenakan pada saat pelaksanaan
riskesdas terakhir tahun 2013, Kabupaten Pesisir Barat belum terbentuk, masih
bergabung dengan Kabupaten induk yaitu Lampung Barat.

4.4.3

Kekurangan Vitamin A (KVA )


Untuk masalah Kekurangan Vitamin A (KVA), gambaran besarnya

masalah tersebut di Kabupaten Pesisir Barat - Provinsi Lampung belum dapat


diketahui dengan pasti karena data yang mendukung hal tersebut belum tersedia.
Tetapi jika mengacu pada prevalensi Xeropthalmia secara nasional maka KVA
bukan lagi menjadi masalah kesehatan masyarakat karena prevalensinya sudah
0,03% (Batasan WHO = 0,05%). Masalah KVA baru akan menjadi masalah jika
kita mengacu pada fakta bahwa lebih dari 50% balita di Indonesia ternyata
memiliki kadar vitamin A dalam serum darah <20 ug (Ditzi, 2000). Provinsi
Lampung bukan merupakan daerah endemis KVA termasuk Kabupaten Pesisir
Barat, tetapi upaya untuk tetap waspada harus ditingkatkan. Salah satu upayanya
yaitu dengan pendistribusian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi dan balita
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

78

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

yang diberikan sebanyak dua kali dalam satu tahun (bulan Februari dan Agustus)
dan pada ibu nifas diberikan satu kali.
Gambaran cakupan vitamin A pada balita mendapat 2 kali dan pada ibu
hamil di Kabuapten Pesisir Barat tahun 2014 dapat dilihat pada grafik dibawah
ini.
Grafik 3.21 Persentase Balita Mendapat Vitamin A 2 kali Menurut
Puskesmas Di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014

Sumber : Seksi Kesga Bidang Yan.Kes Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

79

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

BAB
IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN
Sebagai upaya untuk memiliki derajat kesehatan yang tinggi, maka
diperlukan pencapaian tingkat kesehatan tertentu yang ditandai oleh penduduknya
hidup dalam lingkungan yang sehat, mempraktikkan perilaku hidup bersih dan
sehat serta mampu menyediakan dan memanfaatkan (menjangkau) pelayanan
kesehatan yang bermutu. Perilaku yang sehat dan kemampuan masyarakat untuk
memilih dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu sangat menentukan
keberhasilan pembangunan kesehatan.
4.1. PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI PUSKESMAS
Puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan dasar yang
menyentuh masyarakat. Untuk mengetahui pemanfaatan sarana pelayanan
kesehatan dasar oleh masyarakat, dapat dilihat dari cakupan masyarakat yang
berkunjung ke Puskesmas.
Jumlah kunjungan/cakupan pelayanan rawat jalan selama

tahun 2014

berjumlah 35.796 kunjungan atau 21,3 % dari jumlah penduduk. Kunjungan


paling banyak di Puskesmas Krui yaitu 7850 (21,9 %) dan paling rendah di
Puskesmas Biha yaitu 1681 (4,7%).
Hal ini disebabkan karena Puskesmas Krui merupakan Puskesmas rawat
inap dan membawahi 3 kecamatan serta berada pada lokasi yang strategis baik
dari utara ataupun dari selatan. Selain itu Puskesmas Krui merupakan Puskesmas
rawat inap yang pertama di bangun, dimana masyarakat Kabupaten Pesisir Barat
menganggap Puskesmas Krui adalah rumah sakit, sehingga masyarakat banyak
yang berkunjung (berobat) ke Puskesmas Krui walaupun di wilayah tempat
tinggalnya terdapat Puskesmas.
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir
Barat

80

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

Selain data diatas cakupan kunjungan pelayanan kesehatan oleh penduduk dapat
juga diperoleh dari data kesakitan (LB1) di sarana pelayanan kesehatan
(Puskesmas) yaitu kunjungan rawat jalan plus rawat inap, yang dapat dilihat pada
grafik dibawah ini :
Grafik 4.1 Data kesakitan di Puskesmas
Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014

Dari grafik diatas terlihat bahwa data kesakitan paling banyak di Puskesmas Krui
yaitu 7548 kasus dan paling sedikit data Kesakitan di Puskesmas Pugung Tampak
yaitu 2719 kasus.
Dari Sembilan Puskesmas yang ada di Kabupaten Pesisir Barat, hanya lima
puskesmas yang melayani rawat inap yaitu Puskesmas Lemong, Krui, Biha,
Ngambur, Bengkunat. Jumlah kunjungan rawat inap untuk tahun 2014 di
Kabupaten Pesisir Barat adalah sebanyak 44,331.
Sedangkan untuk cakupan kunjungan gangguan jiwa di sarana pelayanan
kesehatan dasar (Puskesmas dan jaringannya) terhadap total kunjungan (rawat
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir
Barat

81

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

inap dan rawat jalan) puskesmas selama tahun 2014 belum dapat di gambarkan
karena data dukungnya belum terpenuhi.

4.2.

PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DAN PENUNJANG


Berdasarkan laporan bulanan puskesmas , jumlah rujukan dari puskesmas ke

rumah sakit baik yang dirujuk ke RSUD Liwa maupun, RSUD kabupaten lain
yang berdekatan dengan Kabupaten Pesisir Barat yaitu berjumlah 716 rujukan (2
%) dari jumlah kunjungan. Hal ini disebabkan karena puskesmas merupkan
fasilitas pelayanan kesehatan dasar, yang tidak semua penyakit dapat diobati atau
pun dirawat di puskesmas. Ada kasus tertentu yang harus dirawat di rumah sakit.
Sedangkan Kabupaten Pesisir Barat belum terdapat Rumah Sakit.

4.2.1.

Indikator Mutu Pelayanan Rumah Sakit ( RS pemerintah dan


swasta)
Untuk indikator ini belum dapat di laporkan atau digambarkan

dikarenaan di Kabupaten Pesisir Barat belum memiliki Rumah Sakit baik Rumah
Sakit yang dimiliki oleh pemerintah ataupun Rumah Sakit yang dimiliki oleh
pihak suwasata.
4.3.

PELAYANAN KEFARMASIAN
Untuk cakupan layanan kefarmasian dapat dilihat pada tabel
dibawah ini yaitu sebagai beriu ini :

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir


Barat

82

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

Tabel 4.1. Persentase Tingkat Kecukupan Obat di Kabupaten Pesisir Barat tahun 2014

NO

NAMA OBAT

SATUAN
TERKECIL

1
1

Alopurinol tablet 100 mg

3
tablet

Aminofilin tablet 200 mg

tablet

KEBUTUHAN

TOTAL
PENGGUNAAN

SISA
STOK

JUMLAH
OBAT/VAKSIN

PERSENTASE
KETERSEDIAAN
OBAT/VAKSIN

7
4500

8
5,56

12700,00

25,4

870,00

17,4

900,00

5,56

24000,00

14,81

27240,00

5,56

450,00

5,29

4500,00

5,49

270,00

5,40

37000,00

7,55

81.00
0

0
50.00

0
3

Aminofilin injeksi 24 mg/ml

tablet

5
6
7
8
9
10

Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL)


Amoksisilin kapsul 250 mg
Amoksisilin kaplet 500 mg
Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg
Metampiron tablet 500 mg
Metampiron injeksi 250 mg
Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :Aluminium
Hidroksida 200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mg

tablet
kapsul
kaplet
botol
tablet
ampul
tablet

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

2.70

0
5.0

00
4

4.50

27
0

16.20
0
162.00
0
490.00
0
8.5
00
82.00
0
5.0
00
490.00
0

83

10.
000
600

90
0

9.00

15.
000

27.00
0

240
45

4.50

27

27.00

10.
000

PROFIL KESEHATAN

11
12
13
14

201
4 201
4

Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 500 IU/g +


polimiksin 10.000 IU/g

tube

Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg +


Heksaklorofen 250 mg

supp

Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + Asam


Salisilat 3%

pot

Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg

5.0
00
5.0
00

16
17
18

Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg +


Levodopa 250 mg
Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen

tablet

Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg


Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal)

tablet

Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal)


Atropin sulfat tablet 0,5 mg
Atropin tetes mata 0,5%

tablet
tablet

Betametason krim 0,1 %

5,56

900,00

5,56

90,00

5,56

19000,00

11,18

9.00

10.
000

1.00

krim

0
9

5.0

84

5,56

20,00

5,00

90,00

4,50

270,00

5,40

27

1000,00

00

5,40

2.0

2700,00
-

0
4

ampul

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

2.70
0

00
23

4500,00

18.00

botol

Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat)

90

50.00

00
22

5,40

#DIV/0!

0
21

270,00

tablet

0
20

5,40

1.6
20
170.00
0

270,00

4.50

16.20

19

27

5,40

0
81.00

tablet
vial

27

5.0
00

270,00
-

0
15

27
0

PROFIL KESEHATAN

24
25
26
27
28
29

201
4 201
4

Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml


Deksametason tablet 0,5 mg
Dekstran 70-larutan infus 6% steril
Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr)
Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr)
Diazepam Injeksi 5mg/ml

ampul
tablet
botol

17.00
0
490.00
0
7
50

Diazepam tablet 2 mg

33
34
35
36
37
38

Diagoksin tablet 0,25 mg


Efedrin tablet 25 mg (HCL)
Ekstrks belladona tablet 10 mg
Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL)
Etakridin larutan 0,1%

37000,00

7,55

40,00

5,33

#DIV/0!

tablet

#DIV/0!

ampul

ampul
tablet
tablet
tablet
ampul
botol

Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml

1.2

ampul

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

6
0

90.00

tablet

Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL)

10.
000

60.00

3.00

85

5000,00

5,56

3000,00

5,00

810,00

5,40

9000,00

5,45

1000,00

11,11

4000,00

11,11

270,00

5,40

27,00

5,40

1000,00

5,56

81

9.00

1.00

4.00

27

1.00

5,00

15.00
0
165.00
0
9.0
00
36.00
0
5.0
00
5
00
18.00
0

60,00
-

5.00
0

0
32

tablet

Diazepam tablet 5 mg

5,29

botol

0
31

900,00
-

27.00
0

00
30

90
0

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

39

Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml

ampul

3
00

40

Fenobarbital tablet 30 mg

tablet

9.0
00

41

Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg

tablet

42

Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg

tablet

Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml


Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg

botol

1.1

ampul

5.0

tablet

Furosemid tablet 40 mg

tablet

47

Gameksan lotion 1 %

botol

49

Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g, Kalium


klorida 0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 0,58 g

sach

Gentian Violet Larutan 1 %

botol

Glibenklamida tablet 5 mg

tablet

Gliseril Gualakolat tablet 100 mg

tablet

52

Gliserin

9.00

3.2

86

5,40

90,00

5,45

900,00

5,45

180,00

5,56

2700,00

5,51

9000,00

54,55

180,00

5,56

18

2700,00

40

5,45

2.70

16.50

botol

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

18

1800,00

0
49.00

5,40

90

0
51

3.2

270,00

40
50

2.70

16.50

5,45

0
1.6

60,00

1.80

50.00

50
48

27

11,11

0
33.00

3000,00
-

6
0

0
46

11,11

3.00

00
45

1000,00
-

27.00

00
44

10,00

#DIV/0!

0
Fenol Gliserol tetes telinga 10%

30,00
-

1.00
0

43

3
0

PROFIL KESEHATAN

53

201
4 201
4

Glukosa larutan infus 5%

botol

6.4
80

54
55
56
57
58

Glukosa larutan infus 10%


Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal)
Griseofulvin tablet 125 mg, micronized
Haloperidol tablet 0,5 mg
Haloperidol tablet 1,5 mg

botol

1.1
00

90

0
33.00

60

Hidroklorotiazida tablet 25 mg

tablet

62

Ibuprofen tablet 200 mg

tablet

63

Ibuprofen tablet 400 mg

tablet

1.8

Kaptopril tablet 25 mg

tablet
tablet
tablet
tablet

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

1.00

0
5.0

1000,00

55,56

270,00

5,40

27

#DIV/0!

81.00

67

5,45

#DIV/0!

Kaptopril tablet 12,5 mg

1800,00

#DIV/0!

00

66

11,11

#DIV/0!

tube

Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg

1.80
0

00

65

10,00
-

Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg

5,45

tablet
tablet

64

60,00

tablet

Haloperidol tablet 5 mg

Hidrkortison krim 2,5%

5,56

tablet

360,00
-

ampul

59

61

36
0

4.50

33.00
0
163.00
0
33.00
0
65.00

87

4500,00

5,56

1800,00

5,45

9000,00

5,52

1800,00

5,45

41000,00

63,08

1.80

9.00

1.80

36.00

5.

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

0
68

Karbamazepim tablet 200 mg

tablet

0
16.50

0
69

Ketamin Injeksi 10 mg/ml

vial

Klofazimin kapsul 100 mg microzine

kapsul

Kloramfenikol kapsul 250 mg

kapsul

82.00

73
74

Kloramfenikol tetes telinga 3 %


Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg
Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL)

botol
tablet

Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL)


Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL)

ampul
tablet

77

Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL)

tablet

78

Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 mg +


Sulfadoxin 500 mg

tablet

5,29

4500,00

5,49

270,00

5,40

9000,00

5,52

27

9.00

Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg +


Trimetoprim 40 mg/ 5 ml

botol

Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi : Sulfametoksazol


400 mg, Trimetoprim 80 mg

tablet

16.50

18,00

5,14

900,00

5,45

90

#DIV/0!

8.2

00

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

1
8

80

4.50

79

450,00

#DIV/0!

50
76

5,56

ampul
-

75

25,00

5.0
00
163.00
0

5,45

45

0
72

8.5

900
-

00
71

90
0

50
70

000

45

0
5.0
0

163.00
0

88

5,49

270,00

5,40

9000,00

5,52

27

00

450,00

9.00
-

PROFIL KESEHATAN

81
82

201
4 201
4

Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi :


Sulfametoksazol 100 mg, Trimetoprim 20 mg

tablet

Kuinin (kina) tablet 200 mg

tablet

#DIV/0!
-

18.00

0
83

Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml

ampul

Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml

vial

Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml

vial

Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml

vial

Magnesium Sulfat serbuk 30 gram

sach

88

Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml

botol
tablet

91

Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125


mg

tablet

Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml

ampul

Metronidazol tablet 250 mg


Natrium Bikarbonat tablet 500 mg

8.2

Natrium Fluoresein tetes mata 2 %

45

32.50
0

50,00

5,56

tablet

botol

30

89

1800,00

5,54

90,00

5,29

300,00

5,45

3000,00

5,45

10,00

5,56

5,49

3.00

80

450,00

0
55.00

5,49

0
5.5

45,00

1.80

1.7

tablet

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

5,56

0
94

50,00

00
93

5,45

00
92

00
90

900,00

#DIV/0!

20
Mebendazol tablet 100 mg

5,56

89

50,00

00
87

90

5,56

00
86

16.50

1000,00
-

0
85

1.00
0

00
84

PROFIL KESEHATAN

95

201
4 201
4

Natrium Klorida larutan infus 0,9 %

botol

18.00
0

96

Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 %

ampul

3
60

97

Nistatin tablet salut 500.000 IU/g

tablet

16.50

Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g

tablet

99

Obat Batuk hitam ( O.B.H.)

botol

Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 %

tube

5.0

Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml

vial

102

Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml

ampul

Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml

botol

8.2

Paracetamol tablet 100 mg

tablet

105

Paracetamol tablet 500 mg

tablet
botol

107

Pirantel tab. Score (base) 125 mg

tablet

Povidon Iodida larutan 10 %

5,40

60,00

5,45

450,00

5,49

450,00

5,49

10.
000

19000,00

111,76
#DIV/0!

5.5

tablet

30

0
90.00

botol

5.00

90

5,45

5.

10000,00

11,11

50,00

5,56

000
5

300,00
-

00

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

270,00

9.00

0
109

5,40

00
Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL)

45

17.00

108

270,00

#DIV/0!

0
Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat)

5,00

106

100,00

45

00
104

8.2

5,45

00
103

27

1.1

900,00

00

5,56

27

00
101

10

5.0

20,00

00
100

90

2.0

8,33

00

1500,00
-

2
0

0
98

1.50
0

PROFIL KESEHATAN

110

201
4 201
4

Povidon Iodida larutan 10 %

botol

16.50
0

111

Prednison tablet 5 mg

tablet

10.00
0

112

Primakuin tablet 15 mg

9.00
0

tablet

9000,00

54,55

1000,00

10,00

200,00

5,00

200,00

5,00

1.00

10.00
0

113

Propillitiourasil tablet 100 mg

tablet

4.0
00

114

Propanol tablet 40 mg (HCL)

tablet

4.0
00

115

Reserpin tablet 0,10 mg

tablet

116

Reserpin tablet 0,25 mg

tablet

Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap 4%

botol

36.00

tube

Salisil bedak 2%

120

Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I)

80
Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II)

vial

122

Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.)

vial

123

Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S.)

ampul

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

8,33

135,00

5,40

370,00

7,40

10,00

5,56

100
1
-

#DIV/0!

80
vial

3000,00

#DIV/0!

Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S.)

27

124

1.

0
1

5,56

000
13

5.0

vial

121

2.00
5

00

5000,00
-

0
2.5

kotak

5.00

00
119

90.00

0
118

20

#DIV/0!

0
Ringer Laktat larutan infus

117

20
0

5
1

91

25,00

5,21

10,00

5,56

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

80
125

Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg

ampul

0
16.50

0
126
127
128

Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 %


Tetrakain HCL tetes mata 0,5%
Tetrasiklin kapsul 250 mg

botol

Tetrasiklin kapsul 500 mg

Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml


Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat)

55.00

kapsul

133

Triheksifenidil tablet 2 mg

tablet

5,45

5000,00

5,56

900,00

5,29

5000,00

5,56

5.00

#DIV/0!

5.5

30

00

36

vial
tablet

90.00

vial
vial
vial
vial
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

5.00
0

VAKSIN

BCG
TT
DT
CAMPAK 10 Dosis

3000,00

90

90.00

136
137
138
139

5.00

Vitamin B Kompleks tablet

5,56

0
17.00

tablet
ampul

3.00
0

90.00

ampul

Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp

135

10,00

#DIV/0!

kapsul

132

Vaksin Rabies Vero

5,45

botol

134

1
0

0
131

900,00
-

80

0
130

90
0

0
129

92

10.
000

300,00

5,45

2,00

5,56

15000,00

16,67

PROFIL KESEHATAN

140
141
142
143
144

201
4 201
4

POLIO 10 Dosis
DPT-HB
HEPATITIS B 0,5 ml ADS
POLIO 20 Dosis
CAMPAK 20 Dosis

vial
vial
vial
vial
vial

Sumber : Bidang SDMK Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

93

PROFIL KESEHATAN

4.4.

201
4 201
4

PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK


Upaya kesehatan di Kabupaten Pesisir Barat diarahkan untuk

meningkatkan mutu dan kemudahan pelayanan kesehatan yang mungkin


terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat dalam rangka untuk meningkatkan
status kesehatan masyarakat khususnya pada kelompok rentan yaitu bayi, anak
Balita, Bumil, Bulin dan Busui (ibu menyusui).

4.4.1

Pelayanan Kesehatan Ibu


Pelayanan antenatal care adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga yang

memiliki kompetensi/profesional (Dokter spesialis kebidanan, Dokter umum,


pembantu bidan dan perawat bidan) untuk ibu selama masa kehamilannya sesuai
dengan standart pelayanan antenantal yang meliputi 5T yaitu : Timbang BB, ukur
TB, ukur TD, pemberian imunisasi TT, ukur Tinggi fundus uteri dan pemberian
Tablet Besi minimal 90 tablet selama masa kehamilan.
a. Cakupan K1 dan K4
Cakupan pelayanan antenatal dapat dipantau melalui pelayanan
kunjungan baru ibu hamil (K1) atau juga disebut akses dan pelayanan ibu
hamil sesuai standart 5T paling sedikit empat kali dengan distribusi sekali
pada triwulan I, sekali pada triwulan II dan 2 kali pada triwulan III (K4),
sedangkan distribusi kunjungan dapat menggambarkan kualitas.
Grafik di bawah ini mengambarkan cakupan kunjungan K1 dan K4
di Kabupaten Pesisir Barat per Puskesmas selama tahun 2014, yaitu sebagai
berikut :

Grafik 4.2. Jumlah Kunjungan K1 dan K4


Di Pesisir Barat Tahun 2014

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir


Barat

94

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

Sumber : Seksi Kesga Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kab. Pesisir Barat

Kondisi pelayanan kesehatan ibu hamil di Kabupaten Pesisir Barat


tahun 2014, yang digambarkan oleh grafik di atas yaitu berdasarkan jumlah
kujungan K1 dan K4, untuk jumlah total kunjungan K1 3522 kunjungan dan
K4 2921 kunjungan ibu hamil. Berdasarkan grafik tersebut juga dapat dilihat
jumlah kunjungan K1 tertinggi ada di Puskesmas Krui dan Puskesmas Biha,
dan untuk jumlah kunjungan yang terendah ada di Puskesmas Pulau Pisang,
sedangkan untu jumlah kunjungan K4 yang tertinggi ada di Puskesmas
Ngambur dan Krui kemudian yang terendah ada di Puskesmas Pugung
Tampak dan Pulau Pisang.
Jika distribusi K1 dan K4 per Puskesmas berdasarkan persentase
jumlah kunjungan maka cakupan K1 terbesar yaitu Puskesmas Bengkunat
Belimbing ( 103,6 % ), sedangkan cakupan terendah yaitu Puskesmas
Lemong ( 85,1 % ), untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah
ini.
Grafik 4.3. Distribusi Persentase Cakupan K1
Menurut Puskesmas di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir


Barat

95

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

Sumber : Seksi Kesga Bidang Yankes Din.Kes Kab. Pesisir Barat

Grafik 4.4. Distribusi Persentase Cakupan K4


Menurut Puskesmas di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014

Sumber : Seksi Kesga Bidang Yankes Din.Kes Kab. Pesisir Barat

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir


Barat

96

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

Berdasarkan grafik diatas untuk cakupan persentase kunjungan K4


tertinggi ada di Puskesmas Pulau Pisang dan Ngambur sedangkan yang
terendah ada di Puskesmas Krui.
Dari kedua grafik tersebut diatas untuk persentase kunjungan K1 dan
K4 secara kabupaten masih kurang dari target nasional yaitu K1 100% dan
K4 95 %. Hal ini menunjukkan akses pelayanan kesehatan ibu hamil di
Kabupaten Pesisir Barat masih kurang dari yang diharapkan secara nasional.
Atau tingkat kepatuhan dari ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya ke
tenaga kesehatan masih kurang.

b. Cakupan Imunisasi TT1 s/d TT5 Ibu Hamil


Upaya pencegahan Tetanus Neonatorum

dilakukan dengan cara

pemberian imunisasi TT pada ibu hamil. Konsep imunisasi TT adalah life


long imunization yaitu pemberian imunisasi TT 1 sampai dengan TT5.
Adapun pembagian imunisasi TT adalah sebagai berikut :
TT0 : Imunisasi pada saat bayi
TT1 : Imunisasi pada saat bayi
TT2 : Imunisasi pada saat bayi
TT3 : Imunisasi pada saat BIAS kelas satu
TT4 : Imunisasi pada saat BIAS kelas dua
TT5 : Imunisasi pada saat BIAS kelas tiga
Pemberian imunisasi pada ibu hamil selama kehamilan adalah dua kali yaitu
TT1 dan TT2. Target cakupan TT1 & TT2 adalah > 85%.

Grafik 4.5. Cakupan Imunisasi TT1 dan TT2 Ibu Hamil


Di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir


Barat

97

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

Sumber : Seksi Kesga Bidang Yankes Din.Kes Kab. Pesisir Barat

Jika dilihat distribusi Persentase Cakupan TT2 per Puskesmas tahun


2014 maka cakupan TT2 plus tertinggi ada di Puskesmas Pulau Pisang ( 81,1
% ) sedangkan yang terendah ada di Puskesmas Lemong, seperti terlihat pada
grafik dibawah ini :
Grafik 4.6. Distribusi Persentase Cakupan TT2 plus untuk ibu hamil
Menurut Puskesmas Di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014

Sumber : Seksi Kesga Bidang Yankes Din.Kes Kab. Pesisir Barat


.

c. Cakupan Ibu Hamil dengan Tablet Besi


Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir
Barat

98

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

Cakupan ibu hamil dengan tablet besi Fe3 ( 90 Tablet ) di


Kabupaten Pesisir Barat tahun 2014 sebesar 80,48 %, dimana capaian ini
masih dibawah target yang diharapkan yaitu > 85% untuk Fe3.
Bila dilihat distribusi capaian persentase cakupan Ibu Hamil
dengan 90 Tablet Besi atau Fe3 berdasarkan Puskesmas maka terlihat bahwa
cakupan Fe3 tertinggi ada di Puskesmas Pulau Pisang ( 101,89 % ) dan
terendah ada di Puskesmas Pugung Tampak ( 72,11 % ) seperti terlihat pada
grafik di bawah ini :
Grafik 4.7. Distribusi Persentase Cakupan Ibu Hamil
dengan 90 Tablet Besi (Fe3) per Puskesmas Kab. Pesisir Barat Th. 2014

Sumber : Seksi Kesga Bidang Yankes Din.Kes Kab. Pesisir Barat

d. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan


Tenaga kesehatan yang dapat memberikan pertolongan persalinan
yaitu tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi/profesional kebidanan
(dokter spesialis kebidanan, dokter, bidan dan perawat bidan). Dibawah ini
adalah grafik cakupan persalinan oleh nakes yaitu sebagai berikut :
Grafik 4.8. Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
Di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir


Barat

99

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

Sumber : Seksi Kesga Bidang Yankes Din.Kes Kab. Pesisir Barat

Upaya yang perlu terus dilakukan untuk menangani ibu bersalin


dengan penyulit/kompikasi/resiko tinggi yaitu dengan meningkatkan fasilitas
pelayanan

di

saryankes

melalui

pembentukan

puskesmas

mampu

PONED/penanganan obstetri neonatal emergency dasar, RS mampu


PONEK/penanganan

obstetri

neonatal

emergency

komprehensif

dan

meningkatkan kompetensi dan profesionalisme tenaga kesehatan melalui


pelatihan. Setiap desa diharapkan telah menjadi desa siaga yang memiliki
bidan,kader, poskesdes dan FKMD (forum komunikasi masyarakat desa),
sarana dan sumber daya ini dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi
(melaporkan) masalah kesehatan dimasyarakat salah satu diantaranya ibu
bersalin dengan komplikasi/resiko tinggi.
e. Cakupan Kunjungan Pelayanan Ibu Nifas
Cakupan Kunjungan Pelayanan Ibu nifas di Kabupaten Pesisir
Barat tahun 2014 sebesar 79,38 % masih dibawah target yang diharapkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir


Barat

100

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

yaitu 95%. Di bawah ini adalah grafik distribusi cakupan pelayanan ibu nifas
per puskemas di Kabupaten Pesisir Barat tahun 2014 :
Grafik 4.9 Persentase Distribusi Cakupan Pelayanan Ibu Nifas
Menurut Puskesmas Di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014

Sumber : Seksi Kesga Bidang Yankes Din.Kes Kab. Pesisir Barat

f. Cakupan Ibu Nifas mendapatkan Vitamin A


Cakupan ibu nifas mendapatkan vitamin A di Kabupaten Pesisir
Barat tahun 2014 sebesar 76,61%. Di bawah ini grafik capaian / cakupan ibu
nifas mendapat Vitamin A per puskesmas di Kabupaten Pesisir Barat Tahun
2014, adalah sebagai berikut :

Grafik 4.10 Distribusi Persentase Cakupan Ibu Nifas mendapatkan


Vitamin A Menurut Puskesmas di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014.

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir


Barat

101

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

Sumber : Seksi Kesga Bidang Yankes Din.Kes Kab. Pesisir Barat

g. Cakupan Peserta KB Aktif


Cakupan Peserta KB aktif di Kabupaten Pesisir Barat tahun 2014
sebesar 60,41 % , capaian ini belum mencapai target yang diharapkan Dinas
Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat yaitu sebesar 70%.
Grafik 4.11. Cakupan Peserta KB Aktif Per Puskesmas
Di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014

Sumber : Seksi Kesga Bidang Yankes Din.Kes Kab. Pesisir Barat

Untuk mengetahui Pola penggunaan alat kontrasepsi peserta KB Aktif di


Kabupaten Pesisir Barat tahun 2014 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.2 Pola Penggunaan Alat Kontrasepsi Akseptor Aktif
Di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir
Barat

102

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

Tahun

IUD

Suntik

Implant

MOP/MOW

Pil

Kondom

2004

912

8133

1066

6472

541

Sumber : Seksi Kesga Bidang Yankes Din.Kes Kab. Pesisir Barat

h. Cakupan Kunjungan Neonatal dan Bayi


Cakupan kunjungan Neonatal (KN) adalah persentase neonatal yang
memperoleh pelayanan kesehatan minimal 2 kali dari tenaga kesehatan; satu
kali pada umur 0-7 hari dan satu kali pada umur 8-28 hari. Pelayanan tersebut
meliputi pelayanan kesehatan neonatal dasar (tindakan resusitasi, pencegahan
hipotermia, pemberian ASI dini dan ekslusif, pencegahan infeksi berupa
perawatan mata, tali pusat, kulit dan pemberian imunisasi), pemberian
vitamin K, manajemen terpadu balita muda (MTBM) dan penyuluhan
perawatan neonatus di rumah menggunakan buku KIA. Dan ini digunakan
untuk melihat jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan neonatal.
Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan kunjungan bayi umur 1-12
bulan di sarana pelayanan kesehatan maupun di rumah, posyandu, tempat
penitipan anak, panti asuhan dan sebagainya, melalui kunjungan petugas.
Setiap bayi memperoleh pelayanan kesehatan minimal 4 kali yaitu 1 kali pada
umur 1 - 3 bulan, 1 kali pada umur 3-6 bulan, 1 kali pada umur 6 9 bulan
dan 1 kali pada umur 9 - 12 bulan.
Grafik dibawah ini menggambarkan bahwa cakupan kunjungan
neonatus tahun 2014 di Kabupaten Pesisir Barat per Puskesmas, adalah
sebagai berikut :
Grafik 4.13 Cakupan Kunjungan Neonatus (KN1 & KN3) Per Puskesma
Di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir


Barat

103

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

Sumber : Seksi Kesga Bidang Yankes Din.Kes Kab. Pesisir Barat

i. Cakupan Neonatal Risti/Komplikasi ditangani


Berikut ini adalah grafik distribudi cakupan Neonatal Risti /
Komplikasi ditangani menurut puskesmas di Kabupaten Pesisir Barat Tahun
2014 yaitu sebagi berikut :
Grafik 4.14 Distribusi Cakupan Neonatal Risti/Komplikasi ditangani
Menurut Puskesmas Di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014

Penanganan komplikasi kebidanan adalah pelayanan kepada ibu


dengan komplikasi kebidanan untuk mendapat penanganan definitif sesuai
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir
Barat

104

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

standar oleh tenaga kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan
rujukan. Diperkirakan sekitar 15-20 % ibu hamil akan mengalami
komplikasi kebidanan. Komplikasi dalam kehamilan dan persalinan tidak
selalu dapat diduga sebelumnya, oleh karenanya semua persalinan harus
ditolong oleh tenaga kesehatan agar komplikasi kebidanan dapat segera
dideteksi dan ditangani.
Cakupan penanganan komplikasi kebidanan kabupaten sebesar 82 %,
kurang dari target sebesar 100% dengan kesenjangan 12 %. Puskesmas yang
telah mencapai target adalah Puskesmas Krui dan Puskesmas Bengkunat
Belimbing. Puskesmas dengan cakupan terendah adalah Puskesmas Pugung
Tampak dengan cakupan 21%.

4.4.2.

Cakupan Pelayanan Imunisasi Bayi dan UCI


Pada tahun 1990 Indonesia telah mencapai UCI dan cakupannya merata

secara nasional pada tahun 1993. Perkembangan kegiatan imunisasi makin maju
dengan adanya uniject (ADS-PID atau auto disposable syringe injection Device)
yang mendukung penyuntikan secara safe injection. Uniject merupakan vaksin
kemasan tunggal.
Sejak lima tahun terakhir hasil cakupan imunisasi rutin provinsi
Lampung telah mencapai target nasional >80% dengan indikator cakupan
imunisasi campak dan angka drop out (DO) dibawah nasional <5%. Drop out
adalah sasaran yang tidak hadir di bulan beriktunya untuk melanjutkan pemberian
imunisasi lanjutan. DO terjadi karena banyak faktor antara lain : anak sakit,
pindah tempat tinggal, lupa untuk imunisasi lanjutan.
Sedangkan untuk di Kabupaten Pesisir Barat sebagai Daerah Otonomi
Baru cakupan imunisasi dan UCI belum bisa menggambarkan keadaan yang
sebenarnya hal ini disebabkan karena data dukung belum terpenuhi, berikut adalah
data cakupan imunisasi dan UCI pada tahun 2014 adalah sebagai berikut :
Tabel 4.3 Cakupan Immunisasi Bayi Tahun 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir
Barat

105

PROFIL KESEHATAN

Tahun

BCG

201
4 201
4
DPTI

POLIO4

2014
87,2
109
98,5
Sumber : Lap. P2 Imunisasi Din.Kes Kab. Pesisir Barat

CAMPAK

DO RATE

103,4

4,2

a. Cakupan DPT1/HB1
Capaian DPT1/HB1 tahun 2014 di Kabupaten Pesisir Barat telah
mencapai

106

untuk

tingkat

kabupaten,

Grafik

dibawah

ini

menggambarkan bahwa pada tahun 2014 semua Puskesmas telah mencapai


target yang diharapkan yaitu > 90%.
Sejak tahun 2008, imunisasi DPT yang digunakan adalah DPT
combo yaitu imunisasi DPT yang dikombinasikan dengan hepatitis.
Grafik 4.15 Cakupan Imunisasi DPT1 + HB1
Menurut Puskesmas Di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014

Sumber : Laporan P2 Imunisasi Din.Kes Kab. Pesisir Barat

b. Cakupan imunisasi DPT3 + HB3


Grafik dibawah menggambarkan bahwa pada tahun 2014 cakupan
imunisasi DPT3 + HB3 Kabupaten Pesisir Barat sebesar 102,8 % untuk
capaian tingakat kabupaten ini telah memenuhi target yang diharapkan > 90
% akan tetapi jika dilihat capaian per puskesmas maka ada puskesmas yang

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir


Barat

106

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

belum memenuhi target yang diharapakan, seperti terlihat pada grafik


dibawah ini :
Grafik 4.16 Cakupan Imunisasi DPT3 + HB3
Menurut Puskesmas Di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014

Sumber : Laporan P2 Imunisasi Din.Kes Kab. Pesisir Barat

Target : > 90%

c. Cakupan imunisasi Campak


Grafik dibawah menggambarkan bahwa pada tahun 2014 cakupan
imunisasi campak Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat adalah sebesar
103,4% (telah mencapai target) namun bila dilihat cakupan berdasarkan perpuskesmas maka masih ada beberapa puskesmas yang belum memenuhi target,
yaitu puskesmas Pulau Pisang, Biha dan Ngambur yaitu dibawah target (<90%)
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Grafik 4.17 Cakupan Imunisasi Campak
Menurut Puskesmas Di Kabupaten Pesisir barat Tahun 2014

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir


Barat

107

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

Sumber : Laporan P2 Imunisasi Din.Kes Kab. Pesisir Barat

Target : > 90%

d. Cakupan imunisasi Polio.


Grafik dibawah menggambarkan bahwa pada tahun 2014 cakupan
imunisasi polio4 di

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat sebesar

98,4% (telah mencapai target). Akan tetapi bila dilihat capaian imunisasi
Polio 4 di Puskesmas belum keseluruhannya mencapai target yang
diharapkan.
Grafik 4.18 Trend Cakupan Imunisasi Polio 3
Menurut Kabupaten/Kota Di Provinsi Lampung Tahun 2012

4.4.3.

UCI
Desa/kelurahan UCI yaitu desa/kelurahan dimana 80% dari bayi yang

ada diwilayah tersebut telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap.

Indikator

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir


Barat

108

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

untuk UCI desa tahun 2006 2007 dapat dilihat dari hasil cakupan imunisasi
campak sedangkan sejak tahun 2008 indikator UCI adalah cakupan BCG,
DPT/Hb3, Polio4 dan Campak.
Cakupan desa/kelurahan UCI adalah desa/kelurahan dimana >80% dari
jumlah bayi yang ada di desa tsb sudah mendapat imunisasi dasar lengkap (1 dosis
BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis polio, 4 dosis Hep. B, 1 dosis campak), sedangkan
indikator penilaian untuk desa UCI adalah BCG, DPT/Hb3, Polio4 dan Campak
dimana ke 4 ( empat ) indikator tersebut angka cakupan desa harus diatas >90%
secara kabupaten. Persentase cakupan desa/kelurahan UCI di Pesisir Barat tahun
2014 sebesar 93,2 % dan angka ini belum mencapai target yang diharapkan
(100%).
Bila dilihat berdasarkan distribusi cakupan UCI berdasarkan Puskesmas
ada tiga puskesmas yang capaiannya kurang dari 100% adapun ke tiga puskesmas
tersebut adalah Puskesmas Biha, Ngambur dan Puskesmas Bengkunat Belimbing
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini :
Grafik 4.19 Cakupan Desa/Kelurahan UCI
Per Puskesmas Di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014

Sumber : P2 Imunisasi Din.Kes Pesisir Barat

4.4.4. Cakupan Bayi Mendapat Vitamin A


Cakupan bayi mendapat vitamin A di Kabupaten Pesisir Barat tahun 2014
baru mencapai sebesar 57,8 % dimana angka ini belum memenuhi target yang
diharapkan yaitu 85%. Bila dilihat capaian ini berdasarkan puskesmas maka hanya
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir
Barat

109

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

ada satu Puskesmas yang mencapai target > 80% yaitu Puskesmas Lemong
dengan capaian 80,2%, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini :
Grafik 4.20 Cakupan Bayi Mendapat Vitamin A
Menurut Puskesmas di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

4.4.5. Cakupan Bayi Mendapat ASI Ekslusif


Pemberian Air Susu (ASI) pada bayi usia 0-1 tahun mempunyai arti
sangat penting, terutama menyangkut pemenuhan kebutuhan zat gizi dan zat lain
pembentuk kekebalan tubuh terhadap penyakit. Pemberian ASI secara eksklusif di
usia 0-6 bulan dipandang sangat strategis, karena pada usia tersebut kondisi bayi
masih sangat labil dan rentan terhadap berbagai penyakit
Cakupan bayi mendapatkan ASI Ekslusif di Kabupaten Pesisir Barat
tahun 2014 sebesar 72 % dimana angka ini telah memenuhi target yang
diharapkan yaitu 60%.
Bila dilihat berdasarkan capaian per puskesmas maka masih ada satu
puskesmas yang capainnya masih dibawah target yang diharapkan yaitu
Puskesmas Bengkunat yang hanya mencapai angka 42,1%, untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada grafik berikut ini :
Grafik 4.21. Cakupan Bayi Mendapat ASI Ekslusif
Menurut Puskesmas Di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir
Barat

110

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

Sumber : Bidang Yan.Kes Dinas Kesehatan Kab. Pesisir Barat

4.4.6. Pelayanan Kesehatan Anak Balita dan SD/MI sederajat


4.4.6.1. Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak balita
Cakupan pelayanan kesehatan anak balita di Pesisir Barat tahun 2014
sebesar 47,9 %, dimana angka ini masih dibawah target yang diharapkan yaitu
90%.
Akan tetapi bila dilihat berdasarkan capaian perpuskesmas, maka ada dua
puskesmas yang telah memenuhi target yang diinginkan yaitu Puskesmas Pulau
Pisang ( 128,6 % ) dan Puskesmas Karya Penggawa ( 322,5 % ), Sedangkan
capaian yang terkecil adalah Puskesmas Bengkunat Belimbig yaitu hanya 1,3 %
saja, dan untuk lebih jelasnya ada pada grafik berikut ini :
Grafik 4.22. Cakupan Anak Balita Mendapat Pelayanan Kesehatan
Menurut Puskesmas Di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir


Barat

111

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

Sumber : Bidang Yan.Kes Dinas Kesehatan Kab. Pesisir Barat

4.4.6.2. Cakupan Cakupan Balita ditimbang (D/S) dan Balita Ditimbang


yang naik BB (N/D)
Dalam memantau pertumbuhan balita indikator yang digunakan adalah
D/S dan N/D. Cakupan D/S untuk Baduta di Kabupaten Pesisir Barat selama
tahun 2014 telah mencapai 84,2 %, hal ini perlu dipertahankan dan terus
ditingkatkan cakupan tersebut dengan cara, terus dilakukan gerakan penimbangan
balita melalui penyuluhan, penggerakan masyarakat, revitalisasi posyandu & lainlain. Sedangkan untuk capain D/S perpuskesmas dapat dilihat dalam grafik
dibawah ini, yaitu sebagai berikut :

Grafik 4.23 Cakupan D/S Pada Baduta


Di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir


Barat

112

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

Selanjutnya untuk cakupan balita ditimbang di Kabupaten Pesisir Barat


tahun 2014 sebesar 77 % dimana angka ini telah mencapai / memenuhi target
yang diharapkan (75%). Angka ini menggambarkan bahwa partisipasi dari
masyarakat untuk datang ke posyandu sudah cukup tinggi di Kabupaten Pesisir
Barat.
Bila dilihat capaian berdasarkan puskesmas maka terlihat

belum

keseluruhan puskesmas yang ada di Kabupaten Pesisir Barat mencapai target yang
diharapkan, masih terdapat dua puskesmas yang nilai cakupannya masih dibawah
target yang diinginkan yaitu Puskesmas Bengkunat Belimbing yaitu 68,1 % dan
Puskesmas Biha sebesar 62,9 %. Berikut ini grafik cakupan balita ditimbang
perpuskesmas tahun 2014 di Kabupaten Pesisir Barat sebagai gambaran lebih jelas
tentang balita ditimbang perpuskesmas yaitu sebagai berikut :
Grafik 4.24 Cakupan Balita Balita ditimbang (D/S)
Menurut Puskesma Di Pesisir Barat Tahun 2014

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir


Barat

113

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

Sumber : Bidang Yan.Kes Dinas Kesehatan Kab. Pesisir Barat

2.4.6.3. Cakupan Balita Bawah Garis Merah (BGM) dan Balita Gizi Buruk
mendapat Perawatan
Balita Bawah Garis Merah (BGM) adalah balita yang ditimbang, berat
badannya berada pada garis merah atau di bawah garis merah pada KMS. Balita
yang menderita BGM, fase rawan untuk beralih ke status gizi buruk
Cakupan Balita Bawah Garis Merah (BGM) di Kabupaten Pesisir Barat
tahun 2014 sebesar 0,87 % ( yang tercatat dan dilaporkan ) dimana angka ini
sudah cukup baik, dimana BGM maksimal adalah kurang dari 15%.

Grafik 4.25 Cakupan Persentase Balita BGM


Di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014 per Puskesmas

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir


Barat

114

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

Melihat grafik diatas keseluruhan puskesmas yang ada di Kabupaten


Pesisir Barat telah memenuhi target BGM yang ingin dicapai yaitu dibawah 15 %,
akan tetapi ada beberapa puskesmas yang nilainya 0 % seperti Puskesmas Pulau
Pisang, Pugung Tampak, dan Puskesmas Lemong hal ini harus di cek kembali,
apakah benar capainnya sesuai dengan angka yang tampil atau tidak tercatat dan
terlaporkan.

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir


Barat

115

PROFIL KESEHATAN

2.4.6.4.

201
4 201
4

Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat


Grafik 4.26 Cakupan Penjaringan Anak Sekolah
Kabupaten Pesisir Barat 2014

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir


Barat

116

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

TABEL 4.4 Jumlah Penambalan dan Pencabutan Gigi Tetap


di Puskesmas Tahun 2014

NO NAMA PUSKESMAS

JUMLAH
PENAMBAL PENCABUTA
AN GIGI
N GIGI
TETAP

LEMONG

PUGUNG TAMPAK

PULAU PISANG

KARYA PENGGAWA

KRUI

332

BIHA

13

NGAMBUR

29

132

BENGKUNAT
BENGKUNAT
BELIMBING
KABUPATEN

13

71

43

548

Grafik 4.27
Grafik Pencabutan Gigi tetap dan Penambalan Gigi

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir


Barat

117

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

Jumlah Murid SD yang Perlu Mendapat Pelayanan Kesehatan Gigi dan yang
Mendapat Pelayanan Kesehatan Gigi di Puskesmas Tahun 2014 adalah sebagai
berikut :

TABEL 4.5
Jumalah Murid SD Perlu Mendapatkan dan yang Mendapatak Perawatan Gigi
Di Puskesmas Tahun 2014 Kabupaten Pesisir Barat
JUMLAH

NO

NAMA PUSKESMAS

JUMLAH
MURID SD YG
PERLU
PERAWATAN
KES.GIGI

JUMLAH MURID
SD YG
MENDAPAT
PERAWATAN
KES.GIGI

LEMONG

PUGUNG TAMPAK

PULAU PISANG

KARYA PENGGAWA

KRUI

167

294

BIHA

NGAMBUR

BENGKUNAT

64

BENGKUNAT BELIMBING

184

364

KABUPATEN

Berdasarkan tabel diatas, maka bila digambarkan ke dalam grafik untuk jumlah
sisiwa yang mendapatkan pelayanan perawatan gigi di puskesmas tahun2014
Kabupaten Pesisir Barat adalah sebagai berikut ini :

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir


Barat

118

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

Grafik 4.28 Jumlah Murid SD yang Mendapat Perawatan Gigi

Dari 9 ( sembilan) Puskesmas yang ada di Kabupaten Pesisir Barat, terdapat 4


Puskesmas yang mempunyai tenaga kesehatan gigi baik dokter maupun perawat
gigi, yaitu Puskesmas Krui ( hanya 1 orang perawat gigi,tidak ada dokter gigi ),
Puskesmas Biha ( terdapat 1 orang perawat gigi ,tidak ada dokter gigi ) Puskesmas
Ngambur ( terdapat 2 orang perawat gigi,dan 1 orang dokter gigi ), Puskesmas
Bengkunat ( 1 orang perawat gigi ,tidak ada dokter gigi ). Oleh karena itu,
pelayanan kesehatan gigi, baik di dalam maupun di luar gedung hanya dilakukan
di keempat puskesmas tersebut.

4.5.

CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN


Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir

Barat

119

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

Krisis moneter yang melanda cenderung meningkatkan biaya kesehatan


dan menyebabkan makin berkurangnya kemampuan masyarakat terutama
golongan ekonomi lemah untuk membiayai pemeliharaan kesehatanya, berbagai
upaya telah dilakukan oleh pemerintah salah satunya yaitu dengan adanya Sistem
Jaminan Sosial Nasional (SJSN) berdasarkan Undang-Undang no. 40 tahun 2004.
Sedangkan untuk gambaran caupan jaminan pemeliharaan kesehatan di
Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
TABEL 4.6 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
PESERTA JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN
NO

JENIS JAMINAN
KESEHATAN

JUMLAH

L
3

P
4

L+P
5

L
6

P
7

L+P
8

JAMINAN KESEHATAN
NASIONAL

32319

55025

87344

41,49

78,03

58,85

a.

Penerima Bantuan Iuran


(PBI) APBN

28706

48879

77585

36,85

69,32

52,28

b.

PBI APBD

864

1470

1470

1,11

2,08

1,57

c.

Pekerja Penerima Upah


(PPU)

1903

3238

5141

2,44

4,59

3,46

d.

Pekerja Bukan Penerima


Upah (PBPU)/ Mandiri

846

1438

2284

1,09

2,04

1,54

e.

Bukan Pekerja (BP)

0,00

0,00

0,00

2.

Jamkesda ( Sudah
dikonfirmasi ke PBI APBD )

0,00

3.

ASURANSI SWASTA

36

59

95

0,05

0,008

2.59

4.

ASURANSI PERUSAHAAN

0,00

0,00

0,00

32,355

55.084

87,439

41,54

78,12

58,92

JUMLAH

Sumber : Bidang PMS Din.Kes Kab. Pesisir Barat


JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH PESERTA JKN TH
2014

146,819
88,096

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir


Barat

120

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

CAKUPAN PESERTA JKN (%)


- LAKI-LAKI
- PEREMPUAN

60
22
38

Untuk mensukseskan program pemerintah dalam upaya memberikan


perlindungan jaminan kesehatan masyarakat bagi seluruh masyarakat Kabupaten
Pesisir Barat serta mempercepat akselerasi dalam penurunan Angka Kematian Ibu
(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) sebagai MDGs tahun 2014 Pemberi
Pelayanan Kesehatan (PPK) yang ikut program tersebut sebagai berikut:
Tabel. 4.7
Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) JKN Di Pelayanan Dasar Kabupaten
Pesisir Barat Tahun 2014
NO
1.
2
3
4
5
6
7
8
9

PPK*)
Puskesmas Lemong
Puskesmas Pugung Tampak
Puskesmas Pulau Pisang
Puskesmas Karya Penggawa
Puskesmas Krui
Puskesmas Biha
Puskesmas Ngambur
Puskesmas Bengkunat
Puskesmas Bengkunat. Belimbing

KETERANGAN

a. SUMBER DANA
Sumber dana pelayanan kesehatan dalam penyelenggaraan Program
Jaminan Kesehatan Nasional ( JKN ) berasal dari iuran peserta Penerima
Bantuan Iuran (PBI) dan Non Penerima Bantuan Iuran (Non PBI). PBI Pusat
dibayarkan oleh Pemerintah Pusat melalui Kementrian Kesehatan kepada
BPJS Kesehatan sedangkan PBI Daerah dibayarkan oleh Pemerintah Daerah
melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat kepada BPJS Kesehatan.
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir
Barat

121

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

Tahun 2014 Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat, menganggarkan dana


pelayanan kesehatan sebesar Rp. 6.605.899.500,- . Proses pencairan dana
kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional ( JKN ) dibayarkan langsung dari BPJS
Kesehatan ke rekening masing-masing FKTP/Puskesmas sedangkan untuk
dana Non Kapitasi dibayarkan melalui rekening JKN Dinas Kesehatan
Kabupaten Pesisir Barat dan dibayar secara tunai ke FKTP berdasarkan klaim
yang diajukan FKTP.

b. KEPESERTAAN

Tabel. 4.8
Data Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Kabupaten Pesisir
Barat tahun 2014
Jumlah

Jenis Kepesertaan
PBI
Non PBI

Pendudu

Jumlah

146.819

PBI

PBI

Pekerja

Pusat

Daerah

Penerima

2.334

Upah
6.210

77.585

Total
(%)

Mandiri

2.419

88.548

60,31%

Tabel. 4.9
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir
Barat

122

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

Besaran Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) diterima per Puskesmas s.d
Bulan Desember 2014
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Puskesmas
Bengkunat
B. Belimbing
Biha
Karya Penggawa
Krui
Lemong
Ngambur
Pugung Tampak
Pulau Pisang

Besaran kapitasi
5.000
4.500
6.000
4.500
5.500
4.500
5.000
4.500
10.000

c. REALISASI PEMANFAATAN DANA


Dari pelaksanaan Progran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tahun
2014, dana pelayanan kesehatan yang ada dimanfaatkan untuk pelayanan
kesehatan dasar bagi peserta JKN, adapun gambaran pemanfaatan dana
pelayanan tersebut tergambar seperti pada tabet berikut:

Tabel. 4.10
Jumlah Penerimaan Dana JKN s/d Bulan Desember Tahun 2014
Kabupaten Pesisir Barat
No.

FKTP/Puskesmas

Realisasi Penerimaan

Jumlah

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir


Barat

123

PROFIL KESEHATAN

1
2
3
4
5
6
7
8
9

201
4 201
4
Kapitasi
226.852.500
805.681.500
763.995.000
375.606.000
1.234.898.000
333.022.500
573.630.000
228.021.000
121.706.000
4.663.412.500

Bengkunat
Bengkunat Belimbing
Biha
Karya Penggawa
Krui
Lemong
Ngambur
Pugung Tampak
Pulau Pisang
Jumlah

Non Kapitasi
32.440.000
52.010.000
55.460.000
73.830.000
145.945.000
35.865.000
17.610.000
13.230.000
426.390.000

259.292.500
857.691.500
819.455.000
449.436.000
1.380.843.000
368.887.500
591.240.000
241.251.000
121.706.000
5.089.802.500

Tabel. 4.11
Realisasi Belanja Dana JKN s/d Bulan Desember Tahun 2014
Kabupaten Pesisir Barat
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Pemanfaatan (Rp.)
Kapitasi
Non Kapitasi
190.028.950
24.640.000
563.505.750
52.010.000
608.432.150
55.460.000
350.607.101
73.830.000
923.038.070
145.945.000
323.115.090
35.865.000
509.016.250
17.360.000
211.819.000
13.230.000
113.751.100
0
3.793.313.461 418.340.000

FKTP/Puskesmas
Bengkunat
Bengkunat Belimbing
Biha
K arya Penggawa
Krui
Lemong
Ngambur
Pugung Tampak
Pulau Pisang
Jumlah

214.668.950
615.515.750
663.892.150
424.437.101
1.068.983.070
358.980.090
526.376.250
225.049.000
113751.100
4.211.653.461

Pemanfaatan (Rp.)

Penerimaan
(Rp.)
5.089.802.500

Jumlah

Persen

Kapitasi

Non Kapitasi

Jumlah

3.793.313.461

418.340.000

4.211.653.461

(%)
82.75 %

Tabel. 4.12
Kunjungan Peserta JKN Puskesmas s/d bulan Desember 2014

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir


Barat

124

PROFIL KESEHATAN

NO

1
2
3
4
5
6
7
8
9

UPT PUSKESMAS

Bengkunat
Bengkunat
Belimbing
Biha
Karya Penggawa
Krui
Lemong
Ngambur
Pugung Tampak
Pulau Pisang
JUMLAH

201
4 201
4
JUMLAH
KEPESERTAAN

KUJUNGAN RJTP

BULAN
LALU

BULAN
INI

RAWAT
JALAN

RAWAT
INAP

RUJUKAN

4.884

4.908

834

21

75

17.832

17.863

3037

76

273

12.491
7.113
18.948
7.564
11.670
5.078
1.184
84.251

12.553
7.141
18.928
7.576
11.685
5.085
1.182
86.921

2134
1214
3218
1288
1986
864
201
14.777

53
30
80
32
50
22
5
369

192
109
290
116
179
78
18
1.330

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir


Barat

125

PROFIL KESEHATAN

4.6.

201
4 201
4

Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM)


Posyandu, Polindes, Dana sehat dan TOGA adalah sarana upaya

kesehatan bersumber daya masyarakat yang merupakan upaya kesehatan yang


berdiri atas peran serta dari masyarakat.
4.6.1.

Posyandu
Posyandu merupakan bentuk peran serta masyarakat yang nyata

khususnya oleh Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan


organisasi wanita lainnya. Peranan pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA)
melalui Puskesmas dan Puskesmas Pembantu makin efektif setelah didukung oleh
peran serta masyarakat dalam bentuk Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu).
Peningkatan peran serta PKK tersebut memungkinkan Posyandu sebagai lembaga
masyarakat dapat berkembang dengan pesat. Posyandu purnama yaitu posyandu
yang melaksanakan hari buka lebih dari 8 kali per tahun, jumlah kader yang
bertugas sama dengan atau lebih dari 5 orang, cakupan program utama (KIA,
KB,Gizi, imunisasi >50%, dan sudah ada satu atau lebih program tambahan serta
cakupan dana sehat <50%). Posyandu Purnama dan Mandiri saat ini disebut juga
dengan posyandu aktif.
Persentase Posyandu Purnama dan Mandiri di Kabupaten Pesisir Barat
tahun 2014 sebesar 51,48%, berikut ini gambaran posyandu Purnama dan Mandiri
per Puskesmas Tahun 2014 Kabupaten Pesisir Barat.

Grafik 4.29 Persentase Posyandu Purnama & Mandiri


di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir


Barat

126

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

Sumber : Bidang PMS Dinas Kesehatan Kab. Pesisir Barat

Bila dilihat berdasarkan jumlah posyandu yang ada di Kabupaten Pesisir


Barat tahun 2014 sebesar 169 posyandu maka terlihat bahwa jumlah posyandu
semakin meningkat dibandingkan tahun sebelumnya
Grafik 4.30 Jumlah Posyandu Menurut Strata
Di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014

Sumber : Bidang PMS Dinas Kesehatan Kab. Pesisir Barat

Berdasarkan grafik 4.30 diatas tampak jumlah posyandu untuk strata


purnama dan mandiri dari tahun 2014 cenderung jumlahnya semakin meningkat.
Untuk perubahan strata ke tingkat diatasnya perlu upaya masyarakat terutama
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir
Barat

127

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

kader dalam mengaktifkan peran posyandu, karena posyandu adalah UKBM milik
masyarakat dan untuk masyarakat.
4.6.2. Rumah Tangga Sehat / Rumah Tangga Ber PHBS
Indikator perilaku sehat lainnya dapat dilihat dari persentase rumah
tangga sehat/berPHBS. Rumah tangga sehat adalah rumah tangga yang memenuhi
10 indikator yaitu pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, balita diberi ASI
eksklusif, mempunyai jaminan pemeliharaan kesehatan, tidak merokok,
melakukan aktifitas fisik setiap hari, makan sayur dan buah setiap hari, tersedia air
bersih, tersedia jamban, kesesuaian luas lantai dengan jumlah penghuni dan lantai
rumah bukan dari tanah.
Cakupan PHBS di Kabupaten Pesisir Barat tahun 2014 sebesar 78,2 %.
Berikut ini cakupan PHBS per Puskesmas di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014
adalah sebagai berikut :
Grafik 4.31 Cakupan Rumah Tangga Ber-PHBS
Menurut Puskesmas Di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014

Sumber : Bidang PMS Din.Kes Pesisir Barat

4.6.3. Cakupan Desa / Kelurahan Siaga Aktif


Desa Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber
daya dan kemampuan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah
kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan, secara mandiri. Pengertian

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir


Barat

128

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

Desa ini dapat berarti Kelurahan atau Nagari atau istilah-istilah lain bagi satuan
administrasi pemerintahan setingkat desa.
Desa Siaga Aktif adalah desa yang mempunyai Pos Kesehatan Desa
(Poskesdes) atau UKBM lainnya yang buka setiap hari dan berfungsi sebagai
pemberi

pelayanan

kesehatan

dasar,

penanggulangan

bencana

dan

kegawatdaruratan, surveilance berbasis masyarakat yang meliputi pemantauan


pertumbuhan (gizi), penyakit, lingkungan dan perilaku sehingga masyarakatnya
menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Poskesdes adalah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
yang dibentuk di desa dalam rangka upaya mendekatkan pelayanan kesehatan
dasar bagi masyarakat desa. Poskesdes dikelola oleh 1 orang Bidan dan minimal 2
orang kader dan merupakan koordinator dari UKBM yang ada.
Pelayanan kesehatan dasar adalah pelayanan kesehatan yang sesuai
kewenangan bidan penangungjawab poskesdes, selanjutnya dirujuk ke pustu atau
puskesmas apabila tidak bisa ditangani. Surveilans penyakit yang berbasis
masyarakat adalah upaya pengamatan dan pencatatan yang dilakukan oleh
masyarakat (kader dan bidan/perawat) tentang kejadian penyakit yang dapat
mengancam kesehatan penduduk/masyarakat.
Pemantauan Pertumbuhan adalah suatu upaya yang dilakukan oleh kader
untuk mengetahui berat badan balita setiap bulan untuk mendeteksi secara dini
pertumbuhan balita (D/S). Masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
adalah masyarakat dimana penduduknya menerapkan perilaku hidup bersih dan
sehat. Cakupan Desa Siaga Aktif adalah desa yang mempunyai Pos Kesehatan
Desa (Poskesdes) atau UKBM lainnya yang buka setiap hari dan berfungsi
sebagai pemberi pelayanan kesehatan dasar, penanggulangan bencana dan
kegawatdaruratan, surveilance berbasis masyarakat yang meliputi pemantauan
pertumbuhan (gizi), penyakit, lingkungan dan perilaku sehingga masyarakatnya
menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dibandingkan dengan
jumlah desa siaga yang dibentuk
Cakupan desa siaga Kabupaten Pesisir Barat tahun 2014 sebesar 22,3 %
dan angka ini masih dibawah dari angka target yang diharapkan (100%). Bila
dilihat berdasarkan distribusi per Puskesmas tahun 2014 maka belum satupun
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir
Barat

129

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

puskesmas mencapai target indikator desa siaga bahkan masih ada puskesmas
yang belum melaporkan desa siaga, untuk jelasnya dapat dilihat pada grafik di
bawah ini.
Grafik 4.32 Persentase Cakupan Desa/Kelurahan Siaga
Menurut Puskesmas Tahun 2014

Sumber : Bidang PMS Din.Kes Pesisir Barat

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir


Barat

130

PROFIL KESEHATAN

4.7.

201
4 201
4

UPAYA PELAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN


Lingkungan fisik dan biologik merupakan komponen yang penting dan

tidak dapat dipisahkan dari semua aktifitas kehidupan manusia,sehingga


kualitasnya sangat berperan dalam proses terjadinya gangguan kesehatan secara
tidak langsung bagi masyarakat. Biasanya kualitas lingkungan yang ada
merupakan resultan dari berbagai kondisi baik yang disebabkan oleh peristiwaperistiwa alam maupun oleh karena aktifitas dan perilaku manusia.
Beberapa upaya untuk memperkecil resiko turunnya kualitas lingkungan
telah dilakukan oleh berbagai instansi terkait seperti pembangunan sarana sanitasi
dasar, pemantauan dan penataan lingkungan dan pengukuran dan pengendalian
kualitas lingkungan. Pembangunan sarana sanitasi dasar bagi masyarakat yang
berkaitan langsung dengan masalah kesehatan, meliputi penyediaan air bersih,
jamban sehat, perumahan sehat yang biasanya ditangani secara lintas sektor.
Sedangkan di jajaran kesehatan kegiatan yang dilaksanakan meliputi Pemantauan
Kualitas lingkungan (air,tanah, udara), pemantauan sanitasi Rumah Sakit,
Pembinaan dan Pemantauan Sanitasi Tempat-tempat Umum, Tempat Pengelolaan
Makanan, Tempat Pengelolaan Pestisida dan sebagainya.
Upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas lingkungan antara lain
dengan program penyehatan lingkungan. Program penyehatan lingkungan
merupakan bagian dari pembangunan kesehatan yang menitik beratkan pada
pemecahan masalah kesehatan lingkungan dalam rangka mewujudkan kualitas
lingkungan yang lebih sehat agar dapat melindungi masyarakat dari segala
kemungkinan kejadian yang dapat menimbulkan gangguan dan/atau bahaya
kesehatan menuju derajat kesehatan keluarga dan masyarakat yang lebih baik.

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir


Barat

131

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

Program lingkungan sehat bertujuan untuk mewujudkan mutu lingkungan


sehat yang mendukung tumbuh kembang anak dan remaja, memenuhi kebutuhan
dasar untuk hidup sehat dan memungkinkan interaksi sosial serta melindungi
masyarakat dari ancaman bahaya yang berasal dari lingkungan sehingga tercapai
derajat kesehatan individu, keluarga dan masyarakat yang optimal.
4.7.1.

Rumah Sehat
Rumah adalah tempat berkumpul anggota keluarga dan menghabiskan

sebagian besar waktunya, sehingga kondisi kesehatan perumahan sangat berperan


sebagai media penularan penyakit diantara anggota keluarga atau tetangga
sekitarnya. Beberapa ukuran sering digunakan untuk menilai kesehatan
perumahan diantaranya adalah luas lantai rumah, jenis lantai terluas, penggunaan
bahan bakar jenis atap, jenis dinding dan sebagainya.
TABEL 4.13
TABEL RUMAH SEHAT KABUPATEN PESISIR BARAT TAHUN 2014

NO

1
2
3
4
5
6
7
8
9

PUSKESMAS

KRUI
KARYA PENGGAWA
PUGUNG TAMPAK
PULAU PISANG
LEMONG
BIHA
NGAMBUR
BENGKUNAT
BENGKUNAT BELIMBING
TOTAL

JUMLAH
RUMAH
7.312
2.445
2.556
589
3.229
5.563
4.344
2.466
7.972
36.476

RUMAH
MEMENUHI
SYARAT
(RUMAH
SEHAT)
5.670
1.518
1.634
314
3.064
3.709
3.332
2.080
4.100
25.421

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pencapaian kegiatan pembinaan


rumah sehat dengan jumlah 36.476 rumah dengan keadaan rumah yang sehat
25.421 rumah (70 % ) yang memenuhi syarat kesehatan.

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir


Barat

132

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

Permasalahan yang ada dalam kegiatan pembinaan rumah sehat adalah


1. Masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang rumah sehat
2. Kurangnya tenaga pembinaan/ penyuluh dilapangan
3. Kurangnya partisispasi masyarakat tentang hidup bersih dan sehat
GRAFIK 4.32. RUMAH SEHAT TAHUN 2014
KABUPATEN PESISIR BARAT 2015

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir


Barat

133

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

4.7.2. Akses dan Persediaan Air Bersih


Penyehatan Air meliputi pengamanan dan penetapan kualitas air untuk
berbagai kebutuhan dan kehidupan manusia, maka seharusnya Air Bersih untuk
kebutuhan sehari-hari juga harus memenuhi persyaratan kualitas yang telah
ditetapkan, kualitas fisik, bakteriologis maupun kimia. Persyaratan kualitas
tersebut tertuang dalam Permenkes No. 416 tahun 1990 tentang syarat-syarat
pengawasan kualitas air. Sasaran pengawasan kualitas air secara menyeluruh
mencakup air minum, air bersih, air kolam renang, air pemandian umum, badan
air, air limbah industri dan air limbah rumah tangga.Dalam pemenuhan air untuk
kebutuhan masyarakat dibedakan menjadi dua sumber yaitu air minum yang
berasal dari PDAM dan air bersih yang berasal dari jenis sarana yang dianggap
memenuhi persyaratan antara lain sistem Perpipaan (PP) Perlindungan Mata Air
(PMA), Sumur Terlindung (SPT/Pompa Air), Penampungan Air Hujan
(PAH).Kebutuhan air bersih merupakan kebutuhan yang tak terelakan bagi
kehidupan manusia, Fungsi air bersih dalam rumah tangga adalah untuk minum,
mandi dan cuci. Penggunaan air minum dapat diperoleh dari berbagai sumber
seperti air kemasan, ledeng, pompa, sumur dan lainnya yang mengacu pada
Kepmenkes no. 907/Menkes/SK/VII/2002.

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir


Barat

134

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

Tabel 4.14
JUMLAH PENDUDUK YANG MEMILIKI AKSES AIR BERSIH
NO

1
2
3
4
5
6
7
8
9

PUSKESMAS

KRUI
KARYA PENGGAWA
PUGUNG TAMPAK
PULAU PISANG
LEMONG
BIHA
NGAMBUR
BENGKUNAT
BENGKUNAT
BELIMBING
TOTAL

JUMLAH KEPALA
KELUARGA (KK)

PENDUDUK YANG MEMILIKI


AKSES AIR MINUM

10497
2873
2177
342
3438
6653
5678
2006
6588

9391
3811
2187
358
3831
5803
4787
2032
6402

40252

38602

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa akses air bersih di kabupaten
Pesisir Barat tahun 2014 dengan pencapaian95 % masyarakat dapat
mengakses air bersih dikarenakan keadaan demografi kabupaten pesisir barat
merupakan daerah pantai.
GARFIK 4.33. JUMLAH PENDUDUK DENGAN AIR BERSIH

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir


Barat

135

PROFIL KESEHATAN

4.7.3.

201
4 201
4

Keluarga Dengan Kepemilikan Sanitasi Dasar


Salah satu cara untuk menilai sejauhmana tingkat kesadaran masyarakat

dalam menjaga kebersihan lingkungan dapat dilihat dari tempat pembuangan akhir
kotoran/tinja. Sistem pembuangan kotoran manusia/air besar dan air limbah erat
kaitannya dengan kondisi lingkungan dan resiko penularan penyakit khususnya
penyakit saluran pencernaan. Klasifikasi sarana pembuangan kotoran dilakukan
berdasarkan atas tingkat resiko pencemaran yang mungkin ditimbulkan.
Untuk di Kabupaten Pesisir Barat akses sanitasi merupakan gabungan
dari kepemilikan sarana sanitasi yang terdiri dari :
a.
b.
c.

Sarana air bersih


Sarana jamban keluarga
Saluran pembuangan air limbah
Tabel 4.15
Tabel Jumlah Penduduk Yang meiliki Akses Sanitasi

NO

1
2
3
4
5
6
7
8
9

PUSKESMAS

KRUI
KARYA PENGGAWA
PUGUNG TAMPAK
PULAU PISANG
LEMONG
BIHA
NGAMBUR
BENGKUNAT
BENGKUNAT BELIMBING
TOTAL

JUMLAH
RUMAH
7.312
2.445
2.556
589
3.229
5.563
4.344
2.466
7.972
36.476

PENDUDUK
YANG
MEMILIKI
AKSES
SANITASI
5670
1518
1634
314
3064
3709
3332
2080
4100
25421

Dari tabel diatas menggambarkan sarana akses sanitasi di kabupaten pesisir


barat tahun 2014 dengan capaian 60 %, hal ini dapat di simpulkan bahwa
masih rendahnya akses sanitasi di kabupaten pesisir barat dikarenakan
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir
Barat

136

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

rendahnya pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat. Adapun


hambatan yang dialami yaitu :
1.
2.
3.
4.

Masih kurangnya tenaga lapangan (penyuluh)


Masih rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat
Minimnya partisipasi masyarakat tentang hidup bersih dan sehat
Faktor ekonomi
GRAFIK 4.34. AKSES SANITASI KAB PESISIR BARAT 2014

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir


Barat

137

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

4.7.4. Desa Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)


Tabel 4.16
TABEL DESA SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)

NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9

JUMLAH
DESA

PUSKESMAS
KRUI
KARYA PENGGAWA
PUGUNG TAMPAK
PULAU PISANG
LEMONG
BIHA
NGAMBUR
BENGKUNAT
BENGKUNAT BELIMBING
TOTAL

28
12
12
6
13
15
9
9
14
118

DESA SANITASI
TOTAL BERBASIS
MASYARAKAT
(STBM)
0
1
0
0
0
2
0
0
0
3

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ) adalah suatu kegiatan dimana


masyarakat sangat berperan penting dalam pelaksanaan dilapangan, dikarenakan
masyarakat sebagai pemicu kegiatan tersebut. Kegiatan STBM di kabupaten
pesisir barat sampai tahun 2014 baru 3 desa yang telah dilakukan pemicuan
(pelaksanaan STBM), masih terdapat 115 desa yang belum dilakukan pemicuan.
Hambatan dalam kegiatan STBM yaitu :
1. Keterbatasan anggaran untuk melaksanakan pemicuan
2. Masih kuranya tenaga sanitarian di UPT Puskesmas

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir


Barat

138

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

Grafik 4.35
Grafik Desa Stbm Kab Pesisir Barat 2014

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir


Barat

139

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

BAB
V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

6.1.

SARANA PELAYANAN KESEHATAN


Pembangunan kesehatan diarahkan untuk makin meningkatkan kualitas

dan pemerataan jangkauan/akses pelayanan kesehatan. Dalam upaya mencapai


tujuan tersebut penyediaan sarana kesehatan merupakan hal yang penting.
6.1.1.

Jumlah Rumah Sakit Umum dan Khusus


Pembangunan rumah sakit di Kabupaten Pesisir Barat direncanakan akan
dibangun tahun 2015

bulan April. Rumah Sakit yang akan dibangun

merupakan Rumah Sakit Tipe D /Rumah Sakit komunitas.


6.1.2.

Jumlah Puskesmas dan Jaringannya


a. PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
1)
Puskesmas dengan Pelayanan Puskesmas dengan Pelayanan
Obstetrik dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED).

Puskesmas Lemong

Puskesmas Krui

Puskesmas Biha

Puskesmas Ngambur

Puskesmas Bengkunat
2)

3)

Puskesmas dengan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)

Puskesmas Lemong

Puskesmas Pugung Tampak


Puskesmas dengan Tatalaksana Kasus Kekerasan terhadap Anak
(KtA)

Puskesmas Krui

4)

Puskesmas dengan Tatalaksana Kasus Kekerasan terhadap


Perempuan (KtP)

Puskesmas Lemong

Puskesmas Krui
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

139

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

Puskesmas Biha
Puskesmas Bengkunat

b. PUSKESMAS PEMBANTU
Tabel 5.1 Puskesmas Pembantu Kabupaten Pesisir Barat 2014
NAMA
PUSKESMAS
NO
PEMBANTU
(PUSTU)
1 Pustu Way Melesom
2 Pustu Way Batang
3 Pustu Walur
4 Pustu Kota Karang
5 Pustu Laay
6 Pustu Gunung Kemala
7 Pustu Lintik
8 Pustu Balai Kencana
9 Pustu Tanjung Jati
10 Pustu Marang
11 Pustu Sp 2
12 Pustu Sp 3
13 Pustu Sp 4
Pustu Negeri Ratu
14
Ngambur

6.1.3.

15

Pustu Pagar Bukit

16

Pustu Kota Jawa

17

Pustu Penyandingan

18

Pustu Bandar Dalam

19

Pustu Suka Marga

ALAMAT
Desa Way Melesom, Kec. Lemong
Desa Way Batang, Kec. Lemong
Desa Walur, Kec. Pesisir Utara
Desa Kota Karang, Kec. Pesisir Utara
Desa Laay, Kec. Karya Penggawa
Desa Gunung Kemala, Kec.Way Krui
Desa Lintik, Kec. Krui Selatan
Desa Balai Kencana, Kec. Krui Selatan
Desa Tanjung Jati, Kec. Pesisir Selatan
Desa Marang, Kec. Pesisir Selatan
Translok Sp 2, Kec. Ngambur
Translok Sp 3, Kec. Ngambur
Translok Sp 4, Kec. Ngambur
Desa Negeri Ratu Ngambur, Kec.
Ngambur
Desa Pagar Bukit, Kec. Bengkunat
Belimbing
Desa Kota Jawa, Kec. Bengkunat
Belimbing
Desa Penyandingan, Kec. Bengkunat
Belimbing
Desa Bandar Dalam, Kec. Bengkunat
Belimbing
Desa Suka Marga, Kec. Bengkunat
Belimbing

Kondisi Sarana Kesehatan


Kondisi bangunan dan sarana pendukung puskesmas di Kabupaten Pesisir
Barat tahun 2014
NO

SARANA

JML

KONDISI

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

140

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4
baik

rusak

rusak

rusak

sedang
2

berat
-

1.

Puskesmas

ringan
-

2.

Puskesmas

20

10

3.

Pembantu

16

4.

Rumah Dinas Dokter

11

Pusling Roda 4
Ket :
a. Puskesmas Lemong
a. Puskesmas (Baik)
b. Pustu : 1 Baik (Way Batang), 1 Rusak Berat (Way Malesom)
c. Rumah Dinas Dokter : 2 Rusak Ringan, 2 Rusak Berat
d. Pusling Roda 4 : 1 Rusak Ringan
b. Puskesmas Pugung Tampak
a. Puskesmas (Baik)
b. Pustu : 1 baik (Kota Karang), 1 Rusak Berat (Walur)
c. Rumah Dinas Dokter : 2 Baik
d. Pusling Roda 4 : 1 Baik
c. Puskesmas Pulau Pisang
a. Puskesmas (Baik)
b. Pustu : c. Rumah Dinas Dokter : 2 Rusak Berat
d. Pusling Roda 4 : 1 Rusak Berat
d. Puskesmas Karya Penggawa
a. Puskesmas (Rusak Sedang)
b. Pustu : 1 Laay (Rusak Sedang)
c. Rumah Dinas Dokter : 1 Baik
d. Pusling Roda 4 : 1 Rusak Sedang
e. Puskesmas Krui
a. Puskesmas Baik
b. Pustu : 2 Rusak Ringan (Balai Kencana dan Gunung Kemala), 1
Rusak Berat (Lintik)
c. Rumah Dinas Dokter : 1 Baik, 2 Rusak Ringan
d. Pusling Roda 4 : 2 Rusak Ringan
f.

Puskesmas Biha
a. Puskesmas Rusak Sedang
b. Pustu : 1 Baik (Marang) 1 Rusak Ringan (Tj. Jati), 1 Rusak Berat
(NR. Tenumbang)
c. Rumah Dinas Dokter : 1 Rusak Ringan
d. Pusling Roda 4 : 1 Rusak Berat
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

141

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

g. Puskesmas Ngambur
a. Puskesmas Baik
b. Pustu : 1 Baik (SP 6), 1 Rusak Sedang (Sp 4), Rusak Berat (Sp 2 dan
Sp 3)
c. Rumah Dinas Dokter : 1 Baik, 1 Rusak Berat
d. Pusling Roda 4 : 1 Rusak Berat
h. Puskesmas Bengkunat
a. Puskesmas Baik
b. Pustu : c. Rumah Dinas Dokter : 1 Rusak Berat
d. Pusling Roda 4 : 1 Rusak Berat
i.

Puskesmas Bengkunat Belimbing


a. Puskesmas Baik
b. Pustu : 2 Rusak Sedang (Suka Marga dan Bandar Dalam) 2 Rusak
Berat (Pagar Bukit dan Penyandingan)
c. Rumah Dinas Dokter : 2 Rusak Sedang
d. Pusling Roda 4 : 2 Rusak Berat

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

142

PROFIL KESEHATAN
6.2.

201
4 201
4

TENAGA KESEHATAN ..
Tabel 5.3

Jumlah Tenaga Kesehatan


Nama Puskesmas
A

Lemong

20

Pugung Tampak

19

Pulau Pisang

16

Karya Penggawa

11

34

Krui

24

17

23

78

Biha

15

37

Ngambur

17

18

51

Bengkunat

10

20

47

Bengkunat
Belimbing

15

31

Jumlah

11

88

111

51

350

keterangan
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

144

PROFIL KESEHATAN
a.
b.
c.
d.
e.

Dokter Umum
Dokter Gigi
Perawat
Perawat Gigi
Bidan

f. Bidan Desa/Poskesdes
g. Apoteker
h. Asisten apoteker

i.
j.
k.
l.
m.

Analis Kesehatan
Kesmas (S1)
Sanitarian
Gizi
Tata Usaha

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

145

201
4 201
4
n.
o.
p.
q.
r.

Sopir
Analis Kesehatan
Kesmas (S1)
Sanitarian
Gizi

s. Keuangan
t. Tenaga Non
Kesehatan
u. Jumlah

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

Gambar 5.1
Rasio Tenaga Kesehatan Kab Pesisir Barat Tahun 2014

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

146

PROFIL KESEHATAN

201
4 201
4

Tabel 5.4
DATA KEBUTUHAN TENAGA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN PESISIR BARAT TAHUN 2014

N
O

JENIS TENAGA
KESEHATAN

1
2
3

DOKTER UMUM
BIDAN
PERAWAT
FARMASI/
APOTEKER
GIZI
KESMAS
TEKNISI MEDIS/
RONTGEN

4
5
6
7

RASIO
TENAGA/
PER
100.000
PDDK
30
75
158

11
75
83

RASIO TENAGA
BERDASARKA
N JUMLAH
PENDUDUK
148.142
44
111
234

KEBUT
UHAN
TENAG
A SAAT
INI
33
36
151

13

10
8

5
14

15
12

10
-2

YANG
ADA
SAAT INI

Dari table diatas , kebutuhan tenaga kesehatan di Kabupaten Pesisir Barat untuk
dokter umum kurang 33 dokter, tenaga bidan kurang 36 bidan, tenaga perawat
kekurangan 151 perawat, tenaga apoteker kurang 8 apoteker, tenaga gizi kurang
10 tenaga gizi.

6.3.

Pembiayaan Kesehatan
Total Anggaran kesehatan di Kabupaten Pesisir Barat tahun 2014 baik

dari APBD I, APBD II, dan APBN (Dekonsentrasi, Tugas Pembantuan) serta Dana
Alokasi Khusus yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat adalah
sebesar Rp. 14.671.397.690,- ( Empat Belas Milyar Enam Ratus Tujuh Puluh
Juta Tiga Ratus Sembilan Puluh Ribu Enam Ratus Sembilan Puluh Rupiah ).

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

147

2014

PROFIL KESEHATAN

BAB
VI

KESIMPULAN DAN SARAN


A.

KESIMPULAN

Dari profil ini, ada beberapa hal yang menjadi kesimpulan dalam penulisan
ini.
1. Kesga Gizi
a. Kematian maternal masih tinggi, yaitu bejumlah 6 kasus. Angka
Kematian Ibu 198 . atau 1,98 kematian ibu per 1000 kelahiran,
lebih tinggi dari angka MDGs. Angka Kematian Ibu di Kabupaten
Pesisir Barat 197 per 100.000 kelahiran. Atau di setiap 1000
kelahiran hidup, di Kabupaten Pesisir Barat terdapat

1,9 ibu

bersalin meninggal. Target MDGs 2015 AKI sebesar 102 per


100.000 kelahiran hidup. Angka Nasional AKI 2014 adalah 118
per 100.000 kelahiran hidup. Dibandingkan dengan Angka
Kematian Ibu secara Nasional maka AKI Kabupaten Pesisir Barat
hampir dua kali lipat lebih besar.
b. Jumlah kematian bayi Pesisir Barat 6. Angka kematian Bayi
(AKB) di Kabupaten Pesisir Barat 6 dibagi 3056 lahir hidup, 1,96
per seribu kelahiran hidup. Target nasional sesuai MDGs sebesar
23 per 1000 kelahiran hidup. AKB Pesisir Barat lebih kecil
dibandingkan dengan AKB nasional. Walupun perlu dilakukan
telaah lebih lanjut agar dalam kenyataan di lapangan kejadian
AKB seperti yang dilaporkan.
c. Kasus gizi buruk di Kabupaten Pesisir Barat sejumlah 6 kasus.
Puskesmas Bengkunat belimbing 1, Bengkunat 3 kasus, Karya
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

148

2014

PROFIL KESEHATAN

Penggawa 1, Krui 1. Gizi buruk yang terjadi di Kabupaten Pesisir


Barat dapat disebabkan oleh beberapa factor antara lain : Kondisi
ekonomi rendah (miskin), kesadaran orang tua bayi/balita untuk
berkunjung

ke tempat pelayanan kesehatan rendah, program

kesehatan di tingkat Desa kurang berjalan dengan baik (posyandu


dll), surveilans gizi kurang berjalan dengan baik.
d. Intervensi yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir
Barat untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu dan

neonatal yaitu melalui :


Peningkatan pelayanan antenatal

menangani kasus risiko tinggi secara memadai;


Pertolongan persalinan yang bersih dan aman oleh tenaga kesehatan

terampil, pelayanan pasca persalinan dan kelahiran;


serta Pelayanan emergensi obstetrik dan neonatal dasar (PONED)

yang

mampu

mendeteksi

dan

dan komprehensif (PONEK) yang dapat dijangkau .


e. Intervensi yang dilakukan dalam mengatasi permasalahan status
gizi dan upaya peningkatan capaian program gIzi antara lain :
Bantuan bahan makanan bergizi; Meningkatkan kesadaran orang
tua

untuk

berkunjung

ke

tempat

pelayanan

kesehatan;

Meningkatkan cakupan program kesehatan di tingkat desa;


Meningkatkan kinerja surveilans gizi; Meningkatkan kesadaran
ibu balita untuk datang ke posyandu; Meningkatkan kunjungan
anak balita; Meningkatkan kerjasama lintas sektor tingkat pekon;
Meningkatkan kerja sama lintas sektor tingkat kecamatan;

2. Program Penanggulangan Masalah Kesehatan


a. Pencapaian kegiatan pembinaan rumah sehat dengan jumlah
36.476 rumah dengan keadaan rumah yang sehat 25.421 rumah (70
% ) yang memenuhi syarat kesehatan.
Permasalahan yang ada dalam kegiatan pembinaan rumah sehat
adalah

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

149

2014

PROFIL KESEHATAN

1.

Masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang rumah

2.
3.

sehat
Kurangnya tenaga pembinaan/ penyuluh dilapangan
Kurangnya partisispasi masyarakat tentang hidup bersih dan
sehat

b. Sarana akses sanitasi di kabupaten pesisir barat tahun 2014 dengan


capaian 60 %, hal ini dapat di simpulkan bahwa masih rendahnya
akses sanitasi di kabupaten pesisir barat dikarenakan rendahnya
pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat. Adapun
hambatan yang dialami yaitu :
Masih kurangnya tenaga lapangan (penyuluh)
Masih rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat
Minimnya partisipasi masyarakat tentang hidup bersih dan

sehat
Faktor ekonomi

c. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ) adalah suatu kegiatan


dimana masyarakat sangat berperan penting dalam pelaksanaan
dilapangan, dikarenakan masyarakat sebagai pemicu kegiatan
tersebut. Kegiatan STBM di kabupaten pesisir barat sampai tahun
2014 baru 3 desa yang telah dilakukan pemicuan (pelaksanaan
STBM), masih terdapat 115 desa yang belum dilakukan pemicuan.
Hambatan dalam kegiatan STBM yaitu :
1. Keterbatasan anggaran untuk melaksanakan pemicuan
2. Masih kuranya tenaga sanitarian di UPT Puskesmas

d. Kegiatan Penanggulangan TB, cakupan penemuan kasus baru BTA


Positif ( CDR ) 126 kasus (53 % ) dari 237 kasus yang ditargetkan
ini menunjukan beberapa Puskesmas kurang dalam Menemukan
kasus baru terutama pada puskesmas berpopulasi banyak tetapi
kinerjanya rendah yaitu pada Puskesmas Bengkunat Belimbing,
Ngambur, Biha dan Karya Penggawa. Angka keberhasilan
Pengobatan untuk tingkat Kabupaten cukup baik dari total kasus

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

150

2014

PROFIL KESEHATAN

yang diobati 137 dan yang berhasil sembuh 122 kasus ( 89% )
dimana target Nasional untuk angka keberhasilan Pengobatan 80%.

3. Program Sumber Daya Manusia Kesehatan


Kebutuhan tenaga dokter umum di Pesisir Barat saat ini sebanyak 44
dokter, sesuai dengan rasio tenaga per 148.142, jadi Pesisir Barat
kekurangan tenaga dokter 33,

kekurangan tenaga bidan sebantak 36,

kekurangan tenaga perawat sebanyak 141, kekurangan tenaga farmasi


sebanyak 8, kekurangan tenaga giizi sebanyak 10.

4. Program Pemberdayaan Masyarakat Sehat


Promosi Kesehatan memiliki tujuan meningkatkan perilaku sehat
individu, keluarga, dan masyarakat dan berperan aktif dalam setiap
gerakan kesehatan masyarakat melalui upaya promosi kesehatan yang
terintegrasi secara lintas program, lintas sektor, swasta dan masyarakat.
Untuk meningkatkan penyelenggaraan pemberdayaan dan promosi
kesehatan kepada masyarakat, Pusat Promosi Kesehatan

menetapkan

sasaran strategi yaitu :


a. Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di masyarakat
b. Meningkatkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat, dengan:

c.

Desa Siaga Aktif

Pos Kesehatan Desa yang Beroperasi

Sekolah Dasar yang mempromosikan kesehatan

Meningkatnya kapasitas Promosi Kesehatan:

Jumlah strategi promosi kesehatan dalam program priorotas

Pengembangan Promosi Kesehatan di Puskesmas

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

151

2014

PROFIL KESEHATAN

Adapun strategi

Promosi Kesehatan dalam penyelenggaraan

pemberdayaan dan promosi kesehatan kepada masyarakat adalah:

Meningkatkan komitmen dan dukungan stakeholder

Meningkatkan aliansi dan kemitraan dengan swasta/dunia


usaha

Meningkatkan

peran

serta

Organisasi

Kemasyarakatan/kelompok potensial

Memperkuat gerakan masyarakat

Meningkatkan akses informasi dan edukasi kepada individu,


keluarga dan masyarakat.

Meningkatkan kapasitas pengelola

Pelaksanaan

Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi

Kesehatan sesuai dengan tujuan dan sasaran program serta hasil


pencapaian kinerja program Promosi Kesehatan Tahun 2014, berdasarkan
wilayah administrasi Kabupaten Pesisir Barat memiliki 11 Kecamatan, 9
Puskesmas, Puskesmas Pembantu 21 dan 118 desa/kelurahan dengan
jumlah Desa Siaga sebanyak 26 desa dengan kategori strata pratama
jumlah poskesdes yang beroperasi 28 desa, jumlah Posyandu 169 dengan
strata pratama 43, strata madya 39, strata purnama 47, strata mandiri 40,
dengan jumlah kader aktif 770. Dengan katagori wilayah lebih banyak
pada daerah pegunungan dan pesisir pantai sehingga pelayanan kesehatan
sulit dijangkau oleh masyarakat.
Proporsi penduduk Kabupaten Pesisir Barat terdapat laki-laki
78328 (52%) dan perempuan 73251 (48%). Kabupaten Pesisir Barat
memiliki SD Negeri dan Swasta sebanyak 125 sekolah dengan sekolah
yang memiliki UKS sebanyak 76 sekolah dasar atau sebanyak 67,3%
sekolah yang mempromosikan kesehatan. Capaian Rumah Tangga berPHBS di Kabupaten Pesisir Barat, jumlah rumah tangga yang ada
sebanyak 38.468 rumah tangga, rumah tangga yang pantau PHBS oleh
kader dan petugas sebanyak 15.367 rumah tangga atau 39.95% dari
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

152

2014

PROFIL KESEHATAN

seluruh rumah tangga. Dan rumah tangga yang ber-PHBS sebanyak 11.570
rumah tangga atau 30% dan yang tidak ber-PHBS sebanyak 26.898 rumah
tangga atau 70%.
Promosi Kesehatan dan Kemitraan Kabupaten Pesisir Barat belum
memiliki Sarana Promosi Kesehatan dikarenakan Kabupaten Pesisir Barat
baru berusia 1 tahun sehingga belum memiliki anggaran untuk pengadaan
sarana promosi kesehatan.

B.

SARAN
1. Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

a.

Melakukan perencanaan dengan data yang akurat

b.

mengintervensi permasalahan
Melakukan pembinaan dan pengawasan secara tekhnis terhadap
kepala Puskesmas, dokter Puskesmas

untuk

bidan desa, bidan

coordinator, Tenaga pelaksana Gizi dan tenaga kesehatan lain yang


c.

terkait, secara intensif dan berkelanjutan.


Membuat usulan program dengan dasar permasalahan yang terjadi,
didukung data primer yang valid

d.

Advokasi ke stake holder terkait untuk dukungan pelaksanaan

e.

program kesehatan
Pembuatan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati dan Peraturan lain
terkait dengan asas legalitas program kesehatan .

2. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir Barat


a. Membuat kebijakan Peningkatan Program Kesehatan Kabupaten
Pesisir Barat dalam bentuk penyusunan peraturan perundangundangan.
b. Penyusunan APBD yang menggambarkan keterpihakan terhadap
peningkatan Program Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

3. Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Pesisir Barat

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

153

2014

PROFIL KESEHATAN

a. Menyusun Peraturan Daerah tentang dukungan terhadap program


kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
b. Advokasi terhadap DPRD Propinsi mengenai pengalokasian
anggaran APBD Propinsi untuk peningkatan Program Kesehatan
Kabupaten Pesisir Barat
c. Advokasi ke Pemerintah Daerah Propinsi mengenai pengalokasian
anggaran APBD Propinsi untuk peningkatan Program Kesehatan
Kabupaten Pesisir Barat
d. Memberikan dukungan

terhadap

penyelesaian

permasalahan

kesehatan di Kabupaten Pesisir Barat

4. Masyarakat, LSM, Media masa dan Pihak yang terkait terhadap


masalah kesehatan keluarga dan gizi
a. Memberikan masukan dan saran bagi peningkatan Program
kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
b. Memberikan dukungan moral dan dukungan nyata dalam bentuk
pemikiran, kegiatan dalam peningkatan kesehatan Kabupaten
Pesiswir Barat
c. Memberikan kritik membangun dan mengadakan dialog kontruktif
bagi pembangunan kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
d. Membantu dalam penyebarluasan informasi bagi peningkatan
kesehatan Kabupaten Pesisir Barat.

Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat

154

LAMPIRAN

RESUME PROFIL KESEHATAN


KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO
A.
1
2
3
4
5
6
7
8
9

B.
B.1
10
11
12
13
14
15
16
17
18

INDIKATOR
GAMBARAN UMUM
Luas Wilayah
Jumlah Desa/Kelurahan
Jumlah Penduduk
Rata-rata jiwa/rumah tangga
Kepadatan Penduduk /Km2
Rasio Beban Tanggungan
Rasio Jenis Kelamin
Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf
Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi
a. SMP/ MTs
b. SMA/ SMK/ MA
c. Sekolah menengah kejuruan
d. Diploma I/Diploma II
e. Akademi/Diploma III
f. Universitas/Diploma IV
g. S2/S3 (Master/Doktor)
DERAJAT KESEHATAN
Angka Kematian
Jumlah Lahir Hidup
Angka Lahir Mati (dilaporkan)
Jumlah Kematian Neonatal
Angka Kematian Neonatal (dilaporkan)
Jumlah Bayi Mati
Angka Kematian Bayi (dilaporkan)
Jumlah Balita Mati
Angka Kematian Balita (dilaporkan)
Kematian Ibu
Jumlah Kematian Ibu
Angka Kematian Ibu (dilaporkan)

ANGKA/NILAI
L+P

#DIV/0!

#DIV/0!

2,887
118
148,412
3.7
51.4
55.1
110.5
#DIV/0!

0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00

0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00

0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00

1,592
10
16
10
1
1
18
11

1,464
11
13
9
5
3
18
12

3,056
11
29
9
6
2
36
12

77,897

70,515

6
196

Satuan

Km2
Desa/Kel
Jiwa
Jiwa
Jiwa/Km2
per 100 penduduk produktif

No. Lampiran
Tabel 1
Tabel 1
Tabel 2
Tabel 1

Tabel 1
Tabel 2
Tabel 2
Tabel 3

%
%
%
%
%
%
%

Tabel 3
Tabel 3
Tabel 3
Tabel 3
Tabel 3
Tabel 3
Tabel 3

per 1.000 Kelahiran Hidup


neonatal
per 1.000 Kelahiran Hidup
bayi
per 1.000 Kelahiran Hidup
Balita
per 1.000 Kelahiran Hidup

Tabel 4
Tabel 4
Tabel 5
Tabel 5
Tabel 5
Tabel 5
Tabel 5
Tabel 5

Ibu
per 100.000 Kelahiran Hidup

Tabel 6
Tabel 6

NO

INDIKATOR

B.2 Angka Kesakitan


19 Tuberkulosis
Jumlah kasus baru TB BTA+
Proporsi kasus baru TB BTA+
CNR kasus baru BTA+
Jumlah seluruh kasus TB
CNR seluruh kasus TB
Kasus TB anak 0-14 tahun
Persentase BTA+ terhadap suspek
Angka kesembuhan BTA+
Angka pengobatan lengkap BTA+
Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+
Angka kematian selama pengobatan
20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani
21 Jumlah Kasus HIV
22 Jumlah Kasus AIDS
23 Jumlah Kematian karena AIDS
24 Jumlah Kasus Syphilis
25 Donor darah diskrining positif HIV
26 Persentase Diare ditemukan dan ditangani
27 Kusta
Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB)
Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR)
Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun
Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta
Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta
Angka Prevalensi Kusta
Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB)
Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB)
28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
AFP Rate (non polio) < 15 th
Jumlah Kasus Difteri
Case Fatality Rate Difteri
Jumlah Kasus Pertusis

ANGKA/NILAI
L+P

74
58.27
95.00
120
154.05

53
41.73
75.16
57
80.83

12.96
88.29
9.01
97.30
3.85
3.18
1
0
0
0
#DIV/0!
0.00

11.28
92.31
7.69
100.00
0.00
4.25
0
0
0
0
#DIV/0!
0.00

2
2.57

0
0.00

0.26
100.00
#DIV/0!

0.00
#DIV/0!
#DIV/0!

Satuan

No. Lampiran

127 Kasus
%
85.57 per 100.000 penduduk
177 Kasus
119.26 per 100.000 penduduk
2.26 %
12.21 %
89.05 %
8.76 %
97.81 %
2.02 per 100.000 penduduk
3.70 %
1 Kasus
0 Kasus
0 Jiwa
0 Kasus
#DIV/0! %
0.00 %

Tabel 7
Tabel 7
Tabel 7
Tabel 7
Tabel 7
Tabel 7
Tabel 8
Tabel 9
Tabel 9
Tabel 9
Tabel 9
Tabel 10
Tabel 11
Tabel 11
Tabel 11
Tabel 11
Tabel 12
Tabel 13

2
1.35
0.00
0.00
0.00
0.13
100.00
#DIV/0!

Kasus
per 100.000 penduduk
%
%
per 100.000 penduduk
per 10.000 Penduduk
%
%

Tabel 14
Tabel 14
Tabel 15
Tabel 15
Tabel 15
Tabel 16
Tabel 17
Tabel 17

2.15
0
#DIV/0!
0

per 100.000 penduduk <15 tahun

Tabel 18
Tabel 19
Tabel 19
Tabel 19

Kasus
%
Kasus

NO

29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
C.
C.1
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54

INDIKATOR
Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum)
Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum)
Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum
Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum
Jumlah Kasus Campak
Case Fatality Rate Campak
Jumlah Kasus Polio
Jumlah Kasus Hepatitis B
Incidence Rate DBD
Case Fatality Rate DBD
Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence)
Case Fatality Rate Malaria
Angka Kesakitan Filariasis
Persentase Hipertensi/tekanan darah tinggi
Persentase obesitas
Persentase IVA positif pada perempuan usia 30-50 tahun
% tumor/benjolan payudara pada perempuan 30-50 tahun
Desa/Kelurahan terkena KLB ditangani < 24 jam
UPAYA KESEHATAN
Pelayanan Kesehatan
Kunjungan Ibu Hamil (K1)
Kunjungan Ibu Hamil (K4)
Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan
Pelayanan Ibu Nifas
Ibu Nifas Mendapat Vitamin A
Ibu hamil dengan imunisasi TT2+
Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3
Penanganan komplikasi kebidanan
Penanganan komplikasi Neonatal
Peserta KB Baru
Peserta KB Aktif
Bayi baru lahir ditimbang
Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR)
Kunjungan Neonatus 1 (KN 1)
Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap)
Bayi yang diberi ASI Eksklusif

P
0

0
0
37.23
0.00
#DIV/0!
0.00
0
#DIV/0!
#DIV/0!

0
0
31.20
0.00
#DIV/0!
0.00
0
#DIV/0!
#DIV/0!
2.18
0.73

0
#DIV/0!
100.25
90.64
71.76

97
80.40
84.23
79.38
76.61
36.69
80.48
84.37
-

0
#DIV/0!
101.98
86.14
72.23

ANGKA/NILAI
L+P
Satuan
0 Kasus
#DIV/0! %
0 Kasus
#DIV/0! %
0 Kasus
#DIV/0! %
0 Kasus
0 Kasus
34.36 per 100.000 penduduk
0.00 %
#DIV/0! per 1.000 penduduk berisiko
0.00 %
0 per 100.000 penduduk
#DIV/0! %
#DIV/0! %
%
%
#DIV/0! %

8.51
60.41
0
#DIV/0!
101.08
88.49
71.98

%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%

No. Lampiran
Tabel 19
Tabel 19
Tabel 19
Tabel 19
Tabel 20
Tabel 20
Tabel 20
Tabel 20
Tabel 21
Tabel 21
Tabel 22
Tabel 22
Tabel 23
Tabel 24
Tabel 25
Tabel 26
Tabel 26
Tabel 28

Tabel 29
Tabel 29
Tabel 29
Tabel 29
Tabel 29
Tabel 30
Tabel 32
Tabel 33
Tabel 33
Tabel 36
Tabel 36
Tabel 37
Tabel 37
Tabel 38
Tabel 38
Tabel 39

NO

INDIKATOR

55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67

Pelayanan kesehatan bayi


Desa/Kelurahan UCI
Cakupan Imunisasi Campak Bayi
Imunisasi dasar lengkap pada bayi
Bayi Mendapat Vitamin A
Anak Balita Mendapat Vitamin A
Baduta ditimbang
Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM)
Pelayanan kesehatan anak balita
Balita ditimbang (D/S)
Balita berat badan di bawah garis merah (BGM)
Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat

68
69
70
71
72
73

Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap


SD/MI yang melakukan sikat gigi massal
SD/MI yang mendapat pelayanan gigi
Murid SD/MI Diperiksa (UKGS)
Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS)
Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan
mulut
Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +)

74

L
88.44

P
96.52

98.74
96.11
87.32
85.64
84.63
1.34
78.71
0.74
100.00
#DIV/0!

108.54
97.61
94.29
84.08
83.81
1.79
75.72
1.01
100.00
#DIV/0!

ANGKA/NILAI
L+P
92.31 %
93.22 %
103.44 %
96.83 %
91.03 %
84.83 %
84.24 %
1.56 %
47.92 %
77.24 %
0.87 %
100.00 %
100.00 %

Satuan

No. Lampiran
Tabel 40
Tabel 41
Tabel 43
Tabel 43
Tabel 44
Tabel 44
Tabel 45
Tabel 45
Tabel 46
Tabel 47
Tabel 47
Tabel 48
Tabel 49
Tabel 50
Tabel 51
Tabel 51
Tabel 51
Tabel 51

#DIV/0!
#DIV/0!

#DIV/0!
#DIV/0!

0.08
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
197.83

#DIV/0!
#DIV/0!

#DIV/0!
#DIV/0!

197.83 %
78.11 %

Tabel 51
Tabel 52

41.54
#DIV/0!
#DIV/0!

78.12
#DIV/0!
#DIV/0!

58.92
23.00
1.16
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

Tabel 53
Tabel 54
Tabel 54
Tabel 55
Tabel 55
Tabel 56
Tabel 56
Tabel 56
Tabel 56

sekolah
sekolah
%
%

C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan


Persentase
75
76
77
78
79
80
81
82
83

Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan


Cakupan Kunjungan Rawat Jalan
Cakupan Kunjungan Rawat Inap
Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS
Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS
Bed Occupation Rate (BOR) di RS
Bed Turn Over (BTO) di RS
Turn of Interval (TOI) di RS
Average Length of Stay (ALOS) di RS

%
%
%
per 100.000 pasien keluar
per 100.000 pasien keluar
%
Kali
Hari
Hari

NO

INDIKATOR

ANGKA/NILAI
L+P

Satuan

No. Lampiran

C.3 Perilaku Hidup Masyarakat


87 Rumah Tangga ber-PHBS

78.22 %

Tabel 57

117.73
35.20
#DIV/0!
5.36
100.00
96.58
-

%
%
%
%
%
%
%
%
%

Tabel 58
Tabel 59
Tabel 60
Tabel 61
Tabel 62
Tabel 63
Tabel 64
Tabel 65
Tabel 65

4.00
#DIV/0!
169.00
51.48
1.01

RS
RS

%
Posyandu
%
per 100 balita

Tabel 67
Tabel 67
Tabel 67
Tabel 67
Tabel 67
Tabel 67
Tabel 67
Tabel 68
Tabel 69
Tabel 69
Tabel 69

Poskesdes
Polindes
Posbindu
Desa
%

Tabel 70
Tabel 70
Tabel 70
Tabel 71
Tabel 71

C.4 Keadaan Lingkungan


88
89
90
91
92
93

D.
D.1
94
95
96
97

98
99
100
101
102
103

104
105

Persentase rumah sehat


Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak
Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan
Penduduk yg memiliki akses sanitasi layak (jamban sehat)
Desa STBM
Tempat-tempat umum memenuhi syarat
TPM memenuhi syarat higiene sanitasi
TPM tidak memenuhi syarat dibina
TPM memenuhi syarat diuji petik

SUMBERDAYA KESEHATAN
Sarana Kesehatan
Jumlah Rumah Sakit Umum
Jumlah Rumah Sakit Khusus
Jumlah Puskesmas Rawat Inap
Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap
Jumlah Puskesmas Keliling
Jumlah Puskesmas pembantu
Jumlah Apotek
RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1
Jumlah Posyandu
Posyandu Aktif
Rasio posyandu per 100 balita
UKBM
Poskesdes
Polindes
Posbindu
Jumlah Desa Siaga
Persentase Desa Siaga

28.00
26.00
22.03

NO

INDIKATOR

D.2
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119

Tenaga Kesehatan
Jumlah Dokter Spesialis
Jumlah Dokter Umum
Rasio Dokter (spesialis+umum)
Jumlah Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis
Rasio Dokter Gigi (termasuk Dokter Gigi Spesialis)
Jumlah Bidan
Rasio Bidan per 100.000 penduduk
Jumlah Perawat
Rasio Perawat per 100.000 penduduk
Jumlah Perawat Gigi
Jumlah Tenaga Kefarmasian
Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan
Jumlah Tenaga Sanitasi
Jumlah Tenaga Gizi

D.3
120
121
122

Pembiayaan Kesehatan
Total Anggaran Kesehatan
APBD Kesehatan terhadap APBD Kab/Kota
Anggaran Kesehatan Perkapita

ANGKA/NILAI
L+P

3.00

7.00

2.00

17.00

57.00
80.83
26.00

1.00
5.00
-

5.00
3.00
2.00
4.00

10.00
6.74
2.00
1.35

43.00
28.97
5.00
4.00
7.00
4.00

Satuan

Orang
Orang
per 100.000 penduduk
Orang
per 100.000 penduduk
Orang
per 100.000 penduduk
Orang
per 100.000 penduduk
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang

### Rp

4.41 %
98,855.87 Rp

No. Lampiran

Tabel 72
Tabel 72
Tabel 72
Tabel 72
Tabel 73
Tabel 73
Tabel 73
Tabel 73
Tabel 73
Tabel 74
Tabel 75
Tabel 76
Tabel 77

Tabel 81
Tabel 81
Tabel 81

TABEL 1
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,
DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014

NO
1

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

KECAMATAN

LUAS
WILAYAH
(km2)

Lemong
Pesisir Utara
Pulau Pisang
Karya Penggawa
Way Krui
Pesisir Tengah
Krui Selatan
Pesisir Selatan
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

JUMLAH (KAB/KOTA)

JUMLAH
DESA +
KELURAHAN
KELURAHAN

DESA
4

455.0
84.5
43.6
211.1
40.9
120.6
36.3
409.2
327.2
215.0
943.7

13
12
6
12
10
6
10
15
9
9
14

2,887.1

116

Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/Kota


- sumber lain... (sebutkan)

JUMLAH
PENDUDUK

JUMLAH
RUMAH
TANGGA

RATA-RATA
JIWA/RUMAH
TANGGA

KEPADATAN
PENDUDUK
per km2

10

13
12
6
12
10
8
10
15
9
9
14

14,353
8,059
1,349
14,506
8,286
18,898
8,872
22,663
18,280
7,507
25,639

3,438
2,177
342
2,873
2,234
5,876
2,387
6,653
5,678
2,006
6,588

4.17
3.70
3.94
5.05
3.71
3.22
3.72
3.41
3.22
3.74
3.89

31.55
95.37
30.94
68.72
202.59
156.70
244.41
55.38
55.87
34.92
27.17

118

148,412

40,252

3.69

51.41

TABEL 2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO

KELOMPOK UMUR (TAHUN)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

0-4
5-9
10 - 14
15 - 19
20 - 24
25 - 29
30 - 34
35 - 39
40 - 44
45 - 49
50 - 54
55 - 59
60 - 64
65 - 69
70 - 74
75+

JUMLAH

JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI

PEREMPUAN

LAKI-LAKI+PEREMPUAN

RASIO JENIS KELAMIN

8,612
8,062
7,476
7,275
6,423
6,354
6,086
5,759
5,137
4,648
3,793
3,104
2,181
1,341
815
831

8,160
7,567
6,918
6,329
5,479
5,527
5,402
5,217
4,930
4,206
3,628
2,473
1,750
1,192
808
929

16,772
15,629
14,394
13,604
11,902
11,881
11,488
10,976
10,067
8,854
7,421
5,577
3,931
2,533
1,623
1,760

77,897

70,515

ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO)


Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/kota
- Sumber lain... (sebutkan)

105.54
106.54
108.07
114.95
117.23
114.96
112.66
110.39
104.20
110.51
104.55
125.52
124.63
112.50
100.87
89.45
148,412
55

110.47

TABEL 3
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
JUMLAH
NO

VARIABEL

LAKI-LAKI

PEREMPUAN

PERSENTASE
LAKI-LAKI+
PEREMPUAN

LAKI-LAKI

PEREMPUAN

LAKI-LAKI+
PEREMPUAN

PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS

PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG


MELEK HURUF

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG


DITAMATKAN:
a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

b. SD/MI

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

c. SMP/ MTs

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

d. SMA/ MA

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

f. DIPLOMA I/DIPLOMA II

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

g. AKADEMI/DIPLOMA III

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR)

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

Sumber: (sebutkan)

TABEL 4
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
JUMLAH KELAHIRAN
NO

KECAMATAN

LAKI-LAKI

NAMA PUSKESMAS

MATI

HIDUP + MATI

HIDUP

MATI
8

LAKI-LAKI + PEREMPUAN
HIDUP + MATI

HIDUP

MATI
11

HIDUP + MATI

10

Lemong

Lemong

124

124

108

109

232

233

Pesisir Utara

Pugung Tampak

104

105

67

69

171

174

Pulau Pisang

Pulau Pisang

26

26

25

25

51

51

Karya Penggawa

Karya Penggawa

138

139

148

148

286

287

Pesisir Tengah, Krui


Selatan, Way Krui

Krui

300

306

332

339

632

13

645

Pesisir Selatan

Biha

302

304

240

240

542

544

Ngambur

Ngambur

247

247

266

267

513

514

Bengkunat

Bengkunat

97

101

94

98

191

199

Bengkunat Belimbing

Bengkunat Belimbing

JUMLAH (KAB/KOTA)

HIDUP

PEREMPUAN

12

254

256

184

186

438

442

1,592

16

1,608

1,464

17

1,481

3,056

33

3,089

ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN)

10.0

11.5

Sumber : Data Laporan PWS - KIA Dinas Kesehatan Kab. Pesisir Barat Tahun 2014
Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi

10.7

TABEL 5
JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
JUMLAH KEMATIAN
NO

KECAMATAN

LAKI - LAKI

PUSKESMAS
NEONATAL

1
2
3
4
5
6
7
8
9

Lemong
Pesisir Utara
Pulau Pisang
Karya Penggawa
Pesisir Tengah, Krui
Selatan, Way Krui
Pesisir Selatan
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

PEREMPUAN

ANAK
BALITA

BAYI

BALITA

ANAK
BALITA

BALITA

12

13

14

15

0
1
0
1

0
1
0
0

0
1
0
0

0
3
0
1

0
0
0
1

1
0
0

0
0
0

1
0
0
1

0
1
0
2

1
1
0
0

0
1
0
0

1
3
0
2

Krui

11

13

Biha
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

2
1
0
5

0
0
0
0

0
0
0
0

2
1
0
5

2
0
0
5

1
1
0
0

0
0
0
0

3
1
0
5

4
1
0
10

1
1
0
0

0
0
0
0

5
2
0
10

1
1

18
1

13
11

5
9

11

BAYIa

Lemong
Pugung Tampak
Pulau Pisang
Karya Penggawa

10

10

NEONATAL

16

BALITA

ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)

BAYI

JUMLAH (KAB/KOTA)

NEONATAL

LAKI - LAKI + PEREMPUAN

ANAK
BALITA

0
3

Sumber : Data Laporan PWS - KIA Dinas Kesehatan Kab. Pesisir Barat Tahun 2014
Keterangan : - Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
- a : kematian bayi termasuk kematian pada neonatal

18
0

29
12

6
9

1
2

36
0

12

TABEL 6

s
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
KEMATIAN IBU

NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

JUMLAH LAHIR
HIDUP
4

JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL


< 20
20-34
35 tahun JUMLAH
tahun
tahun
5

JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN


< 20
20-34
35 tahun JUMLAH
tahun
tahun
9

10

11

12

JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS


< 20
20-34
35 tahun JUMLAH
tahun
tahun
13

14

15

16

< 20
tahun

JUMLAH KEMATIAN IBU


20-34
35 tahun JUMLAH
tahun

17

18

19

20

Lemong

Lemong

232

Pesisir Utara

Pugung Tampak

171

Pulau Pisang

Pulau Pisang

51

Karya Penggawa

Karya Penggawa

286

Pesisir Tengah, Krui


Selatan, Way Krui

Krui

632

Pesisir Selatan

Biha

542

Ngambur

Ngambur

513

Bengkunat

Bengkunat

191

Bengkunat Belimbing

Bengkunat Belimbing

438

JUMLAH (KAB/KOTA)

3,056

ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN)


Sumber : Data Laporan PWS - KIA Dinas Kesehatan Kab. Pesisir Barat Tahun 2014
Keterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas
- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi

6
196

TABEL 7

35734

NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
JUMLAH SELURUH
KASUS TB

JUMLAH KASUS BARU TB BTA+

JUMLAH PENDUDUK
L

L+P

JUMLAH

JUMLAH

10

L+P
11

KASUS TB ANAK
0-14 TAHUN

JUMLAH

JUMLAH

12

13

14

15

L+P
16

JUMLAH

17

18

Lemong

Lemong

7,706

6,647

14,353

50.00

50.00

14

50

50.00

14

7.14

Pesisir Utara

Pugung Tampak

4,257

3,802

8,059

80

20.00

71

28.57

0.00

Pulau Pisang

Pulau Pisang

694

655

1,349

67

33.33

75

25.00

0.00

Karya Penggawa

Karya Penggawa

7,607

6,899

14,506

60

40.00

10

10

71

28.57

14

7.14

Pesisir Tengah, Krui


Selatan, Way Krui

Krui

18,706

17,350

36,056

22

56

17

43.59

39

39

67

19

32.76

58

0.00

Pesisir Selatan

Biha

11,780

10,883

22,663

13

62

38.10

21

21

72

27.59

29

0.00

Ngambur

Ngambur

9,523

8,757

18,280

54

46.15

13

13

68

31.58

19

5.26

Bengkunat

Bengkunat

3,938

3,569

7,507

58

41.67

12

12

71

29.41

17

0.00

Bengkunat Belimbing

Bengkunat Belimbing

13,686

11,953

25,639

60

40.00

10

10

67

33.33

15

6.67

77,897

70,515

148,412

74

58

53

42

127

120

68

57

32

177

JUMLAH (KAB/KOTA)
CNR KASUS BARU TB BTA+ PER 100.000 PENDUDUK

95.00

75.16

85.57

CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK


Sumber : Laporan P2 Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar:
148412

154.05

80.83

119.26

TABEL 8
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
TB PARU
NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

SUSPEK
L

L+P

L+P

% BTA (+)
TERHADAP SUSPEK
P

10

11

BTA (+)

L+P
12

Lemong

Lemong

44

30

74

13

15.91

20.00

Pesisir Utara

Pugung Tampak

27

15

42

14.81

6.67

11.90

Pulau Pisang

Pulau Pisang

100.00

100.00

100.00

Karya Penggawa

Karya Penggawa

62

44

106

10

9.68

9.09

9.43

Pesisir Tengah, Krui


Selatan, Way Krui

Krui

230

202

432

22

17

39

9.57

8.42

9.03

Pesisir Selatan

Biha

75

50

125

13

21

17.33

16.00

16.80

Ngambur

Ngambur

76

81

157

13

9.21

7.41

8.28

Bengkunat

Bengkunat

47

33

80

12

14.89

15.15

15.00

Bengkunat Belimbing

Bengkunat Belimbing

13

10

75.00

80.00

76.92

571

461

1,032

74

52

126

12.96

11.28

12.21

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber : Laporan P2 Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat


Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll

17.57

TABEL 9
ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
ANGKA PENGOBATAN LENGKAP
(COMPLETE RATE)

ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE)


NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

1
2
3
4

Lemong
Pesisir Utara
Pulau Pisang
Karya Penggawa

Lemong
Pugung Tampak
Pulau Pisang
Karya Penggawa

Pesisir Tengah, Krui


Selatan, Way Krui

6
7
8
9

Pesisir Selatan
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

BTA (+) DIOBATI


L

L+P

ANGKA KEBERHASILAN
JUMLAH KEMATIAN
PENGOBATAN
SELAMA PENGOBATAN
(SUCCESS RATE/SR)

L+P

L+P

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

L+P

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

7
7
3
8

3
2
1
2

10
9
4
10

7
5
3
8

100.00
71.43
100.00
100.00

3
2
1
2

100.00
100.00
100.00
100.00

10
7
4
10

100.00
77.78
100.00
100.00

0
2
0
0

0.00
28.57
0.00
0.00

0
0
0
0

0.00
0.00
0.00
0.00

0
2
0
0

0.00
22.22
0.00
0.00

Krui

57

59

50

87.72

100.00

52

88.14

8.77

0.00

8.47

Biha
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

20
5
3
1

7
7
2
0

27
12
5
1

17
4
3
1

85.00
80.00
100.00
100.00

6
85.71
6
85.71
2 100.00
0 #DIV/0!

23
10
5
1

85.19
83.33
100.00
100.00

2
1
0
0

10.00
20.00
0.00
0.00

1
14.29
1
14.29
0
0.00
0 #DIV/0!

3
2
0
0

JUMLAH (KAB/KOTA)
111
26
ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK

137

98

88.29

122

89.05

10

9.01

24

92.31

7.69

12

Sumber : Laporan P2 Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat


Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll

24

100.00
100.00
100.00
100.00

100.00
100.00
100.00
100.00

0
0
0
0

0
0
0
0

0
0
0
0

96.49 100.00

96.61

11.11
95.00 100.00
96.30
16.67 100.00 100.00 100.00
0.00 100.00 100.00 100.00
0.00 100.00 #DIV/0! 100.00

1
0
0
0

0
0
0
0

1
0
0
0

3
4

0
0

3
2

8.76

100.00
100.00
100.00
100.00

L+P

97.30 100.00

97.81

TABEL 10
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014

NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

JUMLAH BALITA
L

PNEUMONIA PADA BALITA


PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%

JUMLAH PERKIRAAN
PENDERITA
L
P
L+P

L+P
6

10

11

12

13

14

15

Lemong

Lemong

771

665

1,436

77

67

144

Pesisir Utara

Pugung Tampak

426

380

806

43

38

81

0.0

Pulau Pisang

Pulau Pisang

Karya Penggawa

Karya Penggawa

Pesisir Tengah, Krui


Selatan, Way Krui

29

66

95

10

0.0

0.0

0.0

761

690

1,451

76

69

145

3.9

2.9

3.4

Krui

1,671

1,735

3,406

167

174

341

3.6

10

5.8

16

4.7

Pesisir Selatan

Biha

1,178

1,088

2,266

118

109

227

4.2

1.8

3.1

Ngambur

Ngambur

952

876

1,828

95

88

183

1.1

4.6

2.7

Bengkunat

Bengkunat

394

357

751

39

36

75

0.0

0.0

0.0

Bengkunat Belimbing

Bengkunat Belimbing

1,369

1,195

2,564

137

120

256

6.6

12

10.0

21

8.2

7,551

7,052

14,603

755

705

1,460

24

3.178387

30

4.254112

54

3.7

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber : Laporan P2 Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat


Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

TABEL 11
JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
HIV
NO

AIDS

KELOMPOK UMUR
L

L+P

PROPORSI
KELOMPOK
UMUR

10

11

L+P
13

14

PROPORSI
KELOMPOK
UMUR

L+P

4 TAHUN

0.00

#DIV/0!

#DIV/0!

5 - 14 TAHUN

0.00

#DIV/0!

#DIV/0!

15 - 19 TAHUN

0.00

#DIV/0!

#DIV/0!

20 - 24 TAHUN

0.00

#DIV/0!

#DIV/0!

25 - 49 TAHUN

100.00

#DIV/0!

#DIV/0!

50 TAHUN

0.00

#DIV/0!

#DIV/0!

100.00

0.00

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

Sumber : Laporan P2 Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

12

PROPORSI JENIS KELAMIN

PROPORSI
KELOMPOK
UMUR

SYPHILIS

JUMLAH (KAB/KOTA)

L+P

JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS

15

16

17

TABEL 12
PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
DONOR DARAH
NO

UNIT TRANSFUSI DARAH

JUMLAH PENDONOR
L

Belum Memiliki
Unit Transfusi Darah

JUMLAH

SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING


TERHADAP HIV
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%

L+P

10

11

POSITIF HIV
L
JUMLAH
12

P
%

JUMLAH

13

14

%
15

L+P
JUMLAH
%
16

17

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

Sumber : Laporan P2 Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

TABEL 13
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
DIARE
NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

1
2
3
4
5
6
7
8
9

Lemong
Pesisir Utara
Pulau Pisang
Karya Penggawa
Pesisir Tengah, Krui
Selatan, Way Krui
Pesisir Selatan
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

JUMLAH PENDUDUK

JUMLAH TARGET
PENEMUAN

DIARE DITANGANI
P

L+P

L+P

L+P

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

10

11

12

13

14

15

7,706
4,257
694
7,607

6,647
3,802
655
6,899

14,353
8,059
1,349
14,506

165
91
15
163

142
81
14
148

307
172
29
310

287
37
65
51

174
41
438
31

99
30
56
42

70
37
400
28

386
67
121
93

126
39
419
30

Krui

18,706

17,350

36,056

400

371

772

185

46

156

42

341

44

Biha
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

11,780
9,523
3,938
13,686

10,883
8,757
3,569
11,953

22,663
18,280
7,507
25,639

252
204
84
293

233
187
76
256

485
391
161
549

140
137
67
39

56
67
80
13

151
173
76
24

65
92
100
9

291
310
143
63

60
79
89
11

77,897

70,515

148,412

1,667

1,509

3,176

1,008

60.5

807

53.5

1,815

57.1

Lemong
Pugung Tampak
Pulau Pisang
Karya Penggawa

JUMLAH (KAB/KOTA)
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK

Sumber : Laporan P2 Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

214

TABEL 14
KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
KASUS BARU
NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering

Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah

PB + MB

L+P

L+P

10

11

L+P
12

Lemong

Lemong

Pesisir Utara

Pugung Tampak

Pulau Pisang

Pulau Pisang

Karya Penggawa

Karya Penggawa

Pesisir Tengah, Krui


Selatan, Way Krui

Krui

Pesisir Selatan

Biha

Ngambur

Ngambur

Bengkunat

Bengkunat

Bengkunat Belimbing

Bengkunat Belimbing

100.00

0.00

#DIV/0!

#DIV/0!

100.00

0.00

JUMLAH (KAB/KOTA)
PROPORSI JENIS KELAMIN

ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE) PER 100.000 PENDUDUK
Sumber : Laporan P2 Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

2.5674929715

0 1.3475999245

TABEL 15
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
KASUS BARU
NO

1
2
3
4
5
6
7
8
9

KECAMATAN

PUSKESMAS

Lemong
Pesisir Utara
Pulau Pisang
Karya Penggawa
Pesisir Tengah, Krui
Selatan, Way Krui
Pesisir Selatan
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

PENDERITA KUSTA
0-14 TAHUN

PENDERITA
KUSTA

CACAT TINGKAT 2

JUMLAH

JUMLAH

Lemong
Pugung Tampak
Pulau Pisang
Karya Penggawa

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

0
0
0
0

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

Krui

0.00

Biha
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

1
-

#DIV/0!
0.00
#DIV/0!
#DIV/0!

0
0
0
0

#DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!

0.00

JUMLAH (KAB/KOTA)
ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK
Sumber : Laporan P2 Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

TABEL 16
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
KASUS TERCATAT
NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

1
2
3
4
5
6
7
8
9

Lemong
Pesisir Utara
Pulau Pisang
Karya Penggawa
Pesisir Tengah, Krui
Selatan, Way Krui
Pesisir Selatan
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

Pausi Basiler/Kusta kering

Multi Basiler/Kusta Basah

JUMLAH

L+P

L+P

10

11

L+P
12

Lemong
Pugung Tampak
Pulau Pisang
Karya Penggawa

0
0
0
0

0
0
0
0

0
0
0
0

0
0
0
0

0
0
0
0

0
0
0
0

0
0
0
0

0
0
0
0

0
0
0
0

Krui

Biha
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

0
1
0
0

0
0
0
0

0
1
0
0

0
0
0
0

0
0
0
0

0
0
0
0

0
1
0
0

0
0
0
0

0
1
0
0

0.256749

0.13476

JUMLAH (KAB/KOTA)
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK
Sumber : Laporan P2 Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

TABEL 17
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
KUSTA (PB)
NO
1

1
2
3
4
5
6
7
8
9

KECAMATAN

PUSKESMAS

Lemong
Pesisir Utara
Pulau Pisang
Karya Penggawa
Pesisir Tengah, Krui
Selatan, Way Krui
Pesisir Selatan
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

JUMLAH (KAB/KOTA)

PENDERITA PBa

KUSTA (MB)
RFT PB
P

PENDERITA MBa

L+P

RFT MB
P

L+P

L+P

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

L+P

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

Lemong
Pugung Tampak
Pulau Pisang
Karya Penggawa

0
0
0
0

0
0
0
0

0
0
0
0

0
0
0

Krui

Biha
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

0
1
0
0

0
0
0
0

0
1
0
0

Sumber : Laporan P2 Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

0
0
0
0

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

0
0
0
0

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

0
0
0
0

0
0
0
0

0
0
0
0

0
0
0
0

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

0
0
0
0

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

0
0
0
0

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

100

#DIV/0!

0
1
0
0

#DIV/0!
100
#DIV/0!
#DIV/0!

0
0
0
0

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

100

#DIV/0!

0 #DIV/0!

#DIV/0!

0
1
0
0

#DIV/0!
100
#DIV/0!
#DIV/0!

0
0
0
0

0
0
0
0

0
0
0
0

0
0
0
0

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

0
0
0
0

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

0
0
0
0

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

100.0

#DIV/0!

100.0

#DIV/0!

0 #DIV/0!

#DIV/0!

TABEL 18
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014

NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

JUMLAH PENDUDUK
<15 TAHUN

JUMLAH KASUS AFP


(NON POLIO)

1
2
3
4
5
6
7
8
9

Lemong
Pesisir Utara
Pulau Pisang
Karya Penggawa
Pesisir Tengah, Krui Selatan,
Way Krui
Pesisir Selatan
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

Lemong
Pugung Tampak
Pulau Pisang
Karya Penggawa
Krui
Biha
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

JUMLAH (KAB/KOTA)
AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN

4,103
2,412
385
4,228

1
0
0
0

11,110

7,158
6,101
2,640
8,457

0
0
0
0

46,594

Sumber : Laporan P2 Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat


Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu se 46,795

1
2.15

TABEL 19
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014

NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

DIFTERI
JUMLAH KASUS
L
P
L+P
4

PERTUSIS
MENINGGAL

JUMLAH KASUS PD3I


TETANUS (NON NEONATORUM)
JUMLAH KASUS
L
P
L+P

L+P

10

11

12

TETANUS NEONATORUM

MENINGGAL

13

14

JUMLAH KASUS
L
P
L+P
15

16

MENINGGAL

17

18

Lemong

Lemong

Pesisir Utara

Pugung Tampak

Pulau Pisang

Pulau Pisang

Karya Penggawa

Karya Penggawa

Pesisir Tengah, Krui


Selatan, Way Krui

Krui

Pesisir Selatan

Biha

Ngambur

Ngambur

Bengkunat

Bengkunat

Bengkunat Belimbing

Bengkunat Belimbing

JUMLAH (KAB/KOTA)
CASE FATALITY RATE (%)

Sumber : Laporan P2 Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

TABEL 20
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
JUMLAH KASUS PD3I
NO

KECAMATAN

PUSKESMAS
L

CAMPAK
JUMLAH KASUS
P
L+P

POLIO
MENINGGAL

HEPATITIS B

L+P

L+P

10

11

12

13

Lemong

Lemong

Pesisir Utara

Pugung Tampak

Pulau Pisang

Pulau Pisang

Karya Penggawa

Karya Penggawa

Pesisir Tengah, Krui


Selatan, Way Krui

Krui

Pesisir Selatan

Biha

Ngambur

Ngambur

Bengkunat

Bengkunat

Bengkunat Belimbing

Bengkunat Belimbing

JUMLAH (KAB/KOTA)
CASE FATALITY RATE (%)

Sumber : Laporan P2 Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

#DIV/0!

TABEL 21
JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

1
2
3
4
5
6
7
8
9

Lemong
Pesisir Utara
Pulau Pisang
Karya Penggawa
Pesisir Tengah, Krui
Selatan, Way Krui
Pesisir Selatan
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

Lemong
Pugung Tampak
Pulau Pisang
Karya Penggawa
Krui
Biha
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

JUMLAH (KAB/KOTA)
INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK

JUMLAH KASUS

MENINGGAL

CFR (%)

L+P

L+P

10

11

L+P
12

0
0
0
6

0
0
0
6

0
0
0
12

0
0
0
0

0
0
0
0

0
0
0
0

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0.0

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0.0

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0.0

23

16

39

0.0

0.0

0.0

0
0
0
0

0
0
0

0
0
0
0

0
0
0
0

0
0
0
0

0
0
0
0

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

29
37.2

22
31.2

51
34.4

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0! #VALUE!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0.0
0.0

Sumber : Laporan P2 Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

0.0

TABEL 22
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014

NO

KECAMATAN

SUSPEK

PUSKESMAS

MALARIA
SEDIAAN DARAH DIPERIKSA

L+P

L+P

Lemong

Lemong

29

25

54

15

Pesisir Utara

Pugung Tampak

21

12

33

Pulau Pisang

Pulau Pisang

25

10

35

Karya Penggawa

Karya Penggawa

15

12

27

15

Pesisir Tengah, Krui


Selatan, Way Krui

Krui

282

240

522

282

Pesisir Selatan

Biha

36

68

104

Ngambur

Ngambur

72

61

133

Bengkunat

Bengkunat

43

58

101

Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing

37

63

100

560

549

1,109

354

328

JUMLAH (KAB/KOTA)

MENINGGAL

POSITIF
L

L+P

L+P

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

20

13

86.67

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

12

27

40.00

42

240

522

58

20.57

56

23

36

68

104

25

69.44

46

0.00

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

682

102

28.81

112

80

Sumber : Laporan P2 Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

#DIV/0!

#DIV/0!

L+P
21

17

85.00

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

11

40.74

0.00

0.00

114

21.84

0.00

0.00

0.00

68

71

68.27

0.00

0.00

33

11.11

#DIV/0!

0.00

0.00

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

13.35

34

91.07

JUMLAH PENDUDUK BERISIKO


ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO

CFR

#DIV/0!

TABEL 23
PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
PENDERITA FILARIASIS
NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

KASUS BARU DITEMUKAN

JUMLAH SELURUH KASUS

L+P

L+P
9

Lemong

Lemong

Pesisir Utara

Pugung Tampak

Pulau Pisang

Pulau Pisang

Karya Penggawa

Karya Penggawa

Pesisir Tengah, Krui Selatan,


Krui
Way Krui

Pesisir Selatan

Biha

Ngambur

Ngambur

Bengkunat

Bengkunat

Bengkunat Belimbing

Bengkunat Belimbing

JUMLAH (KAB/KOTA)
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA)

Sumber : Laporan P2 Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

TABEL 24
PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK 18 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH
JUMLAH PENDUDUK 18 TAHUN
NO

KECAMATAN

LAKI-LAKI

PUSKESMAS

PEREMPUAN

HIPERTENSI/TEKANAN DARAH TINGGI

LAKI-LAKI +
PEREMPUAN

LAKI-LAKI

PEREMPUAN

LAKI-LAKI +
PEREMPUAN

LAKI-LAKI

PEREMPUAN

LAKI-LAKI +
PEREMPUAN

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Lemong

Lemong

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

Pesisir Utara

Pugung Tampak

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

Pulau Pisang

Pulau Pisang

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

Karya Penggawa

Karya Penggawa

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

Pesisir Tengah, Krui


Selatan, Way Krui

Krui

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

Pesisir Selatan

Biha

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

Ngambur

Ngambur

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

Bengkunat

Bengkunat

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber : Data Laporan Program PTM Seksi P2 Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

#DIV/0!

#DIV/0!

TABEL 25
PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014

NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS

JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS


DAN JARINGANNYA BERUSIA 15 TAHUN

LAKI-LAKI

PEREMPUAN

OBESITAS

LAKI-LAKI + PEREMPUAN

LAKI-LAKI

PEREMPUAN

LAKI-LAKI + PEREMPUAN

LAKI-LAKI

PEREMPUAN

LAKI-LAKI +
PEREMPUAN

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Lemong

Lemong

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

Pesisir Utara

Pugung Tampak

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

Pulau Pisang

Pulau Pisang

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

Karya Penggawa

Karya Penggawa

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

Pesisir Tengah, Krui


Selatan, Way Krui

Krui

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

Pesisir Selatan

Biha

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

Ngambur

Ngambur

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

Bengkunat

Bengkunat

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber : BIDANG YANKES Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

#DIV/0!

#DIV/0!

TABEL 26
CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE)
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014

NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

PEREMPUAN
USIA 30-50 TAHUN

PEMERIKSAAN LEHER RAHIM


DAN PAYUDARA

IVA POSITIF

TUMOR/BENJOLAN

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

10

Lemong

Lemong

2009

0.00

0.00

#DIV/0!

#DIV/0!

Pesisir Utara

Pugung Tampak

1113

#DIV/0!

#DIV/0!

Pulau Pisang

Pulau Pisang

175

#DIV/0!

#DIV/0!

Karya Penggawa

Karya Penggawa

1910

#DIV/0!

#DIV/0!

Pesisir Tengah, Krui Selatan,


Krui
Way Krui

4662

120

3.33

0.00

Pesisir Selatan

Biha

3083

80

2.50

1.25

Ngambur

Ngambur

2330

75

0.00

1.33

Bengkunat

Bengkunat

978

#DIV/0!

#DIV/0!

Bengkunat Belimbing

Bengkunat Belimbing

3218

#DIV/0!

#DIV/0!

19,478

275

2.18

0.73

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber : Data Laporan Program PTM Seksi P2 Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat
CBE: Clinical Breast Examination

TABEL 27
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN
2014

NO
1

JENIS KEJADIAN
LUAR BIASA
2

YANG TERSERANG
WAKTU KEJADIAN (TANGGAL)
JUMLAH JUMLAH
KEC
DESA/KEL DIKETAHUI DITANGGU
AKHIR
3

-LANGI
6

JUMLAH PENDERITA

KELOMPOK UMUR PENDERITA

L+P

0-7
HARI

10

11

8-28
HARI

1-11
BLN

1-4
THN

5-9
THN

12

13

14

15

16

17

18

19

JUMLAH PENDUDUK
TERANCAM

JUMLAH KEMATIAN

10-14 15-19 20-44 45-54 55-59 60-69


THN THN THN THN THN THN

20

21

ATTACK RATE (%)

CFR (%)

70+
THN

L+P

L+P

L+P

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

L+P
34

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

Tidak Ada Kejadian

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

Luar Biasa.

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

Sumber : Bidang PMK Seksi P2 Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat.

TABEL 28
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014

NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

JUMLAH

KLB DI DESA/KELURAHAN
DITANGANI <24 JAM

1 Lemong

Lemong

#DIV/0!

2 Pesisir Utara

Pugung Tampak

#DIV/0!

3 Pulau Pisang

Pulau Pisang

#DIV/0!

4 Karya Penggawa

Karya Penggawa

#DIV/0!

Krui

#DIV/0!

6 Pesisir Selatan

Biha

#DIV/0!

7 Ngambur

Ngambur

#DIV/0!

8 Bengkunat

Bengkunat

#DIV/0!

9 Bengkunat Belimbing

Bengkunat Belimbing

#DIV/0!

#DIV/0!

Pesisir Tengah, Krui


Selatan, Way Krui

JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Bidang PMK Seksi P2 Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

TABEL 29
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
IBU HAMIL
NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

1
2
3
4
5
6
7
8
9

Lemong
Pesisir Utara
Pulau Pisang
Karya Penggawa
Pesisir Tengah, Krui
Selatan, Way Krui
Pesisir Selatan
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

JUMLAH (KAB/KOTA)

K1

JUMLAH
4

K4

JUMLAH

JUMLAH

IBU BERSALIN/NIFAS
PERSALINAN
MENDAPAT
YANKES NIFAS
JUMLAH DITOLONG NAKES
JUMLAH
%
JUMLAH
%
9

10

11

12

13

IBU NIFAS
MENDAPAT VIT A
JUMLAH
%
14

15

Lemong
Pugung Tampak
Pulau Pisang
Karya Penggawa

309
190
53
322

263
180
54
323

85.1
94.7
101.9
100.3

243
137
54
304

78.6
72.1
101.9
94.4

295
181
51
307

226
160
51
275

76.6
88.4
100.0
89.6

195
153
51
310

66.1
84.5
100.0
101.0

231
160
51
273

78.30508
88.39779
100
88.92508

Krui

778

753

96.8

535

68.8

743

612

82.4

524

70.5

513

69.04441

Biha
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

670
597
248
466

640
604
222
483

95.5
101.2
89.5
103.6

486
587
195
380

72.5
98.3
78.6
81.5

640
570
236
445

534
460
194
409

83.4
80.7
82.2
91.9

475
422
198
425

74.2
74.0
83.9
95.5

522
267
203
437

81.5625
46.84211
86.01695
98.20225

3,633

3,522

96.9

2,921

80.4

3,468

2,921

84.2

2,753

79.4

2,657

76.61476

Sumber : Data Laporan PWS - KIA Dinas Kesehatan Kab. Pesisir Barat Tahun 2014

TABEL 30
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014

NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

JUMLAH IBU
HAMIL
4

TT-1

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL


TT-3
TT-4

TT-2

TT-5

TT2+

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

10

11

12

13

14

15

16

1 Lemong

Lemong

309

1.0

2.9

18

5.8

19

6.1

24

7.8

70

22.7

2 Pesisir Utara
3 Pulau Pisang

Pugung Tampak
Pulau Pisang

190
53

36
47

18.9
88.7

37
43

19.5
81.1

20
0

10.5
-

0
0

0
0

57
43

30.0
81.1

4 Karya Penggawa

Karya Penggawa

322

113

35.1

81

25.2

93

28.9

174

54.0

Pesisir Tengah, Krui


5
Selatan, Way Krui

Krui

778

103

13.2

76

9.8

33

4.2

0.6

1.0

122

15.7

6 Pesisir Selatan
7 Ngambur

Biha
Ngambur

670
597

364
55

54.3
9.2

265
47

39.6
7.9

112
45

16.7
7.5

40
23

6.0
3.9

106
15

15.8
2.5

523
130

78.1
21.8

8 Bengkunat

Bengkunat

248

143

57.7

122

49.2

27

10.9

0.4

0.4

151

60.9

9 Bengkunat Belimbing

Bengkunat Belimbing

466

94

20.2

63

13.5

63

13.5

3,633

958

26.4

743

20.5

348

9.6

88

2.4

154

4.2

1,333

36.7

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber : Data Laporan PWS - KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

TABEL 31
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014

NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

1 Lemong
2 Pesisir Utara

Lemong
Pugung Tampak

3 Pulau Pisang

Pulau Pisang

4 Karya Penggawa

Karya Penggawa
Krui

6 Pesisir Selatan
7 Ngambur

JUMLAH WUS
(15-39 TAHUN)
4

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS


TT-1

TT-2

TT-3

TT-4

TT-5

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

10

11

12

13

14

3,723
2,291

0
0

0
0

0
0

0
0

0
0

639

3,885

9,386

Biha

8,085

Ngambur

7,202

8 Bengkunat

Bengkunat

2,987

9 Bengkunat Belimbing

Bengkunat Belimbing

5,625

43,823

Pesisir Tengah, Krui


Selatan, Way Krui

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber : Data Laporan PWS - KIA Dinas Kesehatan Kab. Pesisir Barat

TABEL 32
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
FE1 (30 TABLET)

FE3 (90 TABLET)

NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

JUMLAH
IBU HAMIL

JUMLAH

JUMLAH

1
2
3
4
5
6
7
8
9

Lemong
Pesisir Utara
Pulau Pisang
Karya Penggawa
Pesisir Tengah, Krui
Selatan, Way Krui
Pesisir Selatan
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

JUMLAH (KAB/KOTA)

Lemong
Pugung Tampak
Pulau Pisang
Karya Penggawa

309
190
53
322

263
188
53
315

85.11
98.95
100.00
97.83

243
137
54
304

78.64
72.11
101.89
94.41

Krui

778

598

76.86

535

68.77

Biha
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

670
597
248
466

674
160
225
478

100.60
26.80
90.73
102.58

489
587
195
380

72.99
98.32
78.63
81.55

3633

2,954

81.31

2,924

80.48

Sumber : Data Laporan PWS - KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

TABEL 33
JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
PERKIRAAN

NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

1
2
3
4
5
6
7
8
9

Lemong
Pesisir Utara
Pulau Pisang
Karya Penggawa
Pesisir Tengah, Krui
Selatan, Way Krui
Pesisir Selatan
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

JUMLAH (KAB/KOTA)

BUMIL
JUMLAH
DENGAN
IBU HAMIL KOMPLIKASI
4

PENANGANAN
KOMPLIKASI
KEBIDANAN

PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL

PERKIRAAN NEONATAL
KOMPLIKASI

JUMLAH BAYI

L+P

KEBIDANAN

L+P

L+P

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

Lemong
Pugung Tampak
Pulau Pisang
Karya Penggawa

309
190
53
322

62
38
11
64

54
14
6
62

87.4
36.8
56.6
96.3

124
104
26
138

108
67
25
148

232
171
51
286

19
16
4
21

16
10
4
22

35
26
8
43

0.0
0.0
0.0
0.0

0.0
0.0
0.0
0.0

0.0
0.0
0.0
2.3

Krui

778

156

170

109.3

300

332

632

45

50

95

0.0

0.0

13

13.7

Biha
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

670
597
248
466

134
119
50
93

81
88
40
98

60.4
73.7
80.6
105.2

302
247
97
254

240
266
94
184

542
513
191
438

45
37
15
38

36
40
14
28

81
77
29
66

0.0
0.0
0.0
0.0

0.0
0.0
0.0
0.0

9
4
7
5

11.1
5.2
24.4
7.6

3,633

727

613 84.3655

1,592

1,464

3,056

239

220

458

0.0

0.0

39

8.5

Sumber : Data Laporan PWS - KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

TABEL 34
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
PESERTA KB AKTIF
NO

KECAMATAN

1
2
3
4
5
6
7
8
9

Lemong
Pesisir Utara
Pulau Pisang
Karya Penggawa
Pesisir Tengah, Krui
Selatan, Way Krui
Pesisir Selatan
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

JUMLAH (KAB/KOTA)

MKJP

PUSKESMAS

Lemong
Pugung Tampak
Pulau Pisang
Karya Penggawa

IUD

MOP

MOW

NON MKJP
IM
PLAN

JUMLAH

KON
DOM

10

11

12

13

14

15

3
46
40
2

0.9
3.6
3.0
0.3

0
0
0
0

0.0
0.0
0.0
0.0

0
0
0
0

0.0
0.0
0.0
0.0

6
84
219
5

1.8
6.6
16.3
0.7

9
130
259
7

2.7
10.2
19.3
0.9

Krui

343

8.3

0.0

0.0

265

6.4

608

Biha
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

48
104
6
320

2.8
2.9
1.9
8.8

0
0
0
0

0.0
0.0
0.0
0.0

0
0
0
2

0.0
0.0
0.0
0.1

83
245
13
146

4.9
6.8
4.1
4.0

131
349
19
468

912

5.3

0.0

0.0 1,066

6.2

1,980

Sumber : Data Laporan PWS - KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Psisie Barat.
Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

SUNTI
K

PIL

OBAT
VAGINA

16

17

18

19

20

21

LAIN
NYA

22

23

JUMLAH

MKJP +
NON
MKJP

% MKJP +
NON MKJP

24

25

26

27

0
36
63
0

0.0
2.8
4.7
0.0

140
489
629
178

42.3
38.4
46.9
23.6

182
618
391
570

55.0
48.5
29.1
75.5

0
0
0
0

0.0
0.0
0.0
0.0

0
0
0
0

0.0
0.0
0.0
0.0

322
1,143
1,083
748

97.3
89.8
80.7
99.1

331
1,273
1,342
755

100.0
100.0
100.0
100.0

14.7

67

1.6

901

21.7 2,574

7.7
9.6
6.0
12.9

102
228
0
45

6.0
969
6.3 2,284
0.0
221
1.2 2,322

11.6

541

3.2 8,133

62.0

0.0

0.0

3,542

85.3

4,150

100.0

498
766
75
798

29.3
21.1
23.8
22.0

0
0
0
0

0.0
0.0
0.0
0.0

0
0
0
0

0.0
0.0
0.0
0.0

1,569
3,278
296
3,165

92.3
793.4
94.0
87.1

1,700
3,627
315
3,633

100.0
803.0
100.0
100.0

47.5 6,472

37.8

0.0

0.0 15,146

88.4

17,126

100.0

57.0
766.0
70.2
63.9

TABEL 35
PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
PESERTA KB BARU
NO

KECAMATAN

MKJP

PUSKESMAS
IUD

1
2
3
4
5
6
7
8
9

Lemong
Pesisir Utara
Pulau Pisang
Karya Penggawa
Pesisir Tengah, Krui
Selatan, Way Krui
Pesisir Selatan
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

MOP

MOW

NON MKJP
%

IMPLAN

10

JUMLAH

11

12

KONDOM

13

14

SUNTIK

15

16

PIL

17

18

OBAT
VAGINA

19

20

LAIN
NYA

21

22

JUMLAH

23

24

MKJP +
NON
MKJP

25

26

% MKJP
+ NON
MKJP
27

Lemong
Pugung Tampak
Pulau Pisang
Karya Penggawa

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

0
0
0
0

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

0
0
0
0

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

0
0
0
0

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

Krui

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

Biha
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

0
0
0
0

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

0
0
0
0

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

0
0
0
0

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: .. (sebutkan)
Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

TABEL 36
JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014

NO
1

KECAMATAN
2

1
2
3
4
5
6
7
8
9

Lemong
Pesisir Utara
Pulau Pisang
Karya Penggawa
Pesisir Tengah, Krui
Selatan, Way Krui
Pesisir Selatan
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

JUMLAH (KAB/KOTA)

PUSKESMAS

JUMLAH PUS

PESERTA KB BARU
JUMLAH

PESERTA KB AKTIF

JUMLAH

Lemong
Pugung Tampak
Pulau Pisang
Karya Penggawa

2,409
1,482
413
2,513

0
0
0
0

0.0
0.0
0.0
0.0

331
1,273
1,342
755

13.7
85.9
324.9
30.0

Krui

6,072

0.0

4,150

68.3

Biha
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

5,230
4,659
1,932
3,639

0
0
0
0

0.0
0.0
0.0
0.0

1,700
3,627
315
3,633

32.5
77.8
16.3
99.8

28,349

0.0

17,126

60.4

Sumber : Data Laporan PWS _ KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

TABEL 37
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014

NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

BAYI BARU LAHIR DITIMBANG

JUMLAH LAHIR HIDUP

BBLR
L+P

L+P

L+P

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Lemong

Lemong

124

108

232

0.0

0.0

#DIV/0!

11

#DIV/0!

16

#DIV/0!

Pesisir Utara

Pugung Tampak

104

67

171

0.0

0.0

0.0

#DIV/0!

#DIV/0!

10

#DIV/0!

Pulau Pisang

Pulau Pisang

26

25

51

0.0

0.0

0.0

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

Karya Penggawa

Karya Penggawa

138

148

286

0.0

0.0

0.0

#DIV/0!

#DIV/0!

10

#DIV/0!

Pesisir Tengah, Krui


Selatan, Way Krui

Krui

300

332

632

0.0

0.0

0.0

#DIV/0!

11

#DIV/0!

16

#DIV/0!

Pesisir Selatan

Biha

302

240

542

0.0

0.0

0.0

#DIV/0!

#DIV/0!

11

#DIV/0!

Ngambur

Ngambur

247

266

513

0.0

0.0

0.0

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

Bengkunat

Bengkunat

97

94

191

0.0

0.0

0.0

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

Bengkunat Belimbing

Bengkunat Belimbing

254

184

438

0.0

0.0

0.0

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

1,592

1,464

3,056

0.0

0.0

0.0

45

#DIV/0!

44

#DIV/0!

89

#DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber : Data Laporan PWS - KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat.

TABEL 38
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014

NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1)


L
P
L+P

JUMLAH BAYI

KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)


L
P
L+P

L +P

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Lemong

Lemong

124

109

233

121

97.6

116

106.4

237

101.7

102

82.3

100

91.7

202

Pesisir Utara

Pugung Tampak

104

67

171

102

98.1

67

100.0

169

98.8

99

95.2

59

88.1

158

92.4

Pulau Pisang

Pulau Pisang

26

25

51

26

100.0

25

100.0

51

100.0

26

100.0

25

100.0

51

100.0

Karya Penggawa

Karya Penggawa

138

148

286

139

100.7

146

98.6

285

99.7

126

91.3

148

100.0

274

95.8

Pesisir Tengah, Krui


Selatan, Way Krui

Krui

300

332

632

312

104.0

371

111.7

683

108.1

283

94.3

299

90.1

582

92.1

Pesisir Selatan

Biha

302

240

542

291

96.4

245

102.1

536

98.9

237

78.5

229

95.4

466

86.0

Ngambur

Ngambur

247

266

513

247

100.0

247

92.9

494

96.3

213

86.2

204

76.7

417

81.3

Bengkunat

Bengkunat

97

94

191

106

109.3

93

98.9

199

104.2

107

110.3

89

94.7

196

102.6

Bengkunat Belimbing

Bengkunat Belimbing

254

184

438

252

99.2

184

100.0

436

99.5

250

98.4

109

59.2

359

82.0

1,592

1,465

3,057

1,596

100.3

1,494

102.0

3,090

101.1

1,443

90.6

1,262

86.1

2,705

88.5

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber : Data Laporan PWS - KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

86.7

TABEL 39
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014

NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

1
2
3
4
5
6
7
8
9

Lemong
Pesisir Utara
Pulau Pisang
Karya Penggawa
Pesisir Tengah, Krui
Selatan, Way Krui
Pesisir Selatan
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

JUMLAH (KAB/KOTA)

Lemong
Pugung Tampak
Pulau Pisang
Karya Penggawa

JUMLAH BAYI
L

L+P
6

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF


USIA 0-6 BULAN
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
7

10

11

12

41
47
10
68

53
37
11
69

94
84
21
137

35
24
8
67

85.4
51.1
80.0
98.5

41
28
11
57

77.4
75.7
100.0
82.6

76
52
19
124

80.9
61.9
90.5
90.5

Krui

178

123

301

125

70.2

114

92.7

239

79.4

Biha
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

113
93
95
95

139
98
69
78

252
191
164
173

82
83
36
71

72.6
89.2
37.9
74.7

75
73
33
57

54.0
74.5
47.8
73.1

157
156
69
128

62.3
81.7
42.1
74.0

740

677

1,417

531

71.8

489

72.2

1,020

72.0

Sumber : Data Laporan Giizi Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

TABEL 40
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014

NO

KECAMATAN

PELAYANAN KESEHATAN BAYI

JUMLAH BAYI

PUSKESMAS

L+P

L+P

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

10

11

12

Lemong

Lemong

124

108

232

124

Pesisir Utara

Pugung Tampak

104

67

171

Pulau Pisang

Pulau Pisang

26

25

51

Karya Penggawa

Karya Penggawa

138

148

Pesisir Tengah, Krui


Selatan, Way Krui

Krui

300

Pesisir Selatan

Biha

Ngambur

Ngambur

Bengkunat

Bengkunat

Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing

JUMLAH (KAB/KOTA)

100.0

108

100.0

232

89

85.6

40

153.8

286

84

332

632

302

240

247

266

97

52

77.6

141

82.5

41

164.0

81

158.8

60.9

82

55.4

166

58.0

301

100.3

345

103.9

646

102.2

542

238

78.8

333

138.8

571

105.4

513

222

89.9

188

70.7

410

79.9

94

191

110

113.4

111

118.1

221

115.7

254

184

438

200

78.7

153

83.2

353

80.6

1,592

1,464

3,056

1,408

88.4

1,413

97

2,821

92.3

Sumber : Data Lapran PWS - KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

100.0

TABEL 41
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014

NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

JUMLAH
DESA/KELURAHAN

DESA/KELURAHAN
UCI

% DESA/KELURAHAN
UCI

1
2
3
4

Lemong
Pesisir Utara
Pulau Pisang
Karya Penggawa

Lemong
Pugung Tampak
Pulau Pisang
Karya Penggawa

13
12
6
12

13
12
6
12

100.0
100.0
100.0
100.0

Pesisir Tengah, Krui


Selatan, Way Krui

Krui

28

28

100.0

6
7
8
9

Pesisir Selatan
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

Biha
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

15
9
9
14

11
7
9
12

73.3
77.8
100.0
85.7

118

110

93.2

JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Laporan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

TABEL 42
CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
BAYI DIIMUNISASI
NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

JUMLAH LAHIR HIDUP

Hb < 7 hari
P

L+P

BCG
P

L+P

L+P

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

10

11

12

13

14

15

16

17

18

1 Lemong

Lemong

129

133

262

100

77.52

100

75.19

200

76.34

117

90.70

113

84.96

230

87.79

2 Pesisir Utara
3 Pulau Pisang

Pugung Tampak
Pulau Pisang

88
25

78
23

166
48

73
25

82.95
100.00

49
23

62.82
100.00

122
48

73.49
100.00

79
25

89.77
100.00

48
23

61.54
100.00

127
48

76.51
100.00

4 Karya Penggawa

Karya Penggawa

144

144

288

115

79.86

140

97.22

255

88.54

145

100.69

134

93.06

279

96.88

Pesisir Tengah, Krui


5
Selatan, Way Krui

Krui

386

371

757

311

80.57

299

80.59

610

80.58

352

91.19

325

87.60

677

89.43

6 Pesisir Selatan
7 Ngambur

Biha
Ngambur

295
207

305
328

600
535

151
242

51.19
116.91

142
283

46.56
86.28

293
525

48.83
98.13

182
238

61.69
114.98

196
260

64.26
79.27

378
498

63.00
93.08

92
245

107
282

199
527

96
259

104.35
105.71

91
249

85.05
88.30

187
508

93.97
96.39

112
263

121.74
107.35

94
237

87.85
84.04

206
500

103.52
94.88

1611

1771

3382

1372

85.16

1376

77.70

2748

81.25

1513

93.92

1430

80.75

2943

87.02

8 Bengkunat
Bengkunat
9 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing
JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumbe
Sumber : Laporan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

TABEL 43
CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014

NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

BAYI DIIMUNISASI

JUMLAH BAYI
(SURVIVING INFANT)

DPT-HB3/DPT-HB-Hib3
L

POLIO 4a

L+P

CAMPAK

L+P

IMUNISASI DASAR LENGKAP

L+P

L+P

L+P

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

1 Lemong

Lemong

124

108

232

124

100

113

105

237

102

124

100

106

98.1481

230

99.1379

111

89.5161

115

106.481

226

97.4138

111

89.5161

115

106.481

226

97.4138

2 Pesisir Utara

Pugung Tampak

104

67

171

78

75

60

90

138

81

73

70.1923

55

82.0896

128

74.8538

85

81.7308

72

107.463

157

91.8129

85

81.7308

71

105.97

156

91.2281

3 Pulau Pisang

Pulau Pisang

26

25

51

24

92

23

92

47

92

23

88.4615

22

88

45

88.2353

23

88.4615

22

88

45

88.2353

23

88.4615

22

88

45

88.2353

4 Karya Penggawa

Karya Penggawa

138

148

286

226

164

276

186

502

176

164

118.841

159

107.432

323

112.937

182

131.884

150

101.351

332

116.084

187

135.507

145

97.973

332

116.084

Pesisir Tengah, Krui


5
Selatan, Way Krui

Krui

300

332

632

307

102

246

74

553

88

327

109

252

75.9036

579

91.6139

357

119

367

110.542

724

114.557

365

121.667

317

95.4819

682

107.911

6 Pesisir Selatan

Biha

302

240

542

236

78

247

103

483

89

208

68.8742

238

99.1667

446

82.2878

220

72.8477

230

95.8333

450

83.0258

219

72.5166

228

95

447

82.4723

7 Ngambur

Ngambur

247

266

513

215

87

240

90

455

89

211

85.4251

229

86.0902

440

85.77

216

87.4494

217

81.5789

433

84.4055

212

85.83

217

81.5789

429

83.6257

8 Bengkunat

Bengkunat

97

94

191

117

121

114

121

231

121

109

112.371

110

117.021

219

114.66

102

105.155

95

101.064

197

103.141

102

105.155

91

96.8085

193

101.047

254

184

438

321

126

361

196

682

156

280

110.236

319

173.37

599

136.758

276

108.661

321

174.457

597

136.301

226

88.9764

223

121.196

449

102.511

1,592

1,464

3,056

1,648

104

1,680

115

3,328

109

1,519

95.4146

1,490

101.776

3,009

98.462

1,572

98.7437

1,589

108.538

3,161

103.436

1,530

96.1055

1,429

97.6093

2,959

96.8259

9 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing


JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber : Laporan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat


Keterangan: a = khusus provinsi yang menerapkan 3 dosis polio maka diisi dengan polio 3

TABEL 44
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014

NO
1

KECAMATAN

PUSKESMAS

JUMLAH BAYI
(6 - 11 bln)
L

L+P

BAYI 6-11 BULAN


MENDAPAT VIT A
L
P
%
%

10

L+P

11

12

13

14

1
2
3
4

Lemong
Pesisir Utara
Pulau Pisang
Karya Penggawa

Lemong
Pugung Tampak
Pulau Pisang
Karya Penggawa

105
50
16
81

102
50
12
82

207
100
28
163

96
50
15
76

91.43
100.00
93.75
93.83

90
50
12
80

88.24
100.00
100.00
97.56

186
100
27
156

Pesisir Tengah, Krui


Selatan, Way Krui

Krui

193

206

399

136

70.47

195

94.66

6
7
8
9

Pesisir Selatan
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

Biha
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

117
136
57
152

159
220
64
138

276
356
121
290

90
136
57
136

76.92
100.00
100.00
89.47

142
220
64
121

89.31
100.00
100.00
87.68

907

1,033

1,940

792

87.32

974

94.29

JUMLAH (KAB/KOTA)

JUMLAH

89.86
100.00
96.43
95.71

ANAK BALITA (12-59 BULAN)


MENDAPAT VIT A
L
P
L+P
%
%

15

16

17

18

19

JUMLAH

L+P

L+P

20

21

22

23

24

BALITA (6-59 BULAN)


MENDAPAT VIT A
L
P
%
%

25

26

27

28

L+P

29

30

859
386
120
672

866
377
132
677

1,725
763
252
1,349

570
346
108
469

66.36
89.64
90.00
69.79

552
332
124
452

63.74
88.06
93.94
66.77

1,122
678
232
921

65.04
88.86
92.06
68.27

964
436
136
753

968
427
144
759

1,932
863
280
1,512

955
436
135
748

99.07
100.00
99.26
99.34

642
382
136
532

66.32
89.46
94.44
70.09

1,597
818
271
1,280

82.66
94.79
96.79
84.66

331

82.96 1,251

1,168

2,419

1,234

98.64

1,141

97.69

2,375

98.18

1,444

1,374

2,818

1,387

96.05

1,336

97.23

2,723

96.63

232
356
121
257

84.06 1,174
100.00
988
100.00
300
88.62 1,373

1,475
1,321
301
1,408

2,649
2,309
601
2,781

1,024
888
273
1,188

87.22
89.88
91.00
86.53

1,396
1,076
274
1,148

94.64
81.45
91.03
81.53

2,420
1,964
547
2,336

91.36
85.06
91.01
84.00

1,291
1,124
357
1,525

1,634
1,541
365
1,546

2,925
2,665
722
3,071

1,264
1,124
357
1,509

97.91
100.00
100.00
98.95

1,538
1,296
338
1,269

94.12
84.10
92.60
82.08

2,802
2,420
695
2,778

95.79
90.81
96.26
90.46

1,766

91.03 7,123

7,725

14,848

6,100

85.64

6,495

84.08

12,595

84.83

8,030

8,758

16,788

7,915

98.57

7,469

85.28

15,384

91.64

Sumber : Data Laporan GIZI Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat.


Keterangan: Pelaporan pemberian vitamin A dilakukan pada Februari dan Agustus, maka perhitungan bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A dalam setahun
dihitung dengan mengakumulasi bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A di bulan Februari dan yang mendapat vitamin A di bulan Agustus

TABEL 45
JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
ANAK 0-23 BULAN (BADUTA)
NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

JUMLAH BADUTA
DILAPORKAN (S)

DITIMBANG
JUMLAH (D)
L
P
L+P

BGM
P

% (D/S)
P

L
L+P

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

13

14

15

16

17

18

L+P

10

11

12

L+P

1
2
3
4

Lemong
Pesisir Utara
Pulau Pisang
Karya Penggawa

Lemong
Pugung Tampak
Pulau Pisang
Karya Penggawa

215
157
64
351

196
129
41
337

411
286
105
688

143
144
42
316

164
124
54
299

307
268
96
615

66.5
91.7
65.6
90.0

83.7
96
132
89

74.7
93.7
91.4
89.4

0
0
0
9

0.0
0.0
0.0
2.8

0
0
0
2

0.0
0.0
0.0
0.7

0
0
0
11

0.0
0.0
0.0
1.8

Pesisir Tengah, Krui


Selatan, Way Krui

Krui

718

728

1,446

546

577

1,123

76.0

79

77.7

1.1

0.5

0.8

6
7
8
9

Pesisir Selatan
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

Biha
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

390
1,062
155
591

539
718
183
595

929
1,780
338
1,186

272
1,062
148
461

392
718
146
431

664
1,780
294
892

69.7
100.0
95.5
78.0

73
100
80
72

71.5
100.0
87.0
75.2

2
1
12
12

0.7
0.1
8.1
2.6

8
0
17
22

2.0
0.0
11.6
5.1

10
1
29
34

1.5
0.1
9.9
3.8

3,703

3,466

7,169

3,134

2,905

6,039

84.6

84

84.2

42

1.3

52

1.8

94

1.6

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber : Data Laporan GIZI Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

TABEL 46
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
ANAK BALITA (12-59 BULAN)
NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

1
2
3
4

Lemong
Pesisir Utara
Pulau Pisang
Karya Penggawa

Lemong
Pugung Tampak
Pulau Pisang
Karya Penggawa

Pesisir Tengah, Krui


Selatan, Way Krui

6
7
8
9

Pesisir Selatan
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

JUMLAH (KAB/KOTA)

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)

JUMLAH

L+P

L+P

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

10

11

12

859
386
120
672

866
377
132
677

1,725
763
252
1,349

0.0
0.0
0.0
0.0

0.0
0.0
0.0
0.0

162
16
324
4,351

9.4
2.1
128.6
322.5

Krui

1,251

1,168

2,419

0.0

0.0

507

21.0

Biha
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

1,174
988
300
1,373

1,475
1,321
301
1,408

2,649
2,309
601
2,781

0.0
0.0
0.0
0.0

0.0
0.0
0.0
0.0

1,259
410
50
36

47.5
17.8
8.3
1.3

7,123

7,725

14,848

0.0

7,115

47.9

Sumber : Data Laporan PWS - KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

0.0

TABEL 47
JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
BALITA
NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

DITIMBANG

JUMLAH BALITA
DILAPORKAN (S)

JUMLAH (D)

% (D/S)

BGM
P

L+P

L+P

L+P

L+P

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

10

11

12

13

14

15

16

17

18

660
439
110
767

588
383
112
757

1,248
822
222
1,524

508
400
90
582

494
358
101
570

1,002
758
191
1,152

77.0
91.1
81.8
75.9

84.0
93
90
75

80.3
92.2
86.0
75.6

0
0
0
9

0.0
0.0
0.0
1.5

0
0
0
4

0.0
0.0
0.0
0.7

0
0
0
13

0.0
0.0
0.0
1.1

1
2
3
4

Lemong
Pesisir Utara
Pulau Pisang
Karya Penggawa

Lemong
Pugung Tampak
Pulau Pisang
Karya Penggawa

Pesisir Tengah, Krui


Selatan, Way Krui

Krui

1,423

1,461

2,884

1,185

1,191

2,376

83.3

82

82.4

0.5

0.3

10

0.4

6
7
8
9

Pesisir Selatan
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

Biha
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

1,264
1,905
417
1,607

1,629
1,306
450
1,651

2,893
3,211
867
3,258

949
1,540
361
1,148

871
1,300
357
1,071

1,820
2,840
718
2,219

75.1
80.8
86.6
71.4

53
100
79
65

62.9
88.4
82.8
68.1

8
1
14
12

0.8
0.1
3.9
1.0

15
0
17
24

1.7
0.0
4.8
2.2

23
1
31
36

1.3
0.0
4.3
1.6

8,592

8,337

16,929

6,763

6,313

13,076

78.7

76

77.2

50

0.7

64

1.0

114

0.87

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber : Data Laporan GIZI Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

TABEL 48
CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014

NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

1
2
3
4

Lemong
Pesisir Utara
Pulau Pisang
Karya Penggawa

Lemong
Pugung Tampak
Pulau Pisang
Karya Penggawa

Pesisir Tengah, Krui


Selatan, Way Krui

Krui

6
7
8
9

Pesisir Selatan
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

Biha
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

JUMLAH (KAB/KOTA)

KASUS BALITA GIZI BURUK


MENDAPAT PERAWATAN
L
P

JUMLAH DITEMUKAN

L+P

L+P

10

11

12

1
-

Sumber : Data Laporan GIZI Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
100.0

100.0

#DIV/0!

#DIV/0!
#DIV/0!
100.0
#DIV/0!

2
2

#DIV/0!
#DIV/0!
100.0
100.0

100.0

2
2

3
2

1
3

100.0

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
100.0

100.0

3
2

#DIV/0!
#DIV/0!
100.0
100.0

100.0

TABEL 49
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT
NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

L+P

JUMLAH

1
2
3
4

Lemong
Pesisir Utara
Pulau Pisang
Karya Penggawa

Lemong
Pugung Tampak
Pulau Pisang
Karya Penggawa

246
176
33
310

Pesisir Tengah, Krui


Selatan, Way Krui

Krui

6
7
8
9

Pesisir Selatan
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

Biha
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

JUMLAH (KAB/KOTA)

CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT


Sumber : Data PWS - KIA Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014

SD DAN SETINGKAT

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)

JUMLAH

JUMLAH

L+P
%

JUMLAH

10

11

12

JUMLAH
13

MENDAPAT
PELAYANAN
KESEHATAN
(PENJARINGAN)

14

15

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

246
176
33
310

100.0
100.0
100.0
100.0

16
12
2
12

16
12
2
12

100.00
100.00
100.00
100.00

787

#DIV/0!

#DIV/0!

787

100.0

28

28

100.00

380
408
159
544

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

380
408
159
544

100.0
100.0
100.0
100.0

17
10
4
13

17
10
4
13

100.00
100.00
100.00
100.00

#DIV/0!

3,043

100.0

114

114

100.00

3,043

#DIV/0!
#DIV/0!

#DIV/0!

100.0

TABEL 50
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014

NO
1

KECAMATAN

PUSKESMAS

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT


PENCABUTAN GIGI
RASIO TUMPATAN/
TUMPATAN GIGI TETAP
TETAP
PENCABUTAN
4

1
2
3
4

Lemong
Pesisir Utara
Pulau Pisang
Karya Penggawa

Lemong
Pugung Tampak
Pulau Pisang
Karya Penggawa

Pesisir Tengah, Krui


Selatan, Way Krui

Krui

332

0.0

8
9
10
11

Pesisir Selatan
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

Biha
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

1
29
13
-

13
132
71
-

0.1
0.2
0.2
#DIV/0!

43

548

0.1

JUMLAH (KAB/ KOTA)


Sumber: (sebutkan)

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH
NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

JUMLAH

JUMLAH SD/MI DGN


SD/MI SIKAT GIGI

JUMLAH
SD/MI
MENDAPAT
YAN. GIGI

MASSAL

JUMLAH MURID
SD/MI

MURID SD/MI DIPERIKSA

PERLU PERAWATAN

L+P

L+P

L+P

L+P

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

1
2
3
4

Lemong
Pesisir Utara
Pulau Pisang
Karya Penggawa

Lemong
Pugung Tampak
Pulau Pisang
Karya Penggawa

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

###
###
###
###

###
###
###
###

###
###
###
###

Pesisir Tengah, Krui


Selatan, Way Krui

Krui

#DIV/0!

#DIV/0!

###

###

###

8
9
10
11

Pesisir Selatan
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

Biha
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

###
###
###
###

###
###
###
###

###
###
###
###

###

###

JUMLAH (KAB/ KOTA)


Sumber: (sebutkan)

#DIV/0!

#DIV/0!

MENDAPAT PERAWATAN

###

###
###
###
###

###
###
###
###

167

###

###

294

176.0

###
###
###
###

###
###
###
###

6
64
-

75.0
###
711.1
###

###

364

197.8

9
-

184

###

###
###
###
###

TABEL 52
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
USILA (60TAHUN+)
NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

JUMLAH

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN

L+P

L+P

10

11

12

1
2
3
4

Lemong
Pesisir Utara
Pulau Pisang
Karya Penggawa

Lemong
Pugung Tampak
Pulau Pisang
Karya Penggawa

245
258
235
158

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

211
238
233
129

86.12
92.25
99.15
81.65

Pesisir Tengah, Krui


Selatan, Way Krui

Krui

549

#DIV/0!

#DIV/0!

353

64.30

6
7
8
9

Pesisir Selatan
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

Biha
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

267
227
243
221

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

218
213
127
155

81.65
93.83
52.26
70.14

#DIV/0!

1,877

78.11

JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: . (sebutkan)

2,403

#DIV/0!

TABEL 53
CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
PESERTA JAMINAN KESEHATAN
NO

JENIS JAMINAN KESEHATAN

JUMLAH
P

L+P

%
P

L+P

Jaminan Kesehatan Nasional

1.1 Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN

32319

55025

87344

41.49

78.03

58.85

28,706

48,879

77,585

36.85

69.32

52.28

864

1,470

2,334

1.11

2.08

1.57

1,903

3,238

5,141

2.44

4.59

3.46

846

1,438

2,284

1.09

2.04

1.54

0.00

0.00

0.00

#VALUE!

#VALUE!

0.00

1.2 PBI APBD


1.3 Pekerja penerima upah (PPU)
1.4 Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri
1.5 Bukan pekerja (BP)
2

Jamkesda ( Sudah di konfirmasi ke PBI APBD)

Asuransi Swasta

Asuransi Perusahaan

JUMLAH (KAB/KOTA)

36

59

95

0.05

0.08

0.06

0.00

0.00

0.00

32,355

55,084

87,439

41.54

78.12

58.92

Sumber : Bidang PMS Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

TABEL 54
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
JUMLAH KUNJUNGAN
NO

SARANA PELAYANAN KESEHATAN

1
2
3
4
5
6
7
8
9

RAWAT JALAN
P

L+P

L+P

L+P

10

11

SUB JUMLAH I
1 RS .
2 RS .
3 RS .
4 RS .

SUB JUMLAH II
1 Sarana Yankes lainnya (sebutkan)
2 Sarana Yankes lainnya (sebutkan)
3 Sarana Yankes lainnya (sebutkan)
4 Sarana Yankes lainnya (sebutkan)

SUB JUMLAH III

7,595
2,945
3,449
1,881
6,866
1,680
4,854
3,108
1,759
0
34,137
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

JUMLAH (KAB/KOTA)

34,137

77,897

70,515

0.0

0.0

CAKUPAN KUNJUNGAN (%)

JUMLAH

L
Puskesmas Lemong
Puskesmas Pugung Tampak
Puskesmas Pulau Pisang
Puskesmas Karya Penggawa
Puskesmas Krui
Puskesmas Biha
Puskesmas Ngambur
Puskesmas Bengkunat
Puskesmas Bengkunat Belimbing

JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA

KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA

RAWAT INAP

112
0
0
0
882
76
356
299
0
0
1,725
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

1,725

148,412

77,897

70,515

148,412

23.0

0.0

0.0

1.2

Sumber: (sebutkan)
Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

TABEL 55
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014

NO

NAMA RUMAH
SAKITa

JUMLAH
TEMPAT TIDUR

PASIEN KELUAR
(HIDUP + MATI)

Sumber: (sebutkan)
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta

NDR

L+P

L+P

L+P

L+P

10

11

12

13

14

15

16

17

GDR

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
KABUPATEN/KOTA

PASIEN KELUAR MATI


48 JAM DIRAWAT

PASIEN KELUAR MATI

L+P
18

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

TABEL 56
INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014

NO

NAMA RUMAH
SAKITa

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

PASIEN KELUAR
JUMLAH
(HIDUP +
TEMPAT TIDUR
MATI)
3

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

KABUPATEN/KOTA
Sumber: (sebutkan)
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

JUMLAH HARI
PERAWATAN

JUMLAH LAMA
DIRAWAT

BOR (%)

BTO (KALI)

TOI (HARI)

ALOS (HARI)

10

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

TABEL 57
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
RUMAH TANGGA
NO
1

KECAMATAN

PUSKESMAS

1
2
3
4
5
6
7
8
9

Lemong
Pesisir Utara
Pulau Pisang
Karya Penggawa
Pesisir Tengah, Krui
Selatan, Way Krui
Pesisir Selatan
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

JUMLAH (KAB/KOTA)

Lemong
Pugung Tampak
Pulau Pisang
Karya Penggawa
Krui
Biha
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

JUMLAH
4

JUMLAH DIPANTAU
5

% DIPANTAU

JUMLAH
BER- PHBS

% BER- PHBS

2,470
2,323
517
6,085

1,720
1,409
3,042

69.6
60.7
50.0

1,161
1,114
2,921

67.5
79.1
#DIV/0!
96.0

10,222

8,118

79.4

6,134

75.6

6,288
3,930
4,569
2,064

3,260
1,425

51.8
69.0

2,830
681

86.8
#DIV/0!
#DIV/0!
47.8

38,468

18,974

49.3

14,841

78.2

Sumber : Data Laporan PROMKES Dinaas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat.

TABEL 58
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014

NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

JUMLAH
SELURUH
RUMAH

1
2
3
4
5
6
7
8
9

Lemong
Pesisir Utara
Pulau Pisang
Karya Penggawa
Pesisir Tengah, Krui
Selatan, Way Krui
Pesisir Selatan
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

JUMLAH (KAB/KOTA)

2013
JUMLAH
RUMAH MEMENUHI SYARAT
RUMAH YANG
(RUMAH SEHAT)
BELUM
MEMENUHI
JUMLAH
%
SYARAT
5

Lemong
Pugung Tampak
Pulau Pisang
Karya Penggawa

3229
2556
589
1445

820
532
90
479

25.39
20.81
15.28
33.15

2409
2024
499
966

Krui

7312

4,387

60.00

2925

Biha
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

5563
4344
7972
2466

3,437
723
163
3,200

61.78
16.64
2.04
129.76

35,476

13,831

38.99

Sumber : Data Laporan Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

2014
RUMAH DIBINA MEMENUHI
SYARAT

RUMAH DIBINA

RUMAH MEMENUHI SYARAT


(RUMAH SEHAT)

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

10

11

12

13

3,077
2,457
422
2,457

127.7
121.4
84.6
254.3

3064
1838
314
1632

99.58
74.81
74.41
66.42

3,884
2,370
404
2,111

120.28
92.72
68.59
146.09

2126
3621
2303
4772

6,410
4,563
3,794
3,596
6,972

219.1
214.6
104.8
156.1
146.1

6410
3898
3453
2103
5222

100.00
85.43
91.01
58.48
74.90

10,797
7,335
4,176
2,266
8,422

147.66
131.85
96.13
28.42
341.52

21645

33,748

155.92

27934

82.77

41,765

117.73

TABEL 59
PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
BUKAN JARINGAN PERPIPAAN
PENDUDUK
DENGAN AKSES
BERKELANJUTAN
TERHADAP AIR
MINUM LAYAK

PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)

27

28

29

30

26

JUMLAH

25

JUMLAH
PENDUDUK
PENGGUNA

24

MEMENUHI
SYARAT
JUMLAH
SARANA

23

JUMLAH
PENDUDUK
PENGGUNA

22

JUMLAH SARANA

21

JUMLAH
PENDUDUK
PENGGUNA

20

MEMENUHI
SYARAT
JUMLAH
SARANA

19

JUMLAH
PENDUDUK
PENGGUNA

18

JUMLAH SARANA

17

MEMENUHI
SYARAT
JUMLAH
PENDUDUK
PENGGUNA

16

PENAMPUNGAN AIR HUJAN

JUMLAH
SARANA

15

JUMLAH
PENDUDUK
PENGGUNA

14

JUMLAH SARANA

13

MEMENUHI
SYARAT
JUMLAH
PENDUDUK
PENGGUNA

12

MATA AIR TERLINDUNG

JUMLAH
SARANA

11

JUMLAH
PENDUDUK
PENGGUNA

10

JUMLAH SARANA

JUMLAH
PENDUDUK
PENGGUNA

TERMINAL AIR

JUMLAH
SARANA

JUMLAH
PENDUDUK
PENGGUNA

JUMLAH SARANA

MEMENUHI
SYARAT

JUMLAH
PENDUDUK
PENGGUNA

MEMENUHI
SYARAT

JUMLAH
PENDUDUK
PENGGUNA

SUMUR BOR DENGAN POMPA

JUMLAH SARANA

SUMUR GALI DENGAN POMPA

JUMLAH
PENDUDUK
PENGGUNA

MEMENUHI
SYARAT
JUMLAH
SARANA

PENDUDUK
JUMLAH
PENDUDUK
PENGGUNA

PUSKESMAS

JUMLAH SARANA

KECAMATAN

JUMLAH
SARANA

SUMUR GALI TERLINDUNG

NO

31

32

33

34

1
2
3
4

Lemong
Pesisir Utara
Pulau Pisang
Karya Penggawa

Lemong
Pugung Tampak
Pulau Pisang
Karya Penggawa

14,353
8,059
1,349
14,506

3,077
2,457
422
6,410

14100
2556
2145
6936

3064
1634
314
1518

4648
4595
1055
2080

Pesisir Tengah, Krui


Selatan, Way Krui

Krui

36,056

4,563

35310

5670

10528

10528

29.20

6
7
8
9

Pesisir Selatan
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

Biha
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

22,663
18,280
7,507
25,639

3,794
3,596
6,972
2,066

20622
4811
10596
19200

3709
3332
2080
8100

8048
6264
3548
11476

8048
6264
3548
11476

35.51
34.27
47.26
44.76

148,412

33,357

116276

29421

52242

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber : Data Laporan Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

4648 32.3835
4595
57.02
1055
78.21
2080
14.34

52242 35.2007

TABEL 60
PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014

NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

JUMLAH
PENYELENGGARA
AIR MINUM

JUMLAH SAMPEL
DIPERIKSA
5

MEMENUHI SYARAT
(FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)
JUMLAH

1
2
3
4

Lemong
Pesisir Utara
Pulau Pisang
Karya Penggawa

Lemong
Pugung Tampak
Pulau Pisang
Karya Penggawa

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

Pesisir Tengah, Krui


Selatan, Way Krui

Krui

#DIV/0!

6
7
8
9

Pesisir Selatan
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

Biha
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber : Data Laporan Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

#DIV/0!

TABEL 61
PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
JENIS SARANA JAMBAN

22,476
8,202
8,830
11,750

3,746
723
172
1,226

#DIV/0!

18,961

65,934

7,950

43,757 66.3648

Sumber : Data Laporan Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

18

19

20

21

22

23

JUMLAH

24

25

26

4,100
100
1,049 47.4446
450
100
4,745 59.9495

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

###

#DIV/0!

#DIV/0!

22,476
100
3,947 48.1224
860 9.73952
6,130 52.1702

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
-

#DIV/0!

91

91

346

346

PENDUDUK
DENGAN AKSES
SANITASI LAYAK
(JAMBAN SEHAT)

% PENDUDUK
PENGGUNA

3,746
2,789
1,766
2,350

17

JUMLAH
PENDUDUK
PENGGUNA

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
-

16

JUMLAH
PENDUDUK
PENGGUNA

5,377

22663
18280
7507
25639

15

JUMLAH SARANA

#DIV/0!

Biha
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

14

MEMENUHI SYARAT

% PENDUDUK
PENGGUNA

36056

Pesisir Selatan
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

13

JUMLAH
PENDUDUK
PENGGUNA

Krui

6
7
8
9

820
224
90
949

JUMLAH
SARANA

Pesisir Tengah, Krui


Selatan, Way Krui

12

JUMLAH
PENDUDUK
PENGGUNA

JUMLAH SARANA

148,412

% PENDUDUK
PENGGUNA

4,100
2,211
450
7,915

JUMLAH (KAB/KOTA)

CEMPLUNG

MEMENUHI SYARAT

JUMLAH
PENDUDUK
PENGGUNA

820
440
90
1,583

JUMLAH
SARANA

JUMLAH SARANA

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

JUMLAH
PENDUDUK
PENGGUNA

% PENDUDUK
PENGGUNA

11

14353
8059
1349
14506

JUMLAH
PENDUDUK
PENGGUNA

10

Lemong
Pugung Tampak
Pulau Pisang
Karya Penggawa

PUSKESMAS

JUMLAH
SARANA

Lemong
Pesisir Utara
Pulau Pisang
Karya Penggawa

KECAMATAN

MEMENUHI SYARAT

1
2
3
4

NO

JUMLAH
PENDUDUK
PENGGUNA

MEMENUHI SYARAT

PLENGSENGAN

JUMLAH
SARANA

LEHER ANGSA

JUMLAH SARANA

JUMLAH
PENDUDUK

KOMUNAL

820
227
90
947

5.7
2.8
6.7
6.5

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

3746
723
172
1226

16.5
4.0
2.3
4.8

10 2.89017

7,951

5.4

10

#DIV/0!
2.89
#DIV/0!
#DIV/0!

0.0

TABEL 62
DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)
NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

JUMLAH DESA/
KELURAHAN
4

1
2
3
4

Lemong
Pesisir Utara
Pulau Pisang
Karya Penggawa

Lemong
Pugung Tampak
Pulau Pisang
Karya Penggawa

13
12
6
12

Pesisir Tengah, Krui


Selatan, Way Krui

Krui

28

6
7
8
9

Pesisir Selatan
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

Biha
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

15
9
9
14
118

JUMLAH (KAB/KOTA)

DESA MELAKSANAKAN
STBM
JUMLAH

DESA STOP BABS


(SBS)
JUMLAH

DESA STBM
JUMLAH

10

0
0.0
0.0
8.3

0
0
0
0

0
0
0
0

0.0

13.3
0.0
0.0
0.0

0
0
0
0

0
0
0
0

2.5

Sumber : Data Laporan Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

TABEL 63
PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
TEMPAT-TEMPAT UMUM

1
1
1

1
1
1
1

Pesisir Tengah, Krui


Selatan, Way Krui

Krui

25

6
7
8
9

Pesisir Selatan
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

Biha
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

17
10
5
14

5
4
2
5

1
2
1
1

1
1
1
1

114

31

10

Sumber : Data Laporan Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

19

19

21

22

23

24

17
12
2
12

100.0
100.0
100.0
100.0

6
3
1

100.0
100.0
#DIV/0!
100.0

1
1
1

100.0
100.0
#DIV/0!
100.0

1
1
1
1

100.0
100.0
100.0
100.0

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

52

25

100.0

100.0

100.0

100.0

#DIV/0!

#DIV/0!

24
17
9
21

17
10
5
14

100.0
100.0
100.0
100.0

5
4
2
5

100.0
100.0
100.0
100.0

1
2
1
1

100.0
100.0
100.0
100.0

1
1
1
1

100.0
100.0
100.0
100.0

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

183

114

100.0

31

100.0

10

100.0

100.0

0 #DIV/0!

0 #DIV/0!

19

19

20

25
17
3
15

TEMPAT-TEMPAT
UMUM

JUMLAH

19

JUMLAH

18

NON BINTANG

17

JUMLAH

16

BINTANG

15

JUMLAH

14

HOTEL

RUMAH SAKIT
UMUM

13

JUMLAH

12

PUSKESMAS

11

JUMLAH

10

6
3
1

SLTA

17
12
2
12

JUMLAH

Lemong
Pugung Tampak
Pulau Pisang
Karya Penggawa

SARANA KESEHATAN

SLTP

Lemong
Pesisir Utara
Pulau Pisang
Karya Penggawa

SD

JUMLAH

NON BINTANG

BINTANG

SLTA

RUMAH SAKIT
UMUM

PUSKESMAS

1
2
3
4

JUMLAH (KAB/KOTA)

HOTEL

PUSKESMAS

SLTP

KECAMATAN

SD

NO

SARANA
KESEHATAN

JUMLAH TTU

SARANA PENDIDIKAN

MEMENUHI SYARAT KESEHATAN


SARANA PENDIDIKAN

YANG ADA

25

26

27

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

25
17
3
15

100.0
100.0
100.0
100.0

100.0

52

100.0

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

24
17
9
21

100.0
100
100.0
100.0

100.0

183

100

TABEL 64
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
NO
1

KECAMATAN
2

PUSKESMAS

JUMLAH
TPM

RUMAH
DEPOT AIR
JASA BOGA
MAKAN/
MINUM
RESTORAN
(DAM)
5

MAKANAN
JAJANAN

TOTAL

TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI


%

JASA BOGA

10

11

1
2
3
4

Lemong
Pesisir Utara
Pulau Pisang
Karya Penggawa

Lemong
Pugung Tampak
Pulau Pisang
Karya Penggawa

8
43
1
1

2
6
1
1

0
2
1
0

6
35
0
0

6
43
2
1

75
100
200
100

Pesisir Tengah, Krui


Selatan, Way Krui

Krui

35

35

35

100

6
7
8
9

Pesisir Selatan
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

Biha
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

5
187
4
8

1
2

3
2
3
4

0
7
0
0

2
178
0
2

5
178
4
8

100
95.19
100
100

292

57

10

223

282

96.58

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber : Data Laporan Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

RUMAH
DEPOT AIR
MAKAN/
MINUM
RESTORAN
(DAM)
12

13

MAKANAN
JAJANAN

TOTAL

14

15

10

16

%
16

0
10
0
0

0.00
23.26
0.00
0.00

0.00

0
6
0
0

0.00
3.21
0.00
0.00

16

5.48

TABEL 65

5
6
7
8
9

Lemong
Pesisir Utara
Pulau Pisang
Karya Penggawa
Pesisir Tengah, Krui
Selatan, Way Krui
Pesisir Selatan
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

JUMLAH (KAB/KOTA)

Krui
Biha
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

0
0
6
0
0
16

Sumber : Data Laporan Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

12

13

14

15

16

PERSENTASE TPM
DIUJI PETIK

11

TOTAL

10

0 #DIV/0!
0
0.00
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!

MAKANAN
JAJANAN

DEPOT AIR
MINUM (DAM)

RUMAH MAKAN/
RESTORAN

JUMLAH TPM DIUJI PETIK


JASA BOGA

JUMLAH TPM
MEMENUHI SYARAT
HIGIENE SANITASI

0
10
0
0

PERSENTASE TPM
DIBINA

TOTAL

Lemong
Pugung Tampak
Pulau Pisang
Karya Penggawa

MAKANAN
JAJANAN

1
2
3
4

DEPOT AIR
MINUM (DAM)

PUSKESMAS

RUMAH MAKAN/
RESTORAN

KECAMATAN

JUMLAH TPM DIBINA


JASA BOGA

NO

JUMLAH TPM TIDAK


MEMENUHI SYARAT

TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK


KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014

17

6
43
2
1

0
0
0
0

0.00
0.00
0.00
0.00

0
0
0
0
0

0.00
0.00
0.00
0.00
0.00

0.00

0
0
0
0
0

#DIV/0!
#DIV/0!
0.00
#DIV/0!
#DIV/0!

35
5
178
4
8

0.00

282

TABEL 66
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014

NO
1

NAMA OBAT
2

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Alopurinol tablet 100 mg


Aminofilin tablet 200 mg
Aminofilin injeksi 24 mg/ml
Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL)
Amoksisilin kapsul 250 mg
Amoksisilin kaplet 500 mg
Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg
Metampiron tablet 500 mg
Metampiron injeksi 250 mg
Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :Aluminium
Hidroksida 200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mg

11

Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 500 IU/g +


polimiksin 10.000 IU/g

12

Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg +


Heksaklorofen 250 mg

13

Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + Asam


Salisilat 3%

14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65

SATUAN
TERKECIL

KEBUTUHAN

PERSENTASE
TOTAL
JUMLAH
SISA STOK
KETERSEDIAAN
PENGGUNAAN
OBAT/VAKSIN
OBAT/VAKSIN
7

4500
12700.00
870.00
900.00
24000.00
27240.00
450.00
4500.00
270.00
37000.00

5.56
25.4
17.4
5.56
14.81
5.56
5.29
5.49
5.40
7.55

270.00

5.40

270

270.00

5.40

5,000

270

270.00

5.40

tablet
tablet

81,000
16,200

4,500
900

4500.00
900.00

5.56
5.56

vial
tablet
tablet
tablet
tablet
botol
ampul
krim
ampul
tablet
botol
botol
tablet
ampul
tablet
tablet
ampul
tablet
tablet
tablet
ampul
botol
ampul
ampul
tablet
tablet
tablet
botol
ampul
tablet
tablet
botol
sach

1,620
170,000
50,000
18,000
400
2,000
5,000
17,000
490,000
750
1,200
90,000
60,000
15,000
165,000
9,000
36,000
5,000
500
18,000
300
9,000
27,000
1,100
5,000
33,000
50,000
1,650
16,500

90
9,000
2,700
1,000
20
90
270
900
27,000
40
60
5,000
3,000
810
9,000
1,000
4,000
270
27
1,000
30
1,000
3,000
60
270
1,800
2,700
90
900

90.00
19000.00
0.00
2700.00
1000.00
20.00
90.00
270.00
900.00
37000.00
40.00
0.00
0.00
60.00
5000.00
3000.00
810.00
9000.00
1000.00
4000.00
270.00
27.00
1000.00
30.00
1000.00
0.00
3000.00
60.00
270.00
1800.00
2700.00
90.00
900.00

5.56
11.18
#DIV/0!
5.40
5.56
5.00
4.50
5.40
5.29
7.55
5.33
#DIV/0!
#DIV/0!
5.00
5.56
5.00
5.40
5.45
11.11
11.11
5.40
5.40
5.56
10.00
11.11
#DIV/0!
11.11
5.45
5.40
5.45
5.40
5.45
5.45

botol
tablet
tablet
botol
botol
botol
ampul
tablet
tablet
tablet
tablet
tablet
tube
tablet
tablet
tablet
tablet

3,240
49,000
16,500
3,240
6,480
1,100
90
33,000
1,800
5,000
81,000
33,000
163,000

180
2,700
9,000
180
360
60
10
1,800
1,000
270
4,500
1,800
9,000

180.00
2700.00
9000.00
180.00
360.00
60.00
10.00
1800.00
0.00
0.00
0.00
1000.00
270.00
0.00
4500.00
1800.00
9000.00

5.56
5.51
54.55
5.56
5.56
5.45
11.11
5.45
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
55.56
5.40
#DIV/0!
5.56
5.45
5.52

tablet
tablet
tablet
tablet
kapsul
kaplet
botol
tablet
ampul
tablet

81,000
50,000
5,000
16,200
162,000
490,000
8,500
82,000
5,000
490,000

4,500
2,700
270
900
9,000
27,000
450
4,500
270
27,000

tube

5,000

270

supp

5,000

pot

Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg


Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg +
Levodopa 250 mg
Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen
Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg
Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal)
Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal)
Atropin sulfat tablet 0,5 mg
Atropin tetes mata 0,5%
Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat)
Betametason krim 0,1 %
Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml
Deksametason tablet 0,5 mg
Dekstran 70-larutan infus 6% steril
Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr)
Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr)
Diazepam Injeksi 5mg/ml
Diazepam tablet 2 mg
Diazepam tablet 5 mg
Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL)
Diagoksin tablet 0,25 mg
Efedrin tablet 25 mg (HCL)
Ekstrks belladona tablet 10 mg
Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL)
Etakridin larutan 0,1%
Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml
Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml
Fenobarbital tablet 30 mg
Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg
Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg
Fenol Gliserol tetes telinga 10%
Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml
Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg
Furosemid tablet 40 mg
Gameksan lotion 1 %
Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g, Kalium
klorida 0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 0,58 g
Gentian Violet Larutan 1 %
Glibenklamida tablet 5 mg
Gliseril Gualakolat tablet 100 mg
Gliserin
Glukosa larutan infus 5%
Glukosa larutan infus 10%
Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal)
Griseofulvin tablet 125 mg, micronized
Haloperidol tablet 0,5 mg
Haloperidol tablet 1,5 mg
Haloperidol tablet 5 mg
Hidroklorotiazida tablet 25 mg
Hidrkortison krim 2,5%
Ibuprofen tablet 200 mg
Ibuprofen tablet 400 mg
Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg
Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg

10,000
600
15,000
240
10,000

10,000
###
10,000
###
###
###
###
###
###
###
-

PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN


KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014

NO

NAMA OBAT

66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78

Kaptopril tablet 12,5 mg


Kaptopril tablet 25 mg
Karbamazepim tablet 200 mg
Ketamin Injeksi 10 mg/ml
Klofazimin kapsul 100 mg microzine
Kloramfenikol kapsul 250 mg
Kloramfenikol tetes telinga 3 %
Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg
Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL)
Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL)
Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL)
Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL)
Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 mg +
Sulfadoxin 500 mg
79 Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg
+ Trimetoprim 40 mg/ 5 ml
80 Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi : Sulfametoksazol
400 mg, Trimetoprim 80 mg
81 Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi :
Sulfametoksazol 100 mg, Trimetoprim 20 mg
82 Kuinin (kina) tablet 200 mg
83 Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml
84 Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml
85 Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml
86 Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml
87 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram
88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml
89 Mebendazol tablet 100 mg
90 Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125
mg
91 Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml
92 Metronidazol tablet 250 mg
93 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg
94 Natrium Fluoresein tetes mata 2 %
95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 %
96 Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 %
97 Nistatin tablet salut 500.000 IU/g
98 Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g
99 Obat Batuk hitam ( O.B.H.)
100 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 %
101 Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml
102 Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml
103 Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml
104 Paracetamol tablet 100 mg
105 Paracetamol tablet 500 mg
106 Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat)
107 Pirantel tab. Score (base) 125 mg
108 Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL)
109 Povidon Iodida larutan 10 %
110 Povidon Iodida larutan 10 %
111 Prednison tablet 5 mg
112 Primakuin tablet 15 mg
113 Propillitiourasil tablet 100 mg
114 Propanol tablet 40 mg (HCL)
115 Reserpin tablet 0,10 mg
116 Reserpin tablet 0,25 mg
117 Ringer Laktat larutan infus
118 Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap
4%
119 Salisil bedak 2%
120 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I)
121 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II)
122 Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.)
123 Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S.)
124 Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S.)
125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg
126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 %
127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5%
128 Tetrasiklin kapsul 250 mg
129 Tetrasiklin kapsul 500 mg
130 Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml
131 Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat)
132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp
133 Triheksifenidil tablet 2 mg
134 Vaksin Rabies Vero
135 Vitamin B Kompleks tablet
VAKSIN
136 BCG
137 T T
138 D T
139 CAMPAK 10 Dosis
140 POLIO 10 Dosis
141 DPT-HB

SATUAN
TERKECIL

KEBUTUHAN

tablet
tablet
tablet
vial
kapsul
kapsul
botol
tablet
ampul
ampul
tablet
tablet
tablet

PERSENTASE
TOTAL
JUMLAH
SISA STOK
KETERSEDIAAN
PENGGUNAAN
OBAT/VAKSIN
OBAT/VAKSIN
5

33,000
65,000
16,500
450
8,500
82,000
5,000
163,000
350
16,500
8,200

1,800
36,000
900
25
450
4,500
270
9,000
18
900
450

botol

5,000

270

tablet

163,000

9,000

tablet

tablet
ampul
vial
vial
vial
sach
botol
tablet
tablet

18,000
900
16,500
900
900
820
8,200
32,500

1,000
50
900
50
50
45
450
1,800

ampul
tablet
tablet
botol
botol
ampul
tablet
tablet
botol
tube
vial
ampul
botol
tablet
tablet
botol
tablet
tablet
botol
botol
tablet
tablet
tablet
tablet
tablet
tablet
botol
tube

1,700
5,500
55,000
180
18,000
360
16,500
2,000
5,000
5,000
1,100
8,200
8,200
17,000
5,500
90,000
900
16,500
10,000
10,000
4,000
4,000
90,000
36,000
2,500

90
300
3,000
10
1,500
20
900
100
270
270
60
450
450
9,000
300
5,000
50
9,000
1,000

kotak
vial
vial
vial
ampul
vial
ampul
botol
botol
kapsul
kapsul
ampul
tablet
ampul
tablet
vial
tablet

5,000
180
480
180
16,500
180
55,000
90,000
17,000
90,000
5,500
36
90,000

270
10
25
10
900
10
3,000
5,000
900
5,000
300
2
5,000

vial
vial
vial
vial
vial
vial

200
200
5,000
2,000
135

1800.00
41000.00
900
25.00
450.00
4500.00
270.00
9000.00
0.00
18.00
900.00
0.00
450.00

5.45
63.08
5.45
5.56
5.29
5.49
5.40
5.52
#DIV/0!
5.14
5.45
#DIV/0!
5.49

270.00

5.40

9000.00

5.52

0.00

#DIV/0!

1000.00
50.00
900.00
50.00
50.00
0.00
45.00
450.00
1800.00

5.56
5.56
5.45
5.56
5.56
#DIV/0!
5.49
5.49
5.54

90.00
300.00
3000.00
10.00
1500.00
20.00
900.00
100.00
270.00
270.00
60.00
450.00
450.00
0.00
19000.00
0.00
300.00
10000.00
50.00
9000.00
1000.00
0.00
200.00
200.00
0.00
5000.00
3000.00
135.00

5.29
5.45
5.45
5.56
8.33
5.56
5.45
5.00
5.40
5.40
5.45
5.49
5.49
#DIV/0!
111.76
#DIV/0!
5.45
11.11
5.56
54.55
10.00
0.00
5.00
5.00
#DIV/0!
5.56
8.33
5.40

370.00
10.00
0.00
0.00
25.00
10.00
900.00
10.00
0.00
3000.00
5000.00
900.00
5000.00
0.00
300.00
2.00
15000.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00

7.40
5.56
#DIV/0!
#DIV/0!
5.21
5.56
5.45
5.56
#DIV/0!
5.45
5.56
5.29
5.56
#DIV/0!
5.45
5.56
16.67

5,000
###
###
-

###
###
###
10,000
###
###
###
1,000
100
###
###
###
###
10,000

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN


KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014

NO

NAMA OBAT

142
143
144

HEPATITIS B 0,5 ml ADS


POLIO 20 Dosis
CAMPAK 20 Dosis

Sumber : Bidang SDMK Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

SATUAN
TERKECIL

KEBUTUHAN

vial
vial
vial

PERSENTASE
TOTAL
JUMLAH
SISA STOK
KETERSEDIAAN
PENGGUNAAN
OBAT/VAKSIN
OBAT/VAKSIN
5

0.00
0.00
0.00

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

TABEL 67
JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
PEMILIKAN/PENGELOLA
NO

FASILITAS KESEHATAN

KEMENKES

PEM.PROV

PEM.KAB/KOTA

TNI/POLRI

BUMN

SWASTA

JUMLAH

RUMAH SAKIT
1 RUMAH SAKIT UMUM
2 RUMAH SAKIT KHUSUS
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
1 PUSKESMAS RAWAT INAP
- JUMLAH TEMPAT TIDUR
2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP
3 PUSKESMAS KELILING
4 PUSKESMAS PEMBANTU
SARANA PELAYANAN LAIN
1 RUMAH BERSALIN
2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK
3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA
4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN
5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL
6 BANK DARAH RUMAH SAKIT
7 UNIT TRANSFUSI DARAH
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
1 INDUSTRI FARMASI
2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL
3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL
4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN
5 PEDAGANG BESAR FARMASI
6 APOTEK
7 TOKO OBAT
8 PENYALUR ALAT KESEHATAN
Sumber: ................ (sebutkan)

0
0

5
4
11
20

2
3

4
5

2
3
4
5
-

TABEL 68
PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014

NO

SARANA KESEHATAN

JUMLAH SARANA

MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I


JUMLAH

1 RUMAH SAKIT UMUM

#DIV/0!

2 RUMAH SAKIT KHUSUS

#DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: (sebutkan)

#DIV/0!

TABEL 69
JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
STRATA POSYANDU
NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

PRATAMA
JUMLAH
%
4

MADYA
JUMLAH
%
6

PURNAMA
JUMLAH
%
8

MANDIRI
JUMLAH
%
10

11

POSYANDU AKTIF
JUMLAH
12

JUMLAH

13

14

1
2
3
4

Lemong
Pesisir Utara
Pulau Pisang
Karya Penggawa

Lemong
Pugung Tampak
Pulau Pisang
Karya Penggawa

0
2
3
0

0.00
14.29
50.00
0.00

14
9
2
2

70.00
64.29
33.33
14.29

6
2
1
3

30.00
14.29
16.67
21.43

0
1
0
9

0.00
7.14
0.00
64.29

20
14
6
14

6
3
1
12

30.00
21.43
16.67
85.71

Pesisir Tengah, Krui


Selatan, Way Krui

Krui

0.00

0.00

12.50

28

87.50

32

32

100.00

6
7
8
9

Pesisir Selatan
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

Biha
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

2
0
12
24

8.33
0.00
52.17
104.35

11
1
0
0

45.83
4.35
0.00
0.00

9
22
0
0

37.50
95.65
0.00
0.00

2
0
0
0

8.33
0.00
0.00
0.00

24
23
12
24

11
22
0
0

45.83
95.65
0.00
0.00

43

25.44

39

23.08

47

27.81

40

23.67

169
1

87

51.48

JUMLAH (KAB/KOTA)
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA

Sumber : Bidang PMS Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

TABEL 70
JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014

NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

DESA/
KELURAHAN

1
2
3
4

Lemong
Pesisir Utara
Pulau Pisang
Karya Penggawa

Lemong
Pugung Tampak
Pulau Pisang
Karya Penggawa

13
12
6
12

Pesisir Tengah, Krui


Selatan, Way Krui

Krui

Pesisir Selatan
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

Biha
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

8
9
10
11

JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Bidang PMS Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)


POSKESDES
POLINDES
POSBINDU
6

5
2

0.00
0.00
0.00
0.00

28

0.00

15
9
9
14

4
6
1
5

0.00
0.00
0.00
0.00

118

28

TABEL 71
JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014

NO
1

KECAMATAN
2

PUSKESMAS

JUMLAH
DESA/
KELURAHAN

DESA/KELURAHAN SIAGA
PRATAMA

MADYA

PURNAMA

MANDIRI

JUMLAH

10

1
2
3
4

Lemong
Pesisir Utara
Pulau Pisang
Karya Penggawa

Lemong
Pugung Tampak
Pulau Pisang
Karya Penggawa

13
12
6
12

5
11
1

5
11
1

38.46
91.67
0.00
8.33

Pesisir Tengah, Krui


Selatan, Way Krui

Krui

28

0.00

6
7
8
9

Pesisir Selatan
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

Biha
Ngambur
Bengkunat
Bengkunat Belimbing

15
9
9
14

4
5
-

4
5
-

26.67
55.56
0.00
0.00

118

26

26

22.03

JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Bidang PMS Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

TABEL 72
JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014

NO
1

1
2
3
4
5
6
7
8
9

DR SPESIALIS a

UNIT KERJA
2

Puskesmas Lemong
Puskesmas Pugung Tampak
Puskesmas Pulau Pisang
Puskesmas Karya Penggawa
Puskesmas Krui
Puskesmas Biha
Puskesmas Ngambur
Puskesmas Bengkunat
Puskesmas Bengkunat Belimbing

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)


1 RS
dst. (mencakup RS Pemerintah
dan swasta dan termasuk
pula Rumah Bersalin)
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)

DOKTER UMUM

TOTAL

DOKTER GIGI

L+P

L+P

L+P

L+P

10

11

12

13

14

DOKTER
GIGI SPESIALIS
L
P
L+P

15

18

19

16

TOTAL

17

L+P
20

1
1
1

1
1
1
3
1
-

1
1
1
1
1
3
1
1

1
1
1

1
1
1
3
1
-

1
1
1
1
1
3
1
1

1
1
-

1
1
-

1
1
-

1
1
-

3
-

7
-

10
-

2
-

10
-

2
-

2
-

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN


KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA

JUMLAH (KAB/KOTA)

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK


Sumber : Bidang SDMK Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
Keterangan : a termasuk S3

3
0

10
6.738

10
6.738

2
1.3476

2
0

2
1.3476

TABEL 73
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO

UNIT KERJA

BIDAN

1 Puskesmas Lemong
2 Puskesmas Pugung Tampak
3 Puskesmas Pulau Pisang
4 Puskesmas Karya Penggawa
5 Puskesmas Krui
6 Puskesmas Biha
7 Puskesmas Ngambur
8 Puskesmas Bengkunat
9 Puskesmas Bengkunat Belimbing
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
1 RS
dst. (mencakup RS Pemerintah
dan swasta dan termasuk
pula Rumah Bersalin)
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)

PERAWATa
P

L+P

14
8
4
3
7
6
5
6
4
57

2
2
2
4

1
17

2
4
1
3
4
26

2
4

8
4

10
6
2
4
2
6
5
3
5
43
0
0
0
0
0

PERAWAT GIGI
P

L+P

1
2
1
0

1
0
0
0
0
1
2
1
0
5
0
0
0
0
0

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA

JUMLAH (KAB/KOTA)
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK

57
80.83

Sumber : Bidang SDMK Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat


Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis

17

26

43
28.97

5
3.37

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN


KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
TENAGA KEFARMASIAN
NO

UNIT KERJA

TENAGA TEKNIS
KEFARMASIANa

APOTEKER

TOTAL

L+P

L+P

10

1 Puskesmas Lemong

L+P
11

Puskesmas Pugung Tampak

Puskesmas Pulau Pisang

Puskesmas Karya Penggawa

Puskesmas Krui

Puskesmas Biha

Puskesmas Ngambur

Puskesmas Bengkunat

Puskesmas Bengkunat Belimbing

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)

1 RS

dst. (mencakup RS Pemerintah

dan swasta dan termasuk

pula Rumah Bersalin)


SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA

JUMLAH (KAB/KOTA)
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK

2
1.3476

Sumber : Bidang SDMK Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat


Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi

2
1.3476

4
2.6952

TABEL 75
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO

UNIT KERJA

1 Puskesmas Lemong
2 Puskesmas Pugung Tampak
3 Puskesmas Pulau Pisang
4 Puskesmas Karya Penggawa
5 Puskesmas Krui
6 Puskesmas Biha
7 Puskesmas Ngambur
8 Puskesmas Bengkunat
9 Puskesmas Bengkunat Belimbing
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
1 RS
dst. (mencakup RS Pemerintah
dan swasta dan termasuk
pula Rumah Bersalin)
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)

KESEHATAN MASYARAKATa
L
P
L+P
3

KESEHATAN LINGKUNGANb
L
P
L+P

1
-

1
-

1
1
1
1

2
1
1
1
-

7
-

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA

JUMLAH (KAB/KOTA)

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK

4.7165997359

Sumber : Bidang SDMK Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat


Keterangan :
termasuk tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga biostatistik dan kependudukan,
tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, epidemiolog kesehatan
b
termasuk tenaga sanitasi lingkungan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan
a

TABEL 76
JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NUTRISIONIS

DIETISIEN

NO

UNIT KERJA

Puskesmas Lemong

Puskesmas Pugung Tampak

Puskesmas Pulau Pisang

Puskesmas Karya Penggawa

Puskesmas Krui

Puskesmas Biha

Puskesmas Ngambur

Puskesmas Bengkunat

Puskesmas Bengkunat Belimbing

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)

TOTAL

L+P

L+P

L+P

10

11

dst. (mencakup RS Pemerintah

dan swasta dan termasuk

pula Rumah Bersalin)

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)

1 RS

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA


JUMLAH (KAB/KOTA)

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK


Sumber : Bidang SDMK Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

4
2.70

TABEL 77
JUMLAH TENAGA KETERAPIAN FISIK DI FASILITAS KESEHATAN
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014

NO

UNIT KERJA

1
2
3
4
5
6
7
8
9

FISIOTERAPIS
L
P
L+P

TENAGA KETERAPIAN FISIK


OKUPASI TERAPIS
TERAPIS WICARA
L
P
L+P
L
P
L+P

AKUPUNKTUR
L
P
L+P

12

15

16

Puskesmas Lemong
Puskesmas Pugung Tampak
Puskesmas Pulau Pisang
Puskesmas Karya Penggawa
Puskesmas Krui
Puskesmas Biha
Puskesmas Ngambur
Puskesmas Bengkunat
Puskesmas Bengkunat Belimbing

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)


1 RS
dst. (mencakup RS Pemerintah
dan swasta dan termasuk
pula Rumah Bersalin)
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)

10

11

13

14

TOTAL
L+P
17

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA

JUMLAH (KAB/KOTA)

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK


Sumber : Bidang SDMK Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

TABEL 78
JUMLAH TENAGA KETEKNISIAN MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
TENAGA KETEKNISIAN MEDIS
NO

UNIT KERJA

1
2
3
4
5
6
7
8
9

RADIOGRAFER

ANALISIS
KESEHATAN

TEKNISI GIGI

REFRAKSIONIS
OPTISIEN

ORTETIK PROSTETIK

REKAM MEDIS DAN


INFORMASI
KESEHATAN

TEKNISI TRANSFUSI
DARAH

TEKNISI
KARDIOVASKULER

JUMLAH

L+P

L+P

L+P

L+P

L+P

L+P

L+P

L+P

L+P

L+P

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

Puskesmas Lemong
Puskesmas Pugung Tampak
Puskesmas Pulau Pisang
Puskesmas Karya Penggawa
Puskesmas Krui
Puskesmas Biha
Puskesmas Ngambur
Puskesmas Bengkunat
Puskesmas Bengkunat Belimbing

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)


1 RS
dst. (mencakup RS Pemerintah
dan swasta dan termasuk
pula Rumah Bersalin)
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)

TEKNISI
ELEKTROMEDIS

RADIOTERAPIS

L+P

34

35

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA

JUMLAH (KAB/KOTA)

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK


Sumber : Bidang SDMK Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

TABEL 79
JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
TENAGA KESEHATAN LAIN
NO

UNIT KERJA

1 Puskesmas Lemong
2 Puskesmas Pugung Tampak
3 Puskesmas Pulau Pisang
4 Puskesmas Karya Penggawa
5 Puskesmas Krui
6 Puskesmas Biha
7 Puskesmas Ngambur
8 Puskesmas Bengkunat
9 Puskesmas Bengkunat Belimbing
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
1 RS
dst. (mencakup RS Pemerintah
dan swasta dan termasuk
pula Rumah Bersalin)
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)

PENGELOLA PROGRAM
KESEHATAN

TOTAL

TENAGA KESEHATAN LAINNYA

L+P

L+P

10

2
4
2
1

2
1
1
1

1
10

4
5
3
2
1
15
-

2
4
2
1
1
10
-

L+P
11

2
1
1
1
5
-

4
5
3
2
1
15
-

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA

11

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber : Bidang SDMK Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

16

11

1
16

TABEL 80
JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN
NO

UNIT KERJA

1 Puskesmas Lemong
2 Puskesmas Pugung Tampak
3 Puskesmas Pulau Pisang
4 Puskesmas Karya Penggawa
5 Puskesmas Krui
6 Puskesmas Biha
7 Puskesmas Ngambur
8 Puskesmas Bengkunat
9 Puskesmas Bengkunat Belimbing
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
1 RS
dst. (mencakup RS Pemerintah
dan swasta dan termasuk
pula Rumah Bersalin)
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)

PEJABAT
STRUKTURAL

STAF PENUNJANG
ADMINISTRASI

STAF PENUNJANG
TEKNOLOGI

STAF PENUNJANG
PERENCANAAN

TENAGA PENDIDIK

TENAGA
KEPENDIDIKAN

TENAGA
PENUNJANG
KESEHATAN LAINNYA

JURU

TOTAL

L+P

L+P

L+P

L+P

L+P

L+P

L+P

L+P

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

2
2
2
2
1
2
2
2
15

1
1

2
2
2
2
2
2
2
2
16
-

L+P
29

2
2
2
2
1
2
2
2
15
-

1
1
-

2
2
2
2
2
2
2
2
16
-

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT

11

16

26

32

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA

11

16

JUMLAH (KAB/KOTA)

26

32

Sumber : Bidang SDMK Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

TABEL 81
ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO

SUMBER BIAYA

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN


Rupiah

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:


1 APBD KAB/KOTA

14,671,397,690

a. Belanja Langsung

6,769,580,287

b. Belanja Tidak Langsung

7,901,817,403

2 APBD PROVINSI

100.00

0.00

0.00

- Dana Tugas Pembantuan (TP) Provinsi


3 APBN :
- Dana Alokasi Umum (DAU)

0.00

- Dana Alokasi Khusus (DAK)

0.00

- Dana Dekonsentrasi

0.00

- Dana Tugas Pembantuan Kabupaten/Kota

0.00

- Lain-lain (sebutkan)

0.00

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN)

0.00

(sebutkan project dan sumber dananya)

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN

0.00

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN

14,671,397,690

TOTAL APBD KAB/KOTA

332,380,303,826

% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA


ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA
Sumber : Sub Bag. Keuangan Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

4.41
98,855.87

Anda mungkin juga menyukai