Anda di halaman 1dari 8

PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA

PERSAMAAN DIFERENSIAL
Suatu persamaan diferensial biasa orde n adalah persamaan bentuk :

F x, y ' , y ' ' , y ' ' ' ,.............., y

Yang menyatakan hubungan antara x, fungsi y (x) dan turunannya y ' , y ' ' , y ' ' ' ,........
sampai turunan orde n.
Misalnya :

y ' '3 y '2 y 6e x 0

y ' ' ' 2 2 y ' y ' ' y ' ' 2

(i)

( ii )

Persamaan ( i ) berorde dua tetapi derajad satu, sedangkan persamaan ( ii ) berorde


tiga dan berderajad dua, karena tampilnya turunan ketiga dalam pangkat dua.
Persamaan diferensial tersebut biasa atau Ordinary karena tidak adanya turunan
parsial. Persamaan diferensial yang memiliki turunan parsial tersebut persamaan
diferensial parsial, misalnya :
M
c
ab
t
x
2
2
V
V
V
a 2 b
cV d
2
t
x
t

Sejumlah besar masalah fisika dan teknik harus ditangani dengan persamaan
diferensial parsial. Dalam bab ini hanya akan kita tinjau persamaan persamaan yang
dapat diselesaikan untuk turunan tertinggi dan ditulis dalam bentuk :

y n F x, y , y ' , y ' ' ,............... y n 1

PENYELESAIAN
Dengan penyelesaian khusu diartikan sebuah fungsi y f x , a x b yang
memiliki turunan sampai orde n dalam interval tersebut, sehinga persamaan (24 1 )
terpenuhi jika y dan turunannya disubstusikan dalam persamaan tersebut.
Maka y = ex merupakan penyelesaian khusus dari persamaan ( i ) sedangkan y
= x adalah penyelesaian khusus persamaan ( ii ).
Untuk

kebanyakan

persamaan

difrensial

ditemukan

bahwa

semua

penyelesaian khusus dapat dicakup dalam satu bentuk y f x, c1 , c 2 ............c n


dengan c1, c2, cn adalah sebarang konstanta
PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Bambang Hutomo, Bc. TT.

MATEMATIKA IV

Persamaan diferensial yang ditinjau memiliki penyelesaian khusus yang dapat


dicakup dalam bentuk :
y f x, c1 , c 2 ............c n

Dengan c1, c2, cn adalah sebarang konstanta. Misalnya semua


penyelesaian dari persamaan ( i) diberikan oleh
2

y c1e x c 2 x e x
Penyelesaian y = ex diperoleh jika c1 = 0 dan c2 = 0.
Jika

diperoleh bentuk (24.3) yang mencakup semua penyelesaian disebut

Penyelesaian Umum. Untuk persamaan yang dibahas ini diketemukan bahwa jumlah
konstanta sama dengan orde n.
Tampilnya sebarang konstanta tidak mengejutkan karena konstanta senatiasa
muncul karena integrasi suatu persamaan diferensial yang paling sederhana :
y ' F ( x ) menghasilkan y

F x dx C

Setelah integrasi, timbul satu konstanta sebarang c1 = C. Secara umum hal ini berlaku
untuk persamaan dengan orde tinggi.
y ' ' 20 x 3 menghasilkan y x5 c1 x c 2

Setelah dua kali integrasi. Maka jelas bahwa integrasi turunan kedua memberikan dua
konstanta.
PERSAMAAN ORDE SATU DERAJAD SATU
Persamaan diferensial orde satu dan derajad satu umunya diberikan dalam bentuk :
dy
F x, y
dx

atau

dy F x, y dx

Jika dikalikan dengan g (x,y) dapat dituliskan dalam bentuk


M (x,y) dx + N (x,y) dy = 0
yang disebut Persamaan Diferensial Eksak
M

Jika dipenuhi y x maka (24-4) adalah diferensial dari suatu fungsi z = f (x,y).
Ini berarti (24-4) sama dengan persamaan dz = 0 yang mempunyai penyelesaian
umum z = c atau f (x,y) = c. Uraian ini kita buktikan dengan menemukan fungsi c = f
(x,y).

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Bambang Hutomo, Bc. TT.

MATEMATIKA IV

Dengan mengingat ketentuan bahwa M adan N diberikan dan memenuhi y x


dapat diambil langkah :
(i)

Integrasikan M terhadap x dengan y tetap.


Hasilnya : z x M dx Q y
Dengan Q (y) adalah fungsi sebarang dari y saja.

(ii)

M
N
2

x
x
x y

A N

Nyatakan A sebagai beda

M dx
x

M dx Nx y x
2

M dx

Urutan diferensial

dapat ditukar .
Tetapi

M dx M sehingga

2
y x

M dx My
x

Akibatnya x x y 0 dan A bebas dari x


Sekarang akan kita tentukan Q (y) sehingga
Setelah ini dilakukan, diperoleh :
z

Diperoleh : x M , dan y y
z

Q' y A N

M dx
x

M dx Q' y
x

M dx Q' y N
x

Sehingga M dx N dy x dx y dy dz Tinggal menentukan Q ( y )


(iii)

untuk mencari Q (y), integrasikan Q' y terhadap y.


Q y

M
x

dx dy

Memasukan persamaan ini dalam (24-5) memberikan


z

M dx

M
x

dx dy c

CONTOH : Tunjukan bahwa cos y dx + (2y x sin y) dy = 0 adalah eksak.


Jawab : M = cos y dan N = 2y x sin y
M
N
M
N
sin y dan
sin y. Jelas

y
x
y
x

.z

M dx

cos y dx x cos y, y

x cos y

M dx

x cos y x sin y
y

2 y x sin y x sin y dy

z x cos y y 2 c adalah penyelesaian umum.

PERSAMAAN DIFERENSIAL VARIABEL VARIABEL TERPISAH

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Bambang Hutomo, Bc. TT.

MATEMATIKA IV

Jika persamaan eksak M dx + N dy = 0 mempunyai sifat bahwa M fungsi x


M

saja dan N fungsi y saja, maka y x 0 . Ini adalah bentuk paling sederhana
dari persamaan diferensial eksak, dan dikatakan bahwa variable variabelnya
terpisah. Penyelesaian umum dapat ditulis :

dx N dy c

CONTOH dy
(1)

Selesaikan y ' y / k
dy

dy

dx

Jawab : dx x atau y x 0

dy
dx

0 dan In y In x c1
y
x
dy
y
In
c1 , e c1 c dan y c x
y
x

Penyelesaian berlaku untuk semua (x,y) kecuali x = 0.


(2)

Selesaikan

dy
1 y3
2
0
dx xy (1 x 2 )

Jawab :
y 2 dy
1

dx 0 dan variabel - variabelnya terpisah. maka


3
1 y
x 1 x2

y dy dx
x dx
1

0 In 1 y3 In
3
2
x 1 x
3
1 y

2 In 1 y 3 6 In x 3 In 1 x 2
In

x6 1 y

3 2

1 y

2 3

1
In 1 y 2 c1
2

6c1 c 2

ec2 c

PERSAMAAN DIFERENSIAL HOMOGEN


Fungsi f (x,y) disebut homogen dengan derajad n dalam variable variabelnya jika
f x y n , f x, y . Persamaan M (x,y) dx + N (x,y) dy = 0 disebut homogen jika

M (x,y) dan (x,y) hohogen dengan derajad sama. Untuk persamaan homogen
dilakukan substitusi y vx dy v dx x dv .
Dengan substitusi ini persamaan homogen dibah menjadi bentuk variable
variable terpisah x dan v.
(3)

Selesaikan y '

x2 y2
xy

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Bambang Hutomo, Bc. TT.

MATEMATIKA IV

y 1
v, substitusi y vx
x v
1

dy v dx x dv v dx
v

dx
1
v dv
0 v 2 In x c1
x
2
2
2
2
y x In x cx 2 untuk y 0

Jawab : y '

(4)

x0

dan

Selesaikan 2 xy dy = (x2 y2 ) dx
Jawab : Persamaan ini homogen derajat dua. Subsitusi y = xv
2 x vx v dx x dv x 2 v 2 x 2 dx

2v dv
dx
1 d 1 3v 2

x
3 1 3v 2
1 3v 2
1
In 1 3v 2 In x In
3
In 1 3v 2 3 In x In c 0

dx
x
c , dan
atau c x 3 1 3v 2

memberikan c (x 3 3 x y 2 ) 1

(5)

Selesaikan x sin x y dx x dy y cos y x dy y dx 0


Jawab : Persamaan ini homogen derajat dua. Subsitusi y = vx
x sin v (vx dx + x2 dv + vx dx) + vx cos v (x2 dv + vx dx vx dx ) = 0
sin v ( 2 v dx + x dv ) + xv cos v dv = 0
sin v cos v
dx
dv 2
0
v sin v
x

(6)

Maka

In v sin v 2 In x In c

xy sin

y
C
x

dan x2 (v sin v ) = C menghasilkan

Selesaikan x 2 2 y 2 dy 2 xy dx 0
Jawab : Persamaan ini homogen derajat dua. Subsitusi y = vx

1 2v v dx x dv 2vdx 0 v1322vv dv dxx 0


2

dv
4v dv
dx

0
2
3v 3 3 2v
x

In v In 3 2v 2 3In x 3In c'


In v In 3 2v 2 3In x 3In c '

Maka vx 3 3 2v 2 C dan y (3 x 2 2 y 2 ) C

(7)

Selesaikan x 2 y dx y 3 x dy 0
Jawab : Persamaan dapat ditulis

x2 dx + (y dx + x dy ) + y3 dy = 0
1 3
1
x xy y 4 C
3
4

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Bambang Hutomo, Bc. TT.

MATEMATIKA IV

(8)

Selesaikan x e x sin y dx y e x cos y dy 0


Jawab : Integrasi dari x dx y dy e x cos y dy e x sin y dx 0
1 2 1 2
x y e x sin y C
2
2

Memberikan :
(9)

Selesaikan x xy + y dx = 2 x2 y dx
Jawab : Bentuk x dy y dx memberikan segesti pada bentuk
x dy y dx
1
y
Persamaan di atas dikalikan 2

2
x
x
x

x dy y dx 2 x 3 dx
y

d 2 x dx
2
2
x
x
x
y
x 2 C atau y x 3 cx
x

(10)

Selesaikan x dy + y dx = 2 x2 y dx
Jawab : Kombinasi x dy + y dx memberikan sugesti pada bentuk
x dy y dx
1
Persamaan di atas dikalikan
xy
xy
x dy y dx
memberikan
2 x dx dan In xy x 2 C
xy
d In xy

(11)

Selesaikan x dy + 3 y e x dx 0
Jawab : Dikalikan dengan x2 diperloeh x3 dy + 3x2 y dx = x2 ex dx

d x 3 y x 2 e x dx dan x 3 y

e x dx x 2 e x 2 x e x 2e x C

d dy y dx x dy
x dy y dx
y

x2
x

y
x dy y dx

d arc tan
x
x2 y 2

1
x dx y dy
d log x 2 y 2
2
x2 y2

d x 2 y 2 2 x dx 2 y dy
2 x dx 2 y dy df

d In f
x2 y2
f
x2

x y2
2

1
y
1
x

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

1
1 f 2

Ir. Bambang Hutomo, Bc. TT.

MATEMATIKA IV

PERSAMAAN DIFERENSIAL LINEAR ORDE SATU


Persamaan diferensial dengan bentuk

dy
py Q
dx

Dengan P dan Q adalah fungsi x saja, disebut persamaan diferensial linear orde satu.
Perlu diperhatikan bahwa turunan dan variable tidak bebas y hanya tampil dalam
derajat satu. Persamaan ini memiliki factor integrasi S (x) = e

P dx

Berarti ruas kiri

dan kanan harus dikalikan S (x) kemudian di integrasikan .


CONTOH
(1)

Selesaikan y ' xy x
1/ 2 2
Jawab : P x xdan S e x dx e x
2

Persamaan dikalikan S memberikan e1 / 2 x y ' | xy e1 / 2 x xe1 / 2 x

2
d 1 / 2 x2
e
xe1 / 2 x
dx

e1 / 2 x y xe1 / 2 x dx C e1 / 2 x C
2

Maka y 1 ce1 / 2 x
(2)

Selesaikan

dy
y cot x cos cx
dx

Jawab : P ( x) cot x dan p dx cot x dx In sin x


S ( x) e

In sin x

sin x

dy

y cot x sin x cos e x


dx

sin x dy cos x dx dx dan y sin x x C


sin x

PERSAMAAN DIFERENSIAL
Persamaan diferensial yang tidak linear mungkin dapat disusutkan dalam bentuk
linear dengan mengadakan substitusi yang sesuai. Suatu persamaan yang cukup
penting ialah persamaan Bernoulli, berbentuk :

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

dy
y P x y n Q x
dx

Ir. Bambang Hutomo, Bc. TT.

MATEMATIKA IV

Dengan P dan Q ialah fungsi dari x saja dan n sebarang bilangan bukan nol.
Tranformasi dilakukan dengan substitusi :
z y n 1

dan y n

dy
1

dx 1 n

dz
dx

Yang menghasilkan persamaan linear .


CONTOH
(1)

Selesaikan

dy
y xy 2
dx

Jawab : Persamaan ini berbentuk

dy
Py xy n , dengan P ( x ) 1
dx
y 1 2 y 1

dan n 2. Substitusi z y 1 n
dz
dy
memberikan
y 2
dan persamaaan di atas setelah dikalikan dengan
dx
dx
y 2 menghasilkan

dy
dz
y 2 y y 2 xy 2 memberikan
zx
dx
dx
dz
Ditulis kembali
z x, berarti p 1
dx
y 2

S e

p dx

dx

e x. Maka e x dz z e x dx x e x dx

dan d z e x x e x dx atau z e x xe xdx


z e x x e x e x C karena z y 1

Akhirnya diperoleh

1
1
x 1 c ex y
y
x 1 c ex

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Bambang Hutomo, Bc. TT.

MATEMATIKA IV

Anda mungkin juga menyukai