Anda di halaman 1dari 4

Aberasi optik

Aberasi optik (en:optical aberration) adalah degradasi kinerja suatu sistem optik dari
standar pendekatan paraksial optika geometris (en:paraxial optics). Degradasi yang terjadi
dapat disebabkan sifat-sifat optik dari cahaya maupun dari sifat-sifat optik sistem lensa
sebagai medium terakhir yang dilalui sinar sebelum mencapai mata pengamatnya.

A. Aberasi speris
Aberasi speris adalah aberasi optik yang dilihat dari sudut pandang dengan titik berat
geometri sistem optik (lensa, cermin dll). Penyimpangan paraksial yang terjadi lebih
disebabkan karena faktor desain lensa yang tidak sempurna. Lensa tidak pernah
memproyeksikan citra dengan sempurna, selalu terjadi distorsi atau aberasi pada tingkat
tertentu oleh karena sifat fisis geometris lensa yang berakibat pada penurunan kualitas suatu
citra karena sinar cahaya yang merambat melalui lensa tersebut tidak dapat diproyeksikan
menuju ke titik fokus yang sama pada sumbu optis.

1. Koma

Koma negatif
Koma adalah aberasi yang terjadi saat citra suatu obyek terproyeksi keluar dari sumbu optis
lensa. Cahaya yang merambat menuju lensa dari sudut datang , dari diameter datang yang
mendekati diameter lensa, akan terproyeksi ke titik fokus yang berbeda dan membentuk citra
yang disebut lingkaran komatik (en:comatic circle), yang menjauhi sumbu optis lensa disebut
koma positif dan yang mendekati sumbu optis disebut koma negatif. Lingkaran komatik
terbentuk karena perbedaan rasio pembesaran lensa terhadap panjang gelombang sinar yang
merambat melaluinya.

2. Distorsi
Distorsi adalah aberasi optik yang terjadi pada pemetaan rektilinear antara bidang fokus dan
bidang fokal. Pada distorsi terjadi variasi sudut pandang atau sudut liput sepanjang sumbu
optis.

Distorsi terbagi menjadi dua bagian yaitu distorsi barrel dan distorsi pincushion.

Distorsi barrel

Distorsi pincushion

3. Astigmatisme

Astigmatisme
Astigmatisme adalah aberasi speris yang menyebabkan sinar cahaya yang merambat melalui
lensa (lensa) membentuk lebih dari satu titik fokus pada sumbu optis.

B. Aberasi kromatik

Aberasi kromatik adalah aberasi optik yang dilihat dari sudut pandang dengan penekanan
pada sifat optik fisis cahaya. Walaupun pada sebuah lensa dengan bidang speris yang
sempurna, setiap bahan lensa mempunyai indeks bias yang berbeda-beda bergantung pada
panjang gelombang sinar cahaya yang merambat melaluinya dan menyebabkan sinar cahaya
polikromatik tersebut terdispersi dan menyebabkan purple fringe/color fringe pada citra
proyeksinya. Aberasi kromatik yang seperti ini dapat diminimalkan dengan lensa komposit
doublet akromatik dengan bahan low dispersion glass untuk mengatasi aberasi longitudinal
(panjang gelombang yang berbeda diproyeksikan ke titik fokus yang berbeda-beda pada
sumbu optis) dan aberasi transversal/lateral (panjang gelombang yang berbeda diproyeksikan
ke titik fokus yang berbeda pada bidang fokal).

Purple fringe
Jenis aberasi kromatik yang lain adalah tampaknya aura berwarna putih kebiruan disekeliling
citra obyek. Jika aberasi kromatik di atas terjadi karena dispersi yang disebabkan perbedaan
indeks bias, aberasi ini terjadi karena dispersi yang disebabkan karena perbedaan fase pada
interferensi antara sinar backlight dan sinar difusinya yang terpantul dari antarmuka obyek.

C. Aberasi monokromatik
Aberasi monokromatik sering juga disebut aberasi tingkat ketigaadalah aberasi yang
terjadi walaupun sistem optik mempunyai lensa dengan bidang speris yang telah sempurna
dan tidak terjadi dispersi cahaya.

1. Aberasi defokus

Muka gelombang sinar yang datar, setelah melewati lensa akan berinterferensi dengan muka
gelombang sinar di sekitarnya dan menjadi muka gelombang aberasi yang berbentuk speris.
Aberasi defokus adalah aberasi yang disebabkan karena titik fokus (en:focal point, foci)
tidak terletak pada titik fokus paraksial sperisnya, disebut juga titik santir Gauss
(en:Gaussian image point). Defokus, disebut juga wavefront aberration, dimodelkan dengan
kesalahan longitudinal gelombang cahaya yang terjadi karena pergeseran titik fokus ideal
pada bidang fokal menuju titik fokus pengamatan pada sumbu optis, berikut beserta sperisnya
(en:radius of curvature) masing-masing yang bersinggungan pada pusat optis lensa. Sinar
yang tidak terfokus pada titik fokus ideal akan merambat menuju bidang fokal secara
transversal dan membentuk lingkaran gamang yang kita kenal dengan istilah blur.
Aberasi defokus dapat dikurangi dengan membuat sinar datang terkolimasi (en:collimated
light) dan jarak hiperfokal. Cahaya kurang terkolimasi pada nilai bukaan kecil memperbesar
interferensi longitudinal gelombang cahaya yang membias menuju ke titik fokus, interferensi
tersebut akan menimbulkan gelombang cahaya resultan yang dapat jatuh di luar titik fokus.

2. Aberasi kurva medan


Aberasi kurva medan (en:aberration of field curvature) adalah sebuah aberasi pada sistem
optik yang mempunyai bidang fokal menyerupai lingkaran/kurva.

Anda mungkin juga menyukai