Anda di halaman 1dari 4

Jempol Safety Jempol Safety Jempol safety adalah salah satu metode untuk mengetahui deteksi dini

tentang KL3 (kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan). Dengan jempol safety kita berupaya untuk
mengetahui potensi bahaya dan cara mengendalikannya atau mengurangi tingkat bahayanya. Jempol
safety adalah makna kiasan yang diambil saat kita mengacungkan jempol itu pertanda bagus. Kiasannya
sebagai berikut : Jepol (ibu jari) kita acungkan berarti bagus, dibalik makna bagus tersebut jangan lupa
bahwa masih ada empat jari lainnya yang mengarah ke kita. Empat jari tersebut sebagai pilar utama
untuk mendukung jempol safety. Jempol (ibu jari) artinya bagus saat diacungkan (hal ini disebut hasil)
Jari 1 (telunjuk) artinya perencanaan. Persiapkan JSEA atau Prosedur Kerja dan diskusikan sesuai
kebutuhan yang diperlukan. Jari 2 (tengah) artinya alat dan peralatan. Pastikan peralatan selalu dilakukan
P2H sebelum dan setelah digunakan, peralatan digunakan sesuai fungsinya. Jari 3 (manis) artinya
lingkungan kerja. Kenali lingkungan kerja anda, pastikan semua bahaya dapat dikendalikan dan lakukan
perbaikan untuk mengendalikan bahaya. Jari 4 (kelingking) artinya karyawan. Periksa semua karyawan
apakah dalam kondisi bugar dan kompeten di bidangnya agar pekerjaan dapat terselaikan dengan aman.
Diposkan oleh Key Mining di 14.48 Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke
Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest Pemisah Jalan Pemisah Jalan Pemisah jalan di area
tambang sering juga disebut median atau intersection. Ketentuan pemisah jalan sebagai berikut :
berfungsi memisahkan antara jalur muatan dan kosongan material yang digunakan harus bagus dan
kompak (jika dari tanah) material dapat pula menggunakan ban (tyre) bekas tidak mengganggu drainase
tambang dipasang rambu yang memadai (rambu petunjuk arah, rambu chevron pada area tikungan)
panjang kurang lebih 5 meter dan ketinggian kurang lebih 1.5 meter Diposkan oleh Key Mining di 13.45
Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan
ke Pinterest Prosedur Persyaratan Dan Pemasangan Patok Mata Kucing Prosedur Persyaratan Dan
Pemasangan Patok Mata Kucing Patok mata kucing di area tambang memiliki persamaan istilah antara
lain guide post, patok retro atau deliniator. Patok mata kucing ini berfungsi untuk tanda sisi jalan dan
harus dipasang pada jalan permanen. Patok mata kucing dilengkapi dengan reflektor, bila terkena cahaya
akan memantulkan cahaya tersebut seperti halnya mata seekor kucing bila terkena cahaya lampu juga
demikian. Ketentuan pemasangan patok mata kucing sebagai berikut : dipasang pada semua jalan
permanen reflektor warna kuning dipasang di sisi kiri jalan reflektor warna merah di pasang di sisi kanan
jalan jarak pasang untuk jalan tambang (mine road) dengan jalan lurus setiap 40-50 meter jarak pasang
untuk jalan tambang (mine road) dengan tikungan setiap 15-25 meter jarak pasang untuk jalan angkut
batubara (coal hauling road) setiap 50-100 meter ketinggian dari tanah 1.5 meter Diposkan oleh Key
Mining di 10.37 2 komentar: Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook
Bagikan ke Pinterest Senin, 29 April 2013 Pemanfaatan Limbah Untuk Pembuatan Rambu Tambang
Pemanfaatan Limbah Untuk Rambu Tambang Komitmen sebuah perusahaan tambang tentunya dapat
melaksanakan good mining practice dengan sebaik-baiknya. Salah satu nilai yang tertuang dalam
komitmen adalah lingkungan. Untuk mengaplikasikan komitmen tentang lingkungan antara lain dengan
beberapa program unggulan, di antaranya sebagai berikut : program 4R (reduce, reuse, recycle, dan
replace) reduce (pengurangan) reuse (penggunaan kembali) recycle (mendaur ulang) replace
(penggantian) program 5S (seiri, seiton, seiso, seiketsu dan shitsuke) seiri (pemilahan) seiton (penataan)
seiso (pembersihan) seiketsu (penjagaan kondisi yang mantap) shitsuke (penyadaran diri untuk
pekerjaan yang lebih baik) Pemanfaatan limbah untuk pembuatan rambu merupakan bagian dari
program di atas, contohnya belt conveyor bekas yang sudah tidak terpakai dapat dibuat sebagai media
atau bahan untuk pembuatan rambu tambang. Tetapi dalam pembuatannya haruslah mengikuti aspek k3,
untuk menghindari bahaya yang ada dan memahami langkah pengendalian bahaya tersebut. Diposkan
oleh Key Mining di 13.41 Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest Pembersihan Lahan (Land Clearing) Pembersihan Lahan
(Land Clearing) Pembersihan lahan atau land clearing merupakan bagian dari kegiatan penambangan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan agar tercipta good mining practice maupun k3 adalah sebagai
berikut : Area land clearing harus sesuai dengan plan pemegang IUP atau IUPK. Batas area land clearing

harus terkontrol dengan ditandai pita atau bendera survey. Kegiatan land clearing hanya boleh dilakukan
pada siang hari dan tidak boleh dilakukan dalam kondisi malam hari, hujan, gelap, berkabut, kegiatan
peledakan, longsor dan lain-lain. Kegiatan land clearing harus diawasi oleh seorang pengawas yang
memiliki kompetensi di bidangnya. Pastikan pengawas land clearing telah melakukan briefing kepada
operator maupun helper terkait akan dilaksanakannya kegiatan land clearing. Pastikan pengawas land
clearing, operator maupun helper telah memahami standar operasional procedure tentang kegiatan land
clearing. Mengetahui kondisi tidak aman maupun tindakan tidak aman di area land clearing dan
memahami rencana atau langkah pengendaliannya. Pastikan rambu land clearing terpasang sebelum
dimulai kegiatan land clearing, setelah selesai kegiatan land clearing rambu tersebut harus dilepas.
Pastikan tidak ada orang lain kecuali hanya orang yang diberi tugas dan memiliki kompetensi land
clearing pada area yang akan dilakukan kegiatan land clearing tersebut. Pastikan tidak ada unit lain
kecuali hanya unit yang digunakan untuk kegiatan land clearing pada area yang akan dilakukan kegiatan
land clearing. Dilarang memasuki area land clearing kecuali hanya orang yang bertugas di area land
clearing serta seijin pengawas land clearing. Pihak-pihak yang berkepentingan bila akan memasuki area
land clearing harus menginformasikan kepada pengawas land clearing terlebih dahulu dan harus
mendapat ijin dari pengawas land clearing serta selama berada di dalam area land clearing harus dalam
pengawasan pihak pengawas land clearing. Dilarang membuang sampah atau limbah pada area land
clearing. Dilarang melakukan kegiatan pembakaran atau membuat api pada area land clearing. Pastikan
apakah ada atau tidak sarang lebah pada area land clearing. Pastikan apakah ada atau tidak gangguan
hewan buas atau melata pada area land clearing. Pastikan apakah ada atau tidak rawa pada area land
clearing. Pastikan apakah ada atau tidak kemiringan terjal ( 40) pada area land clearing. Pastikan
apakah ada atau tidak kondisi tanah lunak atau berlumpur pada area land clearing. Pastikan apakah ada
atau tidak kondisi pohon mati pada area land clearing. Bila ada pohon mati harus ditandai dengan pita
atau bendera sesuai yang ditentukan. Semua unit untuk kegiatan land clearing harus dilakukan P2H
terlebih dahulu sebelum digunakan. Pohon berdiameter < 30 cm dalam kondisi normal dapat ditumbang
dengan dozer. Pohon berdiameter < 30 cm dengan tumbuhan merambat pada bagian atasnya dan atau
antara dahan menempel sehingga tidak dapat ditumbang dengan dozer maka harus ditandai dengan pita
atau bendera sesuai yang ditentukan untuk selanjutnya ditumbang dengan chainsaw. Pohon berdiameter
> 30 cm harus ditandai dengan pita atau bendera sesuai yang ditentukan untuk selanjutnya ditumbang
dengan chainsaw. Pohon berdiameter > 20 cm setelah kegiatan land clearing harus ditarik dan
dikumpulkan pada tempat penumpukan kayu yang telah ditentukan (log yard atau log stock), untuk
selanjutnya dihitung dan dilaporkan kepada pihak kehutanan. Pastikan ketepatan arah angin dan arah
rebahan pohon saat ditumbang dengan chainsaw. Pastikan berada pada jarak aman saat
berlangsungnya kegiatan penumbangan pohon. Pastikan berada pada jarak aman saat berinteraksi dan
berada di dekat unit saat kegiatan land clearing. Pastikan ada tanggul (safety berm) di area yang
mempunyai perbedaan ketinggian. Pengisian bahan bakar (fuel) atau penambahan pelumas (greasing)
untuk unit sebaiknya diluar area land clearing. Tidak boleh merokok saat kegiatan tersebut berlangsung.
Pada saat land clearing berlangsung tidak boleh terjadi pencemaran di area land clearing. Pada saat
land clearing berlangsung tidak boleh membuang atau mengurangi recovery topsoil. Persyaratan
administrasi : memiliki tanda pengenal atau ijin sebagai karyawan untuk masuk area tambang (mine
permit). untuk operator harus memiliki SIMPER atau KIMPER sesuai unit yang dioperasikannya
(versatility) serta telah disetujui, disyahkan dan ditandatangani oleh Kepala Teknik Tambang (KTT) di
mana yang bersangkutan bekerja. Persyaratan kompetensi : telah lulus uji kompetensi land clearing
sesuai bidang pekerjaannya. pengawas land clearing harus memiliki kartu ijin land clearing (land clearing
license card) yang telah disetujui, disyahkan dan ditandatangani oleh Kepala Teknik Tambang (KTT) di
mana yang bersangkutan bekerja. Persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja : wajib menggunakan
alat pelindung diri (APD). wajib menggunakan radio komunikasi. Persyaratan kebugaran : wajib mengisi
form bugar selamat. istrirahat tidur minimal 6 jam sebelum bekerja. tidak sedang minum obat. tidak ada
permasalahan psikis. pekerja dengan penyimpangan empat permasalahan di atas dilarang

mengoperasikan unit. semua form bugar selamat harus ditandatangani oleh pengawas. Persyaratan
procedure orientasi : harus ditetapkan dan dilaksanakan sistem orientasi. harus ada penandaan selama
masa orientasi. Ketentuan kartu ijin land clearing (land clearing license card) : kartu ijin land clearing
(land clearing license card) yang telah disetujui, disyahkan dan ditandatangani oleh Kepala Teknik
Tambang (KTT). kartu ijin land clearing (land clearing license card) hanya berlaku di area tambang sesuai
yang tercantum pada kartu ijin land clearing (land clearing license card) saat diterbitkan. kartu ijin land
clearing (land clearing license card) memiliki batasan masa berlaku (expire) dan harus diperpanjang
kembali bila akan dipergunakan untuk bekerja di area land clearing. kartu ijin land clearing (land clearing
license card) wajib dibawa dan dipakai saat bekerja di area land clearing. kartu ijin land clearing (land
clearing license card) hanya boleh dipakai oleh orang yang telah lulus uji kompetensi land clearing sesuai
yang tercantum pada kartu ijin land clearing (land clearing license card) saat diterbitkan. kartu ijin land
clearing (land clearing license card) harus dikembalikan kepada Kepala Teknik Tambang (KTT) melalui
departemen safety di mana yang bersangkutan bekerja, apabila yang bersangkutan tidak bekerja lagi.
Ketentuan dozer untuk land clearing : dilengkapi kanopi yang kuat. dilengkapi dengan konstruksi kaca
pengaman atau jeruji pelindung (wire mesh) dan harus selalu bersih. dilarang melakukan perubahan
pada kabin yang dapat menghalangi pandangan operator. dilengkapi dengan kawat yang kuat (winch)
agar tidak terguling atau meluncur ke bawah. dilengkapi APAR dan Fire Suspresion lampu tanda
peringatan bahaya (rotary lamp atau strobe lamp) harus dilengkapi braket lampu. dilengkapi alarm
mundur (back alarm) Diposkan oleh Key Mining di 06.15 Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest Penumpukan Tanah Pucuk (Soil
Stocking) Penumpukan Tanah Pucuk (Soil Stocking) Penumpukan tanah pucuk sebaiknya perlu dibuat
berita acara, yaitu antara pihak kontraktor dengan pihak pemegang IUP atau IUPK (owner). Berita acara
ini terkait good mining practice yang meliputi aspek lindungan lingkungan, aktual volume tanah pucuk
yang terambil dibandingkan dengan perencanaan, kontrak pengangkutan tanah pucuk yang meliputi
volume dan jarak angkut, aspek reklamasi tambang dan lain-lain. Berita acara penumpukan tanah pucuk
berisi antara lain : nama site waktu (hari / tanggal / jam) nama kontraktor lokasi pengambilan tanah pucuk
(pit / blok / strip / elevasi) jenis pengambilan tanah pucuk (top soil atau subsoil) tempat pengambilan
tanah pucuk telah dilakukan pengukuran original oleh survey tempat penumpukan tanah pucuk telah
ditentukan dan sudah dilakukan pengukuran original oleh survey tempat penumpukan tanah pucuk telah
dipasang pita batas jarak angkut sesuai perencanaan tersedia akses jalan aman tersedia drainase
tersedia tanggul pengaman (safety berm) tersedia penerangan yang cukup untuk kerja malam sketsa
gambar kesimpulan dan catatan dari pihak owner tanda tangan antara pihak owner (mining, environment,
survey) dengan pihak kontraktor (mining,
engineering, survey) Diposkan oleh Key Mining di 06.08
Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan
ke Pinterest Senin, 15 April 2013 Safety Education Diposkan oleh Key Mining di 09.10 Tidak ada
komentar: Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke
Pinterest Minggu, 14 April 2013 Jarak Parkir Kendaraan Ringan (Light Vehicle) Jarak parkir kendaraan
ringan (light vehicle) di beberapa perusahaan tambang memiliki regulasi berbeda-beda, hal ini sesuai
jsa / jsea. Adapun penulis di sini menyampaikan contoh saja sebagai berikut : 1. Parkir Seri Jarak
parkir minimal sesuai panjang unit 2. Parkir Paralel Jarak parkir minimal sesuai lebar unit Untuk
mengurangi atau menghilangkan potensi bahaya, jarak parkir kendaraan ringan (light vehicle) perlu diberi
pembatas (stopper, marka maupun divider). Aturan perlu juga di atur dengan rambu wajib parkir maju
atau parkir mundur. Diposkan oleh Key Mining di 12.11 Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest Bahaya Petir Terhadap Radio
Tangan (Handy Talky) Pemakaian radio tangan (handy talky) di area tambang sangat wajib diperlukan.
Alat ini sebagai media bantu komunikasi dua arah. Utamanya digunakan oleh seorang pengawas dalam
tugasnya mengawasi pekerjaan, mengarahkan atau memandu operator atau berkomunikasi dengan
pihak-pihak yang berkepentingan lainnya. Hal sekecil mungkin perlu kita perhatikan dalam penggunaan
alat ini, yaitu sering kita jumpai antena radio tangan (handy talky) patah atau rusak pembungkusnya

(isolator). Sehingga terlihat kawat uliran tembaga. Kondisi ini sangat berbahaya sewaktu ada petir, karena
menjadi konduktor. Terlebih bila radio tangan (handy talky) dalam kondisi hidup atau on. Jangan sampai
terjadi kecelakaan tambang yang disebabkan oleh faktor di atas.

Anda mungkin juga menyukai