Amma badu
Maasyirol muslimin rahimani wa rahimakumullah
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita nikmat. Nikmat yang paling besar
adalah nikmat iman dan islam yang Allah anugerahkan. Nikmat itu disyukuri dengan
kita terus menambah ketakwaan kita kepada Allah.
Allah Taala berfirman,
Siapa saja yang mensyukuri nikmat Allah, Dia akan menambah dengan nikmat-nikmat
lainnya pula.
Ingatlah pula siapa saja yang Allah beri petunjuk, tidak ada yang dapat
menyesatkannya. Siapa saja yang Allah sesatkan, tidak ada yang memberi petunjuk
padanya.
Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan dan suri tauladan kita, Nabi
besar kita Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, juga kepada para sahabat dan istriistri beliau yang tercinta serta pada setiap pengikut beliau yang mengikuti beliau
dengan baik hingga akhir zaman. Siapa yang bershalawat pada Nabi sekali, maka Allah
akan membalas shalawatnya sebanyak sepuluh kali, maksudnya akan diberikan rahmat
atau ampunan-Nya.
Pendekkanlah kumis dan biarkanlah (perihalah) jenggot dan selisilah Majusi. (HR.
Muslim, no. 260).
Maksud penting dari larangan mencukur jenggot adalah agar tidak melakukan
tasyabbuh dengan non-muslim. Hal ini akan semakin dipertegas dalam hadits-hadits
larangan tasyabbuh berikut ini.
Dari Ibnu Umar radhiyallahu anhuma, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.
(HR. Ahmad, 2: 50; Abu Daud, no. 4031. Syaikhul Islam dalam Iqtidho, 1: 269
mengatakan bahwa sanad hadits ini jayyid -antara hasan dan shahih-. Al-Hafizh Abu
Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Dari Amr bin Syuaib, dari ayahnya, dari kakeknya, Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam bersabda,
Bukan termasuk golongan kami siapa saja yang menyerupai selain kami (HR. Tirmidzi
no. 2695. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).
Itu adalah perilaku Nasrani. Setelah kejadian tersebut, Abdullah bin Zaid bin Abdi
Rabbihi pun pulang. (HR. Abu Daud, no. 498. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa
hadits ini shahih)
Contoh lagi tasyabbuh adalah meninggalkan shalat karena dalam hadits disebutkan,
Perjanjian antara kami dan mereka (orang kafir) adalah shalat. Barangsiapa
meninggalkannya maka dia telah kafir. (HR. Ahmad, Tirmidzi, An Nasai, Ibnu Majah.
Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani)
Jamaah shalat Jumat yang semoga senantiasa dirahmati oleh Allah.
Demikian khutbah pertama ini.
Khutbah Kedua
Amma badu
Maasyirol muslimin rahimani wa rahimakumullah
Seharusnya seorang muslim itu bangga dengan keislamannya, bukan malah bangga
dengan syiar agama lain.
Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
Islam itu tinggi dan tidaklah direndahkan. (HR. Al Baihaqi dan Ad Daruquthni, hasan).
Namun benarlah umat Islam saat ini sudah mulai kehilangan jati diri. Lebih bangga pada
budaya non-muslim.
Dari Abu Said Al Khudri radhiyallahu anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam bersabda,
Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi
sejengkal dan sehasta demi sehasta sampai jika orang-orang yang kalian ikuti itu masuk
ke lubang dhob (yang sempit sekalipun, -pen), pasti kalian pun akan mengikutinya.
Kami (para sahabat) berkata, Wahai Rasulullah, apakah yang diikuti itu adalah Yahudi
dan Nashrani? Beliau menjawab, Lantas siapa lagi? (HR. Muslim, no. 2669).
Moga Allah meneguhkan kita di atas ajaran yang benar, menjaga iman kita,
menjauhkan kita dari tasyabbuh dengan non-muslim dan mematikan kita dalam
keadaan Islam, dalam keadaan husnul khatimah.
Jangan lupa untuk memperbanyak shalawat di hari Jumat ini. Siapa yang bershalawat
kepada Nabi sekali maka Allah akan membalas shalawatnya sebanyak sepuluh kali.
Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
Barangsiapa yang banyak bershalawat kepadaku, dialah yang paling dekat denganku
pada hari kiamat nanti. (HR. Al-Baihaqi dalam Sunan Al Kubro. Hadits ini hasan ligoirihi
)yaitu hasan dilihat dari jalur lainnya-
Marilah kita memanjatkan doa pada Allah, moga setiap doa kita diperkenankan di hari
Jumat yang penuh berkah ini.
Naskah Khutbah Jumat di Masjid Jami Al-Adha, Pesantren Darush Sholihin, Warak,
Girisekar, Panggang, Gunungkidul
Jumat Wage, 30 Rabiul Awwal 1438 H (30 Desember 2016)
Sumber : https://rumaysho.com/15107-khutbah-jumat-bolehkah-muslim-merayakantahun-baru.html