Anda di halaman 1dari 6

PRAKTIKUM 6

PEMBUATAN LARUTAN KI (KALIUM IODIDA) 10%

I. Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana metode dan langkah-langkah pada
pembuatan KI (klorium iodida) 10%.
Untuk mengetahui cara menentukan hasil dalam pembuatan KI
10%.
Untuk mengetahui prosedur atau tata cara pengukuran KI
(klorium iodida) tersebut.
Untuk mengetahui ada atau tidaknya perubahan pada larutan KI
(klorium iodida) tersebut.
II. Manfaat
Dapat menambah ilmu pengetahuan mengenai pembuatan
larutan kalium iodida, yang dilakukan di laboratorium kesehatan
lingkungan.
Dapat mengetahui sifat dan faktor-faktor yang mempengaruhi
perubahan pada pelarutan kalium iodida pada aquades.
Dapat memberi penilaian tersendiri terhadap pembuatan kalium
iodida, apakah terjadi perubahan warna setelah beberapa hari.
III.Alat/Bahan/Objek
1. Alat
Alat yang digunakan dalam pembuatan KI yaitu :
Neraca ukur
Labu erlemeyer
1

Spatula
Beker glass
2. Bahan/Objek
Aquades
Kristal KI
IV. Lokasi
1. Tempat
Ruang laboratorium kesehatan lingkungan.
2. Tanggal
Pembuatan larutan KI (kalium iodida ) tersebut dilakukan
pada hari kamis tanggal 22 Oktober 2015
3. Waktu
Pembuatan larutan KI tersebut dilakukan pada pukul 10.00
WIB
V. Prosedur
Siapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan dalam
pembuatan KI (kalium iodida) tersebut yang akan dilakukan
dilaboratorium kesehatan lingkungan.
Sediakan beker glass yang telah dibersihkan terlebih
dahulu dan tuangkan aquades yang ada pada galon
aquades.
Selanjutnya untuk pembuatan KI (kalium iodida) 1)%
dibutuhkan sebanyak 5 labu takar.
Setelah itu ambil kristal KI pakai spatulla dan masukkan 10
gr KI kedalam beker glass.
2

Setelah itu tuangkan aquades dan masukkan kedalam labu


takar 250 ml.
Aduklah larutan kalium iodida tersebut sampai benar-benar
larut (tidak terdapat gumpalan), kemudian diencerkan.
Setelah semuanya selesai didiamkan, dalam 1 hari dan
amatilah apakah terjadi perubahan warna pada larutan KI
(kalium iodida) tersebut.
VI.

Hasil dan Pembahasan

1. Hasil
Pembuatan

KI

(kalium

iodida)

10%

dilaboratorium

kesehatan lingkungan. Setelah diamati ternyata tidak


terjadi perubahan pada larutan klorium iodida tersebut.
Sehingga hasil yang didapat yaitu (netral).
2. Pembahasan

Pembuatan larutan KI (kalium iodida) dilakukan pada tanggal


22 November 2015 pada pukul 10.00 WIB. Pembuatan KI tersebut
dilakukan diruang laboratorium kesehatan lingkungan.
o Elektrolisis
Elektrolisis merupakan proses kimia yang mengubah energi
listrik menjadi energi kimia. Komponen yang terpenting dari proses
elektrolisis

ini

adalah

elektroda

dan

elektrolit.Elektroda

yang

digunakan dalam proses elektolisis dapat digolongkan menjadi dua,


yaitu:
a.

Elektroda inert, seperti kalsium (Ca), potasium, grafit (C),

Platina (Pt) dan emas (Au).


b.

Elektroda aktif, seperti seng (Zn), tembaga (Cu), dan

perak (Ag) (selain elektroda inert)


3

Elektrolitnya dapat berupa larutan berupa asam, basa, atau


garam, dapat pula leburan garam halida atau leburan oksida. Pada
elektrolisis, katoda merupakan kutub negatif dan anoda merupakan
kutub positif. Pada katoda akan terjadi reaksi reduksi dan pada
anoda terjadi reaksi oksidasi.
o Sel elektrolisis
Sel elektrolisis adalah sel elektrokimia yang menimbulkan
terjadinya reaksi redoks tidak spontan dengan adanya energi listrik
dari luar.Reaksi elektrolisis dalam larutan elektrolit berlangsung
lebih kompleks. Spesi bereaksi belum tentu kation atau anionnya,
tetapi mungkin saja air atau elektrodenya. Hal ini bergantung pada
potensial
menuliskan

spesi-spesi
reaksi

yang

elektrolisis

terdapat
larutan

dalam

larutan.

elektrolit,

maka

Untuk
perlu

diperhatikan hal-hal berikut ini :


o Reaksi di katoda
Larutan asam (H+) direduksi jadi (H2)
Bila dalam larutan mengandung ion positif yang Enya
<Eair, maka reduksi di katoda terjadi pada air
Bila dalam larutan mengandung ion positif yang Enya
>Eair, maka yang akan direduksi adalah ion positifnya
Bila zat dalam bentuk lelehan atau cair tanpa air, maka
yang direduksi pada katoda adalah ion positifnya
o Reaksi di anoda
Bila larutan bersifat basa (OH -) maka akan teroksidasi
sesuai persamaan
4OH-2H2O + O2 + 2e
Bila larutan mengandung ion biner/tanpa oksigen, maka ion
negatif akan teroksidasi menjadi unsurnya

Bila dalam larutan mengandung unsur sisa asam oksidasi,


maka yang akan teroksidasi adalah air 2H 2O O2 + 4H+ +
4e
Bila zat berasal dari leburan oksida, maka sesuai dengan
2O2- O2 + 4e
Bila zat berasal dari hidrida logam (H-) dioksidasi jadi (H2)
Bila anodanya yang digunakan bukan anoda inert, maka
akan ikut teroksidasi jadi ionnya

VII.

Kesimpulan
Dalam pembuatan larutan KI (klorium iodida) tersebut alat
yang digunakan yaitu neraca ukur, labu ukur, erlenmeyer,
beker

glass,

dan

spatulla.

Serta

bahan/objek

yang

dilakukan

yaitu

digunakan yaitu aquades, kristal KI.


Berdasarkan

praktikum

yang

telah

pembuatan larutan KI (klorium iodida) tidak ada perubahan


warna pada larutan KI yang di campurkan aquades
tersebut, sehingga hasilnya (netral).
VIII.

Daftar Pustaka
Herry

K.,

&

Eram

T.P.

2005.

Panduan

Laboratorium &

Praktikum

Keselamatan

Lingkungan. Semarang: UNNES Press


Neymar, 2014. Menentukan ph suatu larutan (dikutip dari
http:neymarblogspot.in.e.html/diakses pada 18 oktober
2015).
Purba, Michael. Sunardi2006. Kimia Dasar. Jakarta : Erlangga.

http://academia.edu/ (diakses pada 7 Oktober 2014 pukul


11.50).
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimiakesehatan/reaksi-kimia-kimia-kesehatan
materi_kimia/sel-elektrolisa.

Medan, 1 Oktober 2015


Praktikan

Laboran

(Dian Afriyanti)
Muhammad)
NIP. 86042810072001
121000060

(Nur
NIM.

Dosen Pembimbing

(Dra. Nurmaini MKM. Ph.D)


NIP. 196505011992032001

Anda mungkin juga menyukai