7/XVIII/Juni 2006
Majalah INOVASI
ISSN: 0917-8376
Volume 7/XVIII/Juni 2006
Halaman No.Hal
EDITORIAL
Penataan Ruang Wilayah: Perjalanan Panjang Bangsa
TOPIK UTAMA
Aplikasi Data Penginderaan Jauh untuk Mendukung Perencanaan
Tata Ruang di Indonesia
Tata Ruang Nasional dan Kebutuhan Pemahaman Lintas Disipliner
Paradigma Kota Kompak: Solusi Masa Depan Tata Ruang Kota
Air sebagai Parameter Kendali dalam Tata Ruang
4
13
19
28
IPTEK
Memahami Proses Alamiah dalam Rusaknya Lingkungan Delta
Mahakam
Dinamika Stok Ikan: Faktor Penyebab dan Penanggulangannya
Bioteknologi di Indonesia: Kondisi dan Peluang
Mengenal Teknologi Pengurangan Pencemaran Udara Nox dan Sox
31
35
39
45
INOVASI
Pendekatan Konservasi Tumbuhan dengan Teknik Molekuler
Elektroforesis
50
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
NASIONAL
Hilangnya Ruang Publik Ancaman bagi Kapital Sosial
Peranan Komisi Pemberantas Korupsi dalam Memerangi Korupsi di
Indonesia
Tes Berkualitas untuk PNS Berkualitas
Keterpaduan Pemerintah dan Masyarakat Mengatasi Kepunahan
Tumbuhan Endemik di Indonesia
Impor Beras: Benarkah Merugikan Petani?; Lakukan Pemetaan
Perberasan Nasional dengan Segera
Melihat Potensi dari Sistem Usaha Tani Kontrak
HUMANIORA
Menuliskan Islam: Refleksi Pemikiran Inklusif Iqbal
Semangat Berhemat Energi: Belajar dari Negara Maju
Menuai Dampak Kegagalan Pendidikan Nasional
KESEHATAN
Ada Gula Ada Kanker
Antisense Oligonukleotide: Potensial Terapi dalam Penyakit
Genetik Akibat Gangguan Splicing
57
59
70
73
77
80
84
88
91
94
98
KIAT
Manajemen Referensi untuk Penulisan Makalah yang Effektif
Hidup di Luar Negeri
102
104
LIPUTAN KHUSUS
Menata Kembali Aceh Pascatsunami
106
TOKOH
Duta Besar RI untuk Jepang, Abdul Irsan, SH
108
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
EDITORIAL
Penataan Ruang Wilayah: Perjalanan Panjang Bangsa
Haris Syahbuddin
Email: harissyahbuddin@yahoo.com
Menurut UU No. 24 tahun 1992, tata
ruang didefinisikan sebagai wujud struktural
dan pola pemanfaatan ruang atau wadah,
baik direncanakan maupun tidak.
Untuk
memberikan manfaat yang luas dan
berkelanjutan terhadap suatu ruang atau
wilayah diperlukan perencanaan terhadap
penataan ruang, yang meliputi ruang daratan,
ruang lautan, dan ruang udara. Meski secara
aktual penataan terhadap ruang laut dan
udara hampir tidak pernah dilakukan, namun
pencantuman kedua ruang tersebut dalam
UU perlu dilakukan, karena secara geopolitik
ketiganya
merupakan
satu
kesatuan
geografis yg tidak dapat dipisahkan dan
berkait
dengan
kedaulatan
negara.
Perencanaan tata ruang sendiri lebih terfokus
pada pemanfaatan ruang daratan itu sendiri,
karena di wilayah inilah tempat manusia dan
makhluk hidup lainnya berinterkasi menjaga
keseimbangan
ekosistem.
Artinya
perencanaan tata ruang tidak dapat
dipisahkan dari usaha-usaha menjaga
kelestarian
lingkungan,
keseimbangan
ekosistem dan bermuara pada tercapainya
kenyamanan
hidup
bagi
segenap
penghuninya.
PBB menetapkan Human Proverty Index
(HPI) yang salah satu parameternya adalah
kelayakan standar hidup (a decent standard
of living) yang diukur berdasarkan kelayakan
akses individu terhadap seluruh peluang
ekonomi. Indikator ini diukur berdasarkan
prosentase jumlah penduduk yang tidak
memiliki
akses terhadap air bersih dan
prosentase jumlah anak-anak yg memiliki
berat badan di bawah usia normal.
Digunakannya akses terhadap seluruh
kesempatan ekonomi dan air
sebagai
indikator adalah cerminan basic need
manusia
untuk
memiliki
kesempatan
mendapatkan pengetahuan, kesempatan
mendapatkan pelayanan kesehatan, dan
kesempatan hidup yang lebih panjang. Salah
satu cara mencapai HPI yang memadai
adalah melalui pemanfaatan ruang yang
effektif dan effisien serta sesuai dengan
potensi daya dukung lahannya.
Perencanaan tata ruang sesungguhnya
tidak dapat dilepaskan dari perencanaan dan
pengaturan tempat baik secara vertikal
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
sebagai
pemegang
wewenang
penuh
pengalokasian wilayah terhadap rencana tata
ruang yang telah dibuat berdasarkan daya
dukung lahan, keterbukaan pemerintah
terhadap
rencana
pemanfaatan
suatu
kawasan, dan kontrol terhadap pemanfaatan
suatu ruang yang dilakukan oleh masyarakat,
yang sejak dini dilibatkan secara aktif dalam
proses perencanaan. Para wakil rakyat di
lembaga legislatif dituntut untuk tidak segan
mempelajari
dinamika
peraturan
dan
pemanfaatan ruang wilayah di setiap
kabupaten/kota, sehingga proses pengendali
pemanfaatan ruang dapat dilakukan sejak
dari unit terkecil penataan ruang wilayah.
Sehingga di masa datang tidak ada lagi
pemanfaatan
ruang
hanya
semata
berdasarkan pertimbangan ekonomi dan
mengabaikan faktor lingkungan dan hak-hak
publik.
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
UTAMA
Aplikasi Data Penginderaan Jauh untuk Mendukung
Perencanaan Tata Ruang di Indonesia
Dwi Nowo Martono, Surlan, Bambang Tedja Sukmana
Kedeputian Penginderaan Jauh LAPAN, Jakarta
Email: nowo2003@yahoo.com
1. Latar Belakang
Perencanaan
Tata
Ruang
wilayah
merupakan
suatu
upaya
mencoba
merumuskan usaha pemanfaatan ruang
secara optimal dan efisien serta lestari bagi
kegiatan usaha manusia di wilayahnya yang
berupa pembangunan sektoral, daerah,
swasta dalam rangka mewujudkan tingkat
kesejahteraan masyarakat yang ingin dicapai
dalam kurun waktu tertentu.
Penyusunan tata ruang merupakan tugas
besar dan melibatkan berbagai pihak yang
dalam menjalankan tugas tidak terlepas dari
data spasial. Data spasial yang dibutuhkan
dalam rangka membuat suatu perkiraan
kebutuhan atau pengembangan ruang jangka
panjang adalah bervariasi mulai dari data
yang bersifat umum hingga detail. Bentuk
data spasial untuk kegiataan penataan ruang
umumnya berupa
peta digital dan peta
analog yang masing-masing mempunyai
karakteristik dan spesifikasi yang berbeda,
dimana jenis dan ruang lingkup serta
kedetailan rencana tata ruang sangat
menentukan
Berkaitan dengan kesiapan data spasial
untuk mendukung tata ruang, ada beberapa
titik kritis yang perlu mendapatkan perhatian
kaitannya dengan prosedur kerja antara lain:
1. Belum adanya format data dan skala peta
dasar yang baku untuk penyusunan tata
ruang dalam berbagai tingkat. Ada
perbedaan format baku peta dengan
format operasional, demikian juga skala
peta dikaitkan dengan jenis data yang
harus digunakan dan prosedur pengolahan
data.
2. Pengalaman menunjukkan bahwa belum
memadainya kesadaran akan pentingnya
penyediaan data spasial yang akurat dari
kalangan pengguna. Data spasial yang
akurat tidak dilihat sebagai komoditas yang
strategis
untuk
kepentingan
jangka
panjang.
3. Pembuatan atau penyusunan data spasial
skala 1 : 250.000 hingga 1 : 5000 untuk
tata ruang detail dilakukan dengan
untuk
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
II
Serikat
dengan memanfaatkan data
penginderaan jauh, menggunakan konsep
hubungan antara resolusi spasial data
penginderaan jauh dan tingkat kerincian data
yang dihasilkan, disajikan pada Gambar 1.
II
IV
Tingkat kerincian
Gambar 1. Hubungan antara resolusi spasial data penginderaan jauh dan kerincian
penggunaan lahan kota di Amerika Serikat (Sumber : Welch, 1982)
Gambar 1 mengisyaratkan bahwa citra
Landsat ETM dengan pixel 15 m dapat
digunakan untuk data penggunaan lahan kota
tingkat kerincian I sampai kerincian tingkat II,
atau untuk membedakan daerah yang secara
fisik berupa perumahan dan non perumahan
terhadap daerah sekitarnya. Untuk kerincian
tingkat III diperlukan resolusi spasial sekitar
1-3 m. dan tingkat kerincian III dan IV
masing-masing diperlukan resolusi spasial
lebih kecil atau sama dengan 1 m. Oleh
karena itu mengacu pendapat Welch, data
satelit resolusi tinggi dengan resolusi spasial
0.7-1.0
m
dapat
digunakan
untuk
memperoleh sebagian data penggunaan
lahan dengan tingkat kerincian III dan IV.
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
Tata lingkungan
Tata ruang
1. Landsat
1.Identifikasi
penggunaan
Lahan dengan
tingkat kerincian
I
1.Identifikasi
penggunaan
Lahan dengan
tingkat
kerincian I-II
Bahan untuk
orientasi wilayah
secara global
(1530 m)
3. Menghitung
proporsi luas
masing masing
penggunaan
lahan.
4. Data dasar
spasial untuk
analisis lanjutan
3.Menghitung
proporsi luas
masing masing
penggunaan
lahan
4. Data dasar
spasial untuk
analisis
lanjutan
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
SDA
Tata ruang
SDA
1. Identifikasi
penggunaan
lahan tingkat
kerincian II III
2. Acuan Georeference
sampai skala
1 : 25.000.
3. Menghitung
proporsi luas
penggunaan
lahan tingkat
kerincian II III
4. Titik atau garis
kontur dengan
interval sampai
12.5 m
5.Data Dasar
spasial untuk
pengolahan
atau analisis
lanjutan
3. SPOT 5
( 2.5 m)
Ikonos,
Quick Bird
( 0.71 m)
SDA
1.Identifikasi
penggunaan lahan
tingkat kerincian III
-IV
2. Acuan Georeference sampai
skala lebih besar
10.000
3.Menghitung
proporsi luas
penggunaan lahan
tingkat kerincian III
-IV
4. Informasi garis
kontur detail
5. Data dasar
spasial
pengolahan atau
analisis lanjutan
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
yang Berkaitan
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
10
Lampiran
Gambar Lampiran 1. Contoh aplikasi data spasial untuk mendukung tata ruang skala 1:2.500
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
11
Gambar Lampiran 2. Contoh aplikasi data spasial untuk mendukung tata ruang skala 1:50.000
Gambar Lampiran 3. Contoh aplikasi data spasial untuk mendukung tata ruang skala 1:100.000
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
12
UTAMA
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
13
Wilayah
Maju
dan
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
14
15
Strategi
pemanfaatan
kelebihan
tenaga kerja di sektor pertanian dan
perdesaan seharusnya dapat dikelola
dengan lebih rapi pada sektor perkotaan
dan industri serta jasa, sambil terus
meningkatkan kinerja sektor pertanian.
Kerjasama antara masyarakat pertanian
dan perkotaan
seharusnya dapat lebih
akrab, erat, dan bukan sebaliknya. Desa
dan kota seharusnya saling tergantung
dan saling membutuhkan.
Tidak kalah penting adalah peranan
lembaga terkait dalam mensinergikan
sumberdaya antar desa dan kota. HKTI
misalnya, harus mampu berbicara tentang
rural
development
bahkan
urban
development bagi pengelolaan kelebihan
tenaga kerja di desa,
bekerjasama
dengan planolog dan arsitek. Selain itu,
perhatian pada wilayah perbatasan adalah
sesuatu yang serius untuk tak mengulang
kasus penggeseran patok batas negara di
hutan Kalimantan atau lepasnya pulau
Sepadan, Ligitan serta tenggelamnya
beberapa pulau kecil di perbatasan
dengan Singapura karena bisnis ilegal
pengerukan pasir laut yang membawa
resiko dampak pergeseran batas negara
yang dapat merugikan Indonesia.
6. Langkah Perbaikan ke Depan
Kedepan
apakah
yang
dapat
disumbangkan oleh masyarakat pemerhati
masalah tata ruang bagi perbaikan sistem
serta pelaksanaannya agar tata ruang
nasional dapat memberikan hasil konkrit
pada kesejahteraan masyarakat?
Pertama harus diingat bahwa masalah
tata ruang nasional kini ditangani oleh oleh
Badan Eksekutif yang disebut BKTRN 2)
(Badan Koordinasi Tata Ruang Nasional).
Berdsarkan Keppres No. 62 Th. 2000
secara terstruktur terdiri dari Ketua :
Menko Perekonomian, Wakil Ketua :
Menteri PU, Sekretaris : Ketua Bappenas,
Anggota : Menteri Pertanian, Menteri
Dalam Negeri, Menteri Pertahanan,
Menteri Otonomi Daerah dan Ketua BPN.
Bahwa terdapat banyak keluhan
menyangkut intransparansi serta berbagai
kebijakan tata ruang yang tidak tepat
seperti tentang Strategi Kapet yang
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
16
17
4). Komisi
Nasional
Independen
yang
mengontrol masalah Kebijakan Tata
Ruang Nasional atau dapat disingkat
menjadi Komisi Nasional Tata Ruang
adalah pemikiran penulis tentang perlunya
dibentuk
semacam
Komisi
adhoc
sebagaimana sebelumnya telah terdapat
Komisi-Komisi seperti itu seperti Komnas
HAM, Komisi Yudisial, Komisi Kejaksaan,.
KPK dan sebagainya, dimana bidangbidang seperti itu dipandang seperti masih
kurang
dapat ditangani dengan lebih
efektif oleh 11 Komisi-Komisi DPR yang
ada, dimana bila 11 Komisi di DPR seperti
lebih
merupakan
cerminan
tempat
kedudukan partai-partai politik peserta
Pemilu, sedangkan Komisi adhoc atau
Komisi Khusus yang umumnya lebih
bersifat teknis, dimaksudkan lebih berisi
pakar-pakar dibidang dimaksud.
Dari demikian banyak (l.k. 45
buah) Komisi Nasional yang ada, tak
semuanya dipandang bekerja efektif dan
justru sering digerutui masyarakat sebagai
membebani anggaran negara, sehingga
dalam beberapa kesempatan penulis
menyampaikan bahwa Komisi Tata Ruang
bila perlu didirikan dan dikerjakan secara
sukarela, atau Komisi-Komisi ad-hoc
sebaiknya Datang dan Pergi atau Aktif
dan Non-Aktif sesuai kadar urgensi atau
kegawatan masalahnya, agar tak terus
menerus membebani anggaran negara.
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
18
UTAMA
Ekonomi
Mendorong eksistensi
ekonomi lokal,
ketersediaan
kesempatan kerja
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
19
Layanan
komunitas
Tipe komunitas
Transportasi
Disain jalan
Disain bangunan
Ruang publik
Biaya
pembangunan
Proses
perencanaan
Pembangunan Acak
(Sprawl Development)
Kepadatan rendah
Pembangunan pada peri-peri kota,
ruang dan ruang hijau, melebar
Homogen, terpisah-pisah
Skala besar (bangunan yang lebih
besar, blok, jalan lebar), kurang
detil, artikulasi bagi pengendara
mobil
Shopping mall, perjalanan mobil,
jauh, sukar untuk ditemukan
Perbedaan rendah, hubungan
antar anggota lemah, hilangnya ciri
komunitas
Transportasi yang berorientasi
pada kendaraan pribadi, kurang
penghargaan pada pejalan kaki,
sepeda, dan transit publik
Jalan didisain untuk
memaksimalkan volume
kendaraan dan kecepatannya
(collector roads, cul de sac)
Bangunan jauh terletak/ditarik ke
belakang (set back), rumah tunggal
yang terpencar
Perujudan kepentingan pribadi
(yards, shopping malls, gated
communities, private clubs)
Biaya yang tinggi bagi
pembangunan baru dan biaya
layanan publik rutin
Kurang terencana, hubungan
pelaku pembangunan dan aturan
lemah
s0
t0
F (kompak)=(internal, eksternal)
s0+1
t0+1
Factor internal:
kapasitas
fleksibilitas
kebijakan
s0+2
t0+2
s0+3
t0+3
Pembangunan Terkendali
(Anti-Sprawl Development)
Kepadatan tinggi
Pembangunan pada ruang-ruang
sisa/antara, kompak
Mixed, cenderung menyatu
Skala manusia, kaya dengan
detil, artikulasi bagi pejalan kaki
Main street, jalan kaki, semua
fasilitas mudah ditemukan
Perbedaan tinggi dengan
hubungan yang erat, karakter
komunitas tetap terpelihara
Transportasi multi-sarana,
penghargaan pada pejalan kaki,
sepeda, dan transit publik
Jalan didisain untuk
mengakomodasikan berbagai
macam kegiatan (traffic calming,
grid streets)
Bangunan sangat dekat dengan
jalan, tipe tempat tinggal beragam
Perujudan kepentingan publik
(streetscapes, pedestrian
environment, public park and
facilities)
Biaya yang rendah bagi
pembangunan baru dan biaya
layanan publik rutin
Terencana dan hubungan pelaku
pembangunan dan aturan baik
(community based)
Ruang
Waktu
Faktor eksternal:
kecenderungan
jaringan
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
20
Tabel 2. menunjukkan bahwa kebijakankebijakan transport dan tata guna lahan yang
erat dengan ide kota kompak telah
menghasilkan kecenderungan pengurangan
jumlah konsumsi energi dari transport kota
20% atau lebih. Bahkan bila kombinasi antar
kebijakan berhasil, seperti pada kombinasi
Road Pricing (bersifat tekan) dan Public
Transport Priority (bersifat tarik) bisa
mengurangi sekitar 50% konsumsi energi dari
transport kota dalam jangka 30 tahun
penerapannya.
Penaikan
densitas penduduk
Pengkonsentrasian
kegiatan
Karakter
Proses
menuju
kompak)
Kota
Kompak
Intensifikasi
Transportasi Ruang
umum
Komunitasyang
Berkelanjutan
Waktu
Pertimbangan skala
dan akses kota
Masa Lalu
Kesejahteraan
sosial-ekonomi
Saat Ini
Proses
Masa Depan
sejalan
dengan
usaha
perujudan
pembangunan berkelanjutan untuk mencapai
sebuah sinergi antara kepadatan penduduk
kota yang lebih tinggi pada sebuah ukuran
ideal sebuah kota, pengkonsetrasian semua
kegiatan kota, intensifikasi transport publik,
perujudan
kesejahteraan
sosial-ekonomi
warga kota menuju peningkatan taraf dan
kualitas hidup kota.
Di sini keenam atribut itu tidak bisa
dipisahkan
dan
semestinya
saling
mendukung keberadaan kota kompak.
Sebagai misal sebuah kota yang padat-rigid
dan mempunyai besaran (skala) ideal untuk
mencapai semua penjuru kotanya, tetapi
memiliki
ketimpangan
sosial-ekonomi
penduduk yang jelas dan masih sangat
tergantung pada kendaraan pribadi, belumlah
cukup untuk digolongkan sebagai kota
kompak. Sebaliknya, kota dengan sistem
transport yang maju, dengan ekonomi warga
yang tinggi pula, skala kotanya pun ideal,
namun pusat kota itu sendiri akan menjadi
senyap di malam hari dan hari libur sebab
warga kota lebih memilih tinggal di wilayah
luarnya, belum bisa digolongkan ke dalam
kategori kota kompak pula.
Pada Gambar 4. diilustrasikan keenam
atribut kota kompak ini. Usaha kenaikan
kepadatan
penduduk
dan
lingkungan
tentunya terkait dengan optimalisasi lahan
dan infrastruktur dalam kota. Dengan
demikian, usaha ini pun akan mempunyai
efek positif untuk melindungi lahan-lahan
subur di luar kota. Kenaikan densitas
penduduk ini perlu disertai dengan usaha
penyatuan berbagai macam kegiatan dalam
area yang sama (mixed use development),
sehingga penduduk yang tinggal di mana pun
di dalam kota akan mampu terlayani secara
baik oleh sebuah sistem unit ini. Sistem
transportasi umum yang intensif akan
membantu dalam menyelesaikan masalah
kerusakan lingkungan dalam kota akibat
transportasi manusia, selain mendorong
berbagai kegiatan kota lebih aktif.
Atribut selanjutnya yaitu pertimbangan
besaran dan akses kota mutlak diperlukan.
Atribut ini juga sebagai pengendali jarak
maupun waktu tempuh kegiatan kota
sekaligus
usaha
untuk
memudahkan
pengkoordinasian (smart urban management).
Target kota kompak itu sendiri adalah atribut
ke-5 yaitu kesejahteraan sosial-ekonomi
setiap penduduk kota yang kian meningkat
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
21
Pengkonsentrasian kegiatan
Kesatuan dari banyaknya ragam kegiatan, akses makin mudah terutama bagi pejalan kaki
Gambar 4. Ilustrasi tampilan atribut kota kompak (kiri: performa yang tidak direkomendasikan,
kanan: performa yang direkomendasikan)
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
22
Pengkonsentrasian
kegiatan
Intensifikasi
transportasi umum
Pertimbangan
besaran dan akses
kota
Target
kesejahteraan
sosial-ekonomi
Keuntungan
Aglomerasi ekonomi, pengurangan
kebutuhan perjalanan dan waktu,
preservasi lahan pertanian atau
lahan-lahan hijau terbuka,
penanggulangan degradasi
lingkungan, tata guna lahan yang
hemat energi, performa untuk
kegiatan ekonomi rendah
Penyediaan fasilitas dan
infrastruktur kota efisien,
pendistribusian servis dan barang
lebih merata, gaya dan budaya
hidup semakin variatif, vitalitas
sosial-ekonomi naik
Transportasi umum yang lebih
baik, energi untuk transportasi
lebih hemat, pengurangan
ketergantungan pada mobil
pribadi, naiknya alternatif akses
dan pilihan perjalanan dalam kota
Skala kota yang mudah dicapai
bagi semua moda transportasi,
pengurangan jarak bepergian,
servis dan fasilitas yang lebih
mudah, kontrol pembangunan
secara tepat
Interaksi sosial meningkat, sedang
pemisahan sosial bisa diturunkan,
penurunan perbedaan
kelas/sosial, penurunan angka
kejahatan, interaksi sosial yang
lebih baik
Kerugian
Harga lahan dan properti naik,
berkurangnya perumahan layak,
berkurangnya beberapa ameniti
kota, biaya operasi dan
perawatan naik, sedikit
bermasalah dalam akses ke
ruang hijau
Kualitas hidup masa depan masih
diperdebatkan, pembangunan
berbiaya tinggi jika strategi
pembangunan kotanya benarbenar baru, pengurangan kualitas
kesehatan, kondisi lebih
overcrowded
Kualitas dan penyesuaian
lingkungan, ditengarai tetap
banyak kemacetan dan tambahan
polusi udara
Cengkraman sentralisasi kota
akan lebih kuat, rintangan pada
komunikasi dan jaringan
(network)
Berkurangnya ruang hunian,
displasi bagi kelas sosial yang
lemah, menurunnya faktor privasi
dalam kota
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
23
Komunitas lokal
Distrik Kontrol
Jaringan,
layanan, dll.
Batas kota
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
24
Kota Aomori
Kota Fukui
Pusat
Kota
Akses
jalan
Fasilitas
Umum
Fasilitas
Taman Harian
Dalam
Tengah
Luar
Transport
Hub
Tempat
Kerja
Permukiman
Kota Kobe
Kota Sendai
Lingkungan
Kesejahteraan lingkungan
berbasis pembangunan
komunitas lokal
Komunitas berbasis
pembangunan
tenaga kerja
Kota
Kompak
Ekonomi
Wilayah
Komunitas
Sekarang
Densitas ekonomi
berbasis promosi
tempat kerja
Environment
Compact
Town
Environment
Regional
Economic
Community
Compact
Town
Compact
Town
Compact
Town
Environment
Compact
Town
Community
Regional
Economic
Compact
Town
Alternatif 1
Compact
Town
Community
pembangunan
kembali
(urban
redevelopment). Di tingkat lokal wilayah
melalui
sistem
perencanaan
berbasis
komunitas
(machi
zukuri),
terminologi
pengkonsentrasian kegiatan semacam kota
kompak ini pun telah pula menjadi
pengetahuan umum sehari-hari. Ini pula yang
menyebabkan kesadaran untuk hidup lebih
baik dan dukungan terhadap kebijakankebijakan pemerintah Jepang pada program
ini pun terlihat positif.
Alternatif 2
Regional
Economic
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
25
6. Daftar Pustaka
[1] Breheny, M., (1992) The Contradictions of
The Compact City: a Review, dalam
Breheny M. J., ed. (1992) Sustainable
Development and Urban Form, European
Research in Regional Science, 2, Pion,
London, 138-159.
[2] De Roo, G. and Miller, D. (2000) Compact
City and Sustainable Urban Development:
A Critical Assessment of policies and
Plans from an International Perspective,
Ashgate, Aldershot.
[3] Jenks, M.; Burton, E.; Williams, K., eds.
(1996) The Compact City: A Sustainable
Urban Form?, E & FN Spon, London
[4] Jenks, M.; Burgess, R., eds. (2000)
Compact Cities: Sustainable Urban
Forms for Developing Countries, E & FN
Spon, London.
[5] Kaidou, K. (2002), Compact City:
Towards an Image of Society in
Sustainable City (Kompakuto Shiti,
Jizokukanouna Shakai no Toshizou wo
Motomete), Gakugei Publisher, Kyoto,
dalam Bahasa Jepang.
[6] Koide, K. (2001) Compact City as a Policy,
and Its Implementation in some Japanese
Cities, dalam Japanese Journal of Real
Estate Sciences, 2001, Vol. 15, No. 3, 5663.
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
26
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
27
UTAMA
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
28
Mengacu
pada
permasalahanpermasalahan di atas maka air sebagai
paramater kendali dalam tata ruang
sangatlah penting. Baik dari aspek kuantitas
maupun kualitas.
Paramater
Kuantitas
Kendali
Kualitas
dan
Untuk
aspek
kualitas,
kata
kunci
permasalahan utama adalah pencegahan
polusi atau lebih spesifik kita sebut
pencemaran air. PP no 20/1990 [1]
mendefinisikan pencemaran air sebagai:
"Pencemaran air adalah masuknya atau
dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi
dan atau komponen lain ke dalam air oleh
kegiatan manusia sehingga kualitas air
turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan air tidak berfungsi lagi
sesuai dengan peruntukkannya (Pasal 1,
Angka 2).
sebelum
aktivitas
penataan
ruang
dilakukan, seringkali tidak didapatkan.
Akibatnya, sangat sulit menyatakan bahwa
sumber daya air di daerah ini tercemar
atau memang secara alami memiliki
komposisi seperti yang dikeluhkan setelah
penataan ruang berjalan.
Paramater Kendali Tata Ruang.
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
29
Kesimpulan
Upaya perencanaan tata ruang perlu
memperhatikan
parameter-parameter
kendali yang berbeda-beda. Perbedaan ini
sangat ditentukan oleh kekhasan masing-
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
30
IPTEK
hutan
mangrove
merupakan
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
31
Gambar 2. Citra satelit SPOT meliputi sebagian Delta Mahakam. Warna merah mengindikasikan
tutupan vegetasi, termasuk hutan mangrove. (a) Tahun 1992, tambak udang hanya meliputi 4 %
dari luas hutan mangrove. (b). Tahun 1998, tambak udang telah merusak 41% dari luas hutan
mangrove. (c) Inset dari daerah di dalam kotak bergaris putih pada gambar (b), menunjukkan pola
tambak yang berkembang di kawasan tersebut.
sungguh
mengejutkan,
karena
menunjukkan adanya peningkatan laju
abrasi pantai sebesar 10 kali lipat akibat
rusaknya hutan mangrove.
Dewasa ini, penduduk di bagian hilir daerah
aliran sungai (DAS) Mahakam semakin
sering mengalami intrusi air laut terhadap
sumur-sumur mereka dan menyebabkan air
sumur menjadi berasa payau. Hampir setiap
musim kemarau intrusi airlaut masuk
puluhan kilometer dari garis pantai dan juga
diduga
menyebabkan
semakin
menghilangnya berbagai jenis ikan air tawar.
Semenjak tahun 1996, laju abrasi diperkirakan mencapai sekitar 1.4 km2 per tahun;
semen-tara sebelumnya hanya sekitar 0.13
km2 per tahun [8]. Angka-angka tersebut
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
32
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
33
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
34
IPTEK
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
35
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
36
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
37
Daftar Pustaka
[1] Myers, R.A. and B. Worm, 2003, Rapid
world
depletion
of
predatory
fish
communities, Nature, 423, 280-283.
[2] Pauly, D., V. Christensen, S. Guenette,
T.J. Pitcher, U.R. Sumaila, C.J. Walters, R.
Watson, and D. Zeller. 2002, Towards
sustainability in world fisheries, Nature, 418,
689-695.
[3] FAO, 2004. Ovefishing on the increase
in
Asia-Pacific
seas.
http://www.fao.org/newsroom/en/news/2004/
49367/index.html
[4] FAO, 2005. Depleted fish stocks require
recovery
efforts.
http://www.fao.org/newsroom/en/news/2005/
100095/
[5] Schiermeier, Q., 2004, Climate findings
let fishermen off the hook. Nature, 428, 4.
[6] Naylor, R.L., R.J. Goldburg, J.H.
Primavera, N. Kautsky, M.C.M. Beveridge, J.
Clay, C. Folke, J. Lubchenco, H. Mooney,
and M. Troell, 2000, Effect of aquaculture on
world fish supplies, Nature, 405, 1017-1024.
[7] Alimuddin dan E.S. Wiyono. 2005.
Domestikasi laut atau restocking? INOVASI
Vol. 5/XVII/November 2005.
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
38
IPTEK
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
39
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
40
kedokteran/
kesehatan maupun untuk
aplikasi pangan seperti protein BMP/bone
morphological protein dalam susu bubuk
bahkan ke kosmetika seperti collagen
dalam shampoo dan protease dalam pasta
gigi.
Penemuan bahwa RNA juga dapat memiliki
aktivitas enzimatik seperti enzim yaitu
ribozyme melahirkan teknologi baru dalam
bioteknologi yaitu rekayasa RNA. Walaupun
belum semaju teknologi rekayasa genetika
dan rekayasa protein karena materi RNA
umumnya mudah hancur dan berumur
pendek, perkembangan teknologi rekayasa
RNA semakin jadi perhatian. Misalnya
penggunaan teknologi RNA interference
untuk mematikan fungsi gen tertentu
terbukti lebih efektif daripada pematian gen
pada tingkat DNA menggunakan teknologi
knock-out gen misalnya.
Yang lebih menghebohkan sekarang
adalah lahirnya teknologi kloning. Teknologi
kloning dapat dibagi menjadi dua yaitu
teknologi kloning terapi dan teknologi
kloning reproduksi [9]. Teknologi kloning
terapi yang legal dan didukung semua
negara karena manfaatnya untuk membuat
jaringan dan organ sebagai ganti dalam
pencangkokan jaringan atau organ yang
rusak.
Sementara
teknologi
kloning
reproduksi ditentang dunia termasuk PBB
karena bertujuan membuat individu baru
serupa yang berakibat sosial luas.
Teknologi kloning terapi semakin menjadi
kenyataan setelah ilmuwan Korea Selatan
baru-baru ini berhasil membuat sel syaraf,
sel pembuluh darah dan sel kulit yang dapat
menggantikan sel-sel rusak seperti pada
penderita Parkinson contohnya Muhammad
Ali petinju dan Michael J. Fox artis film Back
to the Future yang sel syaraf otaknya mati
sehingga menjadi pikun dan tidak dapat
beraktifitas normal [10]. Untuk kedepannya,
sel-sel itu perlu dibentuk menjadi jaringan
atau kumpulan sel dengan fungsi sama
seperti jaringan kulit, jaringan tulang rawan
dll. Cangkok jaringan ini yang sebenarnya
lebih banyak diperlukan karena umumnya
bagian tubuh yang berada di luar, lebih
peka
terhadap
penolakan
dalam
pencangkokan. Misalnya penderita luka
bakar hanya dapat menerima kulit dari
tubuhnya sendiri tidak dapat dari donor lain.
Rekayasa jaringan adalah teknologi dalam
bioteknologi yang dimulai tahun 1987 oleh
ilmuwan MIT yaitu Langer dan Vacanti
untuk membuat jaringan-jaringan baru
dengan
tujuan
transplantasi/
pencangkokan [6]. Menggunakan polimer
biodegradable dalam media pembiakkan
khusus, dibuat cetakan yang mirip dengan
jaringan baru yang akan dibentuk.
Selanjutnya ditanamkan ke dalam cetakan
itu sel-sel yang menjadi tunas lalu dibiakkan
sampai menjadi jaringan yang sempurna.
Menggunakan teknologi rekayasa jaringan,
jaringan manusia yang paling rumit yaitu
jaringan tulang rawan pembentuk telinga
telah berhasil dibuat dan ditanamkan di atas
punggung tikus telanjang/nude mouse yang
telah dimatikan sistem kekebalannya.
Telinga tersebut sama sekali tidak ditolak
oleh tubuh tikus dan menempel dengan
sempurna. Inilah kemenangan teknologi
jaringan yang banyak dinanti pasien
transplantasi, bukan untuk menyakiti hewan.
4. Perkembangan Bioteknologi sebagai
Ilmu di Indonesia
Kurang lebih 15 tahun yaitu tahun 1985,
pemerintah Indonesia telah menjadikan
bioteknologi
sebagai
prioritas
pengembangan iptek yang dilakukan oleh
Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi
(RISTEK) [11]. Selanjutnya sejak tahun
1988, bioteknologi sudah masuk dalam
REPELITA
juga
sebagai
prioritas
pembangunan khususnya bidang iptek.
Perkembangan
terbaru
dari
sisi
kebijakan/aturan pemerintah yaitu pada
tahun 2000 lalu, bioteknologi juga muncul
sebagai bidang prioritas dalam Jakstra
Ipteknas yang dilanjutkan dengan Renstra
Ipteknas.
Dalam
implementasi/penerapan
dari
kebijakan itu, pada tahun 1990 mulai
dipikirkan pembentukan SDM bioteknologi
yaitu dengan pembentukan PAU atau Pusat
Antar Universitas bidang bioteknologi di
UGM bidang bioteknologi kedokteran, ITB
bidang bioteknologi industri dan IPB bidang
bioteknologi pertanian. Kerjasama antar
lembaga
pendidikan
dan
penelitian
pemerintah juga mulai digesa dengan
penunjukan pusat pengembangan atau
center of excellence dengan tiga bidang
utama yaitu bioteknologi pertanian dengan
anggota PAU Bioteknologi IPB, Pusat
Penelitian Bioteknologi-LIPI, bioteknologi
kedokteran dengan anggota UI/Lembaga
Biologi Molekul Eijkman dengan PAU
Bioteknologi UGM dan bioteknologi industri
dengan anggota PAU Bioteknologi ITB dan
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
41
bidang
pertanian,
perkembangan
industri/bioindustri
Indonesia
justru
sebaliknya. Seperti contoh di pendahuluan,
bioteknologi pertanian dengan pemanfaatan
tanaman transgenik oleh perusahaan
seperti Monsanto/Monagro Kimia, banyak
mendapat
tantangan.
Sehingga
pemanfaatan bioteknologi pertanian kita
masih bersandar pada bioteknologi tingkat
tua yaitu pemanfaatan pada tingkat seluler
bukan molekuler. Contohnya adalah industri
kultur jaringan yang berkembang baik
dalam
industri
kehutanan
dengan
kebutuhan penyediaan bibit tanaman untuk
reboisasi maupun untuk estetika seperti
bunga-buga
untuk
pajangan
seperti
anggrek, dsb. Kultur jaringan adalah
pembuatan bibit dan perbanyakannya
menggunakan permainan komposisi media.
Yang digunakan bisa segala sumber organ
tumbuhan mulai dari biji, daun, tunas, dsb
jadi lebih luas dari teknologi pembibitan
konvensial dengan stek. Yang dimanipulasi
adalah sel penyusun organ itu untuk
berubah menjadi tanaman sempurna
melalui hormon-hormon dalam media yang
digunakan. Jadi ini adalah bioteknologi
tingkat tua, bukan bioteknologi modern.
5.
Perkembangan
Bioteknologi
Industri/Bioindustri di Indonesia
Himpunan
bioteknologi
juga
mulai
bermunculan baik yang formal atau nonformal misalnya Perhimpunan Bioteknologi
Pertanian Indonesia, Jaringan Peneliti
Bioteknologi Indonesia, dsb. Tak kurang
pula jurnal-jurnal baik yang spesifik maupun
yang lebih luas seperti Indonesian Journal
of Biotechnology yang berkantor di PAU
Bioteknologi-UGM, sekarang berganti nama
menjadi Pusat Studi Bioteknologi-UGM, dsb.
Upaya
terakhir
pemerintah
untuk
mendorong
kemajuan
bioteknologi
Indonesia adalah rencana pembentukan
lokasi khusus
di pulau Rempang,
berdekatang dengan pulau Batam, sebagai
wilayah khusus pengembangan dan
komersialiasasi bioteknologi farmasi dan
pertanian [12,13]. Usaha ini dikenal dengan
istilah bio-island.
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
42
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
43
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
44
IPTEK
Tentang
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
45
CO 2.0 gr/km
HC 1.0 gr/km
NOx 0.65 gr/km
9.2 g/kWh
1.3 g/kWh
11.4 g/kWh
0.54 g/kWh
20/50% opacity
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
46
Bahan
Bakar
Rendah
Humidifikasi
Proses humidifikasi adalah dengan
menyemprotkan air ke dalam aliran udara
masuk pada motor penggerak. Tujuan dari
teknik ini adalah untuk menurunkan suhu
udara yang masuk kedalam ruang bakar
yang
pada
akhirnya
temperature
pembakaran dapat diturunkan. Teknik ini
diketahui dapat menurunkan emisi NOx
sampai 50%.
Miller System
Teknik ini dilakukan pertama kali oleh
pabrik mesin Wartsila-NSD Sulzer yaitu
pada saat proses langkah hisap waktu
terbukanya katup hisap diatur sedemikian
mungkin lebih lama agar kompresi rasio
dapat diturunkan. Dengan teknik ini akan
diperoleh penurunan temperatur udara dan
tekanan udara saat proses pembakaran
sehingga NOx dapat diturunkan. Penurunan
dengan penggunaan sistem ini mencapai
20%. Sistem ini semakin populer diterapkan
terutama bagi motor penggerak yang
menggunakan turbocharger.
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
47
Gas Fuels
High Cetane Rating
Emulsification
Charge Air
Combustion
De-sulphurisation
De-shulpurisation
adalah
proses
pengolahan kembali produk bahan bakar
untuk mengurangi kandungan sulphurnya.
Walau proses ini membutuhkan biaya yg
tinggi namun ada keuntungan yang
diperoleh
dari
proses
ini
yaitu
didapatkannya sulphur untuk membantu
proses industri terkait, misal industri
detergen, pulp, kulit dan lain sebagainya.
4. Metode Sekunder
Emisi NOx dan SOx
Pengurangan
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk
Dunia
48
Daftar Pustaka
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
49
INOVASI
Penelitian
Molekuler
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
50
Biaya **)
Tingkat
keberhasilan
Sampel
per hari*
murah
tinggi
25
Analisa
tingkat
polimorfis*
-
sedang
tinggi
50
tinggi
Kromosom
Enzim/
protein
ISSR/micros
atelit-DNA
RAPD-DNA
sedang
tinggi
50
tinggi
Cukup mahal
rendah
50
RFLP-DNA
Cukup mahal
tinggi
20
AFLP-DNA
SSCP-DNA
Sekuens-DN
A
Cukup mahal
Cukup mahal
medium
tinggi
50
25
menengah
Rendahmenengah
menengah
tinggi
Mahal sekali
tinggi
20
menengah
rendah
Bahan
kimia
berbahaya
Tdk ada
menengah
Ada
Ketrampilan*
Rendahmenengah
rendah
Ada
rendah
Ada
menengah
menengah
Ada
Ada
tinggi
Ada
Ada
Sumber: Pengamatan pribadi dan *[4]; **) alat dan bahan kimia
Analisa molekuler secara modern yaitu
pemaparan bahan genetik menggunakan alat
yang dikenal sebagai Elektroforesis dan ini
membutuhkan
kemampuan
listrik
dan
pendingin yang memadai. Selain itu faktor
bahan kimia yang dibutuhkan dan alat-alat
yang dipakai beragam. Prinsip dasar
elektroforesis yaitu bahwa setiap genom
tumbuhan
(enzim/protein
dan
DNA)
mempunyai
berat
yang
berbeda-beda
sehingga kecepatan bergeraknya pada media
gel juga berbeda-beda dan hal ini hanya
dapat dilihat melalui pewarnaan (trouble
shooting).
Sebelum elektroforesis bahan ekstrak
(biasanya daun muda bisa juga serbuk sari,
rimpang atau spesimen kering herbarium)
musti yang segar meskipun bisa tahan 1
minggu sampai 4 bulan bila disimpan pada
suhu -40C. Kemudian diteteskan pada wick
gel untuk elektroforesis vertikal dan dengan
kertas filter pada elektroforesis horisontal. Alat
elektroforesis untuk enzim/protein biasa
dibikin sendiri dengan fiberglas, Sistem
elektroforesis yaitu penggunaan arus listrik
dari arus negatif ke arus positif melalui media
gel untuk menggerakkan bahan genetik
(running). Namun pendeteksian alel enzim
(bagian dari kromosom yang menentukan
warna, bulu, rasa, dll) individu tumbuhan tidak
hanya sampai running saja masih perlu
dinampakkan dengan pewarna (staining).
Pada isozim melalui pewarna bahan kimia
sistem enzim yang terdaftar pada Sistem
Penamaan Biokimia International (Enzyme
Comission atau EC). Mengingat bahwa bahan
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
51
B
B
Gambar 1. Tingginya heterozigositi pada dimerik sistim enzim AAT populasi Salvia
japonica di Kisaichi. Arah arus listrik dari atas (-/katoda) ke bawah (+/anoda). Alel
hitam (AA, AB, BB) sebagai lokus Aat-1 dan alel putih (AA, BB, CC, BC) sebagai
lokus Aat-2. (Dokumentasi pribadi, 2004)
1
2
3
4
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
52
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
53
Gambar 3. Penampakan sebagian (no. 265-289 basa nukleotid) hasil sekuens DNA Salvia
pygmaea (Lamiaceae) pada komputer dimana C=cytosine warna Biru, G=guanine warna
hitam, A=adenine warna hijau, dan T=thymine warna merah (Dokumentasi pribadi, 2006)
4. Prospek di Masa Datang
Akhir-akhir ini para peneliti sistematik
tumbuhan menerapkan pendekaan beberapa
metode elektroforesis untuk mendeteksi
tingkat kepunahan suatu tumbuhan bahkan
mampu memprediksikan suatu kejadian
pengecilan/penyusutan populasi [8] atau
pengucilan/isolasi geografi [7] bahkan
terjadinya suatu spesies atau marga
tumbuhan baru. Hasil analisa dari dua
metode atau lebih bisa lebih valid, selain itu
juga efisien dengan alat elektroforesis yang
sama. Prospek elektroforesis di Indonesia
baru pada tahap enzim namun kini beberapa
Lembaga Penelitian seperti Puslit Zoologi
(LIPI), BPPT, Lembaga Eijkman, mungkin
juga beberapa Universitas besar sudah
memiliki Sequencer-DNA. Sehingga tidak
lama lagi publikasi-publikasi tentang DNA
akan bertebaran di Jurnal-jurnal. Apalagi
Indonesia
sebagai
negara
kepulauan
mempunyai potensi unggul dalam hal
keragaman genetik sehingga potensi isolasi
spesies pada tiap pulau mengarah pada
pembentukan genetik baru akan terdeteksi
melalui penelitian ini. Asumsi ini sudah jelas
dengan ditemukannya garis Wallace yang
berkaitan dengan perbedan flora dan fauna
antara Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan dan
Bali sebagai wilayah Barat dan Sulawesi,
Kep. Maluku dan Papua sebagai wilayah
Timur. Pembuktian pola kekerabatan genetik
antar pulau, spesies, populasi, atau varitas
yang ada dimana kemungkinan terjadinya
pergeseran genetik (genetic drift), mutasi
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
54
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
55
Asclepias.
III.
Isozyme
evidence.
Systematic Botany: 17(4): 640-648.
[20]Yatabe, Y., D. Darnaedi and N. Murakami.
2002. Allozyme analysis of cryptic
species in the Asplenium nidus complex
from West Java, Indonesia. J. Plant Res.,
115: 483-490.
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
56
NASIONAL
2. Kapital
Sosial:
Kekuatan
Menggerakkan Masyarakat
yang
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
57
4. Kesimpulan
Pustaka
[1] Putnam, R.D. 1995, 'Bowling alone:
America's declining social capital',
Journal of
Democracy 6:1, January
1995 pp65-78
[2] Hayami,
Y,
1997,
Development
Economic: From the Poverty to the
Wealth of Nations, Oxford: Clarendon
Press.
[3] Putnam, R.D., 1993, Making Democracy
Work, Civic Traditions in Modern Italy,
Princeton University Press, New Jersey.
[4] Carr, S, 1992, Public Space, Van
Nostrand Reinhold Company, New York.
[5] Kusumawijaya, M, (2004)
Tunggang Langgang. Jakarta
Jakarta
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
58
NASIONAL
1. Pendahuluan
Perang terhadap korupsi merupakan fokus
yang sangat signifikan dalam suatu negara
berdasarkan hukum, bahkan merupakan tolak
ukur keberhasilan suatu pemerintahan. Salah
satu unsur yang sangat penting dari
penegakan hukum dalam suatu negara
adalah perang terhadap korupsi, karena
korupsi merupakan penyakit kanker yang
imum, meluas, permanen dan merusak
semua sendi kehidupan berbangsa dan
bernegara termasuk perekonomian serta
penataan ruang wilayah
Di Indonesia Korupsi dikenal dengan istilah
KKN singkatan dari korupsi, kolusi dan
nepotisme. Korupsi sudah menjadi wabah
penyakit yang menular di setiap aparat
negara dari tingkat yang paling rendah hingga
tingkatan yang paling tinggi. Korupsi secara
sederhana
dapat
diartikan
sebagai
penggunaan
fasiltas
publik
untuk
kepentingan pribadi dengan cara melawan
hukum [3].
Berdasakan laporan tahunan dari lembaga
internasional ternama, Political and Economic
Risk Consultancy (PERC) yang bermarkas di
Hongkong, Indonesia adalah negara yang
terkorup nomor tiga di dunia dalam hasil
surveinya tahun 2001 bersama dengan
Uganda. Indonesia juga terkorup nomor 4
pada tahun 2002 bersama dengan Kenya.
Sedangkan Pada tahun 2005 PERC
mengemukakan bahwa Indonesia masih
menjadi negara terkorup di dunia [12].
Transparansi Internasional menempatkan
Indonesia sebagai negara sepuluh besar
yang terkorup didunia dalam hasil surveynya
(www.transparancy.org).
Korupsi di Indonesia bukanlah hal yang
baru dan menjadi endemik yang sangat lama
semenjak pemerintahan Suharto dari tahun
1965 hingga tahun 1997.
Penyebab
utamanya karena gaji pegawai negeri
dibawah standar hidup sehari-hari dan sistem
pengawasan yang lemah. Secara sistematik
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
59
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
60
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
61
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
62
dimata
masyarakat.
Korupsi
yang
berkembang dilembaga kepolisian dari hal
yang terkecil seperti pengurusan Surat Izin
Mengemudi, Surat Tanda Nomor Kendaraan,
pelanggaran lalu lintas, hingga illegal logging,
perjudian, pencurian, bisnis narkoba dan obat
bius,
penjambretan,
perampokan,
penyelundupan pasir timah, BBM, kendaraan
bermotor sudah biasa dilakukan oleh aparat
kepolisian dari pangkat yang paling rendah
hingga pangkat yang tinggi.
Masyarakat
yang mengalami tindak kejahatan memilih
untuk tidak melaporkan ke polisi karena
adanya
rasa
takut
dari
masyarakat
disebabkan prosesnya berbelit-belit, makan
waktu dan bisa jadi megalami pemerasan
oleh polisi
Hal tersebut terjadi dilingkungan kepolisian
karena para polisi yang melakukan tindak
kriminal bisa berkelit dan tidak ada suatu
lembaga yang mengawasi para polisi.
Dengan
demikian,
seperti
peradilan
kepolisian bukanlah merupakan lembaga
yang bisa diharapkan untuk memerangi
korupsi karena di dalam lembaga kepolisian
sendiri penuh dengan korupsi. Bahkan pada
kenyataannya banyak aparat kepolisian yang
terlibat dalam perjudian illegal, premanisme
dan pelacuran di seluruh wilayah Indonesia.
Kondisi yang tidak kondusif di lingkungan
kepolisian di atas mendorong Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono mengambil langkah
mengganti pucuk pimpinan kepolisian,
disamping karena dituntut untuk mengatasi
masalah kelangkaan BBM dikarenakan ulah
penyelundup, penimbun dan pengoblos [36].
Kelangkaan BBM sudah pada tingkat
meresahkan masyarakat dan membuat
masyarakat panik.
Kemudian, Presiden
dalam pidato pelantikan Jenderal Sutanto
sebagai Kapolri baru menekankan tugas
polisi untuk memerangi korupsi, perjudian,
kejahatan jalanan serta menyelesaikan
masalah-masalah didaerah. Kapolri Sutanto
dalam paparannya di depan DPR mengakui
wajah Polri masih jauh dari harapan
masyarakat. Bahkan dia menegaskan bahwa
aparat penegak keamanan yang berwatak
sipil yang melindungi, mengayomi, dan
melayani masyakat masih sebatas cita-cita.
Dia juga menambahkan bahwa dimata
masyarakat sosok polisi masih tampil arogan,
senang
menggunakan
kekerasan,
diskriminatif, tidak responsif, dan belum
profesional
[14].
Sehari
setelah
pelantikannya, dia memerintahkan jajarannya
untuk melakukan razia dan penutupan
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
63
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
64
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
65
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
66
masyarakat; dan/atau
3. menyangkut kerugian negara paling
sedikit Rp1.000.000.000 (satu miliar
rupiah).
Untuk memerangi tindak pidana korupsi yang
dikategorikan sebagai tindak pidana luara
biasa (extra ordinary crime), maka KPK diberi
tambahan kewenangan yang tidak dimiliki
instititusi lain yaitu:
1. melakukan penyadapan dan merekam
pembicaraan;
2. memerintahkan kepada instansi yang
terkait
untuk
melarang
seseorang
berpergian keluar negeri;
3. meminta keterangan kepada bank atau
lembaga keuangan lainnya tentang
keadaan keuangan tersangka atau
terdakwa yang sedang diperiksa;
4. memerintahkan kepada bank atau
lembaga
keuangan
lainnya
untuk
memblokir rekening yang diduga hasil
dari korupsi milik tersangka, terdakwa,
atau pihak lain yang terkait;
5. meminta data kekayaan dan data
perpajakan tersangka atau terdakwa
kepada instansi terkait;
6. menghentikan sementara suatu transaksi
keuangan, transaksi perdagangan, dan
perjanjian lainnya atau pencabutan
sementara perizinan, lisensi serta konsesi
yang dilakukan atau dimiliki oleh
tersangka atau terdakwa yang diduga
berdasarkan bukti awal yang cukup ada
hubungannya dengan tindak pidana
korupsi yang sedang diperiksa;
7. meminta bantuan interpol Indonesia atau
instansi penegak hukum negara lain
untuk
melakukan
pencarian,
penangkapan, dan penyitaan barang
bukti diluar negeri;
8. meminta bantuan kepolisian atau instansi
lain yang terkait untuk melakukan
penangkapan,
penahanan,
penggeledahan, dan penyitaan dalam
perkara tindak pidana korupsi yang
sedang ditangani.
Melihat kewenangan KPK, maka tidak
heran kalau kalangan hukum menyebutnya
sebagai
lembaga
super
(superbody).
Disamping itu, peranan KPK melebihi dari
Kepolisian dan Kejaksaan dimana Kepolisian
dan Kejaksaan dapat mengeluarkan Surat
Perintah
Penghentian
Penyidikan
dan
Penuntutan (SPPP) dalam perkara tindak
pidana korupsi, sebaliknya berdasarkan Pasal
40 UU No 30/2002, KPK tidak berwenang
mengeluarkan SPP untuk menghindari
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
67
5. Kesimpulan
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
[9]
[10]
[11]
[12]
[13]
[14]
[15]
[16]
[17]
[18]
[19]
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
68
www.kompas.com
[20] Kompas, 30 Desember 2005,
www.kompas.com
[21] Kompas, 4 Januari 2006,
www.kompas.com
[22] Kompas, 9 Januari 2006,
www.kompas.com
[23] Kompas, 11 Januari 2006,
www.kompas.com
[24] Kompas, 13 Januari 2006,
www.kompas.com
[25] Kompas, 16 Januari, 2006,
www.kompas.com
[26] Kompas, 18 Januari 2006,
www.kompas.com
[27] Kompas, 23 Januari 2006,
www.kompas.com
[28] Kompas, 14 Pebruari 2006,
www.kompas.com
[29] Kompas, 20 Pebruari 2006,
www.kompas.com
[30] Kompas, 30 Desember 2006,
www.kompas.com
[31] Media Indonesia, 10 Januari 2006,
www.mediaindo.co.id
[32] Republika, 9 Desember 2005
[33] Sriwijaya Post, 3 Januari 2005,
www.indomedia.com
[34] StraitTimes, 26 Agustus 2000,
www.straitstime.asial.com.sg/
[35] StraitTimes, 29 November 2001,
www.straitstime.asial.com.sg/
[36] Suara Pembaharuan, 8 Juli 2005,
www.suarapembaharuan.com
[37] Suara Pembaharuan, 4 Januari 2006,
www.suarapembaharuan.com
[38] Suara Pembaharuan, 9 Januari 2006,
www.suarapembaharuan.com
[39] Suara Pembaharuan, 19 Januari 2006,
www.suarapembaharuan.com
[40] Suara Pembaharuan, 7 Februari 2006,
www.suarapembaharuan.com
[41] Undang-undang No 30 Tahun 2002
tentang Komisi Pemberantasan Korupsi.
[42] Undang-undang No 22 Tahun 2004
tentang Komisi Yudisial.
[43] Tempo, 23-29 April, 2002
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
69
NASIONAL
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
70
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
71
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
72
NASIONAL
negara
penghuni
terkaya
hutan
keragaman
nya*
Kisaran
kekayaan
Tingkat
nya dari
kepunahan
keseluruh
hingga 2006
an di
(spesies)
dunia
STB
10 %
27.500
SB
17 %
1.539
SM
12 %
515
SA
5
16 %
270
Catatan: STB: spesien tumbuhan berbunga; SB: spesies
burung; SM: Spesies mamalia; SA: spesies
amfibia. Sumber: [4] dan [13]*
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
73
Berkaitan
Pemerintah
Indonesia
mempunyai
kewajiban untuk melindungi seutuhnya hutanhutan yang ada dari perusakan yang tidak
bertanggung jawab pada wilayah yang
merupakan habitat tumbuhan endemik secara
serius.
Lembaga
Pemerintah
seperti
Departemen
Kehutanan,
Departemen
Pertanian, Lembaga Riset yaitu Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sebagai
Scientific
authority,
Universitas,
atau
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan
Perusahaan Industri yg mendapat manfaat
dari penggunaan hutan serta masyarakat di
sekitar wilayah konservasi sangat penting
perannya dalam usaha perlindungan tersebut.
Meskipun sudah ada badan dunia yang
menangani masalah kepunahan tumbuhan
seperti International Union for Conservation of
Nature and Natural Resources (IUCN) atau
World Wildlife Fund (WWF) dan International
Centres of Plant Diversity and Endemism
(ICPDE). Departemen Kehutanan yang
mengelola
hutan
secara
keseluruhan
semestinya melindungi areal-areal habitat
tumbuhan endemik. Sayangnya bahwa daftar
areal tumbuhan endemik yang sangat penting
masih belum jelas, yang ada hanya daftar
tumbuhan berkayu (annual trees), sedangkan
untuk kategori tumbuhan semusim (perennial),
dua musim (biannuall) atau tumbuhan
berbunga (flora of wild flowers) dan tumbuhan
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
74
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
75
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
76
NASIONAL
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
77
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
78
3. Penutup
Sekali lagi saya mohon lembaga yang terkait
dengan perberasan termasuk mereka yang
mempermasalahkannya seperti DPR, HKTI atau
LSM lainnya ini agar dapat duduk bersama dan
berdiskusi untuk memecahkan masalah ini. Selain
itu
juga
diharapkan
teman-teman
yang
mempunyai penelitian mikro soal beras ini
terutama yang pengamatannya dalam waktu yang
relatif lama, ikut pula bergabung. Kemudian
hasilnya diumumkan secara terbuka melalui
televisi atau media cetak.
Dalam diskusi, jangan hanya membahas
masalah kuantitas beras (impor sekian ribu ton,
misalnya), tetapi juga analisa NPR (Nominal
Protection Rate), di mana dalam menghitung NPR
biasanya sudah menggunakan harga di tingkat
FOB (Free On Board) dan harga CIF (Cost,
Insurance & Freight). Sebab pengalaman masa
lalu (thn 1998), impor yang dilakukan bulan-bulan
Januari s/d September 1998, justru angka NPRnya negatif sekitar 15-62. Ini artinya harga beras
impor lebih tinggi sebesar 15-62 persen dari pada
harga di dalam negeri.
Daftar Pustaka
[1] Soekartawi,
2000,
Kebijakan
Baru
Perberasan Nasional, Harian Kompas 22
Maret 2000.
[2] Soekartawi, 2002, Rakyat Jangan Lagi
Dipaksa Makan Nasi (Beras). Harian
Kompas 6 Juni 2002.
[3] Soekartawi, 2005, Banjir Beras di Sentra
Produksi (Komentar), Harian Kompas 24
September 2005.
[4] Soekartawi, 2005, Menyambut Hari Pangan
Oktober 2005: Upaya Membuat Petani
Tangguh, Harian Surabaya Post 25 Oktober
2005.
[5] Soekartawi dan N. Hanani, 2003, Menuju
Paket Agribisnis Perberasan di Indonesia.
Makalah disampaikan pada Seminar dan
Lokakarya Nasional dengan tema Peran
Persatuan
Penggilingan
Padi
dan
Pengusaha Beras Indonesia (PERPADI)
dalam Mensukseskan Ketahanan pangan
Nasional yang diselenggarakan oleh
Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya di
Gedung Widyaloka Malang pada 28
Februari 1 Maret 2003.
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
79
NASIONAL
1. Pendahuluan
Adanya liberalisasi pasar, perubahan pola
konsumsi manusia serta terjadinya perubahan
teknologi mengakibatkan meningkatnya produksi
dan perdagangan produk-produk pertanian
bernilai tinggi seperti benih, produk hortikultura,
rempah-rempah dan beberapa jenis sayuran
tertentu. Watts dan Goodman [5] menyebutkan
hal ini sebagai lahirnya negara-negara pertanian
baru dimana ekspor komoditas pertanian
tradisional seperti serealia, gula dan sebagainya
mengalami penurunan, sedangkan disisi lain
proporsi ekspor komoditas non tradisional seperti
sunkis Brazil ataupun sayuran eksotik dari
negara tropis dan sejenisnya semakin
meningkat.
Peningkatan ekspor produk-produk bernilai
tinggi tersebut diikuti pula dengan tumbuh
suburnya sektor supermarket terutama di negara
berkembang yang mengalami transformasi pasar
bahan pangan [15].
Perkembangan pasar
ekspor dan industri supermarket tersebut
ternyata disebabkan oleh perkembangan pola
kontrak
usahatani
antara
perusahaan-perusahaan
agribisnis
dengan
petani-petani
kecil
di
negara-negara
berkembang [7][15].
Keterkaitan tersebut
sepertinya terus berkembang sejalan dengan
berlanjutnya perkembangan liberalisasi pasar.
Pada masa-masa awal komersiaslisasi
pertanian dekade 70-an, masalah pokok dari
para petani Indonesia adalah membawa dan
menawarkan hasil produk mereka ke pasar dan
belajar bagaimana memulai suatu usaha bisnis
pertanian. Hal tersebut terus berkembang seiring
berjalannya waktu. Saat ini yang menjadi
masalah utama bagi para petani adalah kesulitan
akan akses terhadap informasi pasar yang
akurat disamping rendahnya harga produk
pertanian [1][16]. Ditengah kondisi seperti yang
dipaparkan diatas, sistem usahatani kontrak
ternyata dapat berkembang sedemikian pesat,
khususnya dengan kemampuan menerobos
berbagai kendala yang dihadapi sektor pertanian.
Meskipun pada saat yang bersamamaan masih
timbul
berbagai
pertanyaan,
siapakah
sesungguhnya yang diuntungkan dengan
suksesnya sistem kerjasama usahatani ini,
petanikah atau perusaahaan agribisnisnya saja
[4][8][19].
2. Usahatani Kontrak di Indonesia: Kasus Jawa
Timur
Dengan terciptanya suatu sistem pemasaran
yang baik dimana petani khususnya pemilik
modal kecil dapat memperoleh keuntungan,
meskipun tidak akan menyelesaikan seluruh
persoalan tapi hal tersebut tentu sangat
membantu mereka. Suatu sistem pemasaran
yang baik dan efisien telah terbukti membawa
banyak keuntungan bagi para petani. Hal
tersebut
umumnya
melalui
upaya
meminimalisasi berbagai ganguan, mengurangi
jumlah pihak yang terlibat dalam transaksi, serta
memastikan bahwa harga yang terbentuk
benar-benar transparan [9]. Oleh sebab itu,
dengan tujuan utama menghilangkan hambatan
yang disebabkan oleh ketidaksempurnaan pasar
serta mengurangi tingkat inefisensi, selama satu
dekade terakhir ini, suatu sistem usahatani
kontrak telah berkembang dengan pesatnya dan
menyebar diberbagai sentra-sentra produksi
pertanian kita. Hal ini berkaitan secara langsung
dengan meningkatnya permintaan akan kualitas
standar yang memadai bagi sektor agro-industri,
para eksportir produk-produk non-tradisional,
serta kebutuhan akan pemenuhan bahan
mentah bagi industri pengolahan pangan.
Menelaah usahatani kontrak lebih mendalam,
keberadaan dari sistem ini telah memberikan
harapan yang lebih baik bagi para petani
khususnya dalam pemecahan beberapa kendala
yang mereka hadapi mulai dari proses produksi
hingga pasca panen. Karena skema ini
sesungguhnya
merupakan
suatu
proses
mengintegrasikan tanpa menyatukan mulai dari
sub-sistem produksi sampai dengan pascapanen
termasuk prosesing dan pemasaran didalamnya.
Dengan maksud agar tercipta efisiensi yang lebih
baik dalam keseluruhan kegiatan agribisnis.
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
80
Jenis komoditas
Kedelai
Ubi kayu
2. Hortikultur
Sayuran
Buah
3. Tanaman Industri
Tebu
Tembakau
Kelapa
Kapas
Coklat
Empon-empon
(jamu)
Sengon dan bamboo
4. Ternak
Sapi perah
Ayam
5. Perikanan
Jumlah
lokasi
2
1
3
2
1
1
1
1
Bondowoso, Magetan
4
2
4
81
82
Dampak
usahatani
kontrak
terhadap
kesejahteraan
petani
sebenarnya
masih
kontroversial. Sejumlah pengamat mengatakan
bahwa perusahaan agribisnis hanya mau bekerja
sama dengan petani skala besar saja sehingga
petani-petani kecil menjadi semakin tersingkir
[12]. Dampak negatif lainnya adalah potensi
terperangkapnya petani-petani kecil dalam
kontrak, timbulnya dampak sosial yang negatif
dari cash economy, makin sempitnya pasar
lokal karena kontrak mengakibatkan produksi
lokal menjadi terdesak, penyimpangan kontrak
dan keprihatinan pada sikap negatif perusahaan
multi nasional seperti yang banyak terjadi di
negara-negara berkembang [12][17].
Lebih-lebih lagi, yang memprihatinkan adalah
pengaruh
kontrak
terhadap
sumberdaya
keluarga petani, terutama dalam alokasi tenaga
kerja dalam keluarga dan tingginya tingkat
penggunaan
bahan-bahan
kimia
dalam
usahatani [14][18]. Segi positif dari kontrak
biasanya berupa manfaat yang diperoleh petani
dalam bentuk pertambahan keuntungan maupun
penerimaan keuntungan baru. Pada umumnya,
manfaat kontrak diperoleh dari semakin baiknya
akses terhadap pemasaran, kredit, teknologi,
pengelolaan resiko yang lebih baik, perbaikan
ketenaga kerjaan dalam keluarga, dan yang
secara tidak langsung adalah pemberdayaan
wanita dan pengembangan budidaya secara
komersial [3][4][8].
Daftar Pustaka
[1] Azahari, D.H., 1998, Recent Developments
in the Agricultural Sector in Indonesia, Paper
presented at IFA Regional Conference for
Asia and Pacific, Hong Kong, 7-10
December 1998.
[2] Dietrich, M., 1994, Transaction Cost
Economics and Beyond, Routledge, London.
[3] Eaton, C. and A.W. Shepherd, 2001,
Contract Farming: Partnerships for Growth,
FAO Agricultural Services Bulletin 145, Food
and Agricultural Organisation, Rome.
[4] Glover, D. and K. Kusterer, 1990, Small
Farmers, Big Business: Contract Farming
and Rural Development, Macmillan, London.
[5] Goodman D. and M.J. Watts (eds) , 1997,
Globalising Food: Agrarian Questions and
Global Restructuring, Routledge, London.
[6] Hafsah, M.J, 1999, Kemitraan Usaha:
Konsepsi dan Strategi,
Pustaka Sinar
Harapan, Jakarta.
[7] Jaffee, S., 1994, Exporting High Value Food
Commodities, Washington, DC: World Bank.
[8] Key, N. and D. Runsten, 1999, Contract
farming,
smallholders,
and
rural
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
83
HUMANIORA
______________________________________________________________________________________________
Persatuan Pelajar Indonesia ( PPI ) Jepang : Membuka Indonesia untuk Dunia dan Membuka Dunia untuk Indonesia
84
______________________________________________________________________________________________
Persatuan Pelajar Indonesia ( PPI ) Jepang : Membuka Indonesia untuk Dunia dan Membuka Dunia untuk Indonesia
85
______________________________________________________________________________________________
Persatuan Pelajar Indonesia ( PPI ) Jepang : Membuka Indonesia untuk Dunia dan Membuka Dunia untuk Indonesia
86
Daftar Pustaka
[1] Armas, A. 2005. Metodologi Bibel dalam
Studi Al-Quran: Kajian Kritis. Jakarta:
Gema Insani Press.
[2] Assyaukanie, L. 3 September 2005.
Agama
dalam
batas
iman
saja
(Persembahan untuk Nurcholis Madjid,
yang selalu membela iman di atas agama
dan rasionalitas), Kolom Bentara Kompas,
Nomor 8 Tahun 6, 52.
[3] Iqbal, M. 2002. Rekonstruksi Pemikiran
dalam Islam: Dilengkapi dengan Puisipuisi Asrar-i-Khuldi. Yogyakarta: Jalasutra.
[4] Sukidi. 2005. Muhammadiyah sebagai
Islam Protestan refleksi pemikiran awal,
Jurnal Ilmu dan Kemanusiaan Media
Inovasi,
Edisi
Khusus
Muktamar
Muhammadiyah ke-45, 14 17.
______________________________________________________________________________________________
Persatuan Pelajar Indonesia ( PPI ) Jepang : Membuka Indonesia untuk Dunia dan Membuka Dunia untuk Indonesia
87
HUMANIORA
1. Pendahuluan
Pada tahun 1973 produksi minyak
nasional masih berada pada angka 1,3 juta
barel per hari dengan kondisi jumlah
penduduk 120 juta jiwa. Saat ini, kita hanya
mampu memproduksi sebesar 981 ribu barel
perhari dengan kondisi jumlah penduduk
220 juta jiwa.Meskipun secara formil
Indonesia saat ini masih menjadi anggota
Asosiasi Negara-negara Pengekspor Minyak
(OPEC), sebetulnya Indonesia sudah masuk
dalam golonga pengimpor bersih ( net
importer ). Pada Agustus 2004 menunjukkan
setiap hari Indonesia memang mengekspor
rata-rata 400.000 barel (1 barel = 159 liter)
minyak mentah, tetapi impor minyak kita
lebih besar, yaitu sekitar 500.000 barrel.
Kalau kita misalkan kapasitas produksi
Indonesia akan tetap sebesar 0,5 milyar
barrel per tahun, maka cadangan minyak
negeri ini yang tinggal kurang dari 5 milyar
barrel akan habis dalam jangka waktu 10
tahun. Jika tidak ada investasi baru di bidang
eksplorasi minyak bumi, diperkirakan tidak
lebih dari satu dekade lagi kebutuhan
minyak dalam negeri Indonesia harus
seluruhnya dipenuhi lewat impor.
Pada tahun 2001, dari 70 trilliun
kontribusi ekspor minyak mentah bagi
pendapatan negara, sekitar 63 trilliun habis
digunakan untuk nombok subsidi bahan
bakar. Walaupun pengurangan subsidi
bahan bakar sudah dilakukan secara
bertahap, tetapi anggaran biaya negara
untuk subsidi di tahun 2005 masih
bertengger di angka Rp 53 trilyun.
2. Negara Boros
Selain
beban
keuangan,
banyak
kalangan yang menilai harga energi yang
cenderung murah telah membuat rakyat
Indonesia menjadi tidak efisien. Setidaknya
______________________________________________________________________________________________
Persatuan Pelajar Indonesia ( PPI ) Jepang : Membuka Indonesia untuk Dunia dan Membuka Dunia untuk Indonesia
88
menurun
hampir
setengahnya.
Para
pengemudi di Amerika Serikat sekarang
hampir tidak merasakan lagi zat bahan bakar
beracun ini, walaupun mereka tahu zat
tersebut pernah ada. Akhirnya, pencemaran
udara di banyak kota di AS menurun sampai
15 persen dalam kurun waktu satu tahun
setelah diberlakukan penjualan yang
dianjurkan.
Negara negara didunia memang begitu
bersemangat untuk melakukan program
efisiensi dan hemat energi.Tidak di Amerika
saja, di Prancis pun kampanye efisiensi
energi juga terjadi, bahkan bisa dibilang
lebih ketat di mana temperatur ruangan di
setiap kantor dipasang special thermometer
dan tidak boleh di-setting di bawah 22
derajat Celsius selama musim panas. Setiap
saat selalu ada petugas investigasi yang
melakukan inspeksi mendadak. Di negara ini,
emisi sulfur dioksida juga secara nasional
turun sampai kira-kira 75 persen setelah
jenis-jenis bahan bakar itu digantikan oleh
tenaga nuklir.
Sementara Jepang adalah salah satu
negara yang betul betul bersemangat
menangani
konservasi
energi.
Keseriusannya ditunjukkan dari kepedulian
menemukan cara menghemat pemakaian
energi, mulai dari yang berdampak kecil
hingga yang besar. Penelitian penelitian
tentang bagaimana hemat energi terus
bermunculan. Sampai masalah-masalah
sepele,misalnya
anjuran
untuk
tidak
membukakulkas
lebar-lebar
,cara
penggunaan mesin cuci agar tdk boros listrik
sampai cara memanaskan dan mematikan
mobil yang tidak boros bensin.
Jepang juga saat ini mulai mencoba
menerapkan kebiasaan mematikan mesin
pada waktu kendaraan berhenti karena
lampu lalu lintas merah. Percobaannya
dimulai oleh bus angkutan umum di
beberapa kota besar. Walaupun cara ini
masih belum popular,tetapi apa yang
mereka lakukan menunjukkan bahwa apa
pun mereka coba untuk menekan konsumsi
BBM. Masyarakat Jepang berupaya tidak
membuat acara-acara yang dapat membuat
jalanan macet. Kalaupun harus membuat
______________________________________________________________________________________________
Persatuan Pelajar Indonesia ( PPI ) Jepang : Membuka Indonesia untuk Dunia dan Membuka Dunia untuk Indonesia
89
______________________________________________________________________________________________
Persatuan Pelajar Indonesia ( PPI ) Jepang : Membuka Indonesia untuk Dunia dan Membuka Dunia untuk Indonesia
90
HUMANIORA
1. Pendahuluan
Badan internasional PBB, United Nations
Development Programme (UNDP) baru
baru ini mengeluarkan laporan negara-negara
menurut peringkat Human Development Index
(HDI) 2004. Negara kita ada di peringkat 111
dari 175 negara.
Yang memprihatinkan, kualitas manusia
Indonesia benar - benar jauh lebih lebih
rendah dari Singapura (25), Brunei (33),
Malaysia (58), Thailand (76), dan Filipina (83).
Bahkan lebih rendah dari negara-negara
"terbelakang" seperti Kirgistan (110), GuineaKatulistiwa (109), dan Aljazair (108). Mungkin
karena masalah rendahnya mutu SDM sudah
sangat sering kita dengar, pemerintah kita
biasa - biasa saja dan sama sekali tidak
menanggapi serius persoalan ini.
2. Dimensi Human Development Index
Meski
tidak
seluruh
data
yang
mendukung adalah data yang lengkap dan
aktual, pada dasarnya HDI adalah satuan
yang dikembangkan UNDP guna mengukur
kesuksesan pembangunan suatu negara. HDI
adalah angka yang diolah berdasarkan tiga
dimensi; yaitu panjang usia (longevity),
pengetahuan (knowledge), dan standar hidup
(standard of living) suatu bangsa. Secara
teknis ketiga dimensi ini dijabarkan menjadi
beberapa indikator; yaitu kesehatan (dan
kependudukan), pendidikan, serta ekonomi.
Selama ini, hanya pendapatan saja yang
sering menjadi tolok ukur kesejahteraan atau
kemajuan pembangunan suatu bangsa.
Tetapi HDI menggabungkan ukuran-ukuran
harapan hidup, pendidikan, literasi dan
pendapatan, untuk melihat pembangunan
suatu negara secara lebih luas.
Indikator kesehatan menyangkut angka
kematian bayi (infant mortality rate), angka
kematian balita (under-five mortality rate), dan
lainnya. Indikator kependudukan menyangkut
______________________________________________________________________________________________
Persatuan Pelajar Indonesia ( PPI ) Jepang : Membuka Indonesia untuk Dunia dan Membuka Dunia untuk Indonesia
91
_
pemerintah bangsa ini untuk memperbaiki
diri ?
Sampai hari ini,bangsa Indonesia bisa
dikata memang masih terpuruk baik secara
politik, ekonomi, maupun sosial budaya.
Ekonom dan politikus kita menyatakan bahwa
itu semua disebabkan terjadinya badai krisis
di
Asia
yang
menghantam
sistem
perekonomian Indonesia sejak pertengahan
tahun 1997 yang lalu. Berawal dari sinilah
selanjutnya aneka ragam krisis muncul di
permukaan.
Analisis seperti itu mungkin ada benarnya.
Akan tetapi mendudukkan krisis ekonomi
sebagai satu-satunya determinan tentulah
tidak tepat. Mengapa Korea Selatan,Thailand
dan Malaysia sudah bisa kembali berpacu,
sementara kita belum bisa sempurna berdiri
tegak ?
4. Faktor
Fundamental
Pendidikan Nasional
Kegagalan
Kita
semestinya
sepakat
bahwa
sebenarnya
ada
faktor
yang
lebih
fundamental sebagai penyebab keterpurukan
kita; yaitu ketidakberhasilan pendidikan
nasional kita. Sesungguhnyalah hari ini kita
sedang menuai dampak jangka panjang atas
ketidakberhasilan
pendidikan
nasional.
Kekurangtangguhan bangsa Indonesia hari ini
merupakan akibat dari perjalanan buruk
pendidikan 15, 20 sampai 30 tahun yang
silam. Selama ini kita kurang bersungguhsungguh mengurus arah pendidikan dan hari
ini kita tengah menuai dampaknya.
Karena pendidikan kita tidak menghasilkan
kader-kader bangsa yang berkemauan tulus
dan berkemampuan profesional maka kita
tidak sanggup menahan krisis; dan ketika
aneka krisis sudah berkecamuk yang
menghantar kita dalam keterpurukan maka
kita pun sulit untuk melakukan recovery.
Kita dapat belajar dari Australia, Selandia
Baru, Singapura, Korea Selatan, dan
sebagainya; ketika badai krisis menyerang
negara-negara Asia mereka tetap saja survive.
Kenapa? Karena mereka memiliki generasi
yang tangguh untuk melawan krisis. Dan,
ketangguhan ini merupakan dampak positif
dari
pelaksanaan
pendidikan
nasionalnya.yang terarah jauh-jauh hari
sebelumnya.
Belajar
dari
______________________________________________________________________________________________
Persatuan Pelajar Indonesia ( PPI ) Jepang : Membuka Indonesia untuk Dunia dan Membuka Dunia untuk Indonesia
92
_
2002 mencapai 70,8 juta copy dengan
perbandingan 653 copy per 1000 - tertinggi
didunia, jauh melebihi Amerika yang 269 copy
per 1000 penduduk. Sekitar 70 juta dari 127
juta manusia mereka adalah pengguna
internet,
bandingkan
dengan
generasi
manusia kita yang hanya 2 persen.
Kalau kita anggap terlalu jauh melihat ke
Jepang, apa salahnya kita melihat Malaysia
misalnya. Dua puluh tahun lalu Malaysia
masih menjadi "murid" kita, banyak pemuda
Malaysia dikirim ke Indonesia untuk menimba
ilmu di berbagai perguruan tinggi kita. Di sisi
lain pemerintah Malaysia juga mendatangkan
banyak guru, dosen, dan peneliti kita untuk
mengembangkan pendidikan nasionalnya.
Para pejabat pemerintah Malaysia memiliki
komitmen dan sense of education yang
memadai dengan mengalokasi anggaran
pendidikan secara signifikan - sangat sering
mencapai angka 20 persen. Walhasil,
Malaysia maju berkembang dengan dengan
sumber daya manusia yang tangguh,
sementara sang guru selain sudah tertinggal
jauh di belakang, tetap masih saja berjalan di
tempat.
Menurut Human Development Report
pertama tahun 1990, UNDP mengingatkan,
tujuan
utama
pembangunan
adalah
kesejahteraan manusia (human welfare).
Dengan ini mau ditegaskan, indikator
kemajuan tidak boleh dibatasi pada
pendapatan per kapita, tetapi harus
mencakup kemajuan pendidikan. Bangsa
yang maju adalah bangsa yang putra-putrinya
cerdas dan matang. Hanya orang-orang
cerdaslah yang dapat mengubah nasib
mereka dan nasib sebuah bangsa
Daftar Pustaka
______________________________________________________________________________________________
Persatuan Pelajar Indonesia ( PPI ) Jepang : Membuka Indonesia untuk Dunia dan Membuka Dunia untuk Indonesia
93
KESEHATAN
Ada Gula Ada Kanker
Ahmad Faried
Department of General Surgical Science (Surgery I), Graduate School of Medicine, Gunma
University, Maebashi, Japan
Email: afaried@med.gunma-u.ac.jp
Leri S. Faried
Department of Gynecology and Reproductive Medicine, Graduate School of Medicine,
Gunma University, Maebashi, Japan
Email: leri@med.gunma-u.ac.jp
Pendahuluan
Dimata masyarakat awam pada umumnya,
istilah Gula selalu dipersalahkan untuk
masalah-masalah kegemukan (baca: berat
badan), gigi berlubang dan penyakit gula
(Diabetes). Pada saat kita kecilpun, kata Gula
identik dengan permen gulali, arum manis,
coklat, dll., dan semua yang terasa manis
berkonotasi buruk bagi kesehatan. Banyak hal
yang kita ketahui tentang Gula, tapi apa yang
tidak kita ketahui lebih jauh tentang dunia
Gula ini? Misalnya, apakah hubungan antara
Gula dengan penyakit keganasan atau
kanker?
Gula, yang dalam bahasa Inggrisnya adalah
Sugar dan dalam bahasa Yunani dikenal
dengan Glyco merupakan sumber energi
utama dalam kehidupan sel-sel ditubuh kita.
Gula adalah suatu gugus bangun kimia yang
terdiri dari gabungan beberapa karbohidrat.
Sedangkan karbohidrat itu sendiri didalam
struktur bangunnya mengandung suatu gugus
karbon. Sebagai contoh: enam rantai karbon
disebut dengan Hexose, dan dalam kehidupan
sehari-hari dikenal dengan nama Glukosa,
Galaktosa, Fruktosa dan Mannosa. Dengan
kata lain, kompleks dari beberapa karbohidrat
kita sebut Gula, selanjutnya gabungan dari
beberapa
Gula
(oligosaccharides
dan
polysaccharides) disebut Glycans. Bila glycans
dalam perjalanannya membentuk suatu
kompleks dengan protein atau lemak maka
bentuk baru ini disebut dengan istilah
Glycoconjugate.
Didalam tubuh individu yang sehat terdapat
triliunan sel-sel tubuh yang bekerja dalam
simfoni keharmonisan dan kesemuannya
melakukan komunikasi satu sama lain dalam
bahasa yang tidak bisa kita dengar. Bahasa
Proses
pembentukan
yang
kurang
sempurna pada sLea adalah tidak
terbentuknya gugus 26 Sialyl (pada sel
normal: 23, 26 Disialyl Lea).
Sedangkan pada sLex, tidak terbentuknya
GlcNAc 6-sulfat (pada sel normal: Sialyl 6Sulfo Lex).3
Terbentuknya karbon abnormal dalam
keganasan dicetuskan oleh suatu enzim
yang dikenal dengan Glycosyltransferases,
yang akan mentransfer gugus Glukosa
(GlcNAc) dan Galaktosa (Gal) dan pada
fase selanjutnya akan diteruskan dengan
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
94
H 3C H
CH 3
CH 3
CH 3
CH 3
sugar
Cholestanol
(Chol)
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
95
GlcNAcGalChol
Bax
colon26
Mitochondrion
tBid
Bcl-xL
Cytochrome c
Apaf-1
Procaspase-9
Caspase-9
Procaspase-3
Caspase-3
PARP
Nucleus
DNA
damage
Apoptosis
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
96
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Penutup
Manisnya Gula dan menjanjikannya penelitian
dibidang Gula ini akan semakin terfokuskan
difase clinical trial pada penderita-penderita
dengan penyakit keganasan ditahun-tahun
mendatang. Bukan tidak mungkin pada
masanya nanti, rasa manis Gula ini akan disemutin bukan hanya oleh para penelitipeneliti kelas dunia, akan tetapi juga oleh
para
perusahaan-perusahaan
farmasi
komersial.
Daftar Pustaka
1.
2.
9.
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
97
KESEHATAN
2. Ekspresi Gena
Ekspresi gena meliputi proses transkripsi
DNA menjadi mRNA, dan translasi mRNA
menjadi protein. DNA (deoxyribonucleic acid)
merupakan rangkaian basa/nukleotide yang
membawa informasi untuk membentuk protein.
Empat nukleotide penyusun DNA adalah
guanin (G), sitosin (C), adenin (A) dan timin
(T). DNA mempunyai dua rantai nukleotide
(rantai sense dan antisense) yang berinteraksi
satu sama lain, membentuk struktur double
helix.
Sedangkan
mRNA
(messenger
ribonucleic acid) terdiri dari satu rantai
nucleotide (rantai sense), dan timin diganti
dengan urasil (U). Gena sendiri didefinisikan
sebagai rangkaian nukleotide dalam DNA
yang mengkode protein [1].
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
98
5. Antisense Oligonukleotide
Penelitian tentang antisense oligonukleotide
awalnya berfokus pada kanker dan infeksi
virus [18]. Sejumlah clinical trial antisense
oligonukleotide untuk terapi kanker sedang
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
99
6.
Peranan Antisense dalam Penyakit
Genetik Akibat Gangguan Proses Splicing
6.1. -Thalasemia
-Thalasemia merupakan penyakit darah
genetik yang ditandai dengan gangguan
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
100
Gambar
6.
Antisense
oligonukleotide
mempengaruhi splicing SMN2 sehingga ekspresi
gena SMN2 yang mengandung exon 7 meningkat
[10].
7. Kesimpulan
Daftar Pustaka
[1] Bradley J, Johnson D, Rubenstein D.
2001. Lecture Notes On Molecular Medicine.
2nd ed. Oxford.
[2] Cartegni L, and Krainer AR. 2002,
Disruption of an SF2/ASF-dependent exonic
splicing enhancer in SMN2 causes spinal
muscular atrophy in the absence of SMN1.
Nat Genet. 30(4):377-84
[3] Cartegni L, and Krainer AR., 2003,
Correction of disease-associated exon
skipping by synthetic exon-specific activators.
Nat Struct Biol.10(2):120-5.
[4] Crooke ST, 2004, Antisense strategies.
Curr Mol Med.4(5):465-87
[5] Faustino NA and Cooper TA., 2003, PremRNA splicing and human disease.
Genes Dev. 17(4):419-37.
[6] Hastings ML and Krainer AR. 2001. PremRNA splicing in the new millennium. Curr
Opin Cell Biol. 13(3):302-9.
[7] Kashima T, and Manley JL, 2003, A
negative element in SMN2 exon 7 inhibits
splicing in spinal muscular atrophy. Nat Genet.
34(4):460-3.
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
101
KIAT
Manajemen Referensi untuk Penulisan Makalah yang Efektif
Sorja Koesuma
Jurusan Fisika FMIPA Universitas Sebelas Maret, Surakarta
Mahasiswa Doktor di Kyoto University, Japan
E-mail: koesuma@gmail.com
biasanya
memfotokopi
______________________________________________________________________________________________
Persatuan Pelajar Indonesia ( PPI ) Jepang : Membuka Indonesia untuk Dunia dan Membuka Dunia untuk Indonesia
102
Volume-tahun-nomer halaman
Misal : V25-2002-p567-890.pdf (Paper volume
25 tahun 2002 halaman 567 sampai 890)
Volume-tahun-DOI
Misal : V33-2006-2005GL025247.pdf (Paper
volume 33 tahun 2006 DOI 2005GL025247).
Biasanya DOI number sudah otomatis
tersedia ketika download sehingga kita tinggal
menambahkan nomer volume dan tahun. Ini
juga memudahkan ketika kita akan mencari
jurnal kembali ke penerbit ketika kita
mempunyai nomer DOI-nya.
Volume-tahun-DOI-first
author
name
Misal : V32-2005-2005GL023112-Antonov.pdf
(Paper volume 32 tahun 2005 DOI
2005GL023112 first author name Antonov).
Volume-tahun-SE-nomer halaman
Misal
:
V27-2004-Jason-p345-372.pdf
(Volume 27 tahun 2004 special edition Jason
halaman 345 sampai 372). Anda dapat
membuat sub direktori khusus (Special
Edition) dibawah direktori nama jurnal tersebut.
Pencarian Referensi
Ketika anda membutuhkan lagi referensi
anda untuk dibaca ulang, maka untuk
referensi hardcopy anda dapat langsung
mencari paper yang diinginkan pada binder
yang sesuai dengan nama jurnalnya.
Sedangkan untuk softcopy anda dapat
langsung browsing di direktori Journals dan
mencari referensi anda pada direktori nama
jurnal yang sesuai.
Volume-nomer halaman
Misal : V19-p1345.pdf (Paper volume 19 dengan
halaman pertama 1345)
______________________________________________________________________________________________
Persatuan Pelajar Indonesia ( PPI ) Jepang : Membuka Indonesia untuk Dunia dan Membuka Dunia untuk Indonesia
103
KIAT
Hidup di Luar Negeri
Mohammad Iqbal
Universitas Tenri Jurusan Bahasa Jepang
Email: ikbal_unpad@yahoo.com
Ketika kita mendapatkan kesempatan untuk
tinggal di luar negeri, baik itu untuk bekerja
atau belajar, perasaan senang dan bangga
mungkin menghampiri kita. Senang bisa
tinggal di luar negeri. Bangga karena status
akan tinggal di luar negeri pun menempel pada
diri kita. Tapi, perasaan lain bisa saja muncul,
seperti cemas atau bertanya-tanya tentang
kehidupan, budaya dan kebiasaan di negera
setempat
Memang benar tidak mudah hidup di luar
negeri. Apalagi bagi kita yang sudah terbiasa
dengan kebiasan di Indonesia, lalu harus
beradaptasi lagi dengan kebiasaan baru. Tapi
kita semua yang hidup di luar negeri, punya
alasan dan tujuan yang pasti. Walaupun
sebenarnya membutuhkan lebih dar sekedar
tujuan. Tapi setidaknya kita sudah punya
pondasi yang benar.
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
104
3. Bahasa
6. Kuasai Daerah Sekitar Tempat Tinggal
Kunci
dalam
beradaptasi
adalah
kemampuan anda berkomunikasi, dan secara
lintas budaya, hal yang paling penting dalam
komunikasi adalah bahasa. Jadi alangkah baik
nya jika kita dapat menguasai bahasa negara
setempat. Masyarakat setempat pun tidak
akan ragu untuk memulai pembicaran dengan
kita.
Dan ingat berkomunikasi bukan hanya
terbatas hanya pada komunikasi verbal, tapi
juga komunikasi non verbal,sehingga kita perlu
membekali diri dengan pemahaman yang baik
mengenai etika negara setempat.
4. Keimanan dalam Beragama
Budaya dari negara setempat lambat laun
akan memberikan dampak kepada kita,
kebiasaan-kebiasaan
dari
masyarakat
setempat yang unik, menimbulkan rasa
keingintahuan untuk mencoba nya. Tapi tidak
semua budaya atau kebiasaan memberikan
dampak positif untuk kita. Keimanan dalam
beragama merupakan alat penyaring yang
paling ampuh untuk mencegah kita dari
budaya dan kebiasaan
yang berdampak
negatif. Dimana pun kita berada, agama
menjadi panduan yang paling universal.
7. Kesimpulan
Mendapatkan kesempatan hidup di luar negeri
merupakan hal yang sangat positif. Selain
menjalan tugas utama kita, baik itu belajar
atau bekerja. Kita akan banyak bertemu
dangan masyarakat negara setempat. Dan
untuk bisa sukses menjalankan semua tugas
kita, kita di tuntut untuk memahami dan
mengerti budaya dan kebiasaan mereka, mulai
dari bahasa sampai etiket kerja mereka.
Proses adaptasi pun terbilang singkat, jadi kita
harus mempersiapkan diri kita dengan ilmu
yang matang dan keimanan yang kuat.
5. Pengaturan Keuangan
Cara kita mengatur keuangan seharusnya
bukan merupakan hal yang bisa disepelekan.
Ada baiknya kita membuat anggaran
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
105
LIPUTAN KHUSUS
Menata Kembali Banda Aceh Pascatsunami
Tim Inovasi
Kontak Person: Ilham Maulana
Graduate School of Sciences and Technology, Kobe University, JAPAN
Email: il_maulana@yahoo.com
Berdiskusi mengenai penataan wilayah,
mau tidak mau membuat kita melirik pada ibu
kota propinsi di ujung paling barat Indonesia.
Hampir dua tahun setelah dihantam badai
tsunami, kota yang dijuluki Serambi Mekah ini,
masih
belum
mampu
bangkit
dari
keterpurukannnya. Bahkan dalam Ujian Akhir
Nasional pada tanggal 16-18 Mei 2006 yang
lalu, masih ada sebagian besar siswanya
yang terpaksa mengikuti ujian dibawah tendatenda darurat yang kondisinya juga sudah
tidak layak.
Tanpa memicingkan mata pada kondisi
sebagian besar rakyat Indonesia yang juga
butuh perhatian, kondisi di kota Banda Aceh
yang masih terpuruk di tengah besarnya
perhatian dunia membuat kita prihatin. Pasca
tragedi 26 Desember 2004, hampir seluruh
mata dunia tertuju pada wilayah yang hampir
30 tahun lamanya terlibat konflik bersenjata
tersebut. Belasan pimpinan negara besar
dunia
dan
organisasi
internasional
menjejakkan kakinya di sana. Tidak kurang
puluhan LSM lokal dan internasional sampai
saat ini masih membuka kantornya di Banda
Aceh. Sebut saja diantaranya, UNDP, ADB,
UNHCR, IRC, USAID, AusAID, CARE, JICA,
TURKEY,
GTZ,
termasuk
organisasi
keagamaan seperti Muslim Aid, FPI, Catholic
Relief Service (CRS), CARITAS yang
berpusat di Roma, Bunda Tsuci, WALUBI dan
puluhan organisasi nasional lainnya yang
merasa bertanggung jawab atas nasib rakyat
Aceh. Tak terkecuali berbagai organisasi
mahasiswa dari dalam dan luar negeri
termasuk PPI Jepang ikut mengulurkan
bantuannya di kota ini.
Pemerintah Indonesia juga bertindak cepat
dalam mengantisipasi berbagai hal guna
merehabilitasi dan merekontruksi Aceh dan
Nias. Pada hari sabtu tanggal 30 April 2005,
di tengah gencarnya bantuan internasional
dan NGO asing yang berdatangan untuk
membangun kembali puing-puing yang
tersisa di Aceh, Pemerintah Republik
Indonesia mendirikan sebuah lembaga
bernama Badan Rehabilitasi dan Rekontruksi
(BRR)
Aceh
Nias
yang
bertugas
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
106
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
107
TOKOH
Duta Besar RI untuk Jepang: Abdul Irsan, SH
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
108
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
109
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
110
Penanggungjawab:
Pemimpin Redaksi:
Haris Syahbuddin
Redaktur PJ Rubrik:
1. Rubrik Topik Utama:
Sorja Kesuma
Tonang Ardiyanto
2. Rubrik Nasional:
Taruna Ikrar
Ilham Maulana
Dodik Kurniawan
M. Sulaiman
4. Rubrik Kesehatan:
5. Rubrik Humaniora:
Husnain
Arif Kurniawan
PR dan Administrasi:
Husnain
Konsultan Bahasa:
Imelda
Tim Produksi:
1. Setting artikel:
2. Webmaster:
Arif Kurniawan
3. Cover:
Imelda
Lutfi Firdaus
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia