ANALISIS SWOT
MASUKAN
KOMPONEN
SWOT
visi,
Kekuatan
misi,sasaran, 1. Sosialisasi sudah dilakukan
1.
tujuan
intensif, audit/penjaminan mutu
sudah mulai dilakukan periodik,
SDM mempunyai komitmen baik
Kelemahan
Belum jelas pemilahan Visi, Misi,
sasaran dan target mutu prodi S1
dengan Fakultas Farmasi
( termasuk dengan prodi Profesi,
S2, spesialis).
2. Evaluasi prodi S1 tidak bisa
dipisahkan dari program studi
apoteker karena merupakan satu
kesatuan program pendidikan
Tantangan
1. Kemajuan Ilmu pengetahuan
yang pesat menuntut prodi
mampu menghasilkan lulusan
dengan spesifikasi yang unik/jelas
(tidak general)
2. Era global mengharuskan prodi
Farmasi mampu bersaing dengan
program pendidikan sarjana
farmasi Internasional lain dalam
melakukan pendidikan dan
penelitian
Peluang
1. Undang-undang kesehatan 2009
maupun Peraturan Pemerintah
RI no.51 tahun 2009 tentang
pekerjaan kefarmasian
memberikan peluang prodi S1
untuk menata ulang misi,
sasaran dan tujuan prodi.
2. Keterlibatan Fakultas dalam
APTFI sebagai majelis, dapat
memberi arah bagi penjaminan
mutu sarjana farmasi Indonesia
maupun apoteker Indonesia
Strategi Konsolidasi
1.
Melakukan konsolidasi dengan semua pengelola prodi dan
departemen yang ada di FF-Unair untuk merumuskan pemilahan
(khususnya) misi, sasaran dan target mutu masing-masing prodi dan
fakultas sebagai lembaga yang memayungi.
2.
Melakukan revisi dokumen pedoman prosedur (PP)/instruksi kerja
(IK) dalam penjaminan mutu untuk menjamin pencapaian target/asaran
mutu setiap owner process
Strategi pengembangan program
1. Bekerja sama dengan perhimpunan seminat, ISFI, HISFARSI, APTFI
meningkatkan kompetensi standar apoteker Indonesia maupun stake
holder lain, khususnya pengguna lulusan.
2. Menata ulang kurikulum agar sesuai dengan tuntutan stake holder
Program
Jangka menengah :
1. Evaluasi RENSTRA 2005-2010 dan Persiapan RENSTRA 2010-2015
2. Penataan ulang kurikulum prodi S1, profesi, S2, Spesialis, S3
3. Menjalin kerjasama penyelenggaraan pendidikan dengan Universitas
manca (double degree.sanwich)
Jangka pendek ;
1. Penataan ulang kurikulum S1
2. Penetapan/pemilahan misi, sasaran dan target mutu masing-masing
prodi dan fakultas sebagai lembaga yang memayungi.
3. Sosialisasi misi, sasaran dan target mutu yang setelah direvisi
2.
Mahasiswa
Kekuatan
Persaingan calon mahasiswa untuk
masuk FF-Unair melalui 3 jalur yang
ada cukup ketat, yaitu 1: 12,8. SECARA
KHUSUS YANG MELALUI JALUR PMDKPRESTASI (1:34,4), JALUR SNMPTN
(1:8,3) DAN JALUR PMDK-UMUM (1:7).
PILIHAN I UNTUK JALUR SNMPTN
(>50%), UNTUK JALUR PMDK (100%)
Rerata IPK mahasiswa aktif 4 tahun
terakhir : IPK > 2,5 = 72%,
IPK <2,5 =26,3%
Peluang
Teknologi multimedia diharapkan dapat
lebih maksimal untuk sosialisasi FFUnair untuk menjaring calon
mahasiswa dengan kualitas terbaik.(
HTTP://WWW .FF.UNAIR.AC.ID.) Status
akreditasi A FFUnair dan sertifikat ISO
9001/2008 merupakan janji sekaligus
tanggung-jawab untuk menghasilkan
lulusan yang memenuhi standar pasar
Sudah ada mahasiswa asing (dari
Malaysia) yang lulus dan ternyata
diterima baik dalam konsorsium/
komunitas professional farmasis di
negerinya.
Kelemahan
1. Calon mahasiswa dominan
berasal dari Jawa Timur (80%).
2. Peningkatan/kemampuan
softskill belum ter-evaluasi
dengan baik.
3. Penghargaan terhadap prestasi
non akademik belum maksimal
(SKP diberlakukan sepenuhnya
mulai angkatan 2009)
Tantangan
1. Menjalin kerjasama untuk
pertukaran mahasiswa S1
dengan institusi Farmasi manca
negara untuk mengantisipasi
era global, masuknya apoteker
manca negara ke RI.
2. Menarik minat mahasiswa asing
yang belajar di FF-Unair.
Strategi Konsolidasi
1. Intensifikasi dan sosialisasi prodi Farmasi melalui TIK, program promosi
Fakultas lain serta kegiatan mahasiswa melalui jejaring maya
2. Meningkatkan keterlibatan mahasiswa dalam berbagai kegiatan fakultas
3. Meningkatkan pelayanan administrasi pendidikan kepada mahasiswa
Strategi pengembangan program
1. Menjalin kerjasama penyelenggaraan pendidikan dengan Universitas
manca negara
2. Melakukan Reakreditasi dan sertifikasi penjaminan mutu eksternal (ISO
9001-2008 IWA 2)
3. Konsisten melakukan updating penjaminan mutu (audit internal dan
eksternal)
Program
Jangka menengah :
Menjalin kerjasama penyelenggaraan pendidikan dengan Universitas manca
(double degree.sanwich)
Jangka pendek :
1. Intensifikasi kinerja USI, kerjasama dengan DSI untuk perbaikan tampilan
dan fungsi webbsite
2. Promosi Fakultas di luar Jatim dan manca negara
3. Intensifikasi kinerja komisi kemahasiswaan dalam program Ko-kurikuler
dan ekstra kurikuler untuk lebih meningkatkan sofskill mahasiswa
4. Meningkatkan peran alumni dalam penyelenggaraan proses pendidikan
5. Pelaksanaan Sistem Kredit Prestasi (SKP) mahasiswa
6. Intensifikasi Project grant yang melibatkan mahasiswa dalam penelitian
dosen
3.
SDM
Kekuatan
Dari total dosen (109 orang per
Nopember 2009), prosentase :
- S2 (47,7%), S3 (31,2%),
(total 78,9%)
Guru besar (12,8%), lektor
kepala 33,0%
Dosen bersertifikat (40,4%)
tapi perlu ditingkatkan agar total S2
dan S3 mencapai >90%, utamanya
jumlah doktor (diharapkan segera
mencapai >40%)
kelemahan
1. S3 berusia <50 tahun 7 orang
2. Gurubesar berusia > 50 tahun 12
orang
3. Portofolio dosen belum berjalan
4. Sistem dokumentasi kegiatan
fakultas belum optimal
5. Dosen di bawah 40 tahun 26
orang
6. 45 dari 54 tenaga kependidikan
berusia di atas 40 tahun
7. Jaminan/asuransi kesehatan
belum optimal
8. Distribusi beban dosen belum
merata, meskipun secara rerata
telah melampaui 12 sks EWMP
peluang
Tantangan
1.
Meningkatkan
pengembangan
1. 15 Dosen sedang menyelesaikan
staf
dosen
secara
profesional
S3
maupun
secara
keilmuan
2. 6 dosen sedang menyelesaikan
sehingga menambah jumlah
S2
dosen yang mendapatkan
3. Ada kebijakan resource sharing
pangakuan kepakaran di tingkat
dari Universitas memungkinkan
nasional maupun internasional
peningkatan kemampuan SDM
2. Meningkatkan pengembangan
dengan memanfaatkan fasilitas
tenaga kependidikan secara
yang ada di Fakultas/lembaga
profesional dan segera
lain dilingkungan Unair (a.l. TDC,
melakukan regenerasi
RS Pusat Infeksi, RS Pendidikan
dll)
Strategi Konsolidasi
1. Menyusun kebijakan program pengembangan SDM yang efektif dan
efisien
2.
Kaderisasi dosen disesuaikan dengan beban kerja departemen
3.
Kaderisasi tenaga kependidikan dengan peningkatan keahlian
spesifik (analis, operator instrumen, pustakawan dll)
Strategi pengembangan program
1.
Berkesinambungan mendapatkan program hibah/kerjasama dengan
institusi manca negara untuk mendapatkan dana bagi pengembangan staf
dosen maupun tenaga kependidikan
2.
Secara rutin menyelenggarakan pertemuan ilmiah maupun
profesional dengan skala nasional maupun internasional untuk meluaskan
wawasan dan meningkatkan komunikasi dengan profesi maupun ilmuwan
secara personal maupun institusional
Program
Jangka menengah :
1.
Menjalin kerjasama pendidikan maupun penelitian dengan
Universitas manca negara
Jangka Pendek :
1. Mengirim staf dosen muda untuk mendapatkan pendidikan S2 dan S3,
khususnya ke luar negeri
2. Memprogram dosen (senior) dengan pendidikan S2 untuk mendapatkan
pendidikan S3 di dalam negeri
3. Mengirim tenaga kependidikan untuk mendapatkan keahlian spesifik
melalui kursus yang sesuai maupun pendidikan formal
4. Menyelenggarakan minimal 1 seminar internasional setiap tahun.
5. Menyelenggarakan seminar nasional minimal 1 setiap tahun
6. Mengirim minimal 100 dosen setiap tahun pada seminar nasional
Kurikulum
Kekuatan
Kurikulum berbasis kompetensi
(kurikulum 2000) yang dijalankan
dengan beberapa revisi masih dapat
diterima dan memenuhi kebutuhan
stake holder.
Semua mata ajaran telah memiliki
GBPP dan mayoritas telah memiliki
SAP.
Dosen pengajar memiliki kompetensi
yang memenuhi persyaratan yang
ditentukan peraturan, rasio dosen
mahasiswa (1:10).
kelemahan
Beberapa mata ajaran masih
overlaping.
Sequensial/struktur beberapa mata
kuliah belum sesuai untuk mencapai
kompetensi utama yang ditetapkan.
Mata kuliah pilihan tidak leluasa
diprogram karena beban mata
ajaran wajib sudah berat
Ada sektor tertentu yang seharusnya
dikelola apoteker, tetapi undangundang belum mengaturnya
sehingga belum terakomodasi dalam
kurikulum (eg. alat kesehatan)
Kurikulum masih bersifat gereral
Tantangan
Pasar global menuntut lulusan yang
dapat bersaing dengan lulusan
manca negara untuk bekerja di
Indonesia, sehingga perlu menyusun
kurikulum dengan bench-marking
internasional dalam kompetensi
maupun best practices dalam PBM
Peluang
Adanya PP 51 tentang pekerjaan
kefarmasian merupakan acuan
dalam merevisi kurikulum berbasis
kompetensi yang ada untuk
menghasilkan lulusan yang
memenuhi standar nasional.
Keanggotaan Fakultas/prodi dalam
APTFI memungkinkan fakultas untuk
meningkatkan standar kualitas
sarjana farmasi di masa mendatang
dengan kurikulum nasional
Wacana nasional tentang perlunya
multi program studi dalam bidang
farmasi memungkinkan disusunnya
kurikulum sarjana farmasi dengan
spesifikasi khusus.
Strategi Konsolidasi
1. Meningkatkan peran departemen dalam evaluasi PBL
2. Sosialisasi PP 51 dan Undang-undang kesehatan 2009 kepada
semua dosen untuk persiapan redesign kurikulum
3. Intensifikasi Audit internal pelaksanaan kurikulum 2000
Strategi pengembangan program
1. Bench-marking dengan Universitas di dalam maupun luar negeri
2. Konsolidasi dengan Ikatan Profesi untuk meningkatkan kualitas
kurikulum nasional sarjana Farmasi
3. Konsolidasi dengan stake holder di luar FF-Unair untuk mendapatkan
dukungan dalam peningkatan proses PBL
Program
1. Evaluasi kurikulum 2000 dan proses PBM
2. Pembentukan unit kerja pengembangan kurikulum dan proses belajar
mengajar
3. Menjaring masukan kompetensi spesifik lulusan dari stakeholder
(khususnya: pengguna, Ikatan Profesi, pemerintah)
4. Studi banding ke manca negara
5. Redesign kurikulum
5.
Dana,
sarana dan
Kekuatan
Memiliki program PMDK
kelemahan
- Pelaksanaan program belum tertib
prasarana
anggaran
- Pedoman prosedur penggunaan
dana belum berjalan lancar
- Belum semua instrumen di
laboratorium mempunyai SOP
tertulis
- Dana untuk perawatan instrumen
/sparepart belum optimal
- Jumlah operator instrumen/analis
delum sesuai dengan jumlah
instrumen yang ada
- Instruksi kerja untuk penggunaan
bersama instrumen antar
departemen belum tersosialisasi
dengan baik
- Belum ada monitoring limbah
laboratorium/praktikum yang
kontinyu
peluang
- Unair-BHMN mulai sosialisasi tertib
RKAT agar keuangan universitas
dapat diaudit oleh akuntan publik
dengan hasil Wajar Tanpa
Perkecualian
- Kerjasama yang baik dengan stake
holder, khususnya Industri farmasi
dalam pengadaan sparepart/bahan
praktikum
Tantangan
Audit keuangan fakultas oleh akuntan
publik Wajar Tanpa Perkecualian
Meningkatkan kinerja ULP yang telah
terakreditasi ISO 17025 agar dapat
memberikan dukungan bagi fakultas,
utamanya fungsi unit BABE agar
dapat bersaing dengan lembaga
sejenis lain
Strategi Konsolidasi
1. Meningkatkan peran departemen dalam perencanaan
anggaran/keuangan prodi/fakultas
2. Meningkatkan peran komisi pengabdian kepada masyarakat dan
komisi penelitian dalam rencana dan monitoring PHK
3. Optimalisasi peran audit internal
4. Koordinasi antar penanggung jawab ruang praktikum/laboratorium
untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas serta monitoring
penggunaan alat
Strategi pengembangan program
1. Promosi ULP lebih intensif, memelihara loyalitas pelanggan
2. Mengembangkan kemampuan ULP untuk melayani kebutuhan
pelanggan agar sesuai dengan tuntutan pasar global
3. Update situs http//www.ff unai ac id
4. Menjalin komunikasi intensif dengan alumni dan stake holder lain
5. Memperoleh PHK secara berkelanjutan
Program
Jangka panjang:
1. Memperoleh PHK secara berkelanjutan
2. Menjalin kerja sama dengan Institusi yang dapat mendukung
program FF-Unair (Depkes, BKKBN, LIPI, BioFarma dan Industri
Farmasi lain)
Jangka pendek :
1. Meningkatkan peran departemen dalam penyusunan RKAT
2. Tertib pedoman prosedur RKAT
3. Promosi ULP, khususnya unit BABE
4. Melaksananan aktifitas Program B.2c sesuai rencana
5. Kalibrasi apparatus dan instrumen praktikum danTraining operator
6. Pengadaan spare part dan Instrumen laboratorium (yang jumlahnya
terbatas dan efisiensi penggunaan bahan praktikum.
7. Audit ruang praktikum/labolatorium
PROSES
NO
1.
KOMPONEN
Tatapamong
1.
2.
3.
4.
5.
SWOT
Kekuatan
Adanya struktur organisasi 1.
yang
jelas
meskipun
ada
perbedaan
dengan
struktur
organisasi Unair-BHMN
Adanya
dokumentasi 2.
tentang Tugas, tanggung jawab
dan wewenang pimpinan dan
staf FF-Unair.
Adanya
program
pengembangan jangka pendek,
menengah dan panjang
Adanya program yang
bersifat kesinambungan
Adanya
komunikasi
secara online melalui email dan
milling list
kelemahan
Belum adanya sinkronisasi yang
memadai antara struktur
organisasi prodi S1 farmasi
dengan ketentuan Unair BHMN
Belum adanya iklim strategis
dalam menanggapi perubahan
organisasi dan keilmuan
Peluang
Tantangan
1. Peningkatan
kemampuan 1. Perubahan Status UNAIR BHMN
kompetitif untuk program yang 2. Kemajuan perguruan tinggi lain
bersifat strategis.
sebagai kompetitor
2. Kemajuan
Iptek
dibidang
komunikasi.
3. Peningkatan pendanaan dalam
merancang
organisasi
yang
bersifat good governance.
4. Sistem monitoring yang efisien
Strategi Konsolidasi
Mengembangkan struktur organisasi yang sesuai dengan Unair-BHMN,
peningkatan efisiensi bentuk organisasi yang mendukung kegiatan secara
berkesinambungan
Strategi pengembangan program
Tindak lanjut pengembangan dan implementasi pengembangan
organisasi dengan perguruan tinggi, perusahaan dan stakeholder lainnya
Program
Jangka panjang
1. Evaluasi RENSTRA 2005-2010 dan Persiapan RENSTRA 2010-2015
2. Penyesuaian struktur organisasi sesuai dengan Unair BHMN
Jangka pendek
KOMPONEN
Kepemimpinan
pengelolaan
program
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
SWOT
Kekuatan
Adanya struktur,
1.
tanggungjawab, wewenang
yang jelas meskipun belum
sesuai dengan Unair-BHMN
Adanya pengembangan
program yang berbasis pada
evaluasi diri, botton up dan
partisipasi semua unsur di FF
Unair.
Adanya pelaksanaan program
secara bersama-sama
Adanya evaluasi pelaksanaan
program yang terencana
Adanya komunikasi dua arah
antara pimpinan dan
pelaksanan baik dengan media
konvensional maupun online
Adanya transparansi dalam
pengelolaan dana
Peluang
Kemajuan Iptek dibidang
1.
komunikasi.
Peningkatan pendanaan dalam
2.
merancang organisasi yang
bersifat good governance.
Sistem monitoring yang efisien
Kelemahan
Belum efisiennya evaluasi
pelaksanaan program
Tantangan
Perubahan status UnairBHMN
Kemajuan perguruan tinggi
lain sebagai kompetitor
Strategi Konsolidasi
Mengembangkan struktur organisasi yang sesuai dengan Unair-BHMN,
peningkatan efisiensi bentuk organisasi yang mendukung kegiatan
secara berkesinambungan
Strategi pengembangan program
Tindak lanjut pengembangan dan implementasi pengembangan
organisasi dengan perguruan tinggi, perusahaan dan stakeholder
lainnya
Program
Jangka panjang
Evaluasi RENSTRA 2005-2010 dan Persiapan RENSTRA 2010-2015
Penyesuaian struktur organisasi sesuai dengan Unair BHMN
Jangka pendek
Pembenahan evaluasi kegiatan dan penyusunan organisasi yang
mendukung pelaksanaan kegiatan secara berkesinambungan
NO
3.
KOMPONEN
Proses
pembelajaran
SWOT
Kekuatan
Kelemahan
- Hampir semua mata Ajaran telah
- Monitoring pelaksanaan GBPP
memiliki GBPP dan SAP
dan SAP oleh departemen belum
- Materi kuliah dikaji ulang setiap awal
optimal
Peluang
- Fasilitas/dana untuk pelaksanaan
program ekstra kurikuler dari
DIKTI/Unair semakin meningkat
- DIKTI menyediakan dana untuk
peningkatan kompetensi mengajar
dosen dalam berbagai bentuk proyek
melalui LP3 maupun PPM
- Alumni, dan stake holder mempunyai
komitmen tinggi untuk meningkatkan
efektifitas dan efisiensi proses
pembelajaran
- Unair BHMN dalam proses menata
ulang sistem penghargaan/insentif
dosen/tenaga kependidikan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektifitas
proses pembelajaran
Tantangan
- Melakukan sinkronisasi proses
pelaksanaan kegiatan Kokurikuler dan ekstra kurikuler
dengan program intrakurikuler
- Meyakinkan mahasiswa bahwa
proses pembelajaran yang
dijalankan adalah yang terbaik
saat ini untuk menghasilkan
lulusan dengan kompetensi
sesuai undang-undang.
- Mengirim mahasiswa ke luar
negeri untuk melakukan studi
banding atau pertukaran
mahasiswa
- Mengundang dosen tamu/pakar
untuk memberikan kuliah kepada
mahasiswa dan dosen
Strategi Konsolidasi
1. Koordinasi pelaksanaan Program Ko-kurikuler, ekstra-kurikuler dan intra
kurikuler dalam fakultas dan universitas
2. Intensifikasi sosialisasi program akademik dan non akademik melalui
website
3. Menyediakan fasilitas yang layak dan meningkatkan penggunaan
intranet/internet untuk kegiatan akademik
4. menjalin komunikasi Intensif dengan BEM dan perwakilan mahasiswa tiap
angkatan
Strategi pengembangan program
1. Meningkatkan kerjasama dengan alumni dan stake holder lain untuk
mendapatkan fasilitas magang/pelatihan bagi mahasiswa
2. Menjalin kerjasama dengan instansi pendidikan farmasi di dalam dan luar
negeri untuk meningkatkan kompetensi mengajar dosen maupun efisiensi
dan efektifitas proses belajar mahasiswa
3. Koordinasi dengan LP3 Unair dan Penjaminan Mutu Unair untuk
perbaikan kualitas bahan, media pembelajaran maupun metode
pembelajaran (pembuatan e-book, e-learning, buku ajar dan modul dll)
Program
Jangka panjang
1. Intensifikasi monitoring proses pembelajaran dan administrasi akademik
2. Peningkatan kualitas dan kuantitas fasilitas belajar
3. Peningkatan kompetensi mengajar dan keilmuan dosen
4. Peningkatan kualitas program aplikasi administrasi akademik
5. Sinkronisasi program kemahasiswaan (SKP) dengan program akademik
(SKS)
6. Benchmarking dengan pendidikan tinggi farmasi Nasional maupun
Internasional
Jangka pendek
1. Efisiensi pelaksanaan kelas paralel, open semester, semester pendek,
Ujian Perbaikan, dan program khusus untuk mahasiswa yang terancam
DO
1. Efisiensi proses evaluasi belajar mahasiswa, (2 tahun pertama, judisium
sarjana, dan lewat masa studi)
2. Intensifikasi proses monitoring program skripsi mahasiswa
3. Intensifikasi evaluasi kinerja dosen, proses pembelajaran, proses
administrasi akademik oleh audit internal maupun departemen
4. Peningkatan kualitas dan kuantitas projek penelitian dosen yang
melibatkan mahasiswa, khususnya yang sedang skripsi (project grant,
PHB dll)
5. Mencapai target mutu tiap departemen untuk proses pembelajaran
(jumlah buku ajar, revisi diktat, revisi GBPP/SAP),
6. Persiapan redesign kurikulum
NO
4.
KOMPONEN
Suasana
akademik
SWOT
Kekuatan
Kelemahan
Interaksi dosen-mahasiswa - Koordinasi jadwal pelaksanaan
dalam proses pendidikan baik
program ko-kurikuler, ekstraBanyak mahasiswa yang
kurikuler dengan intra kurikuler
terlibat dalam penelitian dosen.
belum optimal
Banyak mahasiswa, dengan Penghargaan terhadap
bimbingan dosen, berhasil dalam
prestasi mahasiswa, utamanya
program pengembangan
prestasi non akademik, belum
kreatifitas mahasiswa DIKTI
maksimal
Komunikasi melalui website SKP baru diberlakukan pada
dosen ff unair@yahoo. Dan RTM ff
mahasiswa mulai angkatan 2009
unair @yahoo.group mulai
Keterlibatan mahasiswa
intensif .
dalam kegiatan ekstra kurikuler
Rutin terselenggara joint
dibatasi oleh jadwal pembelajaran
conference/seminar yang
akademik yang ketat, utamanya
melibatkan mahasiswa/dosen dari
praktikum
perguruan tinggi farmasi dalam
Menulis karya ilmiah/populer
dan luar negeri
(dosen) belum membudaya
Komunikasi non akademik, Belum dapat menerbitkan
misal olah raga, seni, peningkatan
jurnal yang terakreditasi nasional
motivasi sukses/pembinaan
- Kegiatan non akademik belum tertib
kerohanian, kewirausahaan dll.
terdokumentasi.
untuk dosen dan mahasiswa telah
sering dilakukan
Sudah ada sinergi yang
efektif antara dosen-mahasiswa
dan karyawan sehingga FF-Unair
dapat memperoleh PHK berturutturut sejak tahun 2000 (QUE
KOMPONEN
Sistem
Informasi
SWOT
Kekuatan
Kelemahan
1. Sudah ada jaringan lokal (LAN)
1. Hanya mempunyai 1 programmer,
maupun internet (http//www.
SDM lain dalam level operator.
FF.unair.ac.id.)
2. Dosen maupun mahasiswa dalam
2. Ada program terintegrasi dengan
tahap sosialisasi transfer informasi
Universitas dalam pengelolaan
melalui website.
administrasi SDM, akademik.
3. Kapasitas jaringan belum optimal
3. Universitas membeli/memiliki
pada saat beban puncak
beberapa program yang legal
4. Program susiakad yang tersedia
digunakan oleh semua
masih perlu dikembangkan untuk
fakultas/prodi
mengakomodasi administrasi PBM
4. Sudah ada komunitas RTM ff.unair
spesifik FF-Unair
@ yahoo group, dosen
5. Koleksi (hard copy) textbook dan
ff.unair@yahoo group dan Alumni
jurnal di perpustakaan FF-Unair
ff unair@yahoo group untuk
perlu ditingkatkan
memudahkan komunikasi.
5. Perpustakaan Unair merupakan
sentra informasi tentang
kesehatan/kedokteran di
Indonesia timur, yang mempunyai
jaringan dengan banyak
perpustakaan dalam dan luar
negeri
Peluang
Tantangan
- PHB dari DIKTI (QUE-proyek,
Kemajuan pesat ITC menyebabkan
program PHK B2c) dapat
software/instrument/bahan ajar
meningkatkan pengadaan
segera out of date bila tidak secara
berbagai sarana ITC .
kontinyu di update. Untuk itu perlu
memperlancar proses belajar.
alokasi dana pemeliharaan dan
- Adanya internet dan intranet
pengadaan baru yang besar, yang
mempermudah dan mempercepat
tidak mungkin hanya berasal dari
penyampaian informasi,
PNBP/APBN. Untuk itu FF-Unair
melancarkan proses administrasi
harus selalu berupaya mendapatkan
akademik, mempermudah
sumber dana lain untuk menjamin
pengolahan dan pembuatan
sustainability
laporan evaluasi akademik, serta
sarana promosi
- Banyak e-book dan e-journal yang
dapat di akses gratis
Strategi Konsolidasi
1. Menambah kapasitas bandwidh untuk intranet maupun internet
2. Menambah jumlah operator dan programer dan training intensif
3. Intensifikasi penggunaan jaringan internet (melalui situs ffunair group)
untuk penyampaian informasi resmi kepada dosen maupun
mahasiswa
4. Rutin up dating situs http:WWW .FF.UNAIR ac.id
5. Memperbanyak jumlah hot spot
NO
6.
KOMPONEN
Penjaminan
Mutu
1.
2.
3.
4.
5.
6.
SWOT
Kekuatan
FF-Unair
1.
tersertifikasi ISO 9001-2008
mulai Agustus tahun 2008
2.
FF-Unair telah rutin
melakukan evaluasi diri
3.
EPSBED S1 farmasi
dinyatakan valid
Audit
internal/eksternal ISO rutin
4.
dilakukan mulai 2008
Audit kepatuhan on
line oleh PPM Universitas sudah
dilakukan ( mulai 2009 )
Dosen, tenaga
kependidikan dan pimpinan FFUnair mempunyai komitmen
tinggi untuk melakukan
peningkatan kualitas prodi
farmasi
Peluang
Kelemahan
Belum semua area
teraudit
Sosialisasi PTPP
belum maksimal
Struktur administrasi
dan struktur fungsional satuan
penjaminan mutu fakultas belum
solid
Pedoman Prosedur
ISO 9001-2008 belum seluruhnya
diaplikasikan
Tantangan
1.
Sinkronisasi PP yang
sudah ada dengan PP sistem
manajemen mutu Airlangga
Integrated Manajement system
(AIMS)
2.
Meningkatkan
peringkat kepatuhan (penjaminan
mutu) dalam kompetisi diantara
institusi yang sudah tersertifikasi
ISO 9001-2008
Strategi Konsolidasi
1. Menjamin pelaksanaan audit internal sesuai jadwal
2. Menjamin regenerasi dan peningkatan kemampuan auditor internal
3. Intensifikasi sosialisasi PP dan IK kepada owner proses
4. Revisi PP dan IK yang tidak valid
5. Peningkatan efisiensi dan efektifitas RTM dalam menindaklanjuti
PTPP
6. Secara periodik meningkatkan target mutu
Strategi pengembangan program
1. Membuat sistematika penyusunan laporan evaluasi prodi :EPSBED
Evaluasi Diri, Akreditasi
2. Memenangkan kompetisi pencapaian standar mutu diantara institusi
yang memperoleh sertifikat ISO 9001-2008
Program
Jangka panjang :
1. Menjamin validitas hasil audit internal dan eksternal secara periodik
(terjadwal dan rutin)
2. Intensifikasi PTPP (Permintaan Tindakan Pencegahan dan
Perbaikan) terhadap proses maupun target mutu
3. Meningkatkan target mutu secara periodik
Jangka pendek
1. melakukan audit internal setiap semester
2. Pelatihan/refreshing course untuk auditor internal
3. Evaluasi pencapaian target mutu setiap departemen maupun bagian
secara periodik
4. Revisi PP dan IK yang tidak valid
5. Intensifikasi sosialisasi PP dan IK kepada owner proses
NO
7.
KOMPONEN
Penelitian
1.
2.
3.
4.
5.
SWOT
Kekuatan
Adanya roadmap penelitian yang 1.
bersifat jangka panjang
Sumber daya peneliti besar baik 2.
yang bergelar s2 maupun s3
Meningkatnya jumlah
proyek
penelitian yang diberikan oleh
pihak lain seperti DIKTI, KNRT, 3.
BKKBN dan lain-lain
Adanya proyek grant yang
diberikan oleh FF Unair
4.
Adanya kerjasama penelitian
Kelemahan
Belum adanya dokumentasi
penelitian yang memadai
Belum adanya reward yang
memadai bagi peneliti dan
pembimbing mahasiswa yang
melakukan penelitian
Program penelitian yang bersifat
kontinuitas belum terlaksanakan
dengan baik
Belum adanya aplikasi hasil
penelitian yang menjadi jawaban
kebutuhan masyarakat.
Tantangan
Perkembangan
teknologi dan informasi dalam
pendekatan penelitian
2.
Kemajuan perguruan
tinggi lain sebagai Reseach
University
1.
Strategi Konsolidasi
1. Terbentuknya roadmap yang jelas dan terintegrasi dalam pendidikan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat baik yang bersifat jangka
pendek, panjang dan menengah
2. Pendataan dan penataan dokumen penelitian sehingga menjadi sarana
rujukan dalam pengembangan penelitian.
3. Pembentukan kelompok-kelompok penelitian.
4. Mengembangkan jaringan kerjasama yang lebih luas dalam bidang
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
Strategi pengembangan program
1. Bekerjasama dengan perguruan tinggi lain atau institusi lain baik didalam
negeri maupun diluar negeri untuk meningkatkan kerjasama
2. Menata ulang penelitian dan kelompok penelitian
Program
Jangka panjang :
1.
2.
3.
4.
Jangka pendek
1. Penataan SDM
2. Penataan dan dokumentasi penelitian
3. Peningkatan kualitas manajemen penelitian
NO
8.
KOMPONEN
Pengabdian
Kepada
Masyarakat
SWOT
Kekuatan
1. Sumber daya manusia untuk
pengabdian kepada masyarakat
baik yang bergelar s2 maupun s3
sangat memadai
2. Meningkatnya jumlah
proyek
pengabdian yang diberikan oleh
pihak lain seperti DIKTI, KNRT,
BKKBN dan lain-lain
3. Banyaknya penelitian yang telah
dilaksanakan dan mendukung
upaya
pengabdian
kepada
masyarakat
Kelemahan
1. Belum
adanya
roadmap
pengabdian kepada masyarakat
baik jangka pendek, menengah
dan panjang
2. Belum adanya implementasi hasil
penelitian kedalam wadah nyata
pengabdian kepada masyarakat
3. Tidak adanya alokasi dana
pengabdian kepada masyarakat
secara terprogram
4. Belum adanya integrasi dalam
pengabdian kepada masyarakat
sehingga nampak soliter dan tidak
berkelanjutan
5. Belum
adanya
dokumentasi
pelaksanaan
pengabdian
masyarakat sehingga nampak.
Peluang
Tantangan
1. Adanya
dana
pengabdian 1. Perkembangan teknologi dan
kepada
masyarakat
yang
informasi dalam pendekatan
meningkat melalui proyek yang 2. Tuntutan perguruan tinggi sebagai
ditawarkan oleh Dikti
center
of
excelent
dalam
2. Adanya
peningkatan
CSR
mendukung
kemajuan
perusahaan atau mitra yang
masyarakat penelitian
dapat
dikembangkan
untuk
pengabdian masyarakat
Strategi Konsolidasi
1. Terbentuknya roadmap pengabdian kepada masyarakat yang jelas dan
terintegrasi dalam pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat baik yang bersifat jangka pendek, panjang dan menengah
serta bersifat kontinyu
2. Pendataan dan penataan dokumen pengabdian kepada masyarakat
sehingga menjadi sarana rujukan dalam pengembangan pengabdian
kepada masyarakat.
3. Mengembangkan jaringan kerjasama yang lebih luas dalam bidang
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
Strategi pengembangan program
1. Menjalin kerjasama penyelenggaraan pengabdian dengan Universitas
manca
2. Melakukan Reakreditasi dan sertifikasi penjaminan mutu eksternal (ISO
9001-2008 IWA 2)
Program
Jangka panjang :
1. Pembentukan roadmap pengabdian kepada masyarakat
2. Menjalin kerjasama dengan mitra atau industri dan masyarakat
penyelenggaraan pengabdian kepada masyarakat.
Jangka pendek
1. Pembentukan kelompok-kelompok pengabdian kepada masyarakat
sesuai dengan bidang penelitian dan keilmuan
2. Integrasi pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
NO
8.
KOMPONEN
Kerjasama
SWOT
Kekuatan
Kelemahan
1. Sudah
adanya
kerangka 1. Belum keseluruhan kerangka
kerjasama dengan universitas,
kerjasama
terimplementasikan
perusahaan atau stakeholder lain
dalam program pengembangan
baik di dalam negeri maupun di
FF-UNAIR
yang
luar negeri
berkesinambungan
2. Sudah
adanya
pejabat 2. Banyak kerjasama yang belum
pengendali kerjasama (Wakil
menghasilkan realisasi program.
Dekan III)
Peluang
Tantangan
1. Adanya penawaran kerjasama 1. Kemajuan perguruan tinggi lain
dari
pihak
lain
untuk
sebagai kompetitor
meningkatkan
kualitas 2. Kemajuan
teknologi
pendidikan,
penelitian
dan
menunjang kerjasama
pengabdia kepada masyarakat
2. Peningkatan
dana
pengembangan kerjasama
3. Pembentukan kelas internasional
dan double degree
dalam
Strategi Konsolidasi
1. Mengembangkan kerjasama yang telah ada dan memperluas kerjasama
mutualisme dengan perguruan tinggi, perusahaan dan stakeholder lain
baik di dalam negeri maupun di luar negeri
2. Pendataan dan penataan dokumen kerjasama sehingga menjadi sarana
implementasi dan tindak lanjut
Strategi pengembangan program
1. Tindak lanjut pengembangan dan implementasi kerjasama dengan
perguruan tinggi, perusahaan dan stakeholder lainnya
2. Perluasan cakupan kerjasama baik pendidikan, penelitian maupun
pengadian kepada masyarakat.
Program
Jangka panjang :
1. Evaluasi RENSTRA 2005-2010 dan Persiapan RENSTRA 2010-2015
2. Penataan ulang kerjasama dan implementasinya
3. Menjalin kerjasama penyelenggaraan pendidikan dengan Universitas
manca (double degree.sanwich)
Jangka pendek
Penataan implementasi kerjasma yang sudah ada
LUARAN
NO
1.
KOMPONEN
Lulusan
SWOT
Kekuatan
Kelemahan
- 3 tahun terakhir rata-rata:
- IPK rerata mahasiswa belum merata
IPK (2,5-3,0) = 35,8%
(kelompok SPMB secara umum
lebih tinggi dari kelompok PMDK
IPK (3,0-3,5) = 39,6%
umum).
IPK>3,5 = 8,9 % ( cum laude )
Prosentase Lulus tepat
Selesai skripsi 2 semester 72%
waktu
mahasiswa
kelompok PMDK
Lulus tepat waktu : 68,3%
rata-rata
masih
56,1
%, meskipun
(SPMB=82,7%, PMDK=56,1%)
cenderung
terus
meningkat.
- Prosentase lulusan (sebagai
Rasa percaya diri lulusan
apoteker) mendapatkan pekerjaan
kurang
kurang
kuat
pertama <3 bulan setelah lulus
Jaringan
alumni masih belum
mencapai lebih dari 50%.
kuat
- Mayoritas lulusan bekerja dibidang
Kemampuan bahasa Inggris
kefarmasian
kurang
memuaskan
- Mayoritas lulusan bangga dan puas
Tracer studi lulusan belum
dengan proses pembelajaran,
maksimal
kurikulum dan suasana akademis
LUARAN
NO KOMPONEN
2.
SKRIPSI,
MODELMODEL, HASIL
PENELITIAN,
HASIL
PENGABDIAN
KEPADA
MASYARAKAT
SWOT
Kekuatan
1. Adanya
integrasi
antara
penelitian
dosen
dan
mahasiswa mahasiswa ke
dalam
group
research
sehingga kualitas hasil skripsi,
penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat menjadi
lebih berkualitas
2. Adanya dokumentasi yang
baik terhadap skripsi dan hasil
penelitian maupun pengabdian
kepada masyarakat
3. Adanya hasil hasil skripsi,
penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat yang telah
diterbitkan ke dalam journal
nasional terakreditasi maupun
journal internasional
Kelemahan
1. Belum
adanya
media
di
lingkungan FF Unair yang
memadai untuk publikasi hasil
skripsi mahasiswa, penelitian
dan
pengabdian
kepada
masyarakat
2. Belum
adanya
citasi
dan
ensiklopedia
di
FF
Unair
berkaitan dengan hasil skripsi,
penelitian
dan
pengabdian
kepada masyarakat
3. Belum banyak penelitian yang
bersifat
kontinuous
sampai
menghasilkan produk, model dan
jasa yang dapat diterpkan
kepada masyarakat
4. Pemanfaatan hasil pentlitian
masih dalam lingkungan kampus
Peluang
1. Pengembangan
Majalah
Farmasi Ailrangga menjadi 2
journal
ilmiah
dibidang
pharmaceutical
sciences
(Journal of Pharmaceutical
Sciences)
dan
applied
sciences (Journal of Clinical
and Social Pharmacy)
2. Adanya
publikasi
yang
terakreditasi dari lembaga lain
Tantangan
1. Perkembangan teknologi dan
informasi dalam publikasi hasil
skripsi,
penelitian
dan
pengabdian kepada masyarakat
2. Kemajuan perguruan tinggi lain
sebagai Reseach University
3. Adanya
perhitungan
indeks
saintifik bagi peneliti untuk
peningkatan building capacity
dan quality
Strategi Konsolidasi
1. Pembentukan integrasi terarah dan terencana antara skripsi, penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat termasuk publikasinya.
2. Aplikasi roadmap yang jelas dan terintegrasi dalam pendidikan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat baik yang bersifat
jangka pendek, panjang dan menengah sehingga penelitian bisa
bersifat kontinu
3. Pendataan dan penataan dokumen penelitian sehingga menjadi
sarana rujukan dalam pengembangan penelitian.
4. Pembentukan media yang memadai untuk sarana publikasi penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat
Strategi pengembangan program
1. Pembenahan road map penelitian yang jelas, terarah dan kontinu
2. Bekerjasama dengan perguruan tinggi lain atau institusi lain baik
didalam negeri maupun diluar negeri untuk publikasi karya ilmiah
3. Bekerjasama dengan perguruan tinggi lain atau institusi lain baik
didalam negeri maupun diluar negeri untuk pemanfaat hasil penelitian
Program
Jangka menengah :
1. Evaluasi RENSTRA 2005-2010 dan Persiapan RENSTRA 2010-2015
2. Penataan ulang penelitian dan research group
bahwa
pelayanan
kesehatan
bidan
praktek
mandiri
tersebut
kurang
tempat, ruangan, peralatan praktek, dan kelengkapan administrasi semuanya harus sesuai
dengan standar.
2. Persyaratan Pendirian Bidan Praktek Mandiri
1. Menjadi anggota IBI
2. Permohonan Surat Ijin Praktek Bidan selaku Swasta Perorangan
3. Surat Keterangan Kepala Puskesmas Wilayah Setempat Praktek
4. Surat Pernyataan tidak sedang dalam sanksi profesi/ hukum.
5. Surat Keterangan Ketua Ranting IBI Wilayah
6. Persiapan peralatan medis dan medis usaha praktek bidan secara perorangan dengan
pelayanan pemeriksaan pertolongan persalinan dan perawatan.
7. Membuat Surat Perjanjian sanggup mematuhi perjanjian yang tertulis.
8. Bidan dalam menjalankan praktek harus :
a. Memiliki tempat dan ruangan praktek yang memenuhi persyaratan kesehatan.
b. Menyediakan tempat tidur untuk persalinan minimal 1 dan maksimal 5 tempat tidur.
c. Memiliki peralatan minimal sesuai dengan ketentuan dan melaksanakan prosedur tetap
(protap) yang berlaku.
d. Menyediakan obat-obatan sesuai dengan ketentuan peralatan yang berlaku.
9. Bidan yang menjalankan prakytek harus mencantumkan izin praktek bidannya atau foto
copy prakteknya diruang praktek, atau tempat yang mudah dilihat.
10. Bidan dalam prakteknya memperkerjakan tenaga bidan yang lain, yang memiliki SIPB
untuk membantu tugas pelayanannya
11. Bidan yang menjalankan praktek harus harus mempunyai peralatan minimal sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dan peralatan harus tersedia ditempat prakteknya.
12. Peralatan yang wajib dimilki dalam menjalankan praktek bidan sesuai dengan jenis
pelayanan yang diberikan .
13. Dalam menjalankan tugas bidan harus serta mempertahankan dan meningkatkan
keterampilan profesinya antara lain dengan :
a. Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan atau saling tukar informasi dengan sesama
bidan .
b. Mengikuti kegiatan-kegiatan akademis dan pelatihan sesuai dengan bidang tugasnya, baik
yang diselenggarakan pemerintah maupun oleh organisasi profesi.
c. Memelihara dan merawat peralatan yang digunakan untuk praktek agar tetap siap dan
berfungsi dengan baik.
3. Selain itu harus memenuhi persyaratan bangunan yang meliputi :
a. Papan nama
1. Untuk membedakan setiap identitas maka setiap bentuk pelayan medik dasar swasta harus
mempunyai nama tertentu, yang dapat diambil dari nama yang berjasa dibidang kesehatan,
atau yang telah meninggal atau nama lain yang sesuai dengan fungsinya.
2. Ukuran papan nama seluas 1 x 1,5 meter.
3. Tulisan blok warna hitam, dan dasarnya warna putih.
4. Pemasangan papan nama pada tempat yang mudah dan jelas mudah terbaca oleh masyarakat
.
b. Tata ruang
1. Setiap ruang priksa minimal memiliki diameter 2 x 3 meter.
2. Setiap bangunan pelayanan minimal mempunyai ruang priksa, ruang adsministrasi/kegiatan
lain sesuai kebutuhan, ruang tunggu, dan kamar mandi/WC masing-masing 1 buah.
3. Semua ruangan mempunyai ventilasi dan penerangan/pencahayaan.
c.
Lokasi
1. Mempunyai lokasi tersendiri yang telah disetujui oleh pemerintah daerah setempat (tata
kota), tidak berbaur dengan kegiatan umum lainnya seperti pusat perbelanjaan, tempat
hiburan dan sejenisnya.
2. Tidak dekat dengan lokasi bentuk pelayanan sejenisnya dan juga agar sesuai fungsi
sosialnya yang salah satu fungsinya adalah mendekatkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat.
d. Hak dan Guna Pakai
1. Mempunyai surat kepemilikan (Surat hak milik / surat hak guna pakai)
2. Mempunyai surat hak guna (surat kontrak bangunan) minimal 2 tahun.
b. Weakness (Kelemahan)
Sensitif
Berbicara spontan apa adanya, terkadang tanpa mempedulikan perasaan orang lain
Pelupa
c. Opportunities (peluang)
Bidan praktek swasta yang ada relatif sedikit
Setelah dianalisis pelayanan sebagian bidan di daerah itu kurang memuaskan khususnya
dalam bidang kepuasan pelanggan
Bidan-bidan senior kurang bisa meningkatkan kreatifitas sehingga terlihat monoton
d. Threats (ancaman)
Adanya persaingan yang tidak sehat
Persyaratan menurut KEPMENKES RI NO. 900/MENKES/SK/VII/2002
1. Bidan dalam menjalankan prakteknya harus:
Memiliki tempat dan ruangan praktek yang memenuhi persyaratan kesehatan
Menyediakan tempat tidur untuk persalinan, minimal 1 dan maksimal 5 tempat tidur
Memilki peralatan minimal sesuai dengan ketentuan dan melaksanakan prosedur tetap
2. Bidan yang menjalankan praktek harus mencantumkan izin praktek bidannya atau fotocopy
izin prakteknya di ruang praktek, atau tempat yang mudah dilihat.
3. Bidan dalam prakteknya menyediakan lebih dari 5 tempat tidur, harus memperkerjakan
tenaga bidan yang lain, yang memiliki SIPB untuk membantu tugas pelayanannya.
4. Bidan yang menjalankan praktek harus mempunyai peralatan minimal sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dan harus tersedia di tempat prakteknya
5. Peralatan yang wajib dimiliki dalam menjalankan praktek bidan sesuai dengan jenis
pelayanan yang diberikan
6. Dalam menjalankan tugas bidan harus senantiasa mempertahankan dan meningkatkan
keterampilan profesinya antara lain dengan:
Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan atau saling tukar informasi dengan
sesama bidan
Mengikuti kegiatan-kegiatan akademis dan pelatihan sesuai dengan bidang tugasnya, baik
yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun oleh organisasi profesi
Memelihara dan merawat peralatan yang digunakan untuk praktek agar tetap siap dan
berfungsi dengan baik
6) Bayi Sehat
7) Rujukan
8) Laporan
9) Surat Kelahiran
10) Surat Kematian
11) Partograf
12) Informed Consent
13) Formulir Permintaan Darah
2. Peralatan dan Obat Obatan
a. Peralatan Tidak Stseril
Tensimeter
Stetoskop biokuler
Stetoskop monokuler
Timbangan dewasa
Timbangan bayi
Pengukuran panjang bayi
Thermometer
Oksigen dalam regulator
Ambu bag dengan masker resusitasi (ibu+bayi)
Penghisap lendir
Lampu sorot
Penghitung nadi
Sterilisator
Bak instrument dengan tutup
Reflek Hammer
Alat pemeriksaan Hb (Sahli)
Set pemeriksaan urine (protein + reduksi)
Pita pengukur
Plastik penutup instrument steril
Sarung tangan karet untuk mencuci alat
Apron / celemek
Masker
Pengaman mata
Sarung kaki plastik
Infus set
Standar infuse
Semprit disposable
Tempat kotoran / sampah
Tempat kain kotor
Tempat plasenta
Pot
Piala ginjal / bengkok
Sikat, sabun dan tempatnya
Kertas lakmus
Semprit glyserin
Gunting verband
Spateln lidah
IUD kit
Implant kit
Covis
Suction
Gergaji implant
b. Peralatan Steril
Klem pean
Klem kocher
Korentang
Gunting tali pusat
Gunting benang
Gunting episiotomy
Kateter karet / metal
Pinset anatomis
Pinset chirurgic
Speculum vagina
Mangkok metal kecil
Pengikat tali pusat
Pengisap lendir
Tampon tang dan tampon vagina
Pemegang Jarum
Jarum kulit dan otot
Sarung tangan
Benang suter + catgut
Doek steril
c. Bahan Habis Pakai
Kapas
Kain kasa
Plester
Handuk
Pembalut wanita
d. Formulir Yang Disediakan
Formulir Informed Consent
Formulir ANC
Partograf
Formulir persalinan / nifas dan KB
Formulir rujukan
Formulir surat kelahiran
Formulir permintaan darah
Formulir kematian
e. Obat - Obatan
Roborantia
Vaksin
Syok anafilak
Adrenalin 1:1000
Anti histamine
Hidrokortison
Aminophilin 230 mg / 10ml
Dopamine
Sedatife
Antibiotik
Uterotonika
Antipiretika
Koagulantika
Anti kejang
Glyserin
Cairan infuse
Obat luka
Cairan desinfektan
Obat penanganan asphiksia pada BBL
3. Sarana Dan Prasarana Asuhan Rooming-In / Rawat Gabung
a. Media Penyuluhan Kesehatan
1. Ada poster di dinding
-
2. Ada leaflet
3. Ada booklet
4. Ada majalah bidan
5. dan lainnya
b. Sarana
1.
2.
3.
4.
5.
6.