Anda di halaman 1dari 10

SiTAIUtrIAFI

PERUSATIAAN UMUM

PEMEIATAS|AN

Bagia n?'. TingkGrt- Elising Pusat

DEPARTEMEN

! 1s|El1

Lampiran Surat Keputuan Direkei PLN


No.079/DlRl81,
tanssd 29 Juli 1981

LISTRIK NEGARA

PEtr,O MAN

4Ei -?

sPLw

L istrik

PERTAMBANGAN DAN

TIIVGK AT BISI IVG


Terhadap

ENERGI

PERUSAHAAN UMUM LISTRIK NEGARA


J L T R U N O J O Y O M I / I 3 5 - K E B A Y O B A NB A R U . J A K A R T A

Lingkungan

I
S P L N4 6 - 2 :

PEDOMANPEMI}ATASANTINGKAT.BISING
Bagian2 : Tingkat-Bisingpusat Listrik rerhadap Lingkungan

Disusunoleh :
1.

K E L O M P O KP E M B A K U A NB I D A N G P E M B A N G K I T A N
dengansurat l(eputusanDirelcsiperusahaan
Umum Listrik
NegaraNo. "l4s/DrR/rg tanggar1g Desember1g7g. dan
N o .0 7 3 /D tR /I980tansgat4 Oktober1990.

2.

K E L O M P O KI ( E R J AI < E B I S I N G A N
dengan surat Keputusan Direktur pusat penyelidilcan
MasalahKelistrikarrNo. 036/LMK/90 tanggalg Desember
1980

D i terbi tl < an
ol eh :
D E P A R T E M EP
N E R T A M B A N G A&
N ENERGI
PERUSAHAAN
U M U M L I S T R I KN E G A R A
J a l a nT ru n oj oyoB l ok M 11135- K ebayoranB aru
JAKARTA. 198I

l98l

S P L N4 6 - 2 :

1981

SUSUNANANGGOTAKELOMPOKPEMBAKUANBIDANGPETvIBANGKITAN
Umum Listrik,Negara:
Surat KeputusanDireksiPerusahaan
Berdasarkan
-

N o .: 1 4 5 /D l R l 7g,tanggal18 D esember
1979
No.: 073/DI R/80, tanggal 4 Oktober 1980

KepalaBagian
PusatPenyelidikan
Masalah
Pembakuan,
Kelistrikan

l.

(ex-officio)

2.

Ir. KoesaeniSastrodinoto :

3.

Ir. SoenarjoSastrosewojo:
(Dtetapkan kemudian)
Ir. Wikoebroto
:
:
Ir. SabartoPradono
Ir. Moeliono
:
*)
lr. MargonoHalimoen
:
Ir. Oentoro
;
Ir. Sudjanadi
:
:
Ir. Ardi Yogi
i
Ir. Sudadyo
:
lr. NabrisKatib
lr. SamhirSasmitaatmadja
:

I(etua merangkap
AnggotaTetap
SebagaiKetua Harian rnerangkap
AnggotaTetap
SebagaiSekretarismerangkap
AnggotaTetap
SebagaiWakil Sekretarismerangkap
AnggotaTetap
SebagaiAnggotaTetap
SebagaiAnggotaTetap
SebagaiAnggotaTetap
SebagaiAnggotaTetap
SebagaiAnggotaTetap
SebagaiAnggotaTetap
SebagaiAnggotaTetap
SebagaiAnggotaTetap
SebagaiAnggotaTetap
SebagaiAnggotaTetap

SUSUNAI\ANGGOTAKELOMPOKKERJAKEBISINGAN
Surat Keputusarr
DirekturPusatPenyelidikan
MasalahKelistrikan
No.
Tanggal
1.

l r . A n d r i n iM a r t o n o

: 036iLMK/BO
: 8 Desember
1980
Ketua merangkap
Anggota

2.

Sa rd j o n oD a nardiB
, ME

S e k r e t a r i sm e r a n g k a p
Anggota

3 . l r . M a h m u dJ u n u s
4 . l r. H o e d o j o
5 . l r. M o c h ta rAzi s
6 . S a m s iN
r u r ,B M E
7 . S o e w a rd j o ,BE E
B . W a r d i ,B E E
9. lr. lstigno
10. lr. SoenarjoSastrosewojo

*)

Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Arrggota
Anggota

Dinas ke luar ncqeri


sejak Maret 1981

S P L N4 6 - 2 :

1981

Daftar Isi

IIaI
1.

Ruang Lingkup

2.

Definisi

3.

Batas Tingl'at Bising Terhadap Lingkungan

4.

UsahaPenguranganGangguanBising Terhadap Linglungan

5.

Lain-Lain

Lampiran A

PenurunanTingkat Bising DenganJarak Di Udara Terbuka

Lampiran B

PenurunanTingkat Bising DenganPagar

Gambar I

PenurunanTingkat Bunyi TerhadapJarak Dari PusatBunyi

Gambar2

PenurunanTingkat Bising DenganAdanya Pagar

Tabel I

BatasTingkat Bising Lingkungan

TabelII

Karakteristik IsolasiDari BahanBangunan

Tabellll

PenurunanTingkat Bising 41- Untuk BeberapaMacam


FlargaFi, DS dan Dg

S P L N4 6 - 2 :

PEDOMAN

PEMBATASAN

Bagian 2 : Tingkat-Bising

l.

1981

TINGI(AT-BISING

Pusat Listrik terhadap Lingkungan

Ruang Lingkup
Pedoman ini meliputi pembatasantingkat bising pembangkit tenagalistrik terhadap lingkungan
sekitarnya. Pedoman ini berlaku sebelum ada peraturan pemerintah. Lingkungan sekitar pembangkit
dikelompokkan sebagaiberikut :
l.l.

Daerahperumahan,yaitu daerahyang terutamadisediakanuntuk perumahan.

1.2. Daerahperkantoran,yaitu daerahyang terutamadigunakanuntuk perkantoran.


1.3. Daerahindustri, yaitu daerahyang terutamadisediakanuntuk kawasanindustri.
1.4. Daerahperdagarrgan,
yaitu daerahyang terutamadigunakanuntuk perdagangan.
1.5. Daerahrekreasi,yaitu daerahyang terutamadigunakanuntuk rekreasi.
2.

Definisi
2.1.Bising
Bunyi yang kontinyu baik yang merata,maupun tak teratur, sertatidak nyamandidengaroleh rasa
pendengaran
normal.
2.2. Tingkat tekaltan bunyi dan tingkat daya bunyi
Tingkat tekananbunyi didelinisikanmenurut rumusberikut :
Lp

- Catatan :

= 2A L,og n / Po) , dimana

Lp

= Tingkat tekananbunyi dalamdesibel(dB)

Pp

= Tekananbunyi yang diukur dalam pPu

Po

= Tekananbunyi referensi(= 20 pPu)

'I'ekanan
bunyi 20 tftumerupakan bunyi terlemahyang masih dapat ditangkap oleh indera
pendengaran
normalpadafreicwensi1000Hz.

Tingkat daya bunyi didefinisikanmenurut rumusberikut :


Lw : l0 Log (WWo), dimana , LW = Tingkat daya bunyi dalamdesibel(dP)
W

=' Dayabunyi yang diukur dalamWatt

wo

= Dayabunyi referensi(= 10't' wutt;

2.3. T'ingliatbising
Tingkat bising menunjrikkan tingkat tekananbunyi yang diukur dengansatuandesibelskalaA.
Tingkat bising diui<urdenganmeter tingkat bunyi yang mempunyaijaringanlistrik dengankarakteristik standai..Jalinganini meredambunyi padadaerahfrekuensitertentu dan memperkuatpada
daerah{rekrrensilain: karakteristikini dibakukan secarainternasional.Jaringanyang biasadigunakan dalam penguiruranbising adalahjaringandengankarakteristik"A" yang sesuaidengantanggap
pendengaran
manusia.
2.4. Sumberbising
Setiapperalatanatau prosesyang menimbulkankebisingan.

S P L N4 6 - 2 :

3.

1981

BatasTingkat BisingTerhadapLingkungan
3.1. Penetapanlokasi pembangkit tenagalistrik tidak bolehberdekatandengansekolah,
rumah sakit
ataupuntempat ibadah.
3.2- Batas tingkat bising pusat pembangkit clitetapkan berdasarkan klasifikasi lingkungan
seperti
Tabel I.
TABEL I _ BATAS TINGI(AT BISING LINGKUI.{GAN,dB(A)

DAERAHPERUNTUKAN
l.
2.
3.
4.
5.

Perumahan
Perkantoran
Industri
Perdagangan
Rekreasi

SrANG(06.00_ 22.00)

MALAM(22.00- 06.00)

60
65
70
7A

50
60
60

60

Batastingkat bising ini berlaku pada pagarsebelahluar halamanpembangkit.

4.

UsahaPenguranganGanpguanBising Terhadap Lingkungan


4.1. Tata letak bangunanpembangkitharus disusunsedemikianrupa sehinggasumberbisingberjauhan
denganda-erah
pemukiman.(lihat LampiranA)
4.2. Guna membatasipenyebaranbising terhadaplingkungan,harus dipergunakanteknologi terbaik
yangbisaditerapkan.
4-3. Apabila tingkat bising pada pagar batas halarnanpembangkit melebihi batasanyang diberikan,
harusdiusahakanperedamanbisingdenganbeberapacaraberikut ini :
4.3.1. Mempertinggipagarbatas(lihat larnpiranB)
4.3.2. Menanamperdu/pohon-pohonanyang rimbun disampingpagarbatasakan meningkatkan
daya peredamannya.
4.3.3. Memasang
peredambising.

5.

Lain-lain
5.1. Bila suatusaatperlu menimbulkanbisingyang melebihibataskarenaadanyapengujian,harusdiumumkan terlebih dahulu kepacia masyarakatsekitar pembangkit termasuk perkiraan jangka
waktu kebisingantersebut.
5.2. Bila terjadi gangguanbising yang nrelebihibatas karena adanya kerusakanmesin atau peralatan
lain, harussegeradiberi penjelasan
kepadamasyarakatsekitarpembangkit.

SPLN 46 _

l98l

LAMPIRAN A
Penunrnantinghat bising tlenganj*uk di udara tertruka
Di udara terbuka penurunanintensitasbunyi berbandingterbalikdengankwadratjarak dari pusatbunyi
(centre of noise source),di mana tingkat bisilg berkurang6 dB padasetiap-peiipatan
jarak. Ilal ini dinyatakan
dalam rumus berikut atau dapat digunakangrafik I di bawah ini :
Lp( A )
Dimana

L w (A ) Lp(A)
Lw(A)

201og1gR-B

= tingkat tekananbunyi dalarndB(A) padajarak R dari sumberbising.


= tingkat dal'a 6ut ti sumberbisi:rgdalam skala(A)
= jarak titik pendengaranke sumberbising dalam meter

Dalam kenyataanpenurunanini dipengaruhioleh refleksi dari tanah,bangunandan udara.

rd
oo
r/,
#

Gb

c,r

2 A 3 C 4 0 5 0 7 A 1 0 0 2AA 300 400s00700


iaraiidaripusaibunyi(m)
Grafil<1. Penurunar iingkat bunyi terhadapjarak dari pusatbunyi.

Grafik ini tidak berlakr.rpadajarak yang kurarrgdari ketigadinrensiutama suntberbunyi, atau bila bunyi menjurus padaaraii [ertentu.

SPLN 46 - 2: l98l
TAIVIPIRAN ts
Penurunan tingkat bising denganpagar
l'

Pagar yang rapat dapat merupakan pelindung terhaclapkebisingan lingkungan,


asal cukup tinggi dan
dekat pada sumberbising.
Efektivitasnya akan berkurang denganpenurunan frekrvensi,maka pagaryang tinggi
akan lebih efektif
terhadapbunyi denganfrekwensi tinggi.
Penurunantingkat bising dengari.adanyapagar rJapatdiperhitungkandenganrumus
dan grafik penurunan
bising berikut :

tD.s(y'lFl%,- r ) + D ; d f f i W - r ) t
?
I
,

BilamanaDrlD,
= H 2

dan DS ) FI rnaka digunakanrumus pendekatanberikut :


r

rDs

= panjanggelombang ( = kecepatansuara= 340 mis


frekuensi

= 0,34m untuk 1000Hz

l t ! l l

t r t l t l

(t)

+,

,14
bo

La

t0

o)

sumDer bislllg

2 3 '1 5

lO

15

X ( d i p c r l r i t r r n l l kdl nr t r ir t t t t t t tdsi r t a s )
tingkat bising denganadanyapagat.
Grafik 2. Penurr-urair

;
frekrrensi

SPLN 46 - 2: l98l

2.

Persyaratanakustik dalam perhitungan ini adalahbahwa bahan/materialpagarmempunyai faktor.penurunan bunyi, sedikitnya samadenganpenurunankarena tinggi, dan tidak mempunyai celah atau lubang.
Karakteristik dari beberapabahan bangunan seperti tercantum pada Tabel II.
Tabel II - Karakterisfik isolasi dari bahan bangunan

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

3.

Indeks reduksi kebisingan

T e ba l

Massa

Material

mm

kslm2

dB(A)

Papanasbessemen
Bata
Papan
Batako
Triplek
Papanwol kayu deugan
plesteran13 mm padadua sisi
Lembar alurninium

6
113
l8
75
6

t2
220
12
100
4

26
35-40
26

76
1,5

Contoh perhitunganpenumnan tingkat bising ({)

Rumus : X

L tDs(

7A
5

^ 1
LJ

2l
35
22

atn tabel untuk beberapamacamnilai H, Drdan D1

- 1) + DL(VT+ HlD;t - 1)l

T
dipilih,

DS

DL

= 10nt

x = 2

5rn

0,5m

ts(/T+T,m

t) + to(\n +T-mX- 1)l

0,34
= 0,22
Af 3 dB(A).
Untuk X = 22 padagrafikdidapatpenurunantingkatbisingsebesar
sepertidi atasuntuk berbagaimacarnnilai H, D5danDlakandiperoleh tabei
Dengancarape;'hitungan
penurunantingkat bising A; sepertitercantum pada Tabel IlI.

SPLN

TaholIU - Penunrnantingkat biaingAl untuk beberapamec&mhu.guH. D5 dan DL

H
(m)

0,5

1,5

Ds
(m)

DL
(m)

At

unfe)

0,294

l0

0,22

10

0,22

10

l0

0,147

1,165

10,5

10

0,876

l0

0,876

10

10

0,587

7,5

0,59

14,3

l0

1,952

l3

10

1,952

13

10

l0

1,316

ll

4,53

16,6

10

3,43

15,5

l0

3,4.3

15,5

10

10

2,33

13,8

I 981

Anda mungkin juga menyukai