Anda di halaman 1dari 47

PENGERTIAN ARSITEKTUR DAN

KEKOHOHAN
1. ARSITEKTUR
Arsitektur berasal dari kata Archi dan Techton yang berarti kepala dan tukang .
Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang
lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan
lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota,perancangan
perkotaan, arsitektur

lansekap,

hingga

ke

level

mikro

yaitu

desain bangunan, desain perabot dan desain produk


AMOS RAPOPORT
Arsitektur
adalah
segala
macam
pembangunan
yang
secara
sengajadilakukan untuk mengubah lingkungan fisik dan menyesuaikannya
denganskema-skema tata cara tertentu lebih menekankan pada unsur
sosialbudaya.
CORNELIS VAN DE VEN
Arsitektur berarti menciptakan ruang dengan cara yang benarbenardirencanakan
dan
dipikirkan.
Pembaharuan
arsitektur
yang berlangsungterus menerus sebenarnya berakar dari pembaharuan
konsep-konsep ruang.
VITRUVIUS
Ada tiga aspek yang harus disintesiskan dalam arsitektur yaitu
firmitas(kekuatan atau konstruksi), utilitas (kegunaan atau fungsi)
dan venustas(keindahan atau estetika).
Dan Menurut kami Arsitektur adalah Ilmu yang mempelajari tentang Perancangan
desain maupun struktur bangunan sesuai dengan kegunaan /fungsi bangunan
tersebut .

2. KEKOKOHAN
Firmness dapat diartikan kekuatan atau kekokohan yang berhubungan dengan
struktur bangunan atau bagaimana bangunan dapat berdiri
Hal ini berhubungan dengan:
1

kekuatan fisik struktural


persepsi struktural
Fisik

struktural

berhubungan

dengan

perhitungan

secara

matematis

terhadap :
Grafitasi , gaya gaya alam
Momen
Mekanika
Kekuatan dan keawetan material
Persepsi struktural berhubungan dengan :
Kesan yang dilihat ( indra penglihatan)
Kesan rasa aman ( roboh & faktor ekstern )

KLASIFIKASI STRUKTUR
Dasar pengklasifikasi struktur bisa dilihat dari berbagai macam sudut pandang :
a. Berdasarkan bentuk fisik konstruksi geometri : elemen garis / permukaan,
lurus /lengkung)
b. Sifat fisik dasar konstruksi ( kaku , tak kaku )
c. Material ( kayu , baja , beton bertulang )

Susunan balok dan kolom ( Struktur kaku ) Struktur yang dibentuk dengan cara
meletakkan elemen kaku

horizontal di atas elemen kaku vertikal . Balok

memikul beban yang bekerja transversal dari panjangnya dan mentransfer


beban tersebut ke kolom vertikal yang menumpunya , kemudian mentranser

beban itu ketanah.


Struktur rangka ( Struktur kaku ) Rangka mempunyai aksi struktural yang
berbeda

dengan jenis balok kolom karena adanya titik hubung kaku antara

elemen vertikal dan horizontal. Kekakuan ini

titk hubung ini memberikan

kestabilan terhadap gaya lateral.. Pada sistem rangka baik balok maupun kolom

akan melentur sebagai akibat adanya aksi beban pada struktur


Pelengkung bata ( Struktur kaku ) Struktur ini terdiri dari potongan-2 kecil yang
mempertahankan posisinya akibat tekanan dari beban. Struktur pelengkung
bata ini hanya berfungsi dan stabil apabila dibebani gaya-2 pada bidang , yang
menyebabkan struktur tersebut mempunyai gaya tekan merata. Struktur ini
tidak bisa memikul beban yang menimbulkan lenturan krn tumpukan bata tsb

akan mudah berantakan.


Cangkang ( Struktur kaku ) bentuk struktural tiga dimensional yang kaku dan
tipis

yang

mempunyai

permukan

lengkung.

Permukaan

cangkang

dapat

mempunyai sembarang bentuk.


Kubah ( Struktur kaku ) Kubah terbuat dari material kaku seperti beton bertulang
tipis dan bisa juga dibuat dari tumpukan bata. Struktur cangkang atau kubah
sangat efisien untuk digunakan pada bentang besar , dengan material yang

relatif sedikit
Jaring ( Struktur tidak kaku / fleksible ) permukaan 3 dimensi yang terbuat dari
sekumpulan kabel lengkung yang melintang.Keuntungan penggunaan kabel
melintang adalah bahwa penempatan kabel tsb dapat mencegah atap dari

getaran akibat tekanan dan isapan angin


Struktur tenda ( Struktur tidak kaku ) Tenda biasa dibuat dari permukaan

membran atau lembaran tipis dan fleksibel


Struktur kabel ( Struktur tidak kaku ) elemen struktur fleksibel. Bentuknya
sangat bergantung pada besar dan perilaku beban yang bekerja padanya

TABEL KLASIFIKASI STRUKTUR

STRUKTUR
KAKU

STRUKTUR TAK
KAKU
(FLEKSIBEL)

STRUKTUR KAKU
STRUKTUR RANGKA
Sistem rangka

ruang dikembangkan dari sistem

struktur rangka batang

dengan penambahan

rangka

batang kearah tiga dimensinya. Struktur rangka ruang adalah komposisi


dari batang-batang yang masing-masing berdiri sendiri, memikul gaya tekan atau
gaya tarik yang sentris dan dikaitkan

satu

sama

lain dengan sistem tiga dimensi atau


rangka ruang dikembangkan dari pola grid

ruang. Bentuk
dua

lapis

(doubel-

layer grids), dengan batangbatang yang menghubungkan titiktitik grid secara tiga
dimensional.
Elemen dasar pembentuk struktur rangka ini adalah:
-

Rangka batang bidang


Piramid dengan dasar segiempat membentuk oktahedron
Piramid
dengan
dasar segitiga membentuk tetrahedron

Elemen dasar pembentuk sistem rangka ruang


Sumber: Schodek, 1999

Beberapa sistem selanjutnya dikembangkan model rangka ruang berdasarkan


pengembangan sistem konstruksi sambungannya, antara lain:
5

1. Sistem Mero
2. Sistem space deek
3. Sistem Triodetic
4. Sistem Unistrut
5. Sistem Oktaplatte
6. Sistem Unibat
7. Sistem Nodus
8. Sistem NS Space Truss

ANALISIS STRUKTUR RANGKA RUANG


Beberapa faktor yang akan diuraikan berikut
merupakan tinjauan desain pada struktur rangka ruang. Faktorfaktor
itu antara lain:
(1) Gaya-gaya elemen struktur
(2) Desain batang dan bentuk
Banyak

sekali unit geometris yang dapat digunakan untuk membentuk

unit berulang mulai dari tetrahedron sederhana, sampai bentuk-bentuk


polihedral lain.

Gaya-gaya pada Struktur Rangka Ruang

Sumber: Schodek, 1999

Jenisjenis Struktur Rangka Ruang dengan modul berulang


Sumber: Schodek, 1999

STRUKTUR CANGKANG
Menurut

Joedicke

melengkung ke
daripada

satu

bentangnya.

atau cangkang
dan

arah

tipis

pengertian
bersifat

di

lengkung

tebal

atau lebih

yang

bentuk

Ishar

tidak

Jadi,

dapat

dikatakan

oleh Salvadori dan Levy (1986)


Sebuah

kulit

melengkung
lentur
tetapi

yang

di

cukup

dapat

tipis

kecil,
Di
setiap

berlebihan,
menghindari

bawah

untuk

suatu

mengerahkan

lembut yang
kulit

timbulnya

kerang

tidak
tidak

tegangan- tegangan

datar

dengan
shell
atau

suatu

membran

tegangan-tegangan

besar permukaannya, akan

terjadi

kulit

atau

kaku

kerang.

akan menekuk

akan

shell

shell. Istilah cangkang

tipis merupakan

tidak

yang

beban,

beban
karena

kulit

tipis

kecil

yang

Sejalan

cangkang

yang

diabaikan pada sebagian

seperti

dimensional

sebagai

disebut

kerang

cukup tebal sehingga

tekan
ideal.

yang

struktur

yang

lebih

(1998),

lengkung.

(1995),

plat

jauh

Schodeck
tiga

menurut

adalah

tebalnya

struktural
permukaan

lengkung.

shell

menurut

mempunyai

atas,

tipis dan

struktur

Sedangkan

adalah
yang

(1963)

kerang

di

pada

bawah

tegangan

suatu

membran

tipis

adalah

menegangkan
perlu

merubah

stabil

pelat secara
bentuk untuk

tekan.

Cangkang adalah bentuk struktural berdimensi tiga yang kaku dan tipis serta
mempunyai permukaan lengkung. Permukaan cangkang dapat mempunyai bentuk
sembarang. Bentuk yang umum adalah permukaan yang berasal dari
1.

Kurva yang diputar terhadap 1 sumbu (misalnya, permukaan bola, elips,


kerucut, dan parabola),

2.

Permukaan translasional yang dibentuk dengan menggeserkan kurva bidang


di atas kurva bidang lainnya, (misalnya permukaan bola eliptik dan silindris)

3.

Permukaan yang dibentuk dengan menggeserkan 2 ujung segmen garis pada


2 kurva bidang (misalnya permukaan bentuk hiperbolik parabolid dan konoid)

4.

Dan berbagai bentuk yang merupakan kombinasi dari yang sudah disebutkan
di atas.

Bentuk cangkang tidak harus selalu memenuhi persamaan matematis sederhana.


Segala

bentuk

cangkang

mungkin

saja

digunakan

untuk

suatu

struktur.

Bagaimanapun, tinjauan konstruksional mungkin akan membatasi hal ini.

Beban-beban yang bekerja pada cangkang diteruskan ke tanah dengan


menimbulkan tegangan geser, tarik, dan tekan pada arah dalam bidang (in-plane)
permukaan tersebut.Tipisnya permukaan cangkang menyebabkan tidak adanya
tahan Momen yang berarti Struktur cangkang tipis khusunya cocok digunakan untuk
memikul beban merata pada atap gedung. Struktur ini tidak cocok untuk memikul
beban terpusat. Struktur cangkang selalu memerlukan penggunaancincin tarik pada
tumpuannya.
Struktur shell biasanya ditemukan di alam maupun di arsitektur klasik.
efisiensi yang didasarkan pada kurvatur (tunggal atau ganda), yang memungkinkan
aneka ragam jalur alternatif stres dan memberikan bentuk optimum untuk transmisi
banyak jenis beban yang berbeda. Berbagai jenis struktur cangkang baja telah
digunakan untuk keperluan industri; melengkung kerang sendiri-sendiri, misalnya,
dapat ditemukan dalam tangki penyimpanan minyak, bagian tengah dari beberapa
kapal tekanan, dalam struktur penyimpanan seperti silo, di cerobong asap industri
dan bahkan di kecil struktur seperti kolom pencahayaan. Kelengkungan tunggal
memungkinkan sebuah konstruksi proses yang sederhana sangat dan sangat efisien
dalam melawan jenis tertentu beban. Dalam beberapa kasus, lebih baik untuk
mengambil keuntungan dari lengkungan ganda. Double kerang melengkung
digunakan untuk membangun reservoir gas bulat, atap, kendaraan, menara air dan
bahkan atap menggantung.
Ada dua mekanisme utama dimana shell dapat mendukung beban. Di satu
sisi, struktur dapat bereaksi dengan di-bidang kekuatan saja, dalam hal ini
dikatakan untuk bertindak sebagai membran. Dalam prakteknya, bagaimanapun,
struktur nyata memiliki area lokal dimana keseimbangan atau kompatibilitas dari
perpindahan dan deformasi tidak mungkin tanpa memperkenalkan membungkuk.
Perilaku lokal, bagaimanapun, sering kritis dalam menentukan kecukupan struktural.
Dimpling dalam kubah, atau pengembangan yang disebut Yoshimura pola-sehingga

dalam

silinder

dikompresi,

adalah

fenomena

yang

terkait

dengan

lokal buckling yang memperkenalkan tingkat baru kerumitan ke dalam studi kerang.
Batas-batas

teoritis

bifurkasi

keseimbangan

yang

dapat

dicapai

dengan

menggunakan model matematika batas atas dengan perilaku struktur yang


sebenarnya; secepat apapun perpindahan awal atau ketidaksempurnaan bentuk
hadir, curve diperhalus.

PERSYARATAN STRUKTUR SHELL


Suatu Struktur Shell harus mempunyai tiga syarat yaitu :
1. Harus mempunyai bentuk lengkung, tunggal maupun ganda (single or
double).
2. Harus tipis terhadap permukaan ataupun bentangannya
3. Harus dibuat dari bahan keras, kuat, ulet dan tahan terhadap tarikan dan
tekanan.

Untuk menentukan struktur yang tepat yang akan digunakan pada suatu bangunan,
langkah bijak pertama yang harus dilakukan adalah dengan mengetahui struktur
yang ada beserta sifat dan penggunaannya.

Bentuk shell diklasifikasikan menjadi tiga macam sesuai dengan bentuk terjadinya :
1. Rotational Surface
Adalah bidang yang diperoleh bilamana
suatu garis lengkung yang datar diputar
terhadap

suatu

sumbu.

Shell

dengan

permukaan ratisional dapat dibagi tiga


yaitu, Spherical Surface, Elliptical Surface,
Parabolic Surface.

2. Transitional Surface
10

Adalah bidang yang diperoleh bilamana


ujung ujung suatu garis lurus digeser
pada dua bidang sejajar. Shell dengan
permukaan transitional dibagi dua yaitu
Cylindrical Surface dan Elliptical Surface.

3. Translational Surface
Adalah bidang yang diperoleh dengan garis
lengkung

yang

datar

digeser

sejajar

diri

sendiri terhadap garis lengkung yang datar


lainnya. Shell dengan translational dibagi
menjadi Hyperbolic Paraboloid dan Conoid.

PENGGOLONGAN SHELL
Sebagai sebuah struktur menurut Sukawi (2010), Shell digolongkan menjadi
beberapa macam berdasarkan :
1. Secara Geometri

2. Berdasarkan Proses Pembentukan


11

3. Berdasarkan Penggolongan Kedudukan Kurva

Bentuk Struktur yang baik dan menyisakan banyak ruang didalamnya sehingga
tidak memerlukan tiang penyangga pada bagian interior bangunan, struktur Shell
banyak digunakan sebagai struktur pada bangunan publik.
Gaya-gaya dalam yang bekerja pada struktur cangkang terdiri atas Gaya
Melingkar dan Gaya Meridional.

12

Gaya Meridional pada cangkang yang


mengalami beban vertikal selalu adalah
gaya tekan, sedangkan gaya melingkar
dapat berupa tarik maupun tekan.

13

KONDISI TUMPUAN CANGKANG BOLA

14

STRUKTUR LIPAT

Gambar struktur diatas dinamakan Folded Plate yang terlihat seperti kertas yang
ditekuk tekuk. Penggunaan struktur ini biasanya digunakan pada bangunan
pabrik.
Pelat adalah struktur planar kaku yang secara khas terbuat dari material monolith
yang tingginya kecil (tipis) dibandingkan dengan dimensi-dimensi lainnya. Beban
yang umum pada pelat mempunyai sifat banyak arah. Pelat dapat ditumpu
diseluruh tepinya atau hanya pada titik-titik tertentu (misalnya oleh kolom atau
campuran antara tumpuan menerus dan titik). Kondisi tumpuan dapat sederhana
atau jepit. Pelat ini terbuat dari material padat , homogen yang memiliki sifat sama
di segala arah.
Dengan membentuk lipatan-lipatan kaku pada suatu sistem struktur yang bekerja
secara efisien untuk menyalurkan beban sehingga memungkinkan dicapainya
bentang-bentang lebar di antara tumpuan-tumpuan yang direncanakan. Efisiensi
dari struktur bidang lipat dicapai karena struktur tersebut bekerja sekaligus sebagai
pelat datar (slab), balok (beam), dan rangka kaku (truss).

15

TRANSFER BEBAN
Transfer beban dalam struktur lipat terjadi melalui kondisi struktural dari pelat
(beban tegak lurus terhadap bidang tengah) atau melalui kondisi struktural dari
paralel (slab load ke pesawat).
Pada awalnya, kekuatan eksternal
akan

ditransfer

karena

kondisi

struktural pelat ke pinggir lebih


pendek dari satu elemen lipat. Di
sana,

reaksi

sebagai

kekuatan

aksial dibagi antara elemen yang


berdekatan

yang

menghasilkan

strain kondisi struktural dari lembaran. Ini mengarah pada pengiriman pasukan
untuk bantalan.

Ketika selembar kertas tipis terletak antara


dua mendukung akan membungkuk karena
fakta bahwa ia memiliki kekuatan yang
cukup untuk membawa beratnya sendiri.
Jika
sepotong kertas yang sama dilipat

maka

akan mampu mendukung seratus kali


beratnya sendiri.

Jika beban meningkat melewati titik ini


maka struktur akan gagal dan lipatan akan
meratakan keluar.

BENTUK DASAR

16

Bentuk -bentuk yang dapat dijadikan dasar perkembangan bentuk konstruksi lipat,
yaitu bentuk-bentuk dasar: pyramidal, prismatic dan semi prismatic. Bentuk
prismatic ialah bentuk yang terdiri dari bidang-bidang datar bersudut siku-siku dan
bidang-bidang yang melintang tegak lurus pada kedua belah sisi ujung bidang datar
bersudut siku-siku.

MATERIAL
Struktur pelat lipat dapat dibuat dari hampir semua jenis material. Salah satu
material

yang banyak digunakan untuk plat lipat adalah beton bertulang. Material

ini paling baik digunakan karena dapat dengan mudah dibuat. Material lain yang
sering digunakan adalah baja, plastik, dan kayu.

JENIS FOLDED PLATE


1. Folded plate dua segmen
Komponen

dasar

dari

struktur folded

plate terdiri dari: plat miring, plat tepi


yang digunakan untuk menguatkan plat
yang lebar, pengaku untuk membawa
beban ke penyangga dan menyatukan
plat,

serta

kolom

untuk

menyangga

struktur.

2. Folded plate tiga segmen


Pengaku terakhirnya berupa rangka yang
lebih

kaku

daripada

balok

penopang

bagian dalam. Kekuatan dari reaksi plat


di atas rangka kaku tersebut akan cukup
besar dan di kolom luar tidak akan
diseimbangkan oleh daya tolak dari plat
17

yang berdekatan. Ukuran rangka dapat dikurangi dengan menggunakan tali baja
antara ujung kolom.

3. Bentuk Z
Masing-masing unit di atas mempunyai
satu plat miring yang lebar dan dua plat
tepi yang diatur dengan jarak antara unit
untuk jendela. Bentuk ini disebut Z shell
dan sama dengan louver yang digunakan
untuk ventilasi jendela. Bentuk Z ini adalah
bentuk struktur yang kurang efisien karena
tidak menerus dan kedalaman efektifnya
lebih kecil daripada kedalaman vertikalnya.

4. Dinding yang menerus dengan plat


Pada struktur ini , dinding merupakan
konstruksi beton yang miring. Dinding
didesain

menerus

dengan

plat

atap.

Kolom tidak dibutuhkan di pertemuan


tiap-tiap panel dinding karena dinding
ditahan di ujung atas.

5. Kanopi
Bentuk ini digunakan untuk kanopi kecil di
entrance
mempunyai

bangunan.
empat

Struktur

segmen.

ini

Pengaku

struktur disembunyikan di permukaan atas


sehingga tidak terlihat dan plat (shell)
akan muncul untuk menutup dari kolom

18

vertikal. Di dinding bangunan harus ada juga pengaku struktur tersembunyi di


konstruksi dinding.

6. Folded plate yang meruncing ke ujung (Tapered Folded plate)


Struktur ini dibentuk oleh elemen-elemen
runcing. Berat plat di tengah bentang
merupakan dimensi kritis untuk kekuatan
tekukan. Struktur ini tidak efisien dan
tidak cocok untuk bentang lebar karena
kelebihan beban untuk bentang lebar.

7. Folded plate penyangga tepi (edge supported folded plate)


Pada

struktur

ini,

plat

tepi

dapat

dikurangi dan struktur atap dapat dibuat


terlihat sangat tipis jika plat tepi ditopang
oleh rangkaian kolom. Struktur ini cocok
digunakan

untuk

bangunan

dengan

estetika tinggi dengan desain atap yang tipis.


8. Folded plate truss
Terdapat ikatan horizontal melintang di sisi
lebar

hanya

di

tepi

bangunan.

Hal

ini

memungkinkan folded plate digunakan pada


bentang

lebar

dengan

pertimbangan

struktural yang matang.

9. Rangka kaku folded plate

19

Sebuah

lengkung

dengan

segmen

lurus

biasanya disebut rangka kaku. Struktur ini


tidak efisien untuk bentuk kurva lengkung
karena momen tekuk lebih besar.

20

STRUKTUR TAK
KAKU
(FLEKSIBEL)
STRUKTUR KABEL
Kabel sebagai material konstruksi sudah dikenal sejak jaman Mesir kuno. Pada
saat itu kabel dibuat dari serat alami. Pada abad pertengahan Leonardo da Vinci
(1452 1519) sudah membuat sketsa gambar konstruksi jembatan dengan sistem
kabel-kabel penahan girder jembatan. Sejak akhir abad ke-19, mulai digunakan
kabel-kabel dari bahan metal besi/baja, di mana penggunaannya masih terbatas
untuk konstruksi jembatan berbentang lebar. Tetapi kini para arsitek pun dapat
menggunakan struktur kabel untuk menciptakan bangunan dengan ruangan dalam
yang luas, dengan kesan ringan, anggun, dan transparan.
Diawali dengan konstruksi stadion untuk pesta olah raga olimpiade di Munich
(Jerman) tahun 1972, para arsitek dan insinyur telah melakukan inovasi dan
penelitian di bidang engineering dan manufacture
struktur kabel dengan berbagai variasi bentuknya. Dengan struktur kabel, arsitek
dapat menciptakan
ruang dalam yang sangat luas tanpa kolom, dengan massa bangunan yang sangat
ringan dan transparan.
Keuntungan struktur kabel terletak pada fleksibilitas pemakaian dan pra-pabrikasi
pembuatannya, sehingga siap untuk dipasang di tempat konstruksi dan dapat
dikerjakan dalam waktu yang singkat.
Beberapa aspek penting untuk proses pembangunan struktur kabel meliputi halhal sebagai berikut :

Form finding, bentuk geometri struktur kabel


Hitungan dan sistem pemberian gaya prategang
21

Penentuan tipe dan jenis bahan kabel


Penentuan panjang terpotong kabel dengan tepat
Perancangan bentuk dan detil pemegang kabel
Pemilihan pelindung terhadap bahaya korosi
Proses pabrikasi dan pemasangan

Untuk merancang dan melaksanakan pelaksanaan struktur kabel, penguasaan


ketujuh aspek teknis ini memerlukan kerja sama erat antara insinyur struktur dan
arsitektur. Berbeda pada bangunan standar, bentuk struktur kabel yang unik
memerlukan peranan insinyur struktur lebih dominan dari pada arsitek. Sangat
mendasar bila insinyur struktur tersebut mengerti akan segi estetika dari bentuk.
Berbeda dengan perencanaan bangunan yang mempunyai bentuk standar
seperti lingkaran, persegi,
dan lain-lain, maka untuk struktur kabel yang digunakan untuk atap stadion
ataupun lainnya dengan
bentang sangat lebar, maka proses perencanaannya dimulai dengan pencarian
bentuk geometrinya,
dikenal sebagai metoda form finding. Proses ini diperlukan agar diperoleh bentuk
atap yang unik dan
estetis, tapi bentuk ini justru merupakan bentuk yang optimal ditinjau dari segi
struktur.
Per definisi, form finding adalah proses untuk menemukan bentuk struktur yang
optimal, yaitu
struktur yang bentuknya akan memberikan kondisi paling efisien dari segi
penggunaan bahan konstruksinya. Kondisi ini dapat kita peroleh bila material
konstruksi hanya mengalami tarik pada
bidangnya (membran), tanpa adanya tegangan-tegangan akibat momen lentur. Dari
proses form finding akan dihasilkan bentuk 3D yang unik, yaitu bentuk lengkung
ganda antiklastis atau bentuk pelana, yang juga terbukti sangat efektif bila
digunakan teknik prategang padanya. Kabel sebagai material yang fleksibel, dapat
kita pakai sebagai elemen struktur yang dengan mudah dapat mengikuti bentuk
optimal ini.

22

Proses form finding dilakukan pada


saat

pradesain

desain

sampai

konsep

ke

bangunan,

dikerjakan

dengan

berbagai

eksperimen

mendapatkan
bangunan.

tahap

melakukan
untuk

variasi

Setelah

dan

bentuk

ada

kepastian

bentuk geometrinya, maka secara


tepat

geometri

bangunan

akan

dihitung dengan metoda matematik


numerik.

Adapun

matematik

perhitungan

numerik

diturunkan

prinsip

permukaan

berdasarkan

minimum, yaitu suatu gejala fisika yang kita temukan pada form finding dengan
menggunakan gelembung sabun. Kini sudah tersedia program komputer yang bisa
mengenerate bentuk geometri berdasarkan kondisi-kondisi batas yang telah
ditetapkan.

Sedangkan jenis bahan yang


dipakai pada proses form finding
disesuaikan dengan jenis struktur
yang akan dihasilkan. Pada awal
perkembangannya, untuk struktur
kabel dan struktur membran, Frei
Oto menggunakan air sabun dalam
proses

form

finding.

Untuk

segi

praktisnya dapat pula digunakan


kain kasa nilon.
Struktur

kabel

3D

(ruang)

membagi

pembebanannya melalui elemen tarik seperti


halnya pada sistem rangka batang, dimana
23

resultan gayanya bisa bertemu pada satu titik ataupun dari titik pertemuan ini garis
resultan gayanya harus berubah atau berbelok. Yang penting untuk diperhatikan,
adalah

bahwa

pada

perancangan

struktur

kabel,

untuk

semua

kombinasi

pembebanan seluruh kabel berada dalam keadaan tarik. Karena elemen-elemen


struktur kabel ini umumnya tidak selalu bersilangan secara orthogonal, diperlukan
desain bentuk dari titik pertemuan antara kabel. Setiap titik pertemuan dari kabel
selain harus memenuhi syarat kekuatan dan kemudahan pemasangan, juga harus
dipertimbangkan secara estetika.
Sesuai fungsinya titik pertemuan dari kabel-kabel tersebut dapat dikategorikan
dalam beberapa bentuk simpul untuk persilangan dari 2 atau 4 kabel. Sifat dari
pemegang persilangan ini dapat dibedakan dalam 2 sistem, yaitu: sistem di mana
sifat persilangan tidak dapat berotasi (fix) dan sistem dimana persilangan masih
dapat bergeser dan berotasi.
Sesuai dengan fungsinya resultan gaya pada kabel utama harus pula dapat
dibelokkan. Sebagai lintasandari pembelokan kabel utama umumnya digunakan
konstruksi dudukan berbentuk pelana dengan radiustertentu.
Sedangkan bila diperlukan perubahan
arah gaya di mana sudut beloknya kecil dan
panjang kabelnya
terbatas,
sistem

maka
di

mana

direncanakan

dengan

kabel-kabel

tersebut

diputus pada daerah tersebut,


untuk kemudian kabel-kabel tersebut akan
bertemu pada konstruksi pelat simpul 3D.
Seperti sudah dijelaskan, pemberian
gaya

prategang

pada

jaringan

kabel

dilakukan dengan menarik kabel utama


pada ujung-ujungnya. Untuk itu diperlukan
pengangkuran dan penarikan pada kabel
utama.Ketiga

tipe

detil

dari

bentuk

pertemuan ini merupakan aspek teknis


yang harus dirancang dan diuji terlebih
dahulu. Saat ini, untuk beberapa detail
24

standar sudah tercantum dalam standard DIN.


Kabel sesuai dengan keperluannya, terdiri dari berbagai macam tipe. Menurut
standard DIN 18 800
semua kabel yang digunakan untuk struktur bangunan dikategorikan sebagai high
tensile members.Secara umum kabel-kabel tersebut mempunyai kekuatan rencana
yang lebih tinggi dari pada batang tarik baja, sehingga dengan luas penampang
yang sama dapat memikul beban lebih besar. Tetapi modulus elastisitas kabel
adalah antara E = 155.000 N/mm2 sampai E = 165.000 N/mm2, jelas lebih rendah
dari pada modulus elastisitas yang dipakai untuk batang tarik baja (E = 210.000
N/mm2). Ada pula kabel yang mempunyai lapisan krom dan nikel, agar bersifat
tahan terhadap karat. Untuk keperluan konstruksi bangunan, dikenal 3 tipe
penampang kabel, yaitu spiral strands, full locked coil cables dan structural wire
ropes.

Spiral strands terutama digunakan untuk bangunan di mana bebannya relatif


kecil seperti untuk pendukung antena telekomunikasi, cerobong asap, ikatan angin
(bracing) pada jaringan kabel, struktur kayu dan baja. Spriral strands diproduksi
dengan diameter antara 5 mm sampai 40 mm. Spiral strands hanya terdiri dari
kawat-kawat yang berpenampang lingkaran, akibat adanya celah-celah spiral strand
dikelompokkan pada material yang kurang tahan terhadap bahaya korosi.
Full locked coil cables terutama digunakan sebagai kabel utama ada berbagai
konstruksi, antara lain
kabel utama pada suspension bridge dan stay cables bridge, kabel tepi pada
jaringan kabel. Sifat-sifat khusus dari full locked coil cables, adalah:

Mempunyai E modulus yang tinggi


Permukaan kabel mempunyai daya tahan tinggi
Permukaan kabel tertutup, sehingga tahan terhadap bahaya korosi

Penampang kabel bagian dalam atau bagian inti terdiri dari kawat-kawat dengan
25

penampang lingkaran, sedangkan bagian luar, penampangnya berbentuk Z.


Structural wire ropes, terutama digunakan sebagai kabel tepi pada struktur
membran (textile structure). Kabel ini terdiri dari beberapa strands, sehingga
sifatnya fleksibel.

APLIKASI STRUKTUR KABEL


Bila pada awalnya struktur kabel banyak digunakan untuk berbagai jembatan,
seperti suspension bridge, cable stayed bridge, dan lain-lain, tapi kini para arsitek
pun dapat mewujudkan idenya melalui struktur kabel untuk mewujudkan ruang
dalam yang sangat luas, tanpa kolom, tapi tetap mempunyai kesan ringan,
anggun, transparan dengan bentuknya yang unik. Struktur kabel yang paling
banyak digunakan untuk atap stadion olah raga, karena stadion olah raga memang
memerlukan ruang yang bebas kolom pada bagian dalamnya. Kombinasi struktur
kabel dan tekstil merupakan solusi bagi keperluan untuk perancangan atap stadion
olah raga yang dapat digerakkan tutup buka.
Sedangkan rancangan gedung masa kini makin banyak pula menggunakan
struktur kabel sebagai
suspended cable untuk dinding kaca dengan bidang yang luas, atau sebagai
supported cable untuk
rancangan

atap

kaca.

Perkembangan

dalam

arsitektur

struktur

kabel

ini

menunjukkan tantangan bagi para insinyur struktur, bahwa mereka seharusnya


dapat

berperan

lebih

dominan

dalam

membuat

rancangan

struktur

kabel

dibandingkan arsitek. Mereka tidak hanya tukang hitung saja, tapi mereka pun
bertanggung jawab untuk segi estetika karena keindahan struktur kabel justru
tampil dari elemen strukturnya sendiri.

26

STRUKTUR MEMBRANE
PENGERTIAN STRUKTUR MEMBRAN
Membran adalah struktur permukaan fleksibel tipis yang memikul beban
dengan mengalami terutama tegangan tarik dalam semua arah. Struktur membran
cenderung dapat menyesuaikan diri dengan cara struktur tersebut dibebani
sehingga struktur tidak akan mampu mendukung beban tanpa berubah bentuk.
Contoh sederhana dari struktur membran ini adalah payung. Saat payung dibuka
maka permukaan membran akan mengalami tegangan tarik, yang menyebabkan
tegangan tarik ini adalah rusuk-rusuk serta dukungan batang tekan pada tangkai
payung sehingga payung dapat menahan gaya tekan.

PRINSIP UMUM STRUKTUR MEMBRAN


2.1.

Gaya-gaya pada permukaan membran


Struktur membran pada dasarnya memikul beban dengan dua cara, yaitu :

Tegangan tarik.
Tegangan tarik pada membran ini bekerja pada lengkung utama
(lengkung pada 2 arah utama) yang saling tegak lurus dan tegangan tarik
pada dua arah ini berdasarkan atau serupa dengan sistem pada kabel
menyilang. Tegangan tarik ini berhugungan dengan membran itu sendiri
sebagai bidang tipis yang dalam mendukung atau menerima beban akan

mengalami perubahan bentuk.


Tegangan geser tangensial
Tegangan ini dihubungkan dengan terjadinya puntiran atau torsi pada
membran. Antara tegangan tarik dan geser terjadi kerjasama dalam
memikul beban.

Beban yang dipikul mengakibatkan tegangan tekan sehingga menjadi


lendutan

yang

menyebabkan

bentuk

membran

menjadi

lengkung.

Hal

ini

berpengaruh pada kestabilan membran. Membran menjadi tidak tahan terhadap


tekan dan jika terjadi tekanan yang berlebihan akan roboh. Karena itu diperlukan
tegangan tarik pada permukaan membran untuk mendukung beban yang ada.
2.2.

Stabilisasi pada membran


27

Cara stabilisasi pada membran adalah dengan memberikan rangka penumpu


pada membran atau memberi prategang yang diperoleh dari gaya-gaya arah
luar pada perbatasan atau tepian membran atau prategang yang diperoleh
dari tekanan udara pada bagian dalam membran yang mempunyai volume
tertutup.
Contoh pemberian prategang dengan gaya dari luar adalah struktur tenda.
Stabilisasi membran ditandai dengan penggunaan kabel-kabel tarik atau
pretension sehingga terjadi tegangan pada membran dengan arah tegak
lurus di seluruh permukaannya. Hal ini disebut juga dengan gaya jacking.
Sedangkancontoh pemberian prategang yang diperoleh dari tekanan udara
pada bagian dalam membran yang mempunyai volume tertentu adalah
struktur pneumatis.

MACAM MACAM STRUKTUR MEMBRAN


a. Struktur pneumatik
Struktur pneumatik merupakan struktur membran yang ditegangkan selaput
membrannya dengan memberi tekanan udara internal, di mana tekanan
udara internal dan tekanan udara eksternal berbeda tekanannya.

Prinsip umum struktur pneumatik


Tekanan udara pada bagian dalam menyebabkan terjadinya tegangan
tarik pada permukaan membran. Tekanan udara dalam harus selalu lebih
besar daripada tekanan udara luar, supaya dalam permukaan membran
tidak terjadi tegangan tekan pada saat terjadi pembebanan. Kestabilan
diperoleh akibat adanya tegangan tarik yang terjadi dalam menahan
beban. Akibat adanya tekanan udara dalam yang lebih besar, maka akan
menyebabkan membran cenderung untuk terangkat sehingga perlu diberi
ring penahan.

Macam macam struktur pneumatik


- Struktur pneumatik satu lapis (air supported structure)
Merupakan struktur yang ditumpu udara. Struktur ini mempunyai tekanan
udara rendah kurang lebih 3-6 psf. Udara harus dikontrol konstan terusmenerus.

28

Struktur yang ditumpu udara


(air Supportedstructure)

29

- Struktur pneumatik dua lapis (air inflated structure)


Merupakan struktur yang digelembungkan udara. Struktur ini mempunyai
tekanan udara tinggi 30-60 psf, di mana pengontrolan udara dilakukan
secara berkala.

Struktur yang digelembungkan udara


(air inflated structure)

b. Struktur net (jaring) dan tent (tenda)


Di dalam struktur net dan tenda terdapat prinsip-prinsip umum yang perlu
diketahui

Kelengkungan
Bentuk lengkung pada tenda ditentukan kondisi tumpuan :
- Tumpuan titik atau tumpuan garis
- Tumpuan kaku (rigid) atau fleksibel
- Penempatan tinggi rendah titik tumpuan
Dalam

penempatan

tumpuan,

sebaiknya

menghindari

permukaan

membran yang datar, karena akan membutuhkan gaya prategang yang


besar untuk mempertahankan bbentuk datar permukaan membran. Gaya
prategang

tidak

boleh

melebihi

tegangan

ijin

membran.

Untuk

menghindari permukaan yang datar maka kelengkungan dibuat dalam


dua arah yang berlawanan.

Kondisi tumpuan
Tumpuan titik tinggi selalu didukung kolom tekan berujung sendi dan titik
rendah diangker ke tanah. Pada tumpuan titik rendah akan terjadi gaya
angkat dan gaya dorong pada pondasi karena adanya prategang pada
membran yaitu dengan menarik membran menggunakan gaya jacking.

c. Pembebanan yang mempengaruhi struktur membran


Beban akibat pengaruh luar

30

Beban yang diakibatkan pengaruh luar dapat menyebabkan membran


memikul beban. Membran adalah bidang furnikular tipis sehingga tidak
mampu menerima tekan, karena itu kemiringan perlu diperhatikan.

Beban thermal
Beban thermal diakibatkan dari perubahan suhu atau temperatur yang
relatif cukup besar pada struktur bangunan, seperti perubahan suhu
siang dan malam. Perubahan suhu mengakibatkan pemuaian atau
penyusutan atau tarikan dan dorongan pada bagian struktur.

Beban angin
Struktur

yang

terletak

pada

jalur

perjalanan

angin

dapat

mengakibatkan pergerakan angin untuk dibelokkan atau dihentikan.


Energi kinetik akan berubah menjadi energi potensial yang menyebabkan
tekanan atau hisapan. Kekuatan dari tekanan atau hisapan ini juga
tergantung dari kecepatan angin, bentuk geometri bangunan, kepadatan
udara, orientasi bangunan, kekakuan, posisi bangunan terbuka atau
tertutup.

BAHAN MEMBRAN
Bahan membran umumnya berupa lembaran atau bidang yang terdiri atas
anyaman bahan tekstil yang kedap air / udara dan bahan pelapis.
Contoh bahan tekstil :

Anyaman serabut sutera Polyester, Polyamid, dan lain-lain.


Campuran serabut kaca dan logam (fiberglass)

Contoh bahan pelapis :

PVC, Polyisobutylen, dan lain-lain.

Pada dasarnya semua bahan membran mengalami kerusakan dalam batas


waktu tertentu, terutama pada sifat kekakuannya.

KESIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan pembahasan beberapa kasus di atas dapat disimpulkan bahwa secara
umum proses konstruksi struktur tenda secara berurutan adalah pemasangan
pondasi dan penopang, penyusunan membran, pemasangan kabel dan elemen
pendukung, penarikan dan penegangan, serta pengevaluasian. Poin penting dari
31

proses konstruksi sistem tenda adalah pemberian gaya jacking dalam pemasangan
tiang penopang dan penarikan kabel-kabel. Setiap proses pemasangan dan
penarikan membran harus dilakukan atas persetujuan ahli struktur dan dievaluasi
sehingga tidak terjadi kelebihan tegangan pada membran.
Untuk memahami sistem struktur tenda dengan baik, perlu diperhatikan perbedaan
antara tenda sebagai material dan tenda dalam sistem struktur tenda. Suatu
bangunan dapat dikatakan menggunakan struktur tenda apabila melibatkan
gaya jacking pada strukturnya. Apabila prinsip ini dipahami, diharapkan tidak lagi
terjadi bias dalam pembahasan arsitektur mengenai struktur tenda.

32

CONTOH APLIKASI JENISJENIS STRUKTUR PADA


BANGUNAN
CONTOH STRUKTUR KAKU
1. ROYAN MARKET HALL PARIS

Lokasi

Royan, Charante Maritime, Poitou charente,


Perancis

Tahun Pembuatan

1955 1956

Jenis Bangunan

Market Hall

Fungsi Bangunan

sarana umum

Jenis Konstruksi

Concrete Shell

Arsitek

Louis Simon, Andre Morisseau dan Rene Sarger

Luas Bangunan

diameter 52.40 meter

2. CENTER OF NEW INDUSTRIES AND TECHNOLOGIES


33

Center of New Industries and Technologies yang lebih dikenal sebagai CNIT ini
terletak di Puteaux , Perancis , merupakan salah satu bangunan pertama yang
dibangun di La Dfense di Paris , Perancis. Memiliki bentuk seperti cangkang keong
dan struktur Shell, bangunan ini memiliki bentang dan luasan yang lebar
didalamnya.

Lokasi

La Dfense di Paris , Puteaux Perancis

Tahun Pembuatan

1956 1958

Jenis Bangunan

Exhibition Center

Fungsi Bangunan

Convention Center

Jenis Konstruksi

Concrete Shell

Arsitek

Robert Edouard Camelot, Jean de Mailly, Bernard ZehrfussJean,


Prouv

Kontraktor

Nicolas Esquillan

Tinggi Langit langit

+46 m (151) diatas permukaan laut

Panjang Bangunan

218 m (715 kaki)

3. SDYNEY OPERA HOUSE


Dibangun di kawasan Benellong Point diatas teluk Sydney yang dulunya difungsikan
sebagai gudang penyimpanan kereta trem. oleh Jorn Utzon diubah menjadi suatu
mahakarya yang indah dan dikenang sepanjang masa pada tahun 1957 untuk
34

memenuhi ambisi pemerintah setempat. Luas Sydney Opera House adalah 1,8
hektar dan 2,2 hektar luas lahannya. Luas lantai yang dapat dipakai adalah 4,5
hektar. Panjang bangunan adalah 185 m dan lebar 120 meter.

Lokasi

Benellong Point

Tahun Pembuatan

1957

Jenis Bangunan

Opera House

Fungsi Bangunan

Opera House

Jenis Konstruksi

Shell

Arsitek

Jorn Utzon

Kontraktor

Ketinggian atap

67 meter

Bentang Bangunan

185 m x 120 m

35

4. UNITED AIR FORCE ACADEMY CADET CHAPEL, US.

Langgam

Modern

Arsitektur
Lokasi

U.S. Air Force Academy,


Colorado Springs,CO

Tahun

1959 - 1962

pembuatan
Ketinggian

150 feet (46 m)

Arsitek

Walter Netsch, Jr.,


Skidmore, Owings and Merrill

5. EDEN PROJECT

36

Fungsi : Sebagai Greenhouse


Lokasi : St.Blazey, Cornwall, United Kingdom
Arsitek : Niocholas Grimshaw
Dibangun : Tahun 2000 2003
Struktur : Bangunan ini memiliki struktur kubah dengan konstruksi baja
bertulang berbentuk hexagonal yang dilapisi dengan thermoplastic ETFE
yang memiliki daya tahan tinggi terhadap korosi dan panas yang diterima

6. NATIONAL CENTRE FOR THE PERFORMANCE ARTS (NCPA)

Fungsi : Opera Hall ( sebagai tempat untuk pertunjukkan seperti ballet,


opera , tari ) , Music Hall , dan Theatre Hall ( untuk Opera Beijing )
Lokasi : Beijing , China
Arsitek : Paul Andreu
Dibangun : Tahun 2001 2007

37

Struktur : Bangunan ini memakai struktur kubah dengan konstruksi baja


bertulang yang sebagian dilapisi dengan titanium , dan sebagiannya lagi
dengan kaca .
7. THE BAHAI HOUSE OF WORSHIP ( LOTUS TEMPLE )

Fungsi : Tempat ibadah


Lokasi : New Delhi, India
Arsitek : Fariborz Sahba
Dibangun : Tahun 1980 1986
Struktur : Bangunan ini menggunakan struktur beton bertulang pada
bagian atas nya yang kemudian dilapisi dengan marmer putih dan besi
galvanis . Dan untuk bagian dalam bangunannya menggunakan struktur
pelengkung bata .

8. HIROSHIMA PEACE MEMORIAL MUSEUM

38

Fungsi : Sebagai tempat edukasi dan juga museum peninggalan sejarah


semasa pengeboman
Lokasi : Hiroshima, Japan
Arsitek : Kenzo Tange
Dibangun : Tahun 1955 , dan direnovasi tahun 1994
Struktur : Bangunan ini memakai struktur balok dan kolom , dilihat dari
konstruksinya balok memikul beban yang bekerja transversal dari
panjangnya dan mentransfer beban tersebut ke kolom vertikal yang
menumpunya , kemudian mentransfer beban itu ketanah.

9. GATEWAY ARCH

Fungsi : sebuah monumen


Lokasi : Memorial Drive , St.Louis , Missouri , United State
Arsitek : Eero Saarinen

39

Dibangun : Tahun 1963 1965


Struktur : Bangunan bagian atas merupakan bangunan utama dengan atap
menggunakan struktur Pelengkung bata .

40

CONTOH STRUKTUR TIDAK KAKU


1. KHAN SHATYR ENTERTAINMENT CENTER

Nama :
Fungsi : sebagai pusat berbagai macam kegiatan untuk memenuhi
kebutuhan warga Kazakhstan
Lokasi : Astana, Kazakhstan
Arsitek : Foster Partners
Dibangun : Tahun 2006 2010
Struktur : Bangunan bagian atas merupakan bangunan utama dengan atap
menggunakan struktur kabel dan membran . Bahan membran ini memakai
membran EFTE yang ditopang menggunakan struktur kabel .

2. NATIONAL ATHLETICS STADIUM (BRUCE STADIUM)

41

Fungsi : tempat pertandingan nasional dan internasional dan sebagai


markas tim Canberra Raiders ARL.
Lokasi : Bruce , Australian Capital Territory
Arsitek : Phillip Cox & Partners
Dibangun : Tahun 1977
Struktur : Menggunakan struktur kabel karena sangat cocok digunakan
pada atap stadion. Struktur kabel tidak membutuhkan kolom-kolom yang
besar untuk menyalurkan beban . Tiang kabel struktur ini dihubungkan
dengan 3 penggantung ke balok atap dan kolom baja yang runcing .
3. DYNAMIC EARTH CENTRE

Lokasi : 112-116 Holyrood Rd, Edinburgh, Midlothian EH8 8AS, United


Kingdom
Arsitek : Michael Hopkins
Dibangun : Struktur : Bangunan bagian atas merupakan bangunan utama dengan atap
menggunakan struktur tenda. Struktur tenda adalah struktur membran yang
bekerja dengan memberikan gaya eksternal yang menarik membran.
(Schodek, 1998) Salah satu cara untuk memberikan prategang pada
membran adalah dengan memberikan gaya jacking yang cukup untuk tetap
menegangkan membran pada berbagai kondisi pembebanan yang mungkin
42

terjadi. Gaya jacking berasal dari kata jack yang berarti dongkrak. Prinsip
kerja dari struktur membran prategang ini adalah mempertahankan semua
permukaan membran mengalami tarik dalam semua kondisi pembebanan.
4. CARLOS MOSELEY MUSIC PAVILION

Fungsi : Tempat pertunjukan musik


Lokasi : New York ,United States
Arsitek : FTL Associates
Dibangun : Struktur : Bangunan bagian atas merupakan bangunan utama dengan atap
menggunakan struktur Tenda . Bangunan ini bisa di bongkar pasang dan di
pindahkan ke mana saja .

5. MUSIC PAVILION DI SUN VALLEY, IDAHO, USA, 2008.


Bangunan ini berfungsi sebagai music hall. Struktur bangunan terdiri dari
permanen dan non permanen. Struktur permanen terletak pada bagian

43

panggung dan fasilitas penunjang, sedangkan non permanen terletak pada


bagian atap yang terbuat dari membran.
Jenis struktur membran yang digunakan adalah struktur tenda, dengan
pendukung tiang lengkung, terletak pada sambungan struktur permanen dan
non permanen pada atap.

Interior bangunan

Eksterior bangunan

44

Analisa tumpuan struktur bangunan


Tumpuan

pada

struktur

membran

bangunan

Sun

Valley

Pavillion

menggunakan tumpuan titik deskret dengan titik tertinggi pada bidang


lengkung. Sedangkan titik terendahnya dihubungkan kabel menuju ke kolom.
Gaya prategang pada membran diperoleh dengan menarik membran dari titik
tertinggi ke titik terendah (jacking).
6. WILLIAM HUTTON YOUNGER DYNAMIC EARTH CENTRE
Bangunan ini merupakan sebuah paviliun raksasa yang menggunakan
struktur tenda dan berdinding kaca. Denah paviliun ini berbentuk oval dan
terletak di atas bangunan ekshibisi setinggi dua lantai.

Eksterior bangunan

45

Tampak atas bangunan


Proses

konstruksinya

adalah

dengan

membuat

jangkar-jangkar

disekeliling profil atap. Jangkar tersebut nantinya akan digunakan untuk


menahan susunan kabel yang menempel pada membran atap. Setelah
jangkar dibuat, dibangun tiang-tiang sebanyak 2 x 4 buah untuk nantinya
memberikan gaya jacking. Kemudian disusun membran dan kabel-kabel di
tengah area. Kabel-kabel ditegangkan (diganjal) dengan tiang-tiang sehingga
membran atap terangkat, lalu ujung dari tiap-tiap kabel tersebut kemudian
dikunci pada jangkar.

46

Sumber :
1. PRINSIP

STRUKTUR

MEMBRAN

dan

TENDA

dan

CONTOH-CONTOH

PEMAKAIANNYA DALAM BANGUNAN oleh Shelly Wardoyo (Universitas Kristen


Petra 1994)
2. http://eprints.undip.ac.id/32373/1/4.struktur_membran-sukawi.pdf
3. http://arsitekturbicara.wordpress.com/2011/11/28/perbedaan-konstruksimembran-pada-struktur-tenda-tensile-structure-dan-struktur-penopangrangka-kaku-pada-bangunan/

47

Anda mungkin juga menyukai